You are on page 1of 55

TRANSFORMASI DIGITAL DALAM BISNIS KERIPIK :

DESAIN PROYEK INOVASI BISNIS DIGITAL UNTUK KEBERLANJUTAN DAN


DAYA SAING

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi yang semakin maju dan perkembangan teknologi yang pesat,
transformasi digital telah menjadi salah satu upaya penting di berbagai sektor bisnis.
Transformasi digital ini mencakup penerapan teknologi digital guna meningkatkan efisiensi,
produktivitas, dan keunggulan kompetitif. Salah satu sektor bisnis yang juga mengalami
transformasi dengan adanya inovasi bisnis digital adalah industri keripik. Industri keripik,
khususnya keripik makanan, merupakan bagian dari industri makanan dan minuman yang
terus berkembang dan memiliki potensi pasar yang besar.
Keripik merupakan salah satu makanan ringan yang populer di Indonesia. Makanan
ini terbuat dari berbagai macam bahan baku, seperti singkong, pisang, ubi, dan jamur. Keripik
memiliki cita rasa yang gurih dan renyah, sehingga banyak digemari oleh berbagai kalangan,
mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Dalam konteks industri keripik, transformasi digital menjadi kunci perubahan dan
pengembangan bisnis yang lebih baik dan berkelanjutan. Menggunakan teknologi digital,
bisnis keripik dapat mengoptimalkan proses produksi, memperluas jangkauan pemasaran, dan
meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Dengan adanya inovasi bisnis digital, industri
keripik dapat meningkatkan daya saing, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan
menciptakan nilai tambah yang lebih besar.
Bisnis berkelanjutan, atau sustainable business, mewakili paradigma baru dalam dunia
bisnis yang melampaui batas waktu musiman dan tahunan. Dalam era ini, keberlanjutan tidak
lagi hanya menjadi tren, tetapi juga menjadi inti dari strategi bisnis yang sukses. Lebih dari
sekadar meraih keuntungan finansial, bisnis berkelanjutan memegang prinsip memberikan
manfaat berkelanjutan yang dapat dinikmati oleh masyarakat pada masa depan (Jørgensen &
Pedersen, 2018). Bisnis berkelanjutan memandang jangkauan waktu yang lebih panjang,
mengakui dampaknya tidak hanya terhadap ekonomi, tetapi juga terhadap lingkungan dan
masyarakat. Keberlanjutan bisnis bukanlah sekadar mencapai keuntungan kuantitatif,
melainkan pula mengoptimalkan nilai-nilai sosial dan lingkungan. Kehadiran bisnis tidak
hanya sebagai entitas ekonomi, tetapi sebagai agen perubahan positif yang merangkul
tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Dalam konteks ini, bisnis berkelanjutan mempertimbangkan aspek-aspek seperti
efisiensi energi, pengelolaan sumber daya secara bijaksana, dan penerapan praktik bisnis
yang mendukung inklusivitas dan keadilan sosial. Keberlanjutan bukanlah sekadar tujuan
jangka pendek, tetapi sebuah visi jangka panjang yang memberikan kontribusi positif
terhadap kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Dengan mengintegrasikan
prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek operasionalnya, bisnis berkelanjutan
menjadikan pemikiran masa depan sebagai pendorong utama keputusan strategisnya. Dalam
perjalanannya, bisnis ini bukan hanya menciptakan nilai tambah ekonomi, tetapi juga
menginspirasi perubahan positif yang meresap dalam struktur sosial dan alam.
Sebagai pionir perubahan dalam dunia bisnis, bisnis berkelanjutan bukan hanya
menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang bisnis, tetapi juga menjadi kekuatan
transformasional yang membentuk fondasi keberlanjutan bagi generasi mendatang. Dengan
demikian, bisnis berkelanjutan bukan hanya tentang meraih kesuksesan finansial saat ini,
tetapi juga memberikan warisan positif yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih
baik.
Industri keripik di Indonesia merupakan salah satu industri yang potensial. Hal ini
terlihat dari pertumbuhan industri keripik yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2022, nilai industri keripik di Indonesia mencapai Rp15 triliun. Meskipun memiliki
potensi yang besar, industri keripik juga menghadapi berbagai tantangan, salah satunya
adalah persaingan yang semakin ketat. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya pelaku
usaha keripik yang bermunculan, baik dari skala kecil, menengah, maupun besar. Selain itu,
industri keripik juga menghadapi tantangan dari faktor eksternal, seperti perubahan tren
konsumen dan kemajuan teknologi. Tren konsumen yang semakin menyukai makanan yang
sehat dan praktis, serta kemajuan teknologi digital, menuntut pelaku usaha keripik untuk
melakukan transformasi digital. Transformasi digital merupakan proses perubahan yang
dilakukan oleh suatu organisasi untuk memanfaatkan teknologi digital dalam rangka
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya saing. Transformasi digital dalam bisnis keripik
dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan inovasi bisnis
digital.
Inovasi bisnis digital merupakan penerapan ide-ide baru yang menggunakan teknologi
digital untuk meningkatkan kinerja bisnis. Inovasi bisnis digital dapat dilakukan dalam
berbagai aspek bisnis, seperti proses produksi, pemasaran, dan penjualan. Pentingnya inovasi
dalam bisnis menjadi krusial untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam era digital. Transformasi digital telah memberikan
dampak yang besar pada berbagai sektor industri, termasuk UMKM, dan telah merangsang
kemunculan model serta peluang bisnis yang baru.
Inovasi bisnis digital berkelanjutan menciptakan landasan bagi transformasi bisnis
yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan memanfaatkan teknologi terkini,
seperti energi terbarukan, Internet of Things (IoT), blockchain, dan kecerdasan buatan (AI),
bisnis dapat mengoptimalkan operasional mereka untuk mencapai efisiensi tinggi sambil
meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Desain produk yang berfokus pada
keberlanjutan dan penerapan konsep blockchain dalam rantai pasok memberikan transparansi
dan jaminan keberlanjutan dari hulu ke hilir. Selain itu, pelibatan karyawan dalam pelatihan
berkelanjutan dan pembentukan budaya perusahaan yang peduli terhadap isu-isu lingkungan
menjadi kunci sukses inovasi bisnis digital berkelanjutan. Kemitraan yang dibangun dengan
pihak eksternal yang sejalan dengan nilai-nilai keberlanjutan juga menjadi faktor penting
dalam mencapai tujuan berkelanjutan ini. Dengan pendekatan ini, inovasi bisnis digital tidak
hanya menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga menciptakan dampak positif yang
berkelanjutan bagi dunia kita.(Evans et al., 2017).
Pertumbuhan pesat teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah paradigma
bisnis secara global. Perubahan ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menuntut
perusahaan untuk terus berinovasi agar dapat tetap bersaing. Dalam konteks ini, keberhasilan
sebuah bisnis digital tidak hanya bergantung pada keberadaan teknologi, tetapi juga pada
bagaimana perusahaan merancang dan mengimplementasikan inovasi bisnis digital. Sebagai
tanggapan terhadap era digital ini, sektor industri keripik telah menunjukkan ketertarikan
yang signifikan untuk mengadopsi inovasi bisnis digital guna meningkatkan daya saing dan
kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, inovasi bisnis digital merupakan hal yang penting
untuk dilakukan oleh pelaku usaha keripik dalam rangka meningkatkan keberlangsungan dan
daya saing bisnisnya.
Dalam hal ini, penting untuk melihat keberlanjutan dan daya saing dalam industri
keripik. Keberlanjutan bisnis tidak hanya tentang menjaga sumber daya alam yang digunakan
dalam produksi, tetapi juga tentang menjaga kualitas produk dan respons terhadap kebutuhan
pasar yang terus berubah. Keberlanjutan bisnis juga mencakup kemampuan dalam
mengadopsi teknologi digital dan inovasi bisnis untuk tetap relevan dan bersaing di pasar
yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, proyek inovasi bisnis digital diperlukan agar
industri keripik dapat bertransformasi menuju keberlanjutan dan tetap mempertahankan daya
saing di pasar global.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana transformasi digital dapat meningkatkan keberlanjutan dan daya saing
bisnis keripik?
2. Apa saja jenis-jenis inovasi bisnis digital yang dapat dilakukan dalam bisnis keripik?
3. Bagaimana desain proyek inovasi bisnis digital dapat disusun untuk meningkatkan
keberlanjutan dan daya saing bisnis keripik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk menganalisis bagaimana transformasi digital
dapat meningkatkan keberlanjutan dan daya saing bisnis keripik dengan memberikan desain
proyek inovasi bisnis digital yang komprehensif.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong transformasi digital dalam bisnis
keripik
2. Menganalisis jenis-jenis inovasi bisnis digital yang dapat dilakukan dalam bisnis
keripik, baik dari segi proses produksi, pemasaran, maupun penjualan
3. Menyusun desain proyek inovasi bisnis digital yang komprehensif, mulai dari tujuan
dan sasaran proyek, strategi inovasi bisnis digital, timeline dan anggaran proyek, tim
pelaksana proyek, hingga metode evaluasi proyek
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai transformasi digital dalam bisnis
keripik.
2. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai berbagai jenis inovasi bisnis digital
yang dapat dilakukan dalam bisnis keripik.
3. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai desain proyek inovasi bisnis digital.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Memberikan pedoman bagi pelaku usaha keripik dalam melakukan transformasi digital.
2. Memberikan pedoman bagi pelaku usaha keripik dalam memilih inovasi bisnis digital yang
tepat.
3. Memberikan pedoman bagi pelaku usaha keripik dalam menyusun desain proyek inovasi
bisnis digital
BAB II
INOVASI BISNIS DIGITAL BERKELANJUTAN
2.1 Transformasi Digital
Transformasi digital, sebagai pilar utama dalam era bisnis digital, menggambarkan proses
fundamental di mana perusahaan mengintegrasikan teknologi digital secara menyeluruh ke
dalam seluruh aspek operasional dan strategi mereka. Transformasi ini tidak hanya berfokus
pada penggunaan teknologi sebagai alat pendukung, melainkan sebagai elemen inti yang
membentuk cara perusahaan beroperasi, berinovasi, dan berinteraksi dengan pelanggan.
2.2Pengertian Transformasi Digital
Transformasi bisnis digital merupakan suatu proses yang bertujuan untuk secara obyektif
mengakomodasi perubahan dalam konteks lingkungan bisnis. Esensi dari transformasi digital
adalah penerapan teknologi digital (Negroponte, 1995; Morze & Strutynska, 2021), yang
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan nilai perusahaan (Westerman et al., 2014).
Keberhasilan Transformasi Digital mengharuskan organisasi dan individu yang terlibat untuk
memiliki tingkat literasi digital yang memadai dan mengembangkan keterampilan yang
sesuai dengan tuntutan bisnis dan kebutuhan kontekstual (Reis et al., 2018). Pada era
ekonomi yang berkelanjutan saat ini, perhatian para pelaku bisnis dan personelnya dari
industri yang bersaing secara aktif di seluruh dunia menjadi pusat perhatian a (Morze &
Strutynska, 2021), menekankan perlunya beralih ke dunia digital sebelum pesaing lainnya
mengambil langkah serupa, upaya untuk tetap eksis dan mencapai keunggulan dalam
persaingan menjadi fokus utama (A. S. Bharadwaj, 2000; Reis et al., 2018). Transformasi
digital terkait erat dengan: (1) penerapan dan koordinasi teknologi digital di dalam
perusahaan, (2) mengimplementasikan perubahan dalam struktur organisasi, (3) memfasilitasi
berbagai kegiatan, dan (4) menciptakan serta menangkap peluang dan nilai baru (Jeansson &
Bredmar, 2019).
2.3 Faktor-faktor yang Mendorong Terjadinya Transformasi Digital
Proses transformasi digital menuntut pelaku usaha untuk mengintegrasikan teknologi secara
efektif dalam semua aspek operasional dan manajemen bisnis mereka. Implementasi ini
memerlukan akses terhadap informasi yang akurat dan relevan terkait data yang menjadi
input dalam sistem yang sedang dikembangkan. Untuk berhasil dalam transformasi ini,
keterampilan yang memadai sangat diperlukan.
Faktor yang mendorong terjadinya transformasi digital melibatkan beberapa aspek yang perlu
diperhatikan. Diantaranya:
1. Perubahan regulasi sejalan dengan kemajuan teknologi menjadi kunci penting.
Transformasi digital dapat dilakukan lebih lancar jika pemerintah segera membuat regulasi
yang mengatur tata kelola dan elemen krusial terkait penerapan teknologi.
2. Perubahan dalam bentuk persaingan menjadi aspek yang signifikan. Transformasi digital
mendorong pelaku usaha untuk secara sadar mengubah pola dan bentuk persaingan mereka,
dengan penekanan khusus pada pengalaman pelanggan. Kesadaran ini menjadi landasan
utama dalam menghadapi perubahan dinamika persaingan di era digital.
Pergeseran atau perubahan industri secara luas ke arah digital juga memainkan peran kunci
dalam transformasi digital. Ini menuntut kesiapan pelaku usaha untuk beralih dari konsep
manual dan tradisional ke format digital. Hal ini, pada gilirannya, memerlukan peningkatan
keterampilan dan keahlian tambahan bagi para profesional yang terlibat.
3. Perubahan perilaku dan harapan konsumen menjadi faktor pendorong penting. Di era
ekonomi digital, perilaku konsumen mengalami perubahan signifikan. Mereka cenderung
menuntut tingkat kesempurnaan pelayanan dan kepuasan atas produk yang mereka beli. Oleh
karena itu, perubahan dalam perilaku konsumen harus dianggap sebagai tolok ukur kualitas
layanan yang diberikan oleh pelaku usaha.
Dalam keseluruhan, kesadaran akan faktor-faktor tersebut menjadi kunci untuk sukses dalam
menghadapi dan mengadopsi transformasi digital.
2.4 Tantangan dalam Transformasi Digital
Meskipun transformasi digital menawarkan potensi besar, ada juga tantangan yang perlu
diatasi. Beberapa di antaranya melibatkan resistensi internal, kebutuhan untuk berinvestasi
dalam pelatihan karyawan, dan perubahan budaya organisasi. Kesadaran akan tantangan ini
adalah langkah awal untuk merancang strategi transformasi digital yang efektif.
kita dapat merinci pengalaman perusahaan tradisional yang mengalami resistensi internal.
Misalnya, ketika sebuah Toko baju mencoba untuk mengadopsi Internet of Things (IoT)
dalam lini Pemasaran nya, karyawan mungkin menghadapi hambatan dalam mengadaptasi
diri dengan perubahan teknologi. Proses pelatihan dan pengelolaan perubahan menjadi
krusial dalam mengatasi tantangan ini.
Inovasi
Larsen dan Lewis (2017) berpendapat bahwa kemampuan berinovasi merupakan salah satu
karakteristik yang sangat penting bagi seorang wirausahawan. Tanpa adanya inovasi,
kelangsungan hidup perusahaan menjadi sulit. Hal ini terjadi karena perubahan dalam
kebutuhan, keinginan, dan tuntutan pelanggan terus mengalami perubahan. Pelanggan tidak
konsisten dalam menggunakan produk yang sama, karena mereka cenderung mencari opsi
dari perusahaan lain yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu,
inovasi yang berkelanjutan menjadi suatu kebutuhan agar perusahaan dapat terus eksis dan
berhasil dalam usahanya. Inovasi merujuk pada sesuatu yang dianggap baru dalam bentuk
barang, jasa, atau ide oleh individu tertentu. Meskipun ide tersebut mungkin telah ada sejak
lama, namun bagi seseorang yang baru menemui atau mengalami hal tersebut, hal itu
dianggap sebagai suatu inovasi.
Perusahaan memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi dalam beberapa bidang, yaitu:
a. Inovasi pada produk (barang, jasa, ide, dan tempat).
b. Inovasi pada manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan, pemasaran, dll).
Dalam melaksanakan inovasi, perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1. Analisis peluang,
2. Tindakan yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang,
3. Pendekatan yang sederhana dan terarah,
4. Memulai dengan langkah-langkah kecil, dan
5. Memiliki kepemimpinan yang efektif.
Menurut Hills (2008) inovasi diartikan sebagai suatu ide, praktik, atau objek yang dianggap
sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau entitas pengguna lain. Menurut Suryana (2013),
inovasi dapat dijelaskan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan kreativitas dalam
menyelesaikan tantangan dan memanfaatkan peluang guna meningkatkan serta memperkaya
kehidupan.
Keeh, dkk. (2017) menyatakan bahwa inovasi memiliki kepentingan yang signifikan, dan hal
ini dapat dijelaskan melalui alasan-alasan berikut:
1. Kemajuan teknologi yang pesat, termasuk munculnya produk, proses, dan layanan
baru dari pesaing, mendorong perusahaan berwirausaha untuk bersaing dan mencapai
kesuksesan. Adaptasi terhadap inovasi teknologi baru menjadi kunci utama dalam
menghadapi dinamika perubahan ini.
2. Perubahan lingkungan yang berdampak pada siklus hidup produk semakin singkat,
menandakan bahwa produk atau layanan yang sudah ada perlu segera digantikan
dengan yang baru. Inovasi menjadi solusi melalui pemikiran kreatif yang dapat
memunculkan ide-ide baru.
3. Konsumen yang semakin cerdas dan menuntut pemenuhan kebutuhan yang lebih
tinggi, termasuk dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga. Keterampilan inovatif
menjadi krusial dalam memenuhi ekspektasi konsumen dan mempertahankan mereka
sebagai pelanggan.
4. Dengan perubahan pasar dan teknologi yang cepat, ide yang baik dapat dengan mudah
ditiru oleh pesaing. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru terhadap produk,
proses, dan layanan yang terus-menerus berkembang dan meningkat.
5. Inovasi memiliki potensi untuk menghasilkan pertumbuhan yang lebih cepat,
memperluas segmen pasar, dan menciptakan posisi perusahaan yang lebih unggul
secara korporat.

2.2 Bisnis Digital


Bisnis digital merupakan praktek bisnis yang menggunakan teknologi digital, baik secara
penuh maupun sebagian. Barang atau layanan dalam ranah bisnis digital tidak harus
berbentuk digital atau terkait dengan teknologi. Suatu perusahaan dengan barang atau layanan
apa pun dapat dianggap sebagai bisnis digital jika memanfaatkan teknologi digital dalam
proses pemasaran atau penjualannya, menunjukkan penggunaan teknologi digital secara
parsial dalam lingkup bisnis tersebut.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah memberikan dampak besar pada dunia
bisnis, mendorong perusahaan untuk meningkatkan fleksibilitas mereka dan melakukan
berbagai perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku pelanggan dan
lingkungan bisnis yang gejolak, tidak pasti, kompleks, dan ambigu (VUCA). Dalam
menghadapi tantangan ini, perusahaan memerlukan suatu pendekatan yang dikenal sebagai
strategi. Strategi ini diperlukan untuk mengatasi persaingan, merespons perubahan ekonomi
dan pasar, serta memanfaatkan peluang pertumbuhan. Selain itu, strategi ini juga membantu
perusahaan dalam mengelola berbagai fungsi bisnis, meningkatkan kinerja keuangan, dan
memperluas pangsa pasar.
Digitalisasi menjadi pendorong utama bagi perusahaan dalam mengembangkan strategi,
dengan mendasarkan strategi mereka pada pemanfaatan sumber daya digital. Di era digital,
perusahaan perlu mengadopsi strategi bisnis digital yang mencakup penggunaan seluruh aset
digital yang dimiliki, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, dan SDM di bidang digital.
Strategi bisnis digital ini dapat melibatkan seluruh kegiatan perusahaan, mulai dari proses
bisnis, administrasi, keuangan, rantai pasokan, hingga layanan. Untuk merancang strategi
bisnis digital, perusahaan harus melewati beberapa tahap, dimulai dari perencanaan hingga
pelaksanaan digitalisasi dalam operasional bisnis.
2.2.1 Perencanaan Strategi Binsis Digital
Merancang strategi bisnis digital dimulai dengan mempertimbangkan nilai yang akan
diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan, baik itu dalam konteks internal maupun
eksternal. Konsep ini bermula dari visi seorang pemimpin di perusahaan serta kemampuan
yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
- Ad. 1. Rethink by Leader
Bagian pertama, yang berkaitan dengan pemikiran ulang oleh pemimpin, menekankan bahwa
keberhasilan suatu bisnis sangat bergantung pada kemampuan seorang pemimpin dalam
mengelola perusahaan dan memiliki kemampuan untuk memproyeksikan masa depan.
Pemimpin memulai langkah awal dengan merinci profil pelanggan dari sudut pandang
segmentasi, memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan. Setelah memahami
profil pelanggan, seorang pemimpin juga perlu menilai kondisi ekonomi secara global untuk
memahami keadaan ekosistem bisnis saat ini.
- Ad.2 Design
Desain merupakan fase di mana perusahaan merencanakan pencapaian tujuannya dengan
pendekatan yang Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, Masuk Akal, dan dalam batas waktu
yang ditentukan (SMART). Pemimpin juga bertanggung jawab untuk mempersiapkan
individu, khususnya sumber daya manusia di bidang Teknologi Informasi, dan
mengevaluasi kesiapan perusahaan dalam mengimplementasikan perubahan.
- Ad.3 Implementasi & Develop
Langkah-langkah dalam mentransformasikan proses dari cara konvensional ke digital dan
merancang strategi bisnis digital dengan kesinambungan.
- Ad.4 Strategi Bisnis Digital
Dalam fase ini, terdapat elemen-elemen umum yang sering digunakan dalam penerapan
strategi bisnis digital, meliputi:
1) Profil perusahaan secara daring yang dapat diakses secara terbuka oleh berbagai pihak,
seperti melalui situs web, media sosial, iklan, artikel berita online, pers, tautan, informasi,
ulasan, dan sebagainya.
2) Pemasaran dan Periklanan Digital
Proses pemasaran dan periklanan yang menggunakan media digital, di mana perusahaan
melibatkan berbagai usaha untuk mempengaruhi pelanggan agar melakukan transaksi
pembelian.
3) Penjualan melalui platform daring
Proses penjualan dapat dilakukan secara daring, di mana perusahaan dapat berpartisipasi
dalam berbagai marketplace untuk memperluas cakupan pemasaran.
4) Komunikasi Daring
Perusahaan membuka beragam saluran komunikasi dengan pelanggan, memberikan opsi
kepada mereka untuk memilih jenis media komunikasi yang mereka sukai, seperti email,
pesan teks atau SMS, aplikasi pesan perangkat lunak, formulir kontak di situs web, pesan
langsung di media sosial, streaming langsung, dan asisten virtual.
5) Keamanan Siber
Perusahaan mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap potensi ancaman dari pihak
yang tidak diinginkan. Ini mencakup menerapkan kebijakan dan prosedur untuk staf,
mengatur akses dan penyimpanan data perusahaan, menggunakan teknologi digital dengan
bijak, menjaga keamanan informasi pelanggan, mencadangkan data ke sistem berbasis
cloud, melindungi perangkat lunak dan sistem pembayaran, memberikan pelatihan kepada
staf, dan merancang rencana onboarding.
6) Manajemen Risiko
Dalam menjalankan bisnis secara digital, perusahaan harus memperhatikan manajemen
risiko yang mungkin timbul.
7) Pemanfaatan Aplikasi Digital
Untuk meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas kerja, perusahaan perlu
mempertimbangkan penggunaan berbagai aplikasi, termasuk sistem pembayaran, sistem
manajemen hubungan pelanggan, layanan daring, perangkat lunak email, perangkat lunak
akuntansi untuk pencatatan keuangan, perangkat lunak manajemen proyek, perangkat lunak
rantai pasokan, asisten virtual, dan perangkat lunak penjadwalan.
8) Komputasi Awan
Penggunaan server secara remote memerlukan perhatian terhadap kapasitas daya tampung
server.
9) Kebijakan Digitalisasi
Dalam menerapkan strategi bisnis digital, perusahaan perlu mengembangkan kebijakan
digitalisasi dan menentukan keterampilan apa yang menjadi prasyarat bagi pelaksana atau
staf yang terlibat dalam proses digitalisasi bisnis.
2.3 Bisnis Berkelanjutan
2.4.1 Dimensi Inovasi Produk:
Salah satu dimensi utama dari transformasi digital adalah inovasi produk. Perusahaan yang
berhasil mengadopsi transformasi digital cenderung melibatkan teknologi untuk menciptakan
produk atau layanan baru yang relevan dengan kebutuhan pasar yang berkembang. Contoh
nyata termasuk perusahaan seperti Apple, yang dengan sukses mengintegrasikan teknologi
digital ke dalam berbagai produknya, menciptakan revolusi dalam industri teknologi
konsumen.
Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan dimensi inovasi produk dalam transformasi
digital adalah Apple. Dengan peluncuran produk-produk revolusioner seperti iPhone, iPad,
dan Apple Watch, Apple tidak hanya memperkenalkan perangkat baru, tetapi juga mengubah
cara konsumen berinteraksi dengan teknologi. Inovasi produk ini melibatkan integrasi
teknologi canggih, seperti layar sentuh, sensor biometrik, dan ekosistem aplikasi, yang
merombak paradigma konvensional di industri teknologi konsumen.
2.4.2 Perubahan Proses Bisnis
Transformasi digital juga mencakup restrukturisasi fundamental dalam proses bisnis.
Perusahaan menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan
meningkatkan responsivitas terhadap perubahan pasar. Penggunaan sistem manajemen rantai
pasokan yang terhubung, analisis data real-time, dan otomatisasi proses operasional adalah
contoh implementasi transformasi digital pada tingkat proses bisnis.
Sebagai contoh perubahan proses bisnis, kita dapat melihat perusahaan manufaktur seperti
Tesla dan Hyundai. Tesla ataupun Hyundai tidak hanya menciptakan mobil listrik yang
inovatif, tetapi juga merevolusi proses bisnis di dalam industri otomotif. Melalui pabrik
otomatisasi penuhnya, Tesla memanfaatkan teknologi untuk mempercepat produksi,
meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya. Ini adalah contoh bagaimana transformasi
digital dapat meresapi setiap aspek dari rantai nilai. dengan sebuah inovasi ini pabrikan-
pabbrikan lain mengikuti jejak tersebut dari mulai kendaraan Hybrid sampai dengan
Electrical Vehicle(EV)
2.4.3 Integrasi Teknologi
Integrasi teknologi sebagai bagian tak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari perusahaan
menjadi salah satu ciri utama transformasi digital. Dengan menggunakan platform digital,
perusahaan dapat menyatukan data dari berbagai sumber, memfasilitasi kolaborasi tim, dan
memungkinkan akses informasi secara real-time. Penerapan sistem kecerdasan buatan,
analisis data canggih, dan keamanan siber menjadi bagian integral dari transformasi ini.
Pertimbangkan integrasi teknologi di TokoPedia, platform e-commerce terkemuka.
TokoPedia tidak hanya menjadi tempat belanja online, tetapi juga mengintegrasikan
teknologi untuk memfasilitasi pembayaran online, analisis data pelanggan, dan keamanan
transaksi. Melalui aplikasi digitalnya, TokoPedia menciptakan ekosistem yang memanfaatkan
teknologi untuk menyediakan solusi terpadu bagi pelanggan dan pedagang.
2.4.4 Studi Kasus
Melalui studi kasus perusahaan seperti Shopee, kita dapat melihat bagaimana transformasi
digital telah mengubah cara bisnis dilakukan. Shopee telah mengintegrasikan teknologi
digital tidak hanya dalam platform e-commerce mereka tetapi juga dalam rantai pasokan,
logistik, dan pengalaman pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi digital bukan
sekadar tentang memasukkan teknologi baru, tetapi tentang memanfaatkannya untuk
merombak seluruh ekosistem bisnis.
Studi kasus Amazon memberikan gambaran konkret tentang bagaimana transformasi digital
dapat membentuk sebuah perusahaan. Amazon, dari awal hanya sebagai toko buku online,
telah berkembang menjadi e-commerce raksasa dengan integrasi teknologi yang canggih.
Penggunaan teknologi di Amazon melibatkan proses otomatisasi di pusat distribusi, analisis
data untuk personalisasi pengalaman pelanggan, dan penggunaan kecerdasan buatan untuk
meningkatkan efisiensi operasional
2.5 Peningkatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Menggali Dampaknya

Bayangkan dunia di mana informasi mengalir secepat kilat, terhubung tanpa batas oleh
jaringan internet yang kuat dan luas. Ini adalah gambaran dari peningkatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), angin kencang yang mendorong kemajuan di berbagai
bidang kehidupan.Upaya berkelanjutan ini tak melulu soal infrastruktur. Peningkatan TIK
juga meliputi kualitas, pengembangan perangkat lunak dan aplikasi inovatif yang menjawab
kebutuhan spesifik masyarakat. Pikirkan platform e-commerce yang menghubungkan
pengrajin tradisional dengan pembeli urban, atau aplikasi kesehatan yang menyediakan
konsultasi jarak jauh ke pelosok terpencil.
Dampak positif TIK begitu luas. Peningkatan produktivitas dan efisiensi membuka peluang
bisnis baru, komunikasi menjadi lebih mudah dan lintas batas. Bayangkan para pekerja yang
kini berkolaborasi virtual lintas benua, pelajar yang mengakses materi belajar dari universitas
terbaik dunia, semuanya berkat kecanggihan TIK. Kualitas hidup pun turut meningkat,
dengan layanan pendidikan dan kesehatan yang makin mudah dijangkau, bahkan di desa
sekalipun.Tokoh-tokoh dunia mengakui pentingnya peningkatan TIK. Mantan Menteri Luar
Negeri AS Henry Kissinger menyebutnya sebagai "kekuatan paling transformatif sejak
Revolusi Industri." Ekonom Klaus Schwab berbicara tentang "Revolusi Industri Keempat"
yang digerakkan oleh teknologi digital. Bahkan Presiden Joko Widodo menekankan bahwa
TIK adalah "kunci untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional."

Jelaslah, peningkatan TIK bukanlah pilihan, melainkan keharusan. Ini adalah jalan menuju
masa depan yang lebih cerah, inklusif, dan sejahtera. Dengan semangat inovasi dan
kolaborasi, mari kita manfaatkan teknologi untuk kebaikan bersama!Peningkatan TIK
memang tak luput dari tantangan. Kesenjangan digital, cyber crime, dan perubahan budaya
perlu dikelola dengan bijak. Namun, di tangan yang tepat, TIK dapat menjadi jembatan untuk
memajukan kehidupan, meruntuhkan batas, dan membawa kita semua melangkah menuju
masa depan yang lebih baik.

2.5.1 Peningkatan Kecepatan Internet:


Transformasi digital tidak terlepas dari peningkatan signifikan dalam kecepatan internet.
Perkembangan infrastruktur dan teknologi telah menghadirkan konektivitas yang lebih cepat,
membuka peluang baru dan mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan,
menyediakan layanan, dan mengelola operasional. Kecepatan internet yang lebih tinggi
memberikan dasar untuk pengembangan berbagai aplikasi digital yang mengandalkan akses
real-time, seperti layanan streaming, komunikasi video, dan pengolahan data yang lebih
efisien.
Peningkatan kecepatan internet memengaruhi berbagai aspek bisnis, contohnya pada layanan
streaming video seperti Netflix atau Disney +. Dengan kecepatan internet yang lebih tinggi,
Netflix dapat menyediakan konten hiburan secara langsung melalui platform online,
memberikan pengalaman menonton yang mulus tanpa buffering. Pengguna dapat mengakses
berbagai film dan acara TV tanpa harus menunggu pengiriman fisik, menciptakan model
bisnis baru dalam industri hiburan.
2.5.2 Evolusi Perangkat Lunak:

Evolusi perangkat lunak memainkan peran penting dalam mendukung transformasi digital.
Aplikasi dan platform berbasis cloud telah mengubah cara perusahaan menyimpan,
mengelola, dan berbagi data. Selain itu, integrasi teknologi seperti kecerdasan buatan dan
analisis data telah diterapkan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memberikan
wawasan yang lebih mendalam, dan mendukung pengambilan keputusan strategis.

Microsoft Office 365 adalah contoh evolusi perangkat lunak yang memanfaatkan konsep
berbasis cloud. Dengan menggabungkan fungsionalitas berbasis cloud, seperti SharePoint dan
OneDrive, Office 365 memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antar tim, akses data secara
real-time, dan penyimpanan berbasis awan. Hal ini menciptakan produktivitas yang lebih
tinggi dan fleksibilitas kerja, menggambarkan bagaimana evolusi perangkat lunak
mendukung transformasi digital di lingkungan bisnis.

2.5.3 Konektivitas yang Semakin Baik:


Peningkatan konektivitas, khususnya melalui teknologi 5G, telah membuka peluang baru
dalam hal kecepatan dan kapasitas transmisi data. Ini tidak hanya memungkinkan
pengembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT) yang menghubungkan perangkat,
tetapi juga meningkatkan keandalan dan responsivitas layanan digital. Bisnis dapat
mengoptimalkan operasionalnya dengan menggunakan konektivitas yang semakin baik untuk
meningkatkan layanan, pengalaman pelanggan, dan inovasi produk.

Pengembangan teknologi 5G oleh perusahaan seperti Huawei menciptakan konektivitas yang


semakin baik. Dengan kecepatan dan latensi yang rendah, teknologi 5G memungkinkan
pengembangan aplikasi baru, seperti kendaraan otonom dan Internet of Things (IoT).
Misalnya, perusahaan logistik dapat menggunakan teknologi ini untuk melacak dan
mengelola inventaris secara real-time, meningkatkan efisiensi operasional secara
keseluruhan.

2.5.4 Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan:


Pemanfaatan teknologi dalam sektor pendidikan telah membuka akses ke sumber daya
pembelajaran tanpa batas geografis. Platform pembelajaran online dan aplikasi edukasi telah
menjadi wadah untuk menyediakan kursus dan materi pendidikan dari institusi pendidikan
terkemuka secara global. Pendidikan jarak jauh, pelatihan online, dan model pembelajaran
adaptif menjadi mungkin berkat integrasi teknologi di sektor pendidikan.

Coursera dan Ruang Guru memberikan contoh penerapan teknologi dalam pendidikan.
Melalui platform pembelajaran online, mereka memberikan akses global ke kursus dari
universitas-universitas terkemuka. Dengan memanfaatkan teknologi, mereka memungkinkan
pembelajaran jarak jauh dan memberikan kesempatan belajar yang lebih inklusif, mengubah
paradigma tradisional pendidikan.

2.5.5 Tantangan dalam Peningkatan TIK:

Meskipun kemajuan teknologi membawa berbagai manfaat, Tantangan kesenjangan


aksesibilitas dapat dilihat dalam daerah yang masih memiliki keterbatasan infrastruktur
internet, memperlambat adopsi teknologi. Keamanan siber juga menjadi tantangan, dengan
serangan terus-menerus terhadap data perusahaan dan privasi pengguna. Contoh dapat
ditemukan dalam serangan ransomware yang mengancam data sensitif dan mengharuskan
perusahaan untuk meningkatkan perlindungan keamanan siber mereka.

2.6 Perubahan Paradigma Bisnis: Transformasi Lintas Disiplin


Membahas perubahan paradigma bisnis yang melibatkan transformasi tidak hanya dalam
penerapan teknologi, tetapi juga dalam pendekatan umum perusahaan terhadap manajemen,
interaksi dengan pelanggan, dan model bisnis. Perubahan ini mendorong pergeseran dari
paradigma tradisional ke paradigma yang lebih responsif dan inovatif.

2.6.1 Paradigma Pengelolaan Bisnis yang Baru:


Perubahan paradigma ini melibatkan pendekatan baru dalam pengelolaan bisnis, di mana
nilai-nilai budaya perusahaan, kepuasan karyawan, dan fokus pada inovasi menjadi pusat
perhatian. Perusahaan cenderung lebih memprioritaskan budaya perusahaan yang kuat dan
menempatkan kepuasan karyawan sebagai faktor kunci dalam mencapai tujuan perusahaan.

2.6.2 Interaksi Pelanggan yang Terfokus pada Pengalaman:


Paradigma ini menekankan pentingnya menciptakan pengalaman pelanggan yang menyeluruh
dan berkesan, bukan hanya fokus pada transaksi. Perusahaan berusaha untuk membangun
hubungan jangka panjang dengan pelanggan, menciptakan ekosistem produk dan layanan
yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

2.6.3 Pemodelan Ulang Model Bisnis Tradisional:


Pemodelan ulang model bisnis tradisional melibatkan pendekatan kreatif terhadap bagaimana
perusahaan menyediakan produk atau layanan. Ini dapat mencakup perubahan fundamental
dalam cara perusahaan beroperasi, seperti yang terlihat pada model bisnis berbagi ekonomi
seperti Gojek dan Traveloka, yang menggantikan model bisnis tradisional dalam transportasi
dan perhotelan dengan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan platform yang
menghubungkan penyedia dan konsumen secara langsung, mengubah cara tradisional bisnis
di sektor ini beroperasi.

2.6.4 Fokus pada Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial:


Perusahaan semakin menyadari pentingnya tanggung jawab sosial dan keberlanjutan sebagai
bagian integral dari strategi bisnis mereka. Ini mencakup komitmen untuk berkontribusi pada
masyarakat dan lingkungan, dan bukan hanya pencapaian keuntungan finansial. Contohnya,
perusahaan pakaian outdoor seperti Eiger, Rei ataupun Consina aktif mendukung inisiatif
keberlanjutan dan memprioritaskan bahan-bahan ramah lingkungan. Perubahan paradigma ini
mencerminkan pergeseran nilai dalam cara perusahaan beroperasi.

2.6.5 Transformasi Lintas Disiplin sebagai Landasan Keberhasilan:


Transformasi lintas disiplin melibatkan pengintegrasian perubahan paradigma dalam berbagai
aspek perusahaan. Ini menciptakan landasan kuat untuk keberhasilan di era digital,
memungkinkan perusahaan untuk lebih adaptif, responsif terhadap perubahan, dan mampu
memahami serta memenuhi kebutuhan pelanggan yang berkembang Dengan pendekatan ini,
perusahaan menjadi lebih lentur dan mampu menavigasi kompleksitas lingkungan bisnis yang
terus berubah.

2.7 Inovasi Digital: Mendorong Transformasi Bisnis


peran inovasi digital sebagai katalisator utama dalam menggerakkan transformasi bisnis di
era digital. Dengan mengeksplorasi konsep-konsep inovatif dan perubahan paradigma, kita
dapat memahami bagaimana perusahaan mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan
efisiensi, daya saing, dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan. Inovasi digital dapat
meliputi penggunaan berbagai aplikasi dan perangkat lunak, seperti e-commerce, platform
marketplace, sistem manajemen bisnis, dan teknologi lainnya untuk memudahkan proses
produksi, distribusi, dan pemasaran produk lokal.

2.7.1 Definisi Inovasi Digital


Inovasi digital bukan hanya sekadar penerapan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana
perusahaan memanfaatkan teknologi tersebut untuk menciptakan solusi baru, memperbarui
proses bisnis, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Inovasi digital mencakup penerapan
kecerdasan buatan, analisis data canggih, Internet of Things (IoT), dan teknologi terkini
lainnya. dapat diilustrasikan dengan penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam sistem
manajemen rantai pasok. Sebuah perusahaan logistik menggunakan AI untuk memprediksi
permintaan, mengoptimalkan rute pengiriman, dan mengelola inventaris secara otomatis.

2.7.2 Peran Inovasi Digital dalam Bisnis


Perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Amazon, Google, dan Alibaba menjadi contoh
bagaimana inovasi digital telah menjadi pilar utama dalam strategi bisnis mereka. Dengan
memanfaatkan teknologi, mereka mampu menciptakan model bisnis baru, meningkatkan
efisiensi operasional, dan menyediakan layanan yang lebih personal kepada pelanggan.

2.7.3 Manfaat Inovasi Digital


Inovasi digital membawa berbagai manfaat, termasuk peningkatan produktivitas, efisiensi
biaya, dan kecepatan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, inovasi digital juga membuka
peluang baru, seperti ekspansi pasar, diferensiasi produk, dan pengembangan kemitraan
strategis. Sebuah pabrik otomotif yang mengadopsi sensor IoT pada mesin produksinya dapat
melacak kinerja, mencegah kerusakan, dan meningkatkan efisiensi produksi secara
keseluruhan.

2.7.4 Tantangan dan Risiko Inovasi Digital


Meskipun memberikan manfaat besar, inovasi digital juga membawa tantangan dan risiko.
Perubahan budaya perusahaan, kesulitan dalam mengintegrasikan teknologi baru, dan
kekhawatiran terkait keamanan siber adalah beberapa kendala yang perlu diatasi dalam
proses inovasi digital. di sebuah perusahaan tradisional Mengubah paradigma kerja dan
mendorong keterlibatan karyawan memerlukan waktu dan upaya yang signifikan.

2.7.5 Strategi Implementasi Inovasi Digital


Strategi implementasi inovasi digital melibatkan langkah-langkah sistematis, mulai dari
identifikasi peluang inovasi hingga pengujian dan penerapan solusi. Penyusunan rencana
yang jelas, melibatkan keterlibatan karyawan, dan fokus pada kebutuhan pelanggan menjadi
kunci keberhasilan dalam menerapkan inovasi digital. Langkah awal melibatkan identifikasi
peluang inovasi, diikuti dengan pengujian prototipe, dan akhirnya penerapan penuh solusi
inovatif setelah memperhitungkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan.

2.7.6 Studi Kasus Inovasi Digital di Perusahaan Indonesia


Melalui studi kasus perusahaan-perusahaan di Indonesia yang telah berhasil mengadopsi
inovasi digital, kita dapat memahami dampak konkretnya pada transformasi bisnis. Kasus-
kasus ini memberikan wawasan tentang bagaimana inovasi digital dapat diterapkan dengan
sukses dalam konteks bisnis Indonesia. perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia
menunjukkan bagaimana mereka mengadopsi inovasi digital untuk meningkatkan
pengalaman pengguna. Penerapan teknologi seperti chatbot untuk layanan pelanggan dan
analisis data untuk personalisasi pembelanjaan telah menghasilkan pertumbuhan yang
signifikan dalam penjualan online.

2.8 Dampak Inovasi Digital di Sektor Industri


Bab ini mengupas dampak fundamental inovasi digital di sektor-sektor industri Indonesia.
Transformasi digital tidak hanya menyentuh aspek teknologi semata, tetapi juga menciptakan
perubahan signifikan dalam cara operasional, produktivitas, dan interaksi di sektor-sektor
kunci perekonomian.

2.8.1 Inovasi Digital di Sektor Keuangan


Inovasi digital di sektor keuangan telah membawa perubahan mendasar dalam cara transaksi,
perbankan, dan akses ke layanan keuangan. Dengan munculnya perusahaan fintech dan
penggunaan teknologi blockchain, sektor ini mengalami transformasi yang signifikan.
Aplikasi finansial seperti Jenius dari Bank BTPN menyediakan pengalaman perbankan yang
terintegrasi dengan fitur-fitur digital seperti pengelolaan keuangan pribadi, pembayaran
daring, dan fitur-fitur inovatif lainnya.

2.8.2 Inovasi Digital di Sektor Kesehatan


Perkembangan teknologi telah menciptakan peluang baru dalam sektor kesehatan, mulai dari
konsultasi medis online hingga manajemen data pasien yang lebih efisien. Inovasi digital di
sini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga memberikan akses lebih luas ke layanan
kesehatan. Platform kesehatan digital seperti Halodoc memungkinkan pengguna untuk
berkonsultasi dengan dokter, memesan obat, dan mendapatkan layanan kesehatan lainnya
melalui aplikasi, mengatasi kendala geografis dan waktu.

2.8.3 Inovasi Digital di Sektor Pendidikan


Sektor pendidikan merasakan dampak inovasi digital melalui perubahan dalam metode
pengajaran, platform pembelajaran daring, dan pendekatan pembelajaran yang lebih
interaktif. Teknologi membuka akses pendidikan ke berbagai lapisan masyarakat.
Peningkatan penggunaan e-learning di universitas-universitas di Indonesia yang
memanfaatkan platform daring untuk memberikan materi, ujian, dan interaksi antara
mahasiswa dan dosen.

2.8.4 Inovasi Digital di Sektor Manufaktur


Industri manufaktur menerapkan inovasi digital untuk meningkatkan efisiensi produksi,
mengoptimalkan rantai pasok, dan mengurangi waktu henti mesin. Penggunaan teknologi
Internet of Things (IoT) menjadi kunci dalam mewujudkan konsep pabrik pintar. Pabrik
otomotif yang mengintegrasikan sensor-sensor IoT pada mesin produksi untuk memantau
kondisi mesin secara real-time, mencegah kerusakan, dan meningkatkan efisiensi.

2.8.5 Inovasi Digital di Sektor Energi


Sektor energi mengalami transformasi melalui penerapan sistem manajemen energi pintar,
pemantauan distribusi energi yang lebih efisien, dan transisi menuju sumber energi
terbarukan. Penggunaan teknologi smart grid pada jaringan listrik untuk mengoptimalkan
distribusi energi, mengurangi kehilangan daya, dan mendukung penerapan energi terbarukan.

2.8.6 Dampak Sosial dan Ekonomi Inovasi Digital


Inovasi digital tidak hanya membawa perubahan teknis, tetapi juga memberikan dampak
sosial dan ekonomi yang signifikan. Peningkatan aksesibilitas layanan, penciptaan lapangan
kerja di sektor teknologi, dan pemberdayaan masyarakat melalui keterampilan digital adalah
beberapa dampak positif yang dapat dilihat.

2.8.7 Tantangan dalam Implementasi Inovasi Digital di Sektor Industri


Meskipun memberikan berbagai manfaat, implementasi inovasi digital di sektor industri tidak
lepas dari tantangan. Infrastruktur digital yang kurang matang, ketidakpastian regulasi, dan
resistensi terhadap perubahan budaya kerja adalah beberapa kendala yang perlu diatasi.

2.8.8 Prospek Inovasi Digital di Masa Depan


Melihat ke depan, prospek inovasi digital di Indonesia tampak cerah. Dengan percepatan
adopsi teknologi, pertumbuhan ekosistem startup, dan dukungan pemerintah, sektor-sektor
industri diharapkan terus berkembang melalui penerapan inovasi digital.

2.9 Peran Inovasi Digital dalam Peningkatan Daya Saing Global


membahas peran krusial inovasi digital dalam meningkatkan daya saing perusahaan dan
ekonomi Indonesia di tingkat global. Dengan melibatkan teknologi terkini, perusahaan dapat
memposisikan diri secara lebih kompetitif, menciptakan nilai tambah, dan memenuhi tuntutan
pasar global.

2.9.1 Peran Inovasi Digital dalam Strategi Bisnis Global


Inovasi digital tidak hanya menjadi elemen pendukung, tetapi juga pendorong utama dalam
strategi bisnis global. Perusahaan-perusahaan yang berhasil bersaing di pasar global
cenderung mengadopsi teknologi terdepan untuk meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan
daya tanggap terhadap perubahan pasar global Perusahaan teknologi seperti Grab
memperluas jangkauannya dari layanan ride-sharing lokal menjadi platform ekosistem digital
yang menyediakan layanan transportasi, pembayaran digital, logistik, dan keuangan. Dengan
demikian, mereka dapat bersaing secara global dengan menawarkan solusi terintegrasi.

2.9.2 Peningkatan Efisiensi Melalui Digitalisasi Proses Bisnis


Digitalisasi proses bisnis memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
operasional. Penggunaan perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) dan platform
kolaboratif mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis, mengurangi redundansi, dan
mempercepat pengambilan keputusan.Bank Konvensional di Inonesia menerapkan sistem
ERP yang terintegrasi untuk mengotomatiskan proses internal, mulai dari manajemen sumber
daya manusia hingga akuntansi. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi
juga memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap seluruh operasi bisnis.

2.9.3 Inovasi Produk dan Layanan untuk Pasar Global


Inovasi digital memungkinkan pengembangan produk dan layanan yang dapat
mengakomodasi kebutuhan pasar global. Perusahaan yang mampu menggabungkan desain
inovatif, kecerdasan buatan, dan analisis data dapat menciptakan solusi yang relevan dan
kompetitif di tingkat global. Perusahaan manufaktur teknologi medis di Indonesia
mengembangkan perangkat medis canggih yang terhubung secara digital. Produk inovatif ini
tidak hanya memenuhi standar kualitas global tetapi juga memberikan solusi yang efektif
untuk kebutuhan pasar global dalam bidang kesehatan.

2.9.4 Akses ke Pasar Global Melalui Platform Digital


Platform digital menjadi jembatan untuk mengakses pasar global. Perusahaan e-commerce,
marketplace, dan platform bisnis digital dapat membantu perusahaan Indonesia untuk
mengekspor produk dan layanan mereka ke pasar internasional dengan lebih efisien. Startup
fashion di Indonesia yaitu Erigo menjual produk mereka melalui platform e-commerce global
seperti Amazon atau eBay. Dengan demikian, mereka dapat mengakses pasar global tanpa
harus menanggung beban biaya distribusi fisik yang besar.

2.9.5 Peran Inovasi Digital dalam Rantai Pasok Global


Inovasi digital membentuk rantai pasok global dengan cara yang lebih efektif. Sistem
manajemen rantai pasok berbasis teknologi dapat meningkatkan visibilitas, meminimalkan
risiko, dan meningkatkan koordinasi antara berbagai pihak dalam rantai pasok global.
Perusahaan ekspor di sektor pertanian menggunakan teknologi blockchain untuk melacak
rantai pasok produk mereka. Ini memberikan transparansi yang tinggi kepada konsumen
global terkait asal-usul dan kualitas produk, meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan
daya saing.

2.9.6 Tantangan dan Peluang dalam Ekosistem Global


Meskipun memberikan peluang, berpartisipasi dalam ekosistem global juga menimbulkan
tantangan. Perusahaan perlu menghadapi perbedaan regulasi, keberagaman budaya, dan
persaingan yang ketat. Namun, melalui inovasi digital, tantangan ini dapat diatasi, dan
peluang untuk berkembang di pasar global dapat dimanfaatkan. Perusahaan IT Indonesia
menghadapi tantangan dalam kepatuhan terhadap regulasi privasi data yang berbeda-beda di
berbagai negara. Namun, mereka juga memiliki peluang untuk mengembangkan solusi
keamanan data yang inovatif yang dapat memenuhi standar global dan menciptakan
kepercayaan pelanggan.
BAB III
DESAIN PROYEK INOVASI BISNIS DIGITAL (10 HALAMAN)
3.1 Pengertian Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital
Desain proyek inovasi bisnis digital adalah suatu pendekatan untuk mengembangkan strategi
dan rencana yang inovatif dalam menggunakan teknologi digital untuk menciptakan nilai
tambah dan meningkatkan kinerja bisnis. Fokusnya adalah menciptakan solusi yang relevan
dengan dunia digital, baik melalui pengembangan produk atau layanan baru, maupun
peningkatan yang signifikan dalam proses bisnis yang telah ada.
3.2 Teori dalam Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital
1) Design Thinking
Design thinking adalah pendekatan yang berpusat pada pengguna dalam memecahkan
masalah kompleks serta menciptakan solusi inovatif. Pendekatan ini melibatkan
pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna, identifikasi masalah yang
dihadapi, dan pengembangan solusi yang sesuai melalui pemikiran kreatif dan
berbagai fase iteratif.
2) Lean Startup
Lean startup adalah metodologi yang digunakan untuk mengembangkan bisnis dan
produk dengan cepat dan efisien. Melalui pendekatan ini, bisnis dapat menguji dan
menerapkan ide-ide inovatif secara lebih eksperimen, menghindari pemborosan
sumber daya, dan secara proaktif beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebutuhan
pelanggan.
3) Agile Project Management
Agile project management adalah pendekatan pengelolaan proyek yang fleksibel,
kolaboratif, dan adaptif terhadap perubahan. Pendekatan ini memungkinkan tim untuk
melakukan perencanaan, pengembangan, dan pengujian secara iteratif, membantu
meminimalkan risiko proyek dan memastikan keberhasilan dalam pengembangan
solusi inovatif.
3.3 Prinsip-Prinsip Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital

3.4 Tahapan Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital


Desain proyek inovasi bisnis digital dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, antara lain:
1. Identifikasi kebutuhan dan peluang inovasi
Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan peluang inovasi dalam bisnis. Hal
ini dapat dilakukan dengan melakukan survei, wawancara, dan analisis data.

2. Pengembangan proposal proyek


Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan proposal proyek yang mencakup tujuan, sasaran,
ruang lingkup, jadwal, anggaran, dan sumber daya yang dibutuhkan.

3. Pengumpulan data dan informasi


Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk desain
proyek. Data dan informasi ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti survei,
wawancara, dan analisis data.

4. Analisis data dan informasi


Tahap ini bertujuan untuk menganalisis data dan informasi yang telah dikumpulkan. Analisis
ini dilakukan untuk memahami kebutuhan pengguna, peluang inovasi, dan tantangan yang
dihadapi.

5. Penyusunan desain proyek


Tahap ini bertujuan untuk menyusun desain proyek berdasarkan hasil analisis data dan
informasi. Desain proyek ini harus mencakup tujuan, sasaran, ruang lingkup, jadwal,
anggaran, dan sumber daya yang dibutuhkan.

6. Review dan persetujuan desain proyek


Tahap ini bertujuan untuk melakukan review dan persetujuan desain proyek oleh pemangku
kepentingan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa desain proyek telah memenuhi
kebutuhan dan harapan semua pihak yang berkepentingan.
3.5 Ruang Lingkup Desain Inovasi Bisnis Digital
Desain proyek inovasi bisnis digital harus mencakup beberapa aspek penting, antara
lain:
1. Tujuan dan sasaran proyek
Tujuan dan sasaran proyek perlu didefinisikan dengan jelas, agar inovasi yang
dilakukan dapat mencapai hasil yang diinginkan. Dengan kata lain, dapat dikatakan
bahwa tujuan dan sasaran proyek harus jelas dan terukur, sehingga dapat digunakan
untuk mengukur keberhasilan proyek.
2. Strategi inovasi bisnis digital
Strategi inovasi bisnis digital harus disusun secara cermat, dengan
mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kondisi bisnis, sumber daya yang
tersedia, dan risiko yang mungkin terjadi. Hal ini bertujuan untuk menentukan arah
dan langkah-langkah yang akan diambil dalam melakukan inovasi.
3. Timeline dan anggaran proyek
Timeline dan anggaran proyek perlu ditetapkan untuk memastikan bahwa proyek
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu dan biaya yang telah ditentukan.
4. Tim pelaksana proyek
Tim pelaksana proyek harus memiliki kompetensi dan pengalaman yang sesuai
dengan kebutuhan proyek.
5. Metode evaluasi proyek
Metode evaluasi proyek perlu ditetapkan untuk mengukur keberhasilan proyek.
Metode evaluasi proyek harus disusun secara sistematis, sehingga dapat memberikan
hasil yang akurat.
BAB IV
PROFIL UMKM (10 HALAMAN)
4.1. UMKM KERIPIK SINGKONG “KERIPIK UMMI (IWAN)”

Nama Usaha : Kripik Ummi (Iwan)

Tipe : Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)


Kepemilikan

Jenis Usaha : Produksi dan Penjualan Kripik Singkong

Alamat Usaha : Lio Babakan, No. 14 RT 01 RW 08, Kelurahan Cikondang,


Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi 43142

4.1.1 Sejarah Usaha

Kripik Singkong Makmur didirikan pada tahun 2007 oleh iwan rusawandi
Usaha ini berawal dari kecintaan pendiri terhadap kripik singkong yang lezat dan
berkualitas. Melihat potensi pasar yang besar dan kebutuhan konsumen yang terus
meningkat, pendiri memutuskan untuk memulai usaha ini dengan tujuan memberikan
kripik singkong terbaik kepada masyarakat.

Dengan memulai dari skala kecil, Kripik Singkong Ummi awalnya hanya
beroperasi di rumah pendiri dengan peralatan sederhana. Namun, dengan dedikasi dan
kerja keras, usaha ini tumbuh dan berkembang pesat. Kualitas kripik singkong yang
dihasilkan mendapat apresiasi positif dari pelanggan, sehingga permintaan terus
meningkat.

4.1.2 Motivasi Membangun Usaha dari UMKM Keripik Singkong


1. Memperkenalkan Makanan Tradisional
Motivasi utama pendiri adalah untuk memperkenalkan dan melestarikan
makanan tradisional Indonesia, khususnya kripik singkong, kepada masyarakat.
Pendiri ingin mengangkat nilai-nilai budaya dan cita rasa lokal melalui produk-
produknya.
2. Memberikan Peluang Ekonomi

Pendiri memiliki keyakinan bahwa membangun usaha UMKM dapat


memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat sekitar. Dengan menyediakan
lapangan kerja dan melibatkan petani lokal dalam pasokan singkong, Kripik
Singkong Ummi berupaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi komunitas
sekitar.

Dalam perjalanan bisnisnya UMKM Keripik Ummi milik Bapak Iwan melakukan
beberapa perkembangan seorong dengan berkembang nya era bisnis khususnya di industri
makanan ringan seperti :
1. Inovasi Produk
Kripik Singkong Ummi milik bapak iwan terus berinovasi dalam
menciptakan varian rasa dan kemasan yang menarik bagi konsumen. Pendiri, Iwan
Rusawandi, percaya bahwa inovasi adalah kunci untuk tetap relevan di pasar yang
kompetitif. Dengan melibatkan pelanggan dan melakukan riset pasar yang cermat,
Kripik Singkong Ummi berhasil menghadirkan variasi rasa yang unik, seperti
pedas, manis, keju, dan bumbu-bumbu tradisional Indonesia lainnya. Inovasi ini
membuat produk mereka menjadi pilihan favorit di kalangan pecinta kripik
singkong.
2. Penggunaan Bahan Baku Berkualitas
Kripik Singkong Ummi sangat memperhatikan kualitas bahan baku yang
digunakan. Mereka bekerja sama dengan petani lokal dalam memilih dan
mengumpulkan singkong yang berkualitas tinggi. Pendiri memiliki komitmen
untuk menggunakan bahan baku yang segar, alami, dan bebas bahan pengawet,
sehingga menghasilkan kripik singkong yang lebih sehat dan lezat. Dengan
demikian, Kripik Singkong ummi tidak hanya memberikan kelezatan kepada
konsumen, tetapi juga mendukung pertanian lokal dan perekonomian daerah.
3. Perluasan Pasar dan Distribusi
Kripik Singkong ummi berhasil memperluas pasar dan distribusi
produknya. Awalnya, mereka hanya menjual kripik singkong secara langsung di
rumah pendiri. Namun, dengan adanya permintaan yang semakin meningkat,
Kripik Singkong ummi milik bapak iwan ini mulai menjalin kerjasama dengan
toko-toko kelontong lokal. Mereka juga memanfaatkan kekuatan internet dengan
membuka toko online dan berpartisipasi dalam platform e-commerce, seperti
SHOPPEE sehingga produk mereka dapat dijangkau oleh konsumen di seluruh
Indonesia dan bahkan mancanegara.
4. Komitmen terhadap Kualitas dan Kebersihan
Kripik Singkong Ummi selalu mengutamakan kualitas dan kebersihan
dalam setiap tahap produksi. Mereka menggunakan peralatan modern dan
menjalankan proses produksi yang higienis untuk memastikan kualitas produk
yang konsisten dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, mereka juga
memperhatikan kebersihan lingkungan dan mengelola limbah produksi dengan
bijak, sehingga menjaga kelestarian alam dan ekosistem sekitar.
Dengan dedikasi, inovasi, dan komitmen yang kuat, Kripik Singkong Ummi bapak iwan
ini terus berkembang sebagai salah satu produsen kripik singkong terkemuka di Sukabumi.
Mereka tidak hanya menjual produk, tetapi juga membawa kelezatan tradisional Indonesia
kepada masyarakat dalam sebuah kemasan yang modern. Kripik Singkong Ummi menjadi
inspirasi bagi UMKM lainnya dengan membuktikan bahwa dengan kerja keras, kesungguhan,
dan kecintaan terhadap budaya lokal, sebuah usaha dapat tumbuh dan memberikan dampak
positif bagi masyarakat
4.2 UMKM KERIPIK SINGKONG “KERIPIK UMMI (TEH ITA)”

Nama Usaha : Kripik Ummi (Teh Ita)

Tipe : Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)


Kepemilikan

Jenis Usaha : Produksi dan Penjualan Kripik Singkong

Alamat Usaha : Lio Babakan, No. 18 RT 01 RW 08, Kelurahan Cikondang,


Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi 43142

4.2.1 Sejarah Usaha


Kripik Singkong Lezat didirikan pada tahun 2010 oleh Ibu Lovita . Awalnya,
usaha ini dimulai dengan skala kecil di rumah pendiri dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan lokal akan kripik singkong berkualitas tinggi. Pendiri memiliki kecintaan
dan pengetahuan mendalam tentang proses pembuatan kripik singkong yang nikmat.
Dalam beberapa tahun, Kripik Singkong Lezat berhasil menarik perhatian
pelanggan setia dengan rasa yang istimewa dan kualitas produk yang konsisten.
Dalam menghadapi persaingan di industri makanan ringan, usaha ini terus berinovasi
dan mengembangkan berbagai varian rasa yang menarik.

4.2.2 Motivasi Membangun Usaha dari UMKM Keripik Singkong:


1. Mempromosikan Makanan Tradisional
Motivasi utama pendiri adalah untuk memperkenalkan dan
mempopulerkan kripik singkong sebagai makanan tradisional Indonesia kepada
masyarakat luas. Pendiri ingin menjaga warisan kuliner lokal dan
mengenalkannya kepada generasi muda.
2. Mendorong Kemandirian Ekonomi
Pendiri memiliki tekad kuat untuk memberdayakan komunitas sekitar
dengan memberikan peluang usaha kepada petani singkong lokal dan tenaga kerja
setempat. Dengan membangun usaha UMKM, Kripik Singkong Lezat berupaya
meningkatkan kesejahteraan ekonomi di wilayah tersebut.
3. Menghadirkan kripik singkong berkualitas
Motivasi penting lainnya adalah untuk menghadirkan kripik singkong yang
memiliki cita rasa lezat dan kualitas yang terjaga. Kripik Singkong Lezat
berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan segar, tanpa pengawet atau bahan
kimia berbahaya, sehingga konsumen dapat menikmati kripik singkong yang sehat
dan berkualitas.
Dalam perjalanan bisnisnya UMKM Keripik Ummi milik The Ita ini melakukan
beberapa perkembangan seorong dengan berkembang nya era bisnis khususnya di
industri makanan ringan seperti :
1. Konsistensi Kualitas dan Rasa
Kripik Singkong Lezat menjaga konsistensi kualitas dan rasa produknya.
Pendiri dan timnya secara ketat memilih singkong yang berkualitas tinggi dan
menggunakan metode pengolahan yang tepat. Mereka juga menggabungkan resep
tradisional dengan teknik modern untuk menciptakan kripik singkong yang
renyah, gurih, dan nikmat. Konsistensi ini membuat pelanggan setia terus datang
kembali untuk menikmati produk mereka.
2. Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi
Kripik Singkong Lezat memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam proses
produksi dan pemasaran. Mereka menggunakan peralatan modern untuk
meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Selain itu, mereka juga
menggunakan media sosial dan platform e-commerce untuk memperluas
jangkauan pasar dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.
Dengan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, Kripik Singkong Lezat tetap
relevan dan dapat bersaing di era digital.
3. Komitmen terhadap Keberlanjutan
Kripik Singkong Lezat berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan dalam
usahanya. Mereka melakukan kerjasama dengan petani singkong lokal yang
menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan. Selain itu, mereka juga
menggunakan kemasan ramah lingkungan dan mengurangi limbah produksi sebisa
mungkin. Dengan demikian, Kripik Singkong Lezat berupaya menjaga kelestarian
lingkungan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
4. Pengembangan Produk dan Diversifikasi
Selain kripik singkong tradisional, Kripik Singkong Lezat terus
mengembangkan produk baru dan melakukan diversifikasi. Mereka menciptakan
varian rasa yang inovatif, seperti rasa pedas, manis, keju, balado, dan berbagai
campuran rempah-rempah lokal. Hal ini bertujuan untuk memberikan variasi dan
kepuasan kepada pelanggan yang memiliki selera beragam. Diversifikasi produk
juga membantu Kripik Singkong Lezat dalam menjangkau segmen pasar yang
lebih luas.
Dengan fokus pada kualitas, inovasi, dan komitmen terhadap keberlanjutan,
Kripik Ummi (Teh Ita) terus tumbuh dan menjadi pilihan favorit di kalangan pecinta
kripik singkong. Usaha ini tidak hanya memberikan kenikmatan bagi konsumen,
tetapi juga memberdayakan komunitas lokal dan menjaga kearifan lokal dalam
industri makanan. Dalam perjalanan selanjutnya, Kripik Ummi (Teh Ita) terus
berkomitmen untuk memberikan kripik singkong terbaik yang menggugah selera dan
bernilai budaya kepada masyarakat.
4.3 UMKM KERIPIK SINGKONG “KERIPIK UMMI (TEH NENENG)”

Nama Usaha : Kripik Ummi (Teh Neneng)

Tipe : Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)


Kepemilikan

Jenis Usaha : Produksi dan Penjualan Kripik Singkong

Alamat Usaha : Lio Babakan, RT 01 RW 01, Kelurahan Cikondang,


Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi 43142

4.3.1 Sejarah Usaha


Kripik Singkong Bumi Rasa didirikan pada tahun 2006 oleh Ibu neneng
Nuryanti/Bapak acep suhendar Usaha ini bermula dari kecintaan pendiri terhadap
kripik singkong sebagai makanan tradisional yang populer di masyarakat. Dan
ramainya kripik pedas dari Bandung yakni merek Karuhun Dan ma icih Melihat
potensi pasar yang besar dan kebutuhan akan kripik singkong berkualitas, pendiri
memutuskan untuk memulai usaha ini.
Dalam beberapa tahun, Kripik Singkong Bumi Rasa telah berhasil memperluas
pangsa pasarnya. Dengan fokus pada kualitas produk dan inovasi rasa, usaha ini
berhasil mendapatkan kepercayaan pelanggan dan membangun reputasi yang baik di
industri makanan ringan.
4.3.2 Motivasi Membangun Usaha dari UMKM Keripik Singkong
1. Menghadirkan Rasa Autentik
Motivasi utama pendiri adalah untuk menghadirkan rasa autentik dari
kripik singkong dengan sentuhan inovatif. Kripik Singkong Bumi Rasa
berkomitmen untuk menjaga cita rasa tradisional, sambil menawarkan varian rasa
yang menarik dan unik kepada pelanggan.
2. Menyediakan Pilihan Sehat
Pendiri ingin memberikan pilihan camilan sehat kepada masyarakat
dengan menggunakan bahan-bahan segar dan berkualitas. Kripik Singkong Bumi
Rasa menggunakan metode produksi yang sehat dan menjaga kualitas nutrisi
dalam setiap produknya.
3. Mendukung Petani Lokal
Usaha ini juga didorong oleh keinginan untuk mendukung petani lokal
dalam memasok bahan baku singkong. Kripik Singkong Bumi Rasa bekerja sama
dengan petani setempat untuk memastikan pasokan singkong yang segar, serta
memberikan dampak ekonomi positif bagi komunitas lokal.
Dalam perjalanan bisnisnya UMKM Keripik Ummi milik Teh Neneng nuryanti ini
melakukan beberapa perkembangan seiring dengan berkembang nya era bisnis
khususnya di industri makanan ringan seperti :
1. Inovasi Produk dan Diversifikasi
Kripik Singkong Bumi Rasa terus berinovasi dalam menciptakan varian rasa
dan kemasan yang menarik bagi konsumen. Pendiri dan timnya melakukan riset
pasar dan eksperimen dengan berbagai rempah-rempah, bumbu, dan bahan alami
lainnya untuk menciptakan rasa yang unik dan menggugah selera. Mereka juga
menyesuaikan produk dengan permintaan pasar, seperti menghadirkan kripik
singkong organik, kripik rendah gula, atau kripik singkong dengan cita rasa lokal
yang khas. Diversifikasi produk ini memungkinkan Kripik Singkong Bumi Rasa
untuk menjangkau berbagai segmen pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan
yang beragam.
2. Kualitas dan Kebersihan Produksi
Kripik Singkong Bumi Rasa menjaga standar kualitas dan kebersihan dalam
setiap tahap produksi. Mereka menggunakan bahan baku yang berkualitas tinggi
dan menjalankan proses produksi dengan menjaga kebersihan dan higienitas. Tim
produksi terlatih untuk memastikan kripik singkong yang dihasilkan bebas dari
kontaminasi dan memiliki cita rasa yang konsisten. Kualitas produk yang terjaga
ini menjadi keunggulan utama Kripik Singkong Bumi Rasa di pasar.
3. Pemasaran dan Distribusi yang Efektif
Kripik Singkong Bumi Rasa melakukan upaya pemasaran yang efektif untuk
meningkatkan visibilitas dan mencapai pangsa pasar yang lebih luas. Mereka
menggunakan strategi pemasaran seperti promosi melalui media sosial, partisipasi
dalam acara pameran makanan, dan kerjasama dengan toko-toko ritel lokal. Selain
itu, Kripik Singkong Bumi Rasa juga menjalin kemitraan dengan distributor untuk
memperluas jangkauan distribusi produknya. Pemasaran yang baik membantu
mereka mencapai target penjualan dan memperkenalkan merek mereka kepada
lebih banyak konsumen.
4. Komitmen terhadap Keberlanjutan Lingkungan
Kripik Singkong Bumi Rasa memiliki komitmen yang kuat terhadap
keberlanjutan lingkungan. Mereka menggunakan kemasan yang ramah
lingkungan, mengurangi penggunaan plastik, dan mendaur ulang limbah produksi
sebisa mungkin. Pendiri juga terlibat dalam kegiatan sosial dan berkontribusi pada
program-program lingkungan, seperti penghijauan dan kampanye pengurangan
limbah. Dengan demikian, Kripik Singkong Bumi Rasa tidak hanya berfokus pada
keuntungan bisnis, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari
kegiatan usahanya.
Dengan fokus pada inovasi, kualitas, dan komitmen terhadap keberlanjutan,
Kripik Ummi (Teh Neneng) terus tumbuh sebagai salah satu produsen kripik
singkong yang terkemuka di daerahnya. Usaha ini tidak hanya memberikan produk
yang lezat dan sehat kepada pelanggan, tetapi juga memberdayakan petani lokal dan
berkontribusi pada pengembangan komunitas. Dalam perjalanan ke depan, Kripik
Ummi (Teh Neneng) terus berusaha untuk memberikan kepuasan dan kelezatan
melalui kripik singkong yang berkualitas tinggi kepada konsumen, sambil menjaga
keberlanjutan dan memperkuat ikatan dengan masyarakat sekitar.
BAB V
PEMBAHASAN (10 HALAMAN)
5.1 Transformasi digital dapat meningkatkan keberlanjutan dan daya saing bisnis keripik
Transformasi digital telah menjadi isu yang penting dalam dunia bisnis saat ini. Bisnis
keripik, sebagai salah satu industri makanan yang cukup besar, juga terkena dampak dari
perubahan ini. Dalam diskusi ini, kita akan melihat bagaimana transformasi digital dapat
meningkatkan keberlanjutan dan daya saing bisnis keripik.
1. Peningkatan Efisiensi Operasional
Salah satu manfaat utama dari transformasi digital adalah peningkatan efisiensi
operasional. Dalam bisnis keripik, transformasi digital dapat membantu mengotomatisasi
beberapa proses produksi yang sebelumnya dilakukan secara manual. Misalnya, penggunaan
mesin-mesin yang terhubung dengan sistem cerdas dapat mempercepat proses pembuatan
keripik dengan mengurangi waktu produksi dan kesalahan manusia. Selain itu, penggunaan
robot dan otomasi juga memungkinkan bisnis keripik untuk meningkatkan produktivitas
dengan mengurangi beban kerja manusia. (McAfee, A., & Brynjolfsson, E. (2017).
"Machine, Platform, Crowd: Harnessing Our Digital Future".)
2. Pengembangan Inovasi Produk
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, inovasi produk menjadi kunci untuk tetap
relevan dan memenangkan persaingan. Transformasi digital memberikan kesempatan bagi
bisnis keripik untuk mengembangkan inovasi produk yang lebih baik. Dengan menggunakan
analisis data yang canggih, bisnis keripik dapat memahami kebutuhan pelanggan dan tren
pasar yang sedang berkembang. Sebagai contoh, dengan menganalisis data penjualan dan
umpan balik pelanggan, bisnis keripik dapat mengidentifikasi kesenjangan dalam produk
yang ada dan menciptakan varian rasa baru yang inovatif. Selain itu, penggunaan teknologi
seperti augmented reality (AR) atau virtual reality (VR) juga memungkinkan bisnis keripik
untuk menciptakan pengalaman konsumen yang lebih interaktif dan menarik. (Westerman,
G., Bonnet, D., & McAfee, A. (2014). "Leading Digital: Turning Technology into
Business Transformation".)
3. Pemasaran yang Lebih Efektif
Transformasi digital telah mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan
konsumen. Dalam konteks bisnis keripik, transformasi digital membuka peluang untuk
melakukan pemasaran yang lebih efektif dan mencapai audiens yang lebih luas. Dengan
adanya media sosial dan platform e-commerce, bisnis keripik dapat memanfaatkan berbagai
strategi pemasaran digital. Misalnya, penggunaan jejaring sosial seperti Facebook, Instagram,
dan YouTube memungkinkan bisnis keripik untuk mempromosikan produk mereka secara
lebih terarah kepada target audiens yang tepat. Selain itu, penggunaan iklan online dan mesin
pencari seperti Google Ads juga dapat meningkatkan visibilitas bisnis keripik di internet dan
menarik lebih banyak pelanggan potensial. (Scott, D. M. (2015). "The New Rules of
Marketing and PR: How to Use Social Media, Online Video, Mobile Applications,
Blogs, Newsjacking, and Viral Marketing.")
4. Optimalisasi Rantai Pasok dan Manajemen Persediaan
Transformasi digital juga memberikan dampak positif pada pengelolaan rantai pasok
dan manajemen persediaan bisnis keripik. Dengan mengadopsi teknologi digital seperti
Internet of Things (IoT) dan big data analytics, bisnis keripik dapat memonitor dan mengelola
persediaan dengan lebih efektif. Dalam rantai pasok, penggunaan IoT dapat membantu
mengurangi biaya dan waktu dalam transportasi dan pengiriman produk. Selain itu, analisis
data yang canggih juga dapat membantu bisnis keripik melakukan peramalan permintaan
yang lebih akurat, sehingga mengurangi risiko persediaan yang berlebihan atau kekurangan.
(Brynjolfsson, E., & McAfee, A. (2014). "The Second Machine Age: Work, Progress,
and Prosperity in a Time of Brilliant Technologies.")
5. Personalisasi dan Pengalaman Pelanggan yang Lebih Baik
Dalam era digital, pelanggan mengharapkan pengalaman yang lebih personal dan
relevan dari bisnis. Transformasi digital memungkinkan bisnis keripik untuk memberikan
pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan. Dengan memanfaatkan teknologi seperti
analisis data, bisnis keripik dapat mengumpulkan informasi tentang preferensi dan perilaku
pelanggan. Informasi ini dapat digunakan untuk mempersonalisasi pengalaman pelanggan,
seperti menyediakan rekomendasi rasa berdasarkan histori pembelian, mengirimkan
penawaran eksklusif, atau memberikan poin loyalitas yang dapat ditukarkan dengan diskon
atau hadiah lainnya. Dengan memberikan pengalaman yang lebih baik, bisnis keripik dapat
membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan meningkatkan loyalitas
mereka. (Davenport, T. H., Guha, A., & Grewal, D. (2020). "The AI Advantage: How to
Put the Artificial Intelligence Revolution to Work.")

5.2 Apa saja jenis-jenis inovasi bisnis digital yang dapat dilakukan dalam bisnis keripik
Dalam bisnis keripik, inovasi bisnis digital dapat mencakup berbagai aspek, mulai
dari pengembangan produk hingga pengalaman pelanggan. Dalam pembahasan ini, kita akan
melihat beberapa jenis inovasi bisnis digital yang dapat dilakukan dalam bisnis keripik.
1. Inovasi Produk
Inovasi produk merupakan salah satu jenis inovasi bisnis digital yang paling penting dalam
bisnis keripik. Dalam era digital, konsumen semakin mencari produk yang unik dan berbeda.
Oleh karena itu, bisnis keripik dapat menciptakan inovasi produk dengan menggunakan
teknologi digital. Beberapa contoh inovasi produk yang dapat dilakukan adalah:
a. Pengembangan varian rasa baru
Dengan menggunakan analisis data dan mendengarkan umpan balik pelanggan, bisnis
keripik dapat mengidentifikasi tren rasa yang sedang populer dan mengembangkan
varian rasa baru yang menarik bagi konsumen.
b. Penyajian yang unik
Bisnis keripik dapat menciptakan pengalaman pengemasan atau penyajian yang unik
dan menarik dengan menggunakan teknologi seperti augmented reality (AR) atau
virtual reality (VR).

2. Inovasi Proses Produksi


Transformasi digital juga memberikan kesempatan untuk melakukan inovasi dalam proses
produksi. Dalam bisnis keripik, inovasi proses produksi dapat membantu meningkatkan
efisiensi operasional, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kualitas produk.
Beberapa contoh inovasi proses produksi yang dapat dilakukan adalah:
a. Otomatisasi produksi
Menggunakan mesin dan robotik untuk mengotomatisasi beberapa tahap produksi,
mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan kecepatan produksi, dan mengurangi
beban kerja manusia.
b. Penggunaan sensor dan Internet of Things (IoT)
Sensor yang terhubung dengan sistem cerdas dapat digunakan untuk memantau dan
mengendalikan proses produksi secara real-time, memungkinkan bisnis keripik untuk
mengidentifikasi dan mengatasi masalah produksi dengan cepat.
3. Inovasi Pemasaran dan Penjualan
Inovasi bisnis digital juga menghadirkan peluang untuk melakukan inovasi dalam
pemasaran dan penjualan bisnis keripik. Dalam dunia yang semakin terhubung, konsumen
lebih banyak mencari informasi dan berinteraksi secara online. Oleh karena itu, beberapa
jenis inovasi pemasaran dan penjualan yang dapat dilakukan adalah:
a. Pemasaran digital
Bisnis keripik dapat memanfaatkan media sosial, situs web, iklan online, dan platform
e-commerce untuk mempromosikan produk mereka secara lebih luas dan terarah
kepada target audiens yang tepat.
b. Penggunaan influencer marketing
Menggandeng influencer di media sosial yang memiliki pengikut yang banyak dan
relevan dengan target pasar bisnis keripik untuk memperluas jangkauan dan
meningkatkan kesadaran merek.
c. Program loyalitas pelanggan
Menerapkan program loyalitas pelanggan dengan memberikan poin atau reward
kepada pelanggan yang setia untuk meningkatkan loyalitas dan mempertahankan
pangsa pasar.
4. Inovasi Manajemen Rantai Pasok
Dalam bisnis keripik, manajemen rantai pasok yang efisien dan terintegrasi sangat
penting. Transformasi digital membuka peluang untuk melakukan inovasi dalam manajemen
rantai pasok bisnis keripik. Beberapa contoh inovasi ini adalah:

a. Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)


Menggunakan teknologi RFID yang memungkinkan pelacakan yang lebih akurat dan
real-time terhadap persediaan dan pengiriman produk.
b. Big data analytics
Menggunakan analisis data yang canggih untuk meningkatkan pengelolaan
persediaan, peramalan permintaan, dan mengoptimalkan penyimpanan dan distribusi
produk.
5. Inovasi Pengalaman Pelanggan
Pengalaman pelanggan yang baik menjadi faktor penentu dalam kesuksesan bisnis
keripik. Dalam era digital, bisnis keripik dapat melakukan inovasi dalam pengalaman
pelanggan dengan menggunakan teknologi digital. Beberapa contoh inovasi ini adalah:
a. Personalisasi pengalaman
Menggunakan data pelanggan untuk memberikan pengalaman yang lebih personal
dan relevan, seperti memberikan rekomendasi produk berdasarkan preferensi
pelanggan atau mengirimkan penawaran khusus.
b. Self-service dan teknologi berbasis layar sentuh
Memberikan akses mandiri bagi pelanggan untuk memilih dan memesan produk
mereka secara sendiri melalui teknologi self-service dan layar sentuh.
5.3 Desain Proyek Inovasi Bisnis Digital Bisnis Keripik
Desain proyek inovasi bisnis digital merupakan langkah awal yang penting dalam
rangka melakukan inovasi bisnis digital. Desain proyek inovasi bisnis digital yang baik dapat
meningkatkan peluang keberhasilan inovasi tersebut. Ada beberapa tahapan untuk membuat
desain inovas bisnis digital dalam bisnis keripik, yaitu:
1. Identifikasi Kebutuhan dan Peluang Inovasi
Pada tahap ini, perusahaan keripik akan melakukan identifikasi kebutuhan dan
peluang inovasi dalam bisnis keripik. Identifikasi ini dilakukan dengan mewawancarai
pemilik perusahaan keripik. Wawancara dilakukan untuk memahami kebutuhan dan
tantangan yang dihadapi oleh perusahaan keripik. Berdasarkan hasil wawancara,
perusahaan keripik akan dapat menentukan kebutuhan dan peluang inovasi yang
paling penting untuk diprioritaskan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan keripik Bapak Iwan, Teh
Ita, dan Teh Neneng, berikut adalah beberapa kebutuhan dan peluang inovasi dalam
bisnis keripik:
Kebutuhan:
● Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
● Meningkatkan kepuasan pelanggan
● Memperluas pasar
Peluang:
● Penerapan teknologi digital dalam proses produksi keripik dapat membantu
perusahaan keripik untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
● Pengembangan produk dan layanan baru yang inovatif dapat membantu
perusahaan keripik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperluas
pasar.
● Penetrasi pasar digital
2. Pengembangan Desain Proyek
1) Tujuan dan Sasaran Proyek
Tujuan proyek inovasi bisnis digital harus jelas dan terukur. Tujuan proyek ini dapat
berupa peningkatan efisiensi dan efektivitas bisnis, peningkatan daya saing bisnis,
perluasan pasar bisnis, atau peningkatan kepuasan pelanggan.
Tujuan dari proyek inovasi bisnis digital ini adalah untuk meningkatkan keberlanjutan
dan daya saing perusahaan keripik singkong Bapak Iwan, Teh Ita dan Teh Neneng
melalui transformasi digital.
Sasaran proyek inovasi bisnis digital harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan,
dan berjangka waktu. Sasaran proyek ini dapat berupa peningkatan produktivitas
produksi, peningkatan penjualan online sebesar, atau peningkatan kepuasan pelanggan
sebesar.
Sasaran proyek inovasi bisnis digital untuk perusahaan keripik singkong Bapak Iwan,
Teh Ita dan Teh Neneng yaitu sebagai berikut:
● Meningkatkan penjualan online sebesar 20%
● Meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 5%
● Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses produksi sebesar 10%
2) Strategi Proyek
Strategi proyek inovasi bisnis digital harus mencakup berbagai langkah yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran proyek. Strategi proyek ini dapat berupa
penerapan teknologi digital baru, pengembangan produk baru, atau perubahan proses
bisnis.
Strategi proyek inovasi bisnis digital untuk usaha keripik singkong Ummi (Iwan, teh
Ita, dan teh Neneng) adalah sebagai berikut:
1. Inovasi Proses Bisnis
Perubahan proses bisnis merupakan salah satu strategi inovasi bisnis digital yang
dapat dilakukan oleh pelaku usaha keripik.Perubahan proses bisnis dapat dilakukan
dengan menggunakan teknologi digital, seperti aplikasi atau software. Aplikasi atau
software tersebut dapat membantu UMKM keripik singkong Bapak Iwan, teh Ita dan
teh Neneng untuk melakukan proses bisnis secara lebih efisien dan efektif.
Perubahan proses bisnis dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis keripik,
sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Perubahan proses bisnis dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1) Membangun Sistem Manajemen Stok Digital
Untuk membangun sistem manajemen stok digital, perusahaan dapat
menggunakan perangkat lunak manajemen stok yang dijual secara komersial.
Perangkat lunak ini biasanya dapat diintegrasikan dengan sistem ERP perusahaan.
Dengan sistem manajemen stok digital, perusahaan dapat melacak stok bahan
baku secara real-time. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memastikan
bahwa bahan baku selalu tersedia dalam jumlah yang cukup dan tidak kadaluarsa.
Berikut adalah beberapa manfaat dari sistem manajemen stok digital:
● Meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengelolaan stok
● Mengurangi risiko kehabisan stok
● Meningkatkan efektivitas dalam pengambilan keputusan
2) Menggunakan Teknologi IoT untuk Memantau Proses Produksi
Untuk menggunakan teknologi IoT untuk memantau proses produksi, perusahaan
dapat menggunakan sensor dan perangkat IoT lainnya untuk mengumpulkan data
dari proses produksi. Data tersebut kemudian dapat dikirimkan ke cloud untuk
dianalisis. Dengan teknologi IoT, perusahaan dapat memantau proses produksi
secara jarak jauh. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mencegah terjadinya
masalah produksi dan meningkatkan efisiensi produksi. Berikut adalah beberapa
manfaat dari teknologi IoT untuk memantau proses produksi:
● Meningkatkan efisiensi produksi
● Meningkatkan kualitas produk
● Mengurangi biaya produksi
3) Mengimplementasikan Sistem ERP untuk Mengelola Rantai Pasokan
Untuk mengimplementasikan sistem ERP, perusahaan dapat menggunakan
perangkat lunak ERP yang dijual secara komersial. Perangkat lunak ini biasanya
dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen stok dan sistem produksi
perusahaan. Dengan sistem ERP, perusahaan dapat mengelola rantai pasokan
secara lebih efisien. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memastikan
bahwa barang dapat dikirimkan kepada pelanggan tepat waktu dan dalam kondisi
yang baik. Berikut adalah beberapa manfaat dari sistem ERP untuk mengelola
rantai pasokan:
● Meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengelolaan rantai pasokan
● Mengurangi biaya logistik
● Meningkatkan kepuasan pelanggan
4) Penerapan Teknologi Digital dalam Proses Produksi
Penerapan teknologi digital dalam proses produksi keripik dapat dilakukan
dengan menggunakan mesin produksi otomatis.Mesin produksi otomatis dapat
menggantikan tenaga kerja manusia dalam proses produksi keripik. Penggunaan
mesin produksi otomatis dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi
keripik, sehingga dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kualitas
produk. UMKM keripik singkong ummi baik yang dimiliki oleh Bapak Iwan, teh
Ita maupun teh Neneng dapat bekerja sama dengan produsen mesin produksi
otomatis untuk mendapatkan informasi mengenai mesin produksi yang sesuai
dengan kebutuhan usahanya.
2. Inovasi Produk dan Layanan
1) Pengembangan produk baru
Pengembangan produk baru merupakan salah satu strategi inovasi bisnis
digital yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha keripik. Produk baru yang
dikembangkan dapat berupa produk keripik dengan rasa baru, produk keripik
dengan kemasan baru, atau produk keripik dengan kandungan nutrisi yang lebih
tinggi misalnya dengan menggunakan bahan baku singkong organik.
Pengembangan produk baru dapat menarik minat konsumen baru dan
meningkatkan penjualan keripik.
Untuk mengembangkan produk keripik singkong dengan rasa baru,
perusahaan dapat melakukan riset pasar untuk mengetahui tren rasa keripik
singkong yang disukai konsumen. Setelah mengetahui tren tersebut, perusahaan
dapat mengembangkan produk keripik singkong dengan rasa baru yang sesuai
dengan tren. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha keripik
singkong termasuk Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng, yaitu:
1. Melakukan Riset Pasar
Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh Bapak Iwan, teh Ita dan teh
Neneng adalah melakukan riset pasar untuk mengetahui tren rasa keripik
singkong yang disukai konsumen. Dengan memahami tren rasa, Bapak Iwan,
teh Ita dan teh Neneng dapat mengembangkan rasa yang sesuai dengan selera
konsumen.
2. Pilih Rasa yang Unik dan Menarik
Rasa yang unik dan menarik dapat menarik perhatian konsumen dan
mendorong mereka untuk mencoba produk tersebut. Bapak Iwan, teh Ita dan
teh Neneng dapat mencoba kombinasi rasa yang berbeda dalam produk
keripiknya, seperti rasa pedas manis, rasa gurih asam, atau rasa gurih smoky.
3. Gunakan Bahan-Bahan Berkualitas Tinggi
Bahan-bahan berkualitas tinggi dapat menghasilkan rasa yang lebih enak dan
lezat. Oleh karena itu, Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng penting untuk
menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi untuk produk keripik
singkongnya.
Untuk mengembangkan produk keripik singkong dengan kemasan baru
yaitu dengan menerapkan produksi yang berkelanjutan. Di mana, pelaku usaha
keripik singkong termasuk Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng dapat
menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan seperti menggunakan
kemasan plastik yang terbuat dari polietilen tereftalat (PET), Polipropilen (PP)
atau Polietilen (PE). Selain itu, Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng dapat
menggunakan kemasan yang lebih praktis karena dapat memudahkan konsumen
untuk mengonsumsi produk keripik singkongnya misalnya menggunakan
standing pouch yang didesain secara menarik. Ada beberapa tips yang dapat
dilakukan oleh Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng untuk menciptakan kemasan
baru, yaitu:
1. Lakukan Riset Pasar
Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh Bapak Iwan, teh Ita dan teh
Neneng adalah melakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan dan
keinginan konsumen. Dengan memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen, Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng dapat mengembangkan
kemasan yang sesuai dengan target pasarnya.
2. Pilih Bahan Kemasan Yang Tepat
Bahan kemasan merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam
menentukan kualitas dan daya tarik kemasan. Oleh karena itu, penting untuk
memilih bahan kemasan yang tepat untuk produk keripik singkong.
3. Desain Kemasan yang Menarik
Kemasan yang menarik dapat menarik perhatian konsumen dan mendorong
mereka untuk membeli produk Anda. Oleh karena itu, Bapak Iwan, teh Ita
dan teh Neneng harus membuat desain kemasan yang menarik dan sesuai
dengan target pasarnya.
4. Tambahkan Informasi yang Relevan
Kemasan harus dilengkapi dengan informasi yang relevan, seperti komposisi
produk, tanggal kadaluarsa, dan cara penyimpanan. Informasi ini penting
untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang produk singkong
yang diproduksi.
2) Menyediakan Layanan Pesan Antar Keripik Secara Online
Untuk menyediakan layanan pesan antar keripik secara online, perusahaan keripik
baik bapak Iwan, teh Ita maupun teh Neneng dapat bekerjasama dengan layanan
pesan antar yang sudah ada. Perusahaan juga dapat membangun armada layanan
pesan antarnya sendiri. Berikut adalah beberapa manfaat dari layanan pesan antar
keripik secara online:
● Menjangkau lebih banyak pelanggan
● Meningkatkan kenyamanan pelanggan
● Meningkatkan penjualan
3. Inovasi Pemasaran dan Penjualan
1) Melakukan Pemasaran Digital Melalui Media Sosial
UMKM Keripik singkong baik yang dimiliki oleh Bapak Iwan, teh Ita maupun yang
dimiliki oleh teh Neneng dapat menggunakan teknologi digital untuk menjangkau
lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.Media sosial merupakan salah
satu platform yang paling efektif untuk melakukan pemasaran digital bagi UMKM.
Dengan memanfaatkan media sosial, UMKM dapat menjangkau lebih banyak
konsumen dan meningkatkan penjualan produknya. Untuk melakukan pemasaran
digital melalui media sosial, perusahaan dapat membuat akun media sosial untuk
mempromosikan produknya seperti melalui Tiktok, Facebook, Instagram ataupun
Whatsapp. Perusahaan juga dapat membuat konten menarik dan informatif untuk
menarik perhatian konsumen. Berikut ini tips yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha
Keripik singkong ummi yaitu bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng untuk melakukan
pemasaran digital melalui media sosial, yaitu:
1) Pilih Platform Media Sosial yang Tepat
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih platform media sosial yang
tepat untuk target pasar. Jika target pasarnya anak muda, maka bapak Iwan, teh Ita
dan teh Neneng dapat menggunakan platform media sosial seperti Instagram,
TikTok, atau YouTube. Akan tetapi, jika target pasarnya orang dewasa, maka
bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng dapat menggunakan platform media sosial
seperti Facebook atau Twitter.
2) Buat konten yang menarik dan informatif
Konten merupakan hal yang paling penting dalam pemasaran digital melalui media
sosial. Oleh karena itu, penting untuk membuat konten yang menarik dan
informatif. Konten yang menarik dapat menarik perhatian konsumen dan
mendorong mereka untuk mengikuti akun yang dimiliki. Konten yang informatif
dapat memberikan informasi tentang produk keripik singkong dan manfaatnya bagi
konsumen. Contoh konten yang dapat dibuat oleh Bapak Iwan, teh Ita dan teh
Neneng yaitu misalnya membuat gambar atau video produk keripik singkong,
Membuat konten tentang resep atau cara membuat keripik singkongnya yang
mudah dan praktis, memberikan testimoni dari konsumen, serta melakukan
promosi dan memberikan diskon.
3) Gunakan hashtag yang relevan
Hashtag dapat membantu bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng dalam menjangkau
lebih banyak konsumen. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan hashtag
yang relevan dengan produk keripik singkong. Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng
dapat menggunakan hashtag yang umum digunakan untuk produk sejenis atau
hashtag yang spesifik untuk lokasi tempat usahanya.
4) Interaksi dengan konsumen
Interaksi dengan konsumen merupakan salah satu cara untuk membangun
hubungan dengan konsumen. Bapak Iwan, teh Ita dan teh Neneng dapat
berinteraksi dengan konsumen dengan membalas komentar, menjawab pertanyaan,
atau mengadakan kuis dan giveaway.
2) Menjual Produk Keripik Singkong Secara Online Melalui E-commerce
Pelaku usaha keripik singkong baik bapak Iwan, teh Ita maupun teh Neneng juga
dapat menggunakan e-commerce untuk menjual produknya secara online.Untuk
menjual produknya secara online melalui e-commerce, perusahaan dapat
mendaftarkan produknya di platform e-commerce seperti Shoppee, Lazada ataupun
Tokopedia. Perusahaan juga dapat membuat situs web toko online sendiri. Berikut
adalah beberapa manfaat dari menjual produk secara online melalui e-commerce:
● Menjangkau lebih banyak pelanggan
● Meningkatkan penjualan
● Meningkatkan efisiensi penjualan
3) Timeline Proyek
Timeline proyek inovasi bisnis digital harus mencakup jadwal pelaksanaan proyek
dari awal hingga akhir. Timeline proyek ini harus realistis dan dapat dicapai.
Timeline proyek inovasi bisnis digital untuk usaha keripik singkong ummi (Iwan, teh
Ita dan teh Neneng) adalah sebagai berikut:

4) Tim Pelaksana Proyek


Dengan Tiga orang anggota tim, kita dapat menyesuaikan peran dan tanggung jawab
masing-masing sesuai dengan keahlian dan minat mereka. Berikut adalah penyesuaian peran
dan tanggung jawab untuk TRANSFORMASI DIGITAL DALAM BISNIS KERIPIK :
DESAIN PROYEK INOVASI BISNIS DIGITAL UNTUK KEBERLANJUTAN DAN
DAYA SAING yang dilaksanakan oleh Oki Rusmayadi, Anita Maharani, dan Gesi Mawarni.
Dalam perjalanan inovasi bisnis digital UMKM kripik singkong, Oki Rusmayadi
memegang peranan penting sebagai Project Manager. Oki tidak hanya mengelola dan
mengoordinasikan setiap aspek proyek, tetapi juga berperan dalam mengidentifikasi dan
mengatasi setiap hambatan yang mungkin muncul. Keputusan strategis yang dibuat oleh Oki
memberikan arah yang jelas bagi tim agar tetap berada pada jalur yang benar dan mencapai
tujuan proyek dengan sukses.
Anita Maharani, sebagai Analis Pasar dan Riset, menjadi otak di balik upaya
penggalian informasi pasar yang mendalam. Anita memeriksa tren konsumen terkini,
mengevaluasi potensi pasar, dan menyusun laporan riset yang menjadi landasan kuat bagi
pengembangan strategi bisnis digital. Dengan analisisnya, Anita membantu tim untuk
memahami dinamika pasar dan merancang pendekatan yang sesuai.

Gesi Mawarni, Ahli Digital Marketing, membawa keahliannya dalam merancang dan
melaksanakan kampanye pemasaran online. Gesi tidak hanya fokus pada pengelolaan media
sosial untuk meningkatkan visibilitas produk, tetapi juga secara proaktif menganalisis kinerja
strategi pemasaran digital. Kolaborasinya dengan desainer grafis memastikan bahwa konten
visual yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan daya tarik.

Dengan peran yang terdefinisi secara jelas ini, keempat anggota tim, Oki, Anita, dan
Gesi. membentuk sebuah tim yang solid dan terkoordinasi. Kolaborasi antara mereka menjadi
kunci keberhasilan dalam menjalankan proyek inovatif ini.
5) Metode Evaluasi Proyek
Evaluasi proyek merupakan proses untuk mengukur keberhasilan proyek. Evaluasi
proyek penting dilakukan untuk memastikan bahwa proyek telah mencapai tujuan dan
sasarannya.
Dalam desain proyek inovasi bisnis digital untuk perusahaan keripik singkong Bapak
Iwan, Teh Ita dan Teh Nenen, metode evaluasi proyek yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1) Evaluas Penjualan Online
Evaluasi penjualan online bertujuan untuk mengukur apakah proyek telah
berhasil meningkatkan penjualan online perusahaan. Penjualan online dapat
dievaluasi dengan menggunakan metode-metode berikut:
a. Analisis Penjualan Online
Analisis penjualan online adalah proses untuk mengumpulkan, menganalisis,
dan menginterpretasi data penjualan online. Data penjualan online dapat
diperoleh dari berbagai sumber, seperti sistem e-commerce, media sosial, dan
data dari pihak ketiga.
Untuk mengukur keberhasilan proyek dengan sasaran meningkatkan penjualan
online sebesar 20%, perusahaan dapat menggunakan metode analisis penjualan
online untuk membandingkan total penjualan online sebelum dan sesudah
proyek dilaksanakan
b. Analisis Pasar Online
Analisis pasar online adalah proses untuk mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasi data pasar online. Data pasar online dapat diperoleh dari berbagai
sumber, seperti laporan dari lembaga riset, data dari pemerintah, dan data dari pihak
ketiga.
Untuk mengukur keberhasilan proyek dengan sasaran meningkatkan penjualan
online sebesar 20%, perusahaan dapat menggunakan metode analisis pasar online
untuk membandingkan pangsa pasar online perusahaan sebelum dan sesudah proyek
dilaksanakan.
2) Evaluasi Kepuasan Pelanggan
Evaluasi kepuasan pelanggan bertujuan untuk mengukur apakah proyek telah
berhasil meningkatkan kepuasan pelanggan perusahaan. Kepuasan pelanggan dapat
dievaluasi dengan menggunakan metode-metode berikut:
a. Survei kepuasan pelanggan
Survei kepuasan pelanggan adalah proses untuk mengumpulkan data mengenai
kepuasan pelanggan. Data kepuasan pelanggan dapat diperoleh dari survei yang
dikirimkan kepada pelanggan. Survei dapat berisi pertanyaan mengenai kualitas
produk, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
Untuk mengukur keberhasilan proyek dengan sasaran meningkatkan kepuasan
pelanggan sebesar 5%, perusahaan dapat menggunakan metode survei kepuasan
pelanggan untuk membandingkan skor kepuasan pelanggan sebelum dan
sesudah proyek dilaksanakan.Survei kepuasan pelanggan dapat dilakukan
dengan mengirimkan kuesioner kepada pelanggan. Kuesioner dapat berisi
pertanyaan mengenai kualitas produk, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan
secara keseluruhan.
Misalnya yaitu skor kepuasan pelanggan sebelum proyek yaitu sebesar 70
sedangkan skor kepuasan pelanggan sesudah proyek yaitu sebesar 75. Sehingga
dapat dikatakan bahwa ada peningkatan kepuasan pelanggan sebesar 7,14%.
b. Analisis Data Pelanggan
Analisis data pelanggan adalah proses untuk mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasi data pelanggan. Data pelanggan dapat diperoleh dari berbagai
sumber, seperti sistem CRM, sistem manajemen pelanggan, dan data dari pihak
ketiga.
Untuk mengukur keberhasilan proyek dengan sasaran meningkatkan kepuasan
pelanggan sebesar 5%, perusahaan dapat menggunakan metode analisis data
pelanggan untuk membandingkan tingkat retensi pelanggan, tingkat loyalitas
pelanggan, dan tingkat keluhan pelanggan sebelum dan sesudah proyek
dilaksanakan.
Misalnya yaitu tingkat retensi pelanggan sebelum proyek yaitu sebesar 90%
sedangkan, tingkat retensi pelanggan sesudah proyek sebesar 95%. Sehingga
dapat dikatakan bahwa tingkat retensi pelanggan meningkat sebesar 5%.
c. Analisis Media Sosial
Untuk mengevaluasi kepuasan pelanggan, pelaku usaha keripik singkong baik
bapak Iwan, teh Ita maupun teh Neneng dapat membandingkan sentimen
pelanggan di media sosial.
d. Analisis Perilaku Pelanggan
Disamping metode-metode evaluasi kepuasan pelanggan sebelumnya, untuk
mengevaluasi kepuasan pelanggan, pelaku usaha keripik singkong baik bapak
Iwan, teh Ita maupun teh Neneng dapat membandingkan perilaku pelanggan,
seperti frekuensi pembelian, nilai pesanan rata-rata, dan jumlah produk yang
dikembalikan.
3) Evaluasi efisiensi dan produktivitas
Evaluasi efisiensi dan produktivitas bertujuan untuk mengukur apakah proyek telah
berhasil meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Evaluasi ini penting
dilakukan karena efisiensi dan produktivitas merupakan faktor penting dalam
keberlanjutan dan daya saing bisnis.
Evaluasi akan dilakukan dengan membandingkan biaya produksi dan produktivitas
sebelum dan sesudah proyek dilaksanakan. Biaya produksi dapat dievaluasi dengan
membandingkan biaya produksi per unit produk sebelum dan sesudah proyek
dilaksanakan. Produktivitas dapat dievaluasi dengan membandingkan jumlah produk
yang dihasilkan per unit waktu sebelum dan sesudah proyek dilaksanakan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN (2 HALAMAN)


Dalam menggali potensi transformasi digital bisnis keripik, proyek inovasi bisnis
digital muncul sebagai langkah penting untuk memastikan keberlanjutan dan meningkatkan
daya saing. Kesimpulan dari penelitian ini mencakup beberapa temuan kunci. Pertama-tama,
terlihat bahwa transformasi digital bukanlah sekadar pilihan, tetapi keharusan untuk bisnis
keripik agar tetap relevan dalam era digital ini. Selain itu, inovasi bisnis digital membuka
peluang baru untuk meningkatkan efisiensi operasional, menciptakan produk menarik, dan
meningkatkan koneksi dengan pelanggan.

Dalam proses ini, penggunaan data menjadi elemen kunci. Analisis data memberikan
wawasan mendalam tentang preferensi pelanggan, tren pasar, dan efisiensi operasional.
Selain itu, bisnis keripik yang berhasil dalam transformasi digital dapat bersaing di pasar
global, memanfaatkan kehadiran online dan strategi pemasaran digital. Namun, tidak dapat
diabaikan bahwa tantangan keamanan data juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam
perjalanan digital ini.

Dari temuan ini, muncul beberapa implikasi praktis. Pentingnya pengembangan


keterampilan digital di antara tim, investasi dalam infrastruktur TI yang kokoh, pemahaman
pelanggan yang mendalam, dan strategi pemasaran digital yang terarah menjadi poin-poin
kunci. Rekomendasi untuk keberlanjutan termasuk penguatan kerja sama, fleksibilitas dan
adaptabilitas, pengukuran kinerja berkelanjutan, peningkatan literasi digital, dan perluasan
pasar melalui eksplorasi digital.

Dalam pemikiran akhir, tergambar bahwa transformasi digital bukan hanya tentang
teknologi. Ini melibatkan budaya inovasi dan kesiapan untuk bertransformasi demi masa
depan yang cerah dalam dunia bisnis keripik. Meskipun proyek inovasi bisnis digital
memberikan banyak keuntungan, tantangan tidak berhenti di sini. Masa depan membawa
perubahan konstan dalam teknologi dan perilaku konsumen. Oleh karena itu, perlu adanya
keterlibatan kontinu dan evaluasi berkala terhadap proyek inovasi ini. Bisnis keripik perlu
tetap fleksibel dan adaptatif untuk mempertahankan posisi dalam menghadapi tantangan masa
depan yang belum terungkap.

Dengan merangkum temuan utama, implikasi praktis, rekomendasi untuk


keberlanjutan, pemikiran akhir, dan tantangan, diharapkan proyek inovasi bisnis digital ini
akan membawa bisnis keripik ke arah keberlanjutan dan daya saing yang lebih tinggi di era
digital ini.
DAFTAR PUSTAKA (3 HALAMAN)
Jørgensen, S., & Pedersen, L. J. T. (2018). RESTART Sustainable Business Model
Innovation (Palgrave Studies in Sustainable Business In Association with Future Earth.
Palgrave Macmillan.

XU, Guangping; HOU, Guangyuan; ZHANG, Jinshan. Digital Sustainable Entrepreneurship:


A digital capability perspective through digital innovation orientation for social and
environmental value creation. Sustainability, 2022, 14.18: 11222.

Pramesti, P., Dwijayanti, A., Komalasari, R., & Munawar, Z. (2021). Transformasi Bisnis
Digital UMKM Bola Ubi Kopong di Masa Pandemi Covid-19. ATRABIS: Jurnal
Administrasi Bisnis, 7(2), 112-119. https://doi.org/10.38204/atrabis.v7i2.700

Blaine, Roger L., and Homer E. Kissinger. "Homer Kissinger and the Kissinger equation."
Thermochimica acta 540 (2012): 1-6.

Hendarsyah, M. (2019). Mengembangkan Strategi Bisnis di Era Transformasi Digital.


IKOPIN Scientific Journal, 3(2), 1-11.

Hills, Gerald. 2008. “Marketing and Entrepreneurship, Research Ideas and Opportunities”,
Journal of Small and Medium Entrepreneurships, page: 27-39.

Banjarnahor, J., Setiawan, A., & Anugrah, M. (2022). Strategi Transformasi Digital Bisnis
dalam Meningkatkan Daya Saing. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 25(1), 1-12.

Larsen, P. & A. Lewis. 2017. “How Award Winning SMEs Manage The Barriers to
Innovation”, Journal Creativity and Innovation Management, page: 141-151.

Setiani, S., & Zainuddin, M. (2023). Model bisnis digital: mendorong transformasi dan
inovasi. In: Kajian literasi ilmiah: transformasi bisnis digital. PT. Global Eksekutif
Teknologi, Padang. ISBN 978-623-1604-33-2.

Arief, M. A., & Sari, D. R. (2022). Transformasi digital dalam industri makanan ringan: Studi
kasus industri keripik di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 25(2), 168-182.
Azis, A., & Sulistyo, B. (2021). Inovasi bisnis digital untuk meningkatkan daya saing
UMKM makanan ringan di era industri 4.0. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 24(2), 225-238.

Irawan, R. (2022). Transformasi digital dalam industri makanan ringan: Peluang dan
tantangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 27(1), 1-17.

Porter, M. E., & Heppelmann, J. E. (2014). How Smart, Connected Products Are Transforming
Companies. Harvard Business Review, 92(11), 96-114.

McAfee, A., & Brynjolfsson, E. (2017). Machine, Platform, Crowd: Harnessing Our Digital
Future. W. W. Norton & Company.

Barney, J. B., & Clark, D. N. (2007). Resource-Based Theory: Creating and Sustaining
Competitive Advantage. Oxford University Press.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. (2022). Statistik industri pengolahan


makanan dan minuman. Jakarta: Kemenperin.

Kusumah, A. (2022). Transformasi digital dalam industri makanan ringan: Studi kasus
industri keripik di Jawa Barat. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 25(1), 1-14.
Nurdiani, N., & Utami, N. (2021). Inovasi bisnis digital untuk meningkatkan daya saing
industri makanan ringan. Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi, 23(2), 189-202.

F. Febrianty et al., Manajemen Perubahan Perusahaan Di Era Transformasi Digital. Yayasan


Kita Menulis, 2020.
Negroponte, N. (1995). Being Digital ‘, Vintage Books. New York. 165.
Westerman, G., Bonnet, D., & McAfee, A. (2014). The nine elements of digital
transformation. MIT Sloan Management Review, 55(3), 1–6.
Reis, J., Amorim, M., Melão, N., & Matos, P. (2018). Digital Transformation: A
Literature Review and Guidelines for Future Research BT - Trends and Advances in
Information Systems and Technologies (Á. Rocha, H. Adeli, L. P. Reis, & S.
Costanzo (eds.); pp. 411–421). Springer International Publishing.
Morze, N. V, & Strutynska, O. V. (2021). Digital transformation in society: key aspects for
model development. Journal of Physics: Conference Series, 1946(1), 12021.
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1946/1/012021
Bharadwaj, A. S. (2000). A resource-based perspective on information technology capability
and firm performance: an empirical investigation. MIS Quarterly, 169–196.
https://www.jstor.org/stable/3250983
Jeansson, J., & Bredmar, K. (2019). Digital transformation of SMEs: Capturing complexity.
32nd Bled EConference: Humanizing Technology for a Sustainable Society, Bled, Slovenia,
June 16-19, 2019, 523–541.

PROFIL PENULIS

Oki Rusmayadi

Lahir pada tanggal 18 Oktober 1995 di Kota Sukabumi. Penulis mengenyam Pendidikan di
SMA Perguruan Taman Siswa kemudian lulus pada tahun 2015. lalu setelah lulus SMA
penulis bekerja sebagai karyawan swasta di PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk dari
2015 sampai dengan 2019 dengan jabatan terakhir Assistant chief of store . hingga pada
akhirnya tahun 2021 penulis mendaftarkan diri sebagai Mahasiswa Universitas Nusa Putra
Fakultas Bisnis dan Humaniora Jurusan Manajemen. Hingga tulisan ini terbit penulis masih
tercatat sebagai mahasiswa aktif di Universitas Nusa Putra.

Penulis lahir pada tanggal 31 Maret 2003 di Sukabumi, Jawa Barat. Penulis memulai
pendidikannya di MI Cimahi Peuntas pada tahun 2009 dan lulus pada tahun 2015. Pada tahun
yang sama, penulis melanjutkan pendidikannya di MTs. Sunanulhuda dan lulus pada tahun
2018. Kemudian, penulis melanjutkan Pendidikannya di SMK Yasti Cisaat dan lulus pada
tahun 2021. Pada tahun yang sama yaitu tahun 2021 penulis melanjutkan jenjang
pendidikannya di Universitas Nusa Putra dan hingga saat ini, penulis tercatat sebagai
mahasiswa aktif di Fakultas Bisnis dan Humaniora Universitas Nusa Putra dengan Program
Studi Manajemen.

Email : anita.maharani_mn21@nusaputra.ac.id

Penulis lahir pada tanggal 16 September 2002 di Sukabumi, Jawa Barat, memulai perjalanan
pendidikan di SDN Anggayuda pada tahun 2009 dan lulus pada tahun 2015. Pada tahun yang
sama, penulis melanjutkan pendidikan di SMP Pembangunan Cibadak dan lulus pada tahun
2018. Selanjutnya, penulis bersekolah di MAN 1 SUKABUMI dan lulus pada tahun 2021.
Akhirnya, pada tahun 2021, penulis mendaftar di Universitas Nusa Putra, Fakultas Bisnis dan
Humaniora, Jurusan Manajemen. Hingga saat ini, penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif di
Universitas Nusa Putra.

Email : gesi.mawarni_mn21@nusaputra.ac.id

You might also like