You are on page 1of 10

KOMPLEKSITAS

JURNAL MANAJEMEN, ORGANISASI DAN BISNIS


VOLUME 11 NOMOR 02 DESEMBER 2022
ISSN 1978-8754 (p-issn) | 2964-8238 (e-issn)

MANAGEMENT STYLE, LEADERSHIP, ORGANIZATIONAL SUPPORT


DAN EMPLOYEE WELL-BEING TERHADAP EMPLOYEE
ENGAGEMENT PERUSAHAAN DI KOTA BATAM
Agustiyarni1), Ibnu Harris2)
1,2
Prodi Manajemen, Fakultas Bisnis, Universitas Universal

Correspondence author: I. Harris, ibnu.harris@gmail.com, Batam, Indonesia

Abstract
The purpose of this study is to analyze whether Management Style, Leadership,
Organizational Support, and Employee Well-Being have an effect on Employee
Engagement in Limited Liability Companies in Batam City. This study presents
four independent variables, namely Management Style, Leadership,
Organizational Support, and Employee Well-Being and one dependent variable,
namely Employee Engagement. The research method used in this study is a
quantitative approach method. This study uses a sample of 102 respondents who
are employees who work for at least one year in a Batam City Limited Liability
Company which were selected using purposive sampling technique. Data were
analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with WarpPLS software
application. The results showed that Management Style, Organizational Support,
and Employee Well-Being had a significant effect on Employee Engagement but
Leadership did not have a significant effect on Employee Engagement in Batam
City Limited Liability Company. This research contributes to creating a
conducive working climate in a company. So as to create a relationship of
mutual respect and mutual support that allows the company to survive in a
sustainable manner.
Keywords: Management Style, Leadership, Organizational Support, Employee
Well-Being, Employee Engagement

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah Management Style,
Leadership, Organizational Support, dan Employee Well-Being berpengaruh
terhadap Employee Engagement pada Perseroan Terbatas di Kota Batam.
Penelitian ini menyajikan empat variabel independen yaitu Management Style,
Leadership, Organizational Support, dan Employee Well-Being dan satu
variabel dependen yaitu Employee Engagement. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kuantitatif. Penelitian
ini menggunakan sampel sebanyak 102 responden yang merupakan karyawan
yang bekerja minimal satu tahun di Perseroan Terbatas Kota Batam yang dipilih
menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisa menggunakan
Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi perangkat lunak
WarpPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Management Style,
Organizational Support, dan Employee Well-Being berpengaruh signifikan
terhadap Employee Engagement namun Leadership tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Employee Engagement karyawan di Perseroan
Terbatas Kota Batam. Penelitian ini berkontribusi dalam menciptakan iklim

1
Management Style, Leadership, Organizational Support dan Employee Well-Being Terhadap Employee
Engagement Perusahaan Di Kota Batam
Agustiyarni, Ibnu Harris

kerja yang kondusif pada sebuah perusahaan. Sehingga tercipta hubungan saling
menghargai dan saling mendukung yang membuat perusahaan dapat bertahan
secara berkelanjutan.
Kata Kunci: Management Style, Leadership, Organizational Support,
Employee Well-Being, Employee Engagement

A. PENDAHULUAN sisi di masa mendatang, oleh karena itu


dibutuhkanlah seorang pemimpin dalam
Sumber daya manusia bisa dikatakan organisasi maupun individu yang akan
aset penting bagi sebuah organisasi sangat membantu dalam membawa
dikarenakan sumber daya manusia organisasi atau individu tersebut untuk
merupakan faktor penggerak bagi setiap mencapai tujuan yang telah terbentuk
kegiatan yang ada dalam sebuah organisasi, sebelumnya. Leadership adalah suatu proses
untuk bisa menjalankan kegiatan dan ketika seseorang menjadi pemimpin
mencapai tujuan yang diinginkan maka (Leader) melalui kegiatan yang terus-
diperlukan adanya manajemen sumber daya menerus hingga dapat mempengaruhi yang
manusia, hal ini dikarenakan sumber daya dipimpin (Followers) dalam mencapai tujuan
manusia adalah modal awal dalam organisasi. Hubungan leader dan followers
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan ini saling terkait tetapi seorang pemimpin
serta menggerakkan sumber daya lainnya harus berinisiatif menjalin hubungan,
yang ada dalam organisasi (Potale & Uhing, komunikasi dan menjaga hubungan sehingga
2015), maka diperlukannya pengelolaan dan bisa mencapai strategi yang telah
pengembangan sumber daya manusia pada direncanakan oleh organisasi (Riyadi, 2011).
organisasi agar sumber daya manusia bisa Menurut Huu et al., (2019) Leadership
menghadapi dan menyelesaikan tugas adalah proses menangkap korelasi
dengan produktif (Susan, 2019). kepentingan antara individu dengan
Era globalisasi saat ini telah kelompok didalam suatu organisasi sehingga
menyebabkan banyak perubahan dalam atas dasar itu, memberikan dampak yang
berbagai sektor seperti perubahaan pada akan secara positif mempengaruhi anggota
sektor ekonomi, teknologi dan juga sektor organisasi.
politik, dampak tersebut juga menyebabkan Selain dibutuhkannya Leadership,
perubahaan pada Manajemen Sumber Daya Management style juga dibutuhkan karena
Manusia (MSDM) yang memunculkan perlu dibuat perintah administratif untuk
paradigma baru bahwa peran manusia mengendalikan kegiatan organisasi secara
menjadi sebuah keunggulan kompetitif dan umum. Kedua hal ini merupakan dua hal
arah yang paling strategis (Muliawaty, yang berbeda tetapi saling berkaitan erat satu
2019). Setiap perusahaan mengembangkan sama lain. Management adalah proses
keunggulan dalam berkompetitif dengan mengelola suatu subjek yang berdapak pada
meningkatkan kinerja dari karyawan yang objek manajemen melalui penggunaan alat,
berperan sebagai sumber daya manusianya. sarana, metode dan juga proses tertentu
Banyaknya sumber daya manusia yang untuk memahami kondisi saat ini dan tren
tersedia di Indonesia pada era globalisasi ini pergerakan objek, untuk menyesuaikan dan
juga diharapkan terdapat banyak sumber memotivasi objek menuju arah yang benar
daya manusia yang berkualitas tinggi yang dan mencapai tujuan organisasi (Huu et al.,
bisa dikembangkan dan digunakan dalam 2019).
jangka panjang. Dari hal ini menunjukkan Melihat sumber daya manusia sebagai
bahwa banyak sekali tantangan dari berbagai faktor sistem dari perusahaan harus bisa

2
KOMPLEKSITAS
JURNAL MANAJEMEN, ORGANISASI DAN BISNIS
VOLUME 11 NOMOR 02 DESEMBER 2022
ISSN 1978-8754 (p-issn) | 2964-8238 (e-issn)

membuat karyawan merasa mereka optimis tanpa ada rasa takut dengan
mempunyai dukungan dari perusahaan, tantangan yang ada (Jayanti, 2021).
merasa terlibat dan mendapatkan Dengan adanya tuntutan keberlanjutan
kesejahteraan dari perusahaan tempat bisnis yang terlibat dalam penjangkauan
mereka bekerja. Organizational Support ini masyarakat, maka hal ini menunjukkan
mengacu pada persepsi dan keyakinan atas bahwa nilai potensial karyawan perlu
karyawan yang mana diyakini bahwa dibangun supaya karyawan memiliki modal
organisasi memiliki perhatian yang untuk bisa lebih bertanggung jawab secara
mendalam kepada karyawan untuk sosial dan semakin baik dalam pekerjaan dan
kesejahteraan karyawan (Employee Well- kualitas hidup untuk berkontribusi lebih
Being) (Wang et al., 2020). banyak dalam pembangunan organisasi (Ren
Oleh karena itu, kesejahteraan yang & Jackson, 2020).
didapatkan oleh karyawan akan Penelitian yang dilakukan oleh (Nguyen
mempengaruhi perilaku mereka yang mana & Tran, 2021) menggarisbawahi pengaruh
akan meningkatkan engagement positif yang signifikan dari Perceived
(keterikatan) antara karyawan dengan Organizational Support dan Perceived
organisasi (Rasool et al., 2021). Employee Family Support pada Employee
Engagement merupakan sumber hubungan Engagement. Dari beberapa penelitian
fisik dan emosional antara karyawan dengan terdahulu menyelidiki proses psikologis
organisasi (Tanwar & Kumar, 2019). mengenai Employee Engagement dan juga
Karyawan yang memiliki tingkat pengaruh dari Organizational Support
engagement yang tinggi akan memiliki terhadap Employee Engagement, akan tetapi
keterikatan emosi yang tinggi juga terhadap belum terdapat perbedaan yang lebih jelas
organisasi mereka sehingga akan dari karakteristik organisasi yang
memberikan pengaruh dalam penyelesaian berkontribusi pada proses aktivitas yang
pekerjaan dan cenderung memiliki kualitas mendukung perkembangan dan inovasi.
kerja yang memuaskan dan dengan hal Dari kesenjangan yang ada mengenai faktor-
tersebut akan berdampak positif bagi faktor yang mempengaruhi Employee
karyawan maupun bagi pertumbuhan Engagement, peneliti tertarik untuk meneliti
organisasi (Sudarma & Murniasih, 2016). mengenai apakah Management Style,
Hal ini menyelaraskan antara tujuan pribadi Leadership, Organizational Support dan
karyawan dengan visi organisasi, yang Employee Well-Being berpengaruh terhadap
meningkatkan produktivitas karyawan pada Employee Engagement di Perseroan
organisasi (Bakker & Albrecht, 2018). Terbatas kota Batam.
Employee Engagement adalah suatu
hubungan atau ikatan yang berkaitan dengan B. METODE PENELITIAN
perilaku organisasi dan merupakan hal
penting di antara organisasi dengan Lokasi penelitian dilakukan di kota
karyawan, employee engagement ini Batam dengan menyebarkan kuesioner
mencakup adanya faktor komitmen maupun secara online kepada responden yang
kepuasan kerja karena karyawan dipandang merupakan karyawan di Perseroan Terbatas
memiliki konsep perjanjian dalam organisasi kota Batam, kuisioner secara online
untuk bebas dalam mengambil keputusan digunakan karena akan memberikan akses
yang tentunya tetap dalam pantauan mudah bagi responden dari berbagai latar
organisasi. Ketika seorang karyawan merasa belakang yang berbeda.
terlibat akan terlihat bahwa karyawan Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
tersebut loyal, bekerja keras, dan semangat sampel pada karyawan yang bekerja di
dalam bekerja serta merasa bangga dan Perseroan Terbatas kota Batam dengan
metode non-probability sampling, yang

3
Management Style, Leadership, Organizational Support dan Employee Well-Being Terhadap Employee
Engagement Perusahaan Di Kota Batam
Agustiyarni, Ibnu Harris

mana pada teknik pengambilan sampel ini bekerja di Perseroan Terbatas kota Batam
tidak memberikan peluang sama. Purposive selaku responden dalam penelitian ini.
sampling merupakan teknik pengambilan
sampel dengan kriteria tertentu yaitu C. HASIL DAN PEMBAHASAN
karyawan yang bekerja di Perusahaan bentuk
Perseroan Terbatas kota Batam dengan Berdasarkan data yang telah
minimal telah bekerja selama satu tahun. dikumpulkan maka dapat diketahui
Jumlah sampel yang akan diambil dalam karakteristik dari masing-masing responden
penelitian ini adalah 100 karyawan pada mengenai jenis kelamin, usia, lama bekerja,
Perseroan Terbatas kota Batam berdasarkan status pendidikan, jenis usaha perusahaan,
rumus slovin. dan juga jabatan. Penggolongan yang
Rumus Slovin yang digunakan seperti dilakukan kepada responden bertujuan
berikut: untuk mengetahui lebih jelas mengenai
gambaran responden dalam penelitian ini.

Karakteristik Responden Berdasarkan


Keterangan: Jenis Kelamin
N = Ukuran populasi/jumlah populasi Data karakteristik responden berdasarkan
n = Ukuran sampel/jumlah sampel jenis kelamin menunjukkan jumlah
E = Batas toleransi kesalahan (error responden dengan jenis kelamin terbanyak
tolerance) dalam penelitian ini adalah perempuan yaitu
sebanyak 59 orang atau 57,8% sedangkan
Berdasarkan pada data BPS kota Batam jumlah responden laki-laki yaitu sebanyak
2021, populasi pekerja sebanyak (N) = 43 orang atau 42,2%. Maka dapat
657.642 orang. dengan mengasumsikan disimpulkan bahwa responden dalam
tingkat kesalahan (e) = 10%, maka jumlah penelitian ini didominasi oleh perempuan.
sampel yang harus digunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak, Tabel 1. Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Jumlah Persentase


Jadi berdasarkan pada hasil perhitungan Kelamin Responden Responden
diatas setelah adanya pembulatan menjadi
100 orang, maka untuk mengetahui ukuran Laki-Laki 43 42,2%
sampel dengan tingkat kesalahan 10% Perempuan 59 57,8%
adalah sebanyak 100 karyawan di Perseroan
Terbatas kota Batam. Total 102 100%
Kuesioner yang diberikan bersifat Sumber: data primer yang diolah (2022)
tertutup sehingga akan membantu responden
untuk menjawab dan memudahkan peneliti Karakteristik Responden Berdasarkan
dalam melakukan analisis data. Dalam Usia
penelitian ini akan menggunakan skala Data karakteristik responden berdasarkan
pengukuran likert, dengan tingkat skala usia responden terbanyak yaitu pada rentang
likert yaitu: (4= Sangat setuju, 3=Setuju, usia 18-22 tahun sebanyak 38 orang atau
2=Kurang setuju, 1=Tidak setuju). dan 37,3%, kemudian rentang usia dengan
penyebaran kuesioner akan dilakukan secara responden paling sedikit yakni >38 tahun
online melalui sosial media seperti sebanyak 7 orang atau 6,9%. Dari penelitian
instagram, whatsapp kepada karyawan yang dari Bencsik, Csikos dan Juhez (2016) yang
dikutip dari Adiawaty (2019) menunjukkan

4
KOMPLEKSITAS
JURNAL MANAJEMEN, ORGANISASI DAN BISNIS
VOLUME 11 NOMOR 02 DESEMBER 2022
ISSN 1978-8754 (p-issn) | 2964-8238 (e-issn)

bahwa terdapat 6 kelompok generasi 49%, kemudian diikuti dengan sarjana


berdasarkan tahun kelahiran, yaitu : 1925- sebanyak 44 orang atau 43,1%.
1946 (Veteran Generation), 1946-1960 Tabel 4. Karakteristik Responden
(Baby Boom Generation), 1960-1980 (X Berdasarkan Jenis Usaha
Generation), 1980-1995 (Y Generation),
Jumlah Persentase
1995-2010 (Z Generation) dan 2010- Jenis Usaha
Responden Responden
Sekarang (Alfa Generation). Jadi pada
Jasa 47 46,1%
rentang usia 18-27 tahun termasuk kedalam
Perdagangan 25 24,5%
generasi Z lalu pada rentang usia 28-37
Manufaktur 30 29,4%
termasuk ke generasi Y dan untuk usia lebih
Total 102 100%
dari 38 termasuk dalam generasi Y dan X.
Sumber: data primer yang diolah (2022)
Tabel 2. Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia Jumlah Persentase Jabatan
Responden Responden Responden Data karakteristik responden berdasarkan
18-22 tahun 38 37,3% jabatan memiliki variasi jabatan pekerjaan
23-27 tahun 35 34,3% sesuai fungsi kerja masing-masing dan
28-32 tahun 13 12,7% dilakukan penggabungan untuk beberapa
33-37 tahun 9 8,8% jabatan yang dianggap sama, maka akan
>38 tahun 7 6,9% dijelaskan pada tabel berikut ini:
Total 102 100% Tabel 5. Karakteristik Responden
Sumber: data primer yang diolah (2022) Berdasarkan Jabatan
Jumlah Persentase
Jabatan
Karakteristik Responden Berdasarkan Responden Responden
Usia Accounting &
23 22,55%
Data karakteristik responden berdasarkan Finance Staff
status pendidikan terbanyak ada pada Admin Staff 16 15,69%
SMA/SMK yaitu sebanyak 50 orang atau Quality Control Staff 3 2,94%
49%, kemudian diikuti dengan sarjana
sebanyak 44 orang atau 43,1%. Marketing Staff 10 9,80%
Tabel 3. Karakteristik Responden
Customer Service 5 4,90%
Berdasarkan Status Pendidikan
Status Jumlah Persentase Commercial Staff 2 1,96%
Pendidikan Responden Responden
SMA/SMK 50 49% General Affair Staff 19 18,63%
Sarjana 44 43,1%
Pascasarjana 7 6,9% Purchasing Staff 4 3,92%
D3 1 1% Frontliner 2 1,96%
Total 102 100%
Accounts Manager 1 0,98%
Sumber: data primer yang diolah (2022)
Managements
Karakteristik Responden Berdasarkan 1 0,98%
Manager
Jenis Usaha (Perusahaan)
Data karakteristik responden berdasarkan Relationship
1 0,98%
Manager Priority
status pendidikan terbanyak ada pada
SMA/SMK yaitu sebanyak 50 orang atau Human Resource &
2 1,96%
Development Staff

5
Management Style, Leadership, Organizational Support dan Employee Well-Being Terhadap Employee
Engagement Perusahaan Di Kota Batam
Agustiyarni, Ibnu Harris

Jabatan
Jumlah Persentase dinyatakan bahwa suatu konstruk tersebut
Responden Responden unik dan menangkap fenomena yang tidak
Storeman 3 2,94% diwakili oleh konstruk lain.
General Supervisor 2 1,96%
Tabel 7. Result of Fornell-Larcker
Quality Control
1 0,98% MS L OS EWB EE
Supervisor
MS 0.791 0.741 0.673 0.710 0.407
Supervisor Assembly 1 0,98%
L 0.741 0.848 0.698 0.665 0.321
Project Supervisor 1 0,98% OS 0.673 0.698 0.858 0.842 0.503
Sales Staff 4 3,92% EWB 0.710 0.665 0.842 0.809 0.557
Teller 1 0,98%
Total 102 100% EE 0.407 0.321 0.503 0.557 0.764
Sumber: data primer yang diolah (2022) Sumber: data primer yang diolah (2022)

Goodness of Fit Model Berdasarkan hasil fornell-larcker pada


Analisis Goodness of Fit atau Model fit tabel 7 menunjukkan bahwa hasil pada
digunakan untuk menunjukkan tingkat variabel latennya MS, L, OS, dan EE lebih
estimasi hubungan antar variabel pada model tinggi daripada variabel lainnya. Dimana
penelitian. Hasil analisis Goodness of Fit variabel laten ditandai dengan warna hijau
dapat dilihat pada tabel berikut: pada tabel. Dan untuk variabel EWB
mendapatkan hasil lebih tinggi pada variabel
Tabel 6. Result of Goodness of Fit lainnya yang berarti variabel EWB tidak
Model Fit & Kriteria Hasil Keterangan
Kualitas Fit Analisis unik dan bisa diwakilkan oleh konstruk lain
Indikator atau tidak mutlak maka variabel tersebut bisa
Average Full Acceptable 3.021 Ideal saja tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa
Collinearity VIF if <= 5, hasil fornell-larcker variabel yang bisa
(AFVIF) ideally <=
3.3 diterima adalah MS, L, OS, dan EE.
Tenenhaus GoF Small >= 0.566 Large
(GoF) 0.1, Uji Collinearity (VIF)
medium >= Pengukuran uji kolinieritas data
0.25, large
>= 0.36
menggunakan metode VIF (Variance
R-Squared Acceptable 1.000 Ideal Inflation Factor) untuk melihat hubungan
contribution if >= 0.9, antar variabel eksogen dan endogen dengan
ratio (RSCR) ideally = 1
Sumber: data primer yang diolah (2022) menggunakan inner VIF. Ketentuan nilai
VIF menurut Hair et al., (2017) bahwa tidak
Berdasarkan hasil analisis model fit dan terjadi multikolinearitas jika nilai VIF
kualitas indikator pada tabel 6., maka kriteria kurang dari 5.
Goodness of Fit telah terpenuhi dan model
penelitian dinyatakan fit. Tabel 8. Uji VIF
MS L OS EWB
Discriminant Validity VIF 2.140 2.274 3.109 3.706
Menurut Hair et al., (2017) mengatakan
bahwa fornell-larcker dapat diterima dimana Sumber: data primer yang diolah (2022)
nilai pada variabel latennya harus lebih
tinggi daripada variabel lainnya. Dengan Berdasarkan hasil uji VIF pada tabel 8
menguji Discriminant validity dapat menunjukkan hasil nilai 2,140-3,706,

6
KOMPLEKSITAS
JURNAL MANAJEMEN, ORGANISASI DAN BISNIS
VOLUME 11 NOMOR 02 DESEMBER 2022
ISSN 1978-8754 (p-issn) | 2964-8238 (e-issn)

dimana nilai uji VIF kurang dari 5. Maka Pada tabel 10 menunjukkan hasil
dapat disimpulkan bahwa VIF dinyatakan pengujian Path Coefficients variabel
valid dan tidak terjadi indikasi Organizational Support berpengaruh paling
multikolinearitas data antar variabel eksogen penting pada variabel Employee Engagement
dan endogen. dengan nilai sebesar 0,403. Variabel
Management Style berpengaruh penting di
R-Square urutan kedua pada variabel Employee
Menurut Hair et al., (2017), Uji R2 Engagement dengan nilai sebesar 0,199.
mampu menjelaskan variabel eksogen Variabel Employee Engagement
terhadap endogen dengan penilaian yang berpengaruh penting pada variabel Employee
terbagi menjadi 3 kategori nilai yaitu: 0,25 Engagement di urutan ketiga dengan nilai
(lemah), 0,50 (sedang), dan 0,75 (kuat). sebesar 0,177. Dan variabel Leadership
berpengaruh penting keempat pada variabel
Tabel 9. R-square Employee Engagement dengan nilai sebesar
EE 0,061.
R-Square 0.483 Bootstrapping
Sumber: data primer yang diolah (2022) Bootstrapping adalah hasil pengujian
hipotesis dan dinyatakan signifikan dengan
Berdasarkan hasil pada tabel 9 p-values dibawah 0,05. Hasil pengujian
menunjukkan nilai R2 variabel Employee hipotesis dapat dilihat pada tabel di bawah
Engagement (EE) yaitu 0,483 yang ini:
dikategorikan dalam penilaian lemah artinya
variabel EE cukup baik dalam mengukur Tabel 11. Bootstrapping
variabel endogennya. Nilai R2 tersebut Hipotesis Variabel Original P Hasil
menunjukkan bahwa variabel EE dapat Sample Values
dijelaskan oleh variabel penelitian hanya H1 MS > EE 0.199 0.018 Signifikan
sebesar 48,3% dan sisanya sebesar 51,7% H2 L > EE 0.061 0.265 Tidak
dipengaruhi oleh variabel lain di luar
Signifikan
Employee Engagement.
H3 OS > EE 0.403 <0.001 Signifikan

Path Coefficients H4 EWB > 0.177 0.032 Signifikan


Path Coefficients digunakan untuk EE
memeriksa hasil pengujian sebelum melihat Sumber: data primer yang diolah (2022)
hasil akhir dari pengujian hipotesis yang ada.
Menurut Hair et al., (2017), Path Hipotesis satu menunjukkan bahwa
Coefficients bertujuan untuk menunjukkan pengaruh antara Management Style dengan
seberapa penting variabel eksogen Employee Engagement adalah P-Values
berpengaruh pada variabel endogen. sebesar 0,018 kurang dari 0,05. Dengan nilai
Original Sample adalah positif yaitu 0,199
Tabel 10. Path Coefficients yang menunjukkan bahwa hubungan antara
MS L OS EWB Management Style dengan Employee
Engagement adalah signifikan.
Hipotesis dua menunjukkan bahwa
EE 0.199 0.061 0.403 0.177 pengaruh antara Leadership dengan
Employee Engagement adalah P-Values
Sumber: data primer yang diolah (2022) sebesar 0,265 lebih dari 0,05. Nilai Original
Sample adalah positif yaitu sebesar 0,061
yang menunjukkan bahwa hubungan antara

7
Management Style, Leadership, Organizational Support dan Employee Well-Being Terhadap Employee
Engagement Perusahaan Di Kota Batam
Agustiyarni, Ibnu Harris

Leadership dengan Employee Engagement Kontribusi praktis penelitian ini


adalah tidak signifikan. diharapkan bisa digunakan sebagai sebuah
Hipotesis tiga menunjukkan bahwa masukan bagi perusahaan Perseroan
pengaruh antara Organizational Support Terbatas di Kota Batam dalam hal
dengan Employee Engagement adalah P- menjadikan karyawannya menjadi lebih
Values sebesar <0,001 kurang dari 0,05. engagement di perusahaan. Karena dalam
Dengan nilai Original Sample adalah positif penelitian ini menemukan bahwa
yaitu sebesar 0,402 yang menunjukkan Management Style, Organizational Support
bahwa hubungan antara Organizational dan Employee Well-Being ini bisa
Support dengan Employee Engagement memberikan pengaruh terhadap Employee
adalah signifikan. Engagement. Adapun hal yang bisa
Hipotesis empat menunjukkan bahwa diperhatikan oleh perusahaan untuk
pengaruh antara Employee Well-Being meningkatkan Employee Engagement ialah
dengan Employee Engagement adalah P- dengan mengubah atau menyesuaikan gaya
Values sebesar 0,031 kurang dari 0,05. kepemimpinan di perusahaan, menghargai
Dengan nilai Original Sample adalah positif kinerja karyawan, memberikan dukungan,
yaitu sebesar 0,177 yang menunjukkan serta lebih memperhatikan keselamatan,
bahwa hubungan antara Employee Well- kesehatan, dan kenyamanan bagi karyawan.
Being dengan Employee Engagement adalah Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik
signifikan. tahu bahwa tingkat Employee Engagement
yang tinggi dalam mencapai tujuan
Implikasi Penelitian perusahaan dapat membedakan perusahaan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dengan para pesaing. Oleh karena itu
dilakukan, penelitian ini memiliki kontribusi penting untuk mempertimbangkan
teoritis untuk meningkatkan employee Employee Engagement dalam sebuah
engagement dengan implementasi perusahaan (Sari & Yuniawan, 2021).
Management Style, Organizational Support
dan juga Employee Well-Being. Temuan D. PENUTUP
dalam penelitian ini, sekaligus mengisi
kesenjangan penelitian yang ada terkait Pengambilan data, informasi yang
bagaimana Management Style, diberikan responden melalui penyebaran
Organizational Support dan Employee Well- kuesioner online terkadang menunjukkan
Being mempengaruhi Employee keadaan atau pendapat yang tidak
Engagement. Hasil mengungkapkan bahwa sebenarnya, hal ini terjadi karena kadang
dari ketiga variabel tersebut memberikan terdapat perbedaan pemikiran, anggapan dan
pengaruh positif signifikan terhadap pemahaman yang berbeda tiap responden,
Employee Engagement yang berarti semakin juga adanya faktor lain seperti faktor
perusahaan menggunakan Management Style kejujuran dalam pengisian pendapat
yang baik, Organizational Support yang responden dalam kuesionernya dan peneliti
adil, dan juga memberikan Employee Well- tidak dapat melakukan interaksi dengan baik
Being kepada seluruh karyawannya maka dengan para responden. Hasil penelitian bisa
akan semakin meningkatkan Engagement saja berbeda jika karakteristik responden
pada karyawannya. Penelitian ini juga berbeda dan berada pada wilayah yang
berkontribusi dalam memperluas berbeda budaya dan kebiasaannya.
pengetahuan terkait pengelolaan dan hal Penelitian ini menemukan bahwa
yang perlu diperhatikan oleh perusahaan Management Style berpengaruh signifikan
untuk meningkatkan Employee Engagement terhadap Employee Engagement yang artinya
pada perusahaan dan pekerjaannya. gaya manajemen yang diterapkan oleh
perusahaan Perseroan Terbatas di Kota

8
KOMPLEKSITAS
JURNAL MANAJEMEN, ORGANISASI DAN BISNIS
VOLUME 11 NOMOR 02 DESEMBER 2022
ISSN 1978-8754 (p-issn) | 2964-8238 (e-issn)

Batam efektif dalam mempengaruhi Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., &
Employee Engagement. Hasil ini juga Sarstedt, M. (2017b). A primer on
mencerminkan bahwa manajer di perusahaan partial least squares structural equation
Perseroan Terbatas Kota Batam modeling (PLS-SEM). In the
menggunakan gaya manajemen yang baik International Journal of Research &
dalam perusahaan. Methods in Education.
Leadership tidak berpengaruh signifikan Huu, N., Ho, L., & Minh, C. (2019). The
terhadap Employee Engagement yang artinya Leadership & Management Style of Ho
kepemimpinan yang diterapkan oleh Chi Minh Practical Value and
perusahaan belum bisa mempengaruhi Significance. International Research
keterikatan pada karyawan di perusahaan.
Journal of Advanced Engineering and
Organizational Support berpengaruh Science, 4(1), 71–74.
signifikan terhadap Employee Engagement
yang artinya dukungan yang diberikan oleh Jayanti, D. (2021). Pengaruh Kompensasi,
perusahaan membuat karyawan merasa Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi
yakin bahwa organisasi peduli dan terhadap Keterikatan Karyawan (Studi
menghargai kontribusi mereka. pada karyawan PT. Jaya Indah
Employee Well-Being berpengaruh Furniture). Fakultas Ekonomi dan
signifikan terhadap Employee Engagement Bisnis Universitas Nahdatul Ulama
yang artinya perusahaan mampu Jepara.
memberikan kesejahteraan dan terdapat Muliawaty, L. (2019). Peluang Dan
keseimbangan antara pekerjaan dengan Tantangan Sumber Daya Manusia Di
kehidupan karyawan dalam bekerja baik itu Era Disrupsi. Kebijakan : Jurnal Ilmu
kondisi bebas stres maupun lingkungan yang Administrasi, 10(1), 1.
aman secara fisik. https://doi.org/10.23969/kebijakan.v10i1
.1416.
Ucapan Terima Kasih
Beribu rasa terima kasih disampaikan Nguyen, H. N., & Tran, M. D. (2021). The
pada para responden yang ditengah effect of perceived organizational
kesibukannya bersedia meluangkan waktu support on employee work engagement:
mengisi kuesioner. A case study analysis in Vietnam. Asian
. Finance, Economics and Business, 8 No
E. DAFTAR PUSTAKA 6. https://doi.org/10.1007/978-3-642-
27945-4_28.
Adiawaty, S. (2019). Tantangan perusahaan Potale, R., & Uhing, Y. (2015). Pengaruh
mengelola perbedaan generasi Kompensasi Dan Stres Kerja Terhadap
karyawan. Jurnal Manajemen Bisnis, Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pt.
22(3), 376–382. Bank Sulut Cabang Utama Manado.
Bakker, A. B., & Albrecht, S. (2018). Work Jurnal EMBA, 3(1).
engagement: current trends. Career Rasool, S. F., Wang, M., Tang, M., Saeed,
Development International, 23(1), 4–11. A., & Iqbal, J. (2021). How toxic
https://doi.org/10.1108/CDI-11-2017- workplace environment effects the
0207. employee engagement: The mediating
Hair et al., 2017. (2017a). A Primer on role of organizational support and
Partial Least Square Structural Equation employee wellbeing. International
Modeling (PLS-SEM). In Journal of Journal of Environmental Research and
Chemical Information and Modeling Public Health, 18(5), 1–17.
(Vol. 53, Issue 9). https://doi.org/10.3390/ijerph18052294.

9
Management Style, Leadership, Organizational Support dan Employee Well-Being Terhadap Employee
Engagement Perusahaan Di Kota Batam
Agustiyarni, Ibnu Harris

Riyadi, S. (2011). Pengaruh Kompensasi relationships between a toxic workplace


Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan environment, workplace stress, and
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja project success with the moderating
Karyawan pada Perusahaan Manufaktur effect of organizational support:
di Jawa Timur. Jurnal Manajemen Dan Empirical evidence from Pakistan. Risk
Kewirausahaan, 13(1). Management and Healthcare Policy, 13,
https://doi.org/10.9744/jmk.13.1.40-45. 1055–1067.
Ren, S., & Jackson, S. E. (2020). HRM https://doi.org/10.2147/RMHP.S256155.
institutional entrepreneurship for
sustainable business organizations.
Human Resource Management Review,
30(3), 100691.
https://doi.org/10.1016/j.hrmr.2019.1006
91.
Sari, D. N., & Yuniawan, A. (2021).
Pengaruh Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Dan Gaya Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Keterikatan
Karyawan Dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada
PT. KAI DAOP 5 Purwokerto)
Diponegoro Journal of Management,
10, 1–13.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/d
jom/article/view/32370%0Ahttps://ejour
nal3.undip.ac.id/index.php/djom/article/
download/32370/26071.
Sudarma, K., & Murniasih, E. (2016).
Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi
dan Kompensasi pada Kinerja Karyawan
Dimediasi Komitmen Afektif.
Management Analysis Journal, 5(1), 24–
35.
Susan, E. (2019). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Adaara: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 9(2), 952–962.
https://doi.org/10.35673/ajmpi.v9i2.429.
Tanwar, K., & Kumar, A. (2019). Employer
brand, person-organisation fit and
employer of choice: Investigating the
moderating effect of social media.
Personnel Review, 48(3), 799–823.
https://doi.org/10.1108/PR-10-2017-
0299.
Wang, Z., Zaman, S., Rasool, S. F., Zaman,
Q. U., & Amin, A. (2020). Exploring the

10

You might also like