You are on page 1of 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan Karunia-Nya
kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tentang ” Sosialisasi dan pembentukan
kepribadian ”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen dan teman-teman yang telah memberi
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan mahasiswa. Kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami
mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan
makalah kami di kemudian hari dengan lebih baik lagi.

Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang ” Sosialisasi dan pembentukn
kepribadian”

Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami ucapkan terima kasih.

Gorontalo, November 2023

Penyusun

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN & ISI.......................................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................................................3
1.2. Pengertian Sosialisasi......................................................................................................................................4
1.3. Tujuan Sosialisasi.............................................................................................................................................5
1.4. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Sosialisasi..................................................................................................5
1.5. Jenis Sosialisasi................................................................................................................................................6
1.6. Tahapan Sosialisasi..........................................................................................................................................7
1.7. Media Sosialisasi Dalam Pembentukan Kepribadian.......................................................................................9
1.8 Pengertian Kepribadian.................................................................................................................................11
1.8. Faktor Pembentuk Kepribadian.....................................................................................................................12
1.9. Teori-Teori Kepribadian.................................................................................................................................13
1.10. Tahapan Perkembangan Kepribadian...........................................................................................................14
1.11. Sosialisasi nilai dan norma dalam pembentukan kepribadian......................................................................14
1.12. Tipe-Tipe Kebudayaan Khusus......................................................................................................................14
BAB II............................................................................................................................................................................. 16
STUDI KASUS.................................................................................................................................................................16
2.1. Contoh Kasus......................................................................................................................................................16
2.2. Solusi.................................................................................................................................................................. 16
2.3. Pertanyaan Pilihan Ganda Terkait dengan Topik................................................................................................17
2.4. Jawaban Pilihan Ganda.......................................................................................................................................18
2.5. Pertanyaan Essay Terkait dengan Topik.............................................................................................................19
2.6. Jawaban Essay....................................................................................................................................................19
BAB III............................................................................................................................................................................ 21
PENUTUP....................................................................................................................................................................... 21
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................................................21
3.2. Saran.................................................................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN & ISI

1.1. Latar Belakang


Manusia berbeda dengan hewan: perilaku hewan dikendalikan oleh naluri
bawaan sejak awal kehidupan. Hewan tidak memutuskan apa yang akan

dimakan karena hal ini ditentukan oleh naluri mereka. Hewan dapat hidup dan
membentuk hubungan berdasarkan nalurinya.

Manusia adalah makhluk yang tidak berdaya jika hanya mengandalkan

instingnya saja. Naluri manusia tidak selengkap dan sekuat binatang. Untuk

mengisi kekosongan dalam hidup, masyarakat mengembangkan kebudayaan.


Masyarakat harus memutuskan sendiri apa yang ingin mereka makan dan

kebiasaan lain yang kemudian menjadi bagian dari budaya mereka. Manusia
mengembangkan kebiasaan mengenai apa yang dimakannya, sehingga terdapat

perbedaan makanan pokok antar kelompok/masyarakat. Demikian pula dalam


hubungan antara laki-laki dan perempuan, kebiasaan yang berkembang dalam
masing-masing kelompok menciptakan banyak system perkawinan dan
kekerabatan yang berbeda.

Dengan kata lain, kebiasaan manusia/sosial terbentuk melalui proses


pembelajaran yang disebut sosialisasi.
1.2. Pengertian Sosialisasi
Secara sederhana sosialisasi adalah sebagai sebuah proses seumur hidup
yang berkenaan dengan cara individu mempelajari hidup, norma, dan nilai
sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkembang menjadi
pribadi yang dapat diterima oleh kelompoknya.

Adapun definisi sosialisasi menurut para ahli antara lain:

1. Charlotte Buhler

Sosialisasi adalah proses yang membantuk individu-individu belajar dan menyesuaikan diri,

tentang cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dia dapat berperan dan berfungsi dalam

kelompoknya.

2. Peter Berger

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang

berpartisipasi dalam masyarakat.

3. Bruce J. Cohen

Sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat

untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik

sebagai individu maupun sebagai anggota.


1.3. Tujuan Sosialisasi
 Memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
melangsungkan kehidupan seseorang kelak ditengah-tengah masyarakat tempat
dia menjadi salah satu anggotanya.
 Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien serta
mengembangkan kemampuannya untuk membaca, menulis, dan bercerita.
 Membantu pengendalian fungsi organik yang dipelajari melalui latihan mawas
diri yang tepat.
 Membiasakan individu dengan dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang
ada pada masyarakat.
 Untuk mengetahui lingkungan alam sekitar.
 Untuk mengetahui lingkungan sosial, tempat individu bertempat tinggal
termasuk lingkungan sosial yang baru.
 Untuk mengetahui nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat.
 Untuk mengetahui lingkungan sosial-budaya suatu masyarakat.

1.4. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Sosialisasi


Seseorang tentu tidak begitu saja dapat bersosialisasi secara langsung, tentu ada
beberapa faktor yang mempengaruhi atau mendorongnya untuk bisa bersosialisasi
dengan baik. Beberapa faktor tersebut antara lain :

 Lingkungan fisik: Lingkungan fisik seperti iklim, cuaca, geografi, dsb. dapat
mempengaruhi cara hidup dan beradaptasi seseorang dengan lingkungannya.

 Lingkungan sosial: Lingkungan sosial seperti keluarga, teman sebaya, sekolah, media
massa, dsb. dapat mempengaruhi sikap, perilaku, nilai, dan norma seseorang.

 Lingkungan budaya: Lingkungan budaya seperti agama, bahasa, seni, adat istiadat, dsb.
dapat mempengaruhi pandangan dunia, identitas diri, dan kepribadian seseorang.

 Lingkungan politik: Lingkungan politik seperti sistem pemerintahan, ideologi negara,


partai politik, dsb. dapat mempengaruhi orientasi politik, kesadaran hukum, dan
kewarganegaraan seseorang.
A. Faktor intrinsik, merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang.
Seringkali disebut dengan pembawaan atau warisan biologis. Bentuk nyata dari faktor
intrinsik ini antara lain postur tubuh, golongan darah, bakat-bakat seni, olahraga,
ketrampilan-ketrampilan, IQ atau tingkat kecerdasan, dll.

B. Faktor ekstrinsik, adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri seorang individu.
Faktor ekstrinsik ini berupa faktor lingkungan sosial budaya, tempat seorang individu
hidup dan melaksanakan pergaulan dengan warga masyarakat yang lain. Adapun
kondisi faktor ekstrinsik antara lain, kondisi lingkungan masyarakat setempat, kondisi
lingkungan pergaulan, kondisi lingkungan pendidikan, kondisi lingkungan pekerjaa,
kondisi lingkungan masyarakat luas, termasuk sebagai sarananya adalah media massa
baik media massa cetak maupun elektronik.

1.5. Jenis Sosialisasi

1. Sosialisasi primer

Pengertian sosialisasi primer menurut Peter L Berger dan Luckmann adalah sosialisasi
pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota keluarga
(masyarakat). Sosialisasi primer berlangsung saat berusia 1-5 tahun atau saat anak belum
masuk ke sekolah. Sosialisasi primer adalah proses sosialisasi yang terjadi pada masa kanak-
kanak dimana individu belajar nilai-nilai dasar dari keluarga atau orang tua sebagai agen
sosialisasi utama. Contoh dari sosialisasi primer adalah belajar berbicara, berjalan, bermain,
berdoa, dsb.

2. Sosialisasi sekunder

Sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang
memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat.proses dsosialisasi,
yaitu proses pencabutan identitas diri yang lama dan dilanjutkan dengan resosialisasi, yaitu
pemberian identitas baru yang didapat melalui institusi sosial. Sosialisasi sekunder adalah
proses sosialisasi yang terjadi pada masa remaja atau dewasa dimana individu belajar nilai-
nilai spesifik dari kelompok-kelompok sosial tertentu seperti teman sebaya, sekolah,
organisasi, dsb. sebagai agen sosialisasi tambahan. Contoh dari sosialisasi sekunder adalah
belajar berpakaian, bersikap, bermusik, berorganisasi, dsb.

1.6. Tahapan Sosialisasi

Tahapan sosialisasi menurut George Herbert Mead dapat dibedakan melalui tahap-tahap:

1. Tahap persiapan (preparatory stage)

Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan saat seorang anak mempersiapkan diri untuk

mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap

ini juga, anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.

2. Tahap meniru (play stage)

Tahap ini ditandai dengan makin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang

dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri
dan

siapa nama orang tuanya, kakaknya, dsb. Dengan kata lain kemampuan untuk menempatkan

diri pada posisi orang lain jika mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial

manusia berisikan orang-orang yang jumlahnya banyak telah mulai terbentuk. Sebagian dari

orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan

bertahannya diri yakni asal anak menyerap nilai dan norma. Bagi seorang anak, orang-orang

ini disebut orang-orang yang amat berarti (significant other).


3. Tahap siap bertindak (game stage)

Peniruan yang dilakukan sudah mulah berkurang dan digantikan oleh peran secara langsung

dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi

orang lain juga meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara

bersama-sama. Anak mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan

bekerjasama dengan teman-temannya. Pada tahap ini, lawan berinteraksi makin banyak dan

mulai berhubungan dengan taman-temannya yang sebaya di luar rumah. Bersama dengan itu,

anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

4. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage)

Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Anak sudah dapat menempatkan dirinya

pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, anak dapat bertenggang rasa tidak

hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tetapi juga dengan masyarakat
secara

luas. Manusia secara dewasa menyadari peraturan, kemampuan, bekerjasama bahkan dengan

orang lain yang tidak dikenalnya menjadi mantap. Manusia dengan perkembandan diri pada

tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.


1.7. Media Sosialisasi Dalam Pembentukan Kepribadian

1. Media sosialisasi keluarga


Dalam keadaan normal, lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak
adalah orangtua, saudara-saudara, serta mungkin kerabat dekat yang tinggal serumah.
Melalui lingkungan, anak mengenal dunia sekitarnya, dan pola pergaulan sehari-hari.
Kebijakan orangtua yang menunjang proses sosialisasi anak-anaknya antara lain:

 Mengusahakan agar anak-anaknya selalu berdekatan dengan orangtuanya.


 Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar, sehingga jiwa anak tidak

merasa tertekan.

 Mendorong anak agar dapat membedakan yang benar dan yang salah, yang baik dan

buruk, yang pantas dan tidak pantas.

 Memperlakukan anak dengan baik. Untuk itu, orangtua harus dapat berperan dengan

baik.

 Menasehati anak-anak jika melakukan kesalah atau kekeliruan.

Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam pola sosialisasi, yaitu:

1. Sosialisasi represif

 Ciri-ciri sosialisasi represif antara lain:


 Menghukum perilaku yang keliru
 Hukuman dan imbalan materil
 Kepatuhan anak kepada orangtua
 Komunikasi sebagai perintah
 Komunikasi non verbal
2. Sosialisasi partisipasif

 Ciri-ciri sosialisasi partisipasif antara lain:


 Pemberian imbalan dan sanksi
 Hukuman dan imbalan simbolis
 Otonomi anak
 Komunikasi sebagai interaksi
 Komunikasi verbal

2. Media sosialisasi teman sepermainan

Peranan positif dari kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak,


yaitu:

 Remaja merasa aman dan dianggap penting dalam kelompok persahabatan.


 Remaja dapat tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan.
 Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir,

tertekan, gembira yang mungkin tidak di dapatkan di rumah

3. Media sosialisasi sekolah

Fungsi sekolah dalam proses sosialisasi adalah memberikan pengetahuan dan


keterampilan yang di perlukan siswa serta membentuk kepribadian siswa agar sesuai
dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
4. Media sosialisasi lingkungan kerja

Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan


kepribadian seseorang. Di lingkungan kerja, seseorang akan berinteraksi dengan teman
sekerja, pimpinan dan relasi bisnis. Dalam proses interaksi akan terjadi proses saling
mempengaruhi. Pengaruh-pengaruh itu akan menjadi bagian dari dirinya.

5. Media massa sebagai media sosialisasi

Media massa merupakan alat sosialisasi yang penting karena dapat membantu
memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang norma-norma dan nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat.

1.8. Pengertian Kepribadian


Kepribadian adalah pola karakteristik yang unik dari pikiran, perasaan,
dan perilaku seseorang yang membedakannya dari individu lain. Kepribadian
seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk warisan genetik,
lingkungan sosial, dan pengalaman hidup. Kepribadian juga dapat diukur
dengan menggunakan berbagai alat tes seperti tes IQ, tes bakat, tes minat, dsb.

 Theodore M. Newcomb seorang sosiolog berkebangsaan Amerika (dalam soisologi

suatu pengantar, soerjono soekanto, 1990) menyatakan bahwa kepribadian merupakan

organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perlakunya.

 Roucek dan warren dalam buku mereka yang berjudul “sociology and introduction”

mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi factor-faktor biologis, psikologi, dan

sosiologis yang mendasari perilaku seorang individu.

 Koentjaraningrat, seorang ahli antropologi Indonesia (dalam bukunya pengantar

antropologi I, 1996) menyatakan kepribadian sebagai susunan dari unsure-unsur akal

dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa:

 Kepribadian merupakan abstraksi dari pola perilaku ,


 Kepribadian merupakan cirri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas

seorang individu, dan

 Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, skiap dan berbagai sifat yang khas

apabila seseorang berhubungan dengan orang lain

1.8. Faktor Pembentuk Kepribadian


Perbedaan kepribadian terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
berikut:

 Warisan biologis, biasanya berupa bawaan ayah, ibu, nenek, dan kakek. Pengaruh ini

tampak pada intelegensi dan kematangan fisik.

 Lingkungan alam, perbedaan iklim, topografi, dan SDA menyebabkan manusia harus

menyesuaikan diri terhadap alam.

 Lingkungan sosial, kelompok tempat bergabung seperti lingkungan keluarga, sekolah,

kerja, dan masyarakat luas, juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.

 Lingkungan budaya, perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat dapat

mempengaruhi kepribadian seseorang.

 Pengalaman yang unik, kepribadian seseorang akan dipengaruhi oleh sejumlah

pengalaman yang dilalui dalam hidupnya


1.9. Teori-Teori Kepribadian
Ada banyak teori-teori yang mencoba menjelaskan tentang kepribadian manusia.
Beberapa teori yang terkenal antara lain:

 Teori psikoanalisis: Teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud yang menganggap
bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh konflik antara id (keinginan naluriah),
ego (kesadaran diri), dan superego (norma sosial). Contoh dari teori ini adalah
kompleks Oedipus dan kompleks Elektra.

 Teori behaviorisme: Teori ini dikemukakan oleh B.F. Skinner yang menganggap bahwa
kepribadian seseorang ditentukan oleh perilaku yang dipelajari melalui penguatan
positif atau negatif. Contoh dari teori ini adalah anjing Pavlov dan tikus Skinner.

 Teori humanistik: Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow dan Carl Rogers yang
menganggap bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh motivasi untuk
mengembangkan potensi diri dan aktualisasi diri. Contoh dari teori ini adalah hierarki
kebutuhan Maslow dan terapi klien-sentris Rogers.

 Teori kognitif: Teori ini dikemukakan oleh Albert Bandura dan George Kelly yang
menganggap bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh proses mental seperti
persepsi, pemikiran, penalaran, dsb. Contoh dari teori ini adalah teori belajar sosial
Bandura dan teori konstruksi pribadi Kelly.

 Teori trait: Teori ini dikemukakan oleh Gordon Allport, Raymond Cattell, Hans
Eysenck, dsb. yang menganggap bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh ciri-ciri
atau sifat-sifat yang stabil dan konsisten. Contoh dari teori ini adalah teori tiga faktor
Eysenck dan teori lima faktor Costa dan McCrae.
1.10. Tahapan Perkembangan Kepribadian
 Tahap pertama. Merupakan proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai

ketika anak berusia 1-2 tahun.

 Tahap kedua. Merupakan tahap dimana rasa ego yang sudah dimiliki oleh seorang

anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada

dilingkungan sekitar anak tersebut, termasuk pula struktur tata nilai dan budayanya.

 Tahap ketiga. Merupakan tahap kedewasaan yang berlangsung ketika seseorang

berusia antara 25-28 tahun.

1.11. Sosialisasi nilai dan norma dalam pembentukan kepribadian


Sosialisasi berperan dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian
seseorang dipengaruhi oleh nilai dan norma sosial kebudayaan yang berlaku di
lingkungan sekitar. Nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat
diperkenalkan kepada generasi selanjutnya melalui proses sosialisasi. Melalui proses
sosialisasi ini, masyarakat dapat mewariskan nilai dan norma sosial budaya pada
generasi selanjutnya.

1.12. Tipe-Tipe Kebudayaan Khusus


Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar :

 factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-

individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu, karena masing-masing

tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang

tidak sama pula. Contoh adat-istiadat melamar mempelai di Minangkabau berbeda

dengan adat-istiadat melamar mempelai di Lampung.

 Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life). Contoh
perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan

di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman-

temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan

sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di desa

lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih banyak mempunyai sikap

menilai (sense of value).

 Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan

sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.

 Kebudayaan khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di

dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di

dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan

umatnya.

 Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh

besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda

dengan kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana

kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul


BAB II

STUDI KASUS

2.1. Contoh Kasus

Di zaman ini, kita sering melihat maraknya perempuan muslim yang tidak
menggunakan hijab dan bahkan sampai menggunakan berbagai macam pakaian yang ketat
sampai terbuka. Hal ini tentunya tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh faktor
kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh orangtuanya kepada anaknya sejak kecil sehingga
kepribadian yang terbentuk melahirkan kebiasaan yang tidak baik apalagi sang anak
perempuan merupakan seorang muslim yang wajib menutup auratnya dan memakai hijab.
Hal ini semakin kesini kita justru melihat semakin banyak wanita muslim yang dengan
terang-terangan melepaskan hijabnya dan bahkan yang memakai hijab sendiri melakukan
perlakuan yang kurang senonoh dan melenceng dari nilai norma agama. Hal ini tentunya
menjadi perhatian yang cukup serius terutama bagi orangtua sebagai pendidik utama kita di
rumah yang sehingga orangtua dapat mensosialisasikan kebiasaan baik dalam berpakaian
yang sesuai dengan norma agama sehingga akan terbentuklah kepribadian yang baik.

2.2. Solusi
Solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan diatas tak lain dan tak bukan yakni
dengan adanya sosialisasi dari orangtua mengenai bagaimana adab berpakaian dan
pentingnya menggunakan hijab bagi anak perempuan terutama yang beragama muslim
mengingat hal tersebut merupakan sebuah kewajiban orangtua dalam mengajar dan
mengawasi anak dalam berpakaian sehingga dari adanya sosialisasi dan pembiasaan tersebut
dapat membentuk kepribadian yang baik dan sesuai dengan norma agama dan tentunya tidak
akan mungkin muncul suatu peristiwa yang tidak kita inginkan untuk terjadi kepada anak
kita.
2.3. Pertanyaan Pilihan Ganda Terkait dengan Topik

1. Proses sosialisasi yang dominan dalam membentuk kepribadian anak adalah


lingkungan …
a. Masyarakat
b. Media massa
c. Sekolah dan tetangga
d. Keluarga dan sekolah
e. Tetangga dan massa

2. Berikut ini adalah faktor yang menentukan kepribadian, kecuali …


a. Keturunan
b. Lingkungan geografis
c. Lingkungan sosial
d. Lingkungan kebudayaan
e. Kecakapan

3. Organisasi sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara
khusus kalau berhubungan dengan pihak lain atau merespon suatu keadaan disebut …
a. Perilaku
b. Etos
c. Kepribadian
d. Persepsi
e. Sikap
4. Proses mempelajari nilai-nilai norma sosial oleh individu-individu disebut …
a. Tindakan sosial
b. Interaksi sosial
c. Proses sosial
d. Hubungan sosial
e. Sosialisasi

5. Pengendalian sosial bertujuan untuk …


a. Mendidik keluarga
b. Mendidik masyarakat
c. Menghukum orang yang bersalah
d. Menciptakan stabilitas sosial
e. Mencegah terjadinya penyimpangan norma

2.4. Jawaban Pilihan Ganda

1. D
2. E
3. C
4. E
5. E
2.5. Pertanyaan Essay Terkait dengan Topik

1. Bagaimanakah peran keluarga dalam merangsang seorang anak agar bersikap


sesuai dengan nilai dan norma yang diharapkan masyarakat !

2. Sebutkan 3 Tujuan sosialisasi !

3. Sebutkan 4 faktor yang memengaruhi kepribadian !

4. Sebutkan agen-agen sosialisasi !

5. Apa saja tahapan perkembangan kepribadian ?

2.6. Jawaban Essay

1. - Mengarahkan anak kepada perilaku yang baik


- Mengajarkan anak tentang pelajaran keagamaan
- Tidak terlalu membebaskan anak dalam pergaulan.

2. - Memberi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan


masyarakat.
- Mengembangkan kemampuan seseorang agar dapat berkomunikasi secara efektif
dengan orang lain.
- Menanamkan nilai dan norma bertingkah laku sesuai peraturan dan kepercayaan
masyarakat.

3. - Faktor biologis
- Faktor keluarga
- Faktor Budaya
- Faktor Sosial
4. - Keluarga.
- Kelompok permainan.
- Sekolah (pendidikan)
- Media massa.

5. - Tahap pertama. Merupakan proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai

ketika anak berusia 1-2 tahun.

- Tahap kedua. Merupakan tahap dimana rasa ego yang sudah dimiliki oleh seorang

anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada

dilingkungan sekitar anak tersebut, termasuk pula struktur tata nilai dan budayanya.

- Tahap ketiga. Merupakan tahap kedewasaan yang berlangsung ketika seseorang

berusia antara 25-28 tahun.


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sosialisasi adalah proses belajar individu atau seseorang untuk mengenal kebudayaan

masyarakat dilingkungannya. Melalui media keluarga, kelompok bermain, lingkungan

sekolah, lingkungan kerja, dan media massa. Jenis sosialisasi ada dua yaitu, sosialisasi
primer dan sekunder. Memalui tahap sosialisasi masa anak-anak. Masa remaja, dan masa
dewasa.

Kepribadian adalah cirri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang

individu. Factor pembentuk kepribadian ada 4, yaitu warisan biologis, Lingkungan alam,

lingkungan sosial dan lingkungan budaya.

3.2. Saran
Pentingnya pengetahuan tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian yang
sekarang harus diterima oleh siswa-siwi sekolah menengah atas, agar kelak mereka tidak
melakukan kesalahan terhadap anak serta mereka dapat berperan penting dilingkungan
masyarakat dengan pengetahuan yang mereka miliki.
DAFTAR PUSTAKA

Buku sosiologi 1 penerbit yudhistira

Gusti bagus rangga saputra. 2012. Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian.


http://danaseknginden1.blogspot.com/2013/03/makalah-sosiologi.html. Diakses pada:
Minggu, 10 Maret 2019

Istavita Utama. 2019. Makalah Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian.

http://underpapers.blogspot.com. Diakses pada: Minggu, 10 Maret 2019

https://adjar.grid.id/read/542746909/contoh-soal-dan-jawaban-materi-sosiologi-sosialisasi-
dan-kepribadian?page=all

https://an-nur.ac.id/sosialisasi-dan-pembentukan-kepribadian/

https://underpapers.blogspot.com/2019/03/makalah-sosialisasi-dan-pembentukan.html

You might also like