Professional Documents
Culture Documents
THE BLOOD PICTURE OF HARD-LIPPED BARB (Osteochilus Hasselti CV) THAT INFECTED BY Aeromonas Hydrophila BACTERIA
THE BLOOD PICTURE OF HARD-LIPPED BARB (Osteochilus Hasselti CV) THAT INFECTED BY Aeromonas Hydrophila BACTERIA
Istiqlaliyah Tri Utami dan Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana
Muhammad Taufiq Universitas Djuanda Bogor
Jl. Tol Ciawi No. 1, Kotak Pos 35, Bogor 16720.
Korespondensi : Istiqlaliyah Tri U, Telp. -
e-mail : istiqlalu@gmail.com
Jurnal Abstract : The identifications of this research are: 1) How did the customer's
Living Law, account break into the Depok Branch of Bank Mandiri ?; 2) What is the bank's
Vol. 10, No. responsibility towards the customer who is a victim of a Bank Mandiri Depok branch
1,
burglary? The research method used in this study is a normative juridical approach,
2018
hlm. 58-77
namely law is conceived as a norm, rule, principle or dogmas / jurisprudence. The
results of this study are: The form of corporate responsibility according to the law in
an effort to provide protection for customers who have suffered losses on funds in
their accounts can be done in non-litigation and litigation. Non-litigation reports to
Indonesian banking mediation institutions, while litigation is through the court.
Suggestions for this research, namely: 1) There needs to be a guarantee that means
for customers who have entrusted their funds to banks; 2) The government must pay
more attention to the activities of banks, especially for Bank Indonesia as a supervisor
and supervisor of banking activities so that in this case the bank is more responsible.
Bank yang memiliki fasilitas e-banking dibobol oleh pelaku kejahatan ITE di
akan memiliki keuntungan dibandingkan bidang perbankan.
dengan bank yang tidak memiliki e- Sebagai contoh kasus dalam Putusan
banking. Dalam waktu dekat, orang tidak Pengadilan Negeri Depok Nomor
ingin membuka account di bank yang tidak 186/Pid.Sus/2012/PN.Dpk. Bahwa
memiliki fasilitas e-banking. terdakwa Zurais Al-Korni Bin Hatib7 pada
5. New business model hari Jum’at tanggal 06 Januari 2012 sekitar
E-banking memungkinan adanya bisnis pukul 11.41 wib atau pada hari yang sama
model yang baru. Layanan perbankan baru sekitar pukul 21.48 wib bertempat di
dapat diluncurkan melalui jaringan kampung jemblongan RT.01/11 No. 12
internet dengan cepat. Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan
Semakin berkembang dan kompleks Pancoran Mas, Kota Depok atau setidak-
fasilitas yang diterapkan perbankan untuk tidaknya masih termasuk daerah hukum
memudahkan pelayanan, semakin beragam Pengadilan Negeri Depok, telah mengambil
dan kompleks pula adopsi teknologi yang suatu barang berupa uang sejumlah Rp.
dimiliki oleh suatu bank.5 Setiap terdapat 4.900.000,- (empat juta sembilan ratus ribu
keuntungan dan kemudahan sudah tentu rupiah) dan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu
akan terdapat pula beberapa kelemahan rupiah) milik saksi Oman, dengan sengaja
dan kerugian yang didapatkan dari dan tanpa hak atau melawan hukum
digunakannya teknologi yang ada. mengakses komputer dan/atau sistem
Kelemahan tersebut diantaranya adalah elektronik dengan cara apapun dengan
munculnya tindak kejahatan Informasi dan melanggar, menerobos, melampaui atau
Transaksi Elektronik (ITE) atau cyber crime menjebol sistem pengaman, perbuatan
seperti kasus pembobolan terhadap sistem tersebut dilakukan secara berlanjut dengan
keamanan dan pembobolan rekening atau cara mengakses internet banking pada
yang biasa disebut dengan hacking, sistem komputer di rumahnya, lalu terdakwa
electronic nasabah dalam sistem perbankan membuka situs Bank Mandiri dengan
nasional dengan menggunakan sarana mengetik di broser www.bankmandiri.co.id
prasarana dan identitas orang lain guna setelah masuk program Mandiri lalu
memalsukan kartu kredit dalam kejahatan terdakwa memasukkan no. user untuk
yang disebut carding.6 Munculnya tindak mencari nama nasabah Bank Mandiri lewat
kejahatan cyber crime di bidang perbankan internet banking Mandiri lalu terdakwa
sudah tentu akan menimbulkan kerugian memilih nasabah perorangan, salah satu
bagi bank yang menjadi korban tindak nasabah yang dipilih terdakwa bernama
kejahatan ITE di bidang perbankan yang Oman dengan nomor rekening
dilakukan oleh pelaku kejahatan ITE di 1270004446207, kemudian terdakwa
bidang perbankan. mengetik no. user id. Oman 123, setelah itu
Bank yang menjadi korban tersebut terdakwa mengetik password standar
memiliki hak dalam mendapatkan hak-hak dengan nomor 123456, setelah terdakwa
atas kerugian yang dialami dan juga berhasil masuk kedalam situs banking
perlindungan yang sama seperti nasabah mandiri Oman, lalu terdakwa mengecek
bank. Kerugian tersebut baik menyangkut saldo saksi Oman, setelah mengetahui
mengenai dengan sistem jaringan jumlah uang dalam rekening Oman
komputer yang dirusak atau dibobol oleh selanjutnya terdakwa mengetik layar
pelaku tindak kejahatan ITE di bidang transfer dan tampilan menu pilihan
perbankan juga ganti kerugian atas tabungan kemudian terdakwa mengklik
rekening nasabah yang telah dicuri atau layar transfer dan tampilan menu pilihan
5
Ibid.
6
Ibid., Hlm. 121.
7
Putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor 186/Pid.Sus/2012/PN.Dpk.
4 Istiqlaliyah, et. al. Analisis Yuridis Kasus Pembobolan Rekening..
8
Kusuma Mahesa Jati, Hukum Perlindungan Nasabah Bank, Bandung; Nusa Media, 2012, Hlm. 11.
9
“Tinjauan Terhadap Kejahatan Perbankan”, dikutip dari
https://erwan29680.wordpress.com/2009/03/30/tinjauan-terhadapkejahatan-perbankan/, diakses pada
tanggal 13 Mei 2017.
10
Ibid.
6 Istiqlaliyah, et. al. Analisis Yuridis Kasus Pembobolan Rekening..
11
Ibid.
12
Munir Fuady, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktik Buku Kesatu, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996,
Hlm. 144.
13
“Inilah 9 Kasus Kejahatan Perbankan”, dikutip dari
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/05/03/09441743/Inilah.9.Kasus.Kejahatan.Perbankan,
diakses pada tanggal 13 Mei 2017.
14
“Ojk Tangani 619 Kasus Kejahatan Perbankan Sepanjang 2016”, dikutip dari
http://www.antaranews.com/berita/449592/ojk-tangani-619-kasuskejahatan-perbankan-sepanjang-2013,
diakses pada tanggal 13 Mei 2017.
15
Ibid.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 10 Nomor 1, Januari 2018 7
Berdasarkan uraian latar belakang sering kali istilahnya sama dengan istilah
penelitian tersebut di atas maka peneliti yang dipergunakan untuk tindakan yang
dalam penelitian ini mengambil judul dikualifikasikan sebagai delik menurut
tentang: “ANALISIS YURIDIS KASUS Kitab Undang-undang hukum Pidana
PEMBOBOLAN REKENING BANK (KUHP) atau peraturan perundang-
MANDIRI CABANG DEPOK”. undangan lainnya. Kejahatan pembobolan
Berdasarkan latar belakang penelitian bank termasuk dalam kelompok kejahatan
di atas, maka penulis dapat kerah putih (white collar crime), ia
mengidentifikasi masalah sebagai berikut: merupakan bentuk kejahatan yang
1. Bagaimana terjadi pembobolan memerlukan intelektual dan teknologi yang
rekening nasabah pada Bank Mandiri canggih, sehingga hampir mustahil apabila
Cabang Depok?
2. Bagaimana tanggung jawab bank
terhadap nasabah korban pembobolan
rekening Bank Mandiri Cabang Depok?
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan
yuridis normatif, yaitu hukum
dikonsepsikan sebagai norma, kaidah, asas
atau dogma-dogma/yurisprudensi. Tahap
penelitian yuridis normatif, menggunakan
studi kepustakaan (penelaahan terhadap
literatur).
PEMBAHASAN
A. PEMBOBOLAN REKENING NASABAH
PADA BANK MANDIRI CABANG
DEPOK
ia dilakukan oleh orang yang tidak paham memungkinkan kontribusi pihak dalam
tentang bank.16 (pihak terafiliasi) dalam kejahatan ini
Modus operandi dalam pembobolan begitu besar. Berikut ini akan dipaparkan
bank antara lain pemalsuan dokumen, modus operandi yang digunakan oleh
transaksi fiktif, pembukuan ganda, pelaku dalam melakukan pembobolan
manipulasi dan korupsi17, penggelapan bank, yang terdiri dari:
uang nasabah, pemanfaatan/ 1. Pemalsuan Dokumen
penyalahgunaan prosedur seperti Bentuk pemalsuan yang dilakukan
penyelewengan dalam transaksi yang dalam pembobolan bank merupakan
menggunakan L/C, transfer, dan pemalsuan dokumen-dokumen perbankan.
perubahan/perusakan data. Sebagian dari
18
Pada saat nasabah penyimpan dana akan
modus operansi tersebut dilakukan dengan melakukan transaksi perbankan, terlebih
menggunakan peralatan serta teknologi dahulu ia harus memenuhi kelengkapan
canggih berupa komputer, yakni dalam hal administratif sebagai bagian dari prosedur
transfer dan perubahan/perusakan data. yang berlaku di dalam transaksi
Dari berbagai jabaran modus operandi perbankan, dengan kesempatan inilah para
yang dimungkinkan untuk dilakukan oleh pelaku pembobolan bank mengambil
pembobol bank, secara umum dapat peluang untuk melakukan aksinya dengan
dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis memalsukan surat-surat yang diperlukan
kejahatan pembobolan bank, yaitu:19 tersebut. Jika surat-surat palsu (yang
1. Kejahatan pembobolan bank dalam memang dipalsukan oleh pelaku kejahatan)
bentuk error omission yang ternyata oleh pihak bank surat-surat
tersebut dianggap asli, secara administratif
Bentuk error omission berupa pelanggaran
akan dapat dilakukan transaksi perbankan
terhadap suatu ketentuan berupa sistem
antara pihak bank dengan nasabah. Pada
dan prosedur yang seharusnya dipatuhi
saat transaksi itu berlangsung pihak bank
tetapi tidak dilaksanakan. Bagi
belum mengetahui keberadaan pemalsuan
pelanggarnya akan dikenakan sanksi
surat-surat atau dokumen-dokumen yang
administratif yang dimuat dalam ketentuan
merupakan prasyarat transaksi yang
baku.
dilakukannya. Pemalsuan dokumen-
2. Kejahatan pembobolan bank dalam dokumen tersebut dapat berupa:
error commission
a) Pemalsuan sertifikat deposito.
Berupa pelanggaran dalam bentuk
b) Melakukan transaksi palsu/transaksi
melaksanakan sesuatu yang seharusnya
fiktif (transfer atau mutasi-mutasi
tidak boleh, tetapi karena tidak tertulis
fiktif, penghapusan kredit (write off)
dalam sistem dan prosedur tetap saja
fiktif, pencairan kredit fiktif dan
dilakukan. Bagi pelanggarnya akan
sebagainya.
dikenakan sanksi normatif yang biasanya
dimuat dalam code of conduct (kode etik). c) Pemalsuan warkat-warkat, seperti
pemalsuan sertifikat tanah, buku
Pembobolan bank yang dilakukan oleh
pemilikan kendaraan bermotor,
pelaku pada umumnya menggunakan
faktur, lembar bilyet giro, lembar cek,
kecanggihan teknologi komputer dan
dll.
pengetahuan tentang seluk beluk transaksi
dalam dunia perbankan. Hal ini lah yang d) Pemalsuan kartu kredit.
K. Wantjik Saleh, Tindak Pidana Korupsi dan Suap, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1971, Hlm. 51.
17
18
Etrizal Suar, “Upaya Penanggulangan Pembobolan Bank”, Tesis, Program Studi Ilmu Hukum Pascasarjana
Universitas Indonesia: Jakarta, 1999, Hlm. 74.
19
Krisna Wijaya, Kejahatan Perbankan dalam Perbankan Nasional Catatan Kolom Demi Kolom, Cetakan
Kedua, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2002, Hlm. 38.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 10 Nomor 1, Januari 2018 9
20
Hermansyah, Op.Cit., Hlm. 94.
21
Fasilitas pre-shipment finance diberikan guna pembayaran proses produksi untuk tujuan ekspor dengan
menunjukkan L/C yang diterima pengekspor dari luar negeri.
22
Fasilitas post-shipment finance disediakan dalam bentuk negosiasi wesel ekspor dari L/C atas unjuk
(sight L/C) dan diskonto wesel ekspor dari L/C berjangka (usance L/C) .
10 Istiqlaliyah, et. al. Analisis Yuridis Kasus Pembobolan Rekening..
menegosiasi dan dokumen ekspornya membagi tugas seolah-olah akan ada jual
sesuai dengan syarat dan kondisi L/C beli barang lintas negara (ekspor fiktif).
(comply with) maka bank prinsipnya sudah Melalui sales contract yang dibuat,
bisa memutuskan untuk memberikan pengimpor datang ke issuing bank untuk
fasilitas.23 Pada prinsipnya, sejak mengajukan aplikasi pembukaan L/C.
menerbitkan L/C, issuing bank telah terikat Singkat kata, L/C yang sudah diterbitkan
membayar maksimum senilai nominal L/C. langsung dikirim kepada pengekspor
Namun, issuing bank baru efektif melalui bank yang ditunjuk dalam L/C
bertanggung jawab atas pembayaran L/C sebagai negotiating bank. Berdasarkan L/C
bila ada tagihan dari pengekspor yang diterimanya, pengekspor dapat
berdasarkan dokumen yang diserahkan mengajukan fasilitas kredit ekspor. Untuk
dengan kondisi comply with.24 selanjutnya, apabila waktu proses
Jaminan pembayaran oleh issuing bank produksi, pengepakan dan pengiriman
karena kondisi dokumen yang comply with barang ekspor dipandang cukup rasional,
menjadi dasar kebijaksanaan negotiating pengekspor dapat mempersiapkan
bank untuk memberikan fasilitas negosiasi dokumen seolah-olah ada realisasi ekspor
wesel ekspor. Sementara fasilitas diskonto guna memperoleh fasilitas wesel ekspor.
wesel ekspor hanya bisa diberikan kepada Setelah bank memberikan fasilitas
pengekspor apabila ada bukti akseptasi negosiasi wesel ekspor, bank meneruskan
(kesanggupan bayar oleh pengimpor pada dokumen ke issuing bank untuk menagih
tanggal tertentu) dari issuing bank. Di pembayaran. Tagihan atas dokumen
samping akseptasi itu, penting untuk pertama langsung dibayarkan oleh
menjadi pegangan negotiating bank, juga pengimpor melalui issuing bank sehingga
ketentuan tanggal sanggup bayar di pelunasan atas tagihan wesel ekspor pada
kemudian hari yang tercantum pada saat negotiating bank dapat diselesaikan.
sanggup (akseptasi) akan menjadi dasar Semakin cepat respons pengimpor untuk
perhitungan bunga di muka (diskonto) membayar dokumen, semakin meningkat
sejak tanggal fasilitas itu dikucurkan. L/C kepercayaan issuing bank kepada
diterbitkan karena akan dilakukan pengimpor dan pada gilirannya negotiating
transaksi ekspor-impor antara pengekspor bank juga akan lebih tertarik untuk
dengan pengimpor dengan cara memberikan fasilitas ekspor kepada
pembayaran yang melibatkan bank. L/C ini pengekspor. Kalau sudah mendapatkan
pun akan menjadi jaminan pengekspor kepercayaan dari kedua bank tersebut,
untuk memastikan pembayaran dari pengimpor dan pengekspor yang memang
issuing bank sebagai antisipasi apabila sejak mulanya tidak memiliki itikad baik
muncul ketidakmampuan pengimpor akan memainkan jurus-jurus jitu yang tidak
dalam melaksanakan pembayarannya.25 akan tampak dalam jangka pendek.26
L/C Akan menjadi masalah apabila Persoalannya adalah bank belum tentu
sengaja diterbitkan untuk mengelabui menyadari akan permainan pengekspor
issuing bank dan negotiating bank sehingga dalam memanipulasi fasilitas bank. Bisa
L/C benar-benar diterbitkan tanpa saja pengekspor mulai membobol dana
kecurigaan bank sedikit pun. Mula-mula bank pada saat terima kredit ekspor secara
pengimpor dan pengekspor bersepakat berulang-ulang. Sementara itu, banknya
23
FR. Sumarwan, “Mewaspadai Pembobolan Bank Melaluui Transaksi L/C”, Hukum Bisnis, Volume 24-No.
1 Tahun 2005, Hlm. 28-29.
24
Tok Suwarto, “Bisnis Kriminal Pembobolan Bank Nasional”, <http://www.pikiranrakyat.
com/cetak/1206/15.htm>, Diakses pada tanggal 10 Oktober 2017.
25
FR. Sumarwan, Loc.Cit.
26
F.R. Sumarwan, “Ketika Musim Pembobolan Bank Tiba”,
<http://www.pikiranrakyat.com/cetak/1206/10/0801.htm>, Diakses pada tanggal 10 Oktober 2017.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 10 Nomor 1, Januari 2018 11
28
Ibid., Hlm. 127.
29
Ibid.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 10 Nomor 1, Januari 2018 13
30
Ibid., Hlm. 128.
31
Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan Di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, Hlm. 370-
371.
14 Istiqlaliyah, et. al. Analisis Yuridis Kasus Pembobolan Rekening..
32
Ibid., Hlm. 371.
33
Yusuf, Sofie, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-instrumen Hukumnya, Bandung: Citra Aditya Bakti,
2003, Hlm. 41.
34
Muhammad Djumhana, Op.Cit., Hlm. 93.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 10 Nomor 1, Januari 2018 15
35
Gunarto Suhardi, Risiko Kriminalisasi Kredit Perbankan, Cetakan Pertama, Andi Offset: Yogyakarta, 2006,
Hlm. 19.
36
Zulkarnain Sitompul, Op.Cit., Hlm. 250.
37
J. Soedradjad Djiwandono, Bergulat Dengan Krisis dan Pemulihan Ekonomi Indonesia, Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 2001, Hlm. 69.
16 Istiqlaliyah, et. al. Analisis Yuridis Kasus Pembobolan Rekening..
40
Eko Budi Supriyanto, Skandal Demi Skandal Mulai Meledakkan Bank Infobank, Edisi Khusus, Juni, Nomor
211/1997.
41
Zulkarnain Sitompul, “Memberantas Kejahatan Perbankan: Tantangan Pengawasan Bank” , Hukum
Bisnis, Volume 24-No.1-Tahun 2005, Hlm. 13.
42
Krisna Wijaya, Teori dan Praktek Keuangan Mikro di Indonesia, Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada, 2010, Hlm. 42.
18 Istiqlaliyah, et. al. Analisis Yuridis Kasus Pembobolan Rekening..
memberikan peringatan dini yang sangat maka apabila ada bank yang
baik tentang adanya bank bermasalah. Ada menawarkan hadiah “wah” bagi
beberapa studi yang mendukung deposan tentunya perlu dipertanyakan.
pandangan ini. Studi yang dilakukan oleh Dalam kaitannya dengan penerapan
Petty dan Sinkey terhadap 6 (enam) bank prinsip keterbukaan ini perlu pula
yang bangkrut menemukan bahwa sinyal dipertimbangkan agar sanksi yang
pasar terjadi pada rata-rata 33 (tiga puluh dijatuhkan kepada suatu bank karena tidak
tiga) minggu sebelum lembaga pengawas patuh kepada peraturan perundangan
mencantumkan bank tersebut pada daftar diumumkan kepada masyarakat.
bank bermasalah.43 Alasan lain perlunya Pengumuman ini penting agar masyarakat
industri perbankan lebih transparan adalah mengetahui bank-bank yang tidak patuh.
peningkatan kompleksitas bisnis Basle Committee on Banking
perbankan. Kondisi ini harus diikuti oleh Supervision telah mengidentifikasikan 6
peningkatan keterbukaan tentang praktik (enam) kategori informasi untuk
manajeman risiko, bentuk risiko dan membantu pencapaian tingkat keterbukaan
kinerja manajeman risiko yang dibarengi bank yang memuaskan, yaitu:45
dengan keterbukaan mengenai permodalan
sehingga dapat memfasilitasi disiplin pasar. a. Kinerja keuangan.
Keterbukaan yang tepat waktu mengenai b. Posisi keuangan (termasuk
informasi tersebut memungkinkan pemodalan, solvensi dan likuidasi).
pengawas dan peserta pasar melakukan c. Praktik dan strategi manajemen
penilaian yang lebih sempurna tentang risiko.
bagaimana suatu bank memelihara d. Risk exposure (termasuk risiko kredit,
kesehatannya. risiko pasar, risiko likuidasi, dan
risiko operasional, hukum dan
Tiga ukuran dapat dipergunakan untuk lainnya).
menilai tingkat kesehatan bank oleh e. Kebijaksanaan akuntansi.
masyarakat, yaitu:44 f. Bisnis dasar, informasi pengaturan
1. Apabila bank secara de fakto tidak (governance) perusahaan dan
memiliki akses ke pasar antar bank, manajemen.
atau memiliki akses namun dengan Lembaga swadaya yang merupakan
tingkat bunga yang tinggi. Informasi ini perwakilan dari masyarakat umum dapat
secara normal tidak dipublikasikan, memberikan pengawasan terhadap kinerja
tetapi secara adil harus tersedia untuk bank. Salah satu lembaga swadaya yang
masyarakat. Informasi mengenai suku dapat berperan disini adalah Yayasan
bunga yang ditawarkan untuk deposito Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), yang
juga dapat dipergunakan sebagai dapat melakukan upaya perlindungan
ukuran. hukum bagi konsumen nasabah penyimpan
2. Perbedaan antara suku bunga deposito dana pada suatu bank atas perilaku curang
yang ditawarkan antara bank yang satu dari bank atau pelaku kejahatan
dengan bank yang lain. Suku bunga pembobolan bank atas dasar permintaan
yang jauh lebih tinggi merupakan dari nasabah penyimpan dana yang
indikasi bahwa bank tersebut sedang dirugikan atau dengan inisiatif sendiri dari
kesulitan likuidasi. YLKI tersebut, melalui opini-opini yang
3. Hadiah yang ditawarkan oleh suatu dapat memberikan informasi secara benar
bank. Dengan tingkat kemampuan dan jelas kepada masyarakat umum
bank menyalurkan kredit yang rendah khususnya konsumen bank penyimpan
seperti saat ini (loan to deposito ratio), dana. Melalui informasi yang benar dan
43
Zulkarnain Sitompul, Op.Cit. Hlm. 257.
44
Ibid, Hlm. 57.
45
Ibid, Hlm. 258.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 10 Nomor 1, Januari 2018 19
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
20 Istiqlaliyah, et. al. Analisis Yuridis Kasus Pembobolan Rekening..
Andi Hamzah, Hukum Pidana yang Berkaitan dengan Komputer, Jakarta: Sinar Grafika,
1993.
Az. Lukman Santoso, Hak dan Kewajiban Hukum Nasabah Bank, Yogyakarta: Pustaka
Yustisia, 2011.
Gunarto Suhardi, Risiko Kriminalisasi Kredit Perbankan, Cetakan Pertama, Andi Offset:
Yogyakarta, 2006.
K. Wantjik Saleh, Tindak Pidana Korupsi dan Suap, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1971.
Krisna Wijaya, Kejahatan Perbankan dalam Perbankan Nasional Catatan Kolom Demi
Kolom, Cetakan Kedua, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2002.
----------, Teori dan Praktek Keuangan Mikro di Indonesia, Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada, 2010.
Kusuma Mahesa Jati, Hukum Perlindungan Nasabah Bank, Bandung; Nusa Media, 2012.
Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan Di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000.
Munir Fuady, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktik Buku Kesatu, Bandung: Citra Aditya
Bakti, 1996, Hlm. 144.
Peraturan Perundang-undangan
Jurnal, Tesis
Eko Budi Supriyanto, Skandal Demi Skandal Mulai Meledakkan Bank Infobank, Edisi Khusus,
Juni, Nomor 211/1997.
Etrizal Suar, “Upaya Penanggulangan Pembobolan Bank”, Tesis, Program Studi Ilmu Hukum
Pascasarjana Universitas Indonesia: Jakarta, 1999.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 10 Nomor 1, Januari 2018 21
FR. Sumarwan, “Mewaspadai Pembobolan Bank Melaluui Transaksi L/C”, Hukum Bisnis,
Volume 24-No. 1 Tahun 2005.
Internet
“Ojk Tangani 619 Kasus Kejahatan Perbankan Sepanjang 2016”, dikutip dari
http://www.antaranews.com/berita/449592/ojk-tangani-619-kasuskejahatan-
perbankan-sepanjang-2013, diakses pada tanggal 13 Mei 2017.