You are on page 1of 4

RESUME

PENGARUH PANJANG GELOMBANG CAHAYA TERHADAP SERANGAN BAKTERI


ATAU JAMUR PATOGEN
KELOMPOK 6
KELAS PENDIDIKAN BIOLAGI F 2021
Nama : Wahyu Adi Setiawan (H0321019) Nurpadila (H0321359)
Yusuf Sama’ (H0321016) Afifah Amatullah (H0321528)
Nurul Adilla Safitri (H0321018) Fitriani. K (H0321503)
Nurul Adila (H0321304) Sri Wahyuni (H0321006)
Narwastu (H0321320) Irma Rahman (H0321344)
Salsabila (H0321312) Lengsi (H0321539)
Fitriani (H0321511) Mutiara Jabbar (H0321429)
Ratna. Y (H0321367) Anti (H0320524)
Nurmiati (H0320305)

Pengaruh Sinar Ultraviolet Terhadap Pertumbuhan Bakteri Enterotoxigenic E.Coli (Etec)


Penyebab Penyakit Diare. (Desak Putu Risky, Ratnawati2, Retno Kawuri3 2021)

Penelitian dilakukan untuk mengetahui jarak, lama penyinaran, persentase kematian dan pengaruh
sinar ultraviolet yang dapat mematikan bakteri ETEC. Metode penanaman dan penghitungan total
koloni bakteri yang digunakan adalah plating method. Selanjutnya dilakukan pewarnaan gram untuk
melihat bentuk sel bakteri uji.Hasil penelitian menunjukkan, persentase kematian bakteri ETEC
tertinggi yaitu pada jarak 15 cm dengan lama penyinaran 15 menit.dengan intensitas 40 lux, sebesar
91,36%. Sedangkan pada jarak 30 cm dengan lama penyinaran 5 menit dan intensitas 19 lux, hanya
berhasil membunuh bakteri sebesar 19,52%. Sel bakteri ETEC yang telah diberi penyinaran, bentuk sel
bakteri ETEC mengalami perubahan menjadi elips, ada yang mengalami lysis dan susunan rantai
terputus.

Aktivitas Pseudomonas Pendar Fluor Dalam Mengendalikan Penyebab Penyakit Patik


(Cercospora nicotianae) Pada Tembakau (Hardian Susilo ADDY. 2008)

Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap vitro termasuk identifikasi dan skrining di laboratorium,
dan in vivo termasuk menginduksi sistemik ketahanan daun dan interaksi antagonis daun terhadap
patogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pseudomonad fluoresen in vitro terhadap C.
nicotianae melalui produksi antibiotik, protease dan siderofor. Invitro antagonis efektif pada suhu 20-
30OC. Pengaruh besi konsentrasi pada 5, 50 dan 100 μM dipengaruhi oleh antagonis siderofor,
konsentrasi yang lebih tinggi kurang mampu menekan pertumbuhan C. nicotianae. Pada uji rumah kaca,
semua isolat terbukti mampu mengendalikan C. nicotianae dengan menginduksi tanaman tahan dan
aktivitas antibiosis. Mekanisme antibiosis ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambatan bagi
pertumbuhan jamur dan pada penelitian ini digunakan dua sisi untuk aplikasi bakteri sehingga apabila
bakteri tersebut memiliki aktivitas antibiosis maka arah C. Nicotianae tidak ke tempat bakteri melainkan
tempat lain yang tidak ada bakteri antagonisnya.

Pengaruh variasi konsentrasi bahan aditif larutan nanopartikel perak terhadap sifat anti-jamur
cat dinding sebagai aplikasi teknologi nano dalam industri cat dinding. W.s. brams
dwandaru, (z.m. chrishar putri, dan e. Yulianti. 2016)
Penelitian ini diawali dengan sintesis larutan nanopartikel perak dengan konsentrasi (dalam mM) 1, 2,
3, 4, dan 5. Kemudian sebanyak 80% dan 20% larutan cat tembok dan nanopartikel perak, masing-
masing, dicampur. Larutan yang diperoleh diuji menggunakan spektrofotometer UV-Vis. fotometer dan
dilanjutkan dengan melakukan percobaan program antijamur. bagian cat dinding dengan larutan
nanopartikel perak sebagai bahan tambahan. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali. Penelitian ini
menunjukkan bahwa kon- konsentrasi larutan nanopartikel perak mempengaruhi sifat anti-jamur dari
cat dinding. Diameter antijamur untuk konsentrasi (in mM) 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah (dalam cm) 1,36;
1,42; 1,45; 1,53; dan 1,79, masing-masing. Semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula
diameter antijamurnya. Oleh karena itu, larutan nanopartikel perak dapat digunakan untuk menghambat
jamur pertumbuhan di dinding.

Pengaruh Sinar Ultra Violet Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus Sp. Sebagai Bakteri
Kontaminan (T. Ariyadi S. Sinto Dewi 2009)

Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikobiologi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan,


Universitas Muhammadiyah Semarang pada bulan Mei - Juli 200g. Sampel diambil satu buah koloni
dari bakteri Bacillus sp. kemudian di buat suspensi dengan kepadatan sebesar 2 mc Farland. Pengamatan
dilakukan dengan mengamati jumlah koloni Bacillus sp. yang tumbuh berdasarkan lama penyinaran
dibandingkan control tanpa penyinaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di
laboratorium Mikrobiologi Fikkes unimus didapatkan hasil, waktu penyinaran ultra violet 38 watt
selama I menit dengan jarak 45 cm pada media NA yang mengandung Bakteri Bacillus sp didapatkan
koloni sebanyak 18 buah, penyinaran selama 5 menit Oiaapattan kolonisebanyak l5 buah, penyinaran
selama l0 menittidakadakoloni yangtumbuh, penyinaran selama 15 menit tidak ada koloni yang tumbuh.
Pada media kontrol yang tidak disinari ultra violet didapatkan pertumbuhan koloni yang sangat penuh
/ tidak dapat dihitung.

Studi Awal Efektivitas Jamur Pada Buah Nanas Segar Menggunakan Cahaya Ultraviolet Dengan
Variasi Panjang Gelombang Dan Waktu Berbasis Arduino Uno (Raka Reinord
Orlanda 2022)

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi awal efektivitas sinar ultraviolet terhadap laju
pertumbuhan jamur dengan variasi panjang gelombang dan waktu. Alat sterilisasi yang telah dirancang
dapat meningkatkan kualitas buah nanas dengan mengurangi pertumbuhan jamur. Pengambilan data
dilakukan dengan membuat media jamur pada cawan petri menggunakan potato dextrose agar (PDA)
sebanyak 15 ml, kemudian disuspensi jamur Penicillum sp sebanyak 1 ml tiap cawan. Jamur yang
tumbuh pada cawan diberi perlakuan penyinaran ultraviolet dengan variasi panjang gelombang 189 nm,
254 nm, dan 310 nm. Variasi waktu 10, 15, 20 menit dan intensitas 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 lux.
Pengurangan jamur dapat dihitung menggunakan alat Colony Counter SC5. Hasil penelitian
menunjukan pengurangan jamur efektif seiring pendeknya panjang gelombang, lamanya waktu, dan
besarnya intensitas. Variasi panjang gelombang 189 nm, lama penyinaran 20 menit, dan intensitas 90
lux paling efektif dalam mengurangi pertumbuhan jamur.

Analisis Jenis dan Tingkat Serangan Hama dan Penyakit Pada Tanaman Padi Menggunakan
Alat Spektrometer (Evi Astriah1, Daniel1 dan Totok Prawitosari1 2017)

Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman padi dengan
alat spectrometer untuk menentukan panjang gelombang yang spesifik dalam penentuan tingkat
serangan hamadanpenyakittanaman. Metode yang digunakan adalah menganalisis kondisi tanaman padi
yang terserang hama/penyakit, menggunakan alat spektrometer dengan pengolahan data menggunakan
software spektrawiz berdasarkan nilai kanal blue, green, red, dan NIR yang dihasilkan. Hasil yang
diperoleh yaitu untuk varietas dengan serangan hama putih memiliki nilai NDVI R2 maksimum yautu
0,968, nilai RVI R2 maksimum yaitu 0,829, dan NDRE R2 maksimum yaitu 0,994. Varietas dengan
serangan hama penggerek batang memiliki nilai NDVI R2 maksimum yautu 0,955, nilai RVI R2
maksimum yaitu 0,994, dan NDRE R2 maksimum yaitu 0,829. Varietas tanaman padi yang tidak
terserang hama tertentu (hama putih dan hama penggerek batang) memiliki nilai NDVI R2 maksimum
yautu 1, nilai RVI R2 maksimum yaitu 0,89, dan NDRE R2 maksimum yaitu 0,997.

Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Temu Putih (Curcuma zedoaria L.). The Effect of Manure Fertilizer Dosage and Light
Intensity on Growth and Yield of Zedoary (Curcuma zedoaria L.) (Bagus Hari Buntoro,
Rohlan Rogomulyo, dan Sri Trisnowati 2014)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran pupuk kandang dan intensitas cahaya
atau kombinasinya terhadap pertumbuhan dan hasil temu putih dan mendapatkan kombinasi yang
optimal antara takaran pupuk kandang dengan intensitas cahaya bagi pertumbuhan dan hasil temu putih.
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta pada bulan Maret
sampai dengan Juli 2012. Percobaan menggunakan rancangan 4 x 3 faktorial yang diatur dalam
Rncangan Acak. Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah intensitas
cahaya yang terdiri dari 4 aras yaitu intensitas cahaya 100%, intensitas cahaya 75%, intensitas cahaya
50%, dan intensitas cahaya 25%. Faktor kedua adalah takaran pupuk kandang yang terdiri dari 3 aras
yaitu tanpa pupuk kandang, 150 g/polybag, dan 300 g/polybag. Analisis data dilakukan dengan analisis
varian pada tingkat kepercayaan 95%.

Pengaruh Sinar Ultra Violet Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus Sp. Sebagai Bakteri
Kontaminan

Mikroorganisme terdapat di mana-mana, seperti pada tanah, debu, udara, air, makanan ataupun
permukaan jaringan tubuh kita. Keberadaan mikroorganisme tersebut ada yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia, tetapi banyak pula yang merugikan manusia misalnya dapat menimbulkan berbagai
penyakit atau bahkan dapat menimbulkan kerusakan akibat kontaminasi. Di dalam semua ruangan akan
selalu didapatkan mikroorganisme yang Tersus pensikan dengan udara dan dapat mengendap bersama
debu pada berbagai macam permukaan seperti pakaian, meja, lantai dan benda -benda lain. Ukuran sel
mikroorganisme yang sedemikian kecil dan ringan menyebabkan mudah terhembuskan oleh aliran
udara. Keberadaan mikroorganisme dapat menyebabkan kontaminasi, hal ini sangat berpengaruh pada
ruang yang seharusnya terjaga keseterililanya misal ruang operasi, laboratorium kontaminan yang
dapat ikut tumbuh dalam suatu media nutrient agar. Bakteri kontaminan yang sering ditemukan
diantaranya adalah Bacillus sp, Streptococcus sp, Staphylococcus,Pseudomonas dan Sarcina. Dari
mikroorganisme tersebut, yang paling sering menyebabkan kontaminasi adalah Bacillus subtilis.
Dwandaru, W. B., Putri, Z. C., & Yulianti, E. (2016). Pengaruh Variasi Konsentrasi Bahan Aditif
Larutan Nanopartikel Perak Terhadap Sifat Anti-Jamur Cat Dinding sebagai Aplikasi
Teknologi Nano dalam Industri Cat Dinding. INOTEKS: Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Seni, 20(1), 1-18.
Pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap serangan bakteri atau jamur patogen juga terdapat
Pengujian anti-jamur dimana dilakukan dengan cara jamur yang sudah dikembangbiakkan di media
PDB diambil menggunakan mikropipetsebanyak 100 pl dan ditanam dalam petri dish yang sudah diberi
media PDA dengan cara diratakan menggunakan dry galsky. Pengujian Spektrofotometer UV-Vis
diperlukan untuk mengetahui kualitas obyek penelitian melalui serapan panjang gelombang cahaya
tampak dan UV yang dihasilkan oleh obyek tersebut. Jarak mempengaruhi intensitas yang dihasilkan
oleh lampu introviolet, semakin dekat jarak lampu introviolet terhadap sampel bakteri jamur, maka
semakin besar pula intensitas yang dihasilkan oleh lampu introviolet atau sina UV dan intensitas adalah
energi persatuan waktu penyinaran yang ditransmisikan persatuan luas dan luas bertambah sebanding
dengan kuadrat dari sumber cahaya.

Pengaruh Penyinaran Ultra Violet terhadap Patogenitas Fusarium moniliforme Penyebab


Penyakit Pokahbung pada Tanaman Tebu
Penyakit pokahbung yang disebabkan oleh jamur Fusarium moniliforme adalah penyakit penting
pada tanaman tebu yang bisa menurunkan produksi gula. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
pengaruh penyinaran ultra violet terhadap patogenitas F. moniliforme. Pengaruh radiasi sinar UV pada
proses mutagenesis disebabkan oleh kemampuan sinar UV dalam menginduksi perubahan secara
genetis pada patogen, sehingga dapat mengubah patogen menjadi nonpatogenik. Mekanisme yang
menyebabkan patogen berubah menjadi nonpatogenik ini, disebabkan oleh adanya perubahan biokimia
pada strain nonpatogenik tersebut, yaitu berkurangnya produksi enzim pectiklyase ekstraseluler,
menurunnya aktifitas polygalacturonase, dan terjadinya defisensi sekresi enzim ekstraseluler.

You might also like