You are on page 1of 7

ANALISIS LABA KOTOR

I. PENGERTIAN ANALISIS LABA KOTOR

Dalam praktiknya, laba yang diperoleh perusahaan terdiri dari dua macam, yaitu :
1. Laba Kotor (gross profit) ; dan
2. Laba Bersih (net profiy).

Laba kotor artinya laba yang diperoleh sebelum dikurangkan biaya-biaya yang menjadi
beban perusahaan. Artinya laba keseluruhan yang pertama sekali perusahaan peroleh.
Sementara itu, laba bersih merupakan laba yang telah dikurangi biaya-biaya yang merupakan
beban perusahaan dalam suatu periode tertentu, termasuk pajak.
Secara umum pengertian analisis laba kotor adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui jumlah laba kotor dari period eke satu periode, serta sebab-sebab berubahnya
laba kotor tersebut antara dua atau lebih periode. Selanjutnya dengan diketahui penyebabnya,
dapat digunakan untuk memutuskan kebijakan ke depan yang berkaitan dengan laba tersebut.
Untuk melakukan analisis laba kotor, diperlukan berbagai data perusahaan. Adapun data yang
dibutuhkan untuk melakukan analisis laba kotor adalah :

1. Target yang telah ditetapkan


Target yang telah ditetapkan adalah jumlah angka atau persentase laba yang telah ditetapkan
manajemen sebelumnya. Misalnya target laba kotor yang diinginkan adalah Rp1 miliar atau
25% dari penjualan.
2. Pencapaian hasil laba pada periode tersebut
Pencapaian hasil laba pada periode tersebut artinya laba actual yang diperoleh pada periode
ini.
3. Laba pada beberapa periode sebelumnya
Merupakan perolehan laba beberapa periode yang lalu, lebih dari satu period eke belakang.
Kegunaannya untuk melihat trend perjalanan laba perusahaan dari period eke periode.

1
II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI LABA KOTOR

Dalam praktiknya perubahan yang terjadi laba kotor disebabkan dua faktor, yaitu :

1. Faktor penjualan
Penjualan maksudnya adalah omset barang atau jasa yang dijual, baik dalam unit ataupun
dalam rupiah. Besar kecilnya penjualan ini penting bagi perusahaan sebagai data awal dalam
melakukan analisis.
Sementara itu, penjualan dipengaruhi oleh :
a. Faktor harga jual
Harga jual adalah harga persatuan atau unit atau per kilogram atau lainnya produk yang dijual
di pasaran. Penyebab berubahnya harga jual adalah perubahan nilai harga jual per satuan.
b. Faktor jumlah barang yang dijual.
Jumlah barang yang dijual maksudnya adalah banyaknya kuantitas atau jumlah barang
(volume) yang dijual dalam suatu periode.

2. Faktor harga pokok penjualan.


Harga pokok penjualan adalah harga barang atau jasa sebagai bahan baku atau jasa untuk
menjadi barang dengan ditambah baiya-biaya yang berkaitan dengan harga pokok penjualan
tersebut.
Harga pokok penjualan dipengaruhi oleh :
a. Harga pokok rata-rata
Perubahan harga pokok arata-rata per satuan atau unit per kilogram atau lainnya produk
barang juga ikut memengaruhi perolehan laba kotor. Apabila harga pokok rata-rata naik, laba
kotor dapat turun, demikian pula sebaliknya.
b. Jumlah barang yang dijual
Jika jumlah penjualan meningkat, kemungkinan akan mampu meningkatkan laba kotor,
demikian pula sebaliknya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perubahan laba kotor disebabkan tiga faktor
berikut ini.
1. Berubahnya Harga Jual
2. Berubahnya Jumlah Kuantitas (Volume) Barang Yang Dijual
3. Berubahnya Harga Pokok Penjualan

2
Harga pokok penjualan suatu produk banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain :
 Harga bahan baku;
 Upah tenaga kerja;
 Serta kenaikan harga secara umum.
Faktor lainnya yang juga perlu dicermati adalah adanya ketidakefisienan di dalam
memproduksi barang atau jasa atau menjual barang yang berakibat terjadinya pemborosan.
Misalnya pengiriman pesanan yang tidak tetap waktu akan memengaruhi penjualan. Begitu
pula dengan pemakaian bahan yang terjadi pemborosan sehingga ada biaya-biaya yang tidak
perlu keluar justru menjadi beban.
Dan yang paling fatal adalah adanya unsure kecurangan dari pihak manajemen
perusahaan yang “bermain” dengan pihak lain. Demikian pula apabila kecurangan yang
terjadi diakibatkan oleh pihak ketiga. Hal ini sudah pasti sangat memengaruhi keduanya.

III. MANFAAT ANALISIS LABA KOTOR


Analisis laba kotor merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting bagi
manajemen guna mengambil keputusan untuk masa sekarang dan yang akan datang. Artinya
analisis laba kotor akan banyak membantu manajemen dalam melakukan tindakan apa yang
akan diambil ke depan dengan kondisi yang terjadi sekarang atau untuk mengevaluasi apa
penyebab turun atau naiknya laba kotor tersebut sehingga target tidak tercapai. Dengan
demikian, analisis laba kotor memberikan manfaat yang cukup banyak bagi pihak
manajemen.

Secara umum manfaat yang dapat diperoleh dari analisis laba kotor adalah:

1. Untuk Mengetahui Penyebab Turunnya Harga Jual

Dengan diketahuinya penyebab naik turunnya harga, pihak manajemen dapat


memprediksi berbagai hal, terutama berkaitan dengan penentuan harga jual ke depan dan
target harga jual yang lebih realistis. Kesalahan akibat penentuan harga jual ini pasti
dikarenakan faktor perubahan harga jual yang sangat rentan terhadap perubahan di luar
lingkungan perusahaan.

3
2. Untuk Mengetahui Penyebab Naiknya Harga Jual

Kenaikan harga jual perlu dicermati penyebabnya, sebab naiknya harga jual ini sangat
mempengaruhi perolehan laba kotor perusahaan. Faktor penyebab naiknya harga jual dapat
berasal dari dalam perusahaan, misalnya kenaikan biaya-biaya. Namun, harga jual juga dapat
naik karena dipengaruhi dari luar perusahaan, misalnya pesaing sejenis menaikkan harga
jualnya dan manajemen ikut pula menaikkan harga jual.

3. Untuk Mengetahui Penyebab Turunnya Harga Pokok Penjualan

Di samping menaikkan harga jual, laba kotor juga dipengaruhi oleh penurunan harga
pokok penjualan. Penyebab menurunnya harga jual tidak jauh berbeda dengan kenaikan harga
pokok penjualan. Hanya saja penurunan harga pokok penjualan akan membuat perusahaan
berusaha keras untuk bekerja lebih efisien dibandingkan dengan pesaing. Kalau tidak, beban
biaya yang telah dianggarkan akan ikut mempengaruhi nilai perolehan penjualan ke depan.

4. Untuk Mengetahui Penyebab Naiknya Harga Pokok Penjualan

Penyebab naiknya harga pokok penjualan juga sangat penting untuk diketahui oleh
perusahaan karena dengan diketahuinya penyebab naiknya harga pokok penjualan,
perusahaan pada akhirnya mampu menyesuaikan dengan harga jual dan biaya-biaya lainnya.
Penyebab utama naiknya harga pokok penjualan sebagian besar adalah karena dari pihak luar
perusahaan sehingga mau tidak mau perusahaan harus mampu menyesuaikan diri.

5. Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Bagian Penjualan

Analisis laba kotor juga memberikan manfaat sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian
penjualan akibat naik harga jual. Artinya ada pihak-pihak yang memang seharusnya
bertanggung jawab apabila terjadi kenaikan atau penurunan harga jual.

6. Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Bagian Produksi

Analisis laba kotor juga memberikan manfaat sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian
produksi akibat turunnya harga pokok penjualan. Artinya untuk urusan harga pokok
penjualan, pihak bagian produksilah yang bertanggung jawab.

4
7. Sebagai Salah Satu Alat Ukur Untuk Menilai Kinerja Manajemen

Sudah pasti analisis laba kotor ini pada akhirnya akan memberikan manfaat untuk menilai
kinerja manajemen dalam suatu periode. Artinya hasil yang diperoleh dari analisis laba kotor
akan menentukan kinerja manajemen ke depan.

8. Sebagai Bahan Untuk Menentukan Kebijakan Manajemen Ke Depan

Analisis laba kotor digunakan sebagai bahan untuk menetukan kebijakan manajemen ke
depan dengan mencermati kegagalan atau kesuksesan pencapaian laba kotor sebelumnya.
Jika berhasil, manajemen mungkin sekarang akan dipertahankan atau bahkan ada yang
dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi. Akan tetapi, jika gagal, sebaliknya akan diganti
dengan manajemen yang baru. Di samping itu, keberhasilan atau kegagalan manajemen
dalam mencapai target laba kotor juga akan menentukan besar kecilnya insentif yang bakal
mereka terima.

IV. CONTOH ANALISIS LABA KOTOR


Untuk lebih memudahkan, memahami, dan mengertikan pemahaman tentang analisis
perubahan laba kotor, maka berikut ini dibuatkan beberapa contoh kasus yaitu:

Kasus 1

Komponen Tahun 2018 Tahun 2019


Penjualan bersih Rp 100.000,00 Rp 165.000,00
Harga pokok penjualan Rp 75.000,00 Rp 110.000,00
Laba kotor Rp 25.000,00 Rp 50.000,00
Jumlah barang yang dijual 1.000 unit 1.100 unit
Harga persatuan Rp 100,00 Rp 150,00
Harga pokok persatuan Rp 75,00 Rp 100,00

Dari data di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Terjadi peningkatan penjualan sebanyak Rp 65.000,00 dari tahun sebelumnya, yaitu


penjualan pada tahun 2018 sebesar Rp 100.000,00 menjadi Rp 165.000,00 pada tahun 2019.

5
2. Harga pokok penjualan juga meningkat sebesar Rp 35.000,00 yaitu dari tahun 2018
sebesar Rp 75.000,00 menjadi Rp 110.000,00 pada tahun 2019.

3. Laba kotor juga meningkat sebesar 100% atau sebesar Rp 25.000,00 dari Rp 25.000,00
pada tahun 2018 menjadi Rp 50.000,00 pada tahun 2019.

4. Jumlah barang yang dijual meningkat sebesar 100 unit atau 10%, yakni dari 1.000 unit
pada tahun 2018 menjadi 1.100 unit pada tahun 2019.

5. Harga persatuan meningkat sebesar Rp 50,00 dari Rp 100,00 pada tahun 2018 menjadi
Rp 150,00 pada tahun 2019.

6. Harga pokok persatuan meningkat sebesar Rp 25,00 yakni dari Rp 75,00 pada tahun 2018
menjadi Rp 100,00 pada tahun 2019.

Untuk menganalisis perubahan laba rugi diatas, diperlukan tahap-tahap analisis.


Tujuannya adalah disamping memudahkan kita melakukan analisis, juga mempermudah
dalam memahaminya. Adapun tahap-tahap analisis yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut.

Langkah Pertama: Membuat Tabel Perubahan


Secara ringkas perubahan laba rugi yang terjadi dari data di atas jika dimasukkan ke
dalam tabel adalah sebagai berikut:
Komponen Tahun 2018 Tahun 2019 Kenaikan
Penjualan bersih Rp 100.000,00 Rp 165.000,00 Rp 65.000,00
Harga pokok penjualan Rp 75.000,00 Rp 110.000,00 Rp 35.000,00
Laba kotor Rp 25.000,00 Rp 55.000,00 Rp 30.000,00
Jumlah barang yang dijual 1.000 unit 1.100 unit 100 unit
Harga persatuan Rp 100,00 Rp 150,00 Rp 50,00
Harga pokok persatuan Rp 75,00 Rp 100,00 Rp 25,00

6
SOAL ;

1. Diselesaikan pekerjaan reparasi mobil dari langganan , pendapatan jasa diterima Rp.
.825.000.000,00 diterima tunai Rp. 513.000.000,00 sisanya dibayar kemudian, jurnalnya
sebagai berikut :
a. Pendapatan jasa - Kas
b. Kas – Pendapatan jasa
c. Kas, Piutang – Pendapatan Jasa
d. Semuanya salah.

2. Tn. Budi Menarik uang tunai Rp. 1.150.000.000,00 untuk keperluan pribadi sebesar Rp.
850.000.000,00 dan membayar utang sebesar Rp. 300.000.000,00 jurnalnya adalah :
a. Prive, Utang - Bank
b. Kas, Prive - Utang
c. Prive, Utang - Kas
d. Utang - Kas

3. Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dalam suatu periode adalah :


a. Solvabilitas
b. Likuiditas
c. Rentabilitas
d. Rasiolitas

4. Apakah tujuan perusahaan menggunakan Analisa Laba Kotor ?


a. Untuk Mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode.
b. Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang.
c. Salah semua
d. Salah semua.

You might also like