Professional Documents
Culture Documents
Present By :
MAKASSAR
2 0 2 2
M-1/2
EKONOMI MONETER PERBANKAN
Dosen : Dr. H. Farhan Djufri, SE.MM
Kebijakan Moneter adalah kegiatan yang mengatur persediaan uang yang beredar
dimasyarakat untuk mencapai tujuan tertentu seperti tingkat inflasi
Pengertian Uang
Uang merupakan benda yang mempunyai cicri-ciri tertentu yang dapat mempermudah
pertukaran dan berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah.
Sah artinya dijamin oleh pemerintah dan dilindungi oleh undang-undang Negara
Uang telah mengambil peranan yang sangat vital dalam kehidupan manusia bahkan
uang telah masuk ke segala aspek kehidupan manusia mulai dari kebutuhan primer,
sekunder dan tersier, bahkan uang telah mengalami perkembangan yang fundamental
menyangkut bentuk, bahan dan penggunaannya
Sejarah Uang
1. Barter (Pertukaran Barang)
Pertukaran barang yang dimiliki dengan barang yang diinginkan
Syarat barter bahwa orang yang bertukar barang harus saling membutuhkan
Kesulitan Barter
- Sulit menentukan barang sejenis yang akan ditukarkan
- Sulit menetukan perbandingan barang yang akan ditukarkan
- Sulit memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam
2. Uang Kertas
Uang kertas muncul akibat kendala yang dirasakan setelah adanya uang logam
Pada saat melakukan transaksi dengan jumlah yang banyak, manusia merasa
kerepotan dengan banyaknya uang logam yang harus mereka bawa disamping itu
jumlah persediaan logam terbatas.
Uang kertas sangat disukai karena sangat ringan, mudah dibawa kemana-man dan
nilainya bisa dibuat bervariasi
3. Uang Modern
Seiring dengan perkembangan modern manusia menciptakan uang elektronik.
seperti : ATM, Check, Giro dan e-Money yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran non tunai.
Syarat-Syarat Uang
1. Harus diterima secara umum
2. Memiliki nilai tinggi dan harus tahan lama
3. Jumlahnya banyak dan tidak mudah dipalsukan
4. Mudah dibawa dan dibagi tanpa mengurangi nilai
5. Memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu
Jenis-Jenis Uang
1. Uang Kartal
Uang yang digunakan masyarakat untuk transaksi jual beli sehari-hari
2. Uang Giral
Uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simapanan dibank (tabungan, giro,
deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan
3. Uang Elektonik
Uang dalam kartu yang nilaimya disesuaikan saldo yang ada dalam kartu tersebut
Jenis-Jenis Bank
1. Bank Sentral
Bank Sentral adalah Bank Indonesia merupakan lembaga Negara yang independen
bebas dari campur tangan pemerintah
2. Bank Umum
Bank Umum atau biasa disebut bank komersial merupakan bank yang melaksanakan
kegiatan usaha perbankan secara konvensional yaitu menghimpan dana dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan dalam bentuk serta melakuakn kegiatan jasa
perbankan
4. Bank Syariah
Bank yang melakukan kegiatan perbankan dengan perjanjian berdasarkan hukum
syariah Islam
2. Pegadaian
Perusahaan yang memberikan pinjaman berdasarkan nilai barang jaminan tanpa
memperhatikan penggunaan dana tersebut
3. Financing (Pembiayaan)
Perusahaan yang memberikan pembiayaan untuk pembelian barang tertentu sesuai
kesepakatan dan jangka waktu tertentu dengan jaminan barang yang dibiayai
Seperti : Perusaahn Adira, FIF, BAF dll
7. Modal Ventura
Investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal dalam suatu
perusahaan untuk jangka tertentu.
Investasi modal ventura memiliki resiko tinggi namun imbal hasilnya tinggi
Tujuan dibentuknya OJK adalah untuk mengatasi kompleksitas keuangan global dari
ancaman krisis, menghiolangkan penyalahgunaan kekuasaan dan mencari efisiensi
disektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya
Fungsi OJK
- Mengawasi dan menjaga stabilitas system keuangan
- Melakukan pengawasan perbankan dan non perbankan
Community Theory
Uang diterima oleh masyarakat karena uang dibuat dari barang berharga ataupun karena
uang itu dapat ditukarkan secara bebas dengan barang berharga lainnya
Quantity Theory
Uang diterima oleh masyarakat karena setiap orang mengetahui bahwa uang dapat
ditukarkan dengan barang dan jasa bukan karena nilai intrinsiknya tetapi karena uang
mempunyai kualitas sebagai alat pembayaran dalam masyarakat.
TEORI KLASIK
Kalau tingkat bunga naik, ada kecenderungan masyarakat mengurangi uang yang
ingin mereka pegang, meskipun volume transaksi yang mereka rencanakan tetap
TEORY KEYNES
Teori yang menekankan pada fungsi uang sebagai penyimpan nilai (store of value) dan
bukan hanya sebagai alat tukar (mean of xchange)
Teori ini dikenal dengan Teory Liquidity Preference. Motif orang menyimpan uang
- Transaction Motive (Motif Transaksi)
- Precautionary Motive ( Motive Berjaga-jaga)
- Speculative Motive (Motive Spekulasi)
Motif Transaksi
Orang memegang uang untuk memenuhi dan melancarkan transaksi
Semakin tinggi pendapatan semakin besar volume transaksi dan semakin besar pula
kebutuhan uang untuk tujuan transaksi
Motif berjaga-jaga
Orang akan mendapatkan manfaat dari memegang uang untuk menghadapi keadaan
yang tidak terduga karena sifat uang yang likuid
Motif Spekulasi
Memegang uang untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Faktor masa depan yang tidak pasti dan factor harapan dari pemilik kekayaan akan
mempengaruhi permintaan uang dari pemilik kekayaan tersebut
Kuasi Money : Uang yang tidak dapat dipakai setiap saat karena keterikatan waktu
Semakin tinggi laju pertumbuhan M1 maka semakin tinggi pula inflasi demikian
sebaliknya semakin rendah rasio M1 terhadap M2 dilain pihak rasio uang kuasi lebih
tinggi dari M2 menyebabkan permintaan masyarakat melemah sehingga inflasi
cenderung akan turun
Pengendalian Pemerintah
- Mengenakan batasan atas pertukaran mata uang asing
- Mengenakan batasan atas perdagangan asing
- Intervensi Pasar (menjual dan membeli mata uang asing)
- Mempengaruhi variable makro seperti inflasi, suku bunga, pendapatan dll
Jenis-Jenis Bunga
1. Bunga Simpanan
a. Berdasarkan Saldo Terendah
b. Berdasarkan Saldo Rata-rata
c. Berdasarkan Saldo Harian
2. Bunga Pinjaman
Bunga yang diberikan kepada nasabah pinjaman dari bank ( Bunga Tetap, Bunga
Relatif dan Bunga Annuitas)
.
Teori Tingkat Bunga
Tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan uang.
Apabila permintaan uang banyak maka tingkat bunga bank akan naik sehingga banyak
orang menabung dan kurang investasi sebaliknya apabila bunga bank turun orang akan
menarik dananya dan menanamkan uang melalui investasi
Instrumen Pembayaran
1. Pembayaran Tunai, meliputi uang kertas dan logam
2. Pembayaran Non Tunai
a. Cek : Surat perintah tanpa syarat
b. Bilyet Giro : Surat perintah pemindahkan dana
c. Nota Debet : Warkat untuk menagih sejumlah dana
d. Nota Kredit : Warkat untuk memindahkan sejumlah dana
e. Kartu Kredit / Kartu Debit / Kartu ATM
Sampai saat ini belum ada model ideal yang sesuai dengan kondisi perekonomian dunia
yang bisa menjamin stabilitas kurs
1. Nilai yang stabil yang merupakan karakteristik yang diinginkan karena bisa membuat
transaksi bisnis menjadi lebih mudah diperhitungkan
2. Bisa dipertukarkan dengan mudah
3. Kebijakan moneter yang independen yang ditentukan oleh setiap Negara
Jenis-Jenis Inflasi
1. Menurut Tingkat Keparahannya
a. Inflasi Ringan : Dibawah 10% dalam satu tahun
b. Inflasi Sedang : Diantara 10% - 30% dalam satu tahun
c. Inflasi Berat : Diatas 30% - 100% dalam satu tahun
d. Hyper Inflasi : Diatas 100% dalam satu tahun
2 Menurut Tingkat Laju Inflasi
a. Mild Inflation : < 10% per tahun
b. Moderate Inflation : 10% - < 30% per tahun
c. High Inflation : 30% - 100% per tahun
d. Sky Rocketing/Hyper Inflation : > 100% per tahun
3. Menurut Sifat Inflasi
a. Greeping Inflation : Inflasi ringan / rendah : < 10% per tahun
b. Galloping Inflation : Inflasi moderat, double digit
c. Hyper Inflation : Inflasi terjadi secara cepar sekali
4. Menurut Asal Usul Inflasi
a. Domestic Inflation : Inflasi yang berasal dari dalm negeri
Defisit anggaran dibiayai dengan cetak uang, musim paceklik, bencana alam
b. Imported Inflation
Inflasi yang berasal dari luar negeri yang disebabkan karena harga produk diluar
negeri mengalami kenaikan
c. Import Cost Push Inflation
Inflasi terjadi karena harga produk impor naik karena harga faktor produksi naik
5 Menurut Kebijakan Pemerintah
a. Underlying Domestic / Core / Inertial Inflation
Inflasi terjadi karena harga barang ditentukan naik oleh pemerintah seperti BBM
dan sembako
b. Policy Induced Inflation
Inflasi terjadi karena kebijakan moneter dan fiscal yang ekspansif (defisit APBN)
Penyebab Inflasi
1. Demand Full Inflation : Faktor Permintaan
Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan bertambahnya
permintaan faktor-faktor produksi yang berdampak pada kenaikan harga barang
2. Cosh Full Inflation : Faktor Penawaran
Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan
harga produk (output) yang dihasilkan juga ikut naik
Dampak Inflasi
1. Dampak Positif
Apabila tingkat inflasi masih berada pada persentase tingkat bunga kredit yang
berlaku, misalnya tingkat bunga kredit adalah 15% per tahun dan tingkat inflasi 10%
akan mendirong kegiatan ekonomi dan pembangunan.
Hal ini terjadi karena pengusaha akan memanfaatkan kondisi tersebut untuk
berinvestasi, memproduksi dan menjual barang dan jasa
2. Dampak Negatif
Inflasi yang tinggi akan membawa dampak terhadap perekonomian dan kemakmuran
masyarakat
a. Dampak terhadap pemerataan pendapatan
b. Harga barang produksi tinggi
c. Mendorong spekulan
d. Menyebabkan tingkat bunga banbk naik dan mengurangi investasi
e. Menimbulkan tidakpastian keadaan ekonomi dimasa mendatang
f. Menimbulkan masalah neraca pembayaran
Sekitar dua tahun setelah krisis moneter melanda Indonesia sejak awal Juli 1997 telah
berubah menjadi krisis ekonomi, yaitu lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin
banyak perusahaan yang tutup dan meningkatnya penganguran sehingga menurunkan
PDB dan pertumbuhan ekonomi