MONEV BPRS DI RS AL dr. FX SOEHARJO
TAHUN 2023|, PENDAHULUAN
1, LATAR BELAKANG
1. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit, maka dalam rangka peningkatan mutu dan jangkauan
pelayanan rumah sakit serta pengaturan hak dan kewajiban masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan, maka dibentuklah Badan Pengawas Rumah
Sakit.
2. Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Maluku telah ditetapkan dalam
Keputusan Gubernur Maluku noor 329 tahun 2023 Januari 2023 tentang Badan
Pengawas Rumah Sakit Provinsi Maluku periode 2023- 2025.
Adapun tugas dari Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) ini adalah sebagai
berikut:
a
b.
c.
Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien diwilayahnya
Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban rumah sakit diwilayahnya
Mengawasi penerapan etika rumah sakit, etika profesi dan peraturan
Perundang Undangan
Melakukan pelaporan hasil pengawasan kepada BPRS Indonesia
Melakukan analisis hasil pengawasan dan memberikan rekomendasi
kepada pemerintah daerah untuk digunakan sebagai bahan pembinaan
Menerima pangaduan dan melakukan upaya penyelesaian sengketa
dengan cara mediasi.
4. Pada tanggal 28 Februari 2023 telah dilaksanakan rapat koordinasi Tim
BPRS internal BPRS Maluku.dengan simpulan utama adalah melakukan
Pembinaan / pengawasan awal terhadap beberapa rumah sakit di wilayah
Provinsi Maluku, yakni dibeberapa RSUD yang terletak di Kabupaten
Kepulauan Aru, RSUD Tiakur Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) RSUD
dr SalimAlkatiri Namrole, dan 12 Ruamah Sakit dalam Kota Ambon..
5. Perjalanan Dinas ini dilaksanakan dalam rangka pengawasan RS.Siloam
Ambon
2. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya perjalanan dinas ini adalah untuk melakukan pembinaan
rumah sakit melalui penilaian mandiri (self assessment) oleh BPRS Provinsi Maluku
di RS AL dr. F.X. Soehardjo Kota Ambon.Il, PELAKSANAAN KEGIATAN
A. DASAR
1. Keputusan Gubernur Maluku nomor 329 tahun 2023 tentang Badan Pengawas
Rumah Sakit Provinsi Maluku periode 2023 - 2025
2. DPA-SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Tahun Anggaran 2023.
3. Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kesehatan kepada :
2. ABIDIN SILLIA A,Md.Kep
B. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan Pengawasan dan pembinaan Rumah Sakit ini dilaksanakan pada tanggal
23 Mei 2023 RS.AL dr.F.X.Soehardjo Kota Ambon.
Ill. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. METODE PELAKSANAAN
Pertemuan dengan Ka Rumkit RS AL dr.F.X. Soehardjo dan Staf /Pelayanan terkait
dengan Penilaian Mandiri (self-Assessment) Pihak rumah sakit diarahkan untuk
Mengisi check list self-assessment yang terdapat dalam keputusan Ketua Badan
Pengawas Rumah Sakit Indonesia nomor HK.02.04/III.8/065/2016 tentang
pembinaan rumah sakit melalui penilaian mandiri (self-assessment) oleh Badan
Pengawas Rumah Sakit Provinsi
4. Uji Petik
Setelah pihak rumah sakit selesai mengisi check list self-assessment, uji petik
dilaksanakan untuk menguji sejauh mana kebenaran dari isi penilaian mandiri
yang dibuat pihak rumah sakit. Uji petik dilakukan pada beberapa indicator
saja,yaitu:
No Jenis Indikator yang diadakan uji petik
1. _ Indicator penerapan hak dan kewajiban pasien
2. Indicator penerapan hak dan kewajiban rumah sakit
3. __Indikator etika rumah sakit
2. Diskusi
Diskusi dilakukan Bersama komite pelayanan rumah sakit yang ditugasi untuk
mengisi check list penilaian mandiri. Diskusi dimaksudkan untuk menggali hal-hal yang kurang dipahami oleh kedua belah pihak, maupun hal hal lainnya
diluar check list yang menjadi kendala dan perlu untuk dibicarakan.
2. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pembinaan dan pengawasan rumah sakit yang dilaksanakan di RS AL.drF.X
Soeharjo memberikan data dasar yang cukup memadai untuk dilakukan
Pembinaan dan perbaikan ke depannya. Dari hasil uji petik dan diskusi yang
dilakukan, dapat dirinci sebagai berikut
1. Indikator Penilaian Mandiri Penerapan Hak dan Kwajiban Pasien. Skore
penilaian RS.Siloam_berdasarkan indicator ini adalah 100%.
2. Indikator Penilaian Mandiri penerapan Hak dan Kewajiban Rumah Sakit. Skor
untuk indicator ini adalah 100%.
3. Indicator Penilaian Mandiri Etika Rumah Sakit. indikator pengamatan
sebagaimana terdapat dalam lampiran.
4. Indikator Penilaian Mandiri penerapan Etika Profesi. Skore yang diperoleh pada
indicator ini adalah 100%.Pada indicator ini, 9 indikator pengamatan terpenuhi
secara keseluruhan
5. Indikator Penilaian Mandiri Penanganan Pangaduan dan Petunjuk Penilaian
Mandiri Penyelesaian Sengketa dengan Cara Mediasi.
6. Indikator Penilaian Mandiri Kepatuhan Penerapan Peraturan Perundang-
Undangan yang Terkait dengan Rumah Sakit. Skor di indicator ini adalah 92%.
‘Adapun beberapa kekurang yang perlu diperbaiki dikemudian hari adalah:
a. Tidak adanya tempat sampah yang sesuai dengan syarat kesling RS.
b. Belum terbentuknya Tim K3 RS, serta program K3RS
IV. PENUTUP
Demikian Laporan hasil Kegiatan Perjalanan Dinas dalam rangka Pembinaan
dan Pengawasan Perdana olen BPRS Maluku di RS.FX.dr Soehardjo dengan
harapan pelaksanaan kegiatan ini dapat menjadi batu loncatan bagi BPRS Provinsi
Maluku untuk terus mengadakan pengawasan dan pembinaan Rumah Sakit yang ada
di Provinsi Maluku dalam rangka menegakkan hak dan kewajiban pasien serta hak dan
kewajiban rumah sakit,sehingga kedepannya tercipta rumah sakit- rumah sakit yang
terakreditasi baik di provinsi Maluku dalam rangka meningkatan pelayanan Kesehatan
bagi masyarakat Maluku umumnya. Permintaan dari Ka Rumkit RS.AL dr FX.Soehardjo
agar Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Lebikhusus Bidang Yankes agar dapatMempromosihkan Agar pasien Umum/BPJS dapat di Rujuk di RS.AL dr.FX. Soehardjo
dengan Fasilitas tempat tidur yang tersedia berjumlah 50 tempat tidur, saat ini
sementara proses untuk penambahan tempat tidur.
Demikin semoga segala Upaya yang kita Kerjakan di Beri Kemudahan
Sehingga RS AL.dr.FX.Soehardjo kedepanya Fasilitas dan Pelayananya Lebih Baik
Lagi
Yang Melaksanakan Perjalanan Dinas
Ambon 25 Mei 2023
ABIDIN SILLIA