You are on page 1of 145

PAJAK PENGHASILAN

ORANG PRIBADI
Y= C+I
PPh PPN PBB
DASAR HUKUM PPh
UU NOMOR 7 TAHUN 1983 BERLAKU 1 JANUARI 1984

UU NOMOR 7 TAHUN 1991 BERLAKU 1 JANUARI 1992

UU NOMOR 10 TAHUN 1994 BERLAKU 1 JANUARI 1995

UU NOMOR 17 TAHUN 2000 BERLAKU 1 JANUARI 2001

UU NOMOR 36 TAHUN 2008 BERLAKU 1 JANUARI 2009

UU NO. 2 TAHUN 2020 (PERPU 1/2020) BERLAKU 31 MARET 2020

UU NOMOR 11 TAHUN 2020 BERLAKU 2 NOVEMBER 2020


SUBJEK PAJAK

Ps. 2 ayat (1) dan ayat (2) UU PPh


ORANG PRIBADI
• Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat
tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia.

• Warisan yang belum terbagi sebagai satu


kesatuan merupakan subjek pajak pengganti, menggantikan
mereka yang berhak yaitu ahli waris. Penunjukan warisan yang
belum terbagi sebagai subjek pajak pengganti dimaksudkan
agar pengenaan pajak atas penghasilan yang berasal dari
warisan tersebut tetap dapat dilaksanakan.
Penjelasan Ps. 2 ayat (1) huruf a UU PPh
WARISAN BELUM TERBAGI
• Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, Wajib
Pajak suatu warisan yang belum terbagi diwakili
oleh salah seorang ahli warisnya, pelaksana wasiatnya atau
yang mengurus harta peninggalannya.

Ps. 32 ayat (1) huruf e UU KUP


ORANG PRIBADI
ORANG PRIBADI
ORANG PRIBADI
ORANG PRIBADI
ORANG PRIBADI
ORANG PRIBADI
ORANG PRIBADI
ORANG PRIBADI
ORANG PRIBADI
PERBEDAAN SPDN dan SPLN
No. Uraian Subjek Pajak (WP) DN Subjek Pajak LN.

1. Ruang lingkup Penghasilan Meliputi Penghasilan Seluruh dunia. Hanya Penghasilan dari Indonesia.

2.. Kewajiban memiliki NPWP Wajib memiliki NPWP. Tidak Wajib memiliki NPWP.

Terdapat kewajiban menyampaikan baik SPT


3. Kewajiban menyampaikan SPT Tidak ada kewajiban SPT.
Masa maupun SPT Tahunan.

4. Penghasilan yg dikenakan Pajak Penghasilan Kena Pajak bagi WP Penghasilan Bruto.

a. Dikenakan Tarif Pasal 17. yaitu : Dikenakan Tarif Khusus Psl 26. Atau
5. Tarif. - Tarif tunggal 25% seseuai dengan Tarif menurut P3B (Tax-
b. Dikenakan Tarif PPh. Final (Psl 4 ayat 2. Treaty).

Merupakan angsuran dari PPh yang terutang Merupakan pembayaran yang Final
6. Pembayaran Pajak Tahun Berjalan.
pada akhir tahun. kecuali yang Final kecuali yang berubah status.

8. Keberatan dan Banding Mempunyai Hak dimaksud. Tidak mempunyai hak dimaksud

9. Pembukuan Diwajibkan menyelenggarakan. Tidak terdapat kewajiban tsb.


TIDAK TERMASUK SUBJEK PAJAK

Ps. 3 UU PPh
OBJEK PAJAK
PENGHASILAN
PENGHASILAN
Dikenakan Pajak dengan
P
Tarif Umum/Tarif Ps.17(1)
E Objek
N Pajak Dikenakan Pajak dengan
G Tarif Khusus dan Bersifat
H Final Ps. 4 ayat (2) UU PPh
A
S
I
Dikecuali-kan Tidak digabungkan
L dengan Penghasilan
dari /
A Bukan Objek yang dikenakan Pajak
N Pajak dengan Tarif Umum

Ps. 4 ayat (1) UU PPh Ps. 4 ayat (3) UU PPh


Mengalirnya Tambahan Kemampuan
Ekonomis
Penggunaan
P
dari pekerjaan dalam hubungan E
kerja dan pekerjaan bebas N
G
H konsumsi
dari usaha dan kegiatan
A
S
dari modal, yang berupa harta gerak
I
ataupun harta tak gerak L menambah kekayaan
A Wajib Pajak
N
lain-lain

Penjelasan Ps.4(1) UU PPh


PENGHASILAN
UU PPh Menganut Pengertian Penghasilan yg Luas
Untuk menghitung
PPh

✓ semua jenis Ph yg diterima atau diperoleh dlm suatu th pajak digabungkan untuk
mendapatkan dasar pengenaan pajak.

✓ apabila dlm satu th pajak suatu usaha atau kegiatan menderita kerugian, kerugian tsb
dikompensasikan dgn Ph lainnya (kompensasi horizontal),
kecuali kerugian yg diderita di luar negeri.

✓ apabila suatu jenis Ph dikenai pajak dgn tarif yang bersifat final atau dikecualikan dari
obyek pajak, maka Ph tsb tidak boleh digabungkan dgn Ph lain yg dikenai tarif umum.

Penjelasan Ps.4(1) UU PPh


PENGHASILAN
PENGHASILAN

Penghasilan dari usaha syariah

Imbalan bunga sesuai KUP

Surplus Bank Indonesia


UU CIPTA KERJA
PENGHASILAN
Karakteristik PPh Bersifat Final
▪ Penghasilan yg pengenaan pajaknya bersifat final tidak digabungkan dgn
penghasilan yg dikenakan pajak dgn tarif umum.
▪ Tarif pajaknya tersendiri/khusus
▪ PPh-nya tidak dapat dikreditkan dgn PPh terutang yang dihitung dengan tarif
umum
▪ Biaya yg terkait dgn usaha mendapatkan, menagih, dan memelihara (3m)
penghasilan yang dikenakan PPh bersifat final tsb tidak dapat dikurangkan dlm
menghitung PhKP.
▪ Pada umumnya, pemenuhan kewajiban pajaknya melalui
pemotongan/pemungutan pajak oleh pihak lain. Namun ada juga jenis PPh Final
yang dibayar sendiri.
▪ Apabila penghasilan yang dikenakan PPh bersifat final adalah penghasilan dari
usaha, maka PPh bersifat final tetap dikenakan walaupun Wajib Pajak menderita
kerugian usaha.
Pertimbangan PPh Bersifat Final

Pertimbangan antara lain:


✓ Perlu adanya dorongan perkembangan investasi dan
tabungan masyarakat,
✓ kesederhanaan dalam pemungutan pajak,
✓ berkurangnya beban administrasi bg WP maupun DJP,
✓ pemerataan dalam pengenaan pajaknya, dan
✓ memperhatikan perkembangan ekonomi dan moneter.
Penghasilan Istri dari Satu Pembeli Kerja

Penghasilan bagi wanita yang telah kawin pada awal tahun pajak
atau pada awal bagian tahun pajak
yang semata-mata diterima atau diperoleh dari satu pemberi
kerja yang telah dipotong pajak berdasarkan ketentuan Pasal 21
UU PPh dan
pekerjaan tersebut tidak ada hubungannya dengan usaha atau
pekerjaan bebas suami atau anggota keluarga lainnya

→ tidak digabung dengan penghasilan suami → sudah final.

Pasal 8 ayat (1) UU PPh


PP 46/2013
PP 23/2018

Berlaku sejak
1 Juli 2018
PP 23/2018
PP 23/2018
PP 23/2018
PENGHASILAN
PENGHASILAN BUKAN OBJEK
a.1. bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yg a.2. harta hibahan yg diterima oleh
diterima oleh badan amil zakat atau lembaga keluarga sedarah dalam garis
amil zakat yg dibentuk atau disahkan oleh keturunan lurus satu derajat,
pemerintah dan yg diterima oleh penerima badan keagamaan, badan
zakat yg berhak atau sumbangan keagamaan pendidikan, badan sosial
yg sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang termasuk yayasan, koperasi,
diakui di Indonesia, yg diterima oleh lembaga atau orang pribadi yg
keagamaan yg dibentuk atau disahkan oleh menjalankan usaha mikro dan
pemerintah dan yg diterima oleh penerima kecil, yg ketentuannya diatur
sumbangan yg berhak, yg ketentuannya dgn atau berdasarkan PMK.
diatur dgn atau berdasarkan PP; dan

sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau


penguasaan di antara pihak-pihak ybs.
Ps. 4 ayat (3) UU PPh
PENGHASILAN BUKAN OBJEK
b. warisan;
c. harta termasuk setoran tunai yg diterima oleh
badan sdd Ps. 2 ayat (1) huruf b UU PPh sbg
pengganti saham atau sbg pengganti
penyertaan modal;
d. penggantian atau imbalan sehub. dgn
pekerjaan atau jasa yg diterima atau diperoleh ▪ yg diberikan oleh bukan WP,
dlm bentuk natura dan/atau kenikmatan dari
WP atau Pemerintah, kecuali:
▪ WP yg dikenakan pajak secara
final atau
▪ WP yg menggunakan norma
penghitungan khusus
(deemed profit) sdd Ps. 15 UU
PPh;
Ps. 4 ayat (3) UU PPh
PENGHASILAN BUKAN OBJEK

f. dividen atau bagian laba yg diterima atau diperoleh PT sbg WPDN, koperasi,
BUMN, atau BUMD, dari penyertaan modal pd badan usaha yg didirikan dan
bertempat kedudukan di Ind. dgn syarat:
1. dividen berasal dari cadangan laba yg ditahan; dan
2. bagi PT, BUMN dan BUMD yg menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yg
memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yg disetor;
g. iuran yg diterima atau diperoleh dana pensiun yg pendiriannya telah
disahkan Menteri Keuangan, baik yg dibayar oleh pemberi kerja maupun
pegawai;
h. Ph dr modal yg ditanamkan oleh dana pensiun sbgmana dimaksud pada
huruf g, dalam bidang-bidang tertentu yg ditetapkan dgn KMK;

Ps. 4 ayat (3) UU PPh


PENGHASILAN BUKAN OBJEK
i. bagian laba yg diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer
yg modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan,
firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi
kolektif;
k. penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura
berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan
menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia, dengan syarat badan
pasangan usaha tersebut:
1. merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau yang menjalankan
kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan; dan
2. sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia;
Ps. 4 ayat (3) UU PPh
PENGHASILAN BUKAN OBJEK
m. sisa lebih yg diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yg bergerak
dlm bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yg
telah terdaftar pada instansi yg membidanginya,
▪ yg ditanamkan kembali dlm bentuk sarana dan prasarana kegiatan
pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan,
▪ dlm jk wkt paling lama 4 th sejak diperolehnya sisa lebih tsb.,
yg ketentuannya diatur lebih lanjut dgn atau berdasarkan PMK

n. bantuan atau santunan yg dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan


Sosial kpd WP ttt, yg ketentuannya diatur lebih lanjut dgn atau berdasarkan
PMK.

Ps. 4 ayat (3) UU PPh


PENGHASILAN BUKAN OBJEK

UU Nomor 11 tentang Cipta Kerja selain mengubah definisi dalam Pasal 4


ayat (3) UU PPh huruf f dan i juga menambah 2 huruf lagi yaitu o dan p.

Ps. 4 ayat (3) UU PPh stdtd UU Cipta Kerja


ORANG PRIBADI
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
2
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
PEMBUKUAN DAN PENCATATAN
Wajib Pajak orang pribadi Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang
yang melakukan kegiatan usaha dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan DATA
atau pekerjaan bebas dan Wajib dan INFORMASI KEUANGAN yang meliputi :
Pajak badan di Indonesia wajib • harta,
• kewajiban,
menyelenggarakan
• modal,
pembukuan. • penghasilan dan biaya,
• serta jumlah harga perolehan dan penyerahan
barang atau jasa,
yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan
berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode
Tahun Pajak tersebut.

Ps. 28 ayat (1) UU KUP Ps. 1 angka 29 UU KUP


PENGURANG PENGHASILAN BRUTO
JUMLAH SELURUH PENGHASILAN BRUTO XXXX
BIAYA atau PENGURANG PENGHASILAN BRUTO XXX
PEMBUKUAN
JUMLAH PENGHASILAN NETO KOMERSIAL
(-)
XXX
KOREKSI FISKAL
BAGAIMANA XXX
POSITIF
MENGHITUNG (XXX)
NEGATIF (+)
PAJAK?
PENGHASILAN NETO FISKAL XXX
KOMPENSASI KERUGIAN XXX
PTKP XXX
PENGHASILAN KENA PAJAK
(-)
XXX
PPh TERUTANG XXX
KREDIT PAJAK XXX
DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK KETIGA XXX
TELAH DIBAYAR SENDIRI XXX (+)
JUMLAH KREDIT PAJAK XXX
(-)
KURANG/LEBIH BAYAR XXX
NATURA DAN KENIKMATAN
Pemberian Natura Dan Kenikmatan Yang Dapat Dikurangkan
Bagi Pemberi Kerja Dan Bukan Penghasilan Bagi Pegawai
(PMK No. 83/PMK.03/2009)

SELURUH PEGAWAI DAERAH TERTENTU KESELAMATAN KERJA


PEMBUKUAN DAN PENCATATAN
Wajib Pajak orang pribadi Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban
yang melakukan kegiatan usaha menyelenggarakan pembukuan sebagaimana dimaksud pada
atau pekerjaan bebas dan Wajib ayat (1), tetapi wajib melakukan pencatatan, adalah
Pajak badan di Indonesia wajib Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha
menyelenggarakan atau pekerjaan bebas yang sesuai dengan ketentuan
pembukuan. peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan
menghitung penghasilan neto dengan menggunakan
kecuali Norma Penghitungan Penghasilan Neto dan Wajib Pajak
orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas.

OMSET < 4.8 MILYAR

Ps. 28 ayat (1) dan ayat (2) UU PPh


PEMBUKUAN DAN PENCATATAN

Pembukuan adalah suatu proses pencatatan Pencatatan terdiri atas data


yang dilakukan secara teratur untuk yang dikumpulkan secara teratur
mengumpulkan DATA dan INFORMASI tentang :
KEUANGAN yang meliputi : ▪ peredaran atau penerimaan
▪ harta, bruto dan/atau
▪ kewajiban, ▪ penghasilan bruto
▪ modal, sebagai dasar untuk menghitung
▪ penghasilan dan biaya, jumlah pajak yang terutang,
▪ serta jumlah harga perolehan dan (termasuk penghasilan yang
penyerahan barang atau jasa, bukan objek pajak dan/atau yang
dikenai pajak yang bersifat final.)
yang ditutup dengan menyusun laporan
keuangan berupa neraca, dan laporan laba
rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.
NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
JUMLAH SELURUH PENGHASILAN BRUTO XXXX
BIAYA XXX
JUMLAH PENGHASILAN NETO KOMERSIAL
(-)
KOREKSI FISKAL NORMA XXX
BAGAIMANA XXX
POSITIF
MENGHITUNG (XXX)
NEGATIF (+)
PAJAK?
PENGHASILAN NETO FISKAL XXX
KOMPENSASI KERUGIAN XXX
PTKP XXX
PENGHASILAN KENA PAJAK
(-)
XXX
PPh TERUTANG XXX
KREDIT PAJAK XXX
DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK KETIGA XXX
TELAH DIBAYAR SENDIRI XXX (+)
JUMLAH KREDIT PAJAK XXX
(-)
KURANG/LEBIH BAYAR XXX
WP yang Diperbolehkan Menggunakan NPPN

✓ memberitahukan
WP OP yg kepada Direktur
melakukan kegiatan Jenderal Pajak diberitahukan dengan surat
tersendiri terpisah dari SPT
usaha atau dalam jangka waktu Tahunan
pekerjaan bebas yg 3 bulan pertama
peredaran brutonya dari tahun pajak
dalam 1 tahun syarat ybs.
kurang dari ✓ wajib
Rp4.800.000.000 menyelenggarakan tidak memberitahukan,
boleh menghitung pencatatan sdd dianggap memilih
Undang-Undang yg menyelenggarakan
Ph neto dengan pembukuan
mengatur mengenai
menggunakan NPPN KUP.
PRESENTASE NPPN
Daftar Persentase Norma Penghitungan Penghasilan Neto dikelompokkan menurut
wilayah (lampiran PER-17/PJ/2015) sbb.:
a. 10 (sepuluh) ibukota propinsi yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya,Denpasar, Manado, Makassar, dan Pontianak;
b. ibukota propinsi lainnya;
c. daerah lainnya.
NPPN Pemeriksaan oleh Aparat Pajak (Fiscus)

WP yg wajib menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan,


termasuk WP dianggap memilih menyelenggarakan
pembukuan

yg ternyata tidak atau tidak sepenuhnya menyelenggarakan


pencatatan atau pembukuan atau tidak memperlihatkan
pencatatan atau bukti-bukti pendukungnya

maka Ph netonya dihitung berdasarkan NPPN dan peredaran


brutonya dihitung dengan cara lain yg diatur dengan atau
berdasarkan PMK (PMK No. 15/PMK.03/2018)
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
Kepada orang pribadi
sebagai Wajib Pajak
dalam negeri diberikan
pengurangan berupa
Penghasilan Tidak Kena
Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7
(UU PPh).

Ps. 6 ayat (3) UU PPh Ps. 7 ayat (1) UU PPh


PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
Penyesuaian besarnya
Penghasilan Tidak Kena
Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan
Peraturan Menteri
Keuangan setelah
dikonsultasikan dengan
Dewan Perwakilan
Rakyat.

Ps. 7 ayat (3) UU PPh


PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

Penulisan PTKP

WP Kawin + Istri Bekerja Kode PTKP


0 Tanggungan K/I/0 112.500.000
1 Tanggungan K/I/1 117.000.000
2 Tanggungan K/I/2 121.500.000
3 Tanggungan K/I/3 126.000.000
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

Keadaan Yang Harus Diperhatikan Dalam Penerapan PTKP

(2) Penerapan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ditentukan oleh keadaan pada awal tahun pajak atau awal
bagian tahun pajak.

Misalnya, pada tanggal 1 Januari 2009 Wajib Pajak B


berstatus kawin dgn tanggungan 1 orang anak. Apabila anak
yang kedua lahir setelah tanggal 1 Januari 2009, besarnya
PTKP yg diberikan kepada Wajib Pajak B untuk tahun pajak
2009 tetap dihitung berdasarkan status kawin dgn 1 orang
anak.
Ps. 7 ayat (2) UU PPh & Penjelasan
TARIF PAJAK PPh ORANG PRIBADI

Sampai dengan Rp 50 juta 5%


Dengan PP, tarif tertinggi
dapat diturunkan menjadi
Diatas Rp 50 juta s.d. Rp 250 juta 15% plg rendah 25%

25%
Diatas Rp 250 juta s.d. Rp 500 juta

Di atas Rp 500 juta 30%

Ps. 17 ayat (1) huruf a & ayat (2) UU PPh


TARIF PAJAK PPh ORANG PRIBADI

Jumlah Penghasilan Kena Pajak (PhKP) Rp 600.000.800,00

Pajak Penghasilan yang terutang:


5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp200.000.000,00 = Rp 30.000.000,00
25% x Rp250.000.000,00 = Rp 62.500.000,00
30% x Rp100.000.000,00 = Rp 30.000.000,00 (+)
Jumlah = Rp125.000.000,00

Untuk keperluan penerapan tarif pajak sdp Pasal 17 ayat (1) UU PPh, jumlah PhKP
dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh.

Penjelasan Ps. 17 ayat (1) huruf a dan Ps. 17 ayat (4) UU PPh
KONSEP PPh OP
PERHITUNGAN PPh OP
PERHITUNGAN PPh OP : PEMBUKUAN

Untuk WP Orang Pribadi Penghasilan (Ps.4(1) UU PPh)


yang melakukan kegiatan
usaha dan/atau pekerjaan
bebas dengan omset lebih
Biaya (Ps.6(1), Ps.9(1)c,d,e dan g UU PPh)
dari 4,8 milyar.
Penghasilan Neto
Berhitungan omset
berdasarkan laporan Kompensasi Kerugian(Ps.6(2) UU PPh)
keuangan berupa neraca,
dan laporan laba rugi Ph Neto Stlh Kompensasi Kerugian
untuk periode Tahun Pajak
tersebut.
PTKP (Ps.7(1) UU PPh)

PhKP
PERHITUNGAN PPh OP : PEMBUKUAN
Yozi Caniago ber NPWP di Bandung status K/0 bergerak dalam bidang
perdagangan tektil yang pada tahun 2020 memiliki omset Rp 6 Miliar. Tahun
2019 memperoleh omzet total Rp 7 Miliar dengan rincian sebagai berikut :
- Rp 5 Miliar diperoleh dari usaha perdagangan tektil, dan
- Rp 2 Miliar diperoleh dari penjualan bangunan toko miliknya.
Biaya yang dikeluarkan selama tahun 2020 adalah:
biaya administrasi Rp 1,5 Milyar ;
biaya operasional 2,2 Miliar, termasuk Rp 100 Juta komisi atas penjualan
bangunan.
Tidak ada Kompensasi Kerugian dari tahun-tahun sebelumnya.

Hitung PKP dan pajak terutang tahun 2020 !


PERHITUNGAN PPh OP : PENCATATAN

Untuk WP Orang Pribadi Peredaran Usaha


yang melakukan kegiatan
usaha dan/atau pekerjaan NPPN (Ps. 14 UU PPh) = a%
bebas dengan omset
kurang dari 4,8 milyar.
Penghasilan Neto Usaha
Dan memilih tidak
menggunakan PP 23/2018. Penghasilan Neto Lainnya

Jumlah Penghasilan Neto


Perhitungan omset
berdasarkan peredaran
atau penerimaan bruto PTKP s.7(1) UU PPh)
dan/atau penghasilan
bruto. PhKP
PERHITUNGAN PPh OP : PENCATATAN
Komang Jelantik berstatus kawin dan mempunyai 3 (tiga) orang anak, bertempat
tinggal di Denpasar yang juga memiliki industri tektil di Singaraja.
Data yang diperoleh untuk tahun 2020:
• Peredaran Usaha dari Industri Tektil (setahun) di Singaraja = Rp 400.000.000,-
• Penerimaan bruto sebagai Notaris (setahun) di Denpasar = Rp 2.000.000.000,-

Catatan :
- Komang Jelantik memilih tidak menggunakan PP 23/2018
- Norma Penghitungan Penghasilan Neto 12,5% untuk industri tektil, Norma untuk
Notaris 55%. Istri tidak punya penghasilan.

Hitung PPh terutang untuk tahun 2020 !


PERHITUNGAN PPh OP : PENCATATAN

Daeng Agus adalah Wajib Pajak berstatus kawin dan belum memiliki anak.
Bergerak di bidang jasa yang termasuk pekerjaan bebas (bukan termasuk
PP46/2013), berdomisili di Jl. Cendrawasih No.51, Makassar. Data pencatatan
yang dilakukan Daeng Agus periode Januari-Desember 2020 adalah Peredaran
Usaha Rp 2.000.000.000,- dengan Norma Penghitungan Penghasilan Neto
sebesar 12,5%.

Made Wetty, istri Daeng Agus merupakan Dokter berpraktek di rumah.


Penghasilan kotor selama tahun 2020 sebesar Rp 1.000.000.000,- Norma untuk
Dokter sebesar 45%.

Hitung PPh terutang tahun 2020 dan PPh terutang untuk masing-masing pihak
jika Daeng Agus dan Made Wetty memiliki NPWP sendiri-sendiri dengan status
MT ?
PERHITUNGAN PPh OP : PP 23/2018

Untuk WP Orang Pribadi Peredaran Usaha


yang melakukan kegiatan
usaha dan/atau pekerjaan NPPN (Ps. 14 UU PPh) = a%
bebas dengan omset
kurang dari 4,8 milyar.
Penghasilan Neto Usaha
Memilih menggunakan PP
23/2018. Penghasilan Neto Lainnya

Perhitungan omset Jumlah Penghasilan Neto


berdasarkan peredaran
atau penerimaan bruto PTKP s.7(1) UU PPh)
dan/atau penghasilan
bruto.
PhKP
PERHITUNGAN PPh OP : PP 23/2018
Heru Munandar berstatus kawin dan mempunyai 3 (tiga) orang anak, bertempat
tinggal di Bandung yang juga memiliki industri tektil di Garut.
Data yang diperoleh untuk tahun 2020:
• Peredaran Usaha dari Industri Tektil (setahun) di Garut = Rp 4.000.000.000,-
• Istri merupakan Karyawan Indomaret dan menerima penghasilan netto sebesar
Rp 600.000.000,- sesuai Bukti Potong 1721 A1.

Catatan :
- Heru Munandar memilih menggunakan PP 23/2018

Hitung PPh terutang untuk tahun 2020 !


PERHITUNGAN PPh OP : KARYAWAN

Untuk WP Orang Pribadi Penghasilan Bruto


yang bekerja sebagai
Karyawan (bukan Biaya Jabatan dan Iuran Pensiun
melakukan usaha atau
pekerjaan bebas)
Berhitungan omset Penghasilan Neto Usaha
berdasarkan penghasilan
sesuai Bukti Potong. Penghasilan Neto Lainnya

Jumlah Penghasilan Neto

PTKP s.7(1) UU PPh)

PhKP
PERHITUNGAN PPh OP : KARYAWAN
PELUNASAN PAJAK
Rekonsiliasi Fiskal
Norma
Karyawan
Tarif Pajak
Kredit Pajak

PPh Pasal 29
KREDIT PAJAK
KREDIT PAJAK PPh Pasal 21, 22, 23
PPh Pemotongan/Pemungutan
- Witholding Tax -

PPh (tdk bersifat final) yang dipotong/ dipungut pihak ketiga, dan
merupakan pembayaran pajak dimuka.

dikreditkan berdasarkan bukti pemotongan pajak,


dan bukan PPh Final.
KREDIT PAJAK PPh Pasal 24
Dalam hal jumlah PPh yang dibayar atau terutang di luar negeri melebihi jumlah
kredit pajak yang diperkenankan maka kelebihan tersebut tidak dapat diperhitungkan
dengan PPh yang terutang tahun berikutnya, tidak boleh dibebankan sebagai biaya
atau pengurang penghasilan, dan tidak dapat dimintakan restitusi.

Mana Yang Terkecil antara :


PAJAK PENGHASILAN YANG DIBAYAR /
TERUTANG DI LUAR NEGERI

dengan
KREDIT PAJAK PPh Pasal 25

✓ PPh Pasal 25 (angsuran bulanan pembayaran pajak yang


dilaporkan sebagai SPT Masa);
✓ PPh Pasal 25 ayat 7 (angsuran bulanan khusus pengusaha
tertentu);
✓ STP PPh Pasal 25 (hanya pokok pajak);
Pokok Pajak Rp 2.000.000 Dapat Dikreditkan
Sanksi Administrasi Rp 80.000 Tidak Dapat
Jumlah …………… Rp 2.080.000 Dikreditkan
JENIS SPT TAHUNAN PPh OP

1770 1770 S 1770 SS


• Mempunyai penghasilan: • Mempunyai penghasilan: • Mempunyai penghasilan:
• dari usaha/pekerjaan bebas • dari satu atau lebih pemberi • Selain dari usaha dan/atau
yang menyelenggarakan kerja; pekerjaan bebas dengan
pembukuan atau norma • dalam negeri lainnya; jumlah penghasilan bruto
penghitungan penghasilan • yang dikenakan PPh final tidak lebih dari Rp 60 juta
neto dari satu atau lebih dan/atau bersifat final. setahun (pekerjaan dari satu
pemberi kerja; atau lebih pemberi kerja).
• yang dikenakan PPh final
dan/atau bersifat final;
• dari penghasilan lain.

Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan
untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran Pajak, objek pajak dan atau
bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban dalam 1 (satu) tahun pajak.
SPT TAHUNAN PPh OP 1770
SPT TAHUNAN PPh OP 1770
SPT TAHUNAN PPh OP 1770S
SPT TAHUNAN PPh OP 1770S
SPT TAHUNAN PPh OP 1770SS
2012

2013
SPT TAHUNAN PPh OP
SPT TAHUNAN PPh OP Efiling
SPT TAHUNAN PPh OP Efiling
SPT TAHUNAN PPh OP Efiling
SPT TAHUNAN PPh OP Efiling

Login ke djponline.pajak.go.id

Mobile Phone PC / Notebook


SPT TAHUNAN PPh OP Efiling
TANGGAL BAYAR dan LAPOR
PEMBAYARAN

MEMBUAT eBILING MELAKUKAN PEMBAYARAN


SANKSI TERKAIT SPT
Tata Cara Pengisian
SPT Tahunan 1770
Wajib Pajak Orang Pribadi Penghasilan Bruto Tertentu
Lampiran 1770-IV
Informasi Wajib Pajak
Isi Tahun Pajak,
Periode Pajak dan
Metode Perhitungan
FORMULIR

LAMPIRAN - IV
2 0 2 0

TAHUN PAJAK
1770 - IV SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

• HARTA PADA AKHIR TAHUN 0 1 2 0 s.d 1 2 2 0


KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN BL TH BL TH

• DAFTAR SUSUNAN ANGGOTA KELUARGA PEMBUKUAN X PENCATATAN

PERHATIAN
• SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
• ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
• BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

NPWP : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 9 9 9 0 0 0
NAMA WAJIB PAJAK :
R A K A

Isi NPWP dan


Nama Wajib Pajak
Lampiran 1770-IV
Harta Pada Akhir Tahun Isi Harta yang dimiliki
Pada Akhir Tahun
BAGIAN A : HARTA PADA AKHIR TAHUN

KODE HARGA PEROLEHAN


NO. NAMA HARTA TAHUN PEROLEHAN KETERANGAN
HARTA (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 012 Tabungan 2019 12.345.678 Bank Sendiri


2 012 Tabungan 2019 8.765.432 BRU
3 042 Sepeda Motor 2017 21.000.000 Merk
4 043 Mobil 2018 150.000.000 Rush (Kredit)
5 062 Rumah Tinggal 2010 350.000.000 Resident Jaya (Kredit)
6

7 Lihat Daftar
8 Kode Harta
9
10
dst
JUMLAH BAGIAN A JBA 542.111.110
Daftar
Kode Harta
Kas dan Setara Kas
011 : uang tunai
012 : tabungan
013 : giro
014 : deposito
019 : setara kas lainnya

Piutang
021 : piutang
022 : piutang afiliasi (piutang kepada
pihak yang mempunyai hubungan
istimewa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (4)
Undang-Undang PPh)
029 : piutang lainnya
Investasi Alat Transportasi
031 : saham yang dibeli untuk dijual 041 : sepeda
kembali 042 : sepeda motor
032 : saham 043 : mobil
033 : obligasi perusahaan 049 : alat transportasi lainnya
034 : obligasi pemerintah Indonesia
(Obligasi Ritel Indonesia atau
ORI, surat berharga syariah
negara, dll)
035 : surat utang lainnya
036 : reksadana
037 : Instrumen derivatif (right,
warran, kontrak berjangka, opsi,
dll)
038 : penyertaan modal dalam
perusahaan lain yang tidak atas
saham meliputi penyertaan
modal pada CV, Firma, dan
sejenisnya
039 : Investasi lainnya
Harta Bergerak Lainnya Harta Tidak Bergerak
051 : logam mulia (emas batangan, emas 061 : tanah dan/atau bangunan untuk
perhiasan, platina batangan, platina tempat tinggal.
perhiasan, logam mulia lainnya) 062 : tanah dan/atau bangunan untuk usaha
052 : batu mulia (intan, berlian, batu mulia (toko, pabrik, gudang, dan sejenisnya)
lainnya) 063 : tanah atau lahan untuk usaha (lahan
053 : barang-barang seni dan antik (barang- pertanian, perkebunan, perikanan
barang seni, barang-barang antik) darat, dan sejenisnya)
054 : kapal pesiar, pesawat terbang, 069 : harta tidak gerak lainnya
helikopter, jetski, peralatan olahraga
khusus
055 : peralatan elektronik, furnitur
059 : harta bergerak lainnya
Lampiran 1770-IV
Kewajiban Pada Akhir Tahun Isi Kewajiban yang dimiliki
Pada Akhir Tahun
BAGIAN B : KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN

KODE TAHUN JUMLAH


NO. NAMA PEMBERI PINJAMAN ALAMAT PEMBERI PINJAMAN
UTANG PEMINJAMAN (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)

1 101 Adira Jakarta 2017 10.000.000


2 101 Bank Mandiri Jakarta 2018 250.000.000
3 102 CitiBank Penajam 2019 3.100.000
4

5 Lihat Daftar
6
Kode Utang
7

9
10
dst
JUMLAH BAGIAN B JBB 263.100.000
Daftar
Kode Utang

101 : Utang Bank / Lembaga Keuangan Bukan 103 : Utang Afiliasi (Pinjaman dari pihak yang
Bank (KPR, Leasing Kendaraan Bermotor, memiliki hubungan istimewa sebagaimana
dan sejenisnya) dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) Undang-
102 : Kartu Kredit Undang PPh)
109 : Utang Lainnya
SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-IV Isi Daftar Susunan Anggota
Keluarga sesuai dengan
Kartu Keluarga
BAGIAN C : DAFTAR SUSUNAN ANGGOTA KELUARGA

NO. NAMA ANGGOTA KELUARGA NIK HUBUNGAN KELUARGA PEKERJAAN

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Sela Rashati 1234566787523 Istri Ibu Rumah Tangga


2 Rahma Dan 4577688987649 Anak Kandung Pelajar
3

4
5
dst

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- dari halaman Lampiran-IV
SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-III
Isi Tahun Pajak,
Periode Pajak dan
Metode Perhitungan

LAMPIRAN - III
2 0 2 0
FORMULIR

1770 - III

TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI


PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT
FINAL 0 1 2 0 s.d 1 2 2 0
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK BL TH BL TH

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • PENGHASILAN ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH PEMBUKUAN X PENCATATAN
PERHATIAN :
• SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
• ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
• BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

NPWP : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 9 9 9 0 0 0
NAMA WAJIB PAJAK : R A K A

Isi NPWP dan


Nama Wajib Pajak
SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-III

BAGIAN A : PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

DASAR PENGENAAN PPh TERUTANG


NO JENIS PENGHASILAN
PAJAK/PENGHASILAN BRUTO (Rupiah)
(1) (2) (3) (4)

BUNGA DEPOSITO, TABUNGAN, DISKONTO SBI, SURAT BERHARGA


1.
NEGARA

2. BUNGA/DISKONTO OBLIGASI

3. PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK

4. HADIAH UNDIAN

PESANGON, TUNJANGAN HARI TUA DAN TEBUSAN


5.
PENSIUN YANG DIBAYAR SEKALIGUS

6. HONORARIUM ATAS BEBAN APBN / APBD

7. PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

BANGUNAN YANG DITERIMA DALAM RANGKA BANGUNAN


8.
GUNA SERAH

9. SEWA ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

10. USAHA JASA KONSTRUKSI


PERHITUNGAN PEREDARAN BRUTO DAN PEMBAYARAN PPH FINAL
BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO.23 TAHUN 2018
(Wajib Pajak yang Dikenai PPh Final Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.46Tahun2013)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2019
SPT Tahunan 1770 Nama Wajib Pajak : Syamsul Ada
NPWP :12.345.678.1-019.000

Lampiran 1770-III Alamat : Residen Raya Blok AB No.27 Sleman

No Masa Pajak Alamat Omzet PPh Final 0,5%


1 Januari Sleman Rp 4.100.000,00 Rp 20.500,00

2 Februari Sleman Rp 5.000.000,00 Rp 25.000,00


BAGIAN A : PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
3 Maret Sleman Rp 4.300.000,00 Rp 21.500,00

DASAR PENGENAAN 4 April Sleman


PPh TERUTANG Rp 3.500.000,00 Rp 17.500,00
NO JENIS PENGHASILAN
PAJAK/PENGHASILAN BRUTO 5 Mei (Rupiah)
Sleman Rp 4.250.000,00 Rp 21.250,00

(1) (2) (3) 6 Juni (4) Sleman Rp 3.960.000,00 Rp 19.800,00

BUNGA DEPOSITO, TABUNGAN, DISKONTO SBI, SURAT BERHARGA 7 Juli Sleman Rp 5.190.000,00 Rp 25.950,00
1.
NEGARA 8 Agustus Sleman Rp 3.958.000,00 Rp 19.790,00

9 September Sleman Rp 4.125.000,00 Rp 20.625,00


2. BUNGA/DISKONTO OBLIGASI
10 Oktober Sleman Rp 4.360.000,00 Rp 21.800,00

11 November Sleman Rp 5.450.000,00 Rp 27.250,00

3. PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK 12 Desember Sleman Rp 5.567.000,00 Rp 27.835,00

Jumlah Rp 53.760.000,00 Rp 268.800,00

4. HADIAH UNDIAN
Sleman, 15 Januari 2020

PESANGON, TUNJANGAN HARI TUA DAN TEBUSAN


5.
PENSIUN YANG DIBAYAR SEKALIGUS Diisi Total Penghasilan Diisi Total PPh Final PP 23
Bruto Setahun (0,5%) telah dibayar Setahun Syamsul Ada
6. HONORARIUM ATAS BEBAN APBN / APBD

7. PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN 53.760.000 268.800


BANGUNAN YANG DITERIMA DALAM RANGKA BANGUNAN
8.
GUNA SERAH
268.800
9. SEWA ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

10. USAHA JASA KONSTRUKSI


SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-III Diisi jika pada Tahun 2020
Menerima Penghasilan Yang
Tidak Termasuk Objek Pajak
BAGIAN B : PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
PENGHASILAN BRUTO
NO SUMBER/JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)

1. BANTUAN / SUMBANGAN / HIBAH -


2. WARISAN -
3.
BAGIAN LABA ANGGOTA PERSEROAN KOMANDITER TIDAK ATAS SAHAM, PERSEKUTUAN,
PERKUMPULAN, FIRMA, KONGSI -
4. KLAIM ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWIGUNA, BEASISWA
-
5. BEASISWA -
6. PENGHASILAN LAIN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK -
JUMLAH BAGIAN B JBB -
SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-III

BAGIAN C : PENGHASILAN ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH


(Rupiah)

PENGHASILAN NETO ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH


SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-II
Isi Tahun Pajak,
Periode Pajak dan
Metode Perhitungan

LAMPIRAN - II
2 0 2 0
FORMULIR

TAHUN PAJAK
1770 - II SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN, 0 1 2 0 s.d 1 2 2 0
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
PPh YANG DIBAYAR/DIPOTONG DI LUAR NEGERI DAN BL TH BL TH
PPh DITANGGUNG PEMERINTAH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PEMBUKUAN X PENCATATAN

PERHATIAN :
• SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
• ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
• BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

NPWP : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 9 9 9 0 0 0
NAMA WAJIB PAJAK : R A K A

Isi NPWP dan


Nama Wajib Pajak
SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-II
BAGIAN A : DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN, PPh YANG DIBAYAR / DIPOTONG DI LUAR NEGERI DAN PPh
DITANGGUNG PEMERINTAH

NAMA NPWP BUKTI JUMLAH PPh YANG DIPOTONG /


JENIS PAJAK : PPh PASAL
NO PEMOTONG/PEMUNGUT PEMOTONG/PEMUNGUT PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN DIPUNGUT
21/ 22/23/24/26/DTP *)
PAJAK PAJAK (Rupiah)
NOMOR TANGGAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

6
SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-I
Isi Tahun Pajak,
Periode Pajak dan
Metode Perhitungan

HALAMAN 2 LAMPIRAN - I
2 0
FORMULIR

2 0

TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
1770 - I PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI YANG MENGGUNAKAN
• NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO 0 1 2 0 s.d 1 2 2 0
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN BL TH BL TH

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • PENGHASILAN DALAM NEGERI LAINNYA PEMBUKUAN X PENCATATAN

PERHATIAN :
• •
SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
• BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

NPWP : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 9 9 9 0 0 0

NAMA WAJIB PAJAK : R A K A

Isi NPWP dan


Nama Wajib Pajak
SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-I
BAGIAN B: PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS
(BAGI WAJIB PAJAK YANG MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO )

PEREDARAN USAHA NORMA PENGHASILAN NETO


NO. JENIS USAHA
(Rupiah) (%) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)

1 DAGANG - - -
2 INDUSTRI
- - -
3 JASA - - -
4 PEKERJAAN BEBAS
- - -
5 USAHA LAINNYA
- - -
JUMLAH BAGIAN B
- JBB
-
SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-I

BAGIAN C : PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN


(TIDAK TERMASUK PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh BERSIFAT FINAL)
PENGURANGAN PENGHASILAN
NAMA DAN NPWP PENGHASILAN BRUTO PENGHASILAN NETO
NO. BRUTO/BIAYA
PEMBERI KERJA
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)

1
- - -
2
- - -
3
- - -
4
- - -
5
- - -
6
- - -
JUMLAH BAGIAN C JBC
Pindahkan Jumlah Bagian C Kolom (5) ke Formulir 1770 Angka 2
SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-I
BAGIAN D : PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA
(TIDAK TERMASUK PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh BERSIFAT FINAL)

JUMLAH PENGHASILAN NETO


NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)

1 BUNGA
-
2 ROYALTI
-
3 SEWA
-
4 PENGHARGAAN DAN HADIAH -
5 KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN/PENGALIHAN HARTA -
6 PENGHASILAN LAINNYA
-
JUMLAH BAGIAN D JBD
-
Pindahkan Jumlah Bagian D ke Formulir 1770 Angka 3
SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-I
Isi Tahun Pajak,
Periode Pajak dan
Metode Perhitungan

HALAMAN 1 LAMPIRAN - I
2 0
FORMULIR

2 0

TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
1770 - I PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA 0 1 2 0 s.d 1 2 2 0
KEMENTERIAN KEUANGAN RI DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS BAGI WAJIB PAJAK YANG BL TH BL TH

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK MENGGUNAKAN PEMBUKUAN PEMBUKUAN X PENCATATAN

PERHATIAN:
• SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
• ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
• BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

NPWP : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 9 9 9 0 0 0

NAMA WAJIB PAJAK : R A K A

Isi NPWP dan


Nama Wajib Pajak
SPT Tahunan 1770
Lampiran 1770-I
BAGIAN A: PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS
(BAGI WAJIB PAJAK YANG MENGGUNAKAN PEMBUKUAN)

PEMBUKUAN / LAPORAN KEUANGAN : DIAUDIT OPINI AKUNTAN : TIDAK DIAUDIT

NAMA AKUNTAN PUBLIK :

:
NPWP AKUNTAN PUBLIK

NAMA KANTOR AKUNTAN PUBLIK :

:
NPWP KANTOR AKUNTAN PUBLIK
:
NAMA KONSULTAN PAJAK
:
NPWP KONSULTAN PAJAK

:
NAMA KANTOR KONSULTAN PAJAK

:
NPWP KANTOR KONSULTAN PAJAK

RUPIAH
1. PENGHASILAN DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS BERDASARKAN
LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL :
a. PEREDARAN USAHA 1a -
b. HARGA POKOK PENJUALAN 1b -
c. LABA/RUGI BRUTO USAHA (1a - 1b) 1c -
d. BIAYA USAHA 1d -
e. PENGHASILAN NETO (1c - 1d) 1e -
2. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF
a. BIAYA YANG DIBEBANKAN/DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI WAJIB PAJAK ATAU
2a
ORANG YANG MENJADI TANGGUNGANNYA
b. PREMI ASURANSI KESEHATAN, ASURANSI KECELAKAAN, ASURANSI JIWA, ASURANSI
2b
DWIGUNA, DAN ASURANSI BEASISWA YANG DIBAYAR OLEH WAJIB PAJAK
c. PENGGANTIAN ATAU IMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN ATAU JASA YANG
2c
DIBERIKAN DALAM BENTUK NATURA ATAU KENIKMATAN
d. JUMLAH YANG MELEBIHI KEWAJARAN YANG DIBAYARKAN KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN ISTIMEWA SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN YANG DILAKUKAN 2d

e. HARTA YANG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN 2e

f. PAJAK PENGHASILAN
2f

g. GAJI YANG DIBAYARKAN KEPADA PEMILIK / ORANG YANG MENJADI TANGGUNGANNYA 2g

h. SANKSI ADMINISTRASI 2h

i. SELISIH PENYUSUTAN/AMORTISASI KOMERSIAL DIATAS PENYUSUTAN/ AMORTISASI


2i
FISKAL
j. BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH DAN MEMELIHARA PENGHASILAN YANG
2j
DIKENAKAN PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
k. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF LAINNYA 2k

l. JUMLAH (2a s.d. 2k) 2l

3. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF:


3. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF:
a. PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK
OBJEK PAJAK TETAPI TERMASUK DALAM PEREDARAN USAHA
3a -
b. SELISIH PENYUSUTAN / AMORTISASI KOMERSIAL DI BAWAH PENYUSUTAN AMORTISASI
FISKAL
3b -
c. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF LAINNYA 3c -
d. JUMLAH (3a s.d. 3c) 3d -
4 JUMLAH BAGIAN A (1e + 2l - 3d) 4 -
Pindahkan Jumlah Bagian A (angka 4) ke Formulir 1770 Angka 1

Kosong karena tidak


menggunakan Pembukuan
SPT Tahunan 1770
Formulir Induk 1770 Isi Tahun Pajak,
Periode Pajak dan
Metode Perhitungan

2 0

0 1 2 0 1 2 2 0

X
0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 9 9 9 0 0 0
R A K A
W A R U N G M A K A N 5 6 1 0 2
0 8 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1
Status Kewajiban Perpajakan Suami-Istri:
X KK: Normal / Penghasilan digabung
HB: Hidup Berpisah berdasar putusan hakim
Isi NPWP, PH: Perjanjian Pemisahan Harta & Penghasilan
Nama Wajib Pajak, MT: Memilih utk menjalankan hak & kewajiban
Jenis Usaha dan HP pajak sendiri (NPWP tersendiri)
IDENTITAS
*) Pengisian kolom-kolom y ang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3) RUPIAH *)
1. PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS
[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 1 Jumlah Bagian A atau Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian B Kolom 5]
1 -
A. PENGHASILAN NETO

2. PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN


[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian C Kolom 5]
2 -
3. PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA
[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian D Kolom 3]
3 -
4 4. PENGHASILAN NETO LUAR NEGERI
[Apabila memiliki penghasilan dari luar negeri agar diisi dari Lampiran Tersendiri, lihat buku petunjuk]
4 -
5. JUMLAH PENGHASILAN NETO (1 + 2 + 3 + 4)
5 -
…………………………………………………………………………………………………………………………..
6. ZAKAT / SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG BERSIFAT WAJIB
6 -
7. JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH PENGURANGAN ZAKAT /SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG
SIFATNYA WAJIB ( 5- 6)
7 -
8. KOMPENSASI KERUGIAN Status Wajib Pajak
8 -
B. PENGHASILAN

Kawin Tanggungan Satu (K/1)


KENA PAJAK

9.JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH KOMPENSASI KERUGIAN (7 - 8)


PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK 9 -
10. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK TK/ K/ 1 K/I/ PH/ HB/ 10 63.000.000
11. PENGHASILAN KENA PAJAK (9 -10)
11 -
Penghasilan
Tidak Kena Pajak

PTKP Setahun
(PMK Nomor 101/PMK.010/2016)

Rp 54.000.000 Untuk diri Wajib Pajak


Rp 4.500.000 Tambahan pegawai kawin
Rp 54.000.000 Tambahan untuk seorang istri yang
penghasilannya digabung dengan
penghasilan suami
Rp 4.500.000 Tambahan anggota keluarga sedarah &
semenda dalam garis keturunan lurus,
anak angkat yang menjadi tanggungan,
maksimum 3 orang
Perhitungan
Penghasilan Tidak Kena Pajak

WP Tidak Kawin Kode PTKP


0 Tanggungan TK/0 54.000.000
1 Tanggungan TK/1 58.500.000
2 Tanggungan TK/2 63.000.000
3 Tanggungan TK/3 67.500.000

WP Kawin Kode PTKP WP Kawin + Istri Bekerja Kode PTKP


0 Tanggungan K/0 58.500.000 0 Tanggungan K/I/0 112.500.000
1 Tanggungan K/1 63.000.000 1 Tanggungan K/I/1 117.000.000
2 Tanggungan K/2 67.500.000 2 Tanggungan K/I/2 121.500.000
3 Tanggungan K/3 72.000.000 3 Tanggungan K/I/3 126.000.000
12. PPh TERUTANG (TARIF PASAL 17 UU PPh X ANGKA 11)
12 -
TERUTANG
C. PPh

13. PENGEMBALIAN/PENGURANGAN PPh PASAL 24 YANG TELAH DIKREDITKAN


13 -
14. JUMLAH PPh TERUTANG ( 12 + 13)
14
-
15. PPh YANG DIPOTONG / DIPUNGUT OLEH PIHAK LAIN, PPh YANG DIBAYAR / DIPOTONG DI LUAR
NEGERI DAN PPh DITANGGUNG PEMERINTAH [Diisi dari formulir 1770 -II Jumlah Bagian A Kolom 7]
15 -
16. a. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI
(14-15) 16 -
D. KREDIT PAJAK

b. PPh YANG LEBIH DIPOTONG/DIPUNGUT

17. PPh YANG DIBAYAR SENDIRI a. PPh PASAL 25 BULANAN


17a -
b. STP PPh PASAL 25 (HANYA POKOK PAJAK)
17b -
c. FISKAL LUAR NEGERI
17c -
18. JUMLAH KREDIT PAJAK (17a+17b+17c)
18 -
E. PPh KURANG/ LEBIH
BAYAR
E. PPh KURANG/ LEBIH
19. a. PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh PASAL 29) TGL
(16-18) LUNAS 19 -
b. PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh PASAL 28 A) tgl bln thn

BAYAR
20. PERMOHONAN : PPh Lebih Bayar pada 19.b mohon DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17 C (WP
a. DIRESTITUSIKAN c. PATUH)
DIPERHITUNGKAN DENGAN DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17 D (WP
b. UTANG PAJAK
d. TERTENTU
PASAL 25 TAHUN PAJAK

21. ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA DIHITUNG SEBESAR


-
F. ANGSURAN PPh

21
BERIKUTNYA

DIHITUNG BERDASARKAN :

a. 1/12 X JUMLAH PADA ANGKA 16 c. PERHITUNGAN DALAM LAMPIRAN TERSENDIRI

b. PERHITUNGAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU

SELAIN FORMULIR 1770 - I SAMPAI DENGAN 1770 - IV (BAIK Y ANG DIISI MAUPUN Y ANG TIDAK DIISI) HARUS DILAMPIRKAN PULA :

a. SURAT KUASA KHUSUS (BILA DIKUASAKAN) g. PERHITUNGAN ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA
G. LAMPIRAN

b. SSP LEMBAR KE-3 PPh PASAL 29 h. FOTOKOPI TANDA BUKTI PEMBAYARAN FISKAL LUAR NEGERI (TBPFLN)

NERACA DAN LAP. LABA RUGI / REKAPITULASI BULANAN PEREDARAN BRUTO DAN/ATAU PENGHASILAN PERHITUNGAN PPh TERUTANG BAGI WAJIB PAJAK KAWIN PISAH HARTA
i.
c. LAIN DAN BIAYA
Lampiran-lampiran DAN/ATAU MEMPUNYAI NPWP SENDIRI
DAFTAR JUMLAH PENGHASILAN DAN PEMBAYARAN PPh PASAL 25 (KHUSUS
d. PERHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL j.
Isi Tanggal, BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN OLEH PIHAK LAIN/DITANGGUNG PEMERINTAH DAN YANG
UNTUK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU)

k. X ......................................................................................................................................
REKAPITULASI PENGHASILAN BRUTO TERTENTU
Nama
e.
Wajib Pajak,
DIBAYAR/DIPOTONG DI LUAR NEGERI
FOTOCOPY BUKTI PEMBAYARAN PPH FINAL
FOTOKOPI FORMULIR 1721-A1 DAN/ATAU 1721-A2 (............LEMBAR) l. X ......................................................................................................................................
danf. NPWP BRUTO TERTENTU (PP 23 TAHUN 2018)
PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya TANDA TANGAN
menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

X WAJIB PAJAK KUASA TANGGAL: 0 3 - 0 2 - 2 0 2 1


NAMA LENGKAP : R A K A
NPWP : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 9 9 9 0 0 0
F.1.1.32.16
Dokumen
Lampiran SPT Tahunan 1770

1. Rekapitulasi Omzet Tahunan


2. Bukti Penyetoran PPh Final
PP 23 Tahun 2020

You might also like