Professional Documents
Culture Documents
Tica Manajemen Keuangan
Tica Manajemen Keuangan
ABSTRACT
Syahrir Reza Pahlevi, 2012. The analysis of working capital necessity at PT Anugerah Jaya Mulia
Utama in Balikpapan. First Guider : DR. Hj. Yana Ulfah, SE, M.Si,AK and Second Guider :
Iskandar,SE,M.Si,AK
The problem of research is whether the availabe working capital is sufficient to guarantee the
operasional fluency of PT Anugerah Jaya Mulia Utama in 2012. The analysis tool used is working capital is
counted by dividing cost of sales in 2012(forecast) with the total of working capital variable ( cash, credit and
inventory) in 2011, it as assumed that the total of working capital turn over variable in 2011 equals to 2012.
If the available working capital at PT Anugerah Jaya Mulia Utama is smaller compared with working
capital of analysis result counted by using turn over method, the contrary, if available working capital at PT
Anugerah Jaya Mulia Utama is bigger, then it can be concluded that there is more working capital.
Based on the research known that there is smaller different is Rp16.539.547.787 from the result of
comparison done to the available working capital (the total assets) at PT Anugerah Jaya Mulia Utama is
Rp14.651.160.951 with working capital of analysis result by using turn over method is Rp31.190.708.738. It is
showed that there is the lackness of working capital at PT Anugerah Jaya Mulia Utama which must overcome or
another word the available working capital at PT Anugerah Jaya Mulia Utama is not sufficient to guarantee the
operational fluency of the company in 2012.
Ringkasan
Syahrir Reza Pahlevi, 2012. Analisis Kebutuhan Modal Kerja pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama di
Balikpapan. Di bawah arahan ibu DR.Hj. Yana Ulfah, SE, M.Si, AK selaku pembimbing I dan bapak Iskandar,
SE, M. Si, AK selaku pembimbing II.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah modal kerja yang tersedia dapat memenuhi
kebutuhan modal kerja untuk menjamin kelancaran operasional pada tahun 2012
Alat analisis yang digunakan adalah metode perputaran modal kerja atau Working Capital Turn Over
(WCTO). Kebutuhan modal kerja dihitung dengan membagikan antara tender proyek tahun 2012 dengan total
kecepatan perputaran variabel modal kerja ( kas, piutang, persediaan) tahun 2011, diman diasumsikan bahwa
total kecepatan perputaran variabel modal kerja tahun 2011 sama dengan tahun 2012.
Jika modal kerja yang tersedia pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama lebih kecil bila dibandingkan
dengan kebutuhan modal kerja tahun2012 hasil analisis yang dihitung dengan menggunakan metode perputaran
modal kerja, sebaliknya, jika modal kerja yang tersedia pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama lebih besar, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya kelebihan modal.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat selisih lebih rendah sebesar Rp16.539.547.787
dari hasil perbandingan yang dilakukan terhadap modal kerja yang tersedia (total aktiva lancar) pada PT
Anugerah Jaya Mulia Utama sebesar Rp14.651.160.951 dengan kebutuhan modal kerja hasil analisis denan
menggunakan metode perputaran modal kerja yaitu sebesar Rp31.190.708.738. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat kekurangan modal kerja pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama yang aharus segera diatasi atau dengan
kata lain kebutuhan modal kerja pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama pada tahu 2012 mengalami peningkatan.
BAB I
1
PENDAHULUAN
BAB II
2
DASAR TEORI
2.1 Manajemen Keuangan
2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan manajemen yang mengelola masalah keuangan
perusahaan dalam hal ini ditekankan pada masalah bagaimana cara mendapatkan dan
menggunakan dana tersebut secara efisien dan menguntungkan. Dalam hal ini yang paling
banyak berperan ialah para manajer keuangan yang mengelola kegiatan operasional
perusahaan. Untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas maka berikut ini disajikan
beberapa definisi manajemen keuangan yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Sedangkan menurut Brigham (2003:11): “financial management is the aspct of
management that is directed to the effective control over and accountability for all funds,
property and other assets ensure they are safeguard and used efficiently to fulfill
authorized purposes, financial management includes activities such as budgeting, costing,
management revenues, management, property, procuring and fiscal auditing”.
Maksud dari definisi diatas adalah manajemen keuangan merupakan aspek
manajemen yang langsung mengatur efektivitas dan accountability untuk semua modal,
property dan aset lainnya untuk memastikan keamanannya dan menggunakannya secara
efisien dengan maksud untuk memenuhi pengesahan. Yang termaksud kegiatan
manajemen keuangan seperti penganggaran biaya, pengaturan penerimaan, pangaturan
harta, pendapatan dan pajak.
2.1.2.1 Neraca
Setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan setiap tahun, kemudian
pada akhir tahun pembukuan sebagai hasil pencatatan dan kegiatan transaksi perusahaan
disusunlah laporan keuangan diantaranya neraca. Pada dasarnya definisi neraca yang
dikeluarkan oleh akuntansi adalah sama karena neraca merupakan laporan keuangan yang
bentuknya lazim digunakan.
Sedangkan neraca menurut Astuti (2004:19) adalah sebagai berikut: “Neraca
adalah laporan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Sisi kiri neraca
menunjukkan aktiva perusahaan, sedangkan sisi kanan neraca menunjukkan kewajiban
dan ekuitas, atau klaim terhadap aktiva tersebut”.
3
Sedangkan menurut Sawir (2005:3) adalah: “Neraca merupakan laporan yang
memberikan informasi mengenai jumlah harta, utang dan modal perusahaan pada saat
tertentu”.
Jadi berdasarkan definisi-definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
neraca merupakan suatu laporan yang menunjukan posisi keuangan yaitu harta, utang dan
modal perusahaan pada saat tertentu.
4
Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan
untuk membiayai kegiatan sehari-hari perusahaan yang selalu berputar dalam periode
tertentu. Modal kerja yang berlebihan menunjukan bahwa dana tersebut tidak produktif
dimana akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, begitu pula sebaliknya
ketidakcukupan dalam modal kerja merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan.
Menurut Taylor yang diikuti oleh Sutrisno (2007:41), modal kerja bisa
dikelompokkan kedalam dua jenis sebagai berikut :
1. Modal kerja permanen, adalah modal kerja yang selalu menjalankan kegiatannya
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi menjadi
dua macam yakni :
a. Modal kerja primer, adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam
perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.
b. Modal kerja normal, adalah modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa
beroperasi dengan tingkat produksi normal. Produksi normal merupakan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang sebesar kapasitas normal
perusahaan
2. Modal kerja variabel, adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan.
Modal kerja varibel terdiri dari :
a. Modal kerja musiman, merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk
mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan
b. Modal kerja siklis, adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi
oleh fluktuasi kongjungtur
c. Modal kerja darurat, modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan yang terjadi diluar kemampuan perusahaan.
5
1. Modal kerja itu menampung kemungkinan akibat buruk yang ditimbulkan
karena penurunan nilai aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang yang
diragukan dan yang tidak dapat ditagih atau penurunan nilai persediaan.
2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar semua
utang lancarnya tepat pada waktunya.
3. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk memelihara credit
standing perusahaan yaitu penilaian pihak ketiga, misalnya pada bank dan
kreditur akan kelayakan perusahaan untuk memelihara kredit.
4. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang lunak kepada para
pembeli.
5. Memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan persediaan pada suatu jumlah
yang mencukupi untuk melayani kebutuhan para pembeli dengan lancar.
6. Memungkinkan pimpinan perusahaan untuk menyelenggarakan perusahaan
lebih efisien dengan jalan menghindarkan keterlambatan dalam memperoleh
bahan, jasa dan alat-alat yang disebabkan karena kesulitan kredit.
Oleh karena itu modal kerja yang ditentukan secara optimal akan sangat
bermanfaat bagi kelangsungan sebuah perusahaan.
6
2.2 Definisi Konsepsional
pengertian modal kerja dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep
fungsional dan metode perputaran modal kerja.
manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3), adalah: Manajemen keuangan
adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan
dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Pengertian modal menurut Kasmir (2010:210), adalah sebagai berikut: Modal kerja
diidentifikasikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Atau dengan kata
lain modal kerja merupakan investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva
jangka pendek, seperti kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar
lainnya, biasanya modal kerja yang digunakan untuk beberapa kali kegiatan dalam satu
periode.
Metode perputaran modal kerja, metode ini menggunakan analisis laporan
keuangan perusahaan. Pada metode ini secara umum total modal kerja dihitung
dengan rumus Working Capital Turn Over (WCTO).
1.1 Kerangka Pikir
Untuk lebih memudahkan pembaca dalam mengikuti jalan uraian dan arah studi
maka penulis mengemukakan uraian pikiran yang teratur dari skripsi dalam bentuk
kerangka pikir.
Rumusan Masalah :
Apakah modal kerja kotor yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan modal kerja
untuk menjamin kelancaran operasional proyek pada tahun 2012.
Penerapan Analisis Kebutuhan Modal Kerja pada PT. Anugerah Jaya Mulia Utama
diBalikpapan
Alat Analisis :
Metode Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
b. Interview yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada staff atau karyawan
untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan sebagai bahan untuk
penulisan laporan ini.
c. Dokumentasi yaitu mempelajari dan menggunakan catatan-catatan khususnya
yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
2. Library Research, yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari buku- buku
literature yang ada sebagai pedoman atau dasar teori yang berkaitan dengan
penulisan skripsi.
1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung nilai rata-rata masing-masing
unsur modal kerja :
Saldo Kas Awal + Saldo Kas Akhir
a. Kas Rata-rata =
2
Saldo Piutang Awal + Saldo Piutang Akhir
b. Kas Rata-rata =
2
Persediaan Awal + Persediaan Akhir
c. Persediaan Rata-rata =
2
2. Setelah menghitung nilai rata-rata masing-masing unsur modal kerja, maka langkah
selanjutnya adalah menghitung kecepatan perputaran dan lama perputaran masing-
masing unsur modal kerja. Kecepatan perputaran masing-masing usur modal kerja
dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :
Penjualan Tunai
a. Kecepatan Perputaran Kas = = X Kali
Saldo Rata-Rata Kas
Penjualan Kredit
b. Kecepatan Perputaran Piutang = = X Kali
Saldo Rata-Rata Piutang
Harga Pokok Penjualan
c. Kecepatan Perputaran Persediaan = = X Kali
Saldo Rata-Rata Persediaan
9
Kemudian menghitung lama perputaran masing-masing unsur modal kerja dengan
formulasi sebagai berikut :
365
a. Lama Perputaran Kas = =X Hari(p)
Kecepatan perputaran kas
365
b. Lama Perputaran Piutang = = X Hari(q)
Kecepatan perputaran piutang
365
c. Lama Perputaran Persediaan = = X Hari(r)
Kecepatan perputaran persediaan
Untuk menghitung kecepatan perputaran modal kerja, periode yang dipakai adalah
satu tahun atau 365 hari. Sehingga lama perputaran modal kerja dapat dihitung dengan
cara membagi periode perputaran dengan hasil penjumlahan kecepatan perputaran
masing-masing unsur modal kerja (kas, piutang dagang dan persediaan barang dagangan).
365
Total Kecepatan Perputaran = = n Kali
p+q+r
Keterangan : p = kecepatan perputaran kas
q = kecepatan perputaran piutang
r = kecepatan perputaran persediaan
n = total kecepatan perputaran
Diasumsikan bahwa kecepatan perputaran tetap sama dengan tahun 2011, maka
modal kerja yang harus dimiliki oleh PT. Anugerah Jaya Mulia Utama untuk tahun 2012
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Kebutuhan Modal Kerja = Penjualan (hasil ramalan)
Total Kecepatan Perputaran Modal Kerja
BAB IV
HASIL PENELITIAN
10
menggambarkan kegiatan atau tugas serta tanggung jawab masing-masing bagian yang
terdapat di dalam perusahaan.
PT Anugerah Jaya Mulia Utama meyusun laporan keuangan setiap akhir tahun
yaitu pada tanggal 31 Desember. Untuk keperluan analisis dan pembahasan di dalam
penulisan ini, maka diperlukan data keuangan PT Anugerah Jaya Mulia Utama yang
diambil dan dianalisis adalah periode tahun 2010 dan 2011. Sehubungan dengan
penelitian yang akan diadakan, maka data keuangan yang akan disajikan pasa bab ini
terdiri dari :
Laporan keuangan tahun 2010, yang terdiri dari :
1. Neraca per 31 Desember 2010
2. Laporan Laba/Rugi periode yang berakhir 31 Desember 2010
3. Laporan Perubahan Modal periode yang berakhir 31 Desember
2010
4. Laporan Arusa Kas periode yang berakhir 31 Desember 2010
Laporan keuangan tahun 2011, yang terdiri dari :
1. Neraca per 31 Desember 2011
2. Laporan Laba/Rugi periode yang berakhir 31 Desember 2011
3. Laporan Perubahan Modal periode yang berakhir 31 Desember
2011
4. Laporan Arus Kas periode yang berakhir 31 Desember 2011
Berikut ini pemaparan masing-masing data yang akan disajikan diantaranya
11
Tabel 4.1. Neraca PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA Desember 2011 & 2010
PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2011
Dengan angka perbandingan per 31, Desember 2010
(Disajikan dalam rupiah)
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas Rp 7.069.974.165 Rp 3.036.833.194
Piutang Usaha Rp 1.474.705.000 Rp 1.100.484.504
Piutang Karyawan Rp 52.450.000 Rp 26.700.000
Piutang Direksi Rp 451.000.000 -
Persediaan Rp 546.235.000 Rp 1.266.148.906
PPN Dibayar Dimuka Rp 591.012.839 Rp 1.535.703.366
EKUITAS
Modal saham-Nilai Nominal
Rp1.000.000.000, per lembar
saham modal ditempatkan dan
disetor penuh Rp3.000.000.000 Rp 3.000.000.000 Rp 3.000.000.000
Laba ditahan Rp 5.293.707.337 Rp 5.155.557.726
Laba rugi tahun berjalan Rp 4.903.933.539 Rp 1.951.585.384
Jumlah Ekuitas Rp 14.197.640.876 Rp 10.107.143.110
12
Tabel 4.2. Laporan Laba Rugi PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA
PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 dan 31 DESEMBER 2010
(Disajikan dalam rupiah)
13
Keterangan Catatan Modal Saldo Laba Jumlah
Saldo per, 01 Januari 2011 Rp 3.000.000.000 Rp 5.155.557.726 Rp 8.155.557.726
14
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Rp 5.045.531.307
Rp 591.012.839 Rp 1.535.703.366
Harga Perolehan
- Tanah Rp 1.203.801.450 Rp 2.261.820.338
- Bangunan Rp 215.560.010 Rp 316.350.420
- Mesin dan Peralatan Rp 4.622.515.450 Rp 4.544.121.430
- Kendaraan Bermotor Rp 1.800.151.150 Rp 2.631.765.210
- Peralatan Kantor Rp 134.250.615 Rp 95.079.006
Jumlah Rp 7.976.278.679 Rp 9.849.136.404
Akumulasi Penyusutan
- Bangunan Rp 58.470.110 Rp 63.460.103
- Mesin dan peralatan Rp 3.046.131.512 Rp 2.706.484.101
- Kendaraan Bermotor Rp 1.471.537.344 Rp 1.389.967.343
- Peralatan Kantor Rp 88.001.662 Rp 64.214.658
Jumlah Rp 4.664.140.628 Rp 4.097.197.999
Nilai Buku
15
- Tanah Rp 1.121.735.340 Rp 2.261.830.338
- Bangunan Rp 124.850.416 Rp 242.776.417
- Mesin dan Peralatan Rp 1.576.121.145 Rp 1.967.647.349
- Kendaraan Bermotor Rp 1.059.001.512 Rp 1.251.708.967
- Peralatan Kantor Rp 40.891.955 Rp 30.883.241
Jumlah Rp 3.922.600.000 Rp 5.754.840.312
Rp26.456.690.860
16
Merupakan harga pokok usaha untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011
sebesar Rp. 20.606.775.949,- Dengan rincian sebagai berikut :
Rp20.606.775.949
Rp19.705.869.180
17
- Beban penyusutan Aktiva Tetap Rp 896.207.387 Rp 873.982.217
Jumlah Rp4.616.014.741 Rp4.008.532.967
18
4.4 Analisis
Metode Working Capital Turn Over (WCTO) atau metode perputaran
modal kerja menghitung kecepatan perputaran tiap variabel yang ada pada
modal kerja atau dengan kata lain suatu kas yang menginvestasikan dalam
komponen-komponen modal kerja sampai kembali menjadi kas. Semakin
pendek periode tersebut berarti semakin cepat perputarannya (turnover) atau
makin tinggi tingkat perputarannya. Lamanya periode perputaran tergantung
pada sifat atau kegiatan operasi perusahaan, lama atau cepatnya perputaran ini
akan menentukan pula besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan.
PT Anugerah Jaya Mulia Utama selam ini memperhitungkan modal
kerja secara fungsional, yaitu dengan anggapan bahwa modal kerja adalah
fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan, dengan kalkulasi sebagian dana
digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada periode tersebut dan sebagian
lagi digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada periode-periode
berikutnya, berbeda dengan metode Working Capital Turn Over (WCTO)
yang terperinci menghitung dan memperkirakan perputaran tiap komponen
yang ada pada modal kerja itu sendiri.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka dapat
diketahui perputaran masing-masing unsur modal kerja pada tahun 2011
karena diasumsikan bahwa kecepatan total perputaran masing-masing unsur
modal kerja yang akan dipergunakan pada tahun 2012 adalah tetap atau sama
dengan kecepatan perputaran masing-masing unsur modal kerja tahun2011.
Kebutuhan modal kerja tahun 2012 dapat diketahui dengan metode perputaran
modal kerja atau Working Capital Turn Over (WCTO).
Sebelum sampai pada perhitungan tingkat perputaran masing-masing
unsur modal kerja, terlebih dahulu akan dihitung nilai rata-rata dengan cara
menjumlahkan nilai awal dan nilai akhir dari masing-masing unsur modal
kerja kemudian dibagi 2.
1. Nilai rata-rata masing-masing unsur modal kerja, masing-masing
sebagai berikut :
19
Keterangan : Saldo awal dilihat pada neraca per 31 Desember 2010 dan
untuk saldo akhir pada neraca per 31 Desember 2011
Setelah menghitung nilai rata-rata masing-masing unsur modal kerja,
maka langkah selanjutnya adalah menghitung kecepatan perputaran dan lama
perputaran masing-masing unsur modal kerjanya.
Kecepatan perputaran dan lama perputaran masing-masing unsur modal
kerja pada tahun 2011.
2. Kecepatan perputaran masing-masing unsur modal kerja pada tahun
2011
Penjualan Tunai
Kecepatan Perputaran Kas = = X Kali
Saldo rata-rata kas
= 6,2 kali
Penjualan Kredit
Kecepatan Perputaran Piutang = = X Kali
Saldo rata-rata piutang
= 1,3 kali
Harga Pokok Usaha
Kecepatan Perputaran Persediaan = =X kali
Saldo rata-rata persediaan
Rp20.606.705.944
=
Rp906.191.953
= 22,7 kali
20
Diasumsikan bahwa periode yang dipakai selama satu tahun adalah 365
hari, maka lama perputaran masing-masing unsur modal kerja dihitung
sebagai berikut :
365
d. Lama Perputaran Kas = =X Hari(p)
Kecepatan perputaran kas
365
=
6,2
= 59 hari
365
e. Lama Perputaran Piutang = = X Hari(q)
Kecepatan perputaran piutang
365
=
1,3
= 281 hari
365
f. Lama Perputaran Persediaan= = X Hari(r)
Kecepatan perputaran persediaan
365
=
22,7
= 16 hari
Setelah menghitung kecepatan perputaran dan lama perputaran masing-
masing unsur modal kerja, langkah selanjutnya adalah menghitung kecepatan
perputaran modal kerja.
21
Total Kecepatan Perputaran Modal Kerja
= Rp31.190.708.738
Jadi, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode perputaran
modal kerja atau Working Capital Turn Over (WCTO), kebutuhan modal
kerja pada tahun 2012 adalah sebesar Rp31.190.708.738
Modal kerja yang tersedia dalam perusahaan (total aktiva yang
tercantum pada neraca per 31 Desember 2011) adalah sebesar
Rp14.651.160.951
Perbandingan antara modal kerja dengan menggunakan metode
perputaran modal kerja atau Working Capital Turn Over (WCTO) dengan
modal kerja yang tersedia pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama sebagai
berikut :
Tabel 4.1. Perbandingan Modal Kerja
Modal Kerja tahun 2012 Modal Kerja yang Selisih (Kekurangan
hasil analisis tersedia dalam modal kerja)
menggunakan metode perusahaan pada tahun
perputaran modal kerja 2011
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yaitu menghitung kebutuhan modal kerja
dengan menggunakan metode perputaran modal kerja atau Working Capital
22
Turn Over (WCTO), maka dapat diketahui bahwa kecepatan perputaran
unsur-unsur modal kerja pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan perputaran kas pada tahun 2011 adalah 6,2 kali didapat
dari perhitungan dengan cara : penjualan tunai tahun 2011 sebesar
Rp31.190.515.339 dibagi rata-rata kas sebesar Rp5.053.403.679,5.
Lamanya perputaran kas adalah 59 hari didapat dari hasil bagi 365
dibagi kecepatan perputaran kas.
365 merupakan asumsi periode yang dipakai dalam satu tahun (365
hari). Rata-rata kas didapat dengan cara : saldo kas awal
(berdasarkan neraca per 31 Desember 2010) sebesar
Rp3.036.833.194 ditambah saldo kas akhir (berdasarkan neraca per
31 Desember 2011) sebesar Rp7.069.974.165 kemudian dibagi 2
2. Kecepatan perputaran piutang pada tahun 2011 adalah 1,3 kali
didapat dari perhitungan dengan cara : penjualan kredit tahu 2011
sebesar Rp1.978.155.000 dibagi rata-rata piutang sebesar
Rp1.552.669.752. Lamanya perputaran piutang adalah 281 hari
didapat dari hasil bagi 365 dibagi kecepatan perputaran piutang.
Rata-rata piutang dihitung dengan cara : saldo piutang awal
(berdasarkan neraca per 31 Desember 2010) sebesar
Rp1.127.184.504 ditambah saldo piutang akhir (berdasarkan neraca
per 31 Desember 2011) sebesar Rp1.978.155.000 kemudian dibagi
2.
3. Kecepatan perputaran persediaan pada tahun 2011 adalah 22,7 kali
didapat dari perhitungan dengan cara : harga pokok usaha tahun
2011 sebesar Rp20.606.705.949 dibagi saldo rata-rata sebesar
Rp906.191.953. Harga pokok usaha berdasarkan laporan harga
pokok usaha periode yang berakhir 31 Desember 2011. Lamanya
perputaran persediaan adalah 16 hari didapat dari hasil bagi 365
dibagi kecepatan perputaran persediaan.
Rata-rata persediaan dihitung dengan cara : saldo persediaan awal
Rp1.266.148.906 ditambah saldo persediaan akhir sebesar
Rp546.235.000 kemudian dibagi 2.
Setelah kecepatan perputaran masing-masing unsur modal kerja
diketahui, maka total kecepatan perputaran modal kerja yang terdiri dari kas
dan bank, piutang dan persediaan tahun 2011 dihitung dengan cara 365 dibagi
356 yang merupakan hasil perhitungan lamanya perputaran kas 59 hari
ditambah perputaran piutang 281 hari, dan ditambah perputaran persediaan 16
hari, dengan demikian diketahui total kecepatan perputaran unsur-unsur modal
kerja tahun 2011 adalah 1,03 kali
Sedangkan hasil perhitungan rencana tender tahun 2012 berdasarkan
harapan kenaikan pendapatan oleh PT Anugerah Jaya Mulia Utama adalah
Rp32.126.430.000
Kebutuhan modal kerja 2012 dihitung dengan cara : rencana penjualan
tender dibagi total kecepatan perputaran modal kerja tahun 2011. Berdasarkan
perhitungan tersebut diketahui bahwa modal kerja yang dibutuhkan pada
tahun 2012 adalah sebesar Rp31.190.708.738.
23
Untuk mengetahui dan menguji apakah modal kerja yang tersedia dapat
memenuhi kebutuhan modal kerja untuk menjamin kelancaran operasional
pada tahun 2012, maka dilakukan perbandingan antara kebutuhan modal kerja
berdasarkan metode Working Capital Turn Over (WCTO) dengan modal kerja
yang teersedia yaitu modal kerja yang tertanam pada aktiva lancar yang
tercantum pada neraca PT Anugerah Jaya Mulia Utama per 31 Desember
2011.
Modal kerja tahun 2012 hasil analisis = Rp31.190.708.738
Modal kerja yang tersedia dalam perusahaan
(berdasarkan neraca per 31 Desember 2011) = Rp14.651.160.951
Kekurangan modal kerja = Rp16.539.547.787
Hasil analisis ini menggambarkan bahwa modal kerja yang tersedia saat
ini mengalami kekurangan modal kerja. Hal ini menunjukkan bahwa modal
kerja yang tersedia tidak cukup sebesar Rp16.539.547,787. Dengan demikian,
setelah melakukan analisis dan perbandingan antara kebutuhan modal kerja
berdasarkan metode Working Capital Turn Over (WCTO) dengan modal kerja
yang tersedia dalam perusahaan, maka dinyatakan bahwa modal kerja yang
tersedia belum dapat memenuhi modal kerja untuk menjamin kelancaran
operasional pada tahun 2012 dapat diterima.
Kekurangan modal kerja ini tentunya harus dicegah agar tidak
menimbulkan kesulitan dalam membiayai dan menjalankan kegiatan
operasional dimasa yang akan datang. Agar PT Anugerah Jaya Mulia Utama
dapat beroperasi dengan lancar maka pada tahun 2012 harus menyediakan
tambahan modal kerja lagi sebesar Rp16.539.547.787
.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan analisis dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa modal kerja yang tersedia (asset yang tertanam pada aktiva
lancar PT Anugerah Jaya Mulia Utama pada Neraca per 31 Desember
2011) adalah sebesar Rp14.651.160.951
2. sedangkan kebutuhan modal kerja berdasarkan hasil analisis adalah
sebesar Rp31.190.708.738. Terdapat selisih yang signifikan yaitu
sebesar . Hal ini menunjukkan bahwa modal kerja yang tersedia belum
dapat memenuhi kebutuhan modal kerja untuk menjamin kelancaran
operasional pada tahun 2012. Rp16.539.547.787.
3. Kecilnya tingkat total kecepatan perputaran modal kerja (kas, piutang
dan pendapatan) yaitu sebesar 1,03 kali menyebabkan kebutuhan modal
kerja menjadi besar. Kecilnya tingkat perputaran ini menyebabkan
modal kerja yang terikat pada waktu yang cukup lama untuk
dikonversikan kembali menjadi kas sehingga tidak akan tersedia cukup
modal kerja untuk digunakan segera dalam siklus usaha atau kegiatan
perusahaan.
24
4. Kecilnya kecepatan perputaran piutang sebanyak 1,3 kali dalam kurun
waktu satu tahun (365 hari) dan lamanya tingkat pengembalian piutang
kedalam bentuk kas menjadikan kebutuhan modal kerja semakin tinggi,
karena piutang membutuhkan waktu selama 281 hari untuk dapat
kembali menjadi kas.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan bertolak belakang pada permasalahan
yang telah dikemukakan di atas, maka berikut ini akan mengemukakan
beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi solusi atau jalan keluar untuk
memenuhi kebutuhan modal kerja tahun 2012, agar diusahakan dari :
1. Penambahan dana dengan melakukan setoran modal oleh pemilik
perusahaan.
2. Mengusahakan pinjaman baik melalui bank atau lembaga keuangan
lainnya dengan jaminan aktiva tetap yang dimiliki oleh PT
Anugerah Jaya Mulia Utama.
3. Periode piutang diperpendek agar kas cepat kembali.
4. Melakukan negosiasi ulang dengan pihak suplayer agar jangka
waktu kredit dapat diperpanjang
Sehingga dengan terpenuhinya modal kerja yang kurang tersebut
maka kelancaran operasional perusahaan dapat terjamin.
DAFTAR PUSTAKA
25