Dafpus Granulasi Kering

You might also like

You are on page 1of 8
I eISSN : 2686-2506 ll Majalah Farmasetika, 5 (2) 2020, 82-93 https://doi,org/10.24198/mfarmasetika.v5i2.26260 Metode Pembuatan dan Kerusakan Fisik Sediaan Tablet Nadya Nurul Zaman‘, lyan Sopyar? ‘Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran. 2Departemen Farmasetika dan Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran. Jl. Raya Bandung, Sumedang Km 21 Jatinangor, 45363, *E-mail: nadyanurulzaman@amail.com (Submit 12/2/2020, Revisi 14/2/2020, Diterima 16/2/2020) Abstrak Rute pemberian obat secara oral sangat disukai oleh sebagian besar pengguna. Salah satu bentuk sediaan oral yang paling disukai adalah tablet. Tablet merupakan bentuk sediaan padat yang mengandung bahan aktif dengan atau tanpa bahan pengisi. Metode dalam penulisan review artikel ini adalah studi pustaka secara elektronik dengan mengakses situs pencarian jurnal internasional dan nasional yang memenuhi kriteria inklusi. Pada review artikel ini akan dibahas mengenai metode umum pembuatan tablet, yaitu terdapat tiga metode diantaranya metode granulasi basah, metode granulasi kering dan metode kempa langsung, serta kemungkinan - kemungkinan masalah umum terjadinya kecacatan fisik tablet yang sering ditemui bersama dengan penyebabnya dan cara mengatasi sumber masalah tersebut. Selama proses pembuatan, penyimpanan dan pendistribusian tablet sering kali ditemui masalah kerusakan fisik tablet seperti capping, lamination, cracking, chipping, sticking, picking, binding, mottling dan double impression, yang dapat mengurangi penerimaan oleh pengguna dan keefektifan fungsional sediaan. Kata kunci: Tablet, Metode Pembuatan, Kerusakan Fisik. Outline + Pendahuluan + Metode + Hasil & Pembahasan + Metode Umum Pembuatan Tablet + Masalah Umum Dalam Proses Pembuatan Tablet (visual defect) dan Cara Mengatasinya + Kesimpulan + Ucapan Terimakasih + Daftar Pustaka Pendahuluan Tablet merupakan sediaan farmasi yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan sediaan obat dalam bentuk lain karena mudah dan praktis dalam penggunaannya.1 Dosis lebih akurat, dapat mengurangi rasa tidak enak dari bahan obat, sediaan lebih stabil, serta mudah proses produksinya?. 2 NN. Zaman, Majalah Farmasetika, 5 (2) 2020, 62-93 Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Metode Granulasi Basah'° Dapat digunakan untuk bahan zat aktif dan eksipien yang tahan panas dan lembap Mengurangi segregasi komponen penyusun tablet yang homogen selama proses a Tidak dapat digunakan untuk bahan zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembap Membutuhkan peralatan, area produksi, personil dan validasi pencanpuran proses yang lebih banyak Memerlukan waktu lebih lama karena tahapan prosesnya yang cukup panjang Meningkatkan kohesifitas dan kompresibilitas serbuk massa cetak tablet Cocok digunakan untuk zat aktif dan eksipien dengan sifat aliran dan kompresibilitas yang buruk Meningkatkan biaya produksi Kemungkinan terjadi kontaminasi atau kontaminasi silang lebih besar di bandingkan dengan metode kempa langsung Cocok digunakan untuk sediaan dengan kandungan zat aktif yang besar (>100mg) Dapat menurunkan kecepatan disolusi jika tidak diformulasikan dengan tepat Meminimalkan variasi yang mungkin terjadi antar bets 2. Metode Granulasi Kering Metode granulasi kering sering digunakan apabila zat aktif yang digunakan dalam formulasi bersifat termolabil atau sensitif terhadap lembap dan panas, serta memilki sifat alir dan kompresibilitas yang relatif buruk. Pembuatan tablet dengan metode granulasi kering bertujuan untuk dapat meningkatkan sifat alir dan atau kemampuan kempa massa cetak tablet. Metode granulasi kering dilakukan dengan cara menekan massa serbuk pada tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar (slug) yang tidak berbentuk baik, kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan. Keuntungan granulasi kering adalah tidak diperlukan panas dan kelembapan dalam proses granulasi sehingga cocok untuk zat aktif dan eksipien yang sensitif terhadap panas dan lembap. Pembuatan tablet dengan metode granulasi kering juga dapat dilakukan dengan meletakkan massa cetak serbuk diantara mesin rol yang dijalankan secara hidrolik untuk menghasilkan massa padat yang tipis, selanjutnya diayak atau digiling hingga diperoleh granul dengan ukuran yang diinginkan""-12"9, Journal of Healthcare Technology and Medicine Vol. 6 No. 1 April 2020 Universitas Ubudiyah Indonesia eISSN : 2615-109X Formulasi Tablet Asetosal Menggunakan Metode Kempa Langsung, Dengan Bahan Pengisi Pati Kentang Pregelatinasi Asetosal Tablet Formulation Using Direct Pressing Method with Pregelatinasi Potato Starch Filler Barmi Hartesi ', Deny Sutrisno ”, Siti Chairani *, Puja Ariska * 2° STIKES Harapan Ibu Jambi Jin, Taiz Kadir Pakuan Baru Jambi, Indonesia * Korespondensi penulis:'ChairanisiiO gmail com. Pujaniskal \@gmail.com Abstrak Hasil dari evaluasi massa kempa pati pregelatinasi hasil evaluasi organoleptis, komprebilitas dan faktor hausner, susut pengeringan dan distribusi ukuran partikel memenuhi persyaratan, tetapi hasil ‘wi faju alir dan sudut istirahat pada avicel tidak memenuhi persyaratan, Dari evaluasi massa kempa tablet secara umum baik terlihat pada F3 memenuhi persyaratan. Pada keseragaman bobot dan keseragaman ukuran memenuhi persyaratan tablet yang baik, pada wii kekerasan dan kerapuhan tablet belum memenuhi persyaraian, akan tetapi kekerasan tablet yang baik pada tablet X masuk dalam remang kekerasan yang baik yaitu 41,6 N dan kerapuhan tablet 0,91% masuk dalam rentang kerapuhan yang bak. ‘Kata Kunci : Asetosal, ormudlasi, Evaluasi Kempa Langsung, Pati Pregelatinasi, Tablet Abstract The results of mass evaluations collect the results of organoleptic evaluations, compatibility and hausner factors, shrinkage and particle size distribution according to requirements, unless the flow rate test results and frame replacement on avicel do not meet the requirements. From the evaluation of tablet press mass in general, it can be seen that F3 meets the requirements. On high-resolution tablets, high- resolution tablets, and high-resolution tablets, without high-requirement tablets, with high-resolution tablets, which correspond to 41.6 N-sized tablets and 0.91% fragility tablets. in a good fragility range. Keywords: Asetosal, Formulation, direct compression evaluation, Starch Pregelatination, Tablet. PEI DAHULUAL Perkembangan teknologi dibidang farmasi diharapkan meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk mengenal bentuk dan kualitas dari sediaan obat, salah satu dari bentuk sediaan farmasi yaitu sediaan tablet(Surya Ningsi, 2016).Beberapa keuntungan tablet diantaranya adalah mudah cara pemakaiannya, relatif stabil dalam penyimpanan serta harganya relatif murah, Terdapat beberapa metode yang digunakan pada pembuatan tablet yaitu metode granulasi basah, granulasi kering dan metode kempa langsung (Depkes RI,2014).Metode kempa langsung 149 Journal of Healthcare Technology and Medicine Vol. 6 No. 1 April 2020 Universitas Ubudiyah indonesia eISSN : 2615-109X menjadi salah satu pilihan pembuatan tablet karena peralatan yang digunakan sedikitdan waktu pembuatan yang lebih singkat dibandingkan dengan metode yang lain. Metoda kempa langsung harus memiliki sifat alir dan komprebilitas yang baik pada massa kempanya. Pada evaluasi massa kempadibutuhkan zat aktif maupun ekspien, Zat aktif yang bisa digunakan dalam pembuatan tablet kempa langsung yaitu asetosal.Asetosal sebagai zat aktif memiliki sifat alir dan komprebilitasyang baik maka sangat cocok pada pembuatan metode kempa langsung.Massa kempa berpengaruh terhadap metode pembuatan tablet.Tablet asetosal yang beredar dengan dosis terkecil adalah80mg/tablet dengan dosis tunggal dan memi dan antiinflamasi(Sa’adah dkk, 2019). Jika ingin bahan eksipien harus memiliki sifat alir yang baik.Eksipienyang digunakan sebagai bahan efek analgesik, antipiretik buat dengan metode kempa langsung maka pengisi yaitu pati pregelatinasi. (Bestari_ kk, 2016), melakukan penelitian mengenai_pembuatan amilum sagu (Metroxylon sagu) pregelatinasi dan material komposit sebagai Filler-Binder sediaan tablet, ‘menunjukkan bahwa hasil yang didapat mampu memperbaiki sifat alir dan kompresibilitas yang baik dan memenubi persyaratan yang sesuai dalam Farmakope Indonesia sebagai Filler-Binder dalam pembuatan tablet secara kempa langsung. Pada penelitian sebelumnya didapatkan modifikasi pati kentang secara pregelatinasi dengan perbandingan pati dan air (1:1,25) dengan perbedaan subu P3 suhu 45°C,P6 50°C dan P9 55°C,didapat hasil pati kentang pregelatinasi dengan sifat alir maupun kompresbilitas yang baik dengan memenuhi persyaratan(Bhima M.W, 2019), Berdasarkan dari penelitian sebelumnya (Lukman, Fernando& Entika, 2014), melakukan penelitian mengenai formulasi tablet lepas lambat natrium diklofenak menggunakan matriks pati beras ketan pregelatinasi dari kampar, menunjukkan bahwa_hasil pati beras ketan pregelatinasi ‘memperlambat laju disolusi natrium diklofenak namun belum memenuhi kriteria pelepasan obat yang diharapkan, (Hartesi_ dk, 2016), melakukan penelitian mengenai modifikasi pati jagung dengan metode pregelatinasi sebagai bahan pengisi dan menggunakan zat aktif teofilin yang dibuat dalam sediaan tablet secara kempa langsung, menunjukkan bahwa hasil evaluasi tablet teofilin memenuhi persyaratan, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang bertujuan untukmelakukan formulasi tablet asetosal menggunakan metode kempa langsung dengan bahan pengisi pati kentang pregelatinasi. 150

You might also like