Professional Documents
Culture Documents
Makalah Sosial Dan Pembentukan Kepribadian
Makalah Sosial Dan Pembentukan Kepribadian
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan Karunia-Nya
kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tentang ” Sosialisasi dan pembentukan
kepribadian ”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen dan teman-teman yang telah memberi
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan mahasiswa. Kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami
mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan
makalah kami di kemudian hari dengan lebih baik lagi.
Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang ” Sosialisasi dan pembentukn
kepribadian”
Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN & ISI.......................................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................................................3
1.2. Pengertian Sosialisasi......................................................................................................................................4
1.3. Tujuan Sosialisasi.............................................................................................................................................5
1.4. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Sosialisasi..................................................................................................5
1.5. Jenis Sosialisasi................................................................................................................................................6
1.6. Tahapan Sosialisasi..........................................................................................................................................7
1.7. Media Sosialisasi Dalam Pembentukan Kepribadian.......................................................................................9
1.8 Pengertian Kepribadian.................................................................................................................................11
1.8. Faktor Pembentuk Kepribadian.....................................................................................................................12
1.9. Teori-Teori Kepribadian.................................................................................................................................13
1.10. Tahapan Perkembangan Kepribadian...........................................................................................................14
1.11. Sosialisasi nilai dan norma dalam pembentukan kepribadian......................................................................14
1.12. Tipe-Tipe Kebudayaan Khusus......................................................................................................................14
BAB II............................................................................................................................................................................. 16
STUDI KASUS.................................................................................................................................................................16
2.1. Contoh Kasus......................................................................................................................................................16
2.2. Solusi.................................................................................................................................................................. 16
2.3. Pertanyaan Pilihan Ganda Terkait dengan Topik................................................................................................17
2.4. Jawaban Pilihan Ganda.......................................................................................................................................18
2.5. Pertanyaan Essay Terkait dengan Topik.............................................................................................................19
2.6. Jawaban Essay....................................................................................................................................................19
BAB III............................................................................................................................................................................ 21
PENUTUP....................................................................................................................................................................... 21
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................................................21
3.2. Saran.................................................................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................................22
BAB I
dimakan karena hal ini ditentukan oleh naluri mereka. Hewan dapat hidup dan
membentuk hubungan berdasarkan nalurinya.
instingnya saja. Naluri manusia tidak selengkap dan sekuat binatang. Untuk
kebiasaan lain yang kemudian menjadi bagian dari budaya mereka. Manusia
mengembangkan kebiasaan mengenai apa yang dimakannya, sehingga terdapat
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantuk individu-individu belajar dan menyesuaikan diri,
tentang cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dia dapat berperan dan berfungsi dalam
kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang
3. Bruce J. Cohen
Sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat
untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik
Lingkungan fisik: Lingkungan fisik seperti iklim, cuaca, geografi, dsb. dapat
mempengaruhi cara hidup dan beradaptasi seseorang dengan lingkungannya.
Lingkungan sosial: Lingkungan sosial seperti keluarga, teman sebaya, sekolah, media
massa, dsb. dapat mempengaruhi sikap, perilaku, nilai, dan norma seseorang.
Lingkungan budaya: Lingkungan budaya seperti agama, bahasa, seni, adat istiadat, dsb.
dapat mempengaruhi pandangan dunia, identitas diri, dan kepribadian seseorang.
B. Faktor ekstrinsik, adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri seorang individu.
Faktor ekstrinsik ini berupa faktor lingkungan sosial budaya, tempat seorang individu
hidup dan melaksanakan pergaulan dengan warga masyarakat yang lain. Adapun
kondisi faktor ekstrinsik antara lain, kondisi lingkungan masyarakat setempat, kondisi
lingkungan pergaulan, kondisi lingkungan pendidikan, kondisi lingkungan pekerjaa,
kondisi lingkungan masyarakat luas, termasuk sebagai sarananya adalah media massa
baik media massa cetak maupun elektronik.
1. Sosialisasi primer
Pengertian sosialisasi primer menurut Peter L Berger dan Luckmann adalah sosialisasi
pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota keluarga
(masyarakat). Sosialisasi primer berlangsung saat berusia 1-5 tahun atau saat anak belum
masuk ke sekolah. Sosialisasi primer adalah proses sosialisasi yang terjadi pada masa kanak-
kanak dimana individu belajar nilai-nilai dasar dari keluarga atau orang tua sebagai agen
sosialisasi utama. Contoh dari sosialisasi primer adalah belajar berbicara, berjalan, bermain,
berdoa, dsb.
2. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang
memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat.proses dsosialisasi,
yaitu proses pencabutan identitas diri yang lama dan dilanjutkan dengan resosialisasi, yaitu
pemberian identitas baru yang didapat melalui institusi sosial. Sosialisasi sekunder adalah
proses sosialisasi yang terjadi pada masa remaja atau dewasa dimana individu belajar nilai-
nilai spesifik dari kelompok-kelompok sosial tertentu seperti teman sebaya, sekolah,
organisasi, dsb. sebagai agen sosialisasi tambahan. Contoh dari sosialisasi sekunder adalah
belajar berpakaian, bersikap, bermusik, berorganisasi, dsb.
Tahapan sosialisasi menurut George Herbert Mead dapat dibedakan melalui tahap-tahap:
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan saat seorang anak mempersiapkan diri untuk
mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap
ini juga, anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Tahap ini ditandai dengan makin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang
dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri
dan
siapa nama orang tuanya, kakaknya, dsb. Dengan kata lain kemampuan untuk menempatkan
diri pada posisi orang lain jika mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial
manusia berisikan orang-orang yang jumlahnya banyak telah mulai terbentuk. Sebagian dari
orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan
bertahannya diri yakni asal anak menyerap nilai dan norma. Bagi seorang anak, orang-orang
Peniruan yang dilakukan sudah mulah berkurang dan digantikan oleh peran secara langsung
dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi
orang lain juga meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara
bersama-sama. Anak mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan
bekerjasama dengan teman-temannya. Pada tahap ini, lawan berinteraksi makin banyak dan
mulai berhubungan dengan taman-temannya yang sebaya di luar rumah. Bersama dengan itu,
anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Anak sudah dapat menempatkan dirinya
pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, anak dapat bertenggang rasa tidak
hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tetapi juga dengan masyarakat
secara
luas. Manusia secara dewasa menyadari peraturan, kemampuan, bekerjasama bahkan dengan
orang lain yang tidak dikenalnya menjadi mantap. Manusia dengan perkembandan diri pada
merasa tertekan.
Mendorong anak agar dapat membedakan yang benar dan yang salah, yang baik dan
Memperlakukan anak dengan baik. Untuk itu, orangtua harus dapat berperan dengan
baik.
1. Sosialisasi represif
Media massa merupakan alat sosialisasi yang penting karena dapat membantu
memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang norma-norma dan nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat.
organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perlakunya.
Roucek dan warren dalam buku mereka yang berjudul “sociology and introduction”
dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Warisan biologis, biasanya berupa bawaan ayah, ibu, nenek, dan kakek. Pengaruh ini
Lingkungan alam, perbedaan iklim, topografi, dan SDA menyebabkan manusia harus
Teori psikoanalisis: Teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud yang menganggap
bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh konflik antara id (keinginan naluriah),
ego (kesadaran diri), dan superego (norma sosial). Contoh dari teori ini adalah
kompleks Oedipus dan kompleks Elektra.
Teori behaviorisme: Teori ini dikemukakan oleh B.F. Skinner yang menganggap bahwa
kepribadian seseorang ditentukan oleh perilaku yang dipelajari melalui penguatan
positif atau negatif. Contoh dari teori ini adalah anjing Pavlov dan tikus Skinner.
Teori humanistik: Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow dan Carl Rogers yang
menganggap bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh motivasi untuk
mengembangkan potensi diri dan aktualisasi diri. Contoh dari teori ini adalah hierarki
kebutuhan Maslow dan terapi klien-sentris Rogers.
Teori kognitif: Teori ini dikemukakan oleh Albert Bandura dan George Kelly yang
menganggap bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh proses mental seperti
persepsi, pemikiran, penalaran, dsb. Contoh dari teori ini adalah teori belajar sosial
Bandura dan teori konstruksi pribadi Kelly.
Teori trait: Teori ini dikemukakan oleh Gordon Allport, Raymond Cattell, Hans
Eysenck, dsb. yang menganggap bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh ciri-ciri
atau sifat-sifat yang stabil dan konsisten. Contoh dari teori ini adalah teori tiga faktor
Eysenck dan teori lima faktor Costa dan McCrae.
1.10. Tahapan Perkembangan Kepribadian
Tahap pertama. Merupakan proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai
Tahap kedua. Merupakan tahap dimana rasa ego yang sudah dimiliki oleh seorang
anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada
dilingkungan sekitar anak tersebut, termasuk pula struktur tata nilai dan budayanya.
factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-
tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang
Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life). Contoh
perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan
di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman-
temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di desa
lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih banyak mempunyai sikap
Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan
sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.
Kebudayaan khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di
dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan
umatnya.
dengan kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana
STUDI KASUS
Di zaman ini, kita sering melihat maraknya perempuan muslim yang tidak
menggunakan hijab dan bahkan sampai menggunakan berbagai macam pakaian yang ketat
sampai terbuka. Hal ini tentunya tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh faktor
kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh orangtuanya kepada anaknya sejak kecil sehingga
kepribadian yang terbentuk melahirkan kebiasaan yang tidak baik apalagi sang anak
perempuan merupakan seorang muslim yang wajib menutup auratnya dan memakai hijab.
Hal ini semakin kesini kita justru melihat semakin banyak wanita muslim yang dengan
terang-terangan melepaskan hijabnya dan bahkan yang memakai hijab sendiri melakukan
perlakuan yang kurang senonoh dan melenceng dari nilai norma agama. Hal ini tentunya
menjadi perhatian yang cukup serius terutama bagi orangtua sebagai pendidik utama kita di
rumah yang sehingga orangtua dapat mensosialisasikan kebiasaan baik dalam berpakaian
yang sesuai dengan norma agama sehingga akan terbentuklah kepribadian yang baik.
2.2. Solusi
Solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan diatas tak lain dan tak bukan yakni
dengan adanya sosialisasi dari orangtua mengenai bagaimana adab berpakaian dan
pentingnya menggunakan hijab bagi anak perempuan terutama yang beragama muslim
mengingat hal tersebut merupakan sebuah kewajiban orangtua dalam mengajar dan
mengawasi anak dalam berpakaian sehingga dari adanya sosialisasi dan pembiasaan tersebut
dapat membentuk kepribadian yang baik dan sesuai dengan norma agama dan tentunya tidak
akan mungkin muncul suatu peristiwa yang tidak kita inginkan untuk terjadi kepada anak
kita.
2.3. Pertanyaan Pilihan Ganda Terkait dengan Topik
3. Organisasi sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara
khusus kalau berhubungan dengan pihak lain atau merespon suatu keadaan disebut …
a. Perilaku
b. Etos
c. Kepribadian
d. Persepsi
e. Sikap
4. Proses mempelajari nilai-nilai norma sosial oleh individu-individu disebut …
a. Tindakan sosial
b. Interaksi sosial
c. Proses sosial
d. Hubungan sosial
e. Sosialisasi
1. D
2. E
3. C
4. E
5. E
2.5. Pertanyaan Essay Terkait dengan Topik
3. - Faktor biologis
- Faktor keluarga
- Faktor Budaya
- Faktor Sosial
4. - Keluarga.
- Kelompok permainan.
- Sekolah (pendidikan)
- Media massa.
- Tahap kedua. Merupakan tahap dimana rasa ego yang sudah dimiliki oleh seorang
anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada
dilingkungan sekitar anak tersebut, termasuk pula struktur tata nilai dan budayanya.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sosialisasi adalah proses belajar individu atau seseorang untuk mengenal kebudayaan
sekolah, lingkungan kerja, dan media massa. Jenis sosialisasi ada dua yaitu, sosialisasi
primer dan sekunder. Memalui tahap sosialisasi masa anak-anak. Masa remaja, dan masa
dewasa.
Kepribadian adalah cirri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang
individu. Factor pembentuk kepribadian ada 4, yaitu warisan biologis, Lingkungan alam,
3.2. Saran
Pentingnya pengetahuan tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian yang
sekarang harus diterima oleh siswa-siwi sekolah menengah atas, agar kelak mereka tidak
melakukan kesalahan terhadap anak serta mereka dapat berperan penting dilingkungan
masyarakat dengan pengetahuan yang mereka miliki.
DAFTAR PUSTAKA
https://adjar.grid.id/read/542746909/contoh-soal-dan-jawaban-materi-sosiologi-sosialisasi-
dan-kepribadian?page=all
https://an-nur.ac.id/sosialisasi-dan-pembentukan-kepribadian/
https://underpapers.blogspot.com/2019/03/makalah-sosialisasi-dan-pembentukan.html