You are on page 1of 6

SOAL UJIAN AKHIRN PETROLOGI

SEMESTER AWAL 2023-2024


TANGGAL 18 DESEMBER 2023

1. Berikan penjelasan secara panjang lebar definisi dan pengertian tentang


metamorfisme dan batuan metamorf. Jawaban disertai sketsa akan
mendapatkan nilai tambah.
2. Berikan pengertian dan bedakan antara Facies dan Seri Facies dalam
metamorfisme
3. Apa yang dimaksudkan istilah dalam batuan metamorf: a. Fabric, isograde,
prograde dan retrograde.
4. Gambarkan Diagram Fasies Batuan metamorf yang mendasar disertai dengan
contoh batuan dan mineral index.
5. Terangkan secara panjang lebar hubungan metamorfisme dynamo dan
metamofirme regional dengan peristiwa tektonisme.

SELAMAT BEKERJA

Catatan:
1. Di jawab di rumah, boleh buka buku serta browshing internet.
2. Jawaban diketik computer dengan pilihan huruf “Times New Roman” Font 12
3. Dikumpulkan paling lambat tanggal 20 Desember 2023; Pukul 13.00
NAMA : INES ANDINI HAMNDALA
NIM : D061221086
PETROLOGI B
1. Metamorfisme:

Metamorfisme adalah salah satu proses geologis yang melibatkan perubahan


batuan yang sudah ada sebelumnya menjadi batuan yang baru akibat tekanan, suhu,
dan/atau bahan kimia yang berbeda. Proses ini biasanya terjadi di dalam kerak bumi
dan dapat mengubah sifat fisik, mineralogi, dan tekstur batuan. Metamorfisme dapat
terjadi pada berbagai kedalaman di dalam kerak bumi dan dapat dipicu oleh berbagai
faktor, seperti tektonika lempeng, panas dari intrusi magma, dan tekanan dari sejajar
tumbukan lempeng bumi.

Faktor utama yang mempengaruhi metamorfisme adalah:

1. Tekanan: Tekanan terjadi karena gaya yang diberikan pada batuan dari
segala arah. Tekanan ini dapat bersumber dari berbagai proses tektonik,
seperti tumbukan lempeng bumi atau pergerakan tektonik.
2. Suhu: Suhu yang tinggi dapat menyebabkan perubahan dalam mineralogi
batuan. Sumber panas dapat berasal dari intrusi magma, gesekan tumbukan
lempeng, atau panas dari dalam bumi.
3. Bahan Kimia: Reaksi kimia dapat terjadi selama metamorfisme karena
interaksi antara batuan dengan fluida atau gas yang melibatkan pertukaran
unsur-unsur kimia.
4. Waktu: Proses metamorfisme memerlukan waktu yang cukup lama, dan
perubahan batuan terjadi seiring waktu.

Batuan Metamorf:

Batuan metamorf adalah hasil dari proses metamorfisme. Ada dua jenis utama batuan
metamorf, yaitu:

1. Batuan Metamorf Sedimen (Sedimentary Metamorphic Rocks): Terjadi


ketika batuan sedimen mengalami metamorfisme. Contohnya adalah batu
lempung yang berubah menjadi lempung metamorf (schist) atau batu pasir
yang berubah menjadi kuarsa metamorf (quartzite).
2. Batuan Metamorf Beku (Igneous Metamorphic Rocks): Terjadi ketika
batuan beku mengalami metamorfisme. Contohnya adalah batuan beku granit
yang berubah menjadi granulit atau batuan beku basalt yang berubah menjadi
amfibolit.
2. Facies:
• Pengertian: Facies mengacu pada karakteristik fisik, mineralogi, dan
tekstur batuan metamorf yang mengindikasikan kondisi lingkungan
metamorfisme tertentu. Ini mencakup serangkaian properti seperti
jenis mineral, ukuran butir, dan struktur tekstur batuan. Facies
memberikan informasi tentang suhu, tekanan, dan komposisi kimia
lingkungan metamorfisme.
• Contoh: Sebagai contoh, facies dapat mencakup facies zeolit yang
mengindikasikan kondisi hidrotermal rendah, atau facies amfibolit
yang menunjukkan suhu dan tekanan yang lebih tinggi.
Seri Facies:
• Pengertian: Seri facies adalah sekelompok facies yang berhubungan
secara geografis atau stratigrafi dan menunjukkan pola perubahan
metamorfisme dalam suatu wilayah atau formasi geologis. Seri facies
mencerminkan perubahan kondisi lingkungan metamorf sepanjang
waktu dan ruang di dalam kerak bumi.
• Contoh: Misalnya, seri facies metamorf dapat mencakup serangkaian
perubahan dari facies zeolit ke facies amfibolit sebagai hasil dari
peningkatan suhu dan tekanan selama evolusi geologis.

3. Fabric: Fabric merujuk pada tata letak, orientasi, dan distribusi mineral-mineral
dalam suatu batuan. Ini mencakup sifat-sifat tekstur batuan dan dapat memberikan
informasi tentang sejarah deformasi dan proses metamorfisme. Ada beberapa jenis
fabric, seperti fabric foliasi (seperti yang terlihat dalam batuan metamorf foliasi seperti
slate dan schist) atau fabric non-foliasi (seperti dalam batuan metamorf non-foliasi
seperti quartzite). Fabric adalah indikator visual yang memberikan wawasan tentang
gaya deformasi dan kondisi lingkungan metamorf.

Isograde: Isograde adalah garis imajiner pada peta metamorf yang


menghubungkan titik-titik dengan tingkat metamorfisme yang sama. Tingkat
metamorfisme diukur berdasarkan parameter seperti suhu, tekanan, atau komposisi
mineral tertentu. Isograde membantu dalam memetakan dan memahami distribusi
tingkat metamorfisme dalam suatu wilayah. Isograde dapat mewakili garis dengan
tingkat metamorfisme yang sama dalam ruang tiga dimensi.

Prograde: Prograde merujuk pada perubahan metamorf yang terjadi selama


peningkatan suhu dan tekanan. Selama proses prograde, batuan mengalami
transformasi mineral dan tekstural menuju kondisi metamorf yang lebih tinggi. Ini
dapat melibatkan pertumbuhan mineral baru atau perubahan mineral yang ada menjadi
bentuk yang lebih stabil pada kondisi lingkungan yang lebih tinggi. Proses prograde
sering kali terkait dengan penambahan panas dan tekanan, seperti yang terjadi pada
batuan yang tenggelam lebih dalam ke dalam kerak bumi atau terkena intrusi magma.
Retrograde: Retrograde merujuk pada perubahan metamorf yang terjadi saat
batuan mengalami penurunan suhu dan tekanan setelah mencapai kondisi
metamorfisme tertentu. Selama proses retrograde, mineral yang telah terbentuk selama
prograde dapat berubah kembali menjadi mineral yang lebih rendah suhu dan tekanan.
Faktor-faktor seperti penurunan suhu dan pelepasan tekanan dapat memicu proses
retrograde. Retrograde sering kali melibatkan dehidrasi mineral atau penguraian
mineral yang lebih tinggi ke dalam bentuk yang lebih stabil pada kondisi lingkungan
yang lebih rendah.

4. fasies metamorfisme

5. Metamorfisme Dynamo:
1. Metamorfisme dynamo terjadi di sepanjang zona patahan aktif atau
batas lempeng tektonik. Ini berkaitan erat dengan aktivitas tektonisme
dinamis, yang melibatkan gerakan lempeng tektonik dan deformasi
batuan di zona patahan.
2. Peristiwa tektonisme, seperti subduksi lempeng atau pergerakan
lempeng tektonik, dapat menyebabkan suhu dan tekanan tinggi di
dalam kerak bumi. Ini menciptakan kondisi yang mendukung proses
metamorfisme dynamo.
3. Selama metamorfisme dynamo, batuan-batuan yang terletak di dekat
zona patahan mengalami peningkatan suhu dan tekanan secara tiba-
tiba akibat gesekan dan geseran di zona tersebut.
4. Mineral-mineral dalam batuan dapat mengalami perubahan yang
cepat, dan terbentuknya batuan metamorf yang unik terjadi dalam
waktu yang relatif singkat. Proses ini sering kali menghasilkan jenis
batuan metamorf seperti kataklastit dan mylonit.
6. Metamorfisme Regional:
1. Metamorfisme regional terjadi di skala yang lebih besar dan
melibatkan tekanan dan suhu tinggi yang berlangsung dalam waktu
yang lama. Ini terkait dengan peristiwa tektonisme regional, seperti
konvergensi lempeng, pembentukan pegunungan, atau deformasi yang
melibatkan luas wilayah geografis.
2. Tekanan dan suhu tinggi yang berlangsung selama periode waktu yang
panjang dapat mengakibatkan transformasi batuan ke dalam bentuk
yang lebih metamorf seperti schist atau gneiss.
3. Peningkatan suhu dan tekanan biasanya disebabkan oleh penekanan
besar akibat pergerakan lempeng dan tektonisme regional yang
kompleks.
4. Metamorfisme regional sering kali terjadi di zona pegunungan, seperti
Himalaya, dan dapat menyebabkan pembentukan batuan metamorf
kompleks yang menunjukkan sejarah tektonisme dan evolusi kerak
bumi.

Hubungan dengan Peristiwa Tektonisme:

• Keduanya, metamorfisme dynamo dan metamorfisme regional, memiliki


hubungan erat dengan peristiwa tektonisme karena keduanya terjadi sebagai
akibat dari gaya tektonik yang bekerja di dalam kerak bumi.
• Tektonisme, seperti subduksi lempeng, dapat menyebabkan tekanan dan suhu
tinggi yang menciptakan kondisi untuk metamorfisme dynamo di sepanjang
zona patahan.
• Peristiwa tektonisme regional, seperti konvergensi lempeng, dapat
menciptakan tekanan dan suhu tinggi secara luas, menciptakan kondisi untuk
metamorfisme regional yang melibatkan area yang lebih besar.
• Hasil metamorfisme, baik dynamo maupun regional, sering kali
mencerminkan sejarah deformasi dan pergerakan lempeng di wilayah tersebut.
Studi tentang jenis dan distribusi batuan metamorf dapat memberikan
wawasan tentang sejarah tektonisme suatu wilayah.

7.

You might also like