You are on page 1of 11

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“IDENTITAS NASIONAL”

Oleh :

Maya Anindya Maheswari Ladina

NIM. 235080100111015

Dosen Pengampu :

Rahma Fitriana S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesal. Tidak lupa saya mengucapkan
terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Kewarganegaraan, Ibu Rahma Fitriana,
S.Pd., M.Sc atas bantuannya dalam memberikan materi perkuliahan.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Saya juga berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Malang, 31 Oktober 2023

Maya Anindya Maheswari Ladina


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….…….i

DAFTAR ISI……………………..…………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN...………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang…………………..………………………..……………….1
1.2 Rumusan Masalah……………………..…..…………………………….2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………3

A. Pengertian Identitas Nasional……….………………………………...3


B. Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia……………………..4
C. Kedudukan Identitas Nasional Indonesia……………………………..6

BAB III PENUTUP………………………………………………………………..7

A. Kesimpulan……………………………………………………………..7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia


merupakan jati diri dan kepribadian bangsa, kristalisasi nilai-nilai
kehidupan, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang
terbuka untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan
perkembangan zaman. Dengan demikian, generasi penerus
Indonesia dapat memperkaya nilai-nilai Pancasila sesuai dengan
perkembangan yang dihadapinya. Pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan serta jati diri bangsa sangatlah penting. Karena
bangsa Indonesia dapat lebih memahami negaranya, bangsanya
serta persoalan-persoalan yang berkaitan dengan keutuhan,
keutuhan, dan persatuan bangsa berdasarkan visi Kepulauan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Identitas nasional merupakan ciri khas suatu bangsa
yang tentunya berbeda antara satu bangsa dengan bangsa lainnya.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak identitas
nasional yang khas dan tentunya berbeda dengan negara lainnya..
Kebanyakan orang mengasosiasikan identitas nasionalnya dengan
negara kelahirannya. Keberagaman suku dan bahasa yang ada di
Indonesia menjadi tantangan besar bagi negara ini untuk mampu
mempertahankan jati dirinya. Untuk itu sebagai generasi muda
Indonesia sudah seharusnya kita mengetahui apa itu jati diri bangsa
kita. Namun kenyataannya masih banyak generasi muda Indonesia
yang belum mengetahui apa itu jati diri bangsa dan apa saja bentuk
jati diri bangsa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud Identitas Nasional


1.2.2 Apa saja unsur pembentuk Identitas Nasional Indonesia
1.2.3 Apa saja kedudukan Identitas Nasional Indonesia

1.3 Tujuan

1.3.1 Dapat mengetahui pengertian Identitas Nasional


1.3.2 Untuk mengetahui unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia
1.3.3 Dapat mengetahui kedudukan Identitas Nasional Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional Indonesia


Dari segi terminologi merupakan ciri khas yang dimiliki suatu negara yang
membedakannya dengan negara lain. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka setiap jati diri bangsa di dunia akan mempunyai jati diri tersendiri
berdasarkan keunikan, sifat, ciri dan kepribadian bangsa tersebut. Hal ini juga
sangat ditentukan oleh proses sejarah terbentuknya bangsa. Karena sifat jati
diri bangsa, maka jati diri suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dari jati diri
bangsa itu, atau yang lebih umum lagi jati diri suatu bangsa. Pengertian atau
istilah kepribadian adalah identitas merupakan identitas keseluruhan atau
penjumlahan dari faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari
perilaku individu.
Identitas nasional adalah identitas yang ada dalam kelompok yang lebih
besar. Sedangkan jati diri bangsa Indonesia adalah identitas bangsa
Indonesia seperti bahasa, budaya, seni dan lain-lain. Mengenai identitas
nasional, menurut (Kaelan 2007), identitas nasional pada hakikatnya adalah
ekspresi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam segala aspek
kehidupan suatu bangsa dengan ciri khasnya dan dengan ciri khas tersebut
maka suatu bangsa berbeda dengan bangsa lainnya atau negara lain dalam
kehidupan mereka. Oleh karena itu, kebudayaan mempengaruhi jati diri
bangsa Indonesia.
Atau yang bisa diartikan dengan suatu kumpulan atau keseluruhan
kepribadian individu sebagai unsur pembentuk bangsa. Oleh karena itu,
makna jati diri suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dari makna “peoples
character”, “national character” atau “national identity”. Mengenai jati diri
bangsa Indonesia, karakter bangsa Indonesia tidak dapat diketahui jika hanya
digambarkan berdasarkan ciri fisik. Sesungguhnya bangsa Indonesia terdiri
dari unsur suku, ras, suku, budaya, berusia juta tahun dan sejak asal usulnya
telah menunjukkan perbedaan.
B. Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dengan jumlah


penduduk sebanyak 4.444 jiwa. Pluralisme ini merupakan gabungan dari
4.444 faktor pembentuk identitas nasional, dimana :
1. Etnisitas merupakan salah satu dari 4.444 faktor pembentuk identitas
nasional. Kelompok sosial khusus ditugaskan atau ada sejak lahirnya
dan memiliki ciri-ciri yang mirip dengan usia dan jenis kelamin kelompok.
Khusus di Indonesia terdapat banyak etnis atau suku bangsa yang
memiliki tidak kurang dari tiga ratus dialek bahasa.
2. Agama merupakan salah satu faktor pembentuk jati diri bangsa.
Bangsa Indonesia pada tahun dikenal sebagai masyarakat yang religius
(berdasarkan nilai-nilai agama). Agama yang tumbuh dan berkembang di
nusantara adalah Islam, Katolik, Kristen, Hindu Budha, dan Konghucu.
3. Kebudayaan merupakan salah satu dari 4..444 unsur pembentuk jati
diri bangsa. Pengetahuan tentang manusia sebagai makhluk sosial yang
isinya adalah perangkat atau model pengetahuan digunakan secara
kolektif oleh para pendukung untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang harus mereka hadapi dan digunakan sebagai acuan atau
pedoman untuk tindakan (dalam bentuk perilaku dan budaya) sesuai
untuk lingkungan yang dihadapi.
4.. Bahasa merupakan salah satu faktor pembentuk jati diri bangsa.
Dalam hal ini, bahasa dipahami sebagai suatu sistem simbol yang
dibentuk secara sewenang-wenang dari unsur bunyi ucapan manusia dan
digunakan sebagai alat interaksi
antar manusia. Dari unsur identitas nasional tersebut, dapat dibangun
menjadi tiga bagian tertentu yaitu:
1.Identitas dasar, khusus Pancasila
Filsafat Negara, Dasar Negara dan Ideologi Negara .
2. Identitas instrumental antara lain UUD 1944 1945 dan peraturan
peraturannya Dalam hal ini Bendera Negara Indonesia, lambang Negara
Indonesia, Lagu Kebangsaan Indonesia Khususnya Indonesia Raya.
3. Identitas alam, meliputi negara kepulauan dan pluralisme suku,
budaya, bahasa, agama, dan kepercayaan.

Menurut Rowland, terbentuknya jati diri bangsa dipengaruhi oleh


beberapa faktor yaitu :

1.. Primordialisme :
terbentuknya bangsa karena adanya hubungan kekerabatan persamaan
antar bangsa, daerah, bahasa dan adat istiadat. Primordialisme tidak
hanya menghasilkan pola perilaku yang sama, tetapi juga persepsi yang
sama terhadap masyarakat nasional yang dicita-citakan.

2.. Agama (sakralitas agama):


Kesamaan agama yang dianut suatu masyarakat, atau eratnya hubungan
doktrinal ideologis dalam suatu masyarakat merupakan unsur sakral yang
dapat membentuk suatu negara-bangsa. Ajaran agama dan ideologi
doktrinal tidak sekedar menggambarkan bagaimana seseorang
seharusnya hidup (dalam hal ini gaya hidup yang sakral, agama
menjanjikan surga, ideologi doktrinal menjanjikan masyarakat tanpa
kelas), karena menggambarkan cara hidup yang harus menjadi tujuan
yang sakral. Meskipun kesamaan agama dan ideologi tidak menjamin
terbentuknya negara-bangsa, ditunjukkan oleh fakta bahwa lebih dari 10
negara Arab beragama Islam, puluhan Katolik di Amerika Latin, dan
beberapa negara komunis, faktor ini juga berkontribusi terhadap
terbentuknya nasionalisme.
3.. Kepemimpinan Nasional :
Kepemimpinan oleh tokoh yang dihormati juga dapat menjadi pemersatu
suatu negara-bangsa. Pemimpin ini menjadi panutan karena masyarakat
mengidentifikasikan dirinya dengan pemimpin tersebut dan
menganggapnya sebagai “penyambung lidah” di masyarakat tersebut.
4.. Sejarah etnis:
Kesadaran yang sama akan asal usul (nenek nenek moyang) atau
kesadaran yang sama akan pengalaman masa lalu seperti penderitaan
akibat realisme yang ditimbulkan oleh masyarakat tidak hanya
menimbulkan solidaritas (penderitaan dan berbagi) tetapi juga tekad yang
sama dan tujuan yang sama antar kelompok. Kesatuan tekad dan
kesamaan tujuan ini dapat mempersatukan mereka sebagai satu bangsa,
sehingga akan terbentuk konsep “kita” (rasa solidaritas) dalam
masyarakat. Kisah asal usul dan pengalaman masa lalu ini sering
dikonstruksi oleh (cenderung didramatisasi) dan disebarluaskan ke
seluruh anggota masyarakat melalui media massa (film, dokumen, film
layar lebar, dan drama melalui televisi dan radio).
5.. Pembangunan ekonomi:
Pembangunan ekonomi (industrialisasi) akan menciptakan lapangan kerja
yang beragam tergantung kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi kualitas
dan semakin beragamnya kebutuhan masyarakat, maka semakin tinggi
pula derajat saling ketergantungan antar berbagai jenis pekerjaan.
Setiap orang bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya. Semakin kuat suasana saling ketergantungan antar anggota
masyarakat akibat pembangunan ekonomi, maka semakin besar pula
solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
C. Kedudukan Identitas Nasional Indonesia Sebagai karakter
bangsa

Kedudukan Identitas Nasional sebagai jati diri suatu bangsa :


1. Sebagai identitas pemersatu bangsa, Artinya jati diri bangsa adalah alat
persatuan bangsa, misalnya di Indonesia, khususnya Pancasila adalah jati
diri bangsa.
2.. Sebagai ciri yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain,
artinya bahwa dengan pengertian identitas nasional di atas, maka
identitas nasional adalah pembeda, ciri-ciri dan jati diri suatu bangsa.
Tentunya setiap negara memiliki identitasnya masing-masing yang
membedakan satu negara dengan negara lainnya.
3.. Sebagai pegangan atau landasan bagi sebuah negara untuk
berkembang atau mewujudkan potensi yang dimiliki, maksudnya identitas
nasional seperti yang disebutkan diatas tadi sebagai jati diri suatu bangsa,
dengan adanya identitas nasional maka sebuah bangsa tidak kehilangan
arah dan dapat berpegang teguh terhadap prinsip jati dirinya sendiri untuk
berkembang. Sedangkan peran identitas nasional bagi suatu bangsa
adalah sebagai sarana untuk menumbuhkan persatuan dan kesatuan
bangsa indonesia, sebagai perekat dalam pembinaan persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, serta penghargaan atas hasil karya
monumental para pendiri bangsa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Identitas nasional adalah karakter bangsa atau identitas nasional


suatu negara yang membedakannya dengan negara lain.
Identitas nasional dalam konteks bernegara tercermin melalui
simbol-simbol negara seperti: Pancasila.
Identitas Nasional Indonesia :
1.Bahasa nasional atau bahasa satuan adalah bahasa Indonesia.
2. Bendera negaranya berwarna merah putih.
3. Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
4. Lambang Negara adalah Pancasila..
5. Undang-Undang
Penerapan jati diri bangsa harus tercermin dalam pola pikir, pola
sikap, dan tindakan yang senantiasa mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan perseorangan atau
kolektif. Dengan kata lain identitas nasional merupakan suatu
model yang menjadi landasan cara berpikir, berperilaku, dan
bertindak untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang berkaitan
dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA

Aprianti, M., Dewi. D A., & Furnamasari, Y. F. (2022) Kebudayaan Indonesia Di


Era Globalisasi Terhadap Identitas Nasional Indonesia. Edumaspul:
Jurnal Pendidikan, 6(1), 996-998.

Aristin, R. (2018). Upaya Menumbuhkan Patriotisme dan Nasionalisme melalui


Revitalisasi Makna Identitas Nasional Di Kalangan Generasi Muda.
Aspirasi: Jurnal Ilmiah Administrasi Negara, 2(2), 21-26.

Faudillah, A. N., Husna, F., & Makhfiroh, N. R. (2023) Identitas Nasional Sebagai
Bangsa. AMI JURNAL PENDIDIKAN DAN RISET, 1(1), 1-12.

Hendrizal, H. (2020). Mengulas Identitas Nasional Bangsa Indonesia Terkini.


Pelita Bangsa Lestari Pancasila, 15(1), 1-21.

You might also like