You are on page 1of 8

‫‪KARAKTERITIK PEMIMPIN IDEAL DALAM ISLAM‬‬

‫‪JUMAT, 21 Rajab 1445 H / 02 Februari 2024 M‬‬

‫‪Oleh Abdullah Nazhim Hamid, S.T., Lc., M.Ag.‬‬

‫‪Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫تَّ أ َ ْع َما للنَا‪َ ،‬م ْنَّ‬


‫سيلّئ َا ل‬ ‫ور أ َ ْنفُ لسنَا َو لم َّْ‬
‫ن َ‬ ‫ش ُر لَّ‬ ‫ِل نَـحْ َمدَُّهُ َونَ ْست َ لع ْينُ َّهُ َونَ ْست َ ْغ لف ُرهُ‪َ ،‬ونَعُو َّذُ بلالللَّ لم َّْ‬
‫ن ُ‬ ‫إنَّ الـ َح ْم َّدَ ل ّلَّ‬
‫ْك لَ َّهُ َوَّأ َ ْش َه َّدُ‬ ‫لي لَهُ‪َ ،‬وأ َ ْش َه َّدُ أَن لَّ لإلَ َّهَ لإلَّ للا َوحْ دََّهُ َ َّ‬
‫ل ش لَري ََّ‬ ‫ل فَ َ َّ‬
‫ل هَاد ََّ‬ ‫ض لل َّْ‬ ‫ضلَّ لَهُ‪َ ،‬و َم َّْ‬
‫ن يُ ْ‬ ‫للاُ فَ َ َّ‬
‫ل ُم ل‬ ‫َي ْه لد لَّه َّ‬
‫سولُ َّهُ‪..‬‬ ‫أَنَّ ُمـ َحمداَّ َ‬
‫ع ْبدَُّهُ َو َر ُ‬

‫سانَّ إللَى يَ ْو لَّم ال لدّيْنَّ‪.‬‬ ‫علَى آ لل لَّه َوأ َ ْ‬


‫ص َحابل لَّه َو َم َّْ‬
‫ن تَبلعَ ُه َّْم بلإلحْ َ‬ ‫علَى ُم َحمدَّ َو َ‬ ‫اللهم ص لَّّ‬
‫ل َ‬

‫ل ت َ ُموتُنَّ لإلَّ َوأ َ ْنت ُ َّْم ُم ْس لل ُم َ‬


‫ونَّ‬ ‫َيا أَيُّ َها الذ ََّ‬
‫لين آ َمنُوا اتقُوا َّ‬
‫َللاَ َحقَّ تُقَاتل لَّه َو َ َّ‬
‫احدَةَّ َو َخلَ ََّ‬
‫ق لم ْن َها زَ ْو َج َها َوبَثَّ لم ْن ُه َما لر َجالَّ َكثليراَّ‬ ‫ن نَ ْفسَّ َو ل‬ ‫يَا أَيُّ َها الن َُّ‬
‫اس اتقُوا َرب ُك َُّم الذلي َخلَقَ ُك َّْم لم َّْ‬
‫علَ ْي ُك َّْم َرقليبا‬ ‫َللاَ َك ََّ‬
‫ان َ‬ ‫ون لب لَّه َو ْاْل َ ْر َح ََّ‬
‫ام لإنَّ َّ‬ ‫سا َءلُ ََّ‬ ‫ساءَّ َواتقُوا َّ‬
‫َللاَ الذلي ت َ َ‬ ‫َونل َ‬
‫َللاَ‬ ‫ح لَ ُك َّْم أ َ ْع َمالَ ُك َّْم َويَ ْغ لف َّْر لَ ُك َّْم ذُنُوبَ ُك ْمَّ َو َم َّْ‬
‫ن ي لُط لَّع َّ‬ ‫ص لل َّْ‬ ‫َللاَ َوقُولُوا قَ ْولَّ َ‬
‫سدليدا يُ ْ‬ ‫لين آ َمنُوا اتقُوا َّ‬‫يَا أَيُّ َها الذ ََّ‬
‫ع لظيما‬ ‫سولَ َّهُ فَقَ َّْد فَ ََّ‬
‫از فَ ْوزا َ‬ ‫َو َر ُ‬
‫سل ََّم َوشَرَّ اْل ُ ُم ل‬
‫ورَّ‬ ‫علَ ْي لَّه َو َ‬
‫صلى للا َ‬
‫ي ُم َحمدَّ َ‬ ‫ي ل َه ْد َُّ‬
‫ْر ال َه ْد َّ‬
‫َاب للاَ‪َ ،‬و َخي ََّ‬ ‫ث لكت َُّ‬ ‫ق ْال َحدلي لَّ‬ ‫أَما بَ ْع َّدُ فَإلنَّ أ َ ْ‬
‫صدَ ََّ‬
‫ضلَلَةَّ فلي النار‬ ‫ضلَلَةَّ َو ُكلَّ َ‬ ‫عةَّ َ‬ ‫ُمحْ دَثَات ُ َها َو ُكلَّ ُمحْ دَثَةَّ لِبل ْد َ‬
‫عةَّ َو ُكلَّ بل ْد َ‬
‫از َّْال َُّمتقُ ْو َنَّ‬ ‫لي بلت َ ْق َوى لَّ‬
‫َللا فَقَ َّْد فَ ََّ‬ ‫للاُ‪ ،‬أ ُ ْو ل‬
‫ص ْي ُك َّْم َونَ ْفس ََّ‬ ‫ح ََّم َُّك َُّم َّ‬ ‫َّأ ََّيُّ ََّها النَّ َُّ‬
‫اس ََّر لَّ‬
‫…‪Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah‬‬
‫‪Kisah nabi Musa adalah diantara kisah yang paling banyak disebutkan oleh Allah di dalam‬‬
‫‪al-Qur’an. Mulai dari kisah Musa melawan musuh-musuhnya seperti Fir’aun, Haman dan Qarun,‬‬
‫‪sampai kisah Musa mengatasi sifat-sifat kaumnya sendiri yaitu Bani Israil. Tentu banyaknya kisah‬‬
‫‪Musa adalah karena banyaknya pelajaran yang bisa diambil oleh Rasulullah dan kaum muslimin.‬‬

‫‪Terkait dengan banyaknya kisah nabi Musa dan Fir’aun di dalam al-Qur’an, Ibnu Taimiyah‬‬

‫‪Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1445‬‬


mengatakan bahwa mereka adalah dua sosok yang menggambarkan puncak dua hal yang saling
berlawanan. Fir’aun adalah puncak kekufuran dan kebatilan sedangkan Musa adalah puncak
keimanan dan kebenaran sehingga kisah Musa dan Fir’aun menjadi Pelajaran yang paling agung
bagi orang-orang beriman dan orang-orang kafir (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah)

Di antara ayat yang menyebutkan tentang Musa dan Fir’aun adalah ayat 96-99 Surah Hud,
Allah berfirman:

َ ‫ْو َملَئِ ِهْ فَات َّ َبعُواْأَم َر ْفِر‬


ْ َ‫عون‬ َ ‫) ِإلَىْ فِر‬٩٦(ْ ْ‫طانْ ْ ُم ِبين‬
َ َ‫عون‬ َ ‫سل‬
ُ ‫سىْ ْ ِبآ َياتِنَا ْ َو‬ َ ‫﴿ َولَقَدْ ْأَر‬
َ ‫سلنَا ْ ُمو‬
)٩٨(ُْ‫سْال ِوردُْال َمو ُرود‬
َ ‫ْو ِبئ‬ َ َّ‫) َيق ُد ُمْقَو َمهُْ َيو َمْال ِق َيا َم ِةْفَأَو َر َد ُه ُمْالن‬٩٧(ْ‫عونَ ْ ِب َر ِشيد‬
َ ‫ار‬ َ ‫َو َماْأَم ُرْفِر‬
ْ﴾)٩٩(ُْ‫ْالرفدُْال َمرفُود‬ ِ ‫س‬ َ ً‫َوأُت ِبعُواْفِيْ َه ِذهِْلَعنَة‬
َ ‫ْو َيو َمْال ِق َيا َم ِةْ ِبئ‬

Terjemahnya: Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Musa dengan (membawa) ayat-
ayat (mukjizat) Kami dan keterangan yang nyata. Kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya,
tetapi (justru) mereka mengikuti perintah Fir‘aun, padahal perintah Fir‘aun sama sekali bukanlah
(perintah) yang benar. 98. (Fir‘aun) berjalan di depan kaumnya di hari Kiamat, lalu membawa
mereka masuk neraka. Itulah seburuk-buruk tempat yang dimasuki. Mereka diikuti dengan laknat
di sini (dunia) dan (kelak) di hari Kiamat. (Laknat) itu seburuk-buruk pemberian yang diserahkan.
(QS. Hud ayat 96-99).

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Pelajaran dari ayat-ayat tersebut adalah keadaan Fir’aun dan para pengikutnya. Fir’aun
adalah seburuk-buruk pemimpin yang diikuti bahkan ia tidak hanya melemparkan dirinya ke dalam
neraka, namun ia juga membawa serta para pengikutnya. Hal ini menunjukkan bahaya dari
pemimpin yang buruk karena dapat membawa kesengsaraan bagi rakyatnya di dunia dan akhirat.
Dalam ayat-ayat tersebut, Allah telah menegaskan bahwa perintah Fir’aun bukan perintah yang
benar sebagaimana disebutkan dalam banyak ayat-ayat Al-Quran.

Fir’aun memerintah dengan kezaliman. Dia sangat sombong sampai menyatakan dirinya
adalah Tuhan.

ْ‫لْأَنَاْ َربُّ ُك ُْمْاْلَعلَى‬


َْ ‫فَقَا‬

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1445


Terjemahnya: Dia berkata, “Akulah Tuhanmu yang paling tinggi.” (QS. An Naziat ayat
24)., Juga di ayat yang lain Allah mengabadikan perkataan angkuh Fir’aun:

َ ْ‫ل ُْ َما‬
ْ‫ع ِلمتُْْلَ ُكمْْ ِمنْْ ِإلَهْْغَي ِري‬ ْ َ ‫نْيَاأَيُّ َهاْال َم‬
ُْ ‫عو‬ َْ ‫َوقَا‬
َ ‫لْفِر‬
Terjemahnya: Firʻaun berkata, “Wahai para pembesar, aku tidak mengetahui ada Tuhan
bagimu selainku. (QS. Al Qashas ayat 38).

Dia mengeluarkan kebijakan yang zalim yaitu membunuh anak-anak Bani Israil dengan
kejam, sebagaimana Allah kutipkan hikayat tentangnya:

ْ‫ح ْأَبنَا َءهُمْ ْ َويَست َحيِي‬


ُْ ِ‫طائِفَ ْةً ْ ِمن ُهمْ ْيُذَب‬ ُْ ‫ل ْأَهلَ َها ْ ِشيَعًا ْيَست َض ِع‬
َ ْ‫ف‬ ْ ِ ‫ل ْفِيْ ْاْلَر‬
َْ َ‫ض ْ َو َجع‬ َْ ‫ع‬
َ ْ َْ‫عون‬ َّْ ِ‫إ‬
َ ‫ن ْفِر‬
َْ‫سا َءهُمْْإِنَّ ْهُْ َكانَْْ ِمنَْْال ُمف ِسدِين‬
َ ِ‫ن‬
Terjemahnya: Sesungguhnya Firʻaun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan
menjadikan penduduknya berpecah-belah. Dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil). Dia
menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuannya. Sesungguhnya
dia (Firʻaun) termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashas ayat 4).

Namun, dengan semua kebatilan itu, Fir’aun membodohi kaumnya dan mengatakan bahwa
kebijakannya adalah jalan yang lurus.

ْ‫الرشَا ِد‬
َّ ْْ‫سبِي َل‬
َ ْ‫ّل‬ َّْ ِ‫نْ َماْأ ُ ِري ُكمْْإ‬
َّْ ِ‫ّلْ َماْأ َ َرىْ َو َماْْأَهدِي ُكمْْإ‬ ُْ ‫عو‬ َْ ‫قَا‬
َ ‫لْفِر‬

Terjemahnya: Aku hanya mengemukakan kepadamu apa yang aku pandang baik dan aku
hanya menunjukkan kepadamu jalan yang benar. (QS. Gafir ayat 29).

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Semua ini menunjukkan kepada kita betapa vitalnya posisi seorang pemimpin yang
memegang kekuasaan dan kebijakan, oleh karena itu perlu kita mengenal sifat dan karakteristik
pemimpin dalam Islam yang dengannya kita bisa meraih kebahagiaan secara pribadi dan secara
komunal di dunia dan akhirat. Sifat-sifat inilah yang tergambar jelas dalam sosok Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu keiman dan ketakwaan. Allah berfirman:

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1445


َّ ‫سولُ ْهُْ َوالَّذِينَْْآ َمنُواْْالَّذِينَْْيُ ِقي ُمونَْْال‬
َّ َْْ‫ص َلةَْْ َويُؤتُون‬
َْْ‫الز َكاةَْْ َوهُمْْ َرا ِكعُون‬ َّ ْ‫ِإنَّ َماْ َو ِليُّ ُك ُْم‬
ُ ‫ّللاُْْ َو َر‬
Terjemahnya: Sesungguhnya penolongmu/pemimpinmu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan
orang-orang yang beriman yang menegakkan salat dan menunaikan zakat seraya tunduk (kepada
Allah). (QS. Al Maidah ayat 55).

Di antara sifat pemimpin adalah memiliki akhlak yang mulia; tawadhu, tidak sombong,
lembut, merasakan penderitaan yang dirasakan oleh rakyatnya dan sangat menginginkan kebaikan
bagi mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pemimpin yang memiliki sifat
tersebut sehingga beliau menjadi pemimpin yang dicintai oleh umatnya. Kalau harus merasakan
kesulitan beliaulah orang yang paling merasakan kesulitan tersebut. Allah berfirman:

ْ‫علَي ُكمْْبِال ُمؤ ِمنِينَْْ َر ُءوفْْ َر ِحيم‬ َ ْ‫علَي ِْهْ َما‬


َ ْْ‫عنِتُّمْْ َح ِريص‬ َ ْْ‫سولْْ ِمنْْأَنفُ ِس ُكم‬
َ ْْ‫ع ِزيز‬ ُ ‫لَقَدْْ َجا َء ُكمْْ َر‬

Terjemahnya: Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu
sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin.
(QS. At Taubah ayat 128).

Seorang pemimpin adalah yang berlaku lemah lembut kepada rakyatnya, senantiasa
mendoakan rakyatnya bahkan bermusyawarah serta mendengarkan pendapat-pendapat rakyatnya
setelah itu bertawakkal dan menyandarkan urusan kepada Allah yang menjadi lambang tauhid
yang benar. Allah berfirman:

ْْ‫عن ُهمْْ َواست َغ ِفر‬ ُ ‫بْْ َّلنفَضُّواْ ِمنْْ َحو ِلكَْْفَاع‬


َ ْْ‫ف‬ َْ ‫غ ِلي‬
ِ ‫ظْالقَل‬ ًّ َ‫ّللاْْ ِلنتَْْلَ ُهمْْ َولَوْْ ُكنتَْْف‬
َ ْْ‫ظا‬ ِ َّ َْْ‫فَ ِب َماْ َرح َمةْْ ِمن‬
ْ‫لَ ُهمْْ َوشَا ِورهُمْْفِيْْاْلَم ِر‬
Terjemahnya: Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka
akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila
engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang bertawakal. (QS. Ali Imran ayat 159).

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1445


Di antara sifat pemimpin adalah berilmu dan cerdas. Ketika Bani Israil meminta pemimpin
untuk berjuang melawan musuh mereka Allah memilih Thalut sebagai pemimpin mereka karena
kelebihan ilmu dan kekuatan fisik yang dimilikinya, bukan pemimpin yang kaya seperti
diinginkan Bani Israil. Allah berfirman:

ْْ‫نْأ َ َح ُّقْْ ِبال ُمل ِك‬


ُْ ‫علَينَاْ َونَح‬ ُْ ‫طالُوتَْْ َم ِل ًكاْْقَالُواْأَنَّىْْ َي ُك‬
َ ُْْ‫ونْلَهُْْال ُملك‬ َ ْْ‫ثْلَ ُكم‬ ََّْ ْْ‫لْلَ ُهمْْنَ ِبيُّ ُهمْْ ِإ َّن‬
َْ ‫ّللاْقَدْْ َب َع‬ َْ ‫َوقَا‬
َّْ ‫ط ْةًْ ِفيْال ِعل ِْمْ َوال ِجس ِْمْ َو‬
ْ‫ّللاُْيُؤ ِتي‬ َ ‫علَي ُكمْْ َوزَ ا َدهُْْ َبس‬ َ ‫ّللاْاص‬
َ ُْ‫طفَاْه‬ ََّْ ْ‫ن‬ ِْ ‫س َع ْةًْ ِمنَْْال َما‬
َْ ‫لْقَا‬
َّْ ‫لْ ِإ‬ َ َْْ‫ِمن ْهُْ َولَمْْيُؤت‬
ْْ‫ع ِليم‬ َّْ ‫ُمل َك ْهُْ َمنْْ َيشَا ُْءْ َو‬
َ ْْ‫ّللاُْ َوا ِسع‬
Terjemahnya: Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah
mengangkat Talut menjad i rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana (mungkin) dia
memperoleh kerajaan (kekuasaan) atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu
daripadanya dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi mereka) menjawab,
“Sesungguhnya Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kepadanya
kelebihan ilmu dan fisik.” Allah menganugerahkan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia
kehendaki. Allah Maha Luas (kekuasaan dan rezeki-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah
ayat 247).

Lihatkah ketika Nabi Yusuf menawarkan dirinya untuk menduduki jabatan Menteri di
Kerajaan Mesir beliau menyebut kelebihan beliau dari sisi amanah dan ilmu.

ْْ‫ع ِليم‬ ْ ِ ‫نْاْلَر‬


َ ْْ‫ضْإِنِيْ َح ِفيظ‬ ِْ ِ‫علَىْْخَزَ ائ‬ َْ ‫قَا‬
َ ْ‫لْاجعَلنِي‬
Terjemahnya: Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku pengelola perbendaharaan negeri
(Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga (amanah) lagi sangat
berpengetahuan.” (QS. Yusuf ayat 55).

Lihatlah Zulqarnain adalah pemimpin besar yang Allah berikan kekuasaan yang luas
karena ilmu yang dimilikinya dan konsisten mengikuti ilmu tersebut.

َ ْ‫)ْفَأَت َب َْع‬٨٤(ْ‫س َببًا‬


ْ)٨٥(ْ‫س َببًا‬ ْ ِ ‫ِإنَّاْ َم َّكنَّاْلَ ْهُْ ِفيْْاْلَر‬
ِْ ‫ضْ َوآت َينَاْهُْ ِمنْْ ُك‬
َ ْْ‫لْشَيء‬

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1445


Terjemahnya: Sesungguhnya Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi dan
Kami telah memberikan jalan (ilmu) kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu. Maka, dia
menyusuri suatu jalan (ilmu). (QS. AL Kahfi ayat 84-85).

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dan sebagian tabi’in menafsirkan kata “sababa” dalam
ayat tersebut adalah ilmu,

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Ilmu didapatkan dari 2 jalan yaitu dengan pendidikan dan pengalaman. Pendidikan
memberikan teori dan pengalaman memberikan kesempatan untuk menerapkan serta
menyesuaikan teori dalam kenyataan. Pengalaman juga memberikan kesempatan kita untuk
menilai siapa yang memiliki pengalaman dan rekam jejak kepemimpinan yang berkualitas. Karena
itu jangan sampai salah memilih pemimpin karena akan berakibat kesengsaraan di dunia dan di
akhirat. Mari bersihkan hati kita, dan melakukan penilaian dengan pandangan yang objektif
sebagai dasar kita menjatuhkan pilihan kita.

Semoga Allah memberikan kepada kita pemimpin yang beriman dan bertakwa,
Pemimpin yang berilmu dan berwibawa, memimpin dengan senyum dan tawa, menjadi
teladan bagi para cendekia dan mahasiswa, yang dengan itu, dia membimbing kita kepada
kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat di jannatul ma’wa.

َّ‫س لم ْعت ُ ْم‬ َُّ ‫ قُ ْل‬،‫ن ال لع ْل لمَّ َو ْال لح ْك َم لة‬


َ ‫ت َما‬ ََّ ‫سن لةَّ َونَفَعَنلي َوإليَا ُك َّْم بل َما فلي له َماَّ لم‬ َّ‫للاُ للي َولَ ُك َّْم فلي ال لكت َا ل‬
ُّ ‫ب َوال‬ َّ ‫ك‬ََّ ‫ار‬
َ َ‫ب‬
.‫ لإن َّهُ ه ََُّو الغَفُ ْو َُّر الر لح ْي َُّم‬،‫للاَ للي َولَ ُك ْم‬
َّ ‫َوأ َ ْست َ ْغ لف َُّر‬

KHUTBAH KEDUA

ُ‫للا‬
َّ ‫ل‬ َّْ ‫ل إللَ َّهَ إل‬ َّْ َ ‫ َوأ َ ْش َه َّدُ أ‬، ‫ى ت َْوفل ْي لق لَّه َوا ْمتلنَاْنل لَّه‬
َّْ َ ‫ن‬ ُّ ‫ َو ْال‬، ‫ساْنل لَّه‬
َ ُ‫ش ْك َُّر لَ َّه‬
َّْ َ‫عل‬ َّْ َ‫عل‬
َ ْ‫ى إلح‬ َ َّ‫ْال َح ْم َّدُ للل‬
‫ع لل ْي لَّه‬َ ُ‫للا‬
َّ ‫صلى‬ َ ‫ى لرض َْواْ لن لَّه‬ َّْ ‫س ْولُ َّهُ ْالداْ لع‬
َّْ َ‫ي لإل‬ َ َّ‫ َوأ َ ْش َه َّدُ أَنَّ ُم َحمدَا‬، ‫ت َ ْع لظ ْي َماَّ للشَأ ْ لن لَّه‬
ُ ‫ع ْبدَُّهُ َو َر‬
‫خوانل لَّه‬ ْ َ ‫ى آ لل لَّه َوأ‬
َ ‫ص َحا ْ لب لَّه َو لإ‬ َّْ َ‫عل‬
َ ‫َو‬
‫ع لَّة‬
َ ‫لى الطا‬
ََّ ‫ع‬ ُ ‫ َو َحافل‬،‫ط ْن‬
َ ‫ظ ْوا‬ َ َ‫ظ َه ََّر َو َما ب‬
َ ‫ش َما‬ ‫الى َوذَ ُروا ْالفَ َو ل‬
ََّ ‫اح‬ ََّ ‫اس التقُواَّ للاَ ت َ َع‬
َُّ ‫فَيَا اَيُّ َها الن‬

Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1445


‫ض ْو لَّر ْال ُج ْم َع لَّة َو ْال َج َما َ‬
‫ع لَّة‪.‬‬ ‫َو ُح ُ‬
‫‪Di hari jumat yang mulia ini, marilah kita memperbanyak salawat dan salam kepada‬‬
‫‪baginda Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Allah dan malaikat juga‬‬
‫‪bersalawat kepada beliau.‬‬

‫س للّ ُم ْوا ت َ ْس لليْما‬ ‫صلُّ ْوا َ‬


‫علَ ْي لَّه َو َ‬ ‫ى يََّا َ يُّ َها ال لذي ََّ‬
‫ْن آ َمنُ ْوا َ‬ ‫لى الن لب َّْ‬
‫ع ََّ‬ ‫صلُّ ْو ََّ‬
‫ن َ‬ ‫للاَ َو َملَئل َكت َ َّهُ يُ َ‬
‫النَّ َّ‬

‫علَى آ لَّ‬
‫ل لإب َْرا لهي َْم‪ ،‬لإن َكَّ‬ ‫علَى لإب َْرا لهي ََّْم َو َ‬
‫ْت َ‬ ‫علَى آ لَّ‬
‫ل ُم َحم َّد َك َما َ‬
‫صلي ََّ‬ ‫علَى ُم َحمدَّ َو َ‬ ‫اَلل ُهمَّ َ‬
‫ص لَّّ‬
‫ل َ‬
‫َح لميْدَّ َم لجيْدَّ‪.‬‬

‫علَى آ لَّ‬
‫ل لإب َْرا لهي َْم‪ ،‬لإن َكَّ‬ ‫علَى لإب َْرا لهي ََّْم َو َ‬ ‫ار ْك ََّ‬
‫ت َ‬ ‫علَى آ لَّ‬
‫ل ُم َحمدَّ َك َما َب َ‬ ‫علَى ُم َحمدَّ َو َ‬ ‫ار َّْ‬
‫ك َ‬ ‫َو َب ل‬
‫َح لميْدَّ َم لجيْدَّ‬

‫اء لم ْن ُه َّْم َواْل َ ْم َوا ل‬


‫تَّ‬ ‫ت اْلَحْ َي لَّ‬
‫ْن َوالمؤْ لمنَا لَّ‬
‫ت َوالمؤْ لم لني ََّ‬ ‫الل ُهمَّ ا ْغ لف َّْر لل ْل ُم ْس لل لمي ََّ‬
‫ْن َوالم ْس لل َما لَّ‬

‫ك َما تُبَ للّغُنَا بل لَّه َجنت ََكَّ‬‫عتل ََّ‬


‫طا َ‬ ‫ن َ‬‫يك َو لم َّْ‬
‫اص ََّ‬ ‫ْن َمعَ ل‬ ‫ك َما يَ ُحو َُّ‬
‫ل بَ ْينَنَا َوبَي ََّ‬ ‫ن َخ ْشيَتل ََّ‬ ‫الل ُهمَّ ا ْق لس َّْم لَنَا لم َّْ‬
‫ارنَا َوقُو لتنَا َما‬ ‫ص ل‬ ‫ت الدُّ ْن َيا َو َم لت ّ ْعنَا لبأ َ ْس َما لعنَا َوأ َ ْب َ‬
‫صي َبا لَّ‬ ‫علَ ْينَا ُم ل‬
‫ن لب لَّه َ‬ ‫ن ْال َي لق لَّ‬
‫ين َما ت ُ َه ّ لو َُّ‬ ‫َو لم ََّ‬
‫لَ‬
‫عادَانَا َو َّ‬ ‫علَى َم َّْ‬
‫ن َ‬ ‫ص ْرنَا َ‬ ‫ن َ‬
‫ظلَ َمنَا َوا ْن ُ‬ ‫ل ثَأ ْ َرنَا َ‬
‫علَى َم َّْ‬ ‫ث لمنا َواجْ َع َّْ‬ ‫أَحْ َي ْيتَنَا َواجْ َع ْل َّهُ ْال َو ل‬
‫ار ََّ‬
‫علَ ْينَا َم ْنَّ‬ ‫س للّ َّْ‬
‫ط َ‬ ‫لَ َم ْبلَ ََّغ لع ْل لمنَا َو َّ‬
‫لَ ت ُ َ‬ ‫ل الدُّ ْنيَا أ َ ْكبَ ََّر ه ل َّمنَا َو َّ‬
‫لَ تَجْ َع لَّ‬
‫صيبَتَنَا فلىَّ دلينلنَا َو َّ‬ ‫تَجْ َع َّْ‬
‫ل ُم ل‬
‫لَ يَ ْر َح ُمنَا‬
‫َّ‬

‫الل ُهمَّ إنا نَسْأَلُ ََّ‬


‫ك ال ُهدَى‪ ،‬والتُّقَى‪ ،‬وال َعفَ َ‬
‫اف‪ ،‬وال لغنَىَّ‬

‫اآلخ َر لَّة‬
‫ب ل‬ ‫عذَا لَّ‬ ‫ن لخ ْز لَّ‬
‫ى الدُّ ْن َيا َو َ‬ ‫عا لق َبتَنَاَّ لفى اْل ُ ُم لَّ‬
‫ور ُك للّ َها َوأ َ لج ْرنَا لم َّْ‬ ‫الل ُهمَّ أَحْ س َّْ‬
‫لن َ‬

‫‪Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1445‬‬


‫ارَّ‬ ‫عذَ ََّ‬
‫اب الن ل‬ ‫سنَةَّ َوفلي ْاآل لخ َرَّةل َح َ‬
‫سنَةَّ ََّوقلَّنَا َ‬ ‫َربنَا آتلنَا فلي الدُّ ْنيَا َح َ‬

‫سانَّ لإلَى يَ ْو لَّم الدّي َّ‬


‫ْن‬ ‫ن ت َ لب َع ُه َّْم لبإلحْ َ‬ ‫علَى آ لل لَّه َو َ‬
‫صحْ لب لَّه و َِ َم َّْ‬ ‫علَى نَ لب ليّنَا ُم َحمدَّ َو َ‬
‫للاُ َ‬
‫صلى َّ‬
‫َو َ‬

‫ب ْالعَالَ لمي َْنَّ‬


‫ن ْال َح ْم َّدُ لل َر ّ لَّ‬
‫آخ َُّر دَع َْوانَا أ َ لَّ‬
‫َو ل‬

‫‪Departemen Dakwah DPD WI Makassar © 1445‬‬

You might also like