Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The Padang City Government-West Sumatera Province has built a coastal protection building to overcome
erosion and sedimentation problems on Purus Beach. The protective material used is big natural rocks. The
problem is that big natural rocks have a uniform shape which causes the rocks to shift quickly because there are
many gaps between the rocks. The purpose of this research is to determine the significant wave height and
significant wave period to analyze the jetty building. The material used in this research is artificial stone in the
form of quadripod as a jetty protection material. Wind data used is wind data for 10 years (2010-2019) published
by BMKG. Wave height data were measured at the research location using a total station tool. The analysis is
done by finding the significant wave height (Hs) and significant wave period (Ts) using a mathematical wave
equation. The results showed that the significant wave height (Hs) and significant wave period (Ts) were 2.8 m
and 7 seconds, respectively. The top elevation of the jetty building is 4.1 m, the body length of the jetty is 64 m
and the head is 32 m, the crest width is 2.4 m and the crest width is 2.7 m. From the results of the study, it can be
concluded that the use of a quadripod protection layer can be used as a substitute for natural stone used in Purus
beach buildings, Padang City, West Sumatera.
Keywords: beach safety building, Pantai Padang, jetty, sedimentation, quadripot
Abstrak
Pemerintahan Kota Padang telah membangun bangunan pelindung pantai di muara berupa jetty untuk mengatasi
permasalahan erosi dan sedimentasi di Pantai Purus. Material pelindung yang digunakan yaitu batu gajah.
Permasalahannya adalah batu gajah memiliki bentuk seragam yang mengakibatkan batuan cepat bergeser
dikarenakan terdapat banyak celah diantara batu. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tinggi gelombang
signifikan dan periode gelombang signifikan untuk menganalisis bangunan jetty. Pantai Purus Kota Padang
dengan menggunakan material lindung quadripod. Bahan yang digunakan pada penelitian ini batu buatan berupa
quadripod sebagai material pelindung jetty. Data angin yang digunakan yaitu data angin selama 10 tahun (2010-
2019) yang diterbitkan oleh BMKG. Data tinggi gelombang di ukut di lokasi penelitian menggunakan alat total
station. Analisa dilakukan dengan mencari tinggi gelombang signifikan (Hs) dan periode gelombang signifikan
(Ts) menggunakan persamaan matematis gelombang. Dari hasil penelitian diperoleh nilai tinggi gelombang
signifikan (Hs) dan periode gelombang signifikan (Ts) masing-masing sebesar 2,8 m dan 7 detik. Elevasi puncak
bangunan jetty sebesar 4,1 m, panjang jetty bagian badan 64 m dan bagian kepala 32 m, lebar puncak bagian
badan 2,4 m dan lebar puncak bagian kepala 2,7 m. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan
lapis lindung quadripod bisa digunakan untuk material pengganti batu gajah yang digunakan pada banggunan
pantai Purus Kota Padang, Sumatera Barat.
Kata kunci : gelombang pecah, bangunan pengaman pantai (jetty tipe L), quadripot
Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 12-02-2020 | Selesai Revisi : 28-10-2020 | Diterbitkan Online : 31-10-2020
144
1
Besperi, 2Gusta Gunawan, 3Wahyu Kaisar
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.17 No. 2 Edisi Oktober 2020
Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 12-02-2020 | Selesai Revisi : 28-10-2020 | Diterbitkan Online : 31-10-2020
146
1
Besperi, 2Gusta Gunawan, 3Wahyu Kaisar
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.17 No. 2 Edisi Oktober 2020
Tabel 1. Peramalan tinggi gelombang signifikan (Hs) dan panjang gelombang di laut dalam dengan
periode gelombang signifikan (Ts)
rumus [9] :
(UL) 𝑔𝑇 2
UW UA Hs Ts 𝐿0 = (1)
Tahun Max RL 2𝜋
(m/det) (m/det) (m) (detik)
(m/det)
2010 8 1,23 9,84 11,82 1,55 5,8
Dengan L0 adalah panjang gelombang di laut
2011 11 1,13 12,43 15,76 2,1 6,4 dalam, 𝑔 adalah percepatan gravitasi (m/s2), T
2012 18 0,9 16,2 21,83 2,8 7 adalah periode gelombang signifikan.
2013 7 1,3 9,1 10,74 1,45 5,6 9,81 × 72
2014 8 1,23 9,84 11,82 1,55 5,8 𝐿0 =
2𝜋
2015 11 1,13 12,43 15,76 2,1 6,4
𝐿0 = 76,504
2016 15 1 15 19,85 2,6 6,8
Kemudian menghitung nilai cepat rambat
2017 15 1 15 19,85 2,6 6,8
2018 8 1,23 9,84 11,82 1,55 5,8
gelombang di laut dalam (C0) dengan rumus:
2019 10 1,15 11,5 14,32 1,8 6,1 𝐿0
𝐶0 =
Rata- 11,10 1,13 12,12 15,36 2,01 6,25 𝑇𝑆
Rata 76,504
Sumber: Hasil Olahan Data BMKG, 2019 𝐶0 =
7
Dari Tabel 1 diketahui bahwa tinggi gelombang 𝐶0 = 10,929 𝑚/𝑑𝑒𝑡
signifikan (Hs) dan periode gelombang 𝑑 5,9
=
signifikan (Ts) terjadi pada tahun 2012 masing- 𝐿0 76,504
masing sebesar 2,8 m dan 7 detik. 𝑑
= 0,077
𝐿0
𝑑
Analisis data pasang surut Dengan menggunakan Tabel 𝐿0
, maka didapat
Data pasang surut digunakan untuk 𝑑
𝐿0
= 0,12046, Ks = 0,959 dan n = 0,8501.
memperoleh elevasi muka air rencana pada
Kemudian, dilanjutkan mencari nilai panjang
lokasi penelitian. Dengan menggunakan data
gelombang (L) dengan rumus berikut:
pasang surut 5 tahun (2015-2019), maka
𝑑
diperoleh nilai: = 0,12046
𝐿
dHWL = 1,4 – (-4,5) = 5,9 meter 5,9
𝐿=
dLWL = 0,1 – (-4,5) = 4,6 meter 0,12046
dMWL = 0,7 – (-4,5) = 5,2 meter 𝐿 = 48,979 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Dari perhitungan di atas, nilai muka air Selanjutnya menghitung nilai cepat rambat
tertinggi terjadi pada dHWLyaitu sebesar 5,9 gelombang (C) dengan rumus berikut:
meter. Oleh karena itu, nilai dHWL dianggap 𝐿
𝐶=
sebagai kedalaman air (d). 𝑇
48,979
𝐶=
7
Perhitungan refraksi
𝐶 = 6,997 𝑚/𝑑𝑒𝑡
Sebelum menghitung refraksi yang terjadi di
Maka, didapat nilai cepat rambat gelombang
laut, terlebih dahulu dilakukan perhitungan
(C) sebesar 6,997 m/det.
Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 12-02-2020 | Selesai Revisi : 28-10-2020 | Diterbitkan Online : 31-10-2020
147
1
Besperi, 2Gusta Gunawan, 3Wahyu Kaisar
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.17 No. 2 Edisi Oktober 2020
C
sin α1 = ( ) sin α0 3,828
C0 𝐿𝑆 =
0,03
α0 merupakansudut antara garis puncak 𝐿𝑆 = 127,6 𝑚
gelombang di laut dalam dan garis kontur
dasar laut.
Penentuan elevasi muka air rencana
6,997
α = (10,929) sin 23° = 0,250 = 14,036° Elevasi muka air rencana ( DWL) ditentukan
Menghitung koefisien refraksi dengan dengan mengunakan persamaan berikut.
menggunakan rumus (Triatmodjo, 1999): DWL = 1,4 + 0,477 + 0,115 + 0,25
cos α0 DWL = 2,242 ≈ 2,20 m
Kr = √
cos α
𝐾𝑠 = 0,959 1⁄
= 3
1⁄
2,8 2
( )
76,504
Tinggi gelombang ekivalen (H’0)
= 1,742 ≈ 1,7
Tinggi gelombang di laut dalam Ekivalen (H’0)
dihitung dengan rumus [9] :
𝐻′0 = 𝐾𝑟 × 𝐻0
H’0 = 0,974 × 2,8 = 2,727 m
𝑑𝑏 = 3,272 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑅𝑢
Dari peta kontur kedalaman laut, dengan Dari Gambar 3 didapat nilai = 0,50
𝐻
kemiringan dasar pantai 0,03 pada kedalaman 𝑅𝑢 = 0,50 × 3,272 = 1,4 𝑚
gelombang pecah (db) 3,828 m maka diperoleh Elevasi puncak jetty:
lebar surf zone: Elpuncak = DWL + Ru + 0,5
𝑑𝑏
𝐿𝑆 = = 2,20 + 1,4 + 0,5
𝑚
Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 12-02-2020 | Selesai Revisi : 28-10-2020 | Diterbitkan Online : 31-10-2020
148
1
Besperi, 2Gusta Gunawan, 3Wahyu Kaisar
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.17 No. 2 Edisi Oktober 2020
= 4,1 m W 2,035
= = 0,2035 ton = 203,5 kg
EIbangunan = Elevasipuncak – Elevasidasarlaut 10 10
- Menentukan Berat batu lapis inti (core):
= 4,1 – (-4)
W 2,053
= 8,1 m = = 0,01027 ton = 10,27 kg
200 200
Jadi, elevasi puncak jetty diperoleh setinggi
4,1 meter.
Analisis lebar puncak
db< dLWL< dHWL
Lebar Puncak diperoleh dengan perhitungan
3,828 < 4,1 < 5,9 (gelombang tidak pecah)
berikut (Jatmoko (1999) dalam [2]):
1⁄
1,399 3
Analisis berat lapis lindung 𝐵 = 3 × 0,95 [ ] = 2,381 𝑚 ≈ 2,4 𝑚
2,4
Lapis lindung bangunan jetty menggunakan
Lebar Puncak bagian ujung atau kepala:
material quadripod. Analisanya akan dilakukan 1⁄
2,035 3
melalui berbagai tahapan yang akan diuraikan 𝐵 = 3 × 0,95 [ ] = 2,698 𝑚 ≈ 2,7 𝑚
2,4
pada sub bab berikut.
Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 12-02-2020 | Selesai Revisi : 28-10-2020 | Diterbitkan Online : 31-10-2020
149
1
Besperi, 2Gusta Gunawan, 3Wahyu Kaisar
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.17 No. 2 Edisi Oktober 2020
badan:
B = 2 x 2,8 4. Kesimpulan
= 5,6 meter Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Jumlah batu lindung bagian lengan atau badan 1. Dari data angin 10 tahun (2010-2019) dari
bangunan jetty dapat ditentukan dengan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Teluk
persamaan berikut : Bayur didapat tinggi gelombang signifikan
2 (Hs) sebesar 2,80 meter dan periode
P r 3
N = A n K 1 −
100 W gelombang signifikan (Ts) sebesar 7 detik
2⁄ yang terjadi pada tahun 2012.
49 2,4 3
𝑁 = 5 × 2 × 0,95 [1 − ]×[ ] = 6,943 Sedangkan, tinggi gelombang signifikan
100 1,399
≈7 (Hs) dan periode gelombang signifikan
(Ts) berdasarkan data tinggi gelombang
Jumlah batu lindung bagian ujung atau kepala yang diperoleh dari pengamatan langsung
bangunan jetty dihitung dengan persamaan : di lapangan masing-masing sebesar
2,17meter dan 5,77 detik. Oleh karena itu,
Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 12-02-2020 | Selesai Revisi : 28-10-2020 | Diterbitkan Online : 31-10-2020
150
1
Besperi, 2Gusta Gunawan, 3Wahyu Kaisar
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.17 No. 2 Edisi Oktober 2020
nilai yang digunakan dalam analisis [2] Artha, S.B., 2015. Redesain Struktur
bangunan jetty adalah nilai Hs dan Ts dari Bangunan Jetty di Muara Air Palik,
data angin BMKG. Kecamatan Air Napal, Bengkulu Utara.
2. Analisa bangunan jetty Pantai Purus Kota Jurnal Teknik Sipil, Program Studi Teknik
Padang dengan menggunakan material Sipil. Universitas Bengkulu, Bengkulu, 7
lindung quadripod diperoleh elevasi (1), pp.7-14.
puncak bangunan 4,1 meter, panjang [3] Ginting, M., 2016. Studi Kestabilan
bagian lengan bangunan 64 meter, Bangunan Pemecah Gelombang Sisi
panjang bagian kepala bangunan 32 Miring dengan Penempatan Geotube
meter, lebar puncak bagian lengan dan pada Lapisan Inti. Skripsi, Universitas
kepala bangunan jetty masing-masing 2,4 Kristen Maranatha.
dan 2,7 meter. [4] Istijono, B., 2013. Tinjauan Lingkungan
dan Penanggulangan Abrasi Pantai
Padang - Sumatera Barat. 9 (2), pp.42–
Saran
Diharapkan pada penelitian berikutnya untuk 49.
melakukan pengukuran pasang surut [5] Jade, R.M.R., 2017. Analisis Efektivitas
gelombang selama 24 jam untuk mendapatkan Bangunan Pelindung Pelabuhan
hasil pengukuran tinggi gelombang yang lebih Patimban dan Pantai Sekitar Melalui
akurat. Analisis bangunan terhadap Tinjauan Hidro-Oseanografi. Jurnal Online
gelombang pecah juga dapat dilakukan Institut Teknologi Nasional, Jurusan
dengan menggunakan lapis lindung yang lain Teknik Geodesi. Institut Teknologi
guna mendapatkan perbandingan yang lebih Nasional, Bandung, (2), pp.102-112.
efektif. [6] Refi, A. dan Yusrita., 2017. Kaji Ulang
Desain Jetty Pada Muara Banjir Kanal
Padang dengan Menggunakan Material
Ucapan Terimakasih [jika ada]
Batu Alam dan Tetrapod. Proceeding,
Terimakasih kami ucapkan kepada BMKG
Program Studi Teknik Sipil. Insitut
Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur,
Teknologi Padang, Padang, 3, pp.108-
Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang dan
117.
semua pihak yang telah membantu dalam
[7] Refi, A., 2017. Penggunaan Jetty Pada
penyelesaian penelitian ini.
Muara Banjir Kanal Padang dengan
Menggunakan Tetrapod. Jurnal Teknik
Daftar Rujukan Sipil, Jurusan Teknik Sipil. Institut
[1] Akhir, B. dan Mera, M., 2011. Lintasan Teknologi Padang, Padang, 4 (2), pp.17-
Gelombang Laut Menuju Pelabuhan 23.
Pulau Baai Bengkulu.Jurnal Rekayasa
Sipil. Universitas Andalas, Padang, 7 (2),
pp.47-60.
Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 12-02-2020 | Selesai Revisi : 28-10-2020 | Diterbitkan Online : 31-10-2020
151
1
Besperi, 2Gusta Gunawan, 3Wahyu Kaisar
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol.17 No. 2 Edisi Oktober 2020
Informasi Artikel
Diterima Redaksi : 12-02-2020 | Selesai Revisi : 28-10-2020 | Diterbitkan Online : 31-10-2020
152