Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
RESEARCH ARTICLE
To cite this article: Wahid, M. H., & Suyanto, H. (2023). Perang Diponegoro sebagai tendangan bola salju
kemerdekaan indonesia. FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 12(2), 211-218. https://doi.
org/10.17509/factum.v12i2.63898.
The Diponegoro War, which lasted for five years from 1825-1830, was motivated by Prince Diponegoro’s Article History:
dislike of interfering too much with the internal affairs of the Yogyakarta Palace, plus the Dutch action Received 11 Mei 2021
unilaterally fixing the land to be used by the railroad crossing the land of Prince Diponegoro’s ancestral Revised 16 July 2022
grave, this sparked anger until there was resistance to the Dutch Colonialism. The researcher was inspired Accepted 28 June 2023
by Ustadz Salim.A.Fillah’s lectures, which often discussed the story of the Java War, especially the history Available online 1 October 2023
of Prince Diponegoro, where if sequenced from Prince Diponegoro’s resistance, stelsel fort, cultuur
stelsel, ethical politics to the mobilization of students led by aristocrats who were literate in politics as Keyword:
a kick a snowball of the Indonesian national movement towards independence. This research aims to Cultuur Stelsel
show that the millennial generation has primarily forgotten the nation’s current historical experience, Diponegoro War
and awareness of participating in defending the country is deficient; therefore, the researcher hopes that Ethical Politics
the continuity of the story of the Diponegoro war so that the national movement against colonialism can Fort Stelsel
contribute to the awareness of defending the country for the next generation of the nation.
Abstrak
Perang Diponegoro yang berlangsung selama lima tahun dari 1825-1830 dilatarbelakangi oleh
ketidaksukaan Pangeran Diponegoro terlalu turut campur dengan urusan internal Keraton Yogyakarta
ditambah lagi tindakan Belanda secara sepihak mematok tanah yang akan digunakan rel kereta api
melewati tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro, hal tersebut menyulut kemarahan hingga terjadi
perlawanan kepada Kolonial Belanda. Peneliti terinspirasi dari ceramah Ustadz Salim.A.Fillah yang
sering mengupas mengenai kisah Perang Jawa terutama sejarah Pangeran Diponegoro dimana jika
diurutkan sejak perlawanan Pangeran Diponegoro, benteng stelsel, cultuur stelsel, politik etis hingga
pengerakan mahasiswa yang dipelopori kaum ningrat yang melek akan politik sebagai tendangan bola
salju pergerakan nasional bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Penelitian ini bertujuan bahwa
pengalaman sejarah bangsa saat ini sudah banyak dilupakan oleh generasi millenial, kesadaran ikut
serta dalam bela negara sangat rendah oleh sebab itu harapan peneliti kesinambungan kisah perang
Diponegoro ini hingga pergerakan nasional melawan penjajahan dapat memberikan kontribusi bagi
kesadaran bela negara generasi penerus bangsa.
211
FACTUM
Volume 12 N0.2, Oktober 2023
212
M.HASANUDDIN WAHID, HARI SUYANTO
PERANG DIPONEGORO SEBAGAI TENDANGAN BOLA SALJU KEMERDEKAAN INDONESIA
meningkat kesadaran nasional akan falsafah benang merah kebangkitan nasional yang pada
sebagai Bangsa Indonesia. akhirnya Indonesia memperoleh kemerdekaan
dari penjajahan Belanda.
METODE Situasi dan kondisi politik Kerajaan
Penelitian sejarah merupakan suatu Mataram, seperti yang sudah dijelaskan
penelitian yang mempelajari kejadian-kejadian sebelumnya bahwa sedang tidak dalam
masa lalu perjalanan hidup manusia. Tujuan kondisi baik. Perjanjian Gianti (1755) yang
penelitian ini membuat suatu rekonstruksi menyebabkan pecahnya wilayah Mataram
masa lampau secara sistematis dan obyektif menjadi Surakarta dan Yogyakarta. Campur
(Herlina, 2020). Metode sejarah sebagai tangan Belanda sejak itu semakin dalam
proses menguji dan menganalisis secara terhadap urusan internal kerajaan terutama
kritis rekaman peninggalan masa lampau dan Keraton Yogyakarta. Bukti adanya campur
proses penelitian terdiri dari penyelidikan, tangan Belanda adalah saat Hamengkubuwono
menjelaskan juga memahami kegiatan atau II diturunkan tahtanya oleh Belanda dan
suatu peristiwa yang terjadi beberapa waktu digantikan oleh Hamenkubowono III yang
lalu. Metode sejarah memiliki empat langkat berkuasa dan diangkat oleh Belanda (Sejarah
yang saling terkait. perang-perang nusantara jilid 4, 2003, hlm.
Teknik heuristik sebagai metode mencari 160).
sumber-sumber sejarah terdiri dari sumber Pengaruh campur tangan Belanda tersebut
sekunder berupa buku-buku, majalah, jurnal menimbulkan kekecewaan dan memunculkan
dan ceramah.Saat ini yang didapatkan peneliti golongan anti-Belanda didalam internal
dalam mencari keaslian isi dari sumber keraton. Sebenarnya Dipongoro yang tinggal
kebenaran atau kekeliruan yang bisa saja jauh dari keraton tidak lagi memperdulikan
terjadi. Tujuan mencari banyak sumber sejarah urusan didalam, kekecewaan Diponegoro
supaya tidak terjadi kesalahan maka diambil sepertinya bagaikan doktrin dari Sang Nenek
langkah kritik ektern. yaitu Ratu Ageng Tegalrejo akan sikap Sultan
Sedangkan intepretasi adalah upaya penulis dan para pejabat keraton, hal tersebut menabur
untuk menghubungkan fakta dan penafsiran benih-benih kebencian Diponegoro yang justru
yang dituangkan dalam tulisan oleh karena membuat Belanda menilai bahwa Diponegoro
itu penafsiran harus tetap obyektif. Meskipun menampakkan sikap kontra terhadap Belanda
dalam keadaan tertentu bisa juga bersikap tidak seperti para elit keraton.
subyektif rasional tetapi jangan emosional, dan Kebencian Diponegoro ditambah dengan
rekonstruksi suatu peristiwa sejarah setidaknya laporan bahwa Belanda memberikan patok
mampu menghasilkan fakta sejarah yang benar untuk membuat jalan raya yang melewati tanah
atau setidaknya mendekati kebenaran. makam leluhur Diponegoro, sebegai pemilik
tanah tentu membuat Diponegoro marah karena
PEMBAHASAN pihak Belanda tanpa ada pemberitahuan awal,
Setelah mengumpulkan data dari studi maka dalam bentuk protes nya Diponegoro
literatur dan membaca berbagai macam memerintahkan pengikutnya untuk mencabut
sumber maka penulis mendapatkan hasil semua patok-patok tersebut tetapi Belanda
rekonstruksi sejarah yang menarik. Pada tidak jera dan melakukannya berulang kali
awalnya mempelajari ilmu sejarah Perang yang juga membuat kemarahan rakyat. Sejak
Diponegoro (1825-1830) dalam penelitian campur tangan Belanda dalam urusan keraton
histografi sebenarnya tujuan kedua belah pihak menyebabkan kekeruhan dan kekacauan
mempertahankan kadaulatan wilayah atau keluarga keraton dan bisa dikatakan salah satu
merebut kedaulatan negara?. Sehingga dengan penyebab perlawanan terhadap Belanda.
kobaran pertempuran tersebut membuat
213
FACTUM
Volume 12 N0.2, Oktober 2023
214
M.HASANUDDIN WAHID, HARI SUYANTO
PERANG DIPONEGORO SEBAGAI TENDANGAN BOLA SALJU KEMERDEKAAN INDONESIA
yang terkenal suka berpindah-pindah tempat. pada tanggal 17 Oktober 1829. Kembalinya
Setiap daerah yang ditaklukan Belanda akan pasukan yang dipimpin Sentot ke Yogyakarta
bangun benteng pertahanan dimana setiap menjadi pukulan berat bagi Pangeran
benteng dibangun jalur penghubung. Menurut Diponegoro, namun prinsip perjuangannya
Salim A.Fillah benteng yang dibangun masih terus berlanjut.
membentang antara Cilacap Jawa Tengah Cara-cara militer yang dilakukan Belanda
hingga Kertosono Jawa Timur dan dengan untuk menangkap Pangeran Diponegoro tidak
taktik ini Belanda berhasil memukul mundur kunjung membuahkan hasil akhirnya pada 16
pasukan Diponegoro dan memaksa untuk Februari 1830 Belanda berhasil mengadakan
menahan pembangunan benteng-benteng pertemuan. Pihak Belanda diwakili Kolonel
Belanda, hal tersebut tentunya membuat Cleerens (Dekker, 1965) dan diadakan di
pasukan Diponegoro mengalami kerugian Magelang, namun Pangeran Belanda hanya
yang besar. mau mengadakan pertemuan dengan pimpinan
Menangkap Pangeran Diponegoro bukanlah tertinggi Belanda di Jawa yaitu Jenderal de
hal yang mudah bagi Belanda, meskipun sudah Kock. Dalam perundingan tersebut Belanda
melaksanakan taktik benteng stelsel, segala berjanji akan memberikan jaminan bahwa
upaya terus dilakuka termasuk membuat bila perundingan gagal maka Diponegoro
sayembara. Hadiah besar berupa uang, gelar diperbolehkan kembali. Namun janji tersebut
bangsawan, tanah dan gaji merupakan iming- bohong belaka, hal tersebut terbukti bahwa
iming Belanda namun tidak membawa Jenderal de Kock memerintahkan Kolonel
hasil sesuai harapan. Sementara itu rakyat Cleerens untuk menangkap Diponegoro dan
semakin giat melakukan perlawanan dan terus melucuti senjatanya. Pangeran Diponegoro
mengobarkan semangat pertempuran. dibuang ke Manado dan wafat di Benteng
Tahun 1829 merupakan tahun yang berat Rotterdam Ujung Pandang pada tanggal 8
bagi perlawanan Pangeran Diponegoro, dimana Januari 1855.
aktivitas pertempuran melawan Belanda mulai Sepeninggal Diponegoro selama dalam
berkurang. Kekuatan pasukan juga menurun pembuangan perlawanan di Jawa mulai
apalagi banyak para pemimpin-pemimpin menurun, semakin melemah dan pada akhirnya
perlawanan berhasil dilucuti oleh Belanda tidak ada sama sekali. Kerugian selama lima
seperti Kyai Mojo penasehat spiritual Pangeran tahun dari pihak pribumi menurut Peter Carey
Diponegoro yang dilucuti di Surakarta dan (1986) dimana lebih dari dua juta penduduk
dibuang ke Batavia kemudian Nyi Ageng Jawa Tengah dan Jawa Timur dan pesisir utara
Serang yang mundur dari medan laga karena mengalami penderitaan, perang berimbas
kondisi fisiknya, Pangeran Suryo dan Aryo pada kerusakan seperempat tanah yang sudah
Prangwadono tertangkap. digarap dan siap untuk ditanami, serta hampir
Kondisi pasukan Diponegoro semakin 200 jiwa meninggal dunia. Pihak Belanda juga
melamah setelah Pangeran Bei gugur dan mengalami kerugian yang tidak sedikit, bahkan
sebagai Senopati tinggal Sentot Prawirodirjo perang dengan Pangeran Diponegoro yang
yang sangat ditakuti oleh Belanda, maka dari juga disebut Perang Jawa memakan korban
itu upaya untuk membujuk Sentot untuk dari pasukan berbangsa Eropa 8000 orang dan
meghentikan perlawanan melalui Bupati 7000 orang pribumi yang membantu Belanda,
Madiun yang masih mempunyai hubungan dari segi anggaran Belanda rugi sekitar 20 juta
kerabat dengan Pangeran Prawiraningrat gulden untuk biaya perang.
berhasil membujuk Sentot untuk menhentikan Kebijakan politik kerajaan Belanda berubah
perlawanan dengan berbagai persyaratan. di tanah Jawa, menghadapi pemberontakan
Setelah menerima persyaratan dari Sentot maka Pasukan Diponegoro selama lima tahun
Belanda melakukan perundingan di Imogiri kemudian pembangunan benteng dalam
215
FACTUM
Volume 12 N0.2, Oktober 2023
rangka mempersempit ruang gerak pasukan penjajah karena tidak mempunyai hak bahkan
pemberontak membuat kerajaan harus otoritas terhadap hasil panennya sendiri.
berusaha mendapatkan penghasilan untuk Kaum humanis mengatakan bahwa tanam
menutupi kerugian pasca perang. Gubernur paksa ini harus dihentikan karena sudah
Jenderal Johanes Van Den Bosch yang berkuasa menindas dan menyengsarakan rakyat,
di Jawa pada tahun 1830 memperkenalkan Belanda terselamatkan setelah kerugian besar
Cultuur Stelsel yaitu sistem penamanan jenis- saat Perang Diponegoro dan ekonominya pulih
jenis tamanan yang mempunyai komoditi dengan penindasan.
perdagangan sangat dibutuhkan oleh pasar Peter Brooshooft dan C.Th Van Deventer
dunia. adalah tokoh Belanda sebagai kritikus terhadap
Para elit konservatif Belanda menganggap pemerintah kolonial yang telah menindas
bahwa tuntutan situasi saat itu dengan cara rakyat Indonesia. Maka pasa saat itu tercetus
mngeksploitasi tanah jajahan sudah tepat, suatu pemikiran bahwa pemerintah kolonial
kekalahan yang besar selama perang memukul Belanda mempunyai tanggung jawab moral
perekonomian Kolonial Belanda. Ada perbedan bagi kesejahteraan pribumi, nasib mereka
cara pandang sebetulnya dikalangan kaum elit harus diperhatikan maka tercetus pada waktu
Belanda, dimana kaum liberal yang terpecah itu adalah politik etis.
jadi dua belum sepenuhnya percaya pada Politik etis atau disebut sebagai Politik
pemerintah terkait rencana tersebut. Menurut Balas Budi adalah hasil pemikiran dan kritik
kaum liberal masih mempertahankan prinsip- kaum intelektual Belanda terhadap kebijakan
prinsip liberal untuk meminimalisir campur bahwa sistem cultuurestelsel menimbulkan
tangan pemerintah pada usaha perseorangan. penderitaan rakyat Indonesia, sistem ekonomi
Namun rencana tersebut akhirnya terlaksana liberal justru tidak membuat arah perbaikan
dimana dalam mencapai tujuan tersebut terhadap pribumi karena mereka justru banyak
Bosch melakukan penanaman budidaya kehilangan lahan garapan.
tembakau,tebu, kopi, teh, lada dan sebagainya Kecaman tersebut di tuliskan dalam novel
(Kartodirjo,1991). Komoditas tersebut sesuai Max Havelaar sebagai pengungkap lain untuk
dengan permintaan pasar dunia. mengurangi penderitaan pribumi, pada era
Pada waktu penduduk Jawa hampir 75% 1870-1900 kapitalisme swasta memegang
di paksa untuk menanam sehingga terkenal peranan besar dan berpengaruh yang sangat
dengan istilah tanam paksa. Menurut menentukan terjadap kebijakan pemerintah
perhitungan ditarsir hasil dari tanam paksa ini kolonial Belanda. Van Deventer seorang ahli
terjadi pasang surut, misalnya pada tahun 1850 hukum yang pernah tinggal di Indonesia
turun 46% namun sepuluh tahun berikutnya menyatakan dalam artikelnya bahwa Negeri
pada 1860 menjadi 54,5%, meskipun saat itu Belanda berhutang kepada Indonesia,
sensus demografi masih simpang siur karena hutang tersebut harus nya dibayarkan
tergantung laporan para pejabat Belanda, dan memberi jalan prioritas utama untuk
sedangkan luas lahan garapan semakin tahun kepentingan pribumi, maka pada tahun 1901
semakin luas. Ratu Wilhelmina mengumumkan suatu
Cultuurestelsel berdampak pada masuknya penyelidikan mengenai kesejahteraan pribumi
ekonomi uang di pedesaan, karena Raffles dan penyelidikan itu berada di Jawa dengan
menentukan “cultuure procen” artinya demikian politik etis resmi di sahkan oleh
bahwa jumlah prosentase yang diterima oleh Pemerintah Belanda.
Pejabat Belanda sesuai dengan produksi yang Tahun 1902 Alxander W.F. Idenburg
diserahkan pada gudang-gudang pemerintah menjadi Menteri Urusan daerah- daerah
Belanda (Kurasawa Aiko, 1993). Disini rakyat jajahan mempunyai banyak peluang untuk
sangat menderita menjadi sapi perah kaum memberikan ide dan pemikirannya untuk
216
M.HASANUDDIN WAHID, HARI SUYANTO
PERANG DIPONEGORO SEBAGAI TENDANGAN BOLA SALJU KEMERDEKAAN INDONESIA
217
FACTUM
Volume 12 N0.2, Oktober 2023
218