You are on page 1of 11

Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan

https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP
Vol. 7, No.4, Agustus 2021

Optimalisasi Biaya dan Jarak Distribusi Pada Depot Air JAVAQUA Menggunakan
Metode Transportasi dan Metode Network

Luthfi Fauzi Rahman1 , Luthfi Nur Rahman2

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang.


Jl. H.S Ronggowaluyo, Telukjambe Timur. Kabupaten Karawang 41361.
*Email : luthfi2633@gmail.com

Info Artikel Abstract:


Sejarah Artikel: Operational Research (Operations Research or OR) seeks to
Diterima: 29 Juni 2021 determine the direction of the optimum action of a decision
Direvisi: 28 Juli 2021 problem under limited resource restrictions. The term
Dipublikasikan: Agustus 2021 operating research is often associated almost exclusively with
e-ISSN: 2089-5364
the use of mathematical techniques to model and analyze
decision problems. Although mathematics and mathematical
DOI: 10.5281/zenodo.5184455
models are the core of OR, problem solving is not just the
development and solving of mathematical models. Specifically,
decision problems usually include important factors that are
intangible and cannot be translated directly in the form of
mathematical models. The most important of these factors is
the presence of human elements in almost every decision
environment. In fact, there have been reported decision
situations where human influence has so much influence on
decision problems that the solutions obtained from
mathematical models are seen as impractical. Transportation
Method is an operational research technique (operational
research) that is very petrified in making decisions regarding
the location of factories and warehouses. Network (network) is
a system consisting of a series of stains (nodes) and activities
(activity). Networks are born because of various needs such as:
transportation, electricity, communication, project planning,
water flow, road construction, and so on.

Keywords: Transportation, Spanning Tree, and Network.

501
PENDAHULUAN penyelesaian proyek dengan waktu dan
biaya yang paling efisien.
Riset operasi (operation research)
adalah penerapan metode ilmiah untuk METODOLOGI PENELITIAN
memecahkan masalah yang timbul dalam
Depot air minum adalah usaha
pelaksanaan kegiatan sehingga penggunaan
industri yang melakukan proses pengolahan
sumberdaya dapat optimal dan efisien.
air baku menjadi air minum dan menjual
Riset operasi merupakan satu cabang ilmu
langsung kepada konsumen. Proses
yang sudah berkembang sejak masa Perang
pengolahan air pada depot air minum pada
Dunia II. Pada masa itu metode ini hanya
prinsipnya adalah filtrasi (penyaringan) dan
dipakai dalam kegiatan militer, namun
desinfeksi. Proses filtrasi dimaksudkan
selanjutnya metode tersebut dipakai dalam
selain untuk memisahkan kontaminan
bidang lain terutama bidang industri, bisnis,
tersuspensi juga memisahkan campuran
dan administrasi pemerintahan.
yang berbentuk koloid termasuk
Dalam suatu perusahaan, tahap mikroorganisme dari dalam air, sedangkan
perencanaan merupakan kunci keberhasilan desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh
karena menentukan alokasi dana, waktu mikroorganisme yang tidak tersaring pada
dan kualitas yang akan dicapai. Agar proses sebelumnya (Athena, 2004).
efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi
Metode Transportasi
dengan baik, maka di dalam pelaksanaan
kerja di sebuah perusahaan diperlukan Metode Transportasi adalah suatu
manajemen yang baik, Efektifitas dan teknik riset operasional(operasional
efisiensi dalam pelaksanaannya research) yang sangat membatu dalam
dipengaruhi oleh faktor Planning dan pembuatan keputusan-keputusan mengenai
schedulling. Hal ini berarti keduanya lokasi pabrik dan gudang
merupakan suatu langkah awal yang sangat (Handoko,2000:77).
penting dalam merencanakan keperluan
Transportasi merupakan suatu model yang
tenaga kerja, material, peralatan dan
digunakan untuk mengatur distribusi dari
metode pelaksanaan pekerjaan.
sumber yang menyediakan produk yang
Persoalan transportasi atau sama ke tempat –tempat yang
distribusi yang berkaitan dengan masalah membutuhkan secara optimal. Alokasi
pengiriman komoditas dari suatu sumber ke produk ini harus diatur sedemikian rupa,
suatu tujuan dengan ongkos dan biaya karena terdapat perbedaan beban dari satu
transportasi minimum, model transportasi sumber ke suatu tempat-tempat tujuan yang
dapat direpresentasikan dan diselesaikan berbeda-beda. Karena bentuk masalah
sebagai suatu jaringan. Suatu jaringan kerja transportasi yang khas tersebut, maka
terdiri atas suatu gugus titik dan sisi yang ditempatkan dalam suatu bentuk tabel
menghubungkan pasangan titik tertentu. khusus yang dinamakan table transportasi.
Untuk keperluan ini, manajemen
perusahaan dapat menerapkan analisis
Network. Analisis Network dapat
membantu dalam menyusun perencanaan
502
Tabel Pola Transportasi (Yamit, 1994). Metode yang menentukan
solusi akhir(final solution).Untuk mencari
nilai sel bukan basis berdasarkan Metode
MODI, dilakukan dengan cara
menambahkan satu baris katakanlah Kj
yang menyatakan nilai setiap kolom K1,
K2, K3, ...,Kj, dan menambahkan satu
kolom katakanlah Ri yang menyatakan nilai
setiap baris R1, R2, R3,...,Ri. Nilai Kj dan
Ri yang dicari hanya untuk sel basis
(jumlah sel basis sama dengan m + n -1 ),
dengan menggunakan rumus Ri + Kj = Cij
Tabel tersebut memiliki m x n kotak. Biaya = biaya angkut per satuan dari tempat asal
transportasi per unit(Cij) dicatat pada kotak (i) ke tempat tujuan (j). Sedangkan untuk
kecil di bagian kanan atas setiap kotak. mencari nilai sel bukan basis digunakan
Permintaan setiap tujuan terdapat pada rumus Cij – Ri .
baris paling kanan bawah, sementara
Metode Network
penawaran setiap sumber dicatat pada
kolom paling kanan. Kotak pojok kiri Network (jaringan) merupakan
bawah menunjukkan bahwa penawaran sebuah sistem yang terdiri dari rangkaian
sama dengan permintaan(S=D). Variabel noda (node) dan kegiatan (activity).
Xij pada setiap kotak menunjukkan jumlah Jaringan lahir karena berbagai keperluan
barang yang diangkut dari sumber i ke seperti: transportasi, listrik, komunikasi,
tujuan j (yang akan dicari). perencanaan proyek, aliran air, pembuatan
Metode VAM (Vogel’s Approximation jalan, dan lain-lain. Saat ini jaringan sangat
penting, sebab dengan jaringan maka
Method)
masalah yang besar dan rumit dapat
Metode VAM merupakan metode yang disederhanakan. Ada beberapa jaringan
menentukan solusi awal(initial solution). yang dapat diselesaikan dengan
VAM tidak menjamin suatu permasalahan program linear. Pada kajian
penyelesaian yang optimum, akan tetapi di sini akan dibahas tiga masalah jaringan,
sangat berguna karena alasan berikut ini: yaitu: permasalahan lintasan terpendek,
a. Sering menghasilkan pemecahan masalah diagram pohon terpendek, masalah
optimum. aliran maksimum.
b. Dapat menghasilkan penyelesaian Dalam menggambarkan suatu jaringan
yang mendekati optimal dengan usaha yang kerja digunakan tiga buah simbol sebagai
tidak banyak, sehingga dapat dipergunakan berikut:
untuk melangkah menuju ke pemecahan 1. Anak panah (arrow), menyatakan
yang optimal. sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan
di sini didefinisikan sebagai hal yang
Metode MODI (Modified Distributiom)
memerlukan jangka waktu tertentu
Langkah awal metode MODI dapat dalam pemakaian sejumlah sumber daya
dimulai dari tabel awal metode NW-corner (sumber tenaga, peralatan, material,
maupun tabel awal metode biaya minimum biaya)

503
2. Lingkaran kecil (node), menyatakan jaringan tersebut pada total jarak
sebuah kejadian atau peristiwa atau (panjang) minimum. Terdapat dua
event. Kejadian didefinisikan sebagai Algoritme yang terkenal untuk
ujung atau pertemuan dari satu atau menemukan Minimum Spanning Tree:
beberapa kegiatan. a. Algoritme Kruskal
3. Anak panah terputus-putus, menyatakan Algoritme Kruskal membentuk
kegiatan semu atau dummy. Dummy spanning tree dengan
tidak mempunyai jangka waktu tertentu, menambahkan satu persatu edge
karena tidak memakai sejumlah sumber menjadi spanning tree yang terus
daya. tumbuh. Algoritme Kruskal
mengikuti pendekatan greedy, yakni
Model Network
pada setiap iterasi, algoritme
1. Model Rute Terpendek (Shortest Route) tersebut mencari edge dengan bobot
Menemukan jalan terpendek dari total paling kecil dan menambahkannya
panjang jalan antara dua node grafik ke growing spanning tree.
diarahkan dengan panjang berkaitan b. Algoritme Prime
dengan tepi masing-masing (Dublin Algoritme Prim juga sama
;2009). menggunakan pendekatan greedy
Model Rute Terpendek adalah salah untuk menemukan minimum
satu model jaringan yang dapat spanning tree. Dalam algoritme
digunakan untuk menentukan jarak Prim, kita mengembangkan
terpendek dari berbagai alternative rute spanning tree dari posisi asal.
yang tersedia sehingga akan mengurangi Bagian yang berbeda dari algoritme
biaya transportasi. Dalam model ini Kruskal adalah ditambahkannya
tidak semua alternative pilihan jalur edge ke growing spanning tree;
harus diambil karena jalur yang dipilih sedangkan pada algoritme Prim,
adalah jalur yang paling pendek. verteks yang ditambahkan ke
growing spanning tree.
2. Model Rentang Pohon Minimum
3. Model aliran maksimum (Maximal
(Minimal Spanning Tree)
flow)
Pohon rentang minimum (minimal
Model Aliran Maksimum (Maximal
spanning tree) adalah teknik mencari
Flow), adalah sebuah model yang
jalan penghubung yang dapat
dapat digunakan untuk mengetahui
menghubungkan semua titik dalam
nilai maksimum seluruh arus di
jaringan secara bersamaan sampai
dalam sebuah sistem jaringan.
diperoleh jarak minimum. Masalah
Jaringan listrik, pipa saluran dan
pohon rentang minimum serupa dengan
jalur lalu lintas dalam sebuah sistem
masalah rute terpendek (shortest route),
jaringan yang tertutup adalah
kecuali bahwa tujuannya adalah untuk
merupakan contohnya. Kapasitas
menghubungkan seluruh simpul dalam
pada setiap jaringan hubungan akan
jaringan sehingga total panjang cabang
membatasi jumlah arus atau aliran
tersebut diminimisasi. Jaringan yang
yang melewatinya.
dihasilkan merentangkan
(menghubungkan) semua titik dalam

504
HASIL DAN PEMBAHASAN Rencana Soluli Perbaikan
Dekripsi Kondisi Eksisting Aktivitas Depot Air
Tahapan analisis kondisi eksisting 1. Penjualan jasa membersihkan galon.
dalam rencana merupakan kegiatan 2. Penjualan jasa antar dan jemput galon.
peninjauan kondisi perusahaan saat itu
terutama yang berkaitan dengan aktivitas Pekerjaan Depot Air
bisnis. Peninjauan dilakukan dengan dua 1. Membersihkan galon.
tujuan utama, yakni: pengumpulan data 2. Mengisi ulang air ke galon.
sebagai bahan analisis resiko untuk 3. Mengantar dan jemput galon.
menentukan lingkup yang nantinya
dilakukan dan pengumpulan informasi Modal Pendirian Depot Air
yang mendukung pelaksanaan, misalkan 1. Peralatan (kanebo,sikat) secukupnya
informasi mengenai aktivitas bisnis yang sesuai kebutuhan.
telah didukung serta hukum, regulasi, 2. Bangunan atau gedung tempat
ketetapan, standar yang terkait dengan dilakukan kegiatan.
aktivitas bisnis tersebut. (Therma dan 3. Persediaan sumber air.
Freddy, 1995)
Mengenai tujuan yang pertama, Analisis Metode Transportasi
yakni pengumpulan data sebagai bahan Pada sebuah Depot air minum
analisis resiko, fokus dari aktivitas JAVAQUA, pengoptimalan diperlukan
pengumpulan data yang dilakukan adalah suatu metode transportasi yang dapat
keseluruhan proses bisnis yang ada di menyelesaikan serta mengoptimalkan
perusahaan, baik proses bisrus utama kinerja transportasi dengan tujuan
maupun pendukung. Proses bisnis yang melakukan penghematan biaya pada
dimaksud tidak hanya yang terkait dengan, pengiriman.
namun keseluruhan proses bisnis yang Depot air minum JAVAQUA
berlangsung di perusahaan. terdapat 3 pegawai yang masing- masing
mengirim ke 3 tempat dengan banyaknya
Penilaian Kondisi Eksisting galon pada setiap tempat yang berbeda –
Rekayasa struktur umumnya fokus beda.
pada tahapan desain struktur. Sehingga Dalam mendistribusikan Galon isi
banyak literature, panduan dan ulang ke daerah tujuan, adapun biaya
rekomendasi praktis yang dibuat untuk pengiriman(Bensin) transportasi koran
mendesain struktur baru. Panduan dan yang digunakan Depot air minum
rekomendasi praktis yang ada untuk JAVAQUA.Pembanguan (asumsi) sebesar
penilaian struktur eksisting tidak Rp100.000,- untuk satu edisi per minggu.
mempunyai tingkatan yang sama dalam hal Berikut data data (asumsi) supply,
pengalaman praktisnya dan juga demand, dan biaya transportasi pengiriman
mempunyai beberapa keterbatasan Depot air minum JAVAQUA
dibandingkan dengan yang yersedia untuk 1. Supply dan Demand Produk
regulasi dan rekomendasi. a. Kapasitas supply dari masing
Pegawai, yaitu:

505
1) Andi = 150 galon masing baris atau kolom. Setelah itu
2) Rico = 250 galon alokasikan sebanyak mungkin ke
3) Fahad = 400 galon sel dengan biaya termurah, sesuai
b. Jumlah demand daerah tujuan, dengan kapasitas dan permintaan.
yaitu: 2. Dilakukan perhitungan kembali
1) Peruri = 200 galon masing-masing biaya pinalti dengan
2) Perumnas = 375 galon Perum Biaya
Peruri Perumnas Pemda Kapasitas
3) Perum Pemda = 225 galon Pegawai Penalti

2. Biaya Transportasi Pengiriman 15 20 10


Andi 150 5
- - 150
a. Andi
Rico 16 22 13
1) Ke Peruri = Rp15.000.,- 250 3

2) Ke Perumnas = Rp20.000,- Fahad 14 19 12


400 2
3) Ke Perum Pemda =
Permintaan 200 375 225 800
Rp10.000,-
Biaya
b. Rico 1 1 2
Penalti
1) Ke Peruri = Rp16.000.,-
mengabaikan baris atau kolom yang
2) Ke Perumnas = Rp22.000,-
telah dicoret atau diarsir abuabu.
3) Ke Perum Pemda =
Kemudian memilih 1 biaya pinalti
Rp13.000,-
yang paling besar dari baris atau
c. Fahad
kolom. Kemudian alokasikan
1) Ke Peruri = Rp14.000.,-
barang sebanyakm ungkin ke sel
2) Ke Perumnas = Rp19.000.,-
dengan biaya termurah seuai
3) Ke Perum Pemda =
Perum Biaya
Rp12.000.,- Peruri Perumnas Pemda Kapasitas
Pegawai Penalti
15 20 10
Tabel Data Supply, Demand, dan Andi 150 -
- - 150
Biaya Transportasi Pengiriman air Rico 16 22 13
minum 250 3
-
Fahad 14 19 12
400 2
Analisis Menggunakan Metode VAM 375

(Vogel Approxiomation Method) Permintaan 200 375 225 800


Biaya
1. Perncarian biaya pinalti 2 3 1
Penalti
(opportunity cost) dari masing-
dengan kapasitas dari permintaan.
masing kolom dan baris. Biaya
pinalti dihitung dengan mengurangi 3. Dilakukan kegiatan yang sama pada
2 biaya terkecil pada masing- tahp sebelumnya. Di tahap 3 seluruh
Perum sel sudah terpenuhi dengan sesuai.
Peruri Perumnas Pemda Kapasitas
Pegawai Sehingga diperoleh pola solusi awal
15 20 10
Andi 150 (initial solution) yang akan
digunakan untuk mencari solusi
Rico 16 22 13
250 optimal (terminal solution).
Fahad 14 19 12
400

Permintaan 200 375 225 800 506


dilakukan pemberian angka untuk
Perum Biaya
Pegawai Peruri Perumnas Pemda Kapasitas Penalti
masing-masing sumber atau tujuan
transportasi dengan ketentuan yaitu:
15 - 20 10
Andi 150 - angka untuk sumber yang berada pada
- 150
baris pertama table transportasi adalah
16 22 13
Rico 250 3 0, pemberian angka bergantung pada
175 - 75
sel yang sudah terisi pada solusi awal,
Fahad 14 19 12
400 2 sementara sel yang belum terisi (sel
25 375 -
yang diberi tanda strip) atau dapat
Permintaan 200 375 225 800 diabaikan, serta jumlah dari angka
Biaya yang diberikan pada suatu sumber dan
2 - 1
Penalti tujuan harus sama dengan biaya yang
diperoleh dari pendistribusian sumber
Nilai Minimum (Z) Solusi Awal ke tujuan tersebut.
Tahap 1
Z = X1C1 + X2C2 + X3C3 +
X4C4 + X4C4 + X5C5 +
Perum Biaya
X6C6 + Peruri Perumnas Pemda=10 Kapasitas
Pegawai Penalti
X7C7 + X8C8 X9C9
15 20 10
Z = 15 (0) + 20 (0) + 10 (150) + Andi= 0 150 -
- - 150
16 (175) + 22 (0) + 13 (75)
16 22 13
+ 14 Rico 250 3
175 - 75
(25) + 19 (375) + 12 (0)
Fahad 14 19 12
Z = 0 + 0 + 1500 + 2800 + 0 + 400 2
25 375 -
975 + 350 + 7125 + 0
Permintaan 200 375 225 800
Z = 12750
Biaya
2 - 1
Berdasarkan hasil perhitungan nilai Penalti
minimum (Z) tersebut didapat biaya Tahap 2
pengiriman transportasi Depot air minum
JAVAQUA sebesar Rp127.500,-. Tetapi Perum Biaya
Peruri Perumnas Pemda=10 Kapasitas
jumlah tersebut belum merupakan nilai Pegawai Penalti

optimal sehinggan diperlukan perhitungan 15 20 10


Andi= 0 150 -
solusi akhir yaitu metode Modified - - 150

Distribution (MODI). 16 22 13
Rico=3 250 3
175 - 75
Analisis Menggunakan Metode MODDI Fahad 14 19 12
400 2
1. Literasi 1 25 375 -

Pada literasi 1 terdapat 5 tahapan Permintaan 200 375 225 800


awal yang kemudian dilanjutkan 2 Biaya
2 - 1
tahapan akhir (tahap 6 – tahap 7) Penalti
dengan melakukan pendekatan
terhadap metode stepping stone. Dalam
5 tahapan awal (tahap 1 – tahap5)

507
Tahap 3 Tahap 6
Perum Biaya
Pegawai Peruri=13 Perumnas Pemda=10 Kapasitas Penalti Perum Bia
Pegaw Peruri= Perumnas Pemda Kapas ya
15 20 10
Andi= 0 150 - ai 13 =18 =10 itas Pen
- - 150 alti
16 22 13 1 1
Rico=3 250 3 Andi= 20
175 - 75 5 15 0 150 -
0
Fahad 14 19 12 - - 0
400 2 1 1
25 375 - 22
Rico=3 17 6 3 250 3
Permintaan 200 375 225 800 5 - 75

Biaya 1 1
Fahad 19
2 - 1 4 2 400 2
Penalti =1
25 375 -
Permin
200 375 225 800
Tahap 4 taan
Biaya
Perum Biaya 2 - 1
Peruri=13 Perumnas Pemda=10 Kapasitas Penalti
Pegawai Penalti

15 20 10
Andi= 0 150 -
- - 150 Keterangan:
16 22 13 X = Biaya transportasi
Rico=3 250 3
175 - 75
NB = Nilai / angka baris
14 19 12
Fahad=1 400 2 NK = Nilai / angka kolom
25 375 -
1A = X1A – NB1 – NKA = 15 – 0 –
Permintaan 200 375 225 800
13 = 2
Biaya
2 - 1
Penalti 1B = X1B – NB1 – NKB = 20 – 0 –
18 = 2
2B = X2B – NB2 – NKB = 22 – 3 – 18 = 1
Tahap 5
Perum Biaya
3C = X2C – NB3 – NKC = 12 – 1 – 10 = 1
Pegawai
Peruri=13 Perumnas=18 Pemda=10 Kapasitas
Penalti Pada tahap 6 literasi ke 1 hasil dari uji sel
kosong berinalai positif (+) maka solusi
15 20 10
Andi= 0
- - 150
150 - MODI sudah optimal dan dilanjutkan
16 22 13 mencari nilai minimum optimal (Z)
Rico=3 250 3
175 - 75
Nilai Minimum (Z) Solusi Awal
14 19 12
Fahad=1 400 2
25 375 - Z = X1C1 + X2C2 + X3C3 + X4C4 +
Permintaan 200 375 225 800 X4C4 + X5C5 + X6C6 +X7C7 + X8C8
Biaya X9C9
2 - 1
Penalti

508
Z = 15 (0) + 20 (0) + 10 (150) + 16 (175) Setiap rute pendistribusian dapat
+ 22 (0) + 13 (75) + 14 (25) + 19 (375) + dihubungkan dengan bentuk graf jaringan
sebagai berikut:
12 (0)
Z = 0 + 0 + 1500 + 2800 + 0 + 975 + 350
+7125 + 0
Z = 12750

Metode Network
Data yang diambil ini merupakan data yang
didapat dari penelitianpada sebuah Depot Analisis Menggunaka Metode Metode
air minum JAVAQUA yaitu jarak distribusi Spanning Tree Algoritma Kruskal
yang ditempuh dari setiap perumahan.
Untuk menyelesaikan masalah jaringan
Berikut ini adalah jaringan yang
dengan metode Spanning Tree, agar
didistribusikan oleh Depot air minum
didapatkan penyelesaian yang optimal
JAVAQUA antar beberapa perumahan,
dangan perhitungan algoritma Kruskal
dimana angka yang tercantum pada cabang
dapat menggunakan langkah-langkah
adalah total biaya dalam rupiah. Diketahui
sebagai berikut :
tabel dibawah ini;

Tabel Data Jarak Tempuh Sumber Ke


Tujuan Tabel Data Jarak Tempuh Sumber Ke
Rute Kota Titik Jarak(km) Tujuan
Ulekan – Babaton A–B 1
Rute Kota Titik Jarak(km)
Ulekan – Bintang alam A–C 5
Ulekan – Pemda A–D 2 Ulekan – Babaton A–B 1
Babaton - Pinayungan B–F 8 Ulekan – Bintang alam A–D 2
Babaton – Bintang Alam B–C 7
Ulekan – Pemda F-G 2
Bintang Alam – Pemda C–D 6
Bintang Alam – Ardiarsa C–E 3 Babaton - Pinayungan E–G 2
Bintang Alam – Pinayungan C–F 4 Babaton – Bintang Alam E–H 2
Pinayungan – Rawa Rengas F-G 2
Ardiarsa – Warung Bambu E–G 2 Bintang Alam – Pemda C–E 3
Ardiarsa – Johar E–H 2 Bintang Alam – H–G 3
Ardiarsa – Pemda E–D 4 Ardiarsa
Johar – H 9 Bintang Alam – C–F 4
Pemda – Pinayungan
D
Johar – H 3 Pinayungan – Rawa E–D 4
Warung – Rengas
Bambu G Ardiarsa – Warung A–C 5
Bambu
Ardiarsa – Johar C–D 6
Ardiarsa – Pemda B–C 7
Johar – B 8
Pemda –
F
Johar – H 9
Warung –
Bambu D
509
Diperoleh minimum spanning tree
di graf jaringan pendistribusian Depot air
Setiap rute pendistribusian dapat dihubungkan
minum JAVAQUA dengan bobot 14 km.
dengan bentuk graf jaringan sebagai berikut:
KESIMPULAN
Model arus jaringan dapat
dideskripsikan sebagai susunan sisi yang
terhubung pada berbagai titik, dimana pada
setiap sisi dapat memiliki kriteria kapasitas
arus yang berasal dari titik tertentu menuju
titik lainnya, atau jarak dari titik tertentu ke
titik lainnya. Sumber suatu jaringan, yaitu
Analisis Menggunaka Metode Metode titik yang menjadi awal bagi sisi-sisinya,
Spanning Tree Algoritma Kruskal dimana aliran bergerak meninggalkannya.
Tujuan suatu jaringan, yaitu titik yang
Untuk menyelesaikan masalah jaringan dituju oleh sisisisinya, dan aliran masuk ke
dengan metode Spanning Tree, agar titik tersebut.
didapatkan penyelesaian yang optimal dangan Program Network (NET) ini
perhitungan algoritma Kruskal dapat digunakan untuk memecahkan masalah
menggunakan langkah-langkah sebagai jaringan (network), yakni digunakan untuk
berikut : mencari jalur terpendek dari suatu jaringan.
Pada kasus yang kami ambil, kami
1. Membentuk Tabel data dengan menggunakan metode Spanning Tree
mengurutkan bobot terkecil. Diperoleh pohon rentang minimal di graf
jaringan pendistribusian Depot air minum
JAVAQUA dengan menggunakan metode
Spanning Tree menggunakan penyelesaian
Alogaritma Kruskal menghasilkan jarak
yang optimum sebesar 14 km Dengan biaya
transportasi sebesar 2 ribu rupiah apabila
tidak dilakukannya pengoptimalan jarak
maka akan mengeluarkan biaya sebesar
2. Membentuk graf jaringan dan 280.000 ribu rupiah
menandakan tiap Arcs berdasarkan
DAFTAR PUSTAKA
tabel data baru, dimana titik yang
telah terpilih tidak boleh terpilih lagi Basriati Sri,Debby Cahyani. Penyelesaian
(tidak terjadi loop), sehingga Model Transportasi Menggunakan
memiliki hasil sebagaimana hasil Metode Asm,Rdi, Dan Modi.
yang didapat dari Spanning Tree Elvanny Myori Dwiprima (2005).
Algoritma. Pengoptimal Jaringan Listrik
Berdasarkan perhitungan algoritma Dengan Minimum Spanning Tree.
prim di atas, diperoleh minimum spinning Jono (2014). Penentuan Jarak Optimal
tree dengan jumlah bobot: Guna Meminimalkan Biaya
=(A,B)+(A,D)+(D,E)+(E,H)+(E,G)+(G,F) Transportasi Menggunakan
+(F,C) Metode Minimal Spanning Tree.
=1+2+4+ 2+2+2+1 Lutvi Azizah Nuril,Mohammad
= 14 km Suryawinata. Aplikasi Metode

510
Transportasi Dalam Optimasi
Biaya Distribusi Beras Sejahtera
Pada Perum Bulog Sub Divre
Sidoarjo.
Laely Fatimah Nur. Implementasi
Pengoptimalan Biaya Transportasi
Dengan North West Corner
Method (NWCM) Dan Stepping
Stone Method.
Nelfiyanti,Dedi Dermawan (2012).
Penentuan Rute Distribusi Bbm
Yang Optimal Menggunakan
Metode Minimal Spanning Tree
(MST) Dan Algoritma Heuristik
Di PT.Telkomsel Area Kabupaten
Pelelawan.
Permata Sari Dessy. Optimasi Distribusi
Gula Merah Pada Ud Sari Bumi
Raya Menggunakan Model
Transportasi Dan Metode Least
Cost.
Rahmawati Anita,Mulyono (2015).
Minimum Spanning Tree Pada
Jaringan Pendistribusian Aneka
Kripik Abadi Mulya Di Kabupaten
Grobogan.
Sam Marwan,Yuliani (2016). Penerapan
Algoritma Prim Untuk
Membangun Pohon Merentang
Minimum (Minimum Spanning
Tree) Dalam Pengoptimalan
Jaringan Transmisi Nasional
Provinsi Sulawesi Selatan.

511

You might also like