You are on page 1of 16

TUGAS

MANAGEMEN KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN TURAB DI DESA RAMBAH BARU


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mata Kuliah Manajemen Konstruksi pada
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Disusun Oleh
UMMI LATIFA
NIM : 2113010

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KABUPATEN ROKAN HULU
2023
TUGAS BESAR

MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASIR
PENGARAIAN

LEMBAR ASISTENSI

NAMA : UMMI LATIFA

NIM : 2113010

DOSEN PENGAMPU : ARIFAL HIDAYAT, MT

NO TANGGAL URAIAN PARAF


KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
dengan judul “Laporan Salah Satu Pembangunan Fisik Di Desa Rambah
Baru”.

Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun
pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Arifal Hidayat, MT selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen


Konstruksi yang telah menyediakan waktu untuk membimbing dan
memberikan ilmu kepada penulis sampai dengan selesainya pembuatan
laporan ini.
2. Seluruh teman-teman Program Studi Teknik Sipil Universitas Pasir
Pengaraian Angkatan 2021 yang selalu mendo’akan, mendukung dan
memotivasi yang membangun dalam pekerjaan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Semoga segala bantuan yang tidak
ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah,
Amin.

Pasir Pengaraian, 15 Oktober 2023

UMMI LATIFA
DAFTAR ISI
BAB I
PROFIL DESA RAMBAH BARU

1.1 Kondisi Desa Rambah Baru


Desa Rambah Baru merupakan Desa bekas Unit Pemukiman Transmigrasi
yang masuk pada sentra kawasan Pemukimam A ( SKP A ) yang dibagi dusun,
dengan sebutan Desa Kecil 1 ( DK I ) dan Desa Kecil 2 ( DK 2 ), dan pada waktu
Rokan Hulu belum dibentuk tahun 1999, Desa Rambah Baru bagian dari
kabupaten Kampar dan Kecamatannya Rambah dengan Ibu Kota Kecamatan Pasir
Pengaraian. Penduduk desa Rambah Baru adalah warga Transmigran yang berasal
dari Pulau Jawa, diantaranya dari Malang, Nganjuk, Kediri, Jombang, Bantul,
Kulon Progo, Sleman, Tasik Malaya, garut, dan beberapa persen dari pernduduk
lokal, dan masuk ke desa Rambah Baru sekitar tahun 1982.

 Batas Wilayah Desa


Letak geografi Desa Rambah Baru terletak diantara :
Sebelah Utara : Desa Rambah Utama
Sebelah Selatan : Desa Rambah Samo Barat dan Desa Sukamaju
Sebelah Barat : Desa Pasir Baru
Sebelah Timur : Desa Rambah Samo Barat

 Luas Wilayah Desa


1. Pemukiman : 3200 ha
2. Pertanian Sawah : 350 ha
3. Ladang/tegalan : 10 ha
4. Hutan : - ha
5. Rawa-rawa : - ha
6. Perkantoran : 0,75 ha
7. Sekolah : 3 ha
8. Jalan : 50 ha
9. Lapangan sepak bola : 3 ha
1.2 Kondisi Pemerintahan Desa

“ MENJADIKAN RAMBAH BARU SEBAGAI DESA TERBAIK DI

KABUPATEN ROKAN HULU “

 Visi Desa

Rumusan Visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang

luhur untuk memperbaiki dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan

Pelaksanaan Pembangunan di Desa Rambah Baru baik secara individu

maupun kelembagaan sehingga 6 ( enam ) tahun kedepan Desa Rambah Baru

mengalami suatu perubahan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat dilihat dari segi ekonomi dengan dilandasi semangat kebersamaan

dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan.

 Misi

Setelah penyusunan visi juga perlu ditetapkan misi-misi yang memuat

suatup ernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi

desa tersebut Visi berada di atas Misi.Pernyataan Misi kemudian dijabarkan

kedalam misi agar dapat di operasionalkan /dikerjakan. Adapun Misi Desa

Rambah Baru adalah :

a. Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah, Meliputi :


- Pelayanan Publik
- Good Governance
- Clean Government
b. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
c. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
d. Aktualitas Nilai-Nilai Agama dan Budaya
e. Meningkatkan Pembinaan Kreatifitas Elemen Masyarakat ( Pemuda, PKK,
Lembaga Desa )
f. Meningkatkan Solidaritas Masyarakat, Budaya Gotong Royong
g. Pembenahan Infrastruktur di Desa, Meliputi :
- Transportasi
- Kesehatan
- Pendidikan
- Ekonomi dan Sosial

1.3 Struktur Organisasi Pemerintahan

1. Aparatur Desa dan BPD


 Kepala Desa : 1 Orang
 Sekretaris Desa : 1 Orang
 Perangkat Desa : 8 Orang
 Anggota BPD : 5 Orang
Aset Prasarana
a. BUMDES : 1 Unit
b. KUD : - Unit
c. Tanah Kas Desa : 2 ha
d. Jumlah Mesjid : 8 Buah
e. Jumlah Musholla : 5 Buah
f. Pasar : 1 Buah
g. Paud : 2 Buah
h. TK : 2 Buah
i. Sekolah Dasar : 2 Buah
j. MDTA : 2 Buah

2. Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin


 Kepala Keluarga : 789 KK
 Laki-Laki : 1370 Jiwa
 Perempuan : 1256 Jiwa
 Jumlah : 2626 Jiwa

3. Struktur Mata Pencaharian


 Petani : 458 Orang
 Pedagang : 120 Orang
 PNS : 66 Orang
 Guru : 29 Orang
 Bidan/ Perawat : 4 Orang
 Polri : - Orang
 Tukang : 33 Orang
 Swasta : 2 Orang
 Supir : 5 Orang
4. Lembaga Kemasyarakatan
 LPM : 1 Kelompok
 PKK : 1 Kelompok
 Kelompok Tani : 14 Kelompok
 Posyandu : 4 Kelompok
BAB II
PAGU DANA DESA TAHUN 2023

2.1 Pagu Dana Desa Kegiatan Infrastruktur Desa


Dana desa adalah dana yang dialokasikan dalam APBN yang
diperuntukkan bagi desa yang ditranfers melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintah, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat. Alokasi Dana Desa dihitung menggunakan dua aspk
yaitu pemerataan dan keadilan. Aspek pemerataan tercermin dari alokasi dasar
dimana setiap desa mendapatkan nilai yang sama. Sedangkan keadilan tercermin
dari formula yang ditetapkan berdasarkan beberapa komponen dalam desa
tersebut. Alokasi dasar pada tahun 2017 menggunakan formula 90 persen dari
total dana desa dimana setiap desa mendapatkan jumlah merata dari pagi alokasi
dasar setiap koya. Sedangkan 10 persen, sisanya dialokasikan dengan perhitungan
tertentu untuk setiap desa. Pagu dana desa ditetapkan dalam APBN atau APBN-P.
Dana Desa Setiap Kota atau Kabupaten dihitung dengan cara menghitung
rata-rata dana desa setiap provinsi yakni sebagai berikut :
DDKA = PDD x [(30% x PPK) + (20% x LW) + (50% x PM)] x IKK
Keterangan :
DDKA = Dana Desa Kabupaten/Kota Perhitungan Awal
PDD = Pagu Dana Desa
APBN PPK = Proporsi Penduduk Kabupaten/Kota terhadap Nasional
LW = Proporsi Luas Wilayah Kabupaten/Kota terhadap
Nasional
PM = Proporsi penduduk miskin kota terhadap Nasional
IKK = Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten/Kota
RDDP = Jumlah DDKA Provinsi / Jumlah Desa Dalam Provinsi
Keterangan :
RDDP = Rata-rata dana desa provinsi
DDKA = Dana Desa Kabupaten/Kota Perhitungan Awal
DDK = Jumlah Desa x RRDP
Keterangan :
DDK = Dana Desa Kabupaten/Kota
RDDP = Rata-rata dana desa provinsi
Setelah Setiap Kabupaten Kota mendapatkan Besaran Pagu Dana Desa
Kabupate/Kota tersebut, maka 90 persen diantaranya dibagi menjadi alokasi dasar
dana desa yang dibagi rata kepada seluruh desa dalam kabupaten/kota tersebut.
Sisa 10 Persen dibagikan kepada desa dalam bentuk alokasi formula berdasarkan
kriteria jumlah penduduk desa, jumlah penduduk miskin desa, luas wilayah desa
dan indeks kesulitan geografis.
Dana Desa = Alokasi Dasar Dana Desa + Alokasi Formula
Alokasi Dasar Dana Desa = (90% x Dana desa Kabupaten/Kota) / Jumlah
Desa
Alokasi formula = (10% x Dana desa Kabupaten/Kota) x [(25% x PD) +
(35% x PMD) + (10% x LWD) + (30% x IKG)]
Keterangan :
PD = Proporsi penduduk desa terhadap Kabupaten/Kota
PMD = Proporasi penduduk miskin desa terhadap
kabupaten/kota
LWD = Proporsi luas wilaya desa terhadap kabupaten/kota
IKG = Indeks kesulitan geografis
Ketentuan Umum UU desa mendefinisikan pembangunan desa adalah
upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat desa. Sedangkan tujuan pembangunan desa dinyatakan
di dalam pasal 78 ayat (1), yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan
kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan
kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi
ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan.
Dalam pelaksanaannya pembangunan desa penting untuk mengedepankan
kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan
pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial sebagaimana dinyatakan di
dalam pasal 78 ayat (3).
Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda
penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur
yang memadai sangat diperlukan. Sarana dan prasarana fisik, atau sering disebut
dengan infrastuktur, merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem
pelayanan masyarakat. Berbagai fasilitas fisik merupakan hal yang vital dalam
mendukung kegiatan pemerintahan, perekonomian, industri dan kegiatan sosial di
masyarakat dan pemerintahan.
Mulai dari sistem energi, transportasi jalan raya, bangunan-bangunan
perkantoran dan sekolah, hingga telekomunikasi, rumah peribadatan dan jaringan
layanan air bersih, kesemuanya itu memerlukan adanya dukungan infrastruktur
yang handal (Biemo W. Soemardi dan Reini D. Wirahadikusumah, 2009).
Agar lebih jelas ruang lingkup pembangunan infrastruktur dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Pembangunan infrastruktur transportasi perdesaan guna mendukung
peningkatan aksessibilitas masyarakat desa, yaitu: jalan, jembatan,
tambatan perahu;
2. Pembangunan infrastruktur yang mendukung produksi pertanian, yaitu:
irigasi perdesaan.
3. Pembangunan infrastruktur yang mendukung pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat, meliputi: penyediaan air minum, sanitasi perdesaan.

2.2 Rencana Kegiatan Infrastruktur Desa


Anggaran pendapatan desa dan belanja desa Rambah Baru dapat di lihat
pada Gambar Berikut berikut:
Gambar 2.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Rambah Baru

Besaran anggaran kegiatan infrastruktur terdiri dari beberapa proyek


sebagai berikut:

Tabel 2.1 Rencana kegiatan infrastruktur desa babussalam tahun 2023

Dimensi
Kegiatan Fisik Lokasi Biaya
(m’)

Dusun Suka
Turab 42 Rp. 26.468.095
Jadi

Beberapa bukti RAB Rencana pembangunan fisik di Desa Babussalam:


Gambar 2.2 Bukti RAB Rencana kegiatan Pembangunan Fisik

2.3 Realisasi Kegiatan Infrastruktur Desa Tahun 2023


Salah satu kegiatan infrastruktur atau pembangunan fisik yang terealisasi
di Desa Babussalam tahun 2023 adalah Pembangunan Drainase di Dusun
Darussalam RT 13/RW 06.
Sistem drainase adalah rangkaian kegiatan yang membentuk upaya
pengaliran air, baik air permukaan (limpasan/run off), maupun air tanah
(underground water) dari suatu daerah atau kawasan. Sistem drainase merupakan
bagian penting pada suatu kawasan perumahan. Suatu kawasan perumahan yang
tertata dengan baik haruslah juga diikuti dengan penataan sistem drainase yang
berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan
atau lahan sehingga tidak menimbulkan genangan air yang dapat menganggu
aktivitas masyarakat dan bahkan dapat menimbulkan kerugian sosial ekonomi
terutama yang menyangkut aspekaspek kesehatan lingkungan permukiman.
Hal ini yang membuat pemerintahan desa merencanakan dan
melaksanakan Pembangunan infrastruktur drainase di Dusun Darussalam RT
13/RW 06. Pembangunan ini terealisasi dengan dana berjumlah Rp. 75.075.000
dan waktu pelaksanaan 90 hari kalender.

You might also like