You are on page 1of 39

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

STIKES MITRA ADIGUNA

JL. KOMP. KENTEN PERMAI BLOK J 9-12 PALEMBANG

LAPORAN PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL


2021/2022

Standar : Standar Pendidikan

Area Audit : Program Studi DIII Keperawatan

PelaksanaStandar : Ketua Prodi : Ns. Evi Royani, S.Kep,

M.Kes Ketua Tim Auditor : Sri Emilda, SKM, M.Kes

Anggota Tim Auditor : Ns.Yora Nopriani, S.Kep, M.Kep

Tipe Audit : Reguler SPMI

Periode Audit : Tahun Akademik 2021/2022

Tanggal Audit : 10 Januari 2022


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat-
Nya, Laporan Hasil Audit Mutu Internal Area 1 (Standar Pendidikan) di Stikes Mitra
Adiguna Tahun Akademik 2021/2022 dapat kami selesaikan.
Salah satu aktivitas penjaminan mutu akademik perguruan tinggi adalah
dilaksanakannya Audit Mutu Internal (AMI) di setiap program studi. AMI dimaksudkan
untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang kinerja setiap program studi. Selain itu,
hasil AMI dapat digunakan sebagai salah satu bahan untuk melakukan management
review dan menentukan kebijakan serta sasaran mutu di periode mutu berikutnya dengan
memperhatikan saran dari perbaikan atas kelemahan pelaksanaan program kerja yang
terjadi pada periode mutu sebelumnya

Akhir kata, Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan kontribusinya baik dalam proses persiapan, pelaksanaan sampai
terselesaikannya laporan ini, diantaranya:

1. Pimpinan Stikes Mitra Adiguna yang telah memberikan dukungan pendanaan dan
fasilitas dalam penyusunan SPMI
2. Para Ketua Program Studi sebagai Auditee yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk diaudit di sela-sela kesibukan mereka menjalankan tugas akademik maupun
tugas penunjang akademik lainnya serta membantu pihak LPM mulai dari persiapan
sampai proses pengambilan data
3. Staf di Lembaga Penjamin Mutu (LPM), yang telah membantu terlaksananya
pengukuran ini mulai dari persiapan, proses pengambilan data, input data, sampai
penulisan laporan.
4. Semua pihak yang tentu saja tidak dapat kami sebutkan satu persatu tetapi telah
memberikan kontribusi yang signifikan
Pelaksanaan audit dan penyajian laporan hasil audit mutu internal ini masih
banyak kekurangan, sehingga masukan dan umpan balik yang bersifat membangun sangat
kami butuhkan.

Palembang, Januari 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR
Bab I. PENDAHULUAN…............................................................................................1
Bab II. METODE PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL...............................3
BAB III. HASIL DAN ANALISIS AUDIT MUTU INTERNAL..................................6
BAB IV.TINDAK LANJUT............................................................................................24

Bab V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………………………

LAMPIRAN

SURAT TUGAS…............................................................................................Lampiran 1

DAFTAR HADIR..............................................................................................Lampiran 2

BERITA ACARA…..........................................................................................Lampiran 3

DAFTAR CHECK LIST....................................................................................Lampiran 4

HASIL AUDIT LAPANGAN…........................................................................Lampiran 5

HASIL AUDIT LAPANGAN – KESESUAIAN..............................................Lampiran 6

HASIL AUDIT LAPANGAN - KETIDAKSESUAIAN..................................Lampiran 7

PERMINTAAN TINDAKAN KOREKSI /KTS MINOR / KTS MAYOR.......Lampiran 8

PERMINTAAN TINDAKAN PENINGKATAN..............................................Lampiran 9

DOKUMENTASI KEGIATAN…....................................................................Lampiran 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN AMI


Audit Mutu Internal (AMI) adalah proses pengujian yang sistemik, mandiri,
dan terdokumentasi untuk memastikan pelaksanaan kegiatan di peguruan tinggi
sesuai prosedur dan hasilnya telah sesuai dengan standar untuk mencapai tujuan
institusi. Audit Mutu bukanlah penilaian melainkan pencocokan kesesuaian antara
pelaksanaan dengan perencanaan suatu kegiatan/program. Apabila dalam
instrumen audit atau instrumen evaluasi diri dilakukan penilaian, maka penilaian
tersebut semata hanya digunakan untuk mempermudah perumusan rekomendasi
peningkatan mutu, bukan mendapatkan predikat atau penilaian. Audit Internal
merupakan audit yang dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian
pelaksanaan kegiatan terhadap standar mutu organisasi sendiri (standar Internal),
Peraturan, Prosedur, Instruksi kerja. AMI dilakukan oleh Auditor terhadap
Auditee, yaitu institusi/prodi/bagian/unit. Auditee bisa sekaligus sebagai klien.
Sedangkan Auditor adalah orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan
audit, bertugas mencocokkan kesesuaian antara semua standar dengan
pelaksanaan di unit atau bagian perguruan tinggi.
Manfaat AMI secara langsung adalah didapatkannya rekomendasi
peningkatan mutu Perguruan Tinggi dan Program Studi yang ada dilingkungan
Stikes Mitra Adiguna Palembang. Rekomendasi tersebut akan bermanfaat bagi
pimpinan perguruan tinggi dalam mengembangkan berbagai program untuk
mencapai Visi Perguruan Tinggi, Stikes ataupun Program studi. AMI merupakan
salah satu upaya yang strategis untuk pengembangan institusi serta untuk
mengetahui kesesuaian standar dengan pelaksanaan yang telah dilakukan pada
berbagai aspek yang ditetapkan dalam lingkup AMI. AMI lebih merupakan upaya
peningkatan mutu bukan penilaian. Dengan demikian baik auditor maupun
auditee duduk pada sisi yang sama yaitu sisi untuk meningkatkan mutu institusi.
Dengan demikian Audit mutu merupakan kegiatan yang perlu dilakukan secara
internal dengan kesadaran dan kemauan dari dalam institusi. Secara rinci, manfaat
AMI bagi peningkatan kinerja dan pengembangan Stikes Mitra Adiguna
Palembang adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi kinerja lembaga lebih terukur dengan ketersediaan data faktual yang
up to date dan terspesialisasi sesuai sifat dan jenis-jenis pelayanan pendidikan
yang tersedia.
2. Membantu pengambil keputusan menilai kinerja stikes, prodi, unit, dan
perangkat kerja yang dimiliki secara taktis dan strategis berdasar temuan-
temuan AMI yang berkesinambungan.
3. Memberikan referensi bagi pengambil keputusan merumuskan dan
menetapkan skala prioritas lembaga dalam jangka pendek, menengah, dan
panjang.
4. Meningkatkan kinerja stikes, prodi, unit, dan perangkat STIKES Mitra
Adiguna Palembang dalam kompetisi yang sehat dan profesional.
5. Mengkomunikasikan tujuan perguruan tinggi, Standar Dikti yang ditetapkan
perguruan tinggi dan nilai-nilai yang telah ditetapkan.
6. Memantau pencapaian kesesuaian tujuan dengan standar dan mengukur
akuntabilitas dari pelaksanaan standar

1.2. TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL

Tujuan Pelaksanaan AMI di Stikes Mitra Adiguna Palembang, yaitu:

1. Untuk memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian pelaksanaan dan standar


yang telah ditetapkan.
2. Untuk memeriksa proses dan hasil proses pencapaian mutu sehingga dapat
ditentukan keefektifan pencapaian dari tujuan yang telah ditetapkan.
3. Untuk menyiapkan laporan kepada teraudit (auditee) sebagai dasar perbaikan
mutu selanjutnya
4. Untuk memberi kesempatan teraudit memperbaiki sistem penjaminan mutu.
5. Untuk membantu institusi/program studi dalam mempersiapkan diri dalam
rangka audit eksternal atau akreditasi.
6. Memenuhi syarat-syarat praturan/perundangan. Terdapat dua macam audit
yaitu:
a. Audit internal adalah audit yang dilakukan untuk menentukan tingkat
kesesuaian terhadap standar mutu organisasi (standar Internal)
b. Audit eksternal adalah audit yang dilakukan untuk menentukan tingkat
kesesuaian terhadap standar eksternal.
BAB II
METODE PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL

2.1 KEBIJAKAN AUDIT MUTU INTERNAL


Penerapan SPMI di STIKES Mitra Adiguna Palembang sesuai dengan
Permenristekdikti No. 61 Tahun 2016 pasal 5 yang menyatakan siklus kegiatan
SPMI terdiri dari Penetapan-Pelaksanaan–Evaluasi– Pengendalian–Peningkatan
(PPEPP) Standar Pendidikan Tinggi yang akan menghasilkan kaizen atau continuous
quality improvement mutu Pendidikan Tinggi di perguruan tinggi. Evaluasi
pelaksanaan standar Dikti dan standar Perguruan Tinggi dilakukan dengan cara
Audit Mutu Internal oleh LPM.
Pada prinsipnya, pelaksanaan SPMI menganut asas:
1. Quality First
Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus memprioritaskan
mutu.
2. Stakeholders-in
Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus ditujukan pada
kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal).
3. The next process is our stakeholders
Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada perguruan
tinggi harus menganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanan tugasnya
tersebut sebagai pemangku kepentingan yang harus dipuaskan.
4. Speak with data
Setiap pengambilan keputusan/kebijakan dalam proses pendidikan pada perguruan
tinggi harus didasarkan pada analisis data; bukan berdasarkan asumsi atau
rekayasa.
5. Upstream management
Setiap pengambilan keputusan/kebijakan dalam proses pendidikan pada perguruan
tinggi harus dilakukan secara partisipatif dan kolegial; bukan otoritatif.

Ketua STIKES meminta kepada LPM untuk melaksanakan AMI, untuk


memeriksa pemenuhan Standar Dikti, dari tahap penetapan sampai tahap
pelaksanaan standar Dikti dan Standar Perguruan Tinggi. Hasil pemeriksaan AMI
dianalisis untuk menilai efektivitas kinerja SPMI di lingkungan STIKES Mitra
Adiguna Palembang dan dilaporkan oleh Ketua LPM kepada Ketua STIKES.
Evaluasi ini dilakukan satu kali dalam setahun, di akhir tahun akademik, agar hasil
temuannya dapat digunakan menjadi dasar penentuan program kerja pada tahun
akademik berikutnya.
2.2. MEKANISME PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL
Mekanisme pelaksanaan AMI untuk Tahun Akademik 2020-2021 adalah
sebagai berikut:
1. Ketua STIKES mengeluarkan Surat Perintah Pelaksanaan AMI.
2. Ketua STIKES mengadakan kick off meeting untuk meresmikan dimulainya masa
AMI dan menentukan area audit.
3. Kepala LPM membentuk Tim Audit yang terdiri dari Auditor Mutu Internal
STIKES.
4. Ketua Prodi didampingi Gugus Kendali Mutu (GKM) di setiap Program Studi
mengisi Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) dan Daftar Pengecekan Audit
(DPA) sebagai bentuk Evaluasi Diri.
5. Auditor Lapangan sesuai dengan penugasannya melakukan Audit Dokumen
berdasarkan DPA yang sudah diisi oleh Prodi.
6. Auditor membuat Daftar Pertanyaan AMI yang diserahkan kepada Auditee
setidaknya H – 1 dari jadwal Audit Lapangan.
7. Auditor melaksanaan Audit Lapangan sesuai dengan waktu yang disepakati ke
lokasi Prodi.
8. Auditor melakukan rapat hasil Audit Lapangan dan menyampaikan kembali
kepada Auditee untuk mendapat persetujuan.

Luaran AMI adalah rekomendasi untuk pengendalian dan peningkatan mutu,


dituangkan dalam dokumen Permintaan Tindakan Koreksi (PTK) dan Permintaan
Tindakan Peningkatan (PTP). Luaran ini akan didiskusikan dalam Rapat Tinjauan
Manajen (RTM) bersama para Pimpinan untuk ditentukan tindaklanjut yang harus
dilaksanakan pada tahun akademik berikutnya, untuk peningkatan mutu pengelolaan
dan operasional STIKES .

2.3 AREA DAN OBJEK AUDIT MUTU INTERNAL


Area Audit:
A.01 Standar Kompetensi Lulusan
A.02 Standar Isi Pembelajaran
A.03 Standar Proses Pembelajaran
A.04 Standar Penilaian Pembelajaran
A.05 Standar Dosen dan Tenaga Pendidikan
A.06 Standar Sarana Prasarana Pembelajaran
A.07 Standar Pengelolaan Pembelajaran
A.08 Standar Pembiayaan Pembelajaran
2.4. WAKTU PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL

Jadwal Program Pelaksanaan Audit Mutu Internal


No Agenda Kegiatan Tanggal Unit Kerja
1 Persiapan, Survey Audit Pendahuluan Desember 2021 LPM

2 Pemberitahuan Audit oleh pimpinan Desember 2021 LPM


STIKES
3 Permohonan kesediaan Auditor 20 Desember 2021 LPM

4 Pembekalan Auditor 21 Desember 2021 Ketua TIM Auditor

5 Temu Awal (entry briefing)/sosialisasi 22 Desember 2021 TIM Auditor


kepada Auditee
6 Permohonan Dokumen Audit 22 Desember 2021 TIM Auditor

7 Assesmen Kecukupan 23-24 Desember TIM Auditor


2021
8 Pelaksanaan Audit Lapangan 10-14 Januari TIM Auditor
2022
9 Perumusan Temuan dan 1-4 Januari 2022 TIM Auditor
Konfirmasi/Klarifikasi Masalah
10 Temu Akhir (exit briefing) 17 Januari 2022 TIM Auditor

11 Penyusunan Laporan Hasil Audit 24-25 Januari TIM Auditor


(LHA) 2022
12 Distribusi laporan hasil audit 31 Januari 2022 LPM
BAB III
HASIL DAN ANALISIS AUDIT MUTU INTERNAL

3.1. HASIL AUDIT MUTU INTERNAL

3.1.1. Pencapaian Sasaran Standar


3.1.1.1. Standar Kopetensi Lulusan
Pencapaian Standar Kopetensi Lulusan
No Diskripsi Analisis Keberhasilan Pencapaian Standar
1. Program Studi telah mempunyai Prodi D III Keperawatan telah menyusun
kriteria minimal tentang kualifikasi kurikulum institusional karena berdasarkan
kemampuan lulusan yang dituangkan adanya kebijakan Ketua STIKES yang
dalam kurikulum institusional mewajibkan masing-masing prodi menyusun
kurikulum.
2. Program Studi sudah menyusun Sesuai adanya kebijakan yang telah ditetapkan
rumusan capaian pembelajaran dalam panduan penyusunan kurikulum nasional
lulusan untuk mencapai kompetensi dari Kemenristekdikti, maka Ketua STIKES
sesuai dengan level KKNI di dalam Mitra Adiguna membuat kebijakan untuk
buku kurikulum institusional menyusun kurikulum institusional bagi masing-
masing prodi. Penyusunan kurikulum mengacu
pada kurikulum dari AIPViKi dan sesuai level
KKNI bagi D III yaitu level 5.
3. Program studi sudah memiliki Adanya komitmen yang tinggi dari Ketua
pedoman penyusunan kurikulum STIKES, WaKa I bidang akademik, Ka.Prodi dan
yang di susun oleh Lembaga seluruh dosen untuk menyusun kurikulum untuk
Penjamin Mutu (LPM) STIKES menjamin agar lulusan memiliki kualifikasi yang
Mitra Adiguna bersama seluruh setara dengan kualifikasi yang disepakati dalam
Ka.Prodi dan dosen. Pedoman KKNI.
penyusunan kurikulum mengatur
capaian pembelajaran lulusan yang
mengacu pada deskripsi capaian
pembelajaran lulusan KKNI, dan
memiliki kesetaraan dengan jenjang
kualifikasi pada KKNI untuk
mencapai kompetensi lulusan sesuai
dengan level KKNI.
4. Pedoman penyusunan kurikulum Mengingat perlunya keseragaman dalam
tersebut disosialisasikan dengan penyusunan kurikulum maka STIKES Mitra
menyebar soft copy ke semua dosen Adiguna mengadakan workshop pedoman
program studi dan dosen luar yang penyusunan kurikulum, sehingga dihasilkan
mengajar di prodi D III kep panduan penyusunan kurikulum yang menjadi
pedoman setiap prodi dalam menyusun kurikulum.
5. Ada bukti dokumen yang Buku kurikulum institusional prodi menetapkan
menyatakan capaian pembelajaran profil lulusan yang dijabarkan menjadi rumusan
lulusan yang mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan. Kurikulum sebagai
capaian pembelajaran lulusan KKNI perangkat pendidikan yang terdiri dari tujuan,
dalam buku kurikulum institusional materi, kegiatan belajar dan lingkungan belajar
yang positif bagi perolehan pengalaman
pembelajar yang relevan dengan perkembangan
personal dan sosial pembelajaran.

Ketidaktercapaian Standar Kopetensi Lulusan


Standar kompetensi lulusan semuanya telah sesuai dengan standar yang disusun.

3.1.1.2. Pencapaian Standar Isi Pembelajaran


Pencapaian Standar Isi Pembelajaran
No Diskripsi Analisis Keberhasilan Pencapaian Standar
1. Kurikulum Program Studi telah Adanya pemahaman dan komitmen dari program
menggambarkan kedalaman dan studi mengenai pentingnya menggambarkan
keluasan materi pembelajaran yang kedalaman dan keluasan materi pembelajaran agar
mengacu pada kurikulum pendidikan memudahkan proses belajar mengajar.
diploma tiga keperawatan Indonesia
tahun 2018 yang dikeluarkan oleh
AIPViKI

2. Prodi memiliki pedoman penyusunan Adanya komitmen dari ketua STIKES agar setiap
keluasan dan kedalaman materi pedoman yang disusun mempunyai keseragaman
kuliah, dalam pedoman penyusunan dari setiap prodi di STIKES Mitra Adiguna
kurikulum
3. Prodi memedomani pedoman Adanya tanggungjawab dari prodi agar kurikulum
penyusunan pada saat penyusunan berisi kedalaman dan keluasan materi
kedalaman dan keluasan materi pembelajaran agar dapat menyusun RPS dengan
pembelajaran baik
4. Prodi dapat membuktikan Adanya SOP penyusunan kurikulum, yang
ketersediaan, dokumen pedoman, menjadi acuan dalam penyusunan kurikulum
dan proses penyusunan kurikulum
prodi.
5. Prodi memastikan kedalaman dan Adanya kebijakan dari Ketua STIKES untuk
keluasan materi pembelajaran mengadakan peninjauan kurikulum minimal 4
mengacu pada capaian
tahun sekali.
Pembelajaran lulusan dari KKNI
minimal 4 tahun sekali dengan cara
mengadakan workshop kurikulum.

6. Prodi melaksanakan workshop Prodi menyadari kurikulum harus di


evaluasi dan pengembangan
kurikulum minimal 4 tahun sekali tinjau/evaluasi dan dikembangkan sesuai dengan
(terakhir 2019) luarannya berupa perkembangan IPTEK dan kebutuhan stakeholder.
laporan hasil workhsop hasil evaluasi
dan pengembangan kurikulum prodi
D III Kep STIKES Mitra Adiguna
2019, yang berisi diantaranya : daftar
hadir dari pihak internal dan
eksternal (organisasi profesi, RS,
alumni dan mahasiswa), berita acara,
notulen rapat, dll.

7. Prodi sudah memastikan tingkat Prodi berkomitmen pendalaman dan penguatan


materi pembelajaran sejalan dengan waktu
kedalaman dan keluasan materi
penyelesaian yang telah ditempuh dan proses
pembelajaran bersifat kumulatif dan penyampaian materi pembelajaran secara terpadu
antarberbagai disiplin ilmu dalam rangka
/atau integrative yang tertuang
membangun kerangka berpikir multi, inter, dan
dalam buku kurikulum prodi D III transdisiplin.
Keperawatan

8. Tingkat kedalaman dan keluasan Prodi berkomitmen pendalaman dan penguatan


materi pembelajaran sejalan dengan waktu
sudah tergambar dalam setiap bahan
penyelesaian yang telah ditempuh dan proses
kajian dalam mata kuliah terdapat di
penyampaian materi pembelajaran secara terpadu
buku kurikulum dan RPS Prodi D III
antar berbagai disiplin ilmu dalam rangka
Keperawatan membangun kerangka berpikir multi, inter, dan
transdisiplin.
9. Tingkat kedalaman dan keluasan Adanya pedoman penyusunan RPS dan STIKES
materi pembelajaran dituangkan telah melaksanakan workshop penyusunan
dalam bahan kajian mata kuliah kurikulum dan RPS
dengan cara dituangkan dalam RPS
berupa SKS dan capaian
pembelajaran

Ketidaktercapaian Standar Isi Pembelajaran


Standar isi pembelajaran semuanya telah sesuai dengan standar yang disusun.

3.1.1.3. Standar Proses Pembelajaran


Pencapaian Standar Proses Pembelajaran
No Diskripsi Analisis Keberhasilan Pencapaian Standar
1. Setiap dosen Prodi DIII Keperawatan Setiap dosen di prodi D III Keperawatan telah
sudah membuat RPS untuk setiap membuat RPS karena berdasarkan adanya
mata kuliah kebijakan Ketua STIKES yang mewajibkan
masing-masing dosen membuat RPS setiap mata
kuliah di Prodi.
2. Ada 46 RPS yang telah dibuat oleh Sesuai adanya kebijakan yang telah ditetapkan
dosen selama tahun akademik Ketua STIKES maka Ketua program studi
2020/2021 sesuai dengan jumlah menginstruksikan kepada para dosen program
mata kuliah di Prodi DIII studi D III Keperawatan untuk menyusun RPS

Keperawatan setiap mata kuliah, dan dosen menyadari RPS


sebagai acuan untuk pencapaian kompetensi
lulusan pembelajaran mata kuliah
3. RPS sudah dikembangkan baik Adanya komitmen yang tinggi dari setiap dosen
secara mandiri maupun berkelompok untuk menyusun RPS sesuai bidang ilmu di bawah
sesuai dengan bidang ilmu kontrol Kaprodi sehingga penyusunan RPS
menjadi suatu kegiatan wajib sebelum mulainya
semester baru.
4. Prodi mempunyai pedoman dalam Mengingat perlunya keseragaman dalam
penetapan dan pengembangan RPS penyusunan RPS maka prodi mengadakan
berupa panduan penyusunan RPS workshop penyusunan RPS, sehingga dihasilkan
panduan penyusunan RPS yang menjadi pedoman
setiap dosen dalam menyusun RPS.
5. RPS yang ada sudah disusun sesuai Dalam proses penyusunan RPS di prodi setiap
syarat minimal panduan yang RPS terlebih dahulu akan di periksa oleh Gugus
ditetapkan Kendali Mutu (GKM) prodi untuk memonitor dan
menilai apakah RPS sesuai panduan atau belum.
Sehingga RPS yang tersedia di prodi TA
2020/2021 sudah sesuai panduan yang ditetapkan.
6. Ada dalam bentuk laporan Pelaksanaan monev yang dilakukan terhadap
Monitoring dan evaluasi proses proses pembelajaran termasuk diantaranya
pembelajaran menyatakan RPS telah sesuai panduan dituangkan
dalam laporan monitoring dan evaluasi
pembelajaran GKM.
7. Proses pembelajaran yang dilakukan Dosen telah melaksanakan proses pembelajaran
oleh dosen sudah sesuai dengan RPS sesuai dengan RPS, hal ini dikarenakan adanya
monev GKM maka proses pembelajaran yang
dilaksanakan dosen dimonev secara berkala
apakah sudah sesuai dengan RPS.
8. Pada T.A 2020/2021 dikarenakan Proses pembelajaran yang dilaksanakan prodi
dalam masa pandemi dilaksanakan berjalan dengan baik, walaupun terkendala
dalam bentuk Daring dan luring. pandemic covid-19 RPS yang dibuat sudah sesuai
dengan CPMK yang ditetapkan oleh prodi dan
Untuk Daring dalam bentuk teori dan
RPS sudah menyesuaikan dengan bentuk
untuk bentuk luring dalam bentuk
pembelajaran Luring dan daring.
praktikum dan praktik klinik.
9. Program studi telah memiliki Pedoman pelaksanaan proses pembelajaran
pedoman pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kebijakan ketua STIKES
baik Daring dan luring tentang pelaksanaan proses pembelajaran,
dipandang perlu ada pedoman agar pelaksanaan
proses pembelajaran berjalan dengan baik.

10. Sudah ada integrasi hasil penelitian Adanya SK kebijakan ketua STIKES mengenai
dan PKM ke dalam RPS baik itu integrasi hasil penelitian dan PKM ke dalam RPS
berupa Sub CPMK maupun bahan baik itu berupa Sub CPMK maupun bahan kajian,
kajian hal ini menjadi landasan pengembangan RPS yang
dikaitkan dengan hasil penelitian dan PkM dosen
11. Sudah ada pedoman integrasi Penyusunan pedoman integrasi pembelajaran
pembelajaran dengan penelitian dan dengan penelitian dan PkM dipandang perlu untuk
PkM menjadi panduan setiap dosen dalam
mengitegrasikan hasil penelitian dan PkM.
12. Bukti dokumen yang menyatakan Dipandang perlu dilakukan monev untuk menilai
bahwa dosen telah melaksanakan pelaksanaan RPS dengan pelaksanaan
pembelajaran yang terintegrasi pembelajaran yang terintegrasi dengan penelitian
dengan penelitian dan PkM ada di dan PkM
laporan monev GKM
13. Proses pembelajaran sudah Adanya kebijakan ketua STIKES agar kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan kegiatan kurikuler wajib secara sistematis dan terstruktur
kurikuler wajib secara sistematis dan menjadi landasan dalam pelaksanaan kurikulum
terstruktur pada setiap program studi.
14. Ada pedoman kegiatan kurikuler Prodi memiliki pedoman kegiatan kurikuler
berupa buku kurikulum dan buku berupa buku panduan akademik T.A 2020/2021
panduan akademik T.A 2020/2021 yang menjadi panduan bagi dosen dan mahasiswa
dalam berdasarkan kebijakan ketua STIKES.
15. Prodi melakukan monev Adanya kebijakan ketua STIKES dan tuntutan dari
pembelajaran untuk mengukur Lembaga Penjamin Mutu melalui Gugus Kendali
kesesuaian pelaksanaan beban mutu pada prodi D III Keperawatan
belajar
16. Dokumen yang menyatakan Adanya kebijakan ketua STIKES dan tuntutan dari
kesesuaian pelaksanaan beban Lembaga Penjamin Mutu melalui Gugus Kendali
belajar tertuang di laporan monev mutu pada prodi D III Keperawatan dipandang
proses pembelajaran semester ganjil perlu untuk menilai pelaksanaan beban belajar
dan genap T.A 2020-2021 pada poin apakah sesuai dengan RPS.
aktivitas dalam proses pembelajaran
yang didapatkan dari hasil pengisian
kuesioner oleh GKM pada setiap
akhir semester
17. Metode pembelajaran yang Pemilihan setiap metode pembelajaran disusun
dilaksanakan dosen efektif sesuai secara seksama dalam RPS setiap mata kuliah
dengan karakteristik mata kuliah dilakukan oleh tim dosen sesuai keilmuannya.
18. Prodi melakukan monev terhadap Adanya Gugus Kendali Mutu (GKM) prodi yang
metode pembelajaran yang melakukan monev proses pembelajaran setiap
dilaksanakan dosen efektif sesuai semester.

dengan karakteristik mata kuliah


19. Bentuk pembelajaran berupa Prodi memahami perlunya mahasiswa
penelitian, perancangan atau mengaplikasikan mata kuliah metodologi
pengembangan ditambahkan sebagai penelitian dengan melakukan penelitian secara
bentuk pembelajaran di program langsung, dan menjadi pendahuluan dalam
studi tertuang dalam RPS setiap mata Menyusun laporan tugas akhir.
kuliah.
20 Bentuk pembelajaran Pengabdian Adanya kebijakan ketua STIKES dan sebagai
kepada masyarakat ditambahkan langkah prodi dalam mengaplikasikan mata kuliah
sebagai bentuk pembelajaran di
promosi kesehatan juga sebagai langkah
program studi dalam mata kuliah
promosi kesehatan dimana mengembangkan suasana akademik antara dosen
mahasiswa ditugaskan melakukan dan mahasiswa dalam kegiatan PkM bersama.
penyuluhan dan pendidikan
kesehatan langsung kepada
masyarakat dan dituangkan serta ada
laporan hasil PKM.

21. Masa dan beban belajar Dalam penyusunan kurikulum Prodi D III
penyelenggaraan program Keperawatan sudah mengacu pada kurikulum
pendidikan akademik untuk program nasional pendididikan tinggi dan kebijakan
D III Keperawatan dengan beban STIKES mengenai kurikulum.
belajar mahasiswa paling sedikit 108
(seratus delapan) Satuan Kredit
Semester paling lama 5 tahun
akademik dijelaskan dalam buku
kurikulum prodi.
22. Bentuk Pembelajaran 1 (satu) Satuan Prodi D III Keperawatan sudah mengacu pada
Kredit Semester pada proses kurikulum nasional pendididikan tinggi dan
Pembelajaran berupa kuliah, kebijakan STIKES mengenai kurikulum dan telah
responsi, atau tutorial, terdiri atas melakukan workshop penyusunan kurikulum.
kegiatan proses belajar 50 (lima
puluh) menit per minggu
persemester, kegiatan penugasan
terstruktur 60 (enam puluh) menit
per minggu per semester, kegiatan
mandiri 60 (enam puluh) menit per
minggu persemester dijelaskan
dalam buku kurikulum dan RPS.
23. Prodi mempunyai pedoman Kebebasan akademik, kebebasan mimbar
kebebasan akademik, kebebasan akademik,dan otonomi keilmuan dipandang
mimbar akademik,dan otonomi menjadi penunjang meningkatkan kwalitas dosen
keilmuan dan mahasiswa.
24. Prodi mensosialisasikan pedoman Adanya kebijakan dari Ketua STIKES untuk

kebebasan akademik, kebebasan melakukan sosialisasi pedoman agar dapat


mimbar akademik, dan otonomi diketahui dan dipahami oleh seluruh civitas
keilmuan dengan cara menshare academika.
pedoman bagi semua civitas
akademika
25. Prodi memastikan kebebasan Ketua STIKES dan Ka.Prodi berkomitmen
akademik, kebebasan mimbar memastikan kebebasan akademik, kebebasan
akademik,dan otonomi keilmuan mimbar akademik,dan otonomi keilmuan
diperguruan tinggi dilindungi dan diperguruan tinggi dilindungi dan difasilitasi
difasilitasi pelaksanaanya pada tiap pelaksanaanya.
semester.

Ketidaktercapaian Standar Proses Pembelajaran


No Diskripsi Analisis Ketidakberhasilan Pencapaian
Standar
1. Bukti proses pembelajaran yang Program studi belum memahami dan belum
interaktif antara dosen, mahasiswa memiliki pedoman proses pembelajaran yang
dan sumber belajar sesuai dengan interaktif antara dosen, mahasiswa dan sumber
RPS tiap semester dalam bentuk belajar sesuai dengan RPS tiap semester sehingga
KDH, tapi belum tergambar secara proses pembelajaran yang dilaksanakan dosen
rinci interaksi antara dosen dan terekam pada kartu kehadiran dosen hanya berupa
mahasiswa dan sumber belajar materi yang disampaikan saja.

3.1.1.4. Standar Penilaian Pembelajaran


Pencapaian Standar Penilaian Pembelajaran
No Diskripsi Analisis Keberhasilan Pencapaian Standar
1. Prodi telah menetapkan kriteria Prodi memahami menetapkan kriteria minimal
minimal penilaian proses dan hasil penilaian adalah sebagai usaha meningkatkan
belajar mahasiswa agar memenuhi kualitas lulusan.
capaian pembelajaran lulusan tiap
satu semester

2. Setiap dosen sudah melaksanakan Adanya komitmen dari semua dosen dan prodi
penilaian proses dan hasil untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas proses
pembelajaran bersifat edukatif, penilaian untuk meningkatkan kualitas lulusan
otentik, objektif, akuntabel dan
transparan dengan menggunakan
rubrik penilaian.
3. Prodi memiliki pedoman teknik Adanya komitmen dari semua dosen dan prodi
penilaian dan instrumen observasi, untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas proses
partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, penilaian untuk meningkatkan kualitas lulusan

tes lisan, angket dan osce


4. Prodi mensosialisasikan pedoman Adanya kebijakan ketua STIKES agar pedoman
teknik penilaian dan instrumen teknik penilaian dan instrumen penilaian dapat
observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes dipahami dengan baik oleh semua dosen
tertulis, tes lisan, angket dan osce
dengan dipresentasikan kepada
semua dosen dan membagikan
pedoman kepada semua dosen
5. Setiap dosen sudah menerapkan Adanya komitmen bersama semua dosen dan
teknik penilaian dan instrumen kebijakan Ketua STIKES untuk SOP pelaksanaan
observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes ujian
tertulis, tes lisan, angket dan osce
dan ada bukti laporan setiap
pelaksanaan ujian
6. Prodi mempunyai pedoman Prodi memahami perlunya acuan yang jelas
pelaksanaan prosedur penilaian yang mengenai pelaksanaan prosedur penilaian.
mencakup tahap perencanaan,
kegiatan pemberian tugas atau soal,
observasi kinerja, pengembalian
hasil observasi dan penilaian akhir
7. Prodi telah mensosialisasikan Prodi dan semua dosen berkomitmen untuk
pedoman pelaksanaan prosedur melaksanakan prosedur penilaian dengan baik dan
penilaian dan semua dosen benar
memedomaninya
8. Setiap dosen telah melaksanakan Adanya SOP mengenai prosedur penilaian dan
prosedur penilaian yang mencakup manajemen yang tepat dari penjab evaluasi.
tahap perencanaan, kegiatan
pemberian tugas atau soal, observasi
kinerja, pengembalian hasil
observasi dan penilaian akhir dan
dapat dilakukan penilaian bertahap
dan/ atau penilaian ulang dalam
laporan pelaksanaan ujian.
9. Prodi mempunyai pedoman atau Prodi memahami perlunya acuan yang jelas
SOP terkait mekanisme dan prosedur mengenai mekanisme dan prosedur penilaian
penilaian
10. Pedoman dan SOP penilaian tersebut Prodi memahami perlunya kesamaan persepsi dari
telah disosialisasikan kepada semua semua dosen dalam melaksanakan penilaian
dosen
11. Pedoman dan SOP penilaian tersebut Adanya komitmen bersama semua dosen dan
telah dipedomani oleh setiap dosen kebijakan Ketua STIKES untuk SOP penilaian

Prodi D III Keperawatan


12. Prodi telah memastikan mekanisme GKM prodi yang secara periodik melakukan
dan prosedur penilaian telah monev setiap semester
dilakukan dengan tepat agar
memenuhi capaian pembelajaran
lulusan pada tiap semester
13. Prodi memastikan dosen Tim evaluasi dan GKM prodi yang secara periodik
pengampu/tim dosen eksternal melakukan monev setiap semester
melaksanakan penilaian sesuai
dengan teknik dan instrumen
penilaian, dalam bentuk rubrik
penilaian
14. Instrumen penilaian dalam bentuk Adanya kebijakan ketua STIKES dalam rangka
rubrik penilaian telah perbaikan dan peningkatan penyusunan RPS dan
disosialisasikan pada panduan perangkat mengajar dan instrument penilaian
penyusunan RPS
15. Prodi melaporkan penilaian Adanya kebijakan STIKES dalam laporan hasil
keberhasilan mahasiswa dalam studi
menempuh suatu mata kuliah yang
dinyatakan dalam kisaran A, B, C, D,
dan E agar memenuhi capaian
pembelajaran lulusan tiap semester
dalam bentuk KHS
16. Prodi mempunyai pedoman yang Prodi memahami perlunya acuan yang jelas bagi
memuat syarat kelulusan mahasiswa mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikannya
dalam buku panduan akademik
17. Prodi sudah memastikan mahasiswa Adanya kebijakan ketua STIKES dan sebagai
program diploma telah menempuh salah satu usaha untuk menghasilkan lulusan yang
seluruh beban belajar dan memiliki sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
capaian pembelajaran lulusan yang
ditargetkan prodi dengan IPK lebih
besar atau sama dengan 2,75 (dua
koma tujuh lima) selama masa studi
yang ditetapkan, ada bukti dalam SK
yudisium dan Transkrip nilai

Ketidaktercapaian Standar Penilaian Pembelajaran


No Diskripsi Analisis Ketidakberhasilan Pencapaian
Standar
1. Prodi telah mengumumkan rencana SIAKAD belum digunakan secara maksimal
pembelajaran dalam bentuk IPK sebagai sarana informasi bagi mahasiswa

pada SIAKAD Mitra Adiguna tetapi


SIAKAD belum berjalan secara
maksimal untuk mengumumkan
rencana pembelajaran
2. Prodi memastikan mahasiswa yang Prodi masih memproses untuk SKPI
dinyatakan lulus memperoleh :ijazah,
sertifikat kompetensi, gelar kecuali
SKPI.

3.1.1.5. Standar Dosen dan Tenaga Pendidikan


Pencapaian Standar Dosen dan Tenaga Pendidikan
No Diskripsi Analisis Keberhasilan Pencapaian Standar
1. Program Studi D III Keperawatan Sesuai dengan kebijakan STIKES
mempunyai pedoman yang mengatur
rekruitmen dosen dalam pedoman
SDM
2. Semua dosen Program Studi D III Komitmen STIKES dan prodi untuk menyediakan
Keperawatan dengan kualifikasi SDM yang berkualitas dalam menjalankan proses
akademik dan kompetensi pendidik, Tri Dharma PT
sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk
menyelenggarakan pendidikan dalam
rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan
3. Semua dosen Program Studi D III Sesuai dengan kebijakan STIKES
Keperawatan minimal berkualifikasi
magister atau magister terapan,
berkas semua dosen lengkap pada
penjab SDM prodi
4. 4 dosen memiliki sertifikat pendidik Adanya kebijakan dan proses peningkatan dari
(Serdos) dan sertifikat profesi dan 2 Ketua STIKES dalam rangka menyiapkan SDM
dosen memiliki sertifikat profesi
unggul
5. Program Studi D III Keperawatan Prodi menyadari dengan adanya dosen dari lahan
menggunakan dosen industri dari praktik (RS) dapat memberikan pengalaman
rumah sakit dengan kualifikasi setara
belajar yang lebih nyata bagi mahasiswa sesuai
paling rendah dengan jenjang 8
(delapan) KKNI dengan kompetensi yang diharapkan

6. Program Studi D III Keperawatan Adanya kebijakan untuk tuntutan kelengkapan


menggunakan dosen bersertifikat data dosen dan komitmen dosen dalam
profesi (STR) yang relevan dengan
menjalankan profesinya
program studi dan berkualifikasi
paling rendah setara dengan jenjang

8 (delapan) KKNI

7. Prodi menggunakan pedoman Rubrik Prodi menyadari perlunya menghitung beban kerja
BKD Dosen untuk perhitungan dosen dan sesuai dengan kebijakan Kemendikbud
beban kerja dosen

8. Semua dosen sudah memedomani Dosen menyadari pengisian BKD harus


rubrik BKD dalam pengisian BKD terintegrasi dengan SISTER
dosen

9. Perhitungan semua beban kerja Komitmen semua dosen untuk menjalankan beban
dosen sudah mencukupi (standar 12- kerja sesuai aturan Kemendikbud
16 SKS)

10. Beban kerja pada kegiatan pokok Aplikasi SISTER dan kontrol assessor PAK
dosen telah sesuai dengan besarnya memungkinkan dosen dengan tugas tambahan
beban tugas tambahan, bagi dosen
untuk memilih opsi beban lebih bila telah
yang mendapatkan tugas tambahan :
Laporan BKD dosen sudah memenuhi batasan angka kredit
memenuhi
11. Beban kerja dosen dalam prodi Prodi menyadari dengan rasio bimbingan yang
sebagai pembimbing utama dalam tepat akan memaksimalkan pembimbingan LTA
penelitian terstuktur dalam rangka
penyusunan skripsi/ tugas akhir
paling banyak 10 (sepuluh)
mahasiswa, dibuktikan dalam SK
Pembimbing LTA

12. Waktu mengajar Penuh (EWMP) Sesuai dengan PO PAK dan rubrik BKD
DT/DTPS pada kegiatan pendidikan
(pembelajaran dan pembimbingan),
penelitian, pengabdian pada
masyarakat, dan tugas tambahan
dan/atau penunjang 12 – 16 sks

13. Jumlah dosen tetap prodi D III Sesuai kebijakan pemerintah dan kebijakan
keperawatan yang ditugaskan secara STIKES mengenai syarat menjadi dosen
penuh waktu untuk menjalankan
proses pembelajaran pada setiap
program studi paling sedikit 6
(enam) orang sesuai dengan
kualifikasi dan kompetensi : 2 orang
dosen MKM dan 4 dosen M.Kes

14. Semua dosen program D III kep Komitmen dosen dalam peningkatan
STIKes Mitra Adiguna Palembang professionalitas dan pemenuhan angka kredit
sudah memiliki sertifikat
professional dan atau sertifikat
kompetensi

15. Tenaga kependidikan memiliki Sesuai kebijakan STIKES


kualifikasi akademik paling rendah
lulusan program diploma 3 (tiga)
yang dinyatakan dengan ijazah
sesuai dengan kualifikasi tugas

pokok dan fungsinya

16. Tenaga administrasi memiliki Sesuai kebijakan STIKES


kualifikasi akademik paling rendah
SMA

17. Prodi mempunyai pedoman SDM Prodi menyadari perlunya acuan dalam SDM dan
dari STIKES kepegawaian
18. Ketua STIKES, Waka 1 dan ketua Adanya komitmen bersama dari pimpinan untuk
prodi dalam melakukan rekruitmen selektif dalam memilih SDM sesuai kebijakan dan
tenaga dosen dan kependidikan
kebutuhan
sudah memedomani pedoman SDM

19. Ketentuan pembagian kerja dosen Prodi menyadari dengan pembagian kerja yang
dan tenaga pendidikan serta sistem baik akan menjamin kelancaran proses pendidikan
evaluasi disesuaikan dengan
kebutuhan unit kerja
20. Prodi melaksanakan monev rekam Adanya kebijakan ketua STIKES, LPM dan GKM
jejak kinerja dosen setiap semester untuk menjamin mutu kwalitas kinerja dosen
secara berkala

Ketidaktercapaian Standar Dosen dan Tenaga Pendidikan


No Diskripsi Analisis Ketidakberhasilan Pencapaian
Standar
1. 2 dosen jabatan fungsional lektor, 2 Lambatnya proses pengurusan jafung dosen
dosen Asisten Ahli, 2 dosen dalam
proses pengurusan jafung

2. Dosen program studi D III Kurangnya motivasi dosen yang bersangkutan


keperawatan melakukan pengajaran, dalam menyusun laporan kegiatan PkM
penelitian, dan PKM sesuai dengan
keahlian atau disiplin ilmu masing-
masing dosennya laporan ada , dan
dari 6 dosen terdapat 1 orang dosen
yang belum ada laporan PkM dalam
1 tahun

3. Untuk penghargaan atau prestasi Kurangnya pemahaman dan motivasi dosen dalam
dosen dalam bentuk hibah penelitian memperoleh hibah penelitian
belum ada yang menerima, yang ada
berupa Dosen sebagai narasumber;
bukti dokumennya berupa laporan
rekognisi dosen

4. Sertifikat laboran, sertifikat IT. Tendik yang mengikuti pelatihan tidak

Belum ada sertifikat kompetensi mendapatkan sertifikat setelah pelatihan


tenaga perpustakaan dan administrasi

5. Monev serta rekam jejak kinerja Belum didapatkan instrument dalam


dosen sudah sesuai dengan pedoman melaksanakan monev rekam jejak Tendik

BKD, luarannya berupa bukti cetak


RKD dan LKD dosen, untuk Monev
rekam jejak Tendik belum ada

3.1.1.6. Standar Sarana Prasarana Pembelajaran


Pencapaian Standar Sarana Prasarana
Pembelajaran
No Diskripsi Analisis Keberhasilan Pencapaian Standar
1. Program Studi mempunyai laporan Sesuai kebijakan ketua STIKES untuk monitoring
sarana pembelajaran sarana pembelajaran
2. Sarana yang dimiliki sudah cukup, Adanya komitmen Yayasan dan Ketua STIKES
dapat diakses dan bermutu untuk dalam menjamin kualitas sarana pembelajaran
menjamin pencapaian capaian
pembelajaran
3. Program Studi mempunyai laporan Sesuai kebijakan ketua STIKES untuk monitoring
prasarana pembelajaran prasarana pembelajaran
4. Prasarana yang dimiliki sudah cukup, Adanya komitmen Yayasan dan Ketua STIKES
dapat diakses dan bermutu untuk dalam menjamin kualitas prasarana pembelajaran
menjamin pencapaian capaian
pembelajaran

5. Prodi mempunyai pedoman yang Adanya kebijakan ketua STIKES agar pengadaan,
mengatur pengadaan, perawatan, perawatan, mutasi, penghapusan dan monitoring
mutasi, penghapusan dan monitoring
sarana prasarana pembelajaran efektif dan efisien
untuk terlaksananya pembelajaran

6. Prodi memedomani pedoman yang Prodi menyadari dan berkomitmen dalam


mengatur pengadaan, perawatan, menjalankan kebijakan STIKES mengenai
mutasi, penghapusan dan monitoring
pengadaan, perawatan, mutasi, penghapusan dan
untuk terlaksananya pembelajaran
monitoring sarana
7. Dilakukan monev pengadaan, Adanya kebijakan ketua STIKES dan LPM untuk
perawatan, mutasi, penghapusan dan menjamin mutu kwalitas pengadaan, perawatan,
monitoring untuk terlaksananya
mutasi, penghapusan sarana dan prasarana
pembelajaran maksimal kepada
mahasiswa dengan luaran laporan
monev

8. Program studi mempunyai data Adanya kebijakan ketua STIKES mengenai


inventaris sarana dan prasarana inventarisasi sarana prasarana
9. Prodi mempunyai pedoman sarana Prodi menyadari perlunya acuan dalam
dan prasarana bagi mahasiswa yang memfasilitasi sarana dan prasarana bagi
berkebutuhan khusus
mahasiswa yang berkebutuhan khusus
Ketidaktercapaian Standar Sarana Prasarana Pembelajaran
No Diskripsi Analisis Ketidakberhasilan Pencapaian
Standar
1. STIKES menyediakan sarana dan Masih terbatasnya anggaran untuk menyediakan
prasarana yang dapat diakses oleh sarana dan prasarana yang dapat diakses oleh
mahasiswa yang berkebutuhan mahasiswa yang berkebutuhan khusus
khusus, tapi baru sebagian berupa
pegangan /handle dan kursi roda

3.1.1.7. Standar Pengelolaan Pembelajaran


Pencapaian Standar Pengelolaan Pembelajaran
No Diskripsi Analisis Keberhasilan Pencapaian Standar
1. Program Studi mempunyai kriteria Sudah tertuang dalam buku kurikulum
minimal tentang kualifikasi institusional prodi
kemampuan lulusan yang meliputi
pengetahuan, sikap dan keterampilan

2. Program Studi menyusun rumusan Adanya standar baku dalam penyusunan


capaian pembelajaran lulusan untuk kurikulum perguruan tinggi dan kurikulum
mencapai kompetensi sesuai dengan AIPViKI
level KKNI pada saat menyusun
kurikulum
3. Prodi sudah melaksanakan Adanya Kebijakan ketua STIKES dan LPM
pembelajaran sesuai standar isi,
standar proses, standar penilaian dan
SOP
4. Ketua prodi sudah melakukan Adanya Kebijakan ketua STIKES dan LPM serta
kegiatan sistemik yang menciptakan SOP suasana akademik
suasana akademik dan budaya mutu
yang baik dalam setiap semester
dalam bentuk laporan pelaksanaan
seminar, laporan kuliah pakar,
laporan penelitian dan PKM bersama
dosen dan mahasiswa.

5. Prodi mempunyai pedoman Prodi menyadari perlunya acuan dalam


pengembangan suasana akademik pengembangan suasana akademik
6. Ketua prodi melakukan rapat prodi Sebagai tupoksi dari Ka.Prodi untuk melakukan
untuk pemantauan dan evaluasi pemantauan dan evaluasi pada prodinya
7. Ketua prodi melakukan rapat prodi Komitmen bersama antara Ka.Prodi, GKM dan
untuk meningkatkan mutu dosen untuk meningkatkan mutu pendidikan
pendidikan di awal, pertengahan, dan
akhir semester. dan isendesial sesuai
dengan kebutuhan
8. Prodi melakukan monev pengelolaan Adanya kebijakan ketua STIKES mengenai
pembelajaran dalam monev proses pengelolaan pembelajaran dan proses
pembelajaran
pembelajaran
9. Ketua prodi melaporkan hasil Ka.Prodi bertanggung jawab kepada ketua
program pembelajaran secara STIKES melaporkan hasil program pembelajaran
periodik sebagai sumber data dan
secara periodik
informasi dalam pengambilan
keputusan perbaikan dan
pengembangan mutu pembelajaran
dalam setiap semester dalam bentuk
laporan kerja tahunan prodi

10. Bukti tindak lanjut perbaikan dan Adanya Kebijakan ketua STIKES dan LPM untuk
pengembangan mutu pembelajaran pelaksanaan monev prodi oleh GKM
dalam setiap semester berupa laporan
monev GKM dan tindak lanjut
berupa rencana kerja tahunan
berdasarkan hasil monev semester

11. Prodi menyusun kebijakan, rencana Prodi menyadari dengan perencanaan dan
strategis, dan operasional terkait indicator kerja yang baik dan jelas maka proses
dengan pembelajaran yang dapat
pembelajaran akan berlangsung dengan baik
diakses oleh sivitas akademika dan
pemangku kepentingan

12. Kebijakan, rencana strategis, dan Prodi menyadari perlunya acuan dalam
operasional terkait dengan melaksanakan program pembelajaran sehingga
pembelajaran dijadikan pedoman
selaras dengan STIKES
bagi Program Studi dalam
melaksanakan program pembelajaran
paling lambat tiap akhir tahun

13. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat Prodi menyadari perlu tanggung jawab bersama
diakses oleh sivitas akademika dan dari semua pihak dalam menjamin proses
pemangku kepentingan di Web
pembelajaran berlangsug dengan baik dan lancar
STIKES dan LPM

14. Dosen prodi menyelenggarakan Adanya komitmen prodi dan dosen dalam
pembelajaran sudah sesuai dengan memenuhi capaian pembelajaran lulusan untuk
jenis dan program pendidikan yang
menghasilkan lulusan yang berkualitas
selaras dengan capaian pembelajaran
lulusan dalam setiap semester

15. Prodi melakukan monev terhadap Adanya Kebijakan ketua STIKES dan LPM
penyelenggaraan pembelajaran terhadap penyelenggaraan pembelajaran
dengan monev GKM

16. Prodi menjaga dan meningkatkan Komitmen bersama civitas akademika dalam
mutu pengelolaan Program Studi mencapai visi dan misi Perguruan Tinggi dan visi
dalam melaksanakan program
misi Prodi
Pembelajaran secara berkelanjutan
dengan sasaran yang sesuai dengan
visi dan misi Perguruan Tinggi dan
visi misi Prodi
17. Prodi meningkatkan mutu Adanya komitmen ketua STIKES, LPM dan Prodi
pengelolaan Program Studi dalam terhadap meningkatkan mutu pengelolaan
melaksanakan program
Program Studi
pembelajaran secara berkelanjutan
dengan cara monev dan peningkatan
manajemen dan sumber daya
pengelolaan prodi

18. Ketua prodi sudah melakukan Sebagai tupoksi dari Ka.Prodi untuk melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan
kegiatan Program Studi dalam
Program Studi dalam melaksanakan kegiatan
melaksanakan kegiatan pembelajaran
dalam setiap semester pembelajaran dalam setiap semester

19. Prodi memiliki panduan/pedoman Prodi menyadari perlunya acuan dalam


perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengawasan,
pengawasan, pengembangan
pengembangan kegiatan pembelajaran
kegiatan pembelajaran

20. Prodi memedomani pedoman Adanya kebijakan ketua STIKES, komitmen prodi
penyelenggaraan pembelajaran yang dan dosen dalam penyelenggaraan pembelajaran
mencakup perencanaan,
yang mencakup perencanaan, pelaksanaan,
pelaksanaan, evaluasi, pengawasan,
pengembangan kegiatan evaluasi, pengawasan, pengembangan kegiatan
pembelajaran pembelajaran agar berjalan dengan baik dan lancar
21. Monev kegiatan pembelajaran Adanya kebijakan ketua STIKES serta komitmen
berupa laporan GKM peningkatan mutu dari LPM dan prodi terhadap
kegiatan pembelajaran
22. Ka. Prodi melaporkan kinerja Peraturan dan kebijakan LLDikti
program studi ke pangkalan data
Pendidikan Tinggi dalam setiap
semester yang di input oleh bagian
IT

Ketidaktercapaian Standar Pengelolaan Pembelajaran


Standar pembiayaan pembelajaran semuanya telah sesuai dengan standar yang disusun.

3.1.1.8. Standar Pembiayaan Pembelajaran


Pencapaian Standar Pembiayaan Pembelajaran
No Diskripsi Analisis Keberhasilan Pencapaian Standar
1. Program Studi mempunyai memiliki Adanya kebijakan ketua STIKES mengenai sistem
sistem pencatatan biaya dan pencatatan biaya
melaksanakan pencatatan biaya
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan sampai pada
satuan program studi dalam setiap
semester
2. Program Studi mempunyai pedoman Prodi menyadari perlunya acuan dalam sistem
sistem pencatatan biaya dan pencatatan biaya dan melaksanakan pencatatan
melaksanakan pencatatan biaya biaya
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan sampai pada
satuan program studi dalam setiap
semester
3. Program Studi memedomani Adanya kebijakan ketua STIKES, komitmen prodi
pedoman sistem pencatatan biaya dan bagian keuangan dalam menyusun pencatatan
biaya yang akurat dan tertib
4. Program Studi menyusun laporan Pertanggungjawaban prodi kepada ketua STIKES
sistem pencatatan biaya dan dalam penggunaan biaya setiap semester
melaksanakan pencatatan biaya
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan sampai pada
satuan program studi dalam setiap
semester

5. Program Studi melakukan analisis Adanya kebijakan ketua STIKES dan prodi dalam
biaya operasional pendidikan tinggi penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan
sebagai bahan dari penyusunan
prodi sesuai biaya operasional tahun sebelumnya
rencana kerja dan anggaran tahunan
prodi paling lambat akhir tahun

6. Program Studi mempunyai pedoman Prodi menyadari perlunya acuan dalam analisis
analisis biaya operasional prodi biaya operasional prodi
sebagai bahan dari penyusunan
rencana kerja dan anggaran tahunan
prodi paling lambat akhir tahun

7. Program Studi memedomani Adanya kebijakan ketua STIKES, komitmen prodi


pedoman tersebut dalam analisis dan bagian keuangan dalam analisis biaya
biaya operasional prodi
operasional prodi
8. Program Studi menyusun laporan Pertanggungjawaban prodi kepada ketua STIKES
analisis biaya operasional prodi dalam penggunaan biaya operasional prodi
sebagai bahan dari penyusunan
rencana kerja dan anggaran tahunan
prodi paling lambat akhir tahun

9. Prodi melakukan evaluasi tingkat Prodi menyadari untuk mengukur sejauh mana
ketercapaian standar satuan biaya tingkat ketercapaian standar satuan biaya prodi,
prodi harus dilakukan evaluasi pada
sebagai dasar anggaran tahun selanjutnya
setiap akhir tahun anggaran

10. Program Studi mempunyai pedoman Prodi menyadari perlunya acuan dalam evaluasi
evaluasi tingkat ketercapaian standar tingkat ketercapaian standar satuan biaya prodi
satuan biaya prodi harus dilakukan
evaluasi pada setiap akhir tahun
anggaran

11. Program Studi memedomani Adanya kebijakan ketua STIKES, komitmen prodi
pedoman tersebut dalam evaluasi
tingkat ketercapaian standar satuan dan bagian keuangan dalam evaluasi tingkat
biaya prodi ketercapaian standar satuan biaya prodi
12. Prodi mengupayakan pendanaan Prodi menyadari dana yang tersedia belum cukup
prodi dari berbagai sumber di luar memenuhi
biaya pendidikan yang diperoleh dari
mahasiswa dalam setiap semester
dalam bentuk biaya asrama dan dana
apotek, cash and credit mitra,
mombee care dan kantin.

13. Program Studi menyusun laporan Pertanggungjawaban prodi kepada ketua STIKES
pendanaan prodi dari berbagai dalam pendanaan prodi dari berbagai sumber di
sumber di luar biaya pendidikan
luar biaya pendidikan
yang diperoleh dari mahasiswa
dalam setiap semester

14. Prodi menyusun pedoman mengenai Prodi menyadari perlunya acuan dalam kebijakan,
kebijakan, mekanisme, dan mekanisme, dan prosedur dalam menggalang
prosedur dalam menggalang
sumber dana lain secara akuntabel dan
sumber dana lain secara akuntabel
dan transparan dalam rangka transparan
peningkatan kualitas pendidikan
dalam setiap semester

15. Program Studi menyusun laporan Pertanggungjawaban prodi kepada ketua STIKES
mekanisme, dan prosedur dalam dalam mekanisme, dan prosedur dalam
menggalang sumber dana lain
menggalang sumber dana lain secara akuntabel
secara akuntabel dan transparan
dalam rangka peningkatan kualitas dan transparan
pendidikan dalam setiap semester

Ketidaktercapaian Standar Pembiayaan Pembelajaran


Standar pembiayaan pembelajaran semuanya telah sesuai dengan standar yang disusun.

3.1.2. KETERSEDIAAN PROSEDUR DAN BUKTI DOKUMEN


Program studi D III Keperawatan memiliki dokumen formal kebijakan sebagai berikut :
1. Kebijakan mewajibkan masing-masing dosen membuat RPS setiap mata kuliah di
Prodi,
2. Kebijakan pelaksanaan proses pembelajaran
3. Kebijakan integrasi pembelajaran dengan penelitian dan PkM
4. Kebijakan kegiatan kurikuler.

Program studi D III Keperawatan memiliki pedoman sebagai berikut :


1. Panduan /pedoman penyusunan RPS
2. Pedoman pelaksanaan proses pembelajaran
3. Pedoman integrasi pembelajaran dengan penelitian dan PkM
4. Panduan akademik T.A 2020/2021
Program studi D III Keperawatan memiliki prosedur (SOP) sebagai berikut :
1. SOP penyusunan RPS
2. SOP prosedur pemetaan dosen dan mata kuliah
3. SOP monitoring dan evaluasi
4. SOP penentuan dosen pembimbing
5. SOP pedoman tugas akhir
6. SOP penyusunan jadwal perkuliahan
7. SOP penyusunan modul praktik laboratorium
8. SOP penggunaan APD laboratorium
9. SOP penggunaan alat laboratorium
10. SOP penyusunan jadwal praktik laboratorium
11. SOP pelaksanaan praktik mandiri
12. SOP pelaksanaan praktik klinik
13. SOP penyusunan modul praktik klinik
14. SOP pengambilan kasus praktik
15. SOP penentuan lahan praktik

Program studi D III Keperawatan memiliki kesediaan bukti sahih praktek pelaksanaan
standar proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Laporan
2. Laporan monev pembelajaran oleh GKM.

3.2. ANALISIS HASIL AUDIT MUTU INTERNAL


Panduan:
Bagian ini memuat analisis hasil audit mutu internal dan juga mencakup identifikasi akar
masalah, faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar.

No Analisis Hasil AMI Identifikasi Akar Faktor Pendukung Faktor Penghambat


Masalah Keberhasilan Ketercapaian
Standar

1. Bukti proses Belum tersedia Adanya komitmen Kurangnya komitmen


pembelajaran yang pedoman / SOP ketua STIKES dalam dosen untuk
interaktif antara dosen, proses pembelajaran menjamin proses mendokumentasikan
mahasiswa dan sumber yang interaktif pembelajaran secara rinci interaksi
belajar sesuai dengan antara dosen, berjalan dengan antara dosen dan
RPS tiap semester dalam mahasiswa dan efektif dan efisien mahasiswa dan
bentuk KDH, tapi belum sumber belajar sumber belajar
tergambar secara rinci
interaksi antara dosen dan
mahasiswa dan sumber
belajar

2. Prodi telah Belum ada kebijakan Adanya komitmen Proses pengisian


mengumumkan rencana dan monev tentang ketua STIKES dan SIAKAD yang
pembelajaran dalam pemanfaatan Ka.prodi dalam memerlukan waktu
bentuk IPK pada SIAKAD menyampaikan dan perhatian khusus
SIAKAD Mitra Adiguna informasi rencana
tetapi SIAKAD belum pembelajaran
berjalan secara maksimal
untuk mengumumkan
rencana pembelajaran

3. Prodi memastikan Belum ada kebijakan Adanya komitmen Prodi belum


mahasiswa yang untuk SKPI ketua STIKES dan memahami
dinyatakan lulus Ka.prodi mekanisme
memperoleh :ijazah, dalam menjamin pembuatan SKPI
sertifikat kompetensi, lulusan
gelar kecuali SKPI. untuk
segera mendapatkan
pekerjaan segera
setelah lulus
4. 2 dosen jabatan Belum adanya Kebijakan 1. Pengurusan jafung
fungsional lektor, 2 dosen kebijakan ketua pemerintah yang yang memakan
Asisten Ahli, 2 dosen
STIKES mengenai mengharuskan waktu.
dalam proses pengurusan
jafung hak dan kewajiban semua dosen untuk
2. Motivasi dosen
dosen yang belum segera memiliki
yang bersangkutan
memiliki Jafung jafung di fasilitasi
untuk
dibedakan dengan dengan sistem online
menyegerakan
yang sudah untuk pengurusan
proses pengajuan
mempunyai jafung jafung dosen
jafung.

5. Dosen program studi D Belum adanya Adanya monev Kurang aktifnya


III keperawatan sistem punishment LPPM setiap dosen dalam
melakukan pengajaran, bagi dosen yang semester menyelesaikan
penelitian, dan PKM tidak menyelesaikan laporan kegiatan
sesuai dengan keahlian laporan PkMnya
atau disiplin ilmu
masing-masing dosennya
laporan ada , dan dari 6
dosen terdapat 1 orang
dosen yang belum ada
laporan PkM dalam 1
tahun

6. Untuk penghargaan atau Masih rendahnya Kesempatan yang Aktifitas dosen di


prestasi dosen dalam minat dosen dalam luas diberikan oleh kampus yang masih
bentuk hibah penelitian rekognisi Ketua STIKES bagi terfokus pada
belum ada yang dosen untuk kegiatan persiapan
menerima, yang ada rekognisi akreditasi
berupa Dosen sebagai
narasumber; bukti
dokumennya berupa
laporan rekognisi dosen

7. Sertifikat laboran, Rendahnya motivasi Kesempatan yang Kurangnya informasi


sertifikat IT. Tendik untuk luas diberikan oleh pelatihan yang bisa
Belum ada sertifikat mengikuti pelatihan Ketua STIKES bagi diikuti Tendik
kompetensi tenaga secara rutin Tendik untuk
perpustakaan dan mengikuti pelatihan
administrasi

8. Monev serta rekam jejak Belum ada kebijakan Adanya sumber daya Instrumen Monev
kinerja dosen sudah monev rekam jejak untuk melakukan rekam jejak Tendik
sesuai dengan pedoman Tendik monev belum tersedia dan
BKD, luarannya berupa setiap Tendik
bukti cetak RKD dan mempunyai standar
LKD dosen, untuk keahlian yang
Monev rekam jejak berbeda
Tendik belum ada

9. STIKES menyediakan Karena adalah STIKES terus Kurangnya


sarana dan prasarana Perguruan tinggi berupaya pemahaman penjab
yang dapat diakses oleh
Kesehatan dengan meningkatkan sarana sapras dalam
mahasiswa yang
berkebutuhan khusus, persyaratan dan prasarana sesuai menyediakan
tapi baru sebagian berupa penerimaan kebutuhan sarana yang dapat
pegangan /handle dan
mahasiswa adalah diakses oleh
kursi roda
sehat jasmani dan mahasiswa yang
berkebutuhan khusus
rohani tanpa adanya
kecacatan
BAB IV

TINDAK LANJUT

4.1. Rencana Tindak Lanjut Peningkatan Standar

1. Belum ada SK penetapan penanggung jawab RPS mata kuliah oleh Ketua STIKes.
Dalam hal ini program studi belum memahami dengan baik perihal penetapan
penanggung jawab RPS mata kuliah, maka penting untuk adanya peningkatan
pemahaman penetapan penanggung jawab RPS mata kuliah yang ditetapkan
dengan SK penetapan oleh ketua STIKes.

2. Belum ada pedoman penetapan dan pengembangan RPS Program Studi DIII
Keperawatan. Di dalam standar proses pembelajaran program studi wajib untuk
memahami dengan baik perihal perlunya pedoman penetapan dan pengembangan
RPS Program Studi DIII Keperawatan, maka dari itu Peningkatan pemahaman
perihal pedoman penetapan dan pengembangan RPS Program Studi DIII
Keperawatan sangat perlu ditetapkan dengan SK Ketua STIKES.
3. Kegiatan dosen dalam proses pembelajaran ada pada kartu kehadiran dosen,
namun di prodi belum merinci secara jelas kegiatan interaktif antara dosen,
mahasiswa dan sumber belajar sesuai dengan RPS tiap semester. Namun di
program studi DIII Kepewawatan belum memiliki pedoman proses pembelajaran
yang interaktif antara dosen, mahasiswa dan sumber belajar sesuai dengan RPS
tiap semester, maka dari itu peningkatan pemahaman perihal perlunya pedoman
proses pembelajaran yang interaktif antara dosen, mahasiswa dan sumber belajar
sesuai dengan RPS tiap semester sangat diperlukan.
4. Belum ada bukti dokumen yang menyatakan bahwa dosen telah melaksanakan
pembelajaran yang terintegrasi dengan penelitian dan PKM, maka penting bagi
program studi untuk melaksanakan monev integrasi penelitian dan PKM dengan
pembelajaran, dengan harapan nantinya ada pelaksnaan monev integrasi
penelitian dan PKM dengan pembelajaran.
5. Belum ada monev untuk mengukur kesesuaian pelaksanaan beban belajar, hal ini
dikarenakan prodi belum mengetahui pentingnya mengukur kesesuaian beban
belajar maka prodi harus dan wajib melakukan peningkatan pemahaman perihal
perlunya mengukur kesesuaian beban belajar. Dan prodi belum ada pedoman
monev untuk mengukur kesesuaian beban belajar, untuk selanjutnya diharapkan
prodi dapat menyusun pedoman monev untuk mengukur kesesuaian pelaksanaan
beban belajar.
4.2. Rencana Tindak Lanjut Perbaikan/Koreksi.

1. Belum ada SK penetapan penanggung jawab RPS mata kuliah oleh Ketua STIKes.
Dalam hal ini program studi belum memahami dengan baik perihal penetapan
penanggung jawab RPS mata kuliah, maka penting untuk adanya peningkatan
pemahaman penetapan penanggung jawab RPS mata kuliah yang ditetapkan
dengan SK penetapan oleh ketua STIKes. Prodi wajib menyusunan prosedur
penetapan RPS dan perlu melakukan Sosialisasi prosedur penetapan RPS, Ketua
STIKES, Waka 1, Ka.prodi, Dosen dan LPM bertanggung jawab atas penyusunan
prosedur penetapan RPS dan sosialisasi prosedur penetapan RPS yang
dilaksanakan.

2. Belum ada pedoman penetapan dan pengembangan RPS Program Studi DIII
Keperawatan. Di dalam standar proses pembelajaran program studi wajib untuk
memahami dengan baik perihal perlunya pedoman penetapan dan pengembangan
RPS Program Studi DIII Keperawatan, maka dari itu Peningkatan pemahaman
perihal pedoman penetapan dan pengembangan RPS Program Studi DIII
Keperawatan sangat penting ditetapkan dengan SK Ketua STIKES. Prodi di
wajibkan menyusunan pedoman penetapan RPS dan mensosialisasikan pedoman
pengembangan RPS Program Studi DIII Keperawatan. Ketua STIKES, Waka 1,
Ka.prodi, Dosen dan LPM bertanggung jawab atas penyusunan pedoman
penetapan RPS dan sosialisasi pedoman penetapan RPS yang dilaksanakan.

3. Kegiatan dosen dalam proses pembelajaran ada pada kartu kehadiran dosen,
namun di prodi belum merinci secara jelas kegiatan interaktif antara dosen,
mahasiswa dan sumber belajar sesuai dengan RPS tiap semester. Namun di
program studi DIII Keperawatan belum memiliki pedoman proses pembelajaran
yang interaktif antara dosen, mahasiswa dan sumber belajar sesuai dengan RPS
tiap semester, maka dari itu peningkatan pemahaman perihal perlunya pedoman
proses pembelajaran yang interaktif antara dosen, mahasiswa dan sumber belajar
sesuai dengan RPS tiap semester sangat diperlukan. Untuk itu penyusunan
pedoman penetapan RPS dan sosialisasi pedoman pengembangan RPS Program
Studi DIII Keperawatan sangat penting untuk dilaksanakan. Ketua STIKES, Waka
1, Ka.prodi, Dosen dan LPM bertanggung jawab atas penyusunan pedoman
penetapan RPS dan sosialisasi pedoman penetapan RPS.

4. Belum ada bukti dokumen yang menyatakan bahwa dosen telah melaksanakan
pembelajaran yang terintegrasi dengan penelitian dan PKM, maka penting bagi
program studi untuk melaksanakan monev integrasi penelitian dan PKM dengan
pembelajaran, dengan harapan nantinya ada pelaksnaan monev integrasi
penelitian dan PKM dengan pembelajaran. Maka penyusunan kebijakan
pelaksanaan monev integrasi penelitian dan PKM dengan pembelajaran harus ada,
dilanjutkan untuk penyusunan manual pelaksanaan monev integrasi penelitian dan
PKM dengan pembelajaran juga harus dilaksanakan. Penyusunan pedoman monev
integrasi penelitian dan PKM dengan pembelajaran pun diharapkan ada prodi
merujuk ke bagian LPPM untuk pedoman monev integrasi penelitian dan PKM.
Setelah kebijakan, manual dan pedoman ada maka dilakukan sosialisasi
pelaksanaan monev integrasi penelitian dan PKM dengan pembelajaran serta
pelaksanaan monev integrasi penelitian dan PKM dengan pembelajaran, kemudian
dilanjutkan dengan menyusun laporan monev integrasi penelitian dan PKM
dengan pembelajaran. Ketua STIKES, Waka 1, Ka.prodi, LPM dan LPPM
bertanggung jawab atas penyusunan kebijakan, manual, pedoman, sosialisasi,
pelaksanaan monev dan penyusunan monev integrasi penelitian dan PKM .

5. Belum ada monev untuk mengukur kesesuaian pelaksanaan beban belajar, hal ini
dikarenakan prodi belum mengetahui pentingnya mengukur kesesuaian beban
belajar maka prodi wajib melakukan peningkatan pemahaman perihal perlunya
mengukur kesesuaian beban belajar. Dan prodi belum ada pedoman monev untuk
mengukur kesesuaian beban belajar, untuk selanjutnya diharapkan prodi dapat
menyusun pedoman monev untuk mengukur kesesuaian pelaksanaan beban
belajar. Untuk dapat menyamakan persepsi maka sosialisasi perihal pedoman
pengembangan RPS Program Studi DIII Keperawatan wajib dilakukan karena
berdampak dalam penyusunan pedoman penetapan RPS yang sesuai dengan
monev untuk mengukur kesesuaian pelaksanaan beban belajar. Ketua STIKES,
Waka 1, Ka.prodi, Dosen dan LPM bertanggung jawab atas sosialisasi perihal
pedoman pengembangan RPS Program Studi DIII Keperawatan dan penyusunan
pedoman penetapan RPS yang sesuai dengan monev untuk mengukur kesesuaian
pelaksanaan beban belajar.
BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan audit lapangan kesesuaian maka di dapati selama tahun akademik


2020/2021 Prodi DIII Keperawatan STIKes Mitra Adiguna sudah membuat RPS dari
setiap Mata Kuliah yang di ajarkan sebanyak 46 RPS. RPS sudah di susun sesuai
panduan serta dibuat laporan dalam bentuk Monitoring dan evaluasi pembelajaran,
dan dikembangkan baik secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan bidang
ilmu. Dengan adanya situasi pandemi pembelajaran dalam bentuk daring (teori) dan
luring (praktikum dan praktik klinik). RPS juga sudah terintegrasi dengan hasil
penelitian dan PKM baik itu berupa Sub CPMK maupun bahan kajian, serta di
lengkapi dengan pedoman. Proses pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan
kegiatan kurikuler wajib secara sistematis dan terstruktur juga sudah di lengkapi
dengan pedoman. Surat Keputusan kebijakan ketua STIKES adalah salah satu Faktor
pendukung keberhasilan dari hasil audit lapangan kesesuaian.

Sedangkan dari hasil audit lapangan ketidaksesuaian, pada program studi DIII
Keperawatan Mitra Adiguna disimpulkan, Belum ada SK penetapan penanggung
jawab RPS mata kuliah oleh Ketua STIKes, serta pedoman penetapan dan
pengembangan RPS. Kartu kehadiran dosen sudah ada, namun belum merinci secara
jelas kegiatan interaktif antara dosen, mahasiswa dan sumber belajar sesuai dengan
RPS tiap semester. Bukti dokumen yang menyatakan bahwa dosen telah
melaksanakan pembelajaran yang terintegrasi dengan penelitian dan PKM belum
ada. Karena belum terlaksananya monev integrasi penelitian dan PKM dengan
pembelajaran. Prodi belum mengetahui pentingnya mengukur kesesuaian beban
belajar, serta belum ada pedoman sehingga monev untuk mengukur kesesuaian
pelaksanaan beban belajar belum ada.

5.2. REKOMENDASI

1. Laporan ini merupakan acuan untuk perbaikan mutu kedepan STIKes Mitra
Adiguna khususnya Prodi DIII Keperawatan.

2. Kepada jajaran pimpinan STIKes Mitra Adiguna agar selalu dan terus
memberikan dukungannya kepada seluruh prodi dan unit terkait lainnya untuk
tetap melaksanakan proses penjaminan mutu internal.

3. Kepada Lembaga Penjamin Mutu dan pihak terkait, agar tetap manjadi fasilitator
dan pendamping bagi prodi dan unit terkait lainnya agar terjalinnya komunikasi
yang baik (bukan sebagai tim pencari kesalahan prodi dan orang lain).
4. Kepada seluruh prodi dan unit terkait lainnya agar tetap menerima dan
menganggap laporan ini sebagai acuan perbaikan mutu ke depannya

5. Kepada seluruh personal yang terlibat sebagai team supporting bagi program studi
agar tetap menyikapi permintaan prodi mengenai data dan dokumen dengan
bijaksana tanpa adanya komunikasi yang kurang baik.
LAMPIRAN
Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5

Lampiran 6

You might also like