You are on page 1of 15

MAKALAH PJOK

ATLETIK (LOMPAT JAUH, LOMPAT JANGKIT,


LOMPAT TINGGI)

Dosen Pengampu:
Drs. Arsil, M. Pd.

Disusun oleh:
Ifdah Aulia (A1D123044)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang mana telah memberikan
hidayah serta rahmatnya sehingga memudahkan kami dalam penyelesaian,
pembuatan makalah ini dengan judul “Atletik (Lompat jauh, lompat jangkit,
lompat tinggi)” dengan tepat waktu.

Tak lupa pula sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan
kita nabi besar, Nabi Muhammad SAW, yang mana telah membawa kita dari
zaman jahiliyah menuju jalan yang di insyaAllah di ridhoi oleh Allah Swt.
Makalah ini telah kami susun dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu syarat
melengkapi nilai tugas pada mata kuliah PJOK SD, pada Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan, Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Jambi.

Makalah yang telah kami tulis ini tentunya tak lepas dari kekurangan
maupun kelebihan dari segi bahasa maupun dari segi susunan kalimatnya.
Dengan kelapangan hati, kami akan menerima kritik dan saran, semoga di lain
kesempatan kami dapat memperbaiki kesalahan dari makalah yang dibuat dan
menjadikan kami serta pembaca berwawasan yang luas.

Muara Bulian, 25 Februari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................3
A. Pengertian Lompat Jauh......................................................................................3
B. Pengertian Lompat Tinggi..................................................................................6
C. Pengertian Lompat Jangkit.................................................................................9
D. Permainan Lompat Jauh....................................................................................10
BAB III.................................................................................................................11
PENUTUP............................................................................................................11
Kesimpulan..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) adalah
salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan di jenjang pendidikan dasar dan
menengah (Permendiknas, 2006). Pendidikan dasar meliputi Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), sedangkan jenjang pendidikan menengah
meliputi Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk
karakter peserta didik agar sehat jasmani rohani, dan sosial serta menumbuhkan
rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan mata
pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan dalam bentuk terstruktur
formal dan muatan lokal.

Atletik adalah cabang olahraga yang harus dipelajari peserta didik melalui
mata pelajaran PJOK, sesuai dengan SK Mendikbud No.0413/U/87. Atletik
merupakan olahraga yang mencerminkan berbagai kegiatan berupa jalan, lari,
lompat dan melempar. Atletik sering disebut sebagai induk dari segala cabang
olahraga dikarenakan tiap cabang olahraga tidak pernah terlepas dari kegiatan
atletik sebagai program pelatihannya (Rahmani, 2014:43). Lompat merupakan
salah satu nomor dari cabang olahraga atletik, yang terdiri dari lompat jauh,
lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Lompat jauh adalah suatu
bentuk gerakan melompat yang diawali dengan gerakan horizontal dan diubah ke
gerakan vertical dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki yang terkuat
untuk memperoleh jarak yang sejauh-jauhnya. Dalam lompat jauh terdapat 4
teknik dasar gerakan, yaitu: (1) awalan, (2) tolakan/tumpuan, (3) sikap badan saat
melayang di udara, (4) mendarat. Sikap tubuh saat melayang ditentukan oleh

1
gaya dalam lompat jauh yaitu gaya jongkok, gaya menggantung di
udara(hang/snapper), dan gaya berjalan di udara (hitchkick) (Giri, 2013:31).
Kecepatan merupakan salah satu aspek kemampuan yang diperlukan dalam
cabang olahraga tertentu. Kecepatan adalah kemampuan melakukan gerakan
yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang singkat, atau kemampuan
untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
(Widiastuti, 2017:125). Kecepatan juga merupakan salah satu karakter lari
awalan yang baik pada nomor lompat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud lompat jauh?


2. Apa yang dimaksud lompat jangkit?
3. Apa yang dimaksud lompat tinggi?
4. Bagaimana permainan yang bisa diterapkan pada lompat tinggi, jangkit dan
lompat jauh?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa itu lompat jauh.


2. Untuk mengetahui apa itu lompat jangkit.
3. Untuk mengetahui apa itu lompat tinggi.
4. Untuk mengetahui permainan yang bisa diterapkan pada lompat tinggi,
jangkit dan lompat jauh.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lompat Jauh


Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga
atletik. Lompat jauh menurut Aip Syarifuddin (1992: 90) didefinisikan sebagai
suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki keatas kedepan dalam upaya
membawa titik berat badan selama mungkin diudara (melayang diudara) yang
dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki
untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat menggunakan tumpuan satu


kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh
adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin kesebuah letak
pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai
batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh. Menurut
Engkos Kosasih (1985:67) bahwa yang menjadi tujuan lompat jauh adalah
mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya yang mempunyai empat unsur
gerakan yaitu: awalan; tolakan; sikap badan di udara; sikap badan pada waktu
jatuh atau mendarat. Dalam hal yang sama Yusuf Adisasmita (1992:65)
berpendapat bahwa keempat unsur ini merupakan suatu kesatuan, yaitu urutan
gerakan lompat yang tidak terputus.

Dalam lompat jauh terdapat beberapa macam gaya yang umum


dipergunakan oleh para pelompat, yaitu: gaya jongkok, gaya menggantung atau
disebut juga gaya lenting dan gaya jalan di udara. Perbedaan antara gaya
lompatan yang satu dengan yang lainnya, ditandai oleh keadaan sikap badan si
pelompat pada waktu melayang di udara (Aip Syarifuddin, 1992: 93). Jadi
mengenai awalan tumpuan / tolakan dan cara melakukan pendaratan dari ketiga
gaya tersebut pada prinsipnya sama. Salah satu gaya yang digunakan dalam

3
penelitian ini adalah gaya jongkok. Disebut gaya jongkok karena gerak dan sikap
sewaktu badan berada diudara seperti orang jongkok (Tamsir Riyadi, 1985: 98).

Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa dalam lompat jauh terkandung
unsur-unsur kondisi fisik yang meliputi: kecepatan, tenaga ledak otot tungkai
yang mengarah pada ketrampilan.

A. Teknik Lompat Jauh

Lompat jauh mempunyai empat fase gerakan, yaitu awalan, tolakan,


melayang dan mendarat serta terdapat tiga macam gaya yang membedakan antara
gaya yang satu dengan gaya yang lainnya pada saat melayang diudara. Uraian
mengenai keempat fase gerakan dalam lompat jauh adalah sebagai berikut:

a. Awalan

Awalan adalah Langkah utama yang diperlukan oleh pelompat untuk


memperoleh kecepatan pada waktu akan melompat. Seperti dikatakan Aip
Syarifuddin (1992: 90) awalan merupakan gerakan permulaan dalam bentuk lari
untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan tolakan (lompatan).
Jarak awalan yang biasa dan umum digunakan oleh para pelompat (atlet) dalam
perlombaan lompat jauh adalah: 1) untuk putra antara 40 m sampai 50 m; 2)
untuk putri antara 30 m sampai dengan 45 m. Akan tetapi di dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar, terutama di SD hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan anak-anak SD.

b. Tumpuan atau Tolakan

Tumpuan atau tolakan adalah gerakan menolak sekuat-kuatnya dengan


kaki yang terkuat, yaitu meneruskan kecepatan horizontal ke kekuatan vertical
yang dilakukan secara cepat. Menurut Engkos Kosasih (1985: 67) tolakan yaitu
menolak sekuat-kuatnya pada papan tolakan dengan kaki terkuat ke atas (tinggi
dan ke depan). Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa melakukan tolakan
berarti jarak merubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertical.

4
Mengenai tolakan, Soedarminto dan Soeparman (1993: 360)
mengemukakan sebagai berikut: untuk membantu tolakan ke atas, lengan harus
diayun ke atas dan kaki yang melangkah diayunkan setinggi mungkin
(prinsipnya adalah bahwa momentum dari bagian dipindahkan kepada
keseluruhan). Ayunan kaki ke atas mengunci sendi panggul karena kerjanya
Ligamenta iliofemoral.

c. Melayang di Udara

Sikap melayang adalah sikap setelah gerakan lompatan dilakukan dan


badan sudah terangkat tinggi keatas. Menurut Aip Syarifuddin (1992: 92/93)
sikap dan gerakan badan di udara sangat erat hubungannya dengan kecepatan
awalan dan kekuatan tolakan. Karena pada waktu pelompat lepas dari papan
tolakan badan si pelompat akan dipengaruhi oleh suatu kekuatan yaitu gaya
gravitasi (gaya penarik bumi).

Untuk itu, kecepatan lari awalan dan kekuatan pada waktu menolak harus
dilakukan oleh pelompat untuk mengetahui daya tarik bumi tersebut. Dengan
demikian jelas bahwa pada nomor lompat jauh kecepatan dan kekuatan sangat
besar pengaruhnya terhadap hasil tolakan. Tetapi, dengan mengadakan suatu
perbaikan bentuk dan cara-cara melompat serta mendarat, maka akan
memperbaiki hasil lompatan. Perubahan dan perbaikan bentuk tersebut
dinamakan “gaya lompatan” yang sifatnya individual. Pada nomor lompat
(khususnya lompat jauh) perubahan bentuk akan gaya-gaya lompatan itu tidak
akan mempengaruhi parabola dari titik berat badan, tetapi berguna untuk
menjaga keseimbangan serta pandaratan yang lebih baik.

d. Mendarat

Mendarat adalah sikap jatuh dengan posisi kedua kaki menyentuh tanah
secara bersama-sama dengan lutut dibengkokkan dan mengeper sehingga
memungkinkan jatuhnya badan kearah depan. Seperti dikatakan Yusuf
Adisasmita (1992: 68) pada saat mendarat titik berat badan harus dibawa kemuka

5
dengan jalan membungkukkan badan hingga lutut hampir merapat, dibantu pula
dengan juluran tangan kemuka. Pada waktu mendarat ini lutut dibengkokkan
sehingga memungkinkan suatu momentum membawa badan ke depan di atas
kaki. Mendarat merupakan suatu gerakan terakhir dari rangkaian gerakan lompat
jauh. Sikap mendarat pada lompat jauh baik untuk lompat jauh gaya jongkok,
gaya menggantung maupun gaya jalan di udara adalah sama, yaitu : pada waktu
akan mendarat kedua kaki dibawa ke depan lurus dengan cara mengangkat paha
ke atas, badan dibungkukkan ke depan, kedua tangan ke depan, kemudian
mendarat dengan kedua tumit terlebih dahulu dan mengeper, dengan kedua lutut
ditekuk, berat badan dibawa kedepan supaya tidak jatuh dibelakang, kepala
ditundukkan, kedua tangan ke depan (Aip Syarifuddin, 1992 : 95).

Gerakan mendarat dapat disimpulkan sebagai berikut: sebelum kaki


menyentuh pasir dengan kedua tumit, kedua kaki dalam keadaan lurus ke depan,
maka segara diikuti ayunan kedua lengan ke depan. Gerakan tersebut
dimaksudkan supaya secepat mungkin terjadi perpindahan posisi titik berat badan
yang semula berada di belakang kedua kaki berpindah ke depan, sehingga terjadi
gerakan yang arahnya sesuai dengan arah lompatan dengan demikian tubuh akan
terdorong ke depan setelah menginjak pasir.

B. Pengertian Lompat Tinggi


Lompat tinggi adalah olahraga yang menguji ketrampilan melompat melewati
tiang mistar. Lompat tinggi merupakan salah satu bagian dari cabang olahraga
atletik. Tujuan lompat tinggi adalah untuk memperoleh lompatan setinggi-
tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian tertentu. Tinggi tiang
mistar yang harus dilewati pelompat minimal 2,5 meter, sedangkan panjang
mistar minimal 3,15 meter, lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik dan
tanpa bantun alat.

Lompat tinggi termasuk dalam cabang olahraga atletik. Menurut Aip


Syarifuddin, atletik berasal dari bahasa Yunani, Athlon, yang artinya

6
pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa cabang olahraga meliputi nomor-nomor jalan, lari, lompat, dan
lempar. Atletik merupakan dasar untuk melakukan bentuk-bentuk gerakan
yang terdapat di dalam cabang olahraga lainnya. Dengan mengikuti olahraga
atletik, akan diperoleh berbagai pengalaman yang sangat berguna dan bermanfaat
bagi kehidupan karena melatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan,
ketepatan, daya tekan, koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan, dan percaya diri,
serta bertanggung jawab.

A. Peraturan Lompat Tinggi

Sebelum perlombaan dimulai, ketua juri harus mengumumkan kepada


segenap peserta lomba mengenai tinggi mistar permulaan dan tinggi berikutnya.
Mistar lompat akan dinaikkan pada akhir tiap babak/ronde sampai hanya tersisa
satu orang peserta lompat tinggi yang memenangkan perlombaan, atau terjadi
hasil sama untuk kedudukan pertama. Apabila terjadi hasil sama, pemenang
dilihat dari kegagalan terkecil selama perlombaan dan ketinggian yang terakhir
yang dilewatinya.

Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah pelompat berhasil


melewati ketinggian mistar. Pelompat boleh mulai melompat pada ketinggian
permulaan yang disukainya dengan ketinggian minimal 2,5 m. Lompatan
dianggap batal apabila pelompat menyentuh palang atau tidak melompat.
Pelompat yang menjatuhkan palang atau menyentuh tanah termasuk daerah
pendaratan di balik bidang tegak dari sisi dengan lebih dekat tiang lompat, baik
itu diantara atau di luar tiang lompat dengan salah satu bagian dari tubuhnya,
tanpa pertama kali melewati mistar lompat dianggap gagal.

Setiap pelompat akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan
lompatan. Jika pelompat tidak berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali
berturut-turut, dia dinyatakan gagal. Untuk menentukan kemenangan, para

7
pelompat harus berusaha melompat setinggi mungkin yang dapat ia lakukan.
Pemenang ditentukan dengan lompatan tertinggi yang dilewati.

B. Teknik Lompat Tinggi

Gaya guling (Straddle) merupakan gaya dimana badan kita melewati tiang
dengan cara diputar dan dibalikkan lagi sehingga sikap badan kita saat di atas
mistar tertelungkup. Cara untuk melakukan gaya guling adalah pelompat harus
mengambil awalan terlebih dahulu dari samping antara 3, 5, 7, atau 9 langkah.
Tumpuan terletak pada kaki yang paling kuat, kemudian ayunkan ke depan.
Setelah kaki diayunkan, dengan cepat badan kita balikkan untuk bisa melewati
mistar sehingga sikap badan kita di atas mistar telungkup. Pantat kita usahakan
lebih tinggi dari kepala kita, jadi kepala agak menunduk. Pada waktu mendarat
gunakan kaki kanan dan tangan kanan jika tumpuan menggunakan kaki kiri,
begitu pula sebaliknya.

Teknik awalan yang digunakan untuk teknik Straddle adalah mengambil


posisi ancang-ancang yang tidak terlalu jauh, berlari dengan kecepatan sedang,
posisi awalan dari samping sekitar 30º atau 40º dengan posisi tiang lompatan, dan
berlari agak serong dari mistar; sedangkan teknik tolakan Straddle adalah
menggunakan tumpuan kaki yang tersekat dengan mistar, posisi badan agak
merebah atau sedikit condong ke belakang ketika akan melakukan tolakan, posisi
kaki tumpuan menolak ke atas hingga kedua lutut kaki lurus dan kedua tangan
dan kaki diayunkan dengan tenaga penuh ke depan. Teknik Straddle saat di atas
mistar adalah posisi badan tengkurap dan posisi kaki harus segera diluruskan ke
belakang ketika badan sudah mulai turun; sedangkan teknik mendarat Straddle
adalah jika menggunakan tumpuan kaki yang kiri, maka posisi pendaratan
memakai kaki kanan terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan
posisi berguling.

8
C. Pengertian Lompat Jangkit
Pengertian lompat jangkit adalah lompat yang menggunakan lompatan tiga
kali yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat-lompat-
lompat. Pengertian lompat jangkit seperti ini karena Lompat jangkit atau sering
disebut juga lompat tiga, hal ini karena lompat jangkit terdiri dari tiga lompatan
jangkit, langkah dan lompat. Ada tiga tipe dalam lompat jangkit, yaitu pelompat
datar, terjal, dan pelompat alamiah.

Untuk mendapatkan gerakan yang sempurna dalam melakukan lompat


jangkit kita harus dapat menguasai teknik dasar dalam melakukan lompat jangkit.
Dalam melakukan lompat jangkit itu sendiri dapat dibagi dalam beberapa tahap
gerakan diantaranya adalah ancan-ancang, jingkat, langkah, lompat dan
mendarat.

a. Ancang-ancang

Tergantung dari tingkat prestasi, lari ancang-ancang bervariasi antara 10


langkah (untuk atlet pemula) dan 20 langkah (untuk atlet prifesional) Kecepatan
lari ancang-ancang semakin dipercepat sampai saat bertolak.

b. Jingkat

Kaki penolak harus mendarat dengan aktif dan siap menyerang ; ayunkan
paha kaki bebas keposisi horizontal, bertolak ke depan dan ke atas. Untuk Jingkat
yang panjang & datar, tariklah kaki penolak ke depan atas dan tarik kaki-bebas
ke bawah dan ke belakang. Pertahankan tubuh tetep gerak.

c. Langkah

Bertolak dangan cepat; luruskan mata kaki, sendi dan lutut dan pinggang,
ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal. Pada waktu gerak Langkah, posisi

9
bertolak dipertahankan, untuk mempersiapkan gerak Lompat, luruskan kaki-
bebas ke depan dan ke bawah.

d. Lompat

Bertolaklah dengan cepat; ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal.


Untuk lompat jauh, tahap melayang melibatkan teknik menggantung atau teknik
melangkah. Tarik tubuh ke depan-bawah untuk mendarat, bawa lengan ke depan.

e. Mendarat

Mendaratlah dengan kedua kaki sejajar di pasir, Biarkan tubuh mendarat


di pasir di sampng kaki.

D. Permainan Lompat Jauh


Kegiatan diawali dengan pendahuluan selama 10 menit. Pendahuluan: 10
menit, siswa dibariskan, berhitung, berdoa, presensi, kemudian melakukan
apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu kemudian melakukan
pemanasan. Setelah selesai pemanasan dilanjutkan dengan inti. Kegiatan inti
dilakukan selama 45 menit. Pada kegiatan inti yang dilakukan melakukan
pembelajaran atletik lompat jauh dengan permainan. Pemberian permainan
yangmengarah pada atletik lompat jauh. Tujuan yang akan di capai adalah
memperkenalkan lompat jauh melalui model permainan. Pelaksanaan
pembelajarannya, siswa dibagi dalam 4 kelompok dengan ketentuan tiap
kelompok terdiri dari 6 siswa. Guru menyiapkan alat pembelajaran seperti
kardus. Melakukan permainan melompati kardus yang berjumlah 6 buah, diatur
dengan jarak 2,5 sampai 3 meter. Setiap siswa bergantian melompati kardus.
Kegiatan diulang sampai semua siswa melakukan. Setelah semua selesai
melakukan kegiatan dilanjutkan dengan materi masih sama tetapi dilombakan.

10
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok. Melakukan permainan yang tercepat
melompati kardus. Setelah selesai inti kegiatan selanjutnya adalah kegiatan akhir
selama 5 menit. Kegiatan yang dilakukan di kegiatan akhir, pendinginan dengan
jalan ditempat formasi siswa lingkaran, kemudian berhenti. Selanjutnya siswa
dikumpulkan, dibariskan, kemudian melakukan koreksi, berdoa, dan dibubarkan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Atletik sering disebut sebagai induk dari segala cabang olahraga
dikarenakan tiap cabang olahraga tidak pernah terlepas dari kegiatan atletik
sebagai program pelatihannya (Rahmani, 2014:43). Lompat merupakan salah
satu nomor dari cabang olahraga atletik, yang terdiri dari lompat jauh, lompat
jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Lompat jauh adalah suatu bentuk
gerakan melompat yang diawali dengan gerakan horizontal dan diubah ke
gerakan vertical dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki yang terkuat
untuk memperoleh jarak yang sejauh-jauhnya.

Pada kegiatan inti yang dilakukan melakukan pembelajaran atletik lompat


jauh dengan permainan. Pemberian permainan yang mengarah pada atletik
lompat jauh. Tujuan yang akan di capai adalah memperkenalkan lompat jauh
melalui model permainan. Pelaksanaan pembelajarannya, siswa dibagi dalam 4
kelompok dengan ketentuan tiap kelompok terdiri dari 6 siswa. Guru menyiapkan
alat pembelajaran seperti kardus. Melakukan permainan melompati kardus yang
berjumlah 6 buah, diatur dengan jarak 2,5 sampai 3 meter. Setiap siswa
bergantian melompati kardus. Kegiatan diulang sampai semua siswa melakukan.
Setelah semua selesai melakukan kegiatan dilanjutkan dengan materi masih sama
tetapi dilombakan. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok. Melakukan permainan
yang tercepat melompati kardus.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Ateng.1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani.Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek
Pembinaan Tenaga pendidikan

H. Js Husdarta, Manajemen pendidikan jasmani: Alfabeta Bandung 2009

Sukintaka, Teori pendidikan jasmani: Nuansa cendekia Bandung 2004 UU RI


No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada BAB II,
Pasal 4

12

You might also like