You are on page 1of 5

PERJANJIAN JUAL BELI

antara
………………………..
dengan
………………………..
tentang
JUAL BELI BESI SCRAP EX. PT. IKA MAESTRO
LOKASI GUNUNG PUTRI – BOGOR
No. …../......../ ........ /01/2024
Pada hari ini ……….., tanggal ……………………. bulan ………………… tahun ……………………
(........................ ) bertempat di Jakarta telah disepakati bersama dari dan Antara :
1. Nama : ………………..........
NIK : ………………..........
Alamat : ………………..........

--------------------------Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA (sebagai penjual)----------------------

2. Nama : ………………………
NIK : ………………..........
Alamat : ………………..........

---------------------------Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA (sebagai pembeli)-------------------------

Selanjutnya Para Pihak menerangkan sebagai berikut :


1. PIHAK PERTAMA adalah Perusahaan Terbatas (PT) sebagai pemilik asset untuk melakukan
penjualan asset ex. Pabrik PT. IKA MAESTRO yang merujuk pada surat penutupan harga dari Bank
OCBC nomor surat penutupan, 027/TCM-BONJ/SM/I/23, yang terletak di Kelapanunggal, Gunung
Putri, Bogor.
2. PIHAK KEDUA adalah Perusahaan Terbatas yang bersedia membeli seluruh barang-barang
berupa besi dan sejenisnya (status barang SCRAP) yang terdapat di dalam kawasan pabrik
tersebut.
3. PIHAK PERTAMA bermaksud menjual semua barang-barang, sejenis besi dan logam (SCRAP)
asset ex. Pabrik PT IKA MAESTRO, kecuali keramik
4. Kerjasama dan transaksi jual beli besi srap antara PARA PIHAK di lakukan atas Kerjasama
Perusahaan dengan Perusahaan B2B (business to business).

Dengan demikian Para Pihak telah setuju untuk melakukan jual beli berdasarkan persyaratan dan
ketentuan sebagai berikut:
Pasal – 1
Jenis Barang
Barang-barang yang diperjual belikan adalah seluruh barang berupa besi dan sejenisnya, juga jenis
logam lain (tembaga, seng, allumunium, timah) yang menempel atau terbungkus pada bahan lain seperti
karet, pvc dan lain-lain, serta potongan-potongan logam (scrap) yang berada di dalam lokasi atau
kawasan ex. Pabrik PT. IKA MAESTRO yang terletak di Kelapanunggal, Gunung Putri, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat.

Pasal – 2
Tata Cara Pembongkaran
1. PIHAK PERTAMA menyerahkan p e m b o n g k a r a n p a d a PIHAK KEDUA yang ahli dalam
bidangnya untuk melakukan kerja pembongkaran di ex. Pabrik IKA MAESTRO.
2. Keseluruhan biaya resiko masalah yang timbul untuk pembongkaran menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
Pasal – 3
Tata Cara Pelaksanaan Transaksi
1. PIHAK KEDUA menyerahkan soft copy Bilyet Giro / Ceq mundur 3 ( tiga ) bln sebesar
Rp.5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dan surat keterangan Bank bahwa Bilyet Giro / Ceq
sebesar 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) di blokir dengan keterangan sebagai pembayaran
pertama
2. Sesuai pada ayat 1 diatas, bahwa dana tersebut sebagai Jaminan Pembayaran Pertama dari
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
3. Selanjutnya PIHAK PERTAMA menyerahkan soft copy bilyet giro / cek mundur 3 ( tiga ) bln
sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), sebagai jaminan tanda keseriusan, bahwa
PIHAK PERTAMA bersedia di penalty apabila gagal mengakuisisi asset ex. Pabrik PT IKA
MAESTRO dari Bank OSBC, selama kurun waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja.
4. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan sama-sama mengklarifikasi atas jaminan soft
copy pada ayat 1 dan 3, selanjutnya akan menyerahkan Bank Garansi/BG utuh dan cek utuh
berbarengan, sebelum kunjungan ke Bank OCBC sebagai langkah serius dan keterbukaan
informasi PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dalam proses akuisisi asset ex. Pabrik
PT. IKA MAESTRO.
5. Transaksi jual beli besi scrap pada perjanjian ini adalah timbang bayar yang mengikuti
mekanisme pada perjanjian yang di buat oleh PARA PIHAK.
Pasal – 4
Harga dan Cara Pembayaran

1. Harga yang disepakati oleh PARA PIHAK untuk besi scrap yang dijual sebesar Rp.5.000/kg
(lima ribu rupiah) dan sudah termasuk biaya koordinasi di dalam kawasan pabrik dan jasa
mediator.
2. Biaya koordinasi kegiatan legalitas pembongkaran baik surat dari Kepolisian, Dishub, RT/RW
setempat, juga ormas di dalam kawasan pabrik akan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
3. Pembayaran pertama yang disepakati PARA PIHAK adalah Bilyet Giro / Cek dari PIHAK
KEDUA sebesar RP. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah), baru akan bisa di cairkan oleh PIHAK
PERTAMA sekurangnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak di serahkan atau berdasarkan pada
kesepakatan MOU.
4. Pihak Kedua selama kurun waktu 3 (tiga) bulan tersebut, akan melaksanakan bongkar scrap,
muat scrap dan mengangkut scrap, yang akan di control dan monitor dengan masing-masing
Checker dari PARA PIHAK di lapangan.
5. Apabila sebelum kurun waktu 3 (tiga) bulan, pekerjaan jual-beli scrap telah mencapai quota/limit
sebesar 1000 (seribu) ton, maka PIHAK PERTAMA boleh mencairkan Bilyet Giro / Ceq diatas
dan selanjutnya transaksi jual beli pertama di anggap selesai.
6. Transaksi jual-beli besi scrap berikutnya (transaksi kedua, ketiga dan seterusnya) antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA di lakukan dengan mekanisme timbang bayar. Untuk setiap
500 (lima ratus) ton besi scrap yang di bongkar, dimuat dan di angkut, maka PIHAK KEDUA
akan membayar biaya cash transfer sesuai kesepakan per-kilonya, seperti di tuangkan pada pasal
4, ayat 1.

Pasal – 5
Jangka Waktu Perjanjian
1. Perjanjian Jual beli besi scrap sesi pertama, berlaku dalam kurun waktu enam bulan berjalan,
terhitung sejak ditanda tanganinya perjanjian ini. Hal ini dilakukan mengantisipasi apabila ada
kendala di lapangan, meskipun dalam pelaksanaan bisa di selesaikan dalam kurun waktu 3 (tiga)
bulan, sampai pada Berita Acara yang ditanda tangani oleh PARA PIHAK.
2. Perjanjian jual beli besi scrap sesi kedua, ketiga dan seterusnya berlaku tetap enam bulan berjalan
atau sama dengan pasal 5 ayat 1 diatas.

Pasal – 6
Hak dan Kewajiban Para Pihak
1. Kewajiban PIHAK PERTAMA :
a. Mengijinkan PIHAK KEDUA untuk melakukan verifikasi dokumen kepemilikan asset ex.
Pabrik PT. IKA MAESTRO yang akan atau telah di akuisisi oleh PIHAK PERTAMA dan
mengijinkan kunjungan ke lokasi pabrik setelah memenuhi persyaratan sebagai Pembeli.
b. PIHAK PERTAMA akan memberikan Bilyet Giro / Cek kepada PIHAK KEDUA sebesar
RP. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), sebagai tanda bukti keseriusan akan mengakuisisi
ex. Pabrik PT. IKA MAESTRO, selama kurun waktu 21 (dua puluh satu hari kerja), sesuai
pasal 3 ayat 3 diatas.
c. PIHAK PERTAMA akan menyelesaikan semua kewajiban pembayaran keuangan dan
administrasi sebagai Perusahaan yang mengakuisisi asset ex. Pabrik PT. IKA
MAESTRO dari Bank OSBC dan juga menyelesaikan surat legalitas bongkar muat barang
bagi PIHAK KEDUA.

2. Hak PIHAK PERTAMA :


a. Menerima Bilyet Giro / Ceq tanda jadi perjanjian jual beli dari PIHAK KEDUA, dimana dana
dalam Bilyet Giro / Cek tersebut akan di blokir selama kurun waktu 3 (tiga) bulan.
b. Menerima pembayaran atas penjualan aset tersebut dari PIHAK KEDUA untuk setiap transakti
jual beli besi scrap.

3. Kewajiban PIHAK KEDUA :


a. Menyiapkan dokumen lengkap baik berupa company profile dan surat keterangan lainnya yang
di perlukan sebagai syarat perjanjian jual beli.
b. Menyerahkan Bilyet Giro/Ceq mundur 3 ( tiga bulan ) kepada PIHAK PERTAMA dengan
nilai sebesar Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah), sesuai pasal 3 ayat 1 diatas.

4. Hak PIHAK KEDUA :


a. Berhak mendapatkan informasi seluas-luasnya saat proses akuisisi berlangsung dan berhak
mendapatkan salinan foto copy surat-surat akuisisi yang telah berhasil di laksanakan PIHAK
PERTAMA.
b. Berhak melakukan peninjauan serta pemeriksaan terhadap kandungan barang-barang serta
semua isinya didalam pabrik.
c. Di perbolehkan untuk menjual hasil barang bongkaran kepada pihak manapun setelah barang
keluar dari lokasi pabrik.
d. PIHAK PERTAMA akan menjamin segala tuntutan dari pihak manapun yang di tujukan
kepada PIHAK KEDUA atas hasil jual barang ex. PABRIK PT IKA MAESTRO.

Pasal – 7
Force Majeure/Keadaan Kahar
1. Masing-masing pihak dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam
memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini yang disebabkan oleh kejadian diluar
kekuasaan dan kemampuan masing masing pihak yang dapat digolongkan kedalam keadaan kahar
(Force Majeure).
2. Adapun jenis keadaan kahar seperti gempa bumi, angin topan, banjir, perang, sabotase dana dan
kebijakan pemerintah dalam bidang moneter, telekomusikasi maupun yang lainnya secara nyata
berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian.

Pasal – 8
Penyeslesaian Perselisihan
1. Setiap perselisihan yang timbul baik yang menyangkut isi maupun pelaksanaan dari perjanjian ini
akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Apabila musyawarah yang dilakukan gagal mencapai kesepakatan maka PARA PIHAK sepakat
memilih penyelesaian melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pasal – 9
Penutup/Pengakhiran Perjanjian

Nota Kesepakatan dibuat oleh PARA PIHAK dalam rangkap dua, satu salinan asli dipegang oleh
PIHAK PERTAMA serta salinan turunan aslinya dipegang oleh PIHAK KEDUA, dan dinyatakan
kedua-duanya mempunyai kekuatan hukum yang sama dan sah serta mengikat PARA PIHAK,
kemudian dibubuhi atau tandatangan PARA PIHAK diatas kertas bermaterai dengan disaksikan oleh
para saksi yang namanya tersebut pada bagian nota ini, dan selanjutnya akan dijadikan dasar
perjanjianpengelolaan dan pelaksanaan. Setelah Putusan Pengadilan ditetapkan.

Jakarta,.............................. 2024

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

………………………. ……………………….

Saksi – saksi

1. ………………… -----------------------------------------

2. ……………… -----------------------------------------

You might also like