Professional Documents
Culture Documents
https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP
Vol. 7, No.4, Agustus 2021
Optimalisasi Biaya dan Jarak Distribusi Pada Depot Air JAVAQUA Menggunakan
Metode Transportasi dan Metode Network
501
PENDAHULUAN penyelesaian proyek dengan waktu dan
biaya yang paling efisien.
Riset operasi (operation research)
adalah penerapan metode ilmiah untuk METODOLOGI PENELITIAN
memecahkan masalah yang timbul dalam
Depot air minum adalah usaha
pelaksanaan kegiatan sehingga penggunaan
industri yang melakukan proses pengolahan
sumberdaya dapat optimal dan efisien.
air baku menjadi air minum dan menjual
Riset operasi merupakan satu cabang ilmu
langsung kepada konsumen. Proses
yang sudah berkembang sejak masa Perang
pengolahan air pada depot air minum pada
Dunia II. Pada masa itu metode ini hanya
prinsipnya adalah filtrasi (penyaringan) dan
dipakai dalam kegiatan militer, namun
desinfeksi. Proses filtrasi dimaksudkan
selanjutnya metode tersebut dipakai dalam
selain untuk memisahkan kontaminan
bidang lain terutama bidang industri, bisnis,
tersuspensi juga memisahkan campuran
dan administrasi pemerintahan.
yang berbentuk koloid termasuk
Dalam suatu perusahaan, tahap mikroorganisme dari dalam air, sedangkan
perencanaan merupakan kunci keberhasilan desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh
karena menentukan alokasi dana, waktu mikroorganisme yang tidak tersaring pada
dan kualitas yang akan dicapai. Agar proses sebelumnya (Athena, 2004).
efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi
Metode Transportasi
dengan baik, maka di dalam pelaksanaan
kerja di sebuah perusahaan diperlukan Metode Transportasi adalah suatu
manajemen yang baik, Efektifitas dan teknik riset operasional(operasional
efisiensi dalam pelaksanaannya research) yang sangat membatu dalam
dipengaruhi oleh faktor Planning dan pembuatan keputusan-keputusan mengenai
schedulling. Hal ini berarti keduanya lokasi pabrik dan gudang
merupakan suatu langkah awal yang sangat (Handoko,2000:77).
penting dalam merencanakan keperluan
Transportasi merupakan suatu model yang
tenaga kerja, material, peralatan dan
digunakan untuk mengatur distribusi dari
metode pelaksanaan pekerjaan.
sumber yang menyediakan produk yang
Persoalan transportasi atau sama ke tempat –tempat yang
distribusi yang berkaitan dengan masalah membutuhkan secara optimal. Alokasi
pengiriman komoditas dari suatu sumber ke produk ini harus diatur sedemikian rupa,
suatu tujuan dengan ongkos dan biaya karena terdapat perbedaan beban dari satu
transportasi minimum, model transportasi sumber ke suatu tempat-tempat tujuan yang
dapat direpresentasikan dan diselesaikan berbeda-beda. Karena bentuk masalah
sebagai suatu jaringan. Suatu jaringan kerja transportasi yang khas tersebut, maka
terdiri atas suatu gugus titik dan sisi yang ditempatkan dalam suatu bentuk tabel
menghubungkan pasangan titik tertentu. khusus yang dinamakan table transportasi.
Untuk keperluan ini, manajemen
perusahaan dapat menerapkan analisis
Network. Analisis Network dapat
membantu dalam menyusun perencanaan
502
Tabel Pola Transportasi (Yamit, 1994). Metode yang menentukan
solusi akhir(final solution).Untuk mencari
nilai sel bukan basis berdasarkan Metode
MODI, dilakukan dengan cara
menambahkan satu baris katakanlah Kj
yang menyatakan nilai setiap kolom K1,
K2, K3, ...,Kj, dan menambahkan satu
kolom katakanlah Ri yang menyatakan nilai
setiap baris R1, R2, R3,...,Ri. Nilai Kj dan
Ri yang dicari hanya untuk sel basis
(jumlah sel basis sama dengan m + n -1 ),
dengan menggunakan rumus Ri + Kj = Cij
Tabel tersebut memiliki m x n kotak. Biaya = biaya angkut per satuan dari tempat asal
transportasi per unit(Cij) dicatat pada kotak (i) ke tempat tujuan (j). Sedangkan untuk
kecil di bagian kanan atas setiap kotak. mencari nilai sel bukan basis digunakan
Permintaan setiap tujuan terdapat pada rumus Cij – Ri .
baris paling kanan bawah, sementara
Metode Network
penawaran setiap sumber dicatat pada
kolom paling kanan. Kotak pojok kiri Network (jaringan) merupakan
bawah menunjukkan bahwa penawaran sebuah sistem yang terdiri dari rangkaian
sama dengan permintaan(S=D). Variabel noda (node) dan kegiatan (activity).
Xij pada setiap kotak menunjukkan jumlah Jaringan lahir karena berbagai keperluan
barang yang diangkut dari sumber i ke seperti: transportasi, listrik, komunikasi,
tujuan j (yang akan dicari). perencanaan proyek, aliran air, pembuatan
Metode VAM (Vogel’s Approximation jalan, dan lain-lain. Saat ini jaringan sangat
penting, sebab dengan jaringan maka
Method)
masalah yang besar dan rumit dapat
Metode VAM merupakan metode yang disederhanakan. Ada beberapa jaringan
menentukan solusi awal(initial solution). yang dapat diselesaikan dengan
VAM tidak menjamin suatu permasalahan program linear. Pada kajian
penyelesaian yang optimum, akan tetapi di sini akan dibahas tiga masalah jaringan,
sangat berguna karena alasan berikut ini: yaitu: permasalahan lintasan terpendek,
a. Sering menghasilkan pemecahan masalah diagram pohon terpendek, masalah
optimum. aliran maksimum.
b. Dapat menghasilkan penyelesaian Dalam menggambarkan suatu jaringan
yang mendekati optimal dengan usaha yang kerja digunakan tiga buah simbol sebagai
tidak banyak, sehingga dapat dipergunakan berikut:
untuk melangkah menuju ke pemecahan 1. Anak panah (arrow), menyatakan
yang optimal. sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan
di sini didefinisikan sebagai hal yang
Metode MODI (Modified Distributiom)
memerlukan jangka waktu tertentu
Langkah awal metode MODI dapat dalam pemakaian sejumlah sumber daya
dimulai dari tabel awal metode NW-corner (sumber tenaga, peralatan, material,
maupun tabel awal metode biaya minimum biaya)
503
2. Lingkaran kecil (node), menyatakan jaringan tersebut pada total jarak
sebuah kejadian atau peristiwa atau (panjang) minimum. Terdapat dua
event. Kejadian didefinisikan sebagai Algoritme yang terkenal untuk
ujung atau pertemuan dari satu atau menemukan Minimum Spanning Tree:
beberapa kegiatan. a. Algoritme Kruskal
3. Anak panah terputus-putus, menyatakan Algoritme Kruskal membentuk
kegiatan semu atau dummy. Dummy spanning tree dengan
tidak mempunyai jangka waktu tertentu, menambahkan satu persatu edge
karena tidak memakai sejumlah sumber menjadi spanning tree yang terus
daya. tumbuh. Algoritme Kruskal
mengikuti pendekatan greedy, yakni
Model Network
pada setiap iterasi, algoritme
1. Model Rute Terpendek (Shortest Route) tersebut mencari edge dengan bobot
Menemukan jalan terpendek dari total paling kecil dan menambahkannya
panjang jalan antara dua node grafik ke growing spanning tree.
diarahkan dengan panjang berkaitan b. Algoritme Prime
dengan tepi masing-masing (Dublin Algoritme Prim juga sama
;2009). menggunakan pendekatan greedy
Model Rute Terpendek adalah salah untuk menemukan minimum
satu model jaringan yang dapat spanning tree. Dalam algoritme
digunakan untuk menentukan jarak Prim, kita mengembangkan
terpendek dari berbagai alternative rute spanning tree dari posisi asal.
yang tersedia sehingga akan mengurangi Bagian yang berbeda dari algoritme
biaya transportasi. Dalam model ini Kruskal adalah ditambahkannya
tidak semua alternative pilihan jalur edge ke growing spanning tree;
harus diambil karena jalur yang dipilih sedangkan pada algoritme Prim,
adalah jalur yang paling pendek. verteks yang ditambahkan ke
growing spanning tree.
2. Model Rentang Pohon Minimum
3. Model aliran maksimum (Maximal
(Minimal Spanning Tree)
flow)
Pohon rentang minimum (minimal
Model Aliran Maksimum (Maximal
spanning tree) adalah teknik mencari
Flow), adalah sebuah model yang
jalan penghubung yang dapat
dapat digunakan untuk mengetahui
menghubungkan semua titik dalam
nilai maksimum seluruh arus di
jaringan secara bersamaan sampai
dalam sebuah sistem jaringan.
diperoleh jarak minimum. Masalah
Jaringan listrik, pipa saluran dan
pohon rentang minimum serupa dengan
jalur lalu lintas dalam sebuah sistem
masalah rute terpendek (shortest route),
jaringan yang tertutup adalah
kecuali bahwa tujuannya adalah untuk
merupakan contohnya. Kapasitas
menghubungkan seluruh simpul dalam
pada setiap jaringan hubungan akan
jaringan sehingga total panjang cabang
membatasi jumlah arus atau aliran
tersebut diminimisasi. Jaringan yang
yang melewatinya.
dihasilkan merentangkan
(menghubungkan) semua titik dalam
504
HASIL DAN PEMBAHASAN Rencana Soluli Perbaikan
Dekripsi Kondisi Eksisting Aktivitas Depot Air
Tahapan analisis kondisi eksisting 1. Penjualan jasa membersihkan galon.
dalam rencana merupakan kegiatan 2. Penjualan jasa antar dan jemput galon.
peninjauan kondisi perusahaan saat itu
terutama yang berkaitan dengan aktivitas Pekerjaan Depot Air
bisnis. Peninjauan dilakukan dengan dua 1. Membersihkan galon.
tujuan utama, yakni: pengumpulan data 2. Mengisi ulang air ke galon.
sebagai bahan analisis resiko untuk 3. Mengantar dan jemput galon.
menentukan lingkup yang nantinya
dilakukan dan pengumpulan informasi Modal Pendirian Depot Air
yang mendukung pelaksanaan, misalkan 1. Peralatan (kanebo,sikat) secukupnya
informasi mengenai aktivitas bisnis yang sesuai kebutuhan.
telah didukung serta hukum, regulasi, 2. Bangunan atau gedung tempat
ketetapan, standar yang terkait dengan dilakukan kegiatan.
aktivitas bisnis tersebut. (Therma dan 3. Persediaan sumber air.
Freddy, 1995)
Mengenai tujuan yang pertama, Analisis Metode Transportasi
yakni pengumpulan data sebagai bahan Pada sebuah Depot air minum
analisis resiko, fokus dari aktivitas JAVAQUA, pengoptimalan diperlukan
pengumpulan data yang dilakukan adalah suatu metode transportasi yang dapat
keseluruhan proses bisnis yang ada di menyelesaikan serta mengoptimalkan
perusahaan, baik proses bisrus utama kinerja transportasi dengan tujuan
maupun pendukung. Proses bisnis yang melakukan penghematan biaya pada
dimaksud tidak hanya yang terkait dengan, pengiriman.
namun keseluruhan proses bisnis yang Depot air minum JAVAQUA
berlangsung di perusahaan. terdapat 3 pegawai yang masing- masing
mengirim ke 3 tempat dengan banyaknya
Penilaian Kondisi Eksisting galon pada setiap tempat yang berbeda –
Rekayasa struktur umumnya fokus beda.
pada tahapan desain struktur. Sehingga Dalam mendistribusikan Galon isi
banyak literature, panduan dan ulang ke daerah tujuan, adapun biaya
rekomendasi praktis yang dibuat untuk pengiriman(Bensin) transportasi koran
mendesain struktur baru. Panduan dan yang digunakan Depot air minum
rekomendasi praktis yang ada untuk JAVAQUA.Pembanguan (asumsi) sebesar
penilaian struktur eksisting tidak Rp100.000,- untuk satu edisi per minggu.
mempunyai tingkatan yang sama dalam hal Berikut data data (asumsi) supply,
pengalaman praktisnya dan juga demand, dan biaya transportasi pengiriman
mempunyai beberapa keterbatasan Depot air minum JAVAQUA
dibandingkan dengan yang yersedia untuk 1. Supply dan Demand Produk
regulasi dan rekomendasi. a. Kapasitas supply dari masing
Pegawai, yaitu:
505
1) Andi = 150 galon masing baris atau kolom. Setelah itu
2) Rico = 250 galon alokasikan sebanyak mungkin ke
3) Fahad = 400 galon sel dengan biaya termurah, sesuai
b. Jumlah demand daerah tujuan, dengan kapasitas dan permintaan.
yaitu: 2. Dilakukan perhitungan kembali
1) Peruri = 200 galon masing-masing biaya pinalti dengan
2) Perumnas = 375 galon Perum Biaya
Peruri Perumnas Pemda Kapasitas
3) Perum Pemda = 225 galon Pegawai Penalti
Distribution (MODI). 16 22 13
Rico=3 250 3
175 - 75
Analisis Menggunakan Metode MODDI Fahad 14 19 12
400 2
1. Literasi 1 25 375 -
507
Tahap 3 Tahap 6
Perum Biaya
Pegawai Peruri=13 Perumnas Pemda=10 Kapasitas Penalti Perum Bia
Pegaw Peruri= Perumnas Pemda Kapas ya
15 20 10
Andi= 0 150 - ai 13 =18 =10 itas Pen
- - 150 alti
16 22 13 1 1
Rico=3 250 3 Andi= 20
175 - 75 5 15 0 150 -
0
Fahad 14 19 12 - - 0
400 2 1 1
25 375 - 22
Rico=3 17 6 3 250 3
Permintaan 200 375 225 800 5 - 75
Biaya 1 1
Fahad 19
2 - 1 4 2 400 2
Penalti =1
25 375 -
Permin
200 375 225 800
Tahap 4 taan
Biaya
Perum Biaya 2 - 1
Peruri=13 Perumnas Pemda=10 Kapasitas Penalti
Pegawai Penalti
15 20 10
Andi= 0 150 -
- - 150 Keterangan:
16 22 13 X = Biaya transportasi
Rico=3 250 3
175 - 75
NB = Nilai / angka baris
14 19 12
Fahad=1 400 2 NK = Nilai / angka kolom
25 375 -
1A = X1A – NB1 – NKA = 15 – 0 –
Permintaan 200 375 225 800
13 = 2
Biaya
2 - 1
Penalti 1B = X1B – NB1 – NKB = 20 – 0 –
18 = 2
2B = X2B – NB2 – NKB = 22 – 3 – 18 = 1
Tahap 5
Perum Biaya
3C = X2C – NB3 – NKC = 12 – 1 – 10 = 1
Pegawai
Peruri=13 Perumnas=18 Pemda=10 Kapasitas
Penalti Pada tahap 6 literasi ke 1 hasil dari uji sel
kosong berinalai positif (+) maka solusi
15 20 10
Andi= 0
- - 150
150 - MODI sudah optimal dan dilanjutkan
16 22 13 mencari nilai minimum optimal (Z)
Rico=3 250 3
175 - 75
Nilai Minimum (Z) Solusi Awal
14 19 12
Fahad=1 400 2
25 375 - Z = X1C1 + X2C2 + X3C3 + X4C4 +
Permintaan 200 375 225 800 X4C4 + X5C5 + X6C6 +X7C7 + X8C8
Biaya X9C9
2 - 1
Penalti
508
Z = 15 (0) + 20 (0) + 10 (150) + 16 (175) Setiap rute pendistribusian dapat
+ 22 (0) + 13 (75) + 14 (25) + 19 (375) + dihubungkan dengan bentuk graf jaringan
sebagai berikut:
12 (0)
Z = 0 + 0 + 1500 + 2800 + 0 + 975 + 350
+7125 + 0
Z = 12750
Metode Network
Data yang diambil ini merupakan data yang
didapat dari penelitianpada sebuah Depot Analisis Menggunaka Metode Metode
air minum JAVAQUA yaitu jarak distribusi Spanning Tree Algoritma Kruskal
yang ditempuh dari setiap perumahan.
Untuk menyelesaikan masalah jaringan
Berikut ini adalah jaringan yang
dengan metode Spanning Tree, agar
didistribusikan oleh Depot air minum
didapatkan penyelesaian yang optimal
JAVAQUA antar beberapa perumahan,
dangan perhitungan algoritma Kruskal
dimana angka yang tercantum pada cabang
dapat menggunakan langkah-langkah
adalah total biaya dalam rupiah. Diketahui
sebagai berikut :
tabel dibawah ini;
510
Transportasi Dalam Optimasi
Biaya Distribusi Beras Sejahtera
Pada Perum Bulog Sub Divre
Sidoarjo.
Laely Fatimah Nur. Implementasi
Pengoptimalan Biaya Transportasi
Dengan North West Corner
Method (NWCM) Dan Stepping
Stone Method.
Nelfiyanti,Dedi Dermawan (2012).
Penentuan Rute Distribusi Bbm
Yang Optimal Menggunakan
Metode Minimal Spanning Tree
(MST) Dan Algoritma Heuristik
Di PT.Telkomsel Area Kabupaten
Pelelawan.
Permata Sari Dessy. Optimasi Distribusi
Gula Merah Pada Ud Sari Bumi
Raya Menggunakan Model
Transportasi Dan Metode Least
Cost.
Rahmawati Anita,Mulyono (2015).
Minimum Spanning Tree Pada
Jaringan Pendistribusian Aneka
Kripik Abadi Mulya Di Kabupaten
Grobogan.
Sam Marwan,Yuliani (2016). Penerapan
Algoritma Prim Untuk
Membangun Pohon Merentang
Minimum (Minimum Spanning
Tree) Dalam Pengoptimalan
Jaringan Transmisi Nasional
Provinsi Sulawesi Selatan.
511