Professional Documents
Culture Documents
REFERENSI
REFERENSI
Kata kunci : kenyamanan pengguna, desain interior, ruang, warna, pencahayaan, sirkulasi
udara, tata suara
MOH. ROBY SEPTIAWAN : PENGARUH DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN ITS
SURABAYA TERHADAP KENYAMANAN PENGGUNA
Ruang
Ruang adalah salah satu dari aspek desain interior, dalam merancang suatu ruangan,
seorang perancang interior harus mempelajari aktivitas pemakai ruangan dan menganalisis
kebutuhannya. Kebutuhan luas ruangan dapat diperkirakan dari analisis aktivitas yang
dilakukan oleh pemakai, jumlah orang yang dilayani dan peralatan yang digunakan didalam
ruangan (Ching,1996)
Warna
Warna adalah karakteristik dari sebuah cahaya dari suatu permukaan yang dapat
diartikan oleh pengelihatan manusia dan dikembangkan dengan berbagai nama dari warna
seperti merah kuning, hijau dan lain sebagainya (Pile,1997)
Pembagaian warna didasarkan menurut asalnya yaitu warna primer yaitu warna merah,
kuning, biru. Warna sekunder yaitu warna yang berkombinasi dua atau lebih dari warna
primer. Warna tersier yaitu kombinasi dari warna primer dan sekunder. Selain itu warna juga
dibagi menurut skemanya yaitu (Pile,1997)
a. Warna kontras merupakan warna yang saling berlawanan, apabila disandingkan akan
menjadi warna yang saling menguatkan satu dengan yang lainya dan bersifat
meningkatkan gairah serta memberikan kesan yang cerah pada ruangan, warna
tersebut juga bisa menggelisahkan karena warna masing-masing dan untuk
menghindari kegelisahan warna perlu adanya dominasi dari warna satu dengan yang
lainya.
b. Warna harmonis yaitu jika warna berdampingan tidak akan bertabrakan dan
cenderung mempunyai warna yang sama atau cocok.
c. Warna pastel yaitu warna warna campuran tetapi kebanyakan didominasi dengan
warna putih dan warna tersebut memberikan kesan yang segar.
d. Warna muted merupakan warna campuran yang didominasi dengan warna hitam atau
abu-abu.
e. Warna netral yaitu berasal dari warna-warna alam, biasanya bagus untuk background
furniture atau lukisan.
f. Warna tone adalah penggabungan warna gelap dan terang. Dari penggabungan warna
tersebut akan dapat menghilangkan kebosanan, misalnya warna putih dan warna
hitam.
Berdasarkan uraian diatas dapat disebutkan bahwa warna memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap emosi manusia, dapat berpengaruh negatif bila menggunakan warna
yang salah yaitu menggunakan warna yang tidak sesuai atau paduan warna yang tidak sesuai.
Sebaliknya warna juga berpengaruh positif bila menggunakan warna yang membuat nyaman
dan betah berada di ruangan dalam waktu yang cukup lama.
Selain itu ada hal-hal yang mempengaruhi pemakaian warna dalam satu ruangan
seperti :
MOH. ROBY SEPTIAWAN : PENGARUH DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN ITS
SURABAYA TERHADAP KENYAMANAN PENGGUNA
1. Orientasi yaitu Tujuan dari ruangan tersebut
2. Iklim merupakan faktor penting dalam pemilihan warna karena iklim dapat
mempengaruhi psikologi dari pemakai, apabila warna ruang tidak sesuai dengan iklim
daerah bangunan tersebut dapat menimbulkan suatu ketidakcocokan.
3. Aktifitas yaitu dalam mendesain warna suatu ruangan hendaknya melihat aktifitas
ruangan tersebut apakah ruangan tersebut termasuk ruangan yang sangat ramai dan
aktif dipakai atau tidak.
Setelah melihat faktor-faktor diatas, untuk perpustakaan sebaiknya memilih warna
yang sesuai dengan kegiatan yang dipakai di dalam ruang tersebut serta ditujukan bagi siapa .
Hal ini dilakukan agar menimbulkan suasana tenang dan suasana sejuk serta suasana yang
mendukung konsentrasi Selain mengenai bagaimana warna-warna berinteraksi dan
mempengaruhi sifat yang satu dengan yang lain, penting dicatat bagaimana warna dapat
mempengaruhi persepsi kita terhadap bentuk, dimensi dan kualitas ruang interior.
Pencahayaan
Cahaya adalah energi radiasi. Cahaya memancar dalam jumlah yang sama ke semua
arah dan menyebar ke daerah yang lebih luas pada saat memancar dari sumbernya. Ketika
memancar, sumber cahaya juga mengurangi intensitasnya sesuai dengan kuadrat dari jarak
terhadap sumbernya. Ketika bergerak, cahaya memperlihatkan pada mata kita permukaan dan
bentuk obyek dalam ruang. Obyek yang ada dalam jalur cahaya akan memantul, menyerap,
atau membiarkan cahaya membentur permukaan yang dilintasinya. Pencahayaan merupakan
salah satu unsur penting dalam suatu desain interior, karena pencahayaan dapat memberikan
suatu kesan dan suasana bagi pengguna terhadap ruang maupun bangunan perpustakaan.
Sehingga perlu diperhatikan dalam perencanaan desain ruangan supaya memiliki sistem
pencahayaan yang baik.
Ada 2 (dua) jenis pencahayaan jika dilihat darimana sumber cahaya itu berasal, antara
lain : Pencahayaan alam merupakan pencahayaan yang dihasilkan dari sumber alam baik
langsung maupun tidak langsung, dan pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang
bersumber dari alat atau sesuatu yang menghasilkan cahaya yang dibuat oleh manusia, seperti
lampu pijar, neon dan lain sebagainya.
Sinar dari cahaya matahari dalam penataanya perlu untuk mendapat perhatian karena
lebih bersifat alamiah dan sering berubah sesuai dengan waktu, musim, dan tempat.
Meskipun dalam peranannya telah tergantikan oleh lampu, tetapi masih menjadi sumber
pencahayaan yang sangat penting, karena memiliki keistimewaan, antara lain : cahaya
matahari diperoleh tanpa mengeluarkan biaya, baik untuk kesehatan manusia, memberikan
kesan lingkungan yang berbeda
Pencahayaan buatan dalam perpustakaan perlu memperhatikan hal berikut :
Kenyamanan pengguna
Sasaran dan target utama dalam penyelenggaraan perpustakaan adalah pengguna
perpustakaan. Pengguna perpustakaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
perpustakaan tersebut berhasil atau tidak, karena perpustakaan yang banyak dikunjungi dan
dimanfaatkan seluruh fasilitas maupun layanannya oleh pengguna perpustakaan, maka dapat
dikatakan perpustakaan telah berhasil. Hal ini juga perlu diperhatikan bahwasannya
pengguna perpustakaan merupakan salah satu potensi dan kekuatan perpustakaan yang perlu
terus dibina, agar perpustakaan makin bertambah kekuatannya untuk menjadi besar dan
berkembang.
Menurut Reitz, ”User is any person who the resources and services of library”.
Maksudnya adalah pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan fasilitas
dan layanan yang ada di perpustakaan. Sedangkan Sutarno menyatakan bahwa:
“Perpustakaan umum sering kali diibaratkan sebagai universitas rakyat, karena perpustakaan
umum menyediakan semua jenis koleksi bahan pustaka dari berbagai disiplin ilmu, dan
penggunanya oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa kecuali”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna perpustakaan umum
adalah setiap orang yang menggunakan fasilitas dan layanan perpustakaan yaitu seluruh
lapisan masyarakat tanpa membedakan stratifikasinya.
Kenyamanan pengguna
Setiap perpustakaan mempunyai pengunjung, anggota dan pemakai perpustakaan.
Oleh karena itu, kehadiran anggota masyarakat dan pemakai lain menjadi salah satu kunci
keberhasilan perpustakaan. Sutarno menyatakan bahwa Sebab masyarakat baru mau ke
perpustakaan jika mereka;
1. Tahu arti dan manfaatnya,
2. mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan,
3. tertarik dengan perpustakaan,
MOH. ROBY SEPTIAWAN : PENGARUH DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN ITS
SURABAYA TERHADAP KENYAMANAN PENGGUNA
4. merasa senang dengan perpustakaan,
5. dilayani dengan baik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat akan tertarik untuk ke
perpustakaan apabila mereka mengerti dan memahami apa yang ada di perpustakaan dan
mereka memperoleh sesuatu yang berguna.
1.4 Perumusan Hipotesis
H0 = desain interior tidak berpengaruh terhadap kenyamanan pengguna diperpustakaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
H1 = desain interior berpengaruh terhadap kenyamanan pengguna diperpustakaan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Dari tabel 3.18 dapat ini dilihat besarnya masing-masing nilai t hitung dari variabel
bebas. Adapun signifikasi dari masing-masing koefisien diuji dengan menggunakan uji
parsial t-test tampak pada tabel sebagai berikut:
Hasil koefisien t hitung menunjukkan bahwa variabel Ruang (X1) mempunyai nilai t
hitung sebesar (2,916) lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf nyata sebesar
(1,980), atau dapat dikatakan variabel Ruang (X1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
tingkat kunjungan pengguna pada perpustakaan ITS. Sehingga tebukti secara parsial variabel
Ruang (X1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan pengguna pada
perpustakaan ITS.
Hasil koefisien t hitung menunjukkan bahwa variabel warna mempunyai nilai t
hitung sebesar (4,372) lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf nyata sebesar
(1,980), atau dapat dikatakan variabel warna mempunyai pengaruh signifikan terhadap
tingkat kunjungan pengguna pada perpustakaan ITS. Sehingga terbukti secara parsial variabel
warna (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan pengguna pada
perpustakaan ITS.
Hasil koefisien t hitung variabel pencahayaan mempunyai nilai t hitung sebesar
(1,223) lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf nyata sebesar (1,980), atau
dapat dikatakan variabel pencahayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat
kunjungan pengguna perpustakaan ITS. Sehingga tidak terbukti secara parsial variabel
pencahayaan (X3) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan
pengguna pada perpustakaan ITS.
Hasil koefisien t hitung variabel sirkulasi udara mempunyai nilai t hitung sebesar
(2,097) lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf nyata sebesar (1,980), atau
dapat dikatakan variabel sirkulasi udara berpengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan
pengguna pada perpustakaan ITS. Sehingga terbukti secara parsial variabel sirkulasi udara
(X4) mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan pengguna pada
perpustakaan ITS.
Hasil koefisien t hitung variabel tata suara mempunyai nilai t hitung sebesar (1,674)
lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf nyata sebesar (1,980), atau dapat
MOH. ROBY SEPTIAWAN : PENGARUH DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN ITS
SURABAYA TERHADAP KENYAMANAN PENGGUNA
dikatakan variabel tata suara tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan
pengguna perpustakaan ITS. Sehingga tidak terbukti secara parsial variabel tata suara (X5)
tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan pengguna pada
perpustakaan ITS.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan juga bahwa variabel warna (X2) mempunyai nilai
t-hitung yang paling besar jika dibandingkan dengan nilai t hitung variabel lainnya. Selain itu
juga diketahui koefisien regresi warna yang lebih besar dibandingkan koefisien regresi
lainnya. Sehingga variabel warna adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap
tingkat kunjungan pengguna pada perpustakaan ITS.
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini menguji pengaruh variabel-variabel desain interior terhadap tingkat
kunjungan pengguna Perpustakaan ITS. Populasi penelitian ini adalah pengunjung atau
pengguna perpustakaan ITS Surabaya. Sampel penelitian ini adalah 100 mahasiswa-
mahasiswi . Metode penelitian ini adalah purposive sampling dengan teknik analisis regresi
linear berganda. Penelitian ini menggunakan bantuan alat statistik berupa Program SPSS 20
for windows.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka hasil
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh secara bersama-sama (simultan) antara variabel desain interior yang terdiri
dari ruang, warna, pencahayaan, sirkulasi udara dan tata suara terhadap tingkat kunjungan
pengguna dengan nilai nilai F hitung adalah 34,181 dengan taraf signifikan sebesar 0,000.
2. Ada pengaruh signifikan secara parsial antara variabel ruang, warna, sirkulasi udara,
terhadap tingkat kunjungan pengguna dengan probabilitas (Sig) masing – masing variabel
tersebut yang kurang dari taraf signifikansi (0,05), namun untuk variabel pencahayaan
dan tata suara tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan pengguna dengan
probabilitas diatas taraf signifikansi (0,05).
3. Variabel warna memiliki pengaruh paling dominan terhadap tingkat kunjungan pengguna
dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,340 atau 34% dibandingkan variabel-
variabel yang lainnya.
4. Berdasarkan kesimpulan penelitian, bahwa variabel-variabel penelitian ruang, warna,
pencahayaan, sirkulasi udara dan tata suara secara berganda berpengaruh signifikan
terhadap tingkat kunjungan pengguna dan besarnya pengaruh berganda ini adalah 64,5
persen.
DAFTAR PUSTAKA
Adrina, Ayu Candra Zelzi Jeint Sainttyauw. 2013. Pengaruh Desain Interior
Perpustakaan Terhadap Kenyamanan Pengguna Diperpustakaan
Universitas 17 Agustus Surabaya
Depdiknas. RI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Pile, John. 1997. The Dictionary of 20th century design. De capa press. New York.
Poole, Frazer G. 1981. Dasar Prencanaan Gedung Perpustakaan Perguruan
Tinggi di Indonesia. Bandung: Penerbit ITB.
Reitz, Joan M. 2004. Dictionary for Library and Information Science. USA:
Library Unlimited.
Sutton, Tina dan Whelan, M. 2005. Bride The Complete Colour Harmony,
Rockport Publisher Inc.