You are on page 1of 5

Jurnal Analogi Hukum, 3 (1) (2021), 1–5

Jurnal Analogi Hukum


Journal Homepage: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum

Pemberian Ganti Rugi Terhadap Pengadaan Tanah Oleh


Pemerintah Untuk Kepentingan Umum
Luh Nyoman Diah Sri Prabandari*, I Wayan Arthanaya dan Luh Putu Suryani

Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia

*diahsriprabandari@gmail.com
How To Cite:
Prabandari, L, N, D, S., Arthanaya, I, W., Suryani, L, P. (2021). Pemberian Ganti Rugi Terhadap Pengadaan Tanah Oleh Pemerintah Untuk
Kepentingan Umum. Jurnal Analogi Hukum. 3 (1). 1-5. Doi: https://doi.org/10.22225/ah.3.1.2920.1-5

Abstract—Land purchasing is an activity taken by government in order to build public fasilities, purchasing
also done by giving some compesation to society that affected. During purchasing activity never runs smooth ,
where mostly some people who gets land purchase is not santisfied with the amount of compensation that
given by government. Regarding those matters, we may conclude there are 2 problems those are : 1. What Is
the juridical basis for land acquistion in the public interest?, 2. How is the mechanism of compesation in land
purchasing for public that held by goverment ?. Research that an be used to solve the problem is normatif
research method by studying the valid rules. Juridis platform land purchasing is President policy no 71 year
2012 about land enforcement to public needs, the regulation no 2 year 2012 about land purchasing for public
developing. Compensation mechanism on land purchasing must be based on the forum between committee and
the right holder of the land or plants that’s exist on it, that during the interpretation or the quotation the
amount of compensation should be agreed and must be based on the local public price.
Keywords: compensation; land acquisition; public interest

Abstrak—Pengadaan tanah merupakan kegiatan pengambilan tanah oleh pemerintah dalam rangka
menyelenggarakan pembangunan untuk kepentingan umum pengadaan tanah disertai dengan pemberian ganti
rugi terhadap masyarakat yang terkena pengadaan tanah. Dalam pelaksanaanya pengadaan tanah tidak selalu
berjalan mulus dimana seringkali terdapat warga masyarakat yang terkena pengadaan tidak puas dengan
besarnya nilai gantirugi yang diberikan pemerintah. Sehubungan dengan hal tersebut maka dapat dirumuskan
dua permasalahan yaitu: 1. Apakah yang menjadi landasan yuridis dalam pengadaan tanah untuk kepentingan
umum yang dilaksanakan oleh pemerintah?, 2. Bagaimana mekanisme pemberian ganti rugi dalam pengadaan
tanah untuk kepentingan umum yang dilaksanakan oleh pemerintah?. Metode penelitian yang digunakan
dalam memecahkan permasalahan tersebut adalah metod penelitian normatif dengan dengan mengkaji
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yang menjadi landasan yuridis pengadaan tanah adalah perpres
nomor 71 tahun 2012 tentang penyelenggaraan tanah untuk kepentingan umum, Undang-Undang nomor 2
Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Mekanisme ganti rugi
dalam pengadaan tanah haruslah berdasarkan musyawarah antara panitia dan pemegang hak atas tanah atau
tanaman yang berada diatasnya ini berarti bahwa didalam mengadakan penafsiran atau penetapan besarnya
ganti rugi haruslah tercapainya kata sepakat dan haruslah berdasarkan harga umum setempat .
Kata kunci: Ganti Rugi; Pengadaan Tanah; Kepentingan Umum.

1. Pendahuluan maupun spritual (Novita, 2014). Tanah di


Indonesia pada dasarnya sudah ada yang
Tanah merupakan kebutuhan pokok yang memiliki atau sudah menempati. Pentingnya
sangat dibutuhkan bagi kehidupan seluruh tanah bagi kehidupan manusia, sehingga tidak
manusia, karena tanah merupakan salah satu heran dan tidak jarang jika setiap manusia ingin
unsur utama bagi kelangsungan hidup dan memilikinya, yang bisanya menimbulkan akibat
kehidupan manusia sepanjang masa, dengan hukum atau perbedaan pendapat atau
tujuannya adalah dipergunakan untuk perselisihan atau bahkan pertentangan di
tercapainya kemakmuran bagi seluruh rakyat kalangan keluarga terhadap penguasaan/
yang terbagi secara merata baik secara materil pemilikan mengenai tanah, bahkan banyaknya
Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, Nomor 1, 2021. CC-BY-SA 4.0 License
1
Pemberian Ganti Rugi Terhadap Pengadaan Tanah Oleh Pemerintah Untuk Kepentingan Umum

kasus sengketa batas tanah dengan hak milik, di pengadaan tanah untuk kepentingan umum oleh
dalam masyarakat (baik karena tidak jelasnya pemerintah dan bagaimana mekanisme
batas Sebelah Barat; Sebelah Timur; maupun pemberian ganti rugi dalam pengadaan tanah
batas Sebelah Selatan dan Sebelah Utara) untuk kepentingan umum yang dilaksanakan
(Syahri, 2014). Mengakibatkan ialah dalam oleh pemerintah.
pembangunan yang membutuhkan tanah maka
ditempuh dengan cara mengambil tanah hak , Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
pengambilan tanah yang dilakukan oleh landasan yuridis dalam pengadaan tanah untuk
pemerintah yang dipergunakan untuk kepentingan umum yang dilakukan oleh
pembangunan demi kepentigan umum yaitu pemerintah, dan bertujuan mengkaji serta
disebut pengadaan tanah yang diwajibkan merumuskan suatu mekanisme pengadaan tanah
adanya ganti kerugian (Syah, 2010). Kebutuhan yang lebih menjamin hak-hak warga
pembangunan di Indonesia banyak sekali masyarakat yang terkena pengadaan atas ganti
memerupakan tanah dimana dalam hal ini rugi yang layak.
terjadi suatu perbuatan hukum pemindahan hak- Dalam memecahkan permasalahan yang
hak atas tanah, tanah ini sengaja beralih terjadi maka metode yang digunakan adalah
terhadap pihak lain. Hak atas tanah ini dapat metode penelitin dengan tipe penelitian
dipindahkan dengan cara jual beli dan tukar Normatif yang mempelajari peraturan
menukar kebijakan perundang-undangan dan buku-buku yang
Pada kenyataannya dalam praktiknya terkait dengan permasalahan ini, bersumber dari
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk data primer yaitu bersumber dari bahan-bahan
kepentingan umum terkadang sering timbul hukum yang berkaitan dengan permasalahan
permasalahan antara pemerintah dengan tersebut berupa peraturan perundang-undangan
masyarakat terutama dalam hal ganti kerugian dan sumber data sekunder yaitu bahan- bahan
dalam pengdaan tanah. Pelaksanaan hukum yang diperoleh dari pengkajian
pengadaaan tanah tersebut dilakukan degan kepustakaan.
memperhatikan kegunaan tanah pada kehidupan Teknik pengumpulan data yang digunakan
manusia dan prinsip pada hak-hak yang sah atas adalah studi kepustakaan atau sudi dokumen
tanah. Mengenai prosedur pengadaan tanah dimana teknik ini mempelajari dan mencatat
pada prinsipnya sangatlah baik namun prinsip membaca doktrin-doktrin catatan literature, dan
dari kebudayaan masyarakatlah yang dimana setelah data terkumpul pengolahan data
masyarakat memiliki anggapan bahwa hak atas dilakukan dengan cara mensistematiskan
tanah adalah hak yang mutlak yang terhadap bahan-bahan hukum tertulis.
konsekuensinya masyarakat beranggapan
bahwa masyarakatlah yang akan menentukan 2. Hasil dan Pembahasan
besarnya ganti rugi untuk mengubah pandangan
masyarakat ini pemerintah perlu mencari
persamaan pandangan antara pemerintah Landasan Yuridis dalam Pengadaan Tanah
dengan masyarakat. Selama tidak adanya oleh Pemerintah Untuk Kepentungan Umum
persamaan pandangan antara pemerintah
Pengadaan tanah merupakan kegiatan
dengan masyarakat maka permasalahan akan
pelepasan hak atas tanah yang dimana bertujuan
selalu timbul yang dimana masyarakat tidak
untuk kepentingan umum dan disertai dengan
tidak puas dengan berapa besar ganti rugi yang
ganti kerugian. Yang dimaksud dengan
diberikan oleh pemerintah.
kepentingan umum adalah keperluan untuk
Pihak masyarakat selalu menginginkan orangbanyak atau kebutuhan orangbanyak atas
harga ganti rugi yang sangat tinggi bahkan dasat kepentingan orang banyak dan tujuan
melebihi harga setempat , dan ada juga sosial yang luas. (Salindeho, 2008)
masyarakat yang menginginkan besarnya harga
Asas-asas dalam pengadaan tanah di
gani rugi didasarkan dengan harga sekian tahun
tentukan dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor
kedepan. Pemeritah dalam menentukan
2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah bagi
besarnya ganti kerugian berpedoman pada Nilai
pembangunan untuk Kepentingan umum:
Jual Objek Pajak (NJOP) yang besarannya
ditentukan oleh kantor Pajak Bumi Dan Kemanusiaan
Bangunan (PBB) berdasarkan realitas, harga
pasaran di masyarakat lebih tinggi dari NJOP. Pengadaan tanah wajib memberikan
perlindungan serta penghormatan terhadap hak
Dari latar belakang tersebut diatas maka asasi manusia harkat serta mrtabat yang dimiliki
dapat dirumuskan dua permasalahan yaitu, setiap warga negara
Apakah yang menjadi landasan yuridis dalam
Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, Nomor 1, 2021. CC-BY-SA 4.0 License
2
Pemberian Ganti Rugi Terhadap Pengadaan Tanah Oleh Pemerintah Untuk Kepentingan Umum

Keadilan tentang
Memberikan jaminan penggatian yang Maksud serta tujuan pembangunan
layak terhadap pihak yang berhak agar
mendapatkan kehidupan yang layak Kesesuaian antara tataruang dan rencana
pembangunan
Kemanfaatan
Lokasi tanah
Pengadaan tanah dapat memberi mamfaat
bagi masyarakat Bangsa dan Negara. Luas tanah

Kepastian Gambar situasi tanah

Mendapatkan kepastian hukum bagi Tenggang waktu pelaksanaan pengadaan


masyarakat yang terkena pengadaan tanah tanah

Keterbukaan Tenggang waktu pembangunan pengadaan


tanah
Keterbukaan disini dimaksud adaya akses
untuk mendapatkan informasi tentang Perkiraan nilai tanah
penyelenggaraan pengadaan tanah Rencana pembangunan.
Kesepakatan Persiapan pengadaan tanah
Kesepakatan yang dimaksud adalah dalam Diamana pemrintah dengan intansi
proses pengadaan tanah harus terjadi pengadaan tanah melakukan pemberitahuan
kesepakatan antara masyarakat dengan rencana pembangunan , pendataan awal lokasi
pemerintah dengan jalan musyawarah rencana pembangunan konsultasi publik
Keikut sertaan rencana pembangunan.

Keikut sertaan masyarakat dalam Pelaksanaan Pengadaan Tanah


pengadaan tanah mulai dari perencaaan Berdasarkan penetapan hasil lokasi instansi
pengadaan tanah . yang bersangkutan mengajukan pelaksanaan
Sebelumnya pengadaan tanah diseut tanah kepada badan pertanahan. Dalam
dengan pembebasan tanah yang dimana diatur pelaksanaan pengadaan tanah meliputi:
dalam Permengadri Nomor 15 tahun 1975 Penilaian ganti rugi
tentang ketentuan-ketentuan tata cara
pengadaan tanah kemudian seiring berjalannya Musyawarah penetapan ganti rugi
waktu untuk meminimalisir permasalahan yang
terjadi maka pembebasan tanah diganti dengan Pemeberian ganti rugi
pengadaan tanah yang dimana diatur dalam Pelepasan tanah Instansi.
Perpres Nomor 71 tahun 2012 Tentang
penyelenggaraan tanah bagi pembangunan Penyerahan hasil pengadaan tanah
untuk kepentingan umum perubahan pertama
perpres Nomor 40 tahun 2014 dan perubahan Badan pertanahan menyerahkan hasil
kedua perpres Nomor 99 tahun 2014 tentang kepada instansi yang memerlukan tanah
penyelenggaraan pengadaan tanah untuk padasaat sudah:
pembangunan bagi kepentingan umum serta
Pemberian ganti kerugian kepada pihak
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
yang berhak dalam pengadaan tanah atau
pengadaan tanah bagi kepentingan umum serta
kepada masyarakat yang terkena pengadaan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
tanah ,
dasar Pokok-pokok Agraria. (Parangi, 2008)
Atau setelah pemberian ganti rugi yang
Dimana prosedur dalam pengadaan tanah
dititipkan di pengadilan Negeri, Mahkamah
dalam pembangunan untuk kepentingan umum :
agung
Perencanaan pengadaan tanah
Setelah semua proses tersebut selesai maka
Dalam perencanaan pengadaan tanah untuk instansi yang memerlukan tanah tersebut dapat
kepentingan umum didasarkan atas tata ruang melaksanakan pembangunan .
wilayah. Perencanaan pengadaan tanah
dibentuk dalam suatu dokumen yang memuat
Mekanisme Pemberian Ganti Rugi dalam
Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, Nomor 1, 2021. CC-BY-SA 4.0 License
3
Pemberian Ganti Rugi Terhadap Pengadaan Tanah Oleh Pemerintah Untuk Kepentingan Umum

Pengadaan Tanah oleh Pemerintah untuk musyawarah tersebut pihak yang mersa
Kepentingan Umum keberatan dapat mengajukan keberatan terhadap
Pengadilan Negeri setempat dengan batas
Pengadaan tanah di Indonesia seringkali waktu paling lambat 14 hari dari musyawarah
diwarnai dengan konfik dimana masyarakat penetapan ganti rugi. Pengadilan Negeri
tidak puas dengan besarnya ganti kerugian memutuskan bentuk dan barasan ganti rugi
dalam pengadaan tanah. Pada hakekatnya ganti selama 30 hari kerja sejak keberatan tersebut
rugi sangatlah melekat pada pengadaan tanah diajukan, jika pihak yang mengajukan
dimana hal ini ditentukan dalam pasal 1 ayat 2 keberatan tersebut masih merasa keberatan atas
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang putusan Pengadilan Negeri maka pihak yang
Pengadaan Tanah Bagi pembangunan Untuk berkeberatan tersebut dapat mengajukan kasasi
Kepentingan Umum. kepada Mahkamah Agung dengan waktu 14
Pelaksnaan pengadaan tanah dilakukan hari kerja, Mahkamah Agung memutuskan
oleh pelaksana pengadaan tanah yang dalam waktu 30 hari kerja.
berdasarkan jasa dan penilaian publik hal ini Pemberian ganti rugi
ditentukan dalam pasal 67 Perpres Nomor 71
tahun 2012 tentang penyelenggaraan pengadaan Pemberian ganti rugi hak atas tanah
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan diberikan kepada masyarakat secara langsung
umum. kepada pihak yang berhak. Pemberian ganti
rugi diberikan berdasarkan penilaian dari
Di prosedur pelaksanaan pengadaan taah Musyawarah/Putusan Pengadilan Negeri/
yang dimana diatur dalam Undang- Undang Putusan Mahkamah Agung. Setelah pemerian
Nomor 2 tahun 2012 Tentang Pengadaan tanah ganti kerugian penerima ganti kerugian wajib:
bagi pembngunan uantuk kepentingan umum
menentukan bahwa: Dilakukannya pelepasan hak dan
Penilaian ganti kerugian dilakuakan Memberikan bukti kepemilikan hak yang
dengan berdasarkan perturan perundang- berupa penyerahan sertifikat terhadap instansi
undangan , nilai ganti rugi yang dinilai oleh yang memerlukan tanah pemberian sertifikt ini
penilai adalah nilai disaat pengumuman diberikan kepada badan pertanahan badan
penetapan ganti rugi .lembaga pertanahan pertanahanlah yang akan meroya sertifikat
mengumpulkan penilaian yang telah ditetapkan tersebut.
untuk dilakukannya penilaian atas objek
pengadaantanah , penilaian yang dilakukan Berdasarkan hal tersebut maka mekanisme
bidang perbidang tanah meliputi: pemberian ganti kerugian dilakukan dengan
cara musyawarah yang dimana dalam
Tanah musyawarah ini dihapkan mencapai kata
sepakat diantara masyarakat yang terkena
Ruang atas tanah dan bawah tanah pengadaan atau masyarakat pemegang hak atas
Bangunan tanah dengan pemerintah dan instansi yang
bersangkutan dengan demikian pemegang hak
Tanaman atas tanah harus menjadi pertimbanagan dalam
pengadaan tanah.
Benda yang berkaitan dengan tanah
Tanah dalam masyarakat di Indonesia tidak
Kerugian lain yang dapat dinilai hanya memiliki nilai ekonomis serta
Musyawarah Penetapan ganti rugi kesehjatraan semata tetpi juga menyangkut
tentang maslah sosial, politik,kultur pisikilogis
Lembaga pertanahan mengadakan bahkan aspek-aspek lain misalnya aspek hukum
musyawarah dengan masyarakat yang tanahnya dan pertanahan. Pemecahan masalah dalam
terkena pengadaan yang dimana musyawarah pengadaan tanah memerlukan upaya
ini diselenggarakan paling lama 30 hari pada pendekatan yang terpaduyakni meliputu
hari kerja hasil penilaian dari tim penilai pendekatan ekonomi, kesejahtraan, pendekatan
disampaikan kepada lembaga pertanahan untuk politik, hukum dan sebagainya
menentukan bentuk dan besarnya ganti
kerugian yang akan diberikan kepada Maka sehubungan dengan hal tersebut
masyarakat. Hasil musyawarah inilah yang pengadaan tanah terutama dalam hal penetapan
menjadi dasar dalam pemberian ganti kerugian. ganti rugi harus berdasarkan aspek sosial,
ekonomi politik, religius dengan disertakan
Apabila terjadi ketidaksepakatan atas pada kemampuan pemerintah setempat.
bentuk dan besarnya ganti kerugian dalam Menurut Ibu Ni Ketut Porda
Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, Nomor 1, 2021. CC-BY-SA 4.0 License
4
Pemberian Ganti Rugi Terhadap Pengadaan Tanah Oleh Pemerintah Untuk Kepentingan Umum

Mandayani,SH.,MH. Selaku kepala seksi Umum. Sehingga kedua peraturan tersebut


pengadaan tanah pada kantor pertanahan menjadi ladasan yuridis dalam pengadaan tanah
Kabupaten Badung menerangkan bahwa aspek berserta Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
yang perlu diperhatikan dalam pengadaan tanah tentang Daspersiapan Pokok-Pokok Agraria,
tidak dapet ditentukan secara pasti aspek yang dimana prosedur pengadaan tanah bagi
pengadaan tanah menurut beliau tergantung pembangunan untuk kepentingan umum
pada situasi dan kondisi dari tanah yang terkena dilakukan dengan 4 tahapan dimana tahapan
pengadaan tersebut, sebagai contoh misalkan tersebut tahap perencanaan pengadaan tanah,
tanah yang terkena pengadaan tersebut persiapan pengadaan tanah, pelaksanaan
merupakan tanah yang dimana diatasnya pengadaan tanah, dan menyerahkan hasil
terdapat pura maka aspek religius dari pengadaan tanah.
prngadaan tersebut harus diperhatikan .
Mekanisme pemberian ganti rugi dalam
Menurut Bapak Made Sucipta Loka selaku pengadaan tanah yaitu terlebih dahulu
sub Fasilitas Pengadaan Tanah mengenai ganti dilakukannya penilaian ganti kerugian melalui
rugi terhadap banguan dapat dibedakan atas musyawarah. Jadi dapat disimpulkan bahwa
beberapa kriteria yaitu: mekanisme pemberian ganti kerugian adalah
harus melalui musyawarah. Dalam pemberian
Banguan permanen; ganti kerugian aspek-aspek yang perlu
Bangunan semi permanen; diperhatikan yaitu aspek sosial, budaya, hukum,
kemanusiaan, ekonomi, dan politik.
Bangunan darurat;
DAFTAR PUSTAKA
Dalam pengadaan tanah masyarakat
mengira bahwa dalam ganti rugi harus Mudakir Iskandar Syah, 2010, Pembebasan
menggunakan harga ummum setempat Tanah Untuk Pembangunan
pandangan masyarakat ini menimbulkan Kepentingan Umum, Jala Permata
persepsi bahwa harga tanah yang terkena Aksara.
pengadaan disamaratakn dengan harga tanah Novita, C. F. (2014). Tinjauan Hukum
yang berada di kota maupun di wilayah Terhadap Jual Beli Tanah Tanpa Akta
kabupaten yang dimana harga di wilayah kota PPAT (Wilayah Kecamatan Tinombo).
dan di wilayah kabupaten memiiki harga yang Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion, 3
berbeda karena nilai tanah dilihat dari segi-segi (2). Retrieved from https://
seperti sosial, budaya dan religius. media.neliti.com/media/
Menurut Ibu Ni Ketut Phorda Mandayani, publications/152126-ID-none.pdf
SH.,MH selaku kepala seksi Pengadaan Tanah Parangi, E. (2008). Hukum A graria Indonesia.
Kantor Pertanahan Kabupaten Badung bahwa Jakarta: Rajawali Pers.
untuk kepentingan umum , pemerintah yang
dimana hal ini pemerintah diwakilkan oleh Salindeho, J. (2008). Masalah Tanah Dalam
panitia pengadaan tanah. Pembangunan. Jakarta: Sinar Grafika.
3. Simpulan Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan
pendekatan baru. Bandung: PT Remaja
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat Rosdakarya.
disimpulkan bahwa: Pengadaan tanah untuk
kepentingan umum pada pelaksanaannya Syahri, R. A. (2014). Perlindungan Hukum
melakukan kegiatan pelepasan hak yang Kepemilikan Hak Atas Tanah. Jurnal
dimiliki oleh masyarakat hak tersebut Ilmu Hukum Legal Opinion, 5(2).
merupakan hak kepemilikan tanah dimana Retrieved from https://media.neliti.com/
tanah tersebut digunakan untuk kepentingan media/publications/146453-ID-
umum. Sebelumnya pengadaan tanah diatur perlindungan-hukum-kepemilikan-hak-
dalam Permendagri Nomor 15 Tahun 1975 atas.pdf
yang dimana pengadaan tanah disebut
pembebasan tanah kemudian diganti dengan
peraturan baru yaitu Perpres Nomor 71 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum dan dibentuknya Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan

Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, Nomor 1, 2021. CC-BY-SA 4.0 License


5

You might also like