Professional Documents
Culture Documents
SELAMAT BEKERJA
Catatan:
1. Di jawab di rumah, boleh buka buku serta browshing internet.
2. Jawaban diketik computer dengan pilihan huruf “Times New Roman” Font 12
3. Dikumpulkan paling lambat tanggal 20 Desember 2023; Pukul 13.00
NAMA : INES ANDINI HAMNDALA
NIM : D061221086
PETROLOGI B
1. Metamorfisme:
1. Tekanan: Tekanan terjadi karena gaya yang diberikan pada batuan dari
segala arah. Tekanan ini dapat bersumber dari berbagai proses tektonik,
seperti tumbukan lempeng bumi atau pergerakan tektonik.
2. Suhu: Suhu yang tinggi dapat menyebabkan perubahan dalam mineralogi
batuan. Sumber panas dapat berasal dari intrusi magma, gesekan tumbukan
lempeng, atau panas dari dalam bumi.
3. Bahan Kimia: Reaksi kimia dapat terjadi selama metamorfisme karena
interaksi antara batuan dengan fluida atau gas yang melibatkan pertukaran
unsur-unsur kimia.
4. Waktu: Proses metamorfisme memerlukan waktu yang cukup lama, dan
perubahan batuan terjadi seiring waktu.
Batuan Metamorf:
Batuan metamorf adalah hasil dari proses metamorfisme. Ada dua jenis utama batuan
metamorf, yaitu:
3. Fabric: Fabric merujuk pada tata letak, orientasi, dan distribusi mineral-mineral
dalam suatu batuan. Ini mencakup sifat-sifat tekstur batuan dan dapat memberikan
informasi tentang sejarah deformasi dan proses metamorfisme. Ada beberapa jenis
fabric, seperti fabric foliasi (seperti yang terlihat dalam batuan metamorf foliasi seperti
slate dan schist) atau fabric non-foliasi (seperti dalam batuan metamorf non-foliasi
seperti quartzite). Fabric adalah indikator visual yang memberikan wawasan tentang
gaya deformasi dan kondisi lingkungan metamorf.
4. fasies metamorfisme
5. Metamorfisme Dynamo:
1. Metamorfisme dynamo terjadi di sepanjang zona patahan aktif atau
batas lempeng tektonik. Ini berkaitan erat dengan aktivitas tektonisme
dinamis, yang melibatkan gerakan lempeng tektonik dan deformasi
batuan di zona patahan.
2. Peristiwa tektonisme, seperti subduksi lempeng atau pergerakan
lempeng tektonik, dapat menyebabkan suhu dan tekanan tinggi di
dalam kerak bumi. Ini menciptakan kondisi yang mendukung proses
metamorfisme dynamo.
3. Selama metamorfisme dynamo, batuan-batuan yang terletak di dekat
zona patahan mengalami peningkatan suhu dan tekanan secara tiba-
tiba akibat gesekan dan geseran di zona tersebut.
4. Mineral-mineral dalam batuan dapat mengalami perubahan yang
cepat, dan terbentuknya batuan metamorf yang unik terjadi dalam
waktu yang relatif singkat. Proses ini sering kali menghasilkan jenis
batuan metamorf seperti kataklastit dan mylonit.
6. Metamorfisme Regional:
1. Metamorfisme regional terjadi di skala yang lebih besar dan
melibatkan tekanan dan suhu tinggi yang berlangsung dalam waktu
yang lama. Ini terkait dengan peristiwa tektonisme regional, seperti
konvergensi lempeng, pembentukan pegunungan, atau deformasi yang
melibatkan luas wilayah geografis.
2. Tekanan dan suhu tinggi yang berlangsung selama periode waktu yang
panjang dapat mengakibatkan transformasi batuan ke dalam bentuk
yang lebih metamorf seperti schist atau gneiss.
3. Peningkatan suhu dan tekanan biasanya disebabkan oleh penekanan
besar akibat pergerakan lempeng dan tektonisme regional yang
kompleks.
4. Metamorfisme regional sering kali terjadi di zona pegunungan, seperti
Himalaya, dan dapat menyebabkan pembentukan batuan metamorf
kompleks yang menunjukkan sejarah tektonisme dan evolusi kerak
bumi.
7.