You are on page 1of 2

4.2.

Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami membahas mengenai pembuatan kacang atom
dari biji lotus. Pada pengamatan Biji lotus kering dikukus hingga lembut selama
25 menit dan didalam air rebusan lalu diangkat dan di tiriskan terlebih dahulu dan
didiamkan hingga mencapai suhu ruang. Setelah di dinginkan tambahkan 2
sendok tepung tapioka dilarutkan dengan air sebanyak 300 ml, kemudian
dipanaskan sampai menjadi bubur kanji lalu tambahkan Bumbu-bumbu seperti
garam dapur, bawang putih dan penyedap rasa ditumbuk atau diblender sampai
halus. Pada penampakan memiliki warna putih dan bening yang lengket. Pada
pengamatan pembuatan Bumbu-bumbu yang telah ditumbuk dicampur dengan
bubur tepung tapioka, lalu diaduk sampai rata. Setelah itu, 1/3 bagian dari bubur
ini dicampur dengan biji lotus dan diaduk merata. Proses ini diulang sebanyak 3
kali, sampai semua bahan yang digunakan terpakai. Biji lotus yang telah dicampur
dengan adonan, diletakkan coating pan atau wadah untuk melumuri bahan yang
telah ditaburi dengan 3/10 bagian tepung tapioka. Kemudian panji tersebut
diaduk, dengan tujuan untuk melekatkan tepung dengan campuran tersebut.
Proses ini diulang sebanyak 3 kali, sampai semua bahan yang digunakan terpakai.
Proses penyalutan dilakukan sampai semua biji lotus terbalut tapioka hingga
terbentuk.
Pada saat praktikum kami menyiapkan semua bahan-bahan yang berasal dari
sumber biji lotus, kemudian bahan-bahan di campur dan membentuk adonan dan
ditambahkan biji lotus, setelah pelapisan akan diperoleh kacang yang berselaput
tepung. Hal ini dipengaruhi oleh pergerakan bahan makan yang bersifat lengket.
Pada saat penggorengan warna pada kacang atom biji lotus berubah menjadi
warna coklat, memliki tekstur yang lebih krispi, dan rasanya lebih gurih. Kacang
yang berselaput tepung kemudian digoreng dengan minyak panas Kemudian
diangkat dan ditiriskan. Setelah dingin dikemas dalam wadah kedap udara. Jumlah
protein dalam tanaman biji lotus dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu wilayah tumbuh, varietas tanaman, umur tanaman, umur daun,
panjang musim tanam, kondisi lapangan, nutrisi tanah, curah hujan, dan hama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembuatan adalah cara pembutan yang
tidak higenis, suhu tinggi pada saat penggorengan, penyimpanan yang tidak kedap
udara, lama pembutan akan mempengaruhi kadar bahan protein, intensitas warna,
serta aroma.

You might also like