You are on page 1of 4

STRATEGI PELASAKSANAAN

(SP) “PENYADAPAN EKG”

Oleh:
DINIANTO ADITIA
R01423207

Preseptor Lahan Preceptor Institusi

Nurevi, S.Kep., Ns. Framita Rahman, S.Kep.,Ns.,MSc

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN’
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2024
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
PENYADAPAN EKG
Inisial Pasien : Tn. S
Umur Pasien : 68 Tahun
Ruangan : IC LT.3

Tanggal Pelaksanaan : 31 Januari 2024

Pukul : 11.00 WITA

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data objektif :
1) Pasien terpasang nasal kanul oksigen 3lpm
2) Kesadaran umum pasien lemah
3) Tanda-tanda vital pasien (TD : 81/43 mmHg, N :83x/menit, SpO2 : 96%,
S : 36,6)
b. Data Subjektif :
1) Pasien mengatakan merasa lemas
2) Pasien mengeluh nyeri dada
2. Diagnosa keperawatan :
a. Risiko jatuh
b. Pola napas tidak efektif
c. Nyeri akut
3. Intervensi Keperawatan : Pemeriksaan EKG
4. Tujuan Tindakan : Untuk menilai aktivitas listrik jantung, mendeteksi adanya
kelainan seperti aritmia atau gangguan irama jantung, penyakit jantung koroner,
kelainan katup jantung, peradangan jantung (miokarditis atau perikarditis), hingga
pembesaran jantung.

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, saya Adit selaku mahasiswa profesi ners dari unhas yang
dinas bertugas hari ini pak”. Benar dengan bapak S? Boleh saya lihat
gelang pasiennya pak? Bisa kita sebutkan tanggal lahir ta?
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ta’ hari ini pak, baik ji tidur ta tadi malam? Ada
keluhan nyeri yang kita rasa?
c. Kontrak
1) Topik
“Baik pak tujuan kedatangan saya kesini untuk EKG pak, pemeriksaan
ini untuk merekam aktivitas jantungnya bapak.”
2) Waktu
“Waktunya itu sekitar 10-15 menit ya pak akan”.
3) Tempat
Tempatnya diruangan iui ya pak, di tempat tidurnya bapak. apakah
bapak bersedia?”

2. Fase Kerja
a. Alat :
1) EKG
2) Elektorda ekstremitas
3) Elektroda isap
4) Kawat penghubung klien dan kawat penghubung tanah
5) Kapas alcohol
6) Jelly elekrolit
b. Prosedur kerja
1) Mengecek program terapi medis
2) Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
3) Mencuci tangan, dan gunakan handscoon bila perlu
4) Mempersiapkan alat dan meletakkan di dekat pasien
5) Menjaga privasi pasien
6) Atur posisi pasien telentang.
“Tabe’ pak saya atur posisi ta telentang supaya nyaman kita rasa”.
7) Bebaskan area dada, pergelangan tangan, dan kaki dari pakaian
“Tabe’ pak bisa saya buka sedikit bajunya pada bagian dada
untuk memudahkan saat merekam jantung bapak”.
8) Membersihkan permukaan kulit di kedua pergelangan tangan dan kaki
dengan alcohol swab dan pasang elektroda tersebut di tempat yang telah
dibersihkan. “Saya bersihkan dulu pergelangan tangan sama kaki ta pak
sebelum saya pasangkan kabel elektroda. Saya mulai pasang kabel
elektrodanya di tangan dan kaki ta pak”.
 Kabel RA (merah) dengan elektroda dipergelangan tangan kanan
 Kabel LA (kuning) dengan elektroda di pergelangan tangan kiri.
 Kabel F (hijau) dengan elektroda di pergelangan kaki kiri
 Kabel RF (hitam) dengan elektroda di pergelangan kaki kanan.
9) Membersihkan permukaan kulit di dada klien yang akan dipasang
eketroda dengan alcohol swab dan pasang elektroda tersebut di tempat
yang telah dibersihkan dan dihubungkan dengan kabel. “Tabe’ pak saya
bersihkan terlebih dahulu bagian dada ta. Saya mulai pasang
elektrodanya dan agak saya tekan ki sedikit supaya melekat ki
elektrodanya di dada ta pak”.
 C1: ICS IV garis sternal kanan
 C2: ICS IV garis sternal kiri
 C3: pertengahan garis lurus yang menghubungkan C2 dan C4
 C4: ICS V kiri di garis midklavikula
 C5: sejajar tepi aksila kiri dengan garis mendatar C4
 C6: sejajar mid aksila kiri dengan garis mendatar dari C5 dan C6
10) Menyalakan alat EKG
11) Lakukan perekaman jantung dan cetak hasilnya sambil melihat respon
klien
12) Melepas semua elektroda mulai dari dada kemudian pada bagian
ekstremitas
13) Rapikan pakaian pasien
14) Catat nama, usia, umur, tanggal dan jam pemeriksaan
15) Rapikan alat kembali
16) Dokumentasikan

a. Fase Terminasi
1) Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subjektif: “Bagaimana perasaannya setelah dilakukan
pemeriksaan EKG pak?”
b) Evaluasi objektif : “Pasien tampak terlihat baik”
2) Rencana tindak lanjut : “Baik pak, Saya sudah selesai melakukan
perekaman EKG bapak, sekarang bapak bisa istirahat kembali paka.
Untuk pembacaan hasilnya akan dilakukan oleh dokter ya pak. Ada
yang mau ditanyakan pak?”
3) Kontrak yang akan datang :
a) Topik
“Baik pak, terima kasih untuk kerjasamanya hari ini. Nanti saya
akan datang kembali untuk mengecek kondisi ta’ pak dan
mengukur TTV bapak, apakah bapak bersedia?.”
b) Waktu
“Waktunya itu sekitar 10 menit kedepan”.
c) Tempat
“Tempatnya diruangan ini ya pak. Jika bapak butuh bantuan,
bapak bisa meminta keluarga bapak menemui saya di ners station.
Saya pamit dulu ya pak, terima kasih”

You might also like