You are on page 1of 25

Analisis Kebutuhan Modal Kerja Pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama Di Balikpapan

Syahrir Reza Pahlevi


Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Yana Ulfah
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Iskandar
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

ABSTRACT
Syahrir Reza Pahlevi, 2012. The analysis of working capital necessity at PT Anugerah Jaya Mulia
Utama in Balikpapan. First Guider : DR. Hj. Yana Ulfah, SE, M.Si,AK and Second Guider :
Iskandar,SE,M.Si,AK
The problem of research is whether the availabe working capital is sufficient to guarantee the
operasional fluency of PT Anugerah Jaya Mulia Utama in 2012. The analysis tool used is working capital is
counted by dividing cost of sales in 2012(forecast) with the total of working capital variable ( cash, credit and
inventory) in 2011, it as assumed that the total of working capital turn over variable in 2011 equals to 2012.
If the available working capital at PT Anugerah Jaya Mulia Utama is smaller compared with working
capital of analysis result counted by using turn over method, the contrary, if available working capital at PT
Anugerah Jaya Mulia Utama is bigger, then it can be concluded that there is more working capital.
Based on the research known that there is smaller different is Rp16.539.547.787 from the result of
comparison done to the available working capital (the total assets) at PT Anugerah Jaya Mulia Utama is
Rp14.651.160.951 with working capital of analysis result by using turn over method is Rp31.190.708.738. It is
showed that there is the lackness of working capital at PT Anugerah Jaya Mulia Utama which must overcome or
another word the available working capital at PT Anugerah Jaya Mulia Utama is not sufficient to guarantee the
operational fluency of the company in 2012.

Key Words : Working Capital Necessity

Ringkasan

Syahrir Reza Pahlevi, 2012. Analisis Kebutuhan Modal Kerja pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama di
Balikpapan. Di bawah arahan ibu DR.Hj. Yana Ulfah, SE, M.Si, AK selaku pembimbing I dan bapak Iskandar,
SE, M. Si, AK selaku pembimbing II.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah modal kerja yang tersedia dapat memenuhi
kebutuhan modal kerja untuk menjamin kelancaran operasional pada tahun 2012
Alat analisis yang digunakan adalah metode perputaran modal kerja atau Working Capital Turn Over
(WCTO). Kebutuhan modal kerja dihitung dengan membagikan antara tender proyek tahun 2012 dengan total
kecepatan perputaran variabel modal kerja ( kas, piutang, persediaan) tahun 2011, diman diasumsikan bahwa
total kecepatan perputaran variabel modal kerja tahun 2011 sama dengan tahun 2012.
Jika modal kerja yang tersedia pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama lebih kecil bila dibandingkan
dengan kebutuhan modal kerja tahun2012 hasil analisis yang dihitung dengan menggunakan metode perputaran
modal kerja, sebaliknya, jika modal kerja yang tersedia pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama lebih besar, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya kelebihan modal.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat selisih lebih rendah sebesar Rp16.539.547.787
dari hasil perbandingan yang dilakukan terhadap modal kerja yang tersedia (total aktiva lancar) pada PT
Anugerah Jaya Mulia Utama sebesar Rp14.651.160.951 dengan kebutuhan modal kerja hasil analisis denan
menggunakan metode perputaran modal kerja yaitu sebesar Rp31.190.708.738. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat kekurangan modal kerja pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama yang aharus segera diatasi atau dengan
kata lain kebutuhan modal kerja pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama pada tahu 2012 mengalami peningkatan.

Kata kunci : Kebutuhan Modal Kerja

BAB I

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semua dana untuk proyek yang dikerjakan PT. Anugerah Jaya Mulia Utama
berasal dari modal kerja dimana modal kerja tersebut merupakan seluruh dana yang tertanam
dalam aktiva perusahaan. Neraca PT. Anugerah Jaya Mulia Utama per 31 Desember 2011
menunjukan total aktiva lancar sebesar Rp10.185.437.004 sedangkan neraca per 31
Desember 2010 menunjukan total aktiva lancar sebesar Rp6.965.870.030, dimana aktiva
lancar (kas dan bank, piutang dan PPN dibayar dimuka) merupakan modal kerja yang
dimiliki perusahaan. Hal ini menunjukan adanya peningkatan nilai aktiva lancar atau dengan
kata lain terdapat selisih antara modal kerja tahun 2010 dengan modal kerja tahun 2011 yaitu
sebesar Rp3.219.566.974. untuk tahun 2010 PT. Anugerah Jaya Mulia Utama telah
mengerjakan 12 proyek pembangunan jalan dengan nilai Rp26.456.690.860. kemudian pada
tahun 2011 PT. Anugerah Jaya Mulia Utama telah mengerjakan 10 proyek pengerjaan dengan
nilai Rp31.190.515.339.
Untuk tahun 2012 PT. Anugerah Jaya Mulia Utama rencananya akan mengikuti 8 proyek
pengerjanan jalan dari dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan senilai Rp32.126.430.000.
Seiring dengan harapan kenaikan nilai tender proyek tersebut secara otomatis maka
kebutuhan modal kerja akan turut meningkat pada tahun 2012, sedangkan kenaikan nilai
aktiva lancar pada tahun 2011 belum tentu dapat mencukupi atau menjamin kelancaran
kegiatan operasional PT. Anugerah Jaya Mulia Utama pada tahun 2012 sehingga perlu
dilakukan suatu analisis terhadap kebutuhan modal kerja dengan menggunakan metode
perputaran modal kerja atau Working Capital Turn Over (WTCO).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu
analisis terhadap kebutuhan modal kerja PT.Anugerah Jaya Mulia Utama,
karena modal kerja merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi kelangsungan
hidup dan tumbuh kembang perusahaan dimasa yang akan datang. Bertitik tolak dari uraian
tersebut diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kebutuhan Modal
Kerja pada PT. Anugerah Jaya Mulia Utama’.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan
pokok dalam penelitian ini adalah : Apakah modal kerja yang tersedia dapat memenuhi
kebutuhan modal kerja untuk menjamin kelancaran operasional proyek pada tahun 2012.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
besarnya modal kerja yang dibutuhkan oleh PT. Anugerah Jaya Mulia Utama di
Balikpapan pada tahun 2012, guna menjamin kelancaran kegiatan operasional proyek
perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian


Adapun manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
1. Segi teoritis diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan umumnnya dan
pada ilmu akuntansi pada khususnya.
2. Segi praktis diharapkan bahwa hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi
peneliti lain sebagai sebuah rujukan atau bahan referensi untuk dapat
melanjutkan penelitian selanjutnya.

BAB II

2
DASAR TEORI
2.1 Manajemen Keuangan
2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan manajemen yang mengelola masalah keuangan
perusahaan dalam hal ini ditekankan pada masalah bagaimana cara mendapatkan dan
menggunakan dana tersebut secara efisien dan menguntungkan. Dalam hal ini yang paling
banyak berperan ialah para manajer keuangan yang mengelola kegiatan operasional
perusahaan. Untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas maka berikut ini disajikan
beberapa definisi manajemen keuangan yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Sedangkan menurut Brigham (2003:11): “financial management is the aspct of
management that is directed to the effective control over and accountability for all funds,
property and other assets ensure they are safeguard and used efficiently to fulfill
authorized purposes, financial management includes activities such as budgeting, costing,
management revenues, management, property, procuring and fiscal auditing”.
Maksud dari definisi diatas adalah manajemen keuangan merupakan aspek
manajemen yang langsung mengatur efektivitas dan accountability untuk semua modal,
property dan aset lainnya untuk memastikan keamanannya dan menggunakannya secara
efisien dengan maksud untuk memenuhi pengesahan. Yang termaksud kegiatan
manajemen keuangan seperti penganggaran biaya, pengaturan penerimaan, pangaturan
harta, pendapatan dan pajak.

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan


Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang
terdiri atas Neraca, Laporan Perhitungan Laba Rugi serta Laporan-Laporan lainnya.
Analisis terhadap pos-pos dalam neraca akan memberikan gambaran mengenai posisi
keuangan sedangkan analisis terhadap laporan laba rugi akan memberikan informasi
mengenai hasil atau perkembangan usaha dari perusahaan.
Tujuan laporan keuangan sebagaimana diungkapkan oleh Sadeli (2002:19) adalah
sebagai berikut :
1. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban.
2. Menyajkan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan
bersih perusahaan sebagai hasil dari kegiatan usaha.
3. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan
bersih yang bukan berasal dari kegiatan usaha.
4. Menyajikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir
kemampuan perusahaan memperoleh laba.
5. Menyajikan informasi lainnya yang sesuai dan relevan dengan keperluan para
pemakainya.

2.1.2.1 Neraca
Setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan setiap tahun, kemudian
pada akhir tahun pembukuan sebagai hasil pencatatan dan kegiatan transaksi perusahaan
disusunlah laporan keuangan diantaranya neraca. Pada dasarnya definisi neraca yang
dikeluarkan oleh akuntansi adalah sama karena neraca merupakan laporan keuangan yang
bentuknya lazim digunakan.
Sedangkan neraca menurut Astuti (2004:19) adalah sebagai berikut: “Neraca
adalah laporan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Sisi kiri neraca
menunjukkan aktiva perusahaan, sedangkan sisi kanan neraca menunjukkan kewajiban
dan ekuitas, atau klaim terhadap aktiva tersebut”.

3
Sedangkan menurut Sawir (2005:3) adalah: “Neraca merupakan laporan yang
memberikan informasi mengenai jumlah harta, utang dan modal perusahaan pada saat
tertentu”.
Jadi berdasarkan definisi-definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
neraca merupakan suatu laporan yang menunjukan posisi keuangan yaitu harta, utang dan
modal perusahaan pada saat tertentu.

2.1.2.2 Laporan Laba Rugi


Tujuan utama suatu unit usaha adalah untuk mendapatkan laba. Laporan laba rugi
disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu
periode waktu tertentu. Dengan kata lain, laporan laba rugi menggambarkan keberhasilan
atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannnya. Hasil operasi
perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian mengenai laporan laba rugi menurut
beberapa ahli.
Laporan laba rugi menurut Astuti (2004:17) adalah sebagai berikut: “Laporan laba
rugi adalah laporan yang mengikhtisiarkan pendapatan dan beban perusahaan selama
periode akuntansi tertentu, yang umumnya setiap kuartal atau setiap tahun”.

2.1.3 Pengertian Modal


Masalah modal dalam suatu perusahaan merupakan masalah yang tidak akan
berakhir seiring dengan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri, karena modal tersebut
bagi perusahaan menyangkut berbagai aspek.
Pendapat dari berbagai ahli ekonomi yang memberikan batasan atau pengertian
modal ini, tetapi dari beberapa pendapat-pendapat tersebut masih belum ditemukan suatu
kesatuan pendapat antara para ahli ekonomi tersebut. Berikut ini dikemukakan beberapa
pengertian modal oleh beberapa ahli :
Menurut Munawir (2004:29) pengertian modal kerja adalah sebagai berikut :
“Modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan pos modal (modal saham) surplus dan laba yang ditahan kelebihan aktiva
perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya”.

2.1.4 Pengertian Modal Kerja


Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja didalam membiayai
kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Dengan adanya modal kerja yang cukup bagi
perusahaan tidak akan mengalami kesulitan, yang mungkin timbul karena adanya krisis
keuangan perusahaan. Sebaliknya dengan kekurangan dana atau modal kerja ini adalah
merupakan sebab utama dari kegagalan dari suatu perusahaan karena bila terjadi
kekurangan modal dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan operasi perusahaan.
Muslich (2003:142) mengungkapkan: “Modal kerja secara kolektif mencakup
aktiva dan passiva lancar atau jangka pendek. Komponen penting dalam aktiva lancar lain
kas dan surat berharga, piutang dan persediaan barang dagangan. Sedangkan modal kerja
netto mencerminkan perbedaan antara aktiva lancar dan passiva lancar perusahaan.
Dengan demikian dalam manajemen modal kerja berkaitan dengan investasi dalam aktiva
lancar dan kebijaksanaan dalam passiva lancar”.

2.1.5 Klasifikasi Modal Kerja

4
Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan
untuk membiayai kegiatan sehari-hari perusahaan yang selalu berputar dalam periode
tertentu. Modal kerja yang berlebihan menunjukan bahwa dana tersebut tidak produktif
dimana akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, begitu pula sebaliknya
ketidakcukupan dalam modal kerja merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan.
Menurut Taylor yang diikuti oleh Sutrisno (2007:41), modal kerja bisa
dikelompokkan kedalam dua jenis sebagai berikut :
1. Modal kerja permanen, adalah modal kerja yang selalu menjalankan kegiatannya
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi menjadi
dua macam yakni :
a. Modal kerja primer, adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam
perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.
b. Modal kerja normal, adalah modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa
beroperasi dengan tingkat produksi normal. Produksi normal merupakan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang sebesar kapasitas normal
perusahaan
2. Modal kerja variabel, adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan.
Modal kerja varibel terdiri dari :
a. Modal kerja musiman, merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk
mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan
b. Modal kerja siklis, adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi
oleh fluktuasi kongjungtur
c. Modal kerja darurat, modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan yang terjadi diluar kemampuan perusahaan.

2.1.6 Sumber Modal Kerja


Menurut Munawir (2004:120-121), pada dasarnya sumber modal kerja itu sendiri
terdiri dari dua bagian pokok, yaitu :
a. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen, yaitu jumlah minimum yang harus
tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan finansialnya.
b. Jumlah modal kerja yang bervariasi yang jumlahnya tergantung pada aktivitas
musiman dan kebutuhan diluar aktivitas biasa.
Kebutuhan modal kerja permanen sebaiknya ditanggung oleh pemilik perusahaan,
Semakin besar jumlah modal kerja yang dibiayai atau berasal dari investasi pemilik
perusahaan maka credit rating(tingkatan kredit) akan semakin baik dan jaminan bagi
kreditur jangka pendek semakin besar.

2.1.7 Penggunaan Modal Kerja


Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan
jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak
selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki
perusahaan. Misalnya penggunaan aktiva lancar untuk melunasi atau membayar hutang
lancar, maka penggunaan aktiva ini tidak mengakibatkan penurunan jumlah modal kerja
karena penurunan hutang lancar dalam jumlah yang sama.

2.1.8 Fungsi Modal Kerja


Ada beberapa fungsi modal kerja yaitu sebagai berikut :

5
1. Modal kerja itu menampung kemungkinan akibat buruk yang ditimbulkan
karena penurunan nilai aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang yang
diragukan dan yang tidak dapat ditagih atau penurunan nilai persediaan.
2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar semua
utang lancarnya tepat pada waktunya.
3. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk memelihara credit
standing perusahaan yaitu penilaian pihak ketiga, misalnya pada bank dan
kreditur akan kelayakan perusahaan untuk memelihara kredit.
4. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang lunak kepada para
pembeli.
5. Memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan persediaan pada suatu jumlah
yang mencukupi untuk melayani kebutuhan para pembeli dengan lancar.
6. Memungkinkan pimpinan perusahaan untuk menyelenggarakan perusahaan
lebih efisien dengan jalan menghindarkan keterlambatan dalam memperoleh
bahan, jasa dan alat-alat yang disebabkan karena kesulitan kredit.
Oleh karena itu modal kerja yang ditentukan secara optimal akan sangat
bermanfaat bagi kelangsungan sebuah perusahaan.

2.1.9 Pentingnya Pengaturan Modal Kerja


Modal kerja secara umum dapat digunakan untuk mengatur tingkat likuiditas
perusahaan. Dengan pengaturan modal kerja secara tepat maka pimpinan dapat lebih
mudah dalam menyusun strategi pembelanjaan. Agar pengaturan modal kerja dapat
berhasil secara optimal manajer keuangan seharusnya mengatur unsur-unsur modak kerja
yaitu tersedianya uang kas, surat berharga, piutang dagang dan persediaan barang
dagangan.

2.1.10 Perputaran Modal Kerja


Seperti yang telah dijelaskan uraian tentang modal kerja pada bagian sebelumnya,
bahwa besarnya kebutuhan modal kerja antara lain ditentukan oleh kecepatan perputaran
operasi perusahaan. Periode perputaran modal kerja dimulai sejak saat kas diinvestasikan
dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas.

2.1.11 Periode Perputaran Modal Kerja


Perputaran modal kerja dimulai pada saat arus kas keluar dan diinvestasikan
kedalam unsur-unsur modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas berikutnya.
Perputaran modal kerja bagi suatu perusahaan dagang atau jasa relatif cepat
dibandingkan dengan industri atau perusahaan disektor lainnya. Periode perputaran modal
kerja adalah lama rata-rata dana tersebut dalam modal kerja selama satu proses produksi.
Periode terikatnya modal kerja tergantung pada tingkat perputaran modal kerja. Hal ini
perlu diperhatikan oleh perusahaan sebab jangka waktu terikatnya dana atau periode
menentukan besarnya kebutuhan modal kerja perusahaan, semakin pendek waktu
terikatnya dana semakin kecil pula modal kerja yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya.

2.1.12 Metode Penentuan Modal Kerja


Dalam memilih kebijakan pemenuhan kebutuhan modal kerja, juga harus
mempertimbangkan faktor lain seperti variabilitas penjualan, aliran kas yang akan
mempengaruhi penilaian perusahaan. Dengan mengetahui adanya trade-off antara
profitabilitas dengan resiko untuk setiap alternatif pemenuhan kebutuhan dana maka
keputusan yang terbaik dalam investasi modal kerja harus segera diambil.

6
2.2 Definisi Konsepsional
pengertian modal kerja dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep
fungsional dan metode perputaran modal kerja.
manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3), adalah: Manajemen keuangan
adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan
dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Pengertian modal menurut Kasmir (2010:210), adalah sebagai berikut: Modal kerja
diidentifikasikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Atau dengan kata
lain modal kerja merupakan investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva
jangka pendek, seperti kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar
lainnya, biasanya modal kerja yang digunakan untuk beberapa kali kegiatan dalam satu
periode.
Metode perputaran modal kerja, metode ini menggunakan analisis laporan
keuangan perusahaan. Pada metode ini secara umum total modal kerja dihitung
dengan rumus Working Capital Turn Over (WCTO).
1.1 Kerangka Pikir

Untuk lebih memudahkan pembaca dalam mengikuti jalan uraian dan arah studi
maka penulis mengemukakan uraian pikiran yang teratur dari skripsi dalam bentuk
kerangka pikir.

Teori PT. Anugerah Jaya Mulia Utama


Manajemen Keuanngan
di Balikpapan

Modal Kerja Laporan Keuangan


Klasifikasi Modal Kerja
Modal Kerja
Sumber Modal Kerja
Konsep Modal Kerja

Rumusan Masalah :
Apakah modal kerja kotor yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan modal kerja
untuk menjamin kelancaran operasional proyek pada tahun 2012.

Penerapan Analisis Kebutuhan Modal Kerja pada PT. Anugerah Jaya Mulia Utama
diBalikpapan

Alat Analisis :
Metode Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional


Untuk memudahkan pengertian tentang maksud dan tujuan dari penulisan skripsi
ini, maka berikut ini penulis akan memaparkan defiinisi secara operasional mengenai
variabel-variabel yang berhubungan dengan objek penelitian.
1. PT. Anugerah Jaya Mulia Utama merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang: Pembangunan dan Jasa.
2. Modal kerja PT. Anugerah Jaya Mulia Utama adalah modal yang digunakan
untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari yaitu untuk membeli
persediaan barang, membayar gaji karyawan, membayar tagihan listrik dan
telepon serta pembayaran lainnya.
3. Pendapatan (Pendapatan Usaha) pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama adalah
total pendapatan yang dinilai tercantum pada laporan laba rugi perode 31
Desember 2011.
4. Kas dan Bank, yaitu sejumlah uang tunai yang ada dalam PT. Anugerah Jaya
Mulia Utama dan sejumlah uang dalam bentuk simpanan di bank yang
sewaktu-waktu dapat digunakan untuk keperluan operasi sehari-hari.
5. Penjualan Kredit yaitu pendapatan usaha berupa piutang yang pembayarannya
belum diterima hingga akhir tahun.
6. Piutang yaitu jumlah penjualan kredit yang belum diterima pembayaran
sampai akhir tahun.
7. Depresiasi yaitu proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi
biaya selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis.
8. Metode Konsep menggunakan bentuk konsep fungsional.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Anugerah Jaya Mulia Utama yang berlokasi
di JL. Sudirman Balikpapan Permai Blok F1/49 Balikpapan. Penelitian ini
menitikberatkan pada bagian keuangan mengenai kebutuhan modal kerja yang didukung
dengan laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca per 31 desember 2010 dan
neraca per 31 desember 2011, beserta laporan laba rugi tahun 2010 dan laporan laba rugi
2011.

3.3 Rincian Data yang Dipergunakan


Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengumpulkan data-data tertentu. Data-data
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Gambaran umum PT. Anugerah Jaya Mulia Utama
2. Struktur organisasi PT. Anugerah Jaya Mulia Utama
3. Laporan keuangan PT. Anugerah Jaya Mulia Utama tahun 2010
4. Laporan Keuangan PT. Anugerah Jaya Mulia Utama tahun 2011

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang representative, maka penulis akan mengumpulkan
data dengan cara :
1. Field work Research, yaitu data diperoleh dengan cara mengadakan penelitian
langsung pada objek yang diteliti. Data ini diperoleh dengan cara:
a. Observasi yaitu teknik yang digunakan dengan cara mengadakan survey
kelapangan untuk mendapatkan data yang konkrit.

8
b. Interview yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada staff atau karyawan
untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan sebagai bahan untuk
penulisan laporan ini.
c. Dokumentasi yaitu mempelajari dan menggunakan catatan-catatan khususnya
yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
2. Library Research, yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari buku- buku
literature yang ada sebagai pedoman atau dasar teori yang berkaitan dengan
penulisan skripsi.

3.5 Alat Analisis


Dalam melakukan penulisan ini penulis mengumpulkan data historis sebagai bahan
untuk menilai perkembangan atau untuk mengetahui perubahan-perubahan yang ada
dalam PT. Anugerah Jaya Mulia Utama, khususnya yang menyangkut modal kerja. Modal
kerja yang tersedia pada PT. Anugerah Jaya Mulia Utama dihitung secara fungsional pada
tahun 2011.
Sedangkan untuk menganalisa kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan dan
menghitung kebutuhan modal kerja PT. Anugerah Jaya Mulia Utama, maka digunakan
metode perputaran modal kerja atau Working Capital Turn Over (WCTO) dan data yang
diperlukan adalah laporan keuangan tahun 2010 dan 2011 yang terdiri dari neraca dan
laporan laba/rugi.
Ahmad (2002 : 13) memformulasikan metode perputaran modal kerja sebagai
berikut :

1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung nilai rata-rata masing-masing
unsur modal kerja :
Saldo Kas Awal + Saldo Kas Akhir
a. Kas Rata-rata =
2
Saldo Piutang Awal + Saldo Piutang Akhir
b. Kas Rata-rata =
2
Persediaan Awal + Persediaan Akhir
c. Persediaan Rata-rata =
2
2. Setelah menghitung nilai rata-rata masing-masing unsur modal kerja, maka langkah
selanjutnya adalah menghitung kecepatan perputaran dan lama perputaran masing-
masing unsur modal kerja. Kecepatan perputaran masing-masing usur modal kerja
dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :
Penjualan Tunai
a. Kecepatan Perputaran Kas = = X Kali
Saldo Rata-Rata Kas
Penjualan Kredit
b. Kecepatan Perputaran Piutang = = X Kali
Saldo Rata-Rata Piutang
Harga Pokok Penjualan
c. Kecepatan Perputaran Persediaan = = X Kali
Saldo Rata-Rata Persediaan

9
Kemudian menghitung lama perputaran masing-masing unsur modal kerja dengan
formulasi sebagai berikut :
365
a. Lama Perputaran Kas = =X Hari(p)
Kecepatan perputaran kas

365
b. Lama Perputaran Piutang = = X Hari(q)
Kecepatan perputaran piutang
365
c. Lama Perputaran Persediaan = = X Hari(r)
Kecepatan perputaran persediaan

Untuk menghitung kecepatan perputaran modal kerja, periode yang dipakai adalah
satu tahun atau 365 hari. Sehingga lama perputaran modal kerja dapat dihitung dengan
cara membagi periode perputaran dengan hasil penjumlahan kecepatan perputaran
masing-masing unsur modal kerja (kas, piutang dagang dan persediaan barang dagangan).
365
Total Kecepatan Perputaran = = n Kali
p+q+r
Keterangan : p = kecepatan perputaran kas
q = kecepatan perputaran piutang
r = kecepatan perputaran persediaan
n = total kecepatan perputaran

Diasumsikan bahwa kecepatan perputaran tetap sama dengan tahun 2011, maka
modal kerja yang harus dimiliki oleh PT. Anugerah Jaya Mulia Utama untuk tahun 2012
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Kebutuhan Modal Kerja = Penjualan (hasil ramalan)
Total Kecepatan Perputaran Modal Kerja

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan


PT Anugerah Jaya Mulia Utama merupakan badan usaha yang berkedudukan di
Balikpapan yang didirikan sesuai dengan akta Nomor : 03 tanggal 01 Desember 2006
dihadapan Notaris Adi Gunawan, Sarjana Hukum, Notaris di Balikpapan. Pengesahan
akta pendirian perseroan terbatas berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, Nomor : 13 – 00066 HT.01.01.THN.2007 di Jakarta. Yang
merupakan perusahaan swasta bergerak dalam bidang pembangunan dan jasa. PT
Anugerah Jaya Mulia Utama beralamatkan di jalan Sudirman Balikpapan Permai Blok
F1/49, Balikpapan.

4.2 Struktur Organisasi


Dalam rangka menjalankan aktivitas dan mengendalikan jalannya perusahaan, serta
adanya pemisahan fungsi-fungsi pada perusahaan, maka diperlukan adanya sebuah
struktur organisasi dalam sebuah perusahaan, dimana struktur organisasi tersebut akan

10
menggambarkan kegiatan atau tugas serta tanggung jawab masing-masing bagian yang
terdapat di dalam perusahaan.

4.3 Penyajian Data Penelitian (Laporan Keuangan)

PT Anugerah Jaya Mulia Utama meyusun laporan keuangan setiap akhir tahun
yaitu pada tanggal 31 Desember. Untuk keperluan analisis dan pembahasan di dalam
penulisan ini, maka diperlukan data keuangan PT Anugerah Jaya Mulia Utama yang
diambil dan dianalisis adalah periode tahun 2010 dan 2011. Sehubungan dengan
penelitian yang akan diadakan, maka data keuangan yang akan disajikan pasa bab ini
terdiri dari :
Laporan keuangan tahun 2010, yang terdiri dari :
1. Neraca per 31 Desember 2010
2. Laporan Laba/Rugi periode yang berakhir 31 Desember 2010
3. Laporan Perubahan Modal periode yang berakhir 31 Desember
2010
4. Laporan Arusa Kas periode yang berakhir 31 Desember 2010
Laporan keuangan tahun 2011, yang terdiri dari :
1. Neraca per 31 Desember 2011
2. Laporan Laba/Rugi periode yang berakhir 31 Desember 2011
3. Laporan Perubahan Modal periode yang berakhir 31 Desember
2011
4. Laporan Arus Kas periode yang berakhir 31 Desember 2011
Berikut ini pemaparan masing-masing data yang akan disajikan diantaranya

11
Tabel 4.1. Neraca PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA Desember 2011 & 2010
PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2011
Dengan angka perbandingan per 31, Desember 2010
(Disajikan dalam rupiah)

ASET CATATAN 2011 2010

ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas Rp 7.069.974.165 Rp 3.036.833.194
Piutang Usaha Rp 1.474.705.000 Rp 1.100.484.504
Piutang Karyawan Rp 52.450.000 Rp 26.700.000
Piutang Direksi Rp 451.000.000 -
Persediaan Rp 546.235.000 Rp 1.266.148.906
PPN Dibayar Dimuka Rp 591.012.839 Rp 1.535.703.366

Jumlah Aset Lancar Rp 10.185.437.004 Rp 6.965.870.030

ASET TIDAK LANCAR


Aset tetap-Harga perolehan Rp 9.438.859.239 Rp 9.993.075.637
Penyusutan Rp (4.973.135.292) Rp 4.225.135.306
Jumlah Aset Tidak Lancar Rp 4.465.723.947 Rp 5.767.940.331

JUMLAH ASET Rp 14.651.160.951 Rp 12.733.810.361

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


Hutang Usaha Rp 511.523.880 Rp 1.830.062.925
Hutang Pajak PPH Rp 941.996.195 Rp 796.604.326
Jumlah Kewajiban Lancar Rp 1.453.520.075 Rp 2.626.667.251

EKUITAS
Modal saham-Nilai Nominal
Rp1.000.000.000, per lembar
saham modal ditempatkan dan
disetor penuh Rp3.000.000.000 Rp 3.000.000.000 Rp 3.000.000.000
Laba ditahan Rp 5.293.707.337 Rp 5.155.557.726
Laba rugi tahun berjalan Rp 4.903.933.539 Rp 1.951.585.384
Jumlah Ekuitas Rp 14.197.640.876 Rp 10.107.143.110

JUMLAH KEWAJIBAN DAN


EKUITAS Rp 14.651.160.951 Rp 12.733.810.361

12
Tabel 4.2. Laporan Laba Rugi PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA
PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2011 dan 31 DESEMBER 2010
(Disajikan dalam rupiah)

KETERANGAN CATATAN 2011 2010

PENDAPATAN USAHA 13 Rp 31.190.515.339 Rp 26.456.690.860

HARGA POKOK USAHA 14 Rp 20.606.705.949 Rp 19.705.869.180

LABA KOTOR Rp 10.583.809.390 Rp 6.818.821.680

BEBAN USAHA 15 Rp 4.616.014.108 Rp 4.008.532.967

LABA USAHA Rp 5.967.794.649 Rp 2.742.261.713

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-


LAIN 16 Rp 122.416.108

LABA BERSIH SEBELUM


PAJAK Rp 5.845.378.541 Rp 2.742.261.713

PAJAK PENGHASILAN 17 Rp 940.854.987 Rp 786.703.319

LABA BERSIH SETELAH PAJAK 18 Rp 4.904.523.554 Rp 1.955.589.394

Sumber : PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA

Tabel 4.3. Laporan Perubahan Ekuitas 2010 - 2011


PT. ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- TANGGAL
31 DESEMBER 2011 dan 31 DESEMBER 2010
(Disajikan dalam Rupiah)

Keterangan Catatan Modal Saldo Laba Jumlah


Saldo per, 01 Januari 2011 Rp3.000.000.000 Rp 5.293.707.337 Rp 8.293.707.337

Laba Bersih Rp 4.904.523.554 Rp 4.904.453.554

Saldo per, 31 Desember 2011 Rp3.000.000.000 Rp 10.198.230.891 Rp 13.198.230.891

13
Keterangan Catatan Modal Saldo Laba Jumlah
Saldo per, 01 Januari 2011 Rp 3.000.000.000 Rp 5.155.557.726 Rp 8.155.557.726

Laba Bersih Rp 1.955.589.394 Rp 1.955.589.394

Saldo per, 31 Desember 2011 Rp3.000.000.000 Rp 7.111.116.120 Rp 10.111.116.120

Sumber : PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA

Tabel 4.4. Laporan Arus Kas


PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 Desember 2011
(Disajikan dalam rupiah)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 2011

Laba Bersih Rp 4.904.523.554


Penyesuaian untuk :
Penyusutan Aktiva Tetap Rp 566.942.629
Piutang Usaha Rp 1.474.705.000
Piutang Karyawan Rp (52.450.000)
Piutang Direksi Rp (451.000.000)
Piutang dibayar dimuka Rp 944.690.979
Hutang Usaha Rp (1.318.539.045)
Hutang Pajak Rp 145.391.869
KENAIKAN (PENURUNAN) ARUS KAS YANG DIPEROLEH
DARI AKTIVITAS OPERASI : Rp 6.214.264.986

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI :


(Penurunan) Aktiva Tetap Rp 544.217.397
KENAIKAN (PENURUNAN) ARUS KAS YANG DIPEROLEH
DARI AKTIVITAS INVESTASI Rp 544.217.397

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :

Penurunan dan koreksi laba ditahan Rp (1.348.972.838)


KENAIKAN (PENURUNAN) ARUS KAS YANG DIPEROLEH
DARI AKTIVITAS PENDANAAN : Rp (1.348.972.838)

(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Rp 2.129.079.841

14
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Rp 5.045.531.307

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Rp 7.069.974.165

Sumber : PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA

PT ANUGERAH JAYA MULIA UTAMA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

03. KAS DAN SETARA KAS Rp 7.069.974.165 Rp 3.036.833.194


Terdiri dari
- Kas Rp 1.025.350 Rp 4.161.524
- Bank Rp 7.068.948.815 Rp 3.032.672.670

Jumlah Rp 7.069.974.165 Rp 3.036.833.194

04. PIUTANG USAHA Rp 1. 474.705.000 Rp 1.100.484.504

05. PIUTANG KARYAWAN Rp 52.450.000 Rp 26.700.000

06. PIUTANG DIREKSI Rp 451.000.000

07. PAJAK DIBAYAR DIMUKA Rp 591.012.839 Rp 1.535.703.366


- PPh Rp 694.303.818
- PPN Rp 591.012.839 Rp 841.400.000

Rp 591.012.839 Rp 1.535.703.366

08. ASET TETAP Rp 3.922.600.368 Rp 5.754.840.312


Terdiri dari :

Harga Perolehan
- Tanah Rp 1.203.801.450 Rp 2.261.820.338
- Bangunan Rp 215.560.010 Rp 316.350.420
- Mesin dan Peralatan Rp 4.622.515.450 Rp 4.544.121.430
- Kendaraan Bermotor Rp 1.800.151.150 Rp 2.631.765.210
- Peralatan Kantor Rp 134.250.615 Rp 95.079.006
Jumlah Rp 7.976.278.679 Rp 9.849.136.404

Akumulasi Penyusutan
- Bangunan Rp 58.470.110 Rp 63.460.103
- Mesin dan peralatan Rp 3.046.131.512 Rp 2.706.484.101
- Kendaraan Bermotor Rp 1.471.537.344 Rp 1.389.967.343
- Peralatan Kantor Rp 88.001.662 Rp 64.214.658
Jumlah Rp 4.664.140.628 Rp 4.097.197.999

Nilai Buku

15
- Tanah Rp 1.121.735.340 Rp 2.261.830.338
- Bangunan Rp 124.850.416 Rp 242.776.417
- Mesin dan Peralatan Rp 1.576.121.145 Rp 1.967.647.349
- Kendaraan Bermotor Rp 1.059.001.512 Rp 1.251.708.967
- Peralatan Kantor Rp 40.891.955 Rp 30.883.241
Jumlah Rp 3.922.600.000 Rp 5.754.840.312

09. MODAL SAHAM DISETOR Rp 3.000.000.000 Rp 3.000.000.000

10. HUTANG USAHA Rp 511.523.880 Rp 1.830.062.925

11. HUTANG PAJAK PPH Rp 941.996.195 Rp 796.604.326

12. SALDO LABA DITAHAN Rp 9.198.160.951 Rp 7.107.143.110


- Laba ditahan tahun berjalan Rp 5.293.707.337 Rp 5.155.557.726
- Laba (Rugi) Tahun Berjalan Rp 3.904.453.614 Rp 1.951.585.384
Rp 9.198.160.951 Rp 7.107.143.110

13. PENDAPATAN USAHA Rp 31.190.515.399 Rp 26.456.690.860


Merupakan pendapatan usaha untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011
sebesar Rp. 31.190.515.399,- Dengan rincian sebagai berikut :

- Proyek pelebaran Jln. AMD 36 Tahap II Rp 13.203.624,501


- Proyek pelebaran Jbtn. PDAM-SP 4 Bppn Baru Rp 3.705.518.182
- Proyek pembangunan Jalan Paket I Rp 1.512.228.576
- Proyek Pembangunan Jalan Paket II Rp 50.750.510
- Proyek Pemeliharaan Jln Batas Kota – Sp. Samboja Rp 1.730.590.909
- Proyek Pemeliharaan Jalan Samboja – Muara Jawa Rp 2.100.522.172
- Proyek Peningkatan Jalan Kota Bppn (APBN 2011) Rp 3.447.234.180
- Proyek Peningkatan Jalan I paket II Rp 4.000.508.230
- Proyek Total E & P Indonesia Rp 271.000.000
- Proyek pek. Lanjutan Peningkatan Jln. Suprapto Rp 168.538.135
Kebun Sayur
Rp 31.190.515.399
Pendapatan usaha untuk tahun 2010 sebagai berikut :

- Proyek Pemeliharaan Jalan paket I (APBN 2010) Rp10.949.631.231


- Proyek Pemeliharaan Jalan Dalam Kota Bppn Rp 1.883.661.426
- Proyek Pembangunan Jalan paket II Rp 1.173.249.978
- Proyek Pemeliharaan Jln Batas Kota – Sp. Samboja Rp 1.672.309.090
- Proyek Pemeliharaan Jalan KM 38 – Sp. Samboja Rp 1.672.340.000
- Proyek Pemeliharaan Jalan Paket II Rp 2.467.915.663
- Proyek Pek. Lanjutan Peningkatan Jalan Suprapto Rp 397.697.755
- Proyek Pemeliharaan Berkala Jln. Dalam kota Bppn Rp 2.182.833.636
- Proyek Peningkatan Jalan Suprapto Kebun Sayur Rp 3.202.233.048
- Proyek Pembuatan Turap Jalan Masuk TPA ManggarRp 324.796.738
- Proyek Total E & P Indonesia Rp 240.041.048
- Proyek Penanggulangan Longsor Jln.P. Tendean Rp 289.981.247

Rp26.456.690.860

14. HARGA POKOK USAHA Rp 20.606.775.949 Rp 19.705.869.180

16
Merupakan harga pokok usaha untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011
sebesar Rp. 20.606.775.949,- Dengan rincian sebagai berikut :

- Biaya Divisi AMP Rp 5.932.452.225


- Biaya Divisi Kendaraan Jln. AMD 36 Tahap II Rp 1.043.216.622
- Proyek Pelebaran Jbtn. PDAM – SP 4 Bppn Baru Rp 5.534.265.211
- Proyek Pembangunan Jalan Paket I Rp 2.261.728.560
- Proyek Pembangunan Jalan Paket II Rp 347.481.464
- Proyek Pemeliharaan Jln Batas Kota – Sp. Samboja Rp 53.786.269
- Proyek Pemeliharaan Jln. Samboja – Muara Jawa Rp 385.992.326
- Proyek Peningkatan Jalan Kota Bppn (APBN 2011) Rp 713.391.500
- Proyek Peningkatan Jalan I Paket II Rp 813.384.400
- Proyek Total E & P Indonesia Rp 1.150.051.945
- Proyek pek. Lanjutan peningkatan Jln. Suprapto Rp 157.250.039
Kebun Sayur
- Proyek Pemeliharaan Jalan (APBD I Tahun 2010, Rp 537.468.063
PDBK 2010, APBN 2010, KM 38 2010) Rp 500.047.150
- Agregat : LPA/LPB Rp 1.176.260.175

Rp20.606.775.949

Harga pokok penjualan untuk tahun 2010 sebagai berikut :


- Biaya Divisi AMP Rp10.866.956.410
- Biaya Divisi Kendaraan dan work shop Rp 1.010.069.682
- Proyek pemeliharaan Jalan paket I (APBN 2010) Rp 2.304.041.740
- Proyek pemliharaan Jalan Dalam kota Bppn Rp 209.296.900
- Proyek pembangunan Jalan paket II Rp 154.661.940
- Proyek pemeliharaan Jln Batas kota – Sp Samboja Rp 364.073.081
- Proyek pemeliharaan Jalan KM 38 – Sp Samboja Rp 602.863.020
- Proyek pemeliharaan Jalan paket II Rp 1.174.531.305
- Proyek pemeliharaan berkala Jln. Dalam kota Bppn Rp 592.590.354
- Proyek peningkatan Jalan Suprapto Kebun Sayur Rp 1.316.362.717
- Proyek Tahun 2009 Rp 918.416.193
- Proyek Total E & P Indonesia Rp 192.032.838

Rp19.705.869.180

15. BEBAN USAHA Rp 4.616.014.741 Rp 4.008.532.967


Merupakan beban usaha untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011
sebesar Rp.4.616.014.741,-. Dengan rincian sebagai berikut :

- Beban Gaji Karyawan Rp1.661.487.348 Rp1.511.361.967


- Beban Alat Tulis Kantor Rp 26.726.344 Rp 31.896.430
- Beban Telepon, HP, Listrik, Air Rp 34.600.537 Rp 35.757.351
- Beban Kas Kecil (Patty Cash) Operasional Rp 50.000.000 Rp 74.824.475
- Beban Maintenance/ Servis Alat Rp 111.724.020 Rp 37.992.581
- Beban Akta/ Surat perusahaan, Sertifikat, System, DllRp 226.288.712
- Beban Operasional Kantor Rp1.415.000.445 Rp1.215.811.663
- Beban Bank (DUK, Bank, Provisi, BG, Adam, Dll) Rp 62.533.715
- Beban Bunga Kredit Bank Rp 71.342.252 Rp 221.821.283
- Beban Perjalanan Dinas Rp 30.764.853
- Beban BBM (Bahan Bakar Minyak) Rp 7.747.228 Rp 5.085.000
- Beban pajak kendaraan (SENK, Kir, Dll) Rp 21.591.900

17
- Beban penyusutan Aktiva Tetap Rp 896.207.387 Rp 873.982.217
Jumlah Rp4.616.014.741 Rp4.008.532.967

16. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN- LAIN


Terdiri dari
- Pendapatan jasa giro Rp122.416.108
- Pajak jasa giro
Jumlah Rp122.416.108

17. PAJAK PENGHASILAN : Rp 940.854.987 Rp 786.703.319

- Pajak penghasilan Ps. 4 (2) Dibayar Dimuka Rp 936.313.469


- Pajak penghasilan Ps. 4 (2) yang masih harus dibayarRp 4.541.518
- Pajak PPH Badan Rp 786.703.319
Rp 940.854.987 Rp 786.703.319

18. LABA BERSIH SETELAH PAJAK Rp 4.904.523.554 Rp1.955.589.394

18
4.4 Analisis
Metode Working Capital Turn Over (WCTO) atau metode perputaran
modal kerja menghitung kecepatan perputaran tiap variabel yang ada pada
modal kerja atau dengan kata lain suatu kas yang menginvestasikan dalam
komponen-komponen modal kerja sampai kembali menjadi kas. Semakin
pendek periode tersebut berarti semakin cepat perputarannya (turnover) atau
makin tinggi tingkat perputarannya. Lamanya periode perputaran tergantung
pada sifat atau kegiatan operasi perusahaan, lama atau cepatnya perputaran ini
akan menentukan pula besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan.
PT Anugerah Jaya Mulia Utama selam ini memperhitungkan modal
kerja secara fungsional, yaitu dengan anggapan bahwa modal kerja adalah
fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan, dengan kalkulasi sebagian dana
digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada periode tersebut dan sebagian
lagi digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada periode-periode
berikutnya, berbeda dengan metode Working Capital Turn Over (WCTO)
yang terperinci menghitung dan memperkirakan perputaran tiap komponen
yang ada pada modal kerja itu sendiri.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka dapat
diketahui perputaran masing-masing unsur modal kerja pada tahun 2011
karena diasumsikan bahwa kecepatan total perputaran masing-masing unsur
modal kerja yang akan dipergunakan pada tahun 2012 adalah tetap atau sama
dengan kecepatan perputaran masing-masing unsur modal kerja tahun2011.
Kebutuhan modal kerja tahun 2012 dapat diketahui dengan metode perputaran
modal kerja atau Working Capital Turn Over (WCTO).
Sebelum sampai pada perhitungan tingkat perputaran masing-masing
unsur modal kerja, terlebih dahulu akan dihitung nilai rata-rata dengan cara
menjumlahkan nilai awal dan nilai akhir dari masing-masing unsur modal
kerja kemudian dibagi 2.
1. Nilai rata-rata masing-masing unsur modal kerja, masing-masing
sebagai berikut :

19
Keterangan : Saldo awal dilihat pada neraca per 31 Desember 2010 dan
untuk saldo akhir pada neraca per 31 Desember 2011
Setelah menghitung nilai rata-rata masing-masing unsur modal kerja,
maka langkah selanjutnya adalah menghitung kecepatan perputaran dan lama
perputaran masing-masing unsur modal kerjanya.
Kecepatan perputaran dan lama perputaran masing-masing unsur modal
kerja pada tahun 2011.
2. Kecepatan perputaran masing-masing unsur modal kerja pada tahun
2011

Penjualan Tunai
Kecepatan Perputaran Kas = = X Kali
Saldo rata-rata kas

= 6,2 kali

Penjualan Kredit
Kecepatan Perputaran Piutang = = X Kali
Saldo rata-rata piutang

= 1,3 kali
Harga Pokok Usaha
Kecepatan Perputaran Persediaan = =X kali
Saldo rata-rata persediaan
Rp20.606.705.944
=
Rp906.191.953
= 22,7 kali

3. Lama perputaran masign-masing unsur modal kerja pada tahun 2011.

20
Diasumsikan bahwa periode yang dipakai selama satu tahun adalah 365
hari, maka lama perputaran masing-masing unsur modal kerja dihitung
sebagai berikut :
365
d. Lama Perputaran Kas = =X Hari(p)
Kecepatan perputaran kas

365
=
6,2
= 59 hari
365
e. Lama Perputaran Piutang = = X Hari(q)
Kecepatan perputaran piutang

365
=
1,3
= 281 hari
365
f. Lama Perputaran Persediaan= = X Hari(r)
Kecepatan perputaran persediaan

365
=
22,7
= 16 hari
Setelah menghitung kecepatan perputaran dan lama perputaran masing-
masing unsur modal kerja, langkah selanjutnya adalah menghitung kecepatan
perputaran modal kerja.

4. Total kecepatan perputaran modal kerja, dihitung sebagai berikut :


Total kecepatan perputaran modal kerja dihitung dengan cara periode
perputaran (365 hari) dibagi jumlah lama perputaran masing-masing unsur
modal kerja.
365
Total Kecepatan Perputaran =
59+281+16
= 1,03 kali
5. Menghitung kebutuhan modal kerja dengan metode perputaran modal
kerja atau Working CapitalTurn Over (WCTO).
Selanjutnya untuk menghitung modal kerja dengan metode perputaran
modal kerja, maka yang harus diperhitungkan terlebih dahulu adalah ramalan
pendapatan tahun 2011. Ramalan pendapatan ini digunakan untuk
memperkirakan pendapatan yang akan terjadi pada tahun 2012. PT Anugerah
Jaya Mulia Utama mengikuti 8 proyek pengerjaan jalan dari dinas Pekerjaan
Umum kota Balikpapan senilai Rp32.126.430.000. Maka kebutuhan modal
kerja untuk tahun 2012 dapat dihitung dengan menggunakan metode
perputaran modal kerja atau Working Capital Turn Over (WCTO) dihitung
sebagai berikut:
Penjualan (hasil ramalan)
Kebutuhan Modal Kerja =

21
Total Kecepatan Perputaran Modal Kerja

= Rp31.190.708.738
Jadi, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode perputaran
modal kerja atau Working Capital Turn Over (WCTO), kebutuhan modal
kerja pada tahun 2012 adalah sebesar Rp31.190.708.738
Modal kerja yang tersedia dalam perusahaan (total aktiva yang
tercantum pada neraca per 31 Desember 2011) adalah sebesar
Rp14.651.160.951
Perbandingan antara modal kerja dengan menggunakan metode
perputaran modal kerja atau Working Capital Turn Over (WCTO) dengan
modal kerja yang tersedia pada PT Anugerah Jaya Mulia Utama sebagai
berikut :
Tabel 4.1. Perbandingan Modal Kerja
Modal Kerja tahun 2012 Modal Kerja yang Selisih (Kekurangan
hasil analisis tersedia dalam modal kerja)
menggunakan metode perusahaan pada tahun
perputaran modal kerja 2011

Rp31.190.708.738 Rp14.651.160.951 Rp16.539.547.787


Sumber : data diolah
Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat diketahui bahwa PT
Anugerah Jaya Mulia Utama untuk tahun 2012 mengalami kekurangan modal
kerja sebesar Rp14.651.160.951. Hal ini menunjukkan bahwa modal kerja
yang tersedia tidak cukup sebesar Rp16.539.547.787.
Perbandingan antara modal kerja dengan menggunakan metode
perputaran modal kerja atau Working Capital Turn Over (WCTO) dengan
hasil tender 8 proyek sebagai berikut :
Tabel 4.2. Perbandingan Modal Kerja dengan hasil tender 8 proyek
Modal Kerja tahun 2012 8 proyek pengerjanan Selisih (kekurangan
hasil analisis jalan dari dinas modal kerja)
menggunakan metode Pekerjaan Umum
perputaran modal kerja
Rp31.190.708.738 Rp32.126.430.000 Rp935.721.262
Sumber : data diolah
Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat diketahui bahwa PT
Anugerah Jaya Mulia Utama untuk tahun 2012 mengalami kekurangan modal
kerja sebesar Rp935.721.262 Hal ini menunjukkan bahwa modal kerja yang
tersedia tidak mencukupi.

4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yaitu menghitung kebutuhan modal kerja
dengan menggunakan metode perputaran modal kerja atau Working Capital

22
Turn Over (WCTO), maka dapat diketahui bahwa kecepatan perputaran
unsur-unsur modal kerja pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan perputaran kas pada tahun 2011 adalah 6,2 kali didapat
dari perhitungan dengan cara : penjualan tunai tahun 2011 sebesar
Rp31.190.515.339 dibagi rata-rata kas sebesar Rp5.053.403.679,5.
Lamanya perputaran kas adalah 59 hari didapat dari hasil bagi 365
dibagi kecepatan perputaran kas.
365 merupakan asumsi periode yang dipakai dalam satu tahun (365
hari). Rata-rata kas didapat dengan cara : saldo kas awal
(berdasarkan neraca per 31 Desember 2010) sebesar
Rp3.036.833.194 ditambah saldo kas akhir (berdasarkan neraca per
31 Desember 2011) sebesar Rp7.069.974.165 kemudian dibagi 2
2. Kecepatan perputaran piutang pada tahun 2011 adalah 1,3 kali
didapat dari perhitungan dengan cara : penjualan kredit tahu 2011
sebesar Rp1.978.155.000 dibagi rata-rata piutang sebesar
Rp1.552.669.752. Lamanya perputaran piutang adalah 281 hari
didapat dari hasil bagi 365 dibagi kecepatan perputaran piutang.
Rata-rata piutang dihitung dengan cara : saldo piutang awal
(berdasarkan neraca per 31 Desember 2010) sebesar
Rp1.127.184.504 ditambah saldo piutang akhir (berdasarkan neraca
per 31 Desember 2011) sebesar Rp1.978.155.000 kemudian dibagi
2.
3. Kecepatan perputaran persediaan pada tahun 2011 adalah 22,7 kali
didapat dari perhitungan dengan cara : harga pokok usaha tahun
2011 sebesar Rp20.606.705.949 dibagi saldo rata-rata sebesar
Rp906.191.953. Harga pokok usaha berdasarkan laporan harga
pokok usaha periode yang berakhir 31 Desember 2011. Lamanya
perputaran persediaan adalah 16 hari didapat dari hasil bagi 365
dibagi kecepatan perputaran persediaan.
Rata-rata persediaan dihitung dengan cara : saldo persediaan awal
Rp1.266.148.906 ditambah saldo persediaan akhir sebesar
Rp546.235.000 kemudian dibagi 2.
Setelah kecepatan perputaran masing-masing unsur modal kerja
diketahui, maka total kecepatan perputaran modal kerja yang terdiri dari kas
dan bank, piutang dan persediaan tahun 2011 dihitung dengan cara 365 dibagi
356 yang merupakan hasil perhitungan lamanya perputaran kas 59 hari
ditambah perputaran piutang 281 hari, dan ditambah perputaran persediaan 16
hari, dengan demikian diketahui total kecepatan perputaran unsur-unsur modal
kerja tahun 2011 adalah 1,03 kali
Sedangkan hasil perhitungan rencana tender tahun 2012 berdasarkan
harapan kenaikan pendapatan oleh PT Anugerah Jaya Mulia Utama adalah
Rp32.126.430.000
Kebutuhan modal kerja 2012 dihitung dengan cara : rencana penjualan
tender dibagi total kecepatan perputaran modal kerja tahun 2011. Berdasarkan
perhitungan tersebut diketahui bahwa modal kerja yang dibutuhkan pada
tahun 2012 adalah sebesar Rp31.190.708.738.

23
Untuk mengetahui dan menguji apakah modal kerja yang tersedia dapat
memenuhi kebutuhan modal kerja untuk menjamin kelancaran operasional
pada tahun 2012, maka dilakukan perbandingan antara kebutuhan modal kerja
berdasarkan metode Working Capital Turn Over (WCTO) dengan modal kerja
yang teersedia yaitu modal kerja yang tertanam pada aktiva lancar yang
tercantum pada neraca PT Anugerah Jaya Mulia Utama per 31 Desember
2011.
Modal kerja tahun 2012 hasil analisis = Rp31.190.708.738
Modal kerja yang tersedia dalam perusahaan
(berdasarkan neraca per 31 Desember 2011) = Rp14.651.160.951
Kekurangan modal kerja = Rp16.539.547.787
Hasil analisis ini menggambarkan bahwa modal kerja yang tersedia saat
ini mengalami kekurangan modal kerja. Hal ini menunjukkan bahwa modal
kerja yang tersedia tidak cukup sebesar Rp16.539.547,787. Dengan demikian,
setelah melakukan analisis dan perbandingan antara kebutuhan modal kerja
berdasarkan metode Working Capital Turn Over (WCTO) dengan modal kerja
yang tersedia dalam perusahaan, maka dinyatakan bahwa modal kerja yang
tersedia belum dapat memenuhi modal kerja untuk menjamin kelancaran
operasional pada tahun 2012 dapat diterima.
Kekurangan modal kerja ini tentunya harus dicegah agar tidak
menimbulkan kesulitan dalam membiayai dan menjalankan kegiatan
operasional dimasa yang akan datang. Agar PT Anugerah Jaya Mulia Utama
dapat beroperasi dengan lancar maka pada tahun 2012 harus menyediakan
tambahan modal kerja lagi sebesar Rp16.539.547.787
.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan analisis dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahwa modal kerja yang tersedia (asset yang tertanam pada aktiva
lancar PT Anugerah Jaya Mulia Utama pada Neraca per 31 Desember
2011) adalah sebesar Rp14.651.160.951
2. sedangkan kebutuhan modal kerja berdasarkan hasil analisis adalah
sebesar Rp31.190.708.738. Terdapat selisih yang signifikan yaitu
sebesar . Hal ini menunjukkan bahwa modal kerja yang tersedia belum
dapat memenuhi kebutuhan modal kerja untuk menjamin kelancaran
operasional pada tahun 2012. Rp16.539.547.787.
3. Kecilnya tingkat total kecepatan perputaran modal kerja (kas, piutang
dan pendapatan) yaitu sebesar 1,03 kali menyebabkan kebutuhan modal
kerja menjadi besar. Kecilnya tingkat perputaran ini menyebabkan
modal kerja yang terikat pada waktu yang cukup lama untuk
dikonversikan kembali menjadi kas sehingga tidak akan tersedia cukup
modal kerja untuk digunakan segera dalam siklus usaha atau kegiatan
perusahaan.

24
4. Kecilnya kecepatan perputaran piutang sebanyak 1,3 kali dalam kurun
waktu satu tahun (365 hari) dan lamanya tingkat pengembalian piutang
kedalam bentuk kas menjadikan kebutuhan modal kerja semakin tinggi,
karena piutang membutuhkan waktu selama 281 hari untuk dapat
kembali menjadi kas.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan bertolak belakang pada permasalahan
yang telah dikemukakan di atas, maka berikut ini akan mengemukakan
beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi solusi atau jalan keluar untuk
memenuhi kebutuhan modal kerja tahun 2012, agar diusahakan dari :
1. Penambahan dana dengan melakukan setoran modal oleh pemilik
perusahaan.
2. Mengusahakan pinjaman baik melalui bank atau lembaga keuangan
lainnya dengan jaminan aktiva tetap yang dimiliki oleh PT
Anugerah Jaya Mulia Utama.
3. Periode piutang diperpendek agar kas cepat kembali.
4. Melakukan negosiasi ulang dengan pihak suplayer agar jangka
waktu kredit dapat diperpanjang
Sehingga dengan terpenuhinya modal kerja yang kurang tersebut
maka kelancaran operasional perusahaan dapat terjamin.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan, Cetakan Pertama. Penerbit


Ghalia Indonesia. Jakarta.
Brigham, Eugene F. 2003. Fundamental Of Financial Management. Eight Edition.
Wiley. USA.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama. Penerbit Kencana.
Jakarta.
Manullang, Marihot. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi I. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kelima, Penerbit Liberty.
Yogyakarta.
Muslich, Mohammad. 2003. Manajemen Keuangan Modern, Cetakan Ketiga. Bumi
Aksara. Jakarta.
Sadeli, Lili M. 2002. Dasar-dasar Akuntansi, Cetakan kedua. Bumi Aksara. Jakarta.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Cetakan Ketiga. Penerbit Gramedia Pustaka. Jakarta.
Sutrisno. 2007. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Cetakan Kelima.
Ekonosia. Yogyakarta.

25

You might also like