You are on page 1of 134

PPh Pasal 21

Nasikhudin
Rearrange, Added & Presented by
I Gusti Made Indra Baruna

NASIKHUDINISME.COM
FAKTA TENTANG PPh PASAL 21
1. Diatur di Pasal 21 UU PPh
2. Berlaku bagi WP Orang Pribadi yang
populasinya sekitar 92% dari total WP
terdaftar.
3. Kontribusi terhadap penerimaan 2019 sebesar
21% dari PPh Non Migas atau 11% terhadap
total penerimaan pajak
4. Penerimaan PPh Pasal 21 merupakan
penerimaan yang mudah diperoleh karena
menggunakan withholding system
5. Peraturan terkait PPh Pasal 21 relatif sedikit
namun sangat rigid dan jarang berubah kecuali
karena perubahan PTKP

NASIKHUDINISME.COM
Mekanisme Pengenaan PPh Pasal 21

SPT Masa PPh Pasal 21

PEMBERI KERJA

Setor ke kas negara


Memberikan bukti potong
Memotong PPh Pasal 21

Pembayaran upah/gaji

Jasa/Pekerjaan

Kroscek

SPT Tahunan PPh OP

PENERIMA PENGHASILAN

NASIKHUDINISME.COM
Konsep
Dasar PPh
Orang
Pribadi
Penghasilan Penyesuaian
Pembukuan
Biaya Fiskal

Penghasilan Netto
Usaha/Pekerjaan Bebas
Norma Penghasilan % Norma
Pekerjaan
Gaji, Tunjangan, Premi Dikurangi
Lain-lain Asuransi Dibayar
Pemberi Kerja 1. Biaya jabatan, 5% dari pengh.
Bruto maks. Rp6.000.000 per
Luar Negeri
tahun atau Rp500.000 per bulan
2. Iuran pensiun, THT/JHT yang
dibayar sendiri

PTKP
Pengurangan

Zakat STATUS PTKP


TAHUNAN

Kompensasi TK/0 54.000.000

TK/1 58.500.000
PTKP TK/2 63.000.000

TK/3 67.500.000

K/0 58.500.000
Penghasilan Tarif K/1 63.000.000
Kena Pajak K/2 67.500.000

K/3 72.000.000

Kredit Pajak
Pajak Terutang (dipotong Pihak Lain)
(Ps 21,22,23,24)

Kredit Pajak Pajak Yang


Pajak Yang Harus
Dibayar Sendiri (dibayar sendiri) Kurang/Lebih
(Ps 25, STP) Dibayar
Lapisan Tarif

No. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif


Progresif
1 0 s/d Rp 50.000.00,00 (50 Juta 5%
Pertama)
2 Di atas Rp 50.000.000 s/d Rp 250.000.000 (200 Juta 15%
Berikutnya)
3 Di atas Rp 250.000.000 s/d Rp 500.000.000 (250 Juta 25%
Selanjutnya)
4 Di atas Rp 500.000.000,00 (Sisa penghasilannya) 30%
TARIF PAJAK PASAL 17 ( Perubahan UU HPP berlaku Jan 2022)

Semula
(1) Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi:
a. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sebagai berikut:
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak sampai dengan Rp50.000.000,00 : 5% (lima persen)
di atas Rp50.000.000,00 s.d. Rp250.000.000,00 : 15% (lima belas persen)
di atas Rp250.000.000,00 s.d. Rp500.000.000,00 : 25% (dua puluh lima persen)
di atas Rp500.000.000,00 : 30% (tiga puluh persen)

Menjadi

(1) Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi:
a. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sebagai berikut:
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak sampai dengan Rp60.000.000,00 : 5% (lima persen)
di atas Rp60.000.000,00 s.d. Rp250.000.000,00 : 15% (lima belas persen)
di atas Rp250.000.000,00 s.d. Rp500.000.000,00 : 25% (dua puluh lima persen)
di atas Rp500.000.000,00 s.d. Rp5.000.000.000,00 : 30% (tiga puluh persen)
di atas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) : 35% (tiga puluh lima persen)
Penghasilan Tidak Kena Pajak

Kepada orang pribadi sebagai Wajib


Pajak dalam negeri diberikan
pengurangan berupa Penghasilan
Tidak Kena Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7

(Pasal 6 ayat (3) UU PPh.

NASIKHUDINISME.COM
Besaran PTKP
Uraian Besaran PTKP

Untuk diri Wajib Pajak Rp54.000.000,- setahun

Untuk tambahan WP Kawin Rp4.500.000,- setahun

Tambahan anggota keluarga sedarah Rp4.500.000,- per tanggungan


atau semenda dalam garis keturunan
lurus serta anak angkat yang menjadi
tanggungan sepenuhnya paling banyak 3
orang

NASIKHUDINISME.COM
Latihan Menghitung PTKP

Hitunglah PTKP berikut ini:


1. Bujangan
2. Kawin dengan 1 orang anak
3. Kawin belum memiliki anak
4. Tidak kawin dengan 2 orang tanggungan

NASIKHUDINISME.COM
Penghasilan Tidak Kena Pajak

PTKP Wanita Kawin (kec. ada surat kecamatan): TK/0


PTKP Wanita tidak kawin: sesuai keadaan yang sebenarnya
NASIKHUDINISME.COM
Dasar Pengenaan Pajak / Tax Base*

TAX = TAX BASE X RATE

PAJAK = DPP X TARIF

*secara umum DPP PPh OP adalah Penghasilan Kena Pajak ( Ph. Neto Fiskal – PTKP)
Tuan Yusuf memiliki
Penghasilan Neto Fiskal
sebesar Rp.600.000.000
pada tahun 2022. Diketahui
beliau baru menikah pada
tanggal 17 Agustus 2022.
Latihan Berapa PPh Terutang untuk
tuan Yusuf?
Pasal 21 UU PPh

• Pekerjaan
• Jasa
• Kegiatan
Yang dilakukan WP Orang Pribadi

NASIKHUDINISME.COM
DASAR HUKUM N
1. Pasal 21 UU PPh
2. Peraturan Menteri Keuangan nomor 252/PMK.03/2008
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan
Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan Orang Pribadi
3. Peraturan Menteri Keuangan nomor 101/PMK.010/2016
Tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak
4. Peraturan Menteri Keuangan nomor 102/PMK.010/2016
Tentang Penetapan Bagian Penghasilan Sehubungan dengan
Pekerjaan dari Pegawai Harian dan Mingguan serta Pegawai Tidak
Tetap Lainnya yang Tidak Dikenakan Pemotongan Pajak Penghasilan
5. Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-16/PJ/2016
Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan
Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan
Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan Orang
Pribadi.
6. Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-14/PJ/2013 tentang
Bentuk, Isi, Tata Cara Pengisian dan Penyampaian SPT Masa PPh
Pasal 21 dan/atau Pasal 26 Serta Bentuk Bukti Pemotongan PPh
Pasal 21 dan/atau Pasal 26

NASIKHUDINISME.COM
ASSESSMENT PAJAK

Official
Assessment

Self Assessment
Withholding

NASIKHUDINISME.COM
Pemotong PPh Pasal 21

Bendahara
Pemberi Kerja
Pemerintah

Dana Pensiun

Orang Pribadi
Penyelenggara
Kegiatan
Badan

Cabang, perwakilan,
atau unit

NASIKHUDINISME.COM
Bukan Pemotong PPh Pasal 21

Pemberi kerja
Kantor Organisasi OP yang tidak
Perwakilan internasional melakukan
Negara Asing usaha/pekerja
an bebas

NASIKHUDINISME.COM
Penerima Penghasilan
Yang dipotong PPh Pasal 21

Penerima uang Anggota dewan


Pegawai Bukan Pegawai komisaris/pengawas yang tidak
pesangon, pensiun merangkap pegawai tetap

Mantan pegawai Peserta kegiatan

NASIKHUDINISME.COM
Bukan Penerima Penghasilan
Yang dipotong PPh Pasal 21

Pejabat perwakilan Pejabat perwakilan


diplomatik organisasi internasional

NASIKHUDINISME.COM
Pegawai N
Pegawai

Pegawai Tetap

Pegawai Tidak
Tetap/Tenaga Kerja
Lepas

NASIKHUDINISME.COM
Bukan Pegawai N

NASIKHUDINISME.COM
Dokter di Rumah Sakit/Klinik N
1. Penghasilannya sebagai karyawan tetap; dan
2. Penghasilannya sebagai bukan pegawai

NASIKHUDINISME.COM
Peserta Kegiatan

NASIKHUDINISME.COM
Penghasilan N
Yang dipotong PPh Pasal 21

Penerima Jenis Penghasilan

Pegawai Tetap Penghasilan teratur dan tidak teratur


Uang pesangon, uang manfaat pensiun, THT dan JHT
yang dibayarkan sekaligus
Pensiunan Uang pensiun dan penghasilan sejenisnya

Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah
Kerja Lepas Borongan, atau upah yang dibayarkan secara bulanan
Bukan pegawai Honorarium, komisi, fee dan imbalan sejenis lainnya
dengan nama dan dalam bentuk apapun
Peserta kegiatan Uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium,
hadiah atau penghargaan dan imbalan sejenis lainnya
Anggota dewan komisaris Honorarium dan imbalan yang tidak teratur
atau dewan pengawas
Mantan pegawai Jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan
lain

NASIKHUDINISME.COM
TETAP Ph NETO - PTKP

PEGAWAI
BULANAN Ph BRUTO - PTKP
TIDAK TETAP
Ph BRUTO – 450 RIBU
HARIAN
Ph BRUTO(>4,500jt s.d.10,2jt) –
PTKP Harian

Ph BRUTO(>10,2jt) – PTKP

PENSIUNAN BERKALA Ph NETO - PTKP

((50% X Ph Bruto) - PTKP


BERKESINAMBUNGAN bulanan) Kumulatif

BUKAN PEGAWAI BERKESINAMBUNGAN ex Psl 13 (1) (50% X Ph Bruto) Kumulatif


SKEMA UMUM
TIDAK BERKESINAMBUNGAN 50 % x Ph Bruto PPh Pasal 21
KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI,
Ph Bruto Kumulatif
PENARIKAN DAPEN O/ PEGAWAI

PESERTA KEGIATAN Ph Bruto


Penghasilan Berupa Natura/Kenikmatan N
Yang dipotong PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
Penghasilan Dibayarkan dalam Mata
Uang Asing

UU PPh
NASIKHUDINISME.COM
Bukan Penghasilan
Yang dipotong PPh Pasal 21

No Jenis Penghasilan

1 Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari perusahaan asuransi


sehubungan dengan asuransi Kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna dan beasiswa
2 Penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dalam bentuk apapun
yang diberikan oleh WP atau pemerintah kecuali yang disebut dalam Pasal 5 ayat
2
3 Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan Menkeu, iuran THT atau JHT kepada badan penyelenggara THT atau
BPJS TK
4 Zakat yang diterima orang pribadi yang berhak dari badan atau Lembaga amil
zakat yang dibentuk atau disahkan pemerintah, atau sumbangan keagamaan
yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia
5 Beasiswa

NASIKHUDINISME.COM
Dasar Pengenaan dan Pemotongan N
DPP Berlaku bagi
Penghasilan Kena 1. Pegawai tetap
Pajak 2. Penerima pensiun berkala
3. Pegawai tidak tetap yang penghasilannya dibayar secara
bulanan atau jumlah kumulatif penghasilan yang diterima
dalam 1 bulan kalender lebih dari Rp4.5 juta
4. Bukan pegawai yang menerima imbalan berkesinambungan
Jumlah penghasilan Pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas yang menerima upah
yang melebihi harian, upah mingguan, upah satuan atau upah Borongan
Rp450rb sehari sepanjang penghasilan kumulatif dalam 1 bulan kalender belum
melebihi Rp4,5 jt
50% x Ph. Bruto Bukan pegawai yang menerima penghasilan tidak
berkesinambungan
Ph. Bruto Penerima penghasilan lainnya

NASIKHUDINISME.COM
Penghasilan Kena Pajak N
Penerima Penghasilan Kena Pajak
Penghasilan
Pegawai Tetap Penghasilan neto – PTKP
Pegawai tidak tetap Penghasilan bruto – PTKP
Bukan Pegawai (50% x Ph. Bruto) – PTKP per bulan
berkesinambungan

NASIKHUDINISME.COM
Penghasilan Neto bagi Pegawai Tetap N
Penghasilan bruto dikurangi dengan:
a. Biaya jabatan sebesar 5% dari penghasilan bruto setinggi-tingginya Rp500 ribu
sebulan atau Rp6 juta setahun;
b. Iuran yang terkait gaji yang dibayar oleh pegawai kepada dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan atau badan penyelenggara
tunjangan hari tua atau jamiann hari tua yang dipersamakan dengan dana pensiun
yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan

NASIKHUDINISME.COM
Contoh
Penghitungan PPh
Pasal 21
• Nasikhudin
NASIKHUDINISME.COM
TETAP Ph NETO - PTKP

PEGAWAI
BULANAN Ph BRUTO - PTKP
TIDAK TETAP
Ph BRUTO – 450 RIBU
HARIAN
Ph BRUTO(>4,500jt s.d.10,2jt) –
PTKP Harian

Ph BRUTO(>10,2jt) – PTKP

PENSIUNAN BERKALA Ph NETO - PTKP

((50% X Ph Bruto) - PTKP


BERKESINAMBUNGAN bulanan) Kumulatif

BUKAN PEGAWAI BERKESINAMBUNGAN ex Psl 13 (1) (50% X Ph Bruto) Kumulatif


SKEMA UMUM
TIDAK BERKESINAMBUNGAN 50 % x Ph Bruto PPh Pasal 21
KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI,
Ph Bruto Kumulatif
PENARIKAN DAPEN O/ PEGAWAI

PESERTA KEGIATAN Ph Bruto


Contoh Penghitungan PPh Pasal 21

1. Pegawai Tetap dengan gaji bulanan (sederhana)


2. Pegawai Tetap dengan gaji bulanan (kompleks)
3. Pegawai Tetap Pembayaran Gaji bulan Desember
4. Variasi Pegawai Keluar-Masuk Kerja
5. Pegawai Tetap dengan pembayaran rapel
6. Pegawai Tetap mendapatkan bonus
7. Pegawai Tetap dengan Tunjangan PPh Pasal 21
8. Pegawai Tetap dengan PPh Pasal 21 Ditanggung
Pemberi Kerja
9. Pegawai Tetap dengan Gaji Mingguan
10.Peserta Kegiatan
11.Penerima Penghasilan Lainnya
12.Bukan Pegawai ( Berkesinambungan & Non)
13.Pegawai Tidak Tetap dengan Upah Harian
NASIKHUDINISME.COM
1. Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan (Sederhana)

NASIKHUDINISME.COM
Perlakuan Iuran Jamsostek/Pensiun
Jenis Iuran Jamsostek Jenis Iuran Jamsostek Ketentuan

Bersifat premi asuransi Jaminan Kecelakaan Kerja Dibayar pemberi kerja: Penghasilan
(JKK) bagi karyawan
Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan (JPK) Dibayar karyawan: bukan
Jaminan Kematian (JKM) pengurang ph bruto

Dibayarkan oleh Pemberi


Kerja

Bersifat iuran pensiun Jaminan Hari Tua (JHT) Dibayar pemberi kerja: bukan
Tabungan Hari Tua (THT) penghasilan bagi karyawan

Dibayarkan oleh pemberi Dibayar oleh karyawan: pengurang


kerja maupun karyawan ph bruto

NASIKHUDINISME.COM
2. Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan (Kompleks)

NASIKHUDINISME.COM
2. Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan (Kompleks)

100.000,00

NASIKHUDINISME.COM
Latihan Gaji Bulanan
Karta adalah pegawai yang menikah dengan dua anak dan memperoleh gaji sebulan Rp
10.000.000.

Perusahaan mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan
Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0.5% dan 0.3% dari gaji.

Perusahan menanggung iuran JHT setiap bulan yakni 3.7% dari gaji, sedangkan Karta membayar
iuran JHT sebesar 2% dari gaji tiap bulan. Di samping itu, perusahaan juga mengikuti program
pensiun untuk pegawainya dengan membayar iuran pensiun untuk Karta ke dana pensiun yang
pendiriannya disahkan oleh Menkeu, setiap bulan sebesar Rp 300.000,00. Karta sendiri
membayar iuran pensiun sebesar Rp 400.000,00.

Bagaimanakah penghitungan PPh 21 atas Karta?


Jawaban - Gaji Bulanan
Penghasilan bruto per bulan 10,080,000
(Biaya jabatan) (500,000)
(Iuran JHT yang dibayar karyawan) (200,000)
(iuran dana pensiun yang dibayar karyawan) (400,000) (1,100,000)
Penghasilan netto per bulan 8,980,000
Penghasilan netto setahun 107,760,000
(PTKP)
WP Sendiri (54,000,000)
Status Kawin (4,500,000)
Tanggungan dua anak (9,000,000) (67,500,000)
Penghasilan Kena Pajak 40,260,000
Pajak terutang setahun
5% x 40.212.000 2,013,000

Pajak terutang per bulan 167,750


Penghasilan Karyawati

Bila suami memiliki Bila suami tidak berpenghasilan,


penghasilan, karyawati berhak atas elemen PTKP
karyawati tidak “Status Kawin” sebesar Rp 4.500.000,00
berhak atas elemen dan juga tanggungan
PTKP “Status Kawin”
Rp 4.500.000,00 Syarat yang harus dipenuhi adalah
ataupun tanggungan keberadaan surat keterangan dari
sehingga selalu TK/0 Pemerintah Daerah setempat, minimal di
tingkat Kecamatan.
Penghitungan di Masa Pajak Terakhir

PPh 21 = Pajak di bulan sebelumnya


(Ketika tidak ada perubahan
penghasilan dari Jan-Des)
Bulan Desember
(Bagi pegawai yang bekerja sepanjang
tahun)
PPh 21 diperhitungkan kembali
Masa Pajak Terakhir
(Ketika ada perubahan penghasilan)
Bulan terakhir saat pegawai berhenti
bekerja. (Bagian I.6.2 Lampiran PER-
16/PJ/2016)
Ilustrasi PPh 21 Bulan Desember
Andi merupakan pegawai PT Y yang mendapatkan promosi dan kenaikan gaji pada tahun 2019.
Selama bulan Januari-Juni (6 bulan) Gaji andi sebesar Rp. 5.500.000, dan mendapatkan kenaikan
menjadi Rp.7.000.000 di bayarkan bulan Juli 2019.

Perusahaan mengikuti program pensiun untuk pegawainya dengan membayar iuran pensiun
untuk Andi ke dana pensiun yang pendiriannya disahkan oleh Menkeu, setiap bulan sebesar Rp
300.000,00. Andi sendiri membayar iuran pensiun sebesar Rp 200.000,00 setiap bulan selama
2019.
PPh 21 yang sudah dipotong sebelum kenaikan gaji sebesar Rp. 26.250/bulan, kemudian selama
Juli-November total sudah dipotong Rp. 487.500.000

Bagaimana penghitungan PPh 21 atas Andi untuk bulan Desember 2019?


3. Penghitungan PPh Pasal 21 Bulan Desember

NASIKHUDINISME.COM
4.Variasi Yang Muncul
• Pegawai Pindah
• Pegawai Berhenti
• Kewajiban Subyektif Muncul ditengah tahun
• Kewajiban Subyektif Hilang ditengah tahun
Kunci Utama #1

Untuk PPh Pasal 21,


Perusahaan hanya mengurusi
Penghasilan yang diberikan
oleh perusahaan itu saja
Kunci
Utama #2
Pemindahan Lokasi Tugas
(Bagian I.5 Lampiran PER-16/PJ/2016)

PPh diperhitungkan kembali


sesuai besaran penghasilan
baru.
Besaran penghasilan
mengalami perubahan.
Di akhir periode di lokasi baru,
dilakukan penghitungan pajak
Pemindahan Lokasi Tugas kurang (lebih) bayar.

Besaran penghasilan tidak PPh lokasi baru = PPh lokasi


mengalami perubahan. lama
Ilustrasi - Gaji Bulanan
• Harun pada tahun 2022 memperoleh gaji sebulan sebesar Rp 10.000.000,00
dan membayar iuran pensiun yang ditanggung sendiri sebesar Rp
500.000,00.
• Harun telah menikah dan memiliki tiga orang anak.
• Pada bulan Agustus 2022 Harun dipromosikan ke cabang Surabaya dan
efektif bekerja 1 Agustus 2022. Harun mendapat kenaikan gaji menjadi
Rp.50.000.000 per bulan. Iuran pensiun yang dibayar sendiri naik menjadi
Rp. 1.500.000
• Bagaimana Perhitungan PPh Pasal 21 selama tahun 2022?
Ilustrasi - Gaji Bulanan Kantor Lama / Sebelum Pindah
• Harun pada tahun 2022 memperoleh gaji sebulan sebesar Rp 10.000.000,00 dan membayar iuran pensiun yang ditanggung
sendiri sebesar Rp 500.000,00.
• Harun telah menikah dan memiliki tiga orang anak.
• Pada bulan Agustus 2017 Harun dipromosikan ke cabang Surabaya dan efektif bekerja 1 Agustus 2022

Gaji 10,000,000
Pengurang
Biaya jabatan 500,000
Iuran pensiun 500,000
1,000,000
Total Penghasilan 9,000,000
Penghasilan setahun 108,000,000
PTKP sendiri 54,000,000
Kawin dan Tanggungan 3 18,000,000 72,000,000

Penghasilan Kena Pajak 36,000,000


Pajak 36.000.000 x 5% 1.800.000 -
1.800.000
Pajak per bulan 150.000

Ph Neto Januari s.d Juli 7 x 9.000.000 63.000.000


Pajak per bulan 7 x 150.000 1.050.000
Ilustrasi - Gaji Bulanan Kantor Lama / Saat Pindah Berdasarkan PER-16/PJ/2016

• Harun pada tahun 2022 memperoleh gaji sebulan sebesar Rp 10.000.000,00 dan membayar iuran pensiun yang ditanggung
sendiri sebesar Rp 500.000,00.
• Harun telah menikah dan memiliki tiga orang anak.
• Pada bulan Agustus 2022 Harun dipromosikan ke cabang Surabaya dan efektif bekerja 1 Agustus 2022

Gaji 7 Bulan 7x 10.000.000 70.000.000


Pengurang
Biaya jabatan 7 x 500.000 3.500.000
Iuran pensiun 7 x 500.000 3.500.000
7.000.000
Total Penghasilan Neto 7 Bulan 63.000.000
Penghasilan Neto setahun 12/7 x 63.000.000 108,000,000
PTKP sendiri 54,000,000
Kawin dan Tanggungan 3 18,000,000 72,000,000

Penghasilan Kena Pajak 36,000,000


Pajak 36.000.000 x 5% 1.800.000 -
1.800.000
Pajak per bulan 150.000
PPh 21 terutang Januari s.d Juli 2017 7/12 x 1.800.000 1.050.000
Ilustrasi - Gaji Bulanan Kantor Baru Berdasaran PER-16/PJ/2016

• Harun telah menikah dan memiliki tiga orang anak.


• Pada bulan Agustus 2022 Harun dipromosikan ke cabang Surabaya dan efektif bekerja 1 Agustus 2022
• Harun mendapat kenaikan gaji menjadi Rp.50.000.000 per bulan. Iuran pensiun yang dibayar sendiri naik menjadi Rp.
1.500.000

Gaji s.d Desember 2017 5 x 50.000.000 250.000.000


Pengurang
Biaya jabatan 5 x 500.000 2.500.000
Iuran pensiun 5 x1.500.000 7.500.000
10.000.000
Total Penghasilan Neto 5 Bulan 240.000.000
Penghasilan Neto di cabang sebelumnya (Jan-Juli) 63.000.00
Penghasilan Neto setahun 303,000,000
PTKP sendiri 54,000,000
Kawin dan Tanggungan 3 18,000,000 72,000,000

Penghasilan Kena Pajak 231.000.000


60.000.000 x 5% 3.000.000

171.000.000 x 15% 25.650.000 28.650.000


PPh dipotong di cabang lama 1.050.000
Pajak di cabang baru 27.600.000
Pajak per bulan ( 5 Bulan) 27.600.000 / 5 5.520.000
Sudah menjadi Subyek Pajak DN

Pegawai
Masuk
Bekerja
Baru datang dari LN
• Halim pada Juli 2017 berhenti bekerja dan memilih menjadi
Ilustrasi – SPDN pengusaha. Setelah berusaha selama 6 bulan ternyata
usahanya bangkrut
baru masuk kerja • Pada Bulan Agustus 2018 Halim diterima bekerja dengan gaji
di tengah tahun sebesar Rp. 10.000.000 per bulan dan membayar iuran
pensiun sendiri sebesar Rp. 500.000 perbulan

Gaji 10,000,000
Pengurang
Biaya jabatan 500,000
Iuran pensiun 500,000
1,000,000
Total Penghasilan 9,000,000
Penghasilan setahun (Agustus s.d Desember 2018) 5 x 9.000.000 45.000.000
PTKP sendiri 54,000,000
Penghasilan Kena Pajak 0
Pajak Terutang -

PPh 21 per bulan 0


• Herbert merupakan warga negara Austria yang baru
Ilustrasi – SPDN datang dan mulai kerja di Indonesia pada Agustus 2018
baru masuk kerja • Gaji Herbert Rp. 10.000.000 per bulan dan membayar
iuran pensiun sendiri sebesar Rp. 500.000 perbulan
di tengah tahun • Herbert belum menikah dan belum memiliki tanggungan.

Gaji 10,000,000
Pengurang
Biaya jabatan 500,000
Iuran pensiun 500,000
1,000,000
Total Penghasilan 9,000,000
Penghasilan Neto Setahun ( 5 bulan) 5 x 9.000.000 45.000.000
Penghasilan Neto Disetahunkan ( 12/5) 12/5 x 45.000.000 108.000.000
PTKP sendiri 54,000,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun 54.000.000
Pajak Terutang Setahun 5% x 50.000.000 -
15% x 4.000.000
3.100.000
Pajak Terutang tahun 2018 (5/12) 5/12 x 3.100.000 1.291.667
PPh 21 per bulan 1/5 dari PPh Setahun 1/5 x 1.291.667 258.333
Tetap menjadi Subjek Pajak DN

Pegawai Untuk wajib pajak yang berhenti bekerja dan tetap menjadi WP di
Indonesia. Maka penghasilan yang diterima untuk tahun pajak
tersebut akan dihitung dikurangi dengan PTKP setahun. Penghasilan

Keluar tidak disetahunkan.

Bekerja Kehilangan Kewajiban Subjektif

Untuk wajib pajak LN yang meninggalkan Indonesia selama-lamanya


atau WP DN yang meninggal.
Maka penghasilan akan disetahunkan dan dihitung PPh terutangnya.
• Halim pada Juli 2017 berhenti bekerja dan memilih menjadi
Ilustrasi – WP keluar pengusaha. Resmi berhenti per 1 Agustus 2017
kerja di tengah • Selama tahun 2017 Halim bekerja dengan gaji Rp. 5.000.000 per bulan
dan membayar iuran pensiun sendiri sebesar Rp. 200.000 perbulan
tahun dan tetap di • Halim belum menikah dan belum memiliki tanggungan.
Indonesia • Perhitungan PPh 21 sebelumnya:

Gaji 5.000.000
Pengurang
Biaya jabatan 250.000
Iuran pensiun 200.000
450.000
Total Penghasilan 4.550.000
Penghasilan setahun 12 x 9.000.000 54.600.000
PTKP sendiri 54,000,000
Penghasilan Kena Pajak 600.000
Pajak Terutang 5% x 600.000 30.000

PPh 21 per bulan 2.500


Ilustrasi – WP keluar • Halim pada Juli 2017 berhenti bekerja dan memilih menjadi
pengusaha. Resmi berhenti per 1 Agustus 2017
kerja di tengah • Selama tahun 2017 Halim bekerja dengan gaji Rp. 5.000.000 per bulan
tahun dan tetap di dan membayar iuran pensiun sendiri sebesar Rp. 200.000 perbulan
• Halim belum menikah dan belum memiliki tanggungan
Indonesia • Perhitungan PPh 21 pada saat keluar kerja:.

Gaji 7 Bulan 7 x 5.000.000 35.000.000


Pengurang
Biaya jabatan 5% 5% x 35.000.000 1.750.000
Iuran pensiun 7 Bulan 7 x 200.000 1.400.000
3.150.000
Total Penghasilan Neto 7 Bulan 31.350.000

PTKP sendiri 54,000,000


Penghasilan Kena Pajak 0
Pajak Terutang 0
PPh 21 sudah dipotong 7 bulan 7 x 2.500 17.500
PPh 21 Kurang / (Kelebihan) dipotong (17.500)
Kelebihan pemotongan akan dikembalikan oleh pemberi kerja
Kelebihan Pemotongan PPh 21
Ilustrasi – WP keluar • Herbert pada Juli 2019 berhenti bekerja dan memilih Kembali ke
negaranya. Efektif berhenti pada 1 Agustus 2019
kerja di tengah tahun • Selama tahun 2019 Herbert bekerja dengan gaji Rp. 10.000.000
dan meninggalkan per bulan dan membayar iuran pensiun sendiri sebesar Rp.
500.000 perbulan
Indonesia selama • Herbert belum menikah dan belum memiliki tanggungan
lamanya • Perhitungan PPh 21 di awal tahun.:

Gaji 10,000,000
Pengurang
Biaya jabatan 500,000
Iuran pensiun 500,000
1,000,000
Total Penghasilan 9,000,000
Penghasilan setahun 108,000,000
PTKP sendiri 54,000,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun 54.000.000
Pajak Terutang Setahun 5% x 50.000.000 -
15% x 4.000.000
3.100.000
Pajak per bulan 258.333
Ilustrasi – WP keluar • Herbert pada Juli 2019 berhenti bekerja dan memilih Kembali ke negaranya.
Efektif berhenti pada 1 Agustus 2019
kerja di tengah tahun • Selama tahun 2019 Herbert bekerja dengan gaji Rp. 10.000.000 per bulan
dan meninggalkan dan membayar iuran pensiun sendiri sebesar Rp. 500.000 perbulan
Indonesia selama • Herbert belum menikah dan belum memiliki tanggungan.
lamanya • Perlakuan PPh 21 saat keluar kerja:

Gaji s.d Juli 2019 ( 7 Bulan) 7 x 10.000.000 70.000.000


Pengurang
Biaya jabatan 5% 5% x 70.000.000 3.500.000
Iuran pensiun 7 Bulan 7 x 500.000 3.500.000
7.000.000
Total Penghasilan Neto 7 Bulan 63.000.000
Ph Neto disetahunkan 12/7 12/7 x 63.000.000 108.000.000
PTKP sendiri 54,000,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun 54.000.000
Pajak Terutang Setahun 5% x 50.000.000 -
15% x 4.000.000
3.100.000
PPh 21 terutang s.d Juli 2019 (7/12) 7/12 x 3.100.000
Pajak Terutang 1.808.333
PPh 21 sudah dipotong 7 bulan 7 X 258.333 1.808.333
PPh 21 Kurang / (Kelebihan) dipotong 0
Latihan Soal
Mr. John (Direktur) NPWP : 27.123.567.8-055.000, Warga Negara New
Celedonia. Mengikat kontrak kerja selama 1 tahun dengan perusahaan dan
mulai bekerja pada 1 Mei 2019. Status menikah dengan menanggung 2 anak
kandung. Beralamat di Jl. Cempaka No. 171 Sukabumi. Penghasilan setiap
bulannya yang diterima selama Mei s.d Des. 2019 sbb (dalam Rp):
• Gaji Pokok 200.000.000
• Tunjangan Jabatan 30.000.000
• Tunjangan Makan 7.000.000

Berikut program Jamsos yang diikuti perusahaan:


No. Program Jamsostek Premi Keterangan
1 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 0,3 % dari Gaji pokok Ditanggung perusahaan

2 Jaminan Kematian (JKM) 0,3% dari Gaji pokok Ditanggung perusahaan

3 Jaminan Kematian (JKM) 5% dari gaji pokok Ditanggung karyawan

4 Jaminan Hari Tua (JHT) 3% dari Gaji pokok Ditanggung perusahaan

5 Jaminan Hari Tua (JHT) 2% dari Gaji pokok Ditanggung karyawan


Rapel dan Imbalan
Tahunan (Bonus)
5. Pegawai Tetap dengan Pembayaran Rapel

NASIKHUDINISME.COM
5. Pegawai Tetap dengan Pembayaran Rapel

NASIKHUDINISME.COM
6. Pegawai Tetap Mendapatkan Bonus/THR

NASIKHUDINISME.COM
6. Pegawai Tetap Mendapatkan Bonus/THR

NASIKHUDINISME.COM
Soal THR
• Ibu Ida pada tahun 2018 memperoleh gaji
sebulan sebesar Rp 20.000.000,00 dan
membayar iuran pensiun yang ditanggung
sendiri sebesar Rp 1.000.000,00.
• Ibu Ida telah menikah dan memiliki dua
orang anak.
• Pada bulan Juli 2018 Ibu Ida menerima THR
sebesar Rp.80.000.000
• Bagaimanakah penghitungan PPh 21 untuk
Masa Pajak Juli 2018?
Perbedaan Tunjangan PPh Pasal 21 dan PPh Pasal
21 Ditanggung Pemberi Kerja

DIBERI TUNJANGAN DITANGGUNG

Jumlah PPh Pasal 21 terutang Jumlah PPh Pasal 21 terutang


= jumlah tunjangan PPh Pasal bisa jadi tidak sama dengan
21 jumlah PPh Pasal 21 yang
ditanggung pemberi kerja

Tunjangan PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 yang ditangung


ditambahkan dalam tidak ditambahkan dalam
komponen penghasilan komponen penghasilan
pegawai pegawai

Bagi pemberi kerja tunjangan Bagi pemberi kerja PPh Pasal


PPh Pasal 21 yang dibayarkan 21 yang ditanggung tidak
dapat dibiayakan sesuai dapat dibiayakan sesuai
konsep taxable deductible konsep taxable deductible
dan non taxable non dan non taxable non
deductible deductible

NASIKHUDINISME.COM
7. Pegawai Tetap dengan Tunjangan PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
7. Pegawai Tetap dengan Tunjangan PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
8. Pegawai Tetap dengan PPh Pasal 21
Ditanggung Pemberi Kerja

NASIKHUDINISME.COM
9. Pegawai Tetap dengan Gaji Mingguan

NASIKHUDINISME.COM
Penghasilan Neto bagi Penerima Pensiun
Berkala
Penghasilan bruto dikurangi dengan:

Biaya jabatan sebesar 5% dari penghasilan bruto setinggi-tingginya Rp250 ribu


sebulan atau Rp2,5 juta setahun;

NASIKHUDINISME.COM
TETAP Ph NETO - PTKP

PEGAWAI
BULANAN Ph BRUTO - PTKP
TIDAK TETAP
Ph BRUTO – 450 RIBU
HARIAN
Ph BRUTO(>4,500jt s.d.10,2jt) –
PTKP Harian

Ph BRUTO(>10,2jt) – PTKP

PENSIUNAN BERKALA Ph NETO - PTKP

((50% X Ph Bruto) - PTKP


BERKESINAMBUNGAN bulanan) Kumulatif

BUKAN PEGAWAI BERKESINAMBUNGAN ex Psl 13 (1) (50% X Ph Bruto) Kumulatif


SKEMA UMUM
TIDAK BERKESINAMBUNGAN 50 % x Ph Bruto PPh Pasal 21
KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI,
Ph Bruto Kumulatif
PENARIKAN DAPEN O/ PEGAWAI

PESERTA KEGIATAN Ph Bruto


Tarif PPh Pasal 21
Penerima Penghasilan Tarif DPP

1. Pegawai Tetap Tarif Pasal 17 UU PPh Penghasilan Kena Pajak


2. Penerima Pensiun Berkala
PKP Tarif
3. Pegawai Tidak Tetap atau
Tenaga Kerja Lepas yang Rp0 s.d. Rp50 juta 5%
dibayarkan secara bulanan Di atas Rp50 jt s.d. Rp250 jt 15%
Di atas Rp250 jt s.d. Rp500 jt 25%
Di atas Rp500 juta 30%

Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Tarif Pasal 17 a. Jml yang melebihi
Kerja Lepas yang dibayar harian, Rp450rb sehari; atau
mingguan, satuan, Borongan dan b. Jml Penghasilan bruto –
uang saku harian sepanjang tidak PTKP sebenarnya
dibayarkan bulanan apabila dalam 1
kalender telah lebih dari
Rp4,5 jt
c. Jml Ph bruto – PTKP
setahun apabila telah
lebih dari Rp10.200.000
Bukan Pegawai Tarif Pasal 17 a. 50% x (Ph Bruto – PTKP
per bulan) = ber-NPWP
b. 50% x Ph bruto = tidak
ber NPWP
Lainnya Tarif Pasal 17 Jml Ph Bruto

NASIKHUDINISME.COM
Tarif bagi Penerima Penghasilan yang
tidak memiliki NPWP

NASIKHUDINISME.COM
Saat Terutang PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
PPh Pasal 21 FINAL

Pesangon
PP 68/2009

Uang Manfaat
PPh 21 Pensiun, THT, JHT,
dibayar
Final sekaligus
PP 68/2009

Honor PNS dari


APBN/APBD
PP 80/2010

NASIKHUDINISME.COM
PPh Pasal 21 FINAL
• Dihitung dari penghasilan bruto
• PPh Pasal 21 yang dipotong tidak dapat
dikreditkan di SPT Tahunan PPh OP

NASIKHUDINISME.COM
Lapisan Tarif Khusus dan Dasar Pengenaan
(Pesangon: PP No. 68 Tahun 2009)

No. Lapisan Penghasilan Bruto Tarif


1 0 s/d Rp 50.000.00,00 ( 50 Juta Pertama) 0%
2 Di atas Rp 50.000.000,00 s/d Rp 100.000.000,00 (50 Juta 5%
Berikutnya)
3 Di atas Rp 100.000.000,00 s/d Rp 500.000.000,00 15%
(400 Juta Selanjutnya)
4 Di atas Rp 500.000.000,00 (sisanya) 25%

Dasar Pengenaan Pajak:


Penghasilan bruto tanpa dikurangi PTKP
NO. LAPISAN PENGHASILAN BRUTO TARIF

1 0 s/d Rp 50.000.00,00 0%
2 Di atas Rp 50.000.000,00 5%

Dasar Pengenaan: Penghasilan bruto tanpa dikurangi PTKP

Lapisan Tarif Khusus dan Dasar Pengenaan


Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, Jaminan Hari Tua
PP No. 68 Tahun 2009
Penghitungan PPh Pasal 21 - FINAL LAIN

Penghasilan berupa Honor dan Imbalan lain Tarif :


Gol IV -15%;
Diterima Pejabat Negara, PNS, Gol III - 5%;
anggota TNI/POLRI sumber dana Gol II- 0%
dari Keuangan Negara /Daerah,
kecuali yang dibayarkan kepada
PNS golongan II d ke bawah dan
anggota TNI/POLRI berpangkat diatur dalam
Pembantu Letnan Satu ke bawah Peraturan
Menteri
atau Ajun Inspektur Tingkat Satu Keuangan
ke bawah. tersendiri
Beda PPh Pasal 21 dan 26

NASIKHUDINISME.COM
Tarif PPh Pasal 26

NASIKHUDINISME.COM
Penghitungan PPh Pasal 21
Pegawai Tidak Tetap, Bukan
Pegawai dan lainnya
Semua
Menggunakan Tarif
Pasal 17 UU PPh
( Tapi DPP nya Beda)
10. Peserta Kegiatan ( DPP = Ph. Bruto)

NASIKHUDINISME.COM
Penerima Penghasilan Lain
11. Penerima Penghasilan Lain (DPP = Ph Bruto Kumulatif)

Penerima
Penghasilan Lain

Honorarium Jasa Produksi,


Penarikan Dana
Anggota Dewan Tantiem, Gratifikasi,
Pensiun oleh
Komisaris Non Bonus Diterima
Pegawai Aktif
Pegawai Mantan Pegawai
Ilustrasi Puntadewa merupakan seorang komisaris independen di suatu perusahaan, tanpa
melakukan rangkap jabatan.

(Honorarium Perusahaan membayarkan honorarium kepada setiap komisarisnya secara periodik per
kuartal dengan nominal tetap senilai Rp 135.000.000,00.
Berapakah besar PPh 21 yang seharusnya dikenakan terhadap Puntadewa atas
Komisaris) penghasilan tersebut?

Periode Pembayaran Pajak Terutang Kumulatif


Kuartal I 135.000.000 5% x 50.000.000 + 15% x 85.000.000 135.000.000
= 15.250.000
Kuartal II 135.000.000 15% x 115.000.000 + 25% x 20.000.000 270.000.000
= 22.250.000
Kuartal III 135.000.000 25% x 135.000.000 405.000.000
= 33.750.000
Kuartal IV 135.000.000 25% x 95.000.000 + 30% x 40.000.000 540.000.000
=35.750.000
Bukan Pegawai
12.Bukan Pegawai (DPP Utama = 50% x Ph Bruto)

NASIKHUDINISME.COM
12. Bukan Pegawai – Tidak Berkesinambungan

NASIKHUDINISME.COM
12. Bukan Pegawai - Berkesinambungan

NASIKHUDINISME.COM
12. Bukan Pegawai - Berkesinambungan

NASIKHUDINISME.COM
12. Bukan Pegawai - Berkesinambungan

NASIKHUDINISME.COM
Penghasilan dibayarkan dengan adanya rincian
terkait gaji pihak lain & bahan material.

NASIKHUDINISME.COM
Pak Mario (tidak memiliki NPWP, K/2)
merupakan seorang tukang AC yang
dipanggil rutin oleh PT ABC untuk

Latihan membersihkan 30 AC di kantor tersebut


setiap 2 bulan sekali. Pak Mario diberikan
honor 3 juta untuk satu kali kedatangan.
Soal Pekerjaan rutin dilakukan di akhir bulan
Januari, Maret,
Bukan Mei,Juli,September,November 2022. Pada
bulan Juni PT ABC memberikan kerjaan
tambahan untuk service 1000 unit AC di
Pegawai hotel miliknya dengan honor Rp.
100.000.000. Hitung PPh Pasal 21 selama
tahun 2022!
Pegawai
Tidak
Tetap
Penghitungan Teknis (Upah Harian, Satuan, Borongan)

Penghasilan harian <


Tidak dikenai pajak
Rp 450.000,00

Penghasilan kumulatif
per bulan < Rp DPP = Penghasilan
4.500.000 yang melebihi Rp
450.000,00
Penghasilan harian >
Rp 450.000,00
Tarif berlaku adalah
tarif lapis pertama
(5%)
DPP = Penghasilan
harian – PTKP harian
Upah Harian/ Upah Penghasilan kumulatif
Hasil Konversi per bulan 4.500.000 <
X < 10.200.000 Tarif berlaku adalah
tarif lapis pertama
(5%)

DPP = Penghasilan
disetahunkan - PTKP
Penghasilan kumulatif
per bulan > Rp
10.200.000
Tarif berlaku adalah
tarif progresif pasal
17.
13. Pegawai Tidak Tetap – Upah Harian

NASIKHUDINISME.COM
13. Pegawai Tidak Tetap – Upah Harian

NASIKHUDINISME.COM
Latihan (Upah Harian)

Tunggul Ametung (berstatus menikah


dan belum memiliki anak) selama bulan
Januari 2017 bekerja sebagai tenaga
kerja lepas di suatu perusahaan dan
dibayar harian selama 15 hari serta
menerima upah harian sebesar Rp
600.000,00.

Berapakah besar PPh 21 yang harus


dipotong oleh perusahaan sepanjang
hari – hari pelaksanaan pekerjaan oleh
Tunggul Ametung?
Bukti Potong PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
E-SPT Masa PPh Pasal 21
Unduh – Aplikasi
Perpajakan

NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
extract file (.zip) hasil download supaya muncul folder “Debug” ini~

NASIKHUDINISME.COM
Ini isian folder “Debug”-nya……

Gunakan yang e-SPT package ya


(yang ukuran file-nya lebih besar) supaya
bisa langsung melakukan proses instalasi…

NASIKHUDINISME.COM
Lokasi
folder instalasi
default

NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
Kalau mau baca-baca
lebih lengkap

NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
NASIKHUDINISME.COM
SPT Masa PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
SPT Masa PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
SPT Masa PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
SPT Masa PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
SPT Masa PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
SPT Masa PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
SPT Masa PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
SPT Masa PPh Pasal 21

NASIKHUDINISME.COM
TERIMA KASIH
@nasikhudinis.me - @indra_baruna

Nasikhudinisme

www.nasikhudinisme.com

nasikhudinisme@gmail.com
i.baruna@gmail.com

You might also like