Professional Documents
Culture Documents
Teks Prosa - Bahasa Indonesia SMA - Tuti
Teks Prosa - Bahasa Indonesia SMA - Tuti
Tujuan
Pembelajaran Pelajar terampil dan terbiasa menulis indah (puisi, prosa, prosa lirik, atau
drama/skenario film pendek) berdasarkan pengetahuan, pengalaman, pengamatan,
atau gagasan sendiri yang bisa diterbitkan di media cetak maupun digital.
Deskripsi Fokus pembelajaran adalah menulis karya sastra dalam berbagai genre (naskah drama dari hasil
umum konversi sebuah prosa) berdasarkan pengetahuan, pengalaman, pengamatan atau gagasan
kegiatan sendiri.
Bahasa Indonesia
Indikator Pembelajaran:
1. Mengidentifikasi struktur, unsur yang membangun dari prosa.
2. Membuat sebuah prosa (cerpen)
3. Mengidentifikasi definisi, unsur intrinsik, ekstrinsik, penulisan naskah
dari drama.
4. Mengidentifikasi langkah-langkah mengabstraksi, mengonversi,
mengedit prosa ke naskah drama
5. Mengkonversi prosa ke naskah drama pendek.
Pertanyaan Inti :
1. Apakah yang kalian ketahui tentang drama?
Pertanyaan pemantik :
1. Menurut kalian apa yang membedakan genre dalam karya sastra?
2. Menurut kalian apakah drama dapat dipentaskan jika ada salah satu unsurnya tidak
terpenuhi?
3. Menurut kalian apa perbedaan dari drama, sinetron dan film?
Pengetahuan/
Keterampilan Perangkat pembelajaran dapat
Prasyarat: digunakan untuk :
Unsur-unsur pada
prosa, drama, 1. Siswa regular
konversi naskah
Ketersediaan materi :
1. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi tidak tersedia
2. Alternatif penjelasan metode atau aktivitas, untuk siswa yang
sulit memahami konsep tidak ada
Model Pembelajaran : Tatap muka
Assesment : Individu dan kelompok (performa dan
tertulis)
Pengaturan Kelas dan Metode : Kelompok (ceramah,
diskusi, menulis terbimbing)
Persiapan pembelajaran:
1. Mengidentifikasi ,
struktur, unsur yang
membangun dari
prosa.
Mengkonversi cerpen
ke dalam naskah Membuat sebuah
LKPD 1 Kegiatan
prosa (Cerpen)
drama membuat sebuah prosa
3. Mengidentifikasi langkah-
langkah mengabstraksi,
mengonversi, mengedit
prosa ke naskah drama
5. Mengkonversi
prosa ke naskah
drama LKPD 2 : Kegiatan mengkonversi
prosa ke naksah drama pendek
Pertemuan Pertama: 1. Mengidentifikasi
struktur, unsur yang membangun dari prosa.
P N T P
E U
U
2 c. Refleksi
Peserta didik memberikan jawaban- 5 Menit
jawaban atas pertanyaan refleksi
pembelajaran hari ini dengan jujur.
d. Kesimpulan
Peserta didik memberikan kesimpulan
materi pembelajaran hari ini beserta
dengan kelompok dan gurunya
PERTEMUAN KEDUA:
Membuat sebuah cerpen
Kegiatan A W A L
https://www.idntimes.com/hype/throwback/adeka/meme-ilustrasi-
kehidupan-generasi-90an-c1c2
Tema : Keceriaan
https://id.pinterest.com/pin/800092690038117045/
Tema: Pendidikan
KEGIATAN E U U
P N T P
2 Refleksi:
a. Peserta didik memberikan jawaban-
jawaban atas pertanyaan refleksi
pembelajaran hari ini dengan jujur.
b. Peserta didik merefleksi kesulitan-
kesulitan yang dialaminya pada saat
membuat cerpen
Pertemuan Ketiga:
Mengidentifikasi definisi, unsur intrinsik, ekstrinsik,
penulisan naskah dari drama.
KEGIATAN W L
A A
2 c. Refleksi
Peserta didik memberikan jawaban- 5 Menit
jawaban atas pertanyaan refleksi
pembelajaran hari ini dengan jujur.
d. Kesimpulan
Peserta didik dan guru memberikan
kesimpulan materi pembelajaran .
Pertemuan ke empat:
Mengidentifikasi analisis drama, seluk beluk pementasan
drama, langkah-langkah mengonversi teks.
KEGIATAN AWAL
2 c. Refleksi
Peserta didik memberikan jawaban- 5 Menit
jawaban atas pertanyaan refleksi
pembelajaran hari ini dengan jujur.
d. Kesimpulan
Peserta didik dan guru memberikan
kesimpulan materi pembelajaran .
Pertemuan kelima
Mengkonversi cerpen (prosa) ke naskah
drama
KE GI AT AN A A
W L
2 c. Refleksi
Peserta didik memberikan jawaban- 5 Menit
jawaban atas pertanyaan refleksi
pembelajaran hari ini dengan jujur.
d. Kesimpulan
Peserta didik dan guru memberikan
kesimpulan materi pembelajaran .
REFLEKSI GURU
Nama Guru :
Tanggal mengajar :
Kelas :
Materi :
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa yang guru harapkan dari peserta didikmu
sebelum mengikuti pembelajaran materi prosa
dan drama ini?
2 Apakah guru merasa metode pembelajaran ini
sudah membantu peserta didik memahami
materi prosa dan drama ?
3 Apakah guru melihat peserta didik antusias
mengikuti materi prosa dan drama ini ?
4 Apakah Guru merasa menguasai materi prosa dan drama
yang diajarkan
5 Apakah guru berusaha menciptakan suasana yang
menyenangkan dan kondusif dalam kelas?
6 Berapa persenkah target pemahaman peserta didik dari
materi yang diajarkan guru hari ini!
7 Berapa orang peserta didik yang terlihat mampu menguasai
materi ini? Tuliskan nama peserta didik tersebut!
8 Setelah melakukan evaluasi ternyata hanya 10 persen peserta
didik yang mendapatkan nilai diatas kkm. Apa tindakan yang
guru lakukan dari materi ini?
9 Apakah guru merasa apa yang disampaikan sudah optima,
sesuai dengan rpp dan tujuan pembelajaran?
10 Apa yang dilakukan guru ketika memberikan apresiasi bagi
peserta didik yang berprestasi dan hukuman bagi peserta
didik yang melakukan pelanggaran?
REFLEKSI PESERTA DIDIK
Setelah kalian berdiskusi, berlatih dan melaksanakan semua kegiatan pemebelajaran ini,
cobalah kalian renungkan kembali apa yang telah kalian kuasai dan belum kuasai serta
bagaimana kesan kalian terhadap pembelajaran yang telah kalian laksanakan dengan memjawab
daftar pertanyan berikut ini:
Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan Pembelajaran :
1. Mengidentifikasi struktur, unsur yang membangun dari prosa.
2. Membuat sebuah prosa (cerpen)
3. Mengidentifikasi definisi, unsur intrinsik, ekstrinsik, penulisan
naskah dari drama.
4. Mengidentifikasi langkah-langkah mengabstraksi,
mengonversi, mengedit prosa ke naskah drama
5. Mengkonversi prosa ke naskah drama pendek
1. PENILAIAN GURU
Petunjuk umum penggunaan lembar observasi:
1. Cermati perilaku peserta didik dan berilah skor antara 1-4 sesuai kondisi yang
ditampakkan oleh peserta didik dengan memberikan tanda centang (V) pada kolom
yang tersedia.
2. Acuan pemberian skor sebagai berikut:
Skor Performa Peserta Didik
4= Selalu Terus menerus dan konsisten memperlihatkan perilaku/sikap
tampak yang diamati
3= sering Sering tetapi tidak selalu memperlihatkan perilaku/sikap yang
diamati
2= jarang Hanya sesekali dan tidak konsisten memperlihatkan
perilaku/sikap yang diamati
1= tidak pernah Belum pernah memperlihatkan perilaku/sikap yang diamati
Keterangan Kolom:
1. HG :Menghargai
2. JJ :Jujur
3. DS :Disiplin
4. TJ :Tanggung Jawab
5. PL :Peduli
6. ST :Santun
7. PD :Percaya Diri
8. MI :Motivasi Internal
9. KS :Kerjasama
1
dst
RUBRIK PENILAIAN PENULISAN CERPEN
NAMA SISWA :
KELAS ;
2. Prosa secara garis besar terbagi menjadi dua. Yaitu prosa lama dan prosa baru. Cobalah kamu cari
periodesasi dari kedua prosa tersebut!
3. Selain terdapat perbedaan dari periodesasinya, kedua prosa tersebut juga memiliki ciri khasnya
masing-masing. Tuliskan ciri dari kedua ciri dari prosa tersebut!
4. Cerpen merupakan salah satu bagian dari prosa baru. Tuliskan pengertian dan ciri dari cerpen!
5. Sebuah karya sastra terbangun atas unsur dalam dan unsur luar. Begitu juga dengan cerpen. Jelaskan
pengertian dan unsur dalam serta unsur luar yang membangun sebuah cerpen!
Lembar Kerja Peserta Didik
Pertemuan ke 3: Membuat cerpen
Petunjuk:
1. Peserta didik akan diberikan 2 buah gambar.
2. Peserta didik diminta untuk menentukan salah satu gambar sebagai tema dari cerpen yang akan
dibuat!
3. Peserta didik akan dipandu untuk membuat kerangka karangan melalui lembar kerja peserta didik ini.
4. Guru akan membimbing tiap siswa dengan melihat daritahapan yang terdapt pada lembar kerja
peserta didik.
5. Selamat bekerja.
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Perhatikan dua buah gambar dengan tema dibawahnya!
https://www.idntimes.com/hype/throwback/adeka/meme-ilustrasi-kehidupan-generasi-90an-c1c2
Tema : Keceriaan
https://id.pinterest.com/pin/800092690038117045/
Tema: Pendidikan
2. Pilihlah salah satu tema yang menarik perhatianmua dan kaitkan dengan pengalaman yang pernah
kamu alami dari kedua gamabr tersebut!
3. Kembangkan garis besar alur cerpenmu mulailah dari awal/perkenalan, muncul masalah, puncak
masalah, penyelesaian masalah!
Penyelesaian masalah
4. Buatlah pembuka cerpen kalian dengan menarik dengan melihat garis besar yang sudah kalian buat!
6. Akhirilah cerpen kamu dengan penyelesaian konfilk dan berikan penutup cerpen!
7. Buatlah kerangka karangan tersebut menjadi sebuah cerpen utuh. Bertanyalah kepada guru untuk
pengembangannya!
Judul cerpen
Karya
Kelas
Lembar Kerja Peserta Didik
Pertemuan Kelima: Mengkonversi Teks Cerpen ke
Teks naskah drama
Petunjuk:
1. Peserta didik akan ditayangkan kembali salindia berupa materi konversi teks cerpen menjadi teks
naskah drama!
2. Peserta didik akan diminta mencermati kembali tayangan tersebut.
Peserta didik diberikan dua buah judul teks cerpen yang berjudul :
a. “Menuntut Ilmu itu Tidak Penting.” karangan Hilda Munawaroh
b. “Bapak-Bapak Berdasi” karangan Bagus Pribadi
3. Masing-masing peserta didik memilih salah satu dari dua judul cerpen tersebut.
4. Peserta didik diminta untuk melaporkan ke ketua kelas judul cerpen yang dipilih.
5. Peserta didik mengambil teks cerpen sesuai dengan pilihannya.
6. Peserta didik diminta untuk membaca teks cerpen yang dipilih selama 5 menit.
7. Peserta didik diberikan lembar kerja peserta didik(LKPD) untuk kegiatan mengkonversi teks cerpen
menjadi teks naskah drama.
8. Peserta didik menkonversi teks cerpen ke teks naskah drama dengan mengikuti langkah-langkah yang
terdapat pada LKPD.
9. Peserta didik akan dibimbing guru untuk mengkonversi teks cerpen tersebut menjadi teks naskah
drama.
10. Selamat mengerjakan!
3. Catat dan bagilah beberapa peristiwa penting dalam cerpen tersebut, kemudian ubahlah menjadi
babak!
4. Susunlah dialog berdasarkan konflik yang terdapat pada teks cerpen tersebut!
Petunjuk lakuan:
Naskah drama
Teks Cerpen 1
Hida
4 Oktober 2017
http://cerpenmu.com/cerpen-kehidupan/bapak-bapak-berdasi.html
Kuis Sederhana
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan cepat pada lembar jawaban yang sudah disediakan!
1. Drama berasal dari kata ….
2. Nama artis pemeran Cinta pada film “AADC” …….
3. Kepanjangan dari sinetron adalah…
4. Seorang yang mengatur laku para tokoh d atas panggung …..
5. Pendiri “Teater Koma” adalah ….
6. Drama yang dialognya dinyayikan disebut dengan ….
7. Piala bergengsi diajang perfilman dunia adalah…..
8. Piala Citra adalah piala untuk …..
9. Penulis buku dari film “Laskar Pelangi” adalah …..
10. Apakah judul film yang diangkat dari novel laris karangan “Tere Liye”. Yang bercerita tentang tsunami
di Aceh …….
Lembar Jawaban :
1. Dramaoi
2. Dian Sastrowardoyo
3. Sinema elektronik
4. Sutradara
5. Nano Riantiarno
6. Opera
7. Oscar
8. Artis pemeran terbaik di Indonesia
9. Andrea Hirata
10. Hafalan Surat Delisa
M A T E R I
PROSA
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya
lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa
Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah,
novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,
yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi
budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
• Prosa naratif
• Prosa deskriptif
• Prosa eksposisi
• Prosa argumentatif
• Prosa persuasi
b. Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya
Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:
● Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan
segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa
kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat
atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-
cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi
kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
● Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang
melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang
mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perubahan nasib
pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek
daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya
oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan
Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
● Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan
pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau
pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio
Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim,
Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis
Drama
A. Seluk-beluk Drama
1. Pengertian drama
Drama merupakan tiruan kehidupan yang diproyeksikan di atas pentas.
Drama adalah potret kehidupan manusia, potret suka-duka, pahit manis,
dan hitam putih kehidupan manusia.
Drama sering disebut sandiwara. Sandiwara berasal dari bahasa Jawa
sandi dan warah. Sandi berarti rahasia, sedangkan warah berarti ajaran.
Sandiwara berarti ajaran yang disampaikan secara rahasia atau tidak
terang-terangan.
Drama dalam masyarakat memiliki dua arti, yaitu drama dalam arti luas
dan drama dalam arti sempit. Dalam arti luas, drama adalah semua bentuk
tontonan mengandung cerita yang dipertunjukan di depan banyak orang.
Dalam arti sempit, drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat
yang diproyeksikan di atas panggung, disajikan dalam bentuk dialog dan
gerak berdasarkan naskah, didukung tata lampu, tata panggung, tata
musik, tata rias, dan tata busana.
2. Ciri-Ciri Drama
Ciri-ciri teks drama sebagai berikut.
a. Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik untuk tokoh maupun
narator.
b. Dialog dalam teks drama tidak menggunakan tanda petik (“....”). Dialog
dalam teks drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh karena itu,
naskah drama tidak menggunakan tanda petik.
c. Naskah drama dilengkapi sebuah petunjuk tertentu yang harus
dilakukan pada tokoh pemeran bersangkutan. Petunjuk tersebut ditulis
dalam tanda kurung atau dapat juga menggunakan jenis huruf yang
berbeda dengan jenis huruf pada dialog.
d. Petunjuk dalam naskah drama terletak di atas dialog atau di samping kiri
dan kanan dialog.
3. Jenis Drama
Drama mempunyai berbagai macam jenis. Setidaknya ada tiga dasar
dalam pembagian drama. Jenis drama dapat dibedakan berdasarkan
penyajian lakon, sarana, dan keberadaan naskah.
a. Berdasarkan penyajian lakon, drama dibedakan menjadi delapan jenis
sebagai berikut.
1) Tragedi
Tragedi adalah drama yang ceritanya penuh dengan kesedihan.
2) Komedi
Drama komedi disebut juga drama ria. Komedi adal ah drama yang
ceritanya penuh dengan kelucuan sehingga membuat penonton
tertawa.
3) Opera
Opera adalah drama yang dialognya dinyanyikan dan diiringi
musik. Lagu yang dinyanyikan setiap tokoh berbeda. Begitu juga
dengan musik iringannya, setiap tokoh memiliki musik iringan
masing-masing.
4) Tragikomedi
Tragikomedi adalah drama yang isi lakonnya penuh kesedihan,
tetapi mengandung lakon-lakon menggembirakan dan
menggelikan hati.
5) Melodrama
Melodrama adalah pergelaran drama, seperti sandiwara atau film
dengan lakon yang sangat sentimentil, mendebarkan, dan
mengharukan. Melodrama lebih mengutamakan ketegangan
daripada kebenaran.
6) Farce
Farce adalah drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak
sepenuhnya dagelan. Cerita dalam Farce bersifat komedi
7) Tablo
Tablo adala jenis drama yang mengutamakan gerak.
8) Sendratari
Sendratari adalah gabungan antara seni drama dan seni tari. Jalan
cerita disajikan dalam bentuk tari-tarian dengan gerak maknawi.
b. Berdasarkan sarana, drama dibedakan sebagai berikut.
1) Drama panggung
Drama panggung adalah drama yang dimainkan oleh para aktor
dipanggung pertunjukan.
2) Drama radio
Drama radio adalah drama yang tidak bisa disaksikan dan diraba,
tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat dari radio.
3) Drama televisi
Drama telivisi adalah drama yang bisa ditonton dan didengar, tetapi
tidak bisa diraba dan hanya disiarkan di televisi.
4) Drama film
Drama film adalah drama yang hampir sama dengan drama telivisi.
Bedanya drama film ditayangkan pada layar bioskop.
5) Drama wayang
Drama wayang adalah drama yang para tokohnya digambarkan
dengan wayang golek dan dimainkan oleh dalang.
6) Drama boneka
Drama boneka hampir mirip dengan wayang. Bedanya para tokoh
dalam drama boneka digambarkan dengan boneka yang dimainkan
oleh beberapa orang.
c. Berdasarkan ada atau tidaknya naskah, drama dibedakan sebagai
berikut.
1) Drama tradisional
Drama tradisional merupakan tontonan drama tradisional yang
dipentaskan tanpa tuntutan naskah.
2) Drama modern
Drama modern merupakan drama yang dipentaskan berdasarkan
naskah atau skenario. Naskah tersebut berisi dialog dan akting para
pemain yang benar-benar diterapkan. Tindakan pemain, latar, dan
suasana kejadian dituliskan dalam petunjuk teknis atau naskah
samping. Pemain akan memerankan lakon berdasarkan naskah
tersebut. Jadi, sebelum melakukan pementasan, pemain harus
melakukan pemahaman naskah, membaca naskah, dan
menghafalkan naskah. Pemain yang baik akan dapat menyampaikan
dialog dengan penuh rasa dan penjiwaan.
B. Analisis Unsur Drama
Drama dibentuk atas struktur dan unsur-unsur pembangun. Struktur dan
unsur pembangun drama membentuk jalinan cerita dalam pementasan
drama.
1. Struktur Drama
Teks drama tersusun atas bagian-bagian yang sistematis. Bagian-bagian
tersebut disebut struktur teks drama. Struktur teks drama sebagai
berikut.
a. Prolog
Prolog terdapat pada awal lakon drama.
b. Dialog
Dialog merupakan percakapan para pemain. Dialog dalam lakon
drama menjadi media pengungkapan cerita. Dialog terdiri atas tiga
bagian, yakni orientasi, konflik atau komplikasi, dan resolusi.
1) Orientasi
Orientasi merupakan tahap perkenalan atau pelukisan awal cerita.
Biasanya orientasi berisi perkenalan tokoh, situasi, latar ataupun
peristiwa awal dalam cerita. Namun, tidak menutup kemungkinan
orientasi menceritakan konflik yang akan terjadi.
2) Konflik atau komplikasi
Konflik atau komplikasi merupakan bagian tengah cerita. Bagian
ini memaparkan tahap para pemain drama sudah terlibat dalam
persoalan pokok.
3) Resolusi atau denouement
Resolusi atau denouement merupakan tahapan penyelesaian.
Konflik yang memuncak akan mereda. Dalam bagian ini akan
terdapat pemecahan masalah. Konflik pun akan mulai memudar.
c. Epilog
Epilog merupakan kata penutup yang mengakhiri pementasan drama.
Biasanya epilog berisi kesimpulan isi cerita drama. Epilog juga dapat
berisi ajaran yang diambil penonton dari drama yang ditonton.
E. Pementasan Drama
Untuk mendapatkan hasil pementasan yang baik, perlu dilakukan latihan. Pemahaman
mengenai seluk-beluk pementasan dan cara mengolah tubuh dalam latihan drama akan
sangat membantu pemain dalam bermain peran.
1. Seluk-beluk Pementasan Drama
Dalam pementasan drama terdapat unsur unsur penunjang agar lakon drama dapat
dimainkan dengan baik.
a. Naskah
Naskah merupakan landasan dasar dalam pementasan drama. Naskah drama
berisi dialog-dialog tokoh. Selain itu, dalam naskah drama terdapat gambaran
pementasan lakon, seperti karakter tokoh, setting panggung, jalinan cerita, dan
juga suasana yang akan dimainkan di atas pentas.
b. Sutradara
Sutradara bertanggung jawab dalam memilih peran sesuai dengan karakter
tokoh, menentukan tata panggung, dan juga tata rias yang digunakan dalam
pementasan.
c. Pemain
Pemain merupakan peraga dari tokoh dalam sebuah drama
d. Tata cahaya
Penggunaan lampu sorot yang tepat akan menciptakan suasana yang diinginkan.
Selain untuk penciptaan suasana, lampu sorot dapat digunakan untuk
memfokuskan perhatian penonton kepada pemain yang berada diatas pentas.
e. Tata panggung
Tata panggung didesain sesuai dengan latar dan suasana yang diinginkan dalam
cerita.
f. Tata rias
Tata rias mencakup riasan wajah para pemain agar sesuai dengan jalan cerita. Rias
dalam pementasan drama dapat dibedakan menjadi dua, yakni rias wajar dan rias
karakter.
Kalimat dialog yang tepat untuk mengisi rumpang pada teks drama tersebut adalah …
A. Lucy : “Loh..loh kok kamu seperti itu tentu saja aku akan membayar semua hutangku kok.”
B. Lucy : “Yah, wajarlah kalo aku lupa karena aku memang ditakdirkan untuk lupa.”
C. Lucy : “Heh..kalo kamu kesal padaku tidak usah sampai seperti itu dong… “
D. Lucy : “Nah, itu kamu tau aku pelupa, dan kamu sendiri tau artinya lupa. Plis l-u-p-a..”
E. Lucy : “ Aku tau, kamu cuma bisanya menggerutu tentang keadaanku yang seperti ini.
Indikator soal :
1. Disajikan kutipan naskah drama sebanyak 6 dialog, pelajar mampu melanjutkan
naskah drama tersebut pada bagian klimaks dengan menambahkan 3 dialog yang
tepat.
2. DIsajikan kutipan naskah drama pendek, pelajar mampu mengkonversi ke dalam
sebuah cerpen.
3. Disajikan sebuah naskah drama dan hasil konversi ke dalam cerpen, pelajar mampu
menentukan kelemahan hasil konversi cerpen dengan tepat.
Setelah kalian memahami dan mampu mengkonversi cerpen ke dalam naskah drama, silakan kalian kerjakan
soal-soal berikut!
Lanjutkanlah kutipan naskah drama tersebut sebanyak 3 dialog untuk lebih mempertajam
bagaian klimaks dari kutipan naskah drama tersebut!
2. Cermati naskah drama pendek berikut ini!
Apakah Benar Lupa
Layar tertutup, dibuka kembali dengan dua orang wanita duduk di tengah. Satu orang
berkipas.
Painem : “Aku tau apa yang ada dipikiranmu setelah kejadian tadi. Sebenarnya aku bisa
mengatakan pada mereka kalo kamu itu hanya pura-pura lupa.”
Lucy : “Aku tuh tidak pura-pura lupa… tapi sengaja lupa. Yah minimal aku memang
lupa, dan kau tau kan artinya lupa?”
Painem : “Aku tau… lupa tidak ingat. Berati kamu tidak ingat…hehhehh tidak ingat
sudah makan, tidak ingat punya hutang, tidak ingat makan, tidak ingat
mandi” (mencibir).
Lucy : “Nah, itu kamu tau aku pelupa, dan kamu sendiri tau artinya lupa. Plis
l-u- p-a
Painem : “Hahahaha, pelupamu sudah terlalu akut. Lama-lama mungkin kamu akan
lupa dirimu, keluargamu, temanmu, pekerjaanmu dan semua hal
tentangmu. Iya karena kamu hidup dalam dunia yang coba kau lupakan.
Sampai nama
Suparlinah saja kau ganti dengan Lucy….oooooo Lucy seperti nama artis idola majikannya
Juminten diujung jalan itu.”
Konversikan kutipan naskah drama terseebut menjadi sebuah cerpen baik!
Menang
Luki : Hebat kamu, menang lagi dalam pertandingan e-sport. Aku juga bisa
menang kalo hanya sekedar bermain game saja di gawai.
Ratih : Kamu kira mudah mendapatkan posisi sebagai gamers nomor 1 di
Indonesia. Wah, salah kira kamu itu. Banyak orang yang tidak tau
tentang gamers, tetapi menanggapnya sangat paham dengan dunai
gamers. (bersungut).
Luki : Memang apa susahnya jadi seorang gamers. Yang penting hanya kuat
main berjam-jam kan? Malah kadang gamers itu bagai robot yang
apatis. (mengejek)
Ratih : Yang kamu tau hanya kulit luarnya saja. Seoran gamers juga harus
kuat duduk berjam-jam, mengatur startegi mengalahkan lawan,
sampai harus berinteraksi dengan orang lain lewat virtual jika kita
bermain secara group makanya mereka itu masuk ke cabang olahraga
e-sportt. Dan aku merasa bangga karena mewakili Indonesia dalam
cabang olahraga e sport ini. Dan dunia mengakui kemenanganku ini.
Teks 2, naskah cerpen
MENANG
Kulihat Ratih sangat bergembira pagi ini. Sepertinya ia merasa bangga atas diumumkannya diriya pada saat
upacara tadi. Iya, Ratih diumumlan sebagai juara 1 lomba e sport se Indonesia. Dan ia berhak mewakili Indonesia
dia ajang lomba e sport I ternasional. Ada rasa iri menyelinap dalam hatiku. Kenapa harus Ratih yang harus
mewakili. Rasa iri ku semakin membuncah, ada rasa kesal kenapa bukan aku saja.
Keirianku semakin menjadi-jadi tatkala istitrahat jam pertama menjelang. Ku hampiri dia yang sedang
mendapatkan ucapan selamat dari teman-teman kelas lain. Dengan wajah yang kupasang tak menyenangkan
mulai aku menekannya dengan kata-kata yang kurang bersahabat. Walaupun sesungguhnya kami bersahabat
sejak kecil. Aku selalu ingin mendapatkan nomor satu darinya. Dan aku berhasil, semua bidang ilmu aku kuasai.
Tak heran jika teman-teman mengakui keenceranku. Demikian juga dalam berorganisasi aku memiliki jiwa
kepemimpinan yang tinggi. Guru-guru pun mengakui, dan aku selalu didaulat menjadi pimpinan dalam setiap
kegiatan.
Kali ini aku harus dikalahkan Ratih hanya berdasarkan permaianan saja, yang menurutku banyak tak
berguna, kupikir hanya sekedar menghabiskan kuota, pulsa dan waktu yang tak berguna. Dan itu yang menjadi
alasan utamaku, kenapa aku bisa dikalahkan Ratih hanya karena hal yang menurutku benar-benar sepele. Iya
sepele hanya bermain. Maianan seperti anak kecil.
Ratih tertegun dengan semua perkataan seranganku, namun kulihat dia begitu pandai memberikan
argumennya kepadaku. Hingga aku mati kutu di buat dengan kata-katanya. Aku mencoba mendebatnya lagi,
tapi kembali Ratih berhasil menjelaskan dengan perkataannya yang tajam. Dan akhirnya aku membenarkan
segala ucapannya. Ciut hatiku, hilang iri ku.
Setelah kalian membaca kedua naskah tersebut, berikan analisismu dengan panduan pertanyaan-pertanyaan
berikut!
a. Apakah konversi cerpen ke naskah drama pada kedua teks tersebut tetap memiliki tema yang sama?
Berikan alasanmu!
b. Menurutmu apakah ada kelemahan pada cerpen hasil konversi dari naskah drama tersebut? Berikan
penjelasanmu!
c. Apakah pengkonversian dari naskah drama ke cerpen sesuai dengan langkah-langkah mengkonversi
yang telah kalian pelajari?
DAFTAR PUSTAKA