You are on page 1of 10

Pentingnya Penggunaan Hutang sebagai Sumber Pembiayaan Modal

Kerja dalam Rangka Meningkatkan Profitabilitas pada PT. Mustika Ratu


Tbk

Arvita Puri Rachmawatik


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Brawijaya Jl. M.T. Haryono 165 Malang
arvitapuri@yahoo.com

Pembimbing:
Prof. Dr. Moeljadi P, SE., SU., MSC

Abstract

The background of this research is the analysis of the sources and uses of working
capital based on the company's financial statements in the form of balance that
can be used by the company's management in particular financial managers to
know how a company manages its working capital to improve profitability. This
study aims to provide advice to the PT. Mustika Ratu Tbk in determining the
appropriate financing to meet its working capital needs in improving the
company's profitability. This research includes descriptive research with
quantitative methods. Object of this study is PT. Mustika Ratu Tbk year
observation period 2009-2011. Data analysis techniques using comparative
balance sheet analysis, analyzing the sources and uses of working capital,
determine sales projections, analyze the external funding needs, determine the
indifference point between debt with common stock, determine the projected
EBIT, EBIT-EPS analysis at various levels of EBIT.The results showed that PT.
Mustika Ratu need additional capital amounting to Rp 53,299,990,284 to be
obtained through bank loans or issuing new common stock. From the analysis it
can be seen that the expected level of EBIT is greater than his Indifference Point.
So the company should use the composition of debt is greater than common stock.
With the increasing use of debt, the company will increase EPS when the
company earned EBIT EBIT above the indifference point. The company has been
trading on the eqity run because the company used the funds to fixed charges that
result in beneficial effects of funds to holders of ordinary shares are in form EPS
enlarge it.

Keywords: Working Capital, Financial Leverage, Indifference Point, Earning


Before Interest & Tax, and Earning Per Share

PENDAHULUAN
Modal kerja merupakan aktivitas operasi perusahaan sehari-
masalah yang sangat penting bagi hari serta sangat mempengaruhi
setiap perusahaan. Modal kerja kontinuitas dari perusahaan. Jika
sangat dibutuhkan untuk membiayai modal kerja dikelola dengan baik,

maka perusahaan tidak akan hambatan dalam menjalankan


menemukan banyak kesulitan dan aktivitas operasi perusahaan.
Sebaliknya, pengelolaan modal kerja setelah perusahaan menggunakan
yang tidak tepat akan menyebabkan dana dengan beban tetap.
aktivitas operasi perusahaan Perusahaan yang
terganggu, dan hal ini merupakan menggunakan dana dengan beban
sebab utama kegagalan perusahaan tetap dikatakan menghasilkan
dalam mempertahankan leverage yang menguntungkan atau
kelangsungan hidup dari perusahaan. efek yang positif kalau pendapatan
Dalam menanamkan yang diterima dari penggunaan dana
investasinya perusahaan tersebut lebih besar daripada beban
mengharapkan pengembalian yang tetap dari penggunaan dana itu.
maksimal dari investasi tersebut. Kalau perusahaan dalam
Penggunaan hutang dalam investasi menggunakan dana dengan beban
sebagai tambahan untuk mendanai tetap itu menghasilkan efek yang
aktiva perusahaan diharapkan dapat menguntungkan dana bagi pemegang
meningatkan keuntungan yang akan saham biasa (pemilik modal sendiri)
diperoleh pemilik perusahaan yaitu dalam bentuknya mempernesar
dibandingkan hanya dengan EPS-nya, dikatakan perusahaan itu
menggunakan modal sendiri yang menjalankan trading on the equity.
jumlahnya terbatas. Dengan Kebutuhan dana suatu
meningkatkan aktiva perusahaan, perusahaan dapat sepenuhnya
maka akan memungkinkan bagi dipenuhi dengan saham biasa, atau
perusahaan untuk meningkatkan sebagian dengan saham biasa dan
labanya. Perusahaan yang melakukan sebagian lain dengan saham preferen
pinjaman kepada pihak lain maka atau obligasi, dimana dua sumber
akan timbul hutang sebagai akibat dana yang terakhir adalah disertai
dari pinjamannya tersebut dan berarti dengan beban tetap (dividen saham
perusahaan telah melakukan preferen dan bunga). Untuk
Financial Leveraga yang timbul menentukan income effect dari
berbagai pembayaran atau berbagai
alternatif metode pembelanjaan
terhadap pendapatan pemegang
saham biasa perlulah diketahui

tingkat EBIT yang dapat pemenuhan dana tersebut.


menghasilkan EPS yang sama
besarnya antara berbagai METODE PENELITIAN
pertimbangan atau alternatif Jenis penelitian yang digunakan
dalam menyusun penelitian ini dan dicatat oleh pihak lain). Teknik
adalah penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan
deskriptif merupakan penelitian yang adalah menggunakan teknik
disusun dalam rangka memberikan dokumentasi. Tahapan-tahapan
gambaran secara sistematis tentang dalam penelitian ini adalah
informasi ilmiah yang berasal dari menganalisis neraca perbandingan
subjek atau objek penelitian. untuk mengetahui terjadinya
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. perubahan modal kerja, menyusun
Mustika Ratu Tbk periode 2009- work sheet sumber dan penggunaan
2011. Jenis data yang digunakan modal kerja, menghitung proyeksi
dalam penelitian ini adalah data penjualan tahun yang akan datang,
kuantitatif. Metode kuantitatif menghitung modal ekstern,
merupakan model keputusan yang menghitung Indiffernce Point antara
menggunakan angka. Pemecahan hutang dan saham biasa, menghitung
masalah manajemen dengan tingkat EBIT yang diharapkan,
menggunakan model kuantitatif menganalisis EBIT-EPS pada
sangat menarik karena hasil berbagai tingkat EBIT dan berbagai
pemecahannya digunakan sebagai alternatif komposisi modal.
dasar pengambilan keputusan.
Sumber data dalam penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah data sekunder, yaitu data A. Sumber dan Penggunaan Modal
penelitian yang diperoleh peneliti Kerja
secara tidak langsung melalui media Berdasarkan dari work sheet
perantara (diperoleh sumber dan penggunaan modal kerja
selama tiga periode dapat diketahui
nilai modal kerja PT. Mustika Ratu
Tbk mengalami peningkatan. Hal ini
disebabkan naiknya aktiva lancar
setiap periodenya. Kenaikan ini juga
disebabkan adanya kenaikan piutang
usaha. Selain itu peningkatan modal
kerja bersih juga disebabkan adanya
penurunan hutang pajak, ini berarti

mungurangi hutang lancarnya. untuk menjamin kewajiban lancar juga


Dengan berkurangnya hutang lancar, meningkat. Sedangkan yang
maka kemampuan aktiva lancar menurunkan modal kerja yang paling
besar adalah kas dan setara kas. Proyeksi Penjualan PT. Mustika Ratu
Penurunan kas disebabkan karena Tbk

penurunan penerimaan kas dari Tahun X Y XY X²

2009 - 345.575.853.364 -345.575.853.364 1


aktivitas operasi, sedangkan kas yang
1
digunakan untuk aktivitas investasi 2010 0 369.366.074.883 0 0

dan pendanaan meningkat. Selama 2011 1 406.315.784.681 406.315.784.681 1

∑ 0 1.121.257.712.928 60.739.931.317 2
tiga periode sumber modal kerja
yang paling besar adalah berasal Berdasarkan asumsi data
saldo laba ditahan, sedangkan penjualan selama tiga tahun terakhir,
penggunaan modal kerja paling besar penjualan yang diharapkan akan
digunakan perusahaan untuk dicapai perusahaan pada tahun 2012
melakukan penambahan aktiva tetap, adalah sebesar Rp 495.232.433.910.
Dimana aktiva tetap ini digunakan C. Analisa Kebutuhan Modal Ektern
perusahaan untuk penyelesaian Berdasarkan proyeksi
mesin dan peralatan pabrik. penjualan pada tahun 2012 yaitu
B. Proyeksi Penjualan sebesar Rp
Volume penjualan yang 495.232.433.910, dapat dilakukan
diharapkan dicapai pada tahun 2012 analisa kebutuhan modal ekstern
dapat dilakukan dengan menganalisis perusahaan menggunakan metode
trend dalam pola penjualan melalui presentase penjualan.
metode least square dengan Harta dinyatakan dalam presentase penjualan 104
Dikurangi kenaikan kewajiban konstan 13
menggunakan data penjualan Presentase dari setiap tambahan rupiah 91
penjualan yang harus dibiayai
perusahaan yang didapatkan dari
laporan laba rugi mulai 2009 sampai Menurut perhitungan,

tahun 2012. penjualan diperkirakan meningkat


dari Rp 406.315.784.681
menjadi Rp 495.232.433.910, atau
mengalami kenaikan sebesar Rp
88.916.649.229. Dengan
menggunakan angka 91%, kenaikan
penjualan yang diperkirakan ini akan
mengakibatkan diperlukan tambahan
dana sebesar Rp 80.914.150.798.

Sebagian dari kebutuhan ini akan Dengan asumsi bahwa rasio


dipenuhi oleh laba ditahan. pembayaran dividen tetap dipertahankan

AFN = (A*/So)ΔS – (L*/So)ΔS - MS₁ (RR) seperti pada tahun 2011 yaitu sebesar
18%, maka rasio laba ditahan sebesar asumsi bunga sebesar 14% per tahun
82%, sehingga laba ditahan yang dan tingkat pajak yang berlaku
diperoleh sebesar Rp sebesar 30%.
22.984.354.532. Dengan (xc1 )(1 t)(xc2 )(1 t)
SS
mengurangkan laba ditahan dari Rp
80.914.150.798, maka diperoleh
Setelah Indifference Point
angka Rp 53.299.990.284, yang
telah dihitung, maka selanjutnya
merupakan jumlah dana yang harus
perlu dilakukan pembuktian untuk
diperoleh melalui pinjaman atau
menunjukkan bahwa EBIT sebesar
dengan menerbitkan saham biasa
Rp 2.073.995.465 akan diperoleh
baru.
EPS yang sama besar. Disini peneliti
D. Indifference Point antara Hutang
menggunakan asumsi proporsi
dengan Saham Biasa
hutang berkisar 40%, ekuitas 60%,
Titik ini berfungsi untuk dapat
dan proporsi hutang berkisar 60%,
mengetahui perimbangan
ekuitas 40%. Dari perhitungan
pembelanjaan yang mempunyai
tersebut, indifference point terletak
income effect atau pengaruh laba
pada EBIT sebesar Rp
yang terbesar terhadap EPS pada
2.073.995.465. Artinya, apabila
setiap tingkat EBIT. Berdasarkan
perusahaan mendapatkan tingkat
analisa kebutuhan modal ekstern,
EBIT di bawah Rp 2.073.995.465,
perusahaan membutuhkan tambahan
maka perusahaan akan mendapatkan
modal ektern sebesar Rp
EPS yang semakin rendah seiring
53.299.990.284. Tambahan modal
dengan penggunaan utang yang
tersebut akan dipenuhi perusahaan
semakin tinggi atau penggunaan
dengan modal saham biasa serta
saham biasa yang semakin menurun.
modal hutang menggunakan tingkat
Sebaliknya, jika perusahaan
memperoleh tingkat EBIT diatas Rp
2.073.995.465, maka EPS yang
didapatkan akan semakin besar
seiring dengan penggunaan utang
yang semakin tinggi.

E. Menghitung Tingkat EBIT yang diketahui terlebih dahulu penjualan, harga


Diharapkan pokok penjualan, beban usaha, dan
Untuk dapat mengetahui penghasilan (beban) lain-lain pada tahun
tingkat EBIT yang diharapkan perlu 2012.
Average HPP, Beban Usaha, dan
analisis financial leverage
Penghasilan Lain-Lain
PT. Mustika Ratu Tbk perusahaan sebaiknya menggunakan
(dalam Presentase)
komposisi hutang lebih besar dari
Tahun HPP Beban Penghasilan
saham biasa. Dengan meningkatkan
Usaha Lain-Lain
2009 43,54 44,44 3,67 penggunaan hutang untuk membiayai
2010 44,00 45,97 1,10
modal kerja, akan meningkatkan
2011 44,00 45,78 1,18
Total 131,54 136,19 5,95 EPS perusahaan. Untuk
Average 43,85 45,39 1,98
membuktikan dengan penggunaan
Dari perhitungan dapat diketahui
hutang semaksimal mungkin dapat
bahwa besar EBIT yang diharapkan
memaksimumkan EPS yang akan
akan dicapai perusahaan pada tahun
diterima pemegang saham, maka
2012 adalah sebesar Rp
dilakukan analisis EBIT-EPS pada
63.092.612.080.
berbagai alternatif. Analisis ini dapat
F. Analisis EBIT-EPS pada
mengetahui pengaruh penggunaan
Berbagai Alternatif Komposisi
berbagai alternatif komposisi sumber
Modal
pendanaan dan perolehan EPS yang
Titik Indifference Point-nya
akan diterima pemegang saham pada
sebesar Rp 2.073.995.465,
tingkat EBIT Rp 63.092.612.080, dan
sedangkan tingkat EBIT yang
dana yang dibutuhkan sebesar Rp
diharapkan pada tahun 2012 sebesar
53.299.990.284.
Rp 63.092.612.080, sehingga tingkat
Dari analisis tersebut dapat
EBIT yang diharapkan lebih besar
digambarkan sebagai berikut:
dari Indifference Point-nya. Maka
jika kita merujuk mengenai teori

Pada Grafik tersebut dapat


diketahui bahwa pembiayaan dengan
menggunakan hutang 90% dan
saham biasa 10% aka menghasilkan

pendapatan EPS yang paling besar alternatif lainnya. Dengan demikian


pada tingkat EBIT Rp pada tingkat EBIT Rp 63.092.612.080,
63.092.612.080 dibandingkan maka perusahaan akan memperoleh EPS
dengan menggunakan alternatif- yang meningkat seiring dengan
peningkatan penggunaan hutang Pada royeksi penjualan tahun
maupun penurunan saham biasa. 2012 diperkirakan penjualan
Dengan meningkatkan hutang meningkat dari Rp 406.315.784.681
maka perusahaan dapat menjadi Rp 495.232.433.910, atau
meningkatkan keuntungan atau mengalami kenaikan sebesar Rp
profitabilitas perusahaan yaitu 88.916.649.229. Dengan
meningkatkan EPS yang akan menggunakan angka 91%, kenaikan
diterima para pemegang saham. penjualan yang diperkirakan ini akan

KESIMPULAN DAN SARAN mengakibatkan diperlukan tambahan

A. Kesimpulan dana sebesar Rp 80.914.150.798.

Berdasarkan hasil penelitian Dengan mengurangkan laba ditahan

dapat disimpulkan bahwa modal dari Rp 80.914.150.798, maka

kerja bersih setiap periode diperoleh angka Rp 53.299.990.284,

mengalami kenaikan. Dari analisis yang merupakan jumlah dana yang

sumber dan penggunaan modal kerja, harus diperoleh melalui pinjaman

dapat diketahui bahwa sumber atau dengan menerbitkan saham

terbesar berasal dari modal sendiri biasa baru.

yaitu saldo laba ditahan dan berasal Indifference

dari hutang pajak tangguhan.


Point memberikan proyeksi EBIT
Sedangkan penggunaan modal kerja
yang dapat menghasilkan EPS yang
terbesar digunakan untuk
sama meski komposisi antara hutang
peningkatan aktiva tetap.
dan saham bisa berubah. Dari hasil
penelitian menunjukkan tingkat
indifference point terletak pada EBIT
sebesar Rp 2.073.995.465. Dengan
diketahui Indifference Point-nya
tingkat EBIT yang diharapkan pada
tahun 2012 adalah sebesar Rp
63.092.612.080. Dari hasil analisis
tersebut dapat diketahui bahwa
tingkat EBIT yang diharapkan lebih
besar dari Indifference Point-nya.

Sehingga perusahaan sebaiknya meningkatkan penggunaan hutang, akan


menggunakan komposisi hutang meningkatkan EPS perusahaan apabila
lebih besar dari saham biasa. Dengan perusahaan memperoleh EBIT diatas
EBIT pada indifference point. perusahaan, seperti resiko beban
Dengan meningkatkan hutang bunga yang wajib dibayar,
serta menurunkan modal saham preferensi pemegang saham,
maka akan meningkatkan biaya maupun resiko berupa inflasi
bunga, sehingga biaya bunga dapat ekonomi. Dengan menambah
menjadi faktor pengurang pajak yang hutang memperbesar
selanjutnya akan meningkatkan kemungkinan perusahaan
profit dan pada akhirnya akan mengalami financial distress.
meningkatkan EPS. Hal ini juga 2. Bagi Investor dan Calon Investor
disebabkan jumlah saham yang Dari teknik analisis yang
beredar menurun seiring dengan digunakan di atas dapat
semakin kecilnya penggunaan saham digunakan oleh investor maupun
biasa. calon investor untuk
B. Saran mempertimbangkan dan juga
1. Bagi Perusahaan mampu untuk memilih lebih
Perusahaan dapat cermat dalam mengambil
mempertimbangkan baik-baik keputusan pendanaan dengan
penggunaan sumber dana dengan mempertimbangkan profitabilitas
menggunakan hutang Bank perusahaan yang akan berdampak
dalam upaya meningkatkan laba pada hasil yang diterimanya.
per lembar saham perusahaan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penggunaan hutang sebaiknya Dalam penggunaan
tidak dengan proporsi yang pendekatan EBIT-EPS tidak
berlebihan, karena hal ini akan membicarakan pengaruh struktur
menimbulkan resiko-resiko bagi modal terhadap nilai perusahaan.
Sehingga untuk penelitian
selanjutnya diharapkan tidak
hanya menghitung dari aspek
perolehan EPS-nya, namun juga
memperhatikan struktur modal
terhadap nilai perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA Annual Report. 2011, PT. Mustika Ratu


Tbk.
Annual Report. 2009, PT. Mustika
Ratu Tbk. Anwar, Sanusi. 2011. Metodologi
Penelitian Bisnis. Salemba
Annual Report. 2010, PT. Mustika Empat, Jakarta.
Ratu Tbk.
Asbar. 2006. “Analisis Sumber dan Suharto. Edisi Kesepuluh.
Penggunaan Modal Kerja Salemba Empat, Jakarta.
Untuk Rasio Likuiditas
Dalam Rangka Menilai Brigham, Eugene F & Michael C
Kinerja Perusahaan (Pada Ehrhardt. 2005. Financial
Perusahaan Rokok yang Go Management (Theory and
Public)”. Skripsi Tidak Practice). International
Diterbitkan. Student Edition. Eleven
Edition, South-Western,
Jurusan Manajemen Thomson Corporation,
Keuangan FE, UB. United States of America.
Bambang, Supomo & Nur Dermawan, Sjahrial. 2009.
Indriantoro. 2009. Pengantar
Metodologi
Manajemen Keuangan. Edisi
Penelitian Bisnis. BPFE, Ketiga. Mitra Wacana
Yogyakarta. Media, Jakarta.
Bambang, Riyanto. 2001. Dasar – Financial Report. 2009, PT. Mustika
Dasar Ratu Tbk.

Pembelanjaan Perusahaan. Financial Report. 2010, PT. Mustika


Cetakan Ketuju. BPFE, Ratu Tbk.
Yogyakarta.
Financial Report. 2011, PT. Mustika
Bambang, Riyanto. 2008. Dasar – Ratu Tbk.
Dasar
Harmono. 2009. Manajemen
Pembelanjaan Perusahaan. Keuangan. PT Bumi Aksara,
Cetakan Jakarta.
Kedelapan. BPFE, Hendra S, Raharjaputra. 2009.
Yogyakarta. Manajemen Kauangan dan
Bernardus Y. Nugroho, Ferdinand D. Akuntansi. Salemba Empat,
Saragih & Umanto Eko. Jakarta.
2012. Metode Kuantitatif. Ikatan Akuntan Indonesia, 2009.
Salemba Humanika, Jakarta. Pedoman Standar Akuntansi
Brigham, Eugene F & Joel F Keuangan. Salemba Empat,
Houston. 2008. Dasar-Dasar Jakarta.
Manajemen Keuangan. Kasmir. 2010. Analisis Laporan
Terjemahan oleh Dodo Keuangan. Edisi pertama,
Cetakan keempat. Kencana,
Jakarta.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi pertama,
Cetakan keempat. Kencana,
Jakarta.
Lukman, Syamsuddin. 2009. Mamduh M Hanafi. 2008.
Manajemen Manajemen Keuangan. Edisi
Kesatu. Fakultas Ekonomi UGM,
Keuangan Perusahaan. Raja Jakarta.
Grafindo Persada, Jakarta.
Muhammad, Muslich. 2010. Metode S. Munawir, 2007. Analisa laporan
Pengambilan Keputusan Keuangan. Edisi Keempat,
Kuantitatif. PT Bumi Aksara, Cetakan Keempatbelas.
Jakarta. Liberty, Yogyakarta.
Perkembangan PT. Mustika Ratu Siska. 2010. “Pentingnya
Tbk, (Online), Penggunaan Hutang Sebagai
(http://www.suarakarya- Sumber Pembiayaan Modal
online.com/news.html?id=19 Kerja Dalam Rangka
8018 diakses pada 23 April Meningkatkan Profitabilitas
2008). (Pada Perusahaan Kalbe
Ratih. 2008. “Analisis Pengelolaan Farma Tbk)”. Skripsi Tidak
Modal Kerja Sebagai Usaha Diterbitkan.
untuk Menjaga Likuiditas dan Jurusan Manajemen
Profitabilitas (Pada Keuangan FE, UB.
Perusahaan Pertambangan Warsono. 2003. Manajemen
yang Listing di BEI)”. Keuangan Perusahaan. Edisi
Skripsi Tidak Diterbitkan. Ketiga, Jilid Satu, Cetakan
Jurusan Manajemen Pertama. Bayumedia
Keuangan FE, UB. Publishing, Malang.
www.cosmobeauteindonesia.com.
Diakses pada 10 Agustus
2012.
www.mustika-ratu.co.id. Diakses
pada 20 September 2012.

You might also like