IMUNOKIMIA

Nurlaely Mida R
Modul DnD 2024
References
◻ Peter JD, Sermes JM, Dennis RB., 2017, Roitt’s Essential
immunology, 13th ed., Wiley-Blackwell, ISBN: 978-1118415771

◻ Abbas,KA.,Lichtman,AH. Pillai S., 2017,Cellular and Molecular

Immunology, 9th ed., Elsevier, ISBN 978-0323478783

◻ Abbas, Lichtman,AH. Pillai S., 2015, Basic Immunology functions

and Disorders of the Immune System, 5th ed. Elsevier. ISBN: 978-
0323390828

◻ Leonard H S, Yacov R., 1994, Immunology and Inflammation, basic

mechanisms and clinical consequences, McGraw-Hill International
Editions, Singapore.

◻ Murphy K._Weaver, C, 2017, Janeway's immunobiology, 9th ed.,

Garland Science, Taylor & Francis Group, ISBN:978-0-8153-4505-3
 Topic
■ Detection and identification of antigen (PAMPs, DAMPs,
PRR)
■ Cell communication (Cytokines and Chemokines)
■ Antigen and antibody
■ Somatic recombination (Ab, TCR, BCR)
■ Serology (Ag-Ab reaction)
Phase of the immune response
PAMP - DAMP - PRR
■ PAMP = Pathogen‐Associated Molecular Patterns
◻ Repeating patterns of “non-self” molecules
structures (carbohydrate, protein, lipid, dsRNA)
■ PRR = Pattern Recognition Receptors
◻ Soluble (NLR, RLR)
◻ cell-associated (TLR, Lectin)
■ DAMP = Danger‐Associated Molecular Patterns
◻ Host molecules that appear in the wrong place
at the wrong time: ATP, IL‐1α, IL‐33, Chromatin-
binding protein (HMGB1)
 PRR Classes
■ Toll‐like receptors (TLRs)
◻ Human: TLR1-TLR10
◻ Mice : TLR10-TLR13
■ C‐type lectin receptors (CTLRs)
◻ Dectin‐1 (β‐glucans), Dectin‐2 (mannose), DC‐ SIGN, Clec9a
❖ NOD (nucleotide-binding oligomerization domain)‐like receptors (NLRs)
◻ PAMP dari NLRP3: LPS + toksin bakteri, induksi sekresi IL‐1β & IL‐18
❖ RIG(retinoic acid-inducible gene)-I-like helicase receptors (RLRs)
◻ PAMP: dsRNA, induksi sekresi IFNα & IFNβ
■ Scavenger reseptor, recognize various anionic polymers and acetylated
low-density lipoproteins.
■ Cytosolic DNA sensors
◻ Viral/bacterial DNA induces IL‐1β secretion and caspase‐1 activation
TLR (Toll-like reseptor)
 Cell communication
(Cytokines and Chemokines)
Cytokine nomenclature
 Type of immune response
■ Defined by distinct cytokine/cellular profiles
■ Named for the type of helper T cell
involved
■ T helper: Th1, Th2, Th17, Treg, Tfh
 ANTIGEN

Factors of ANTIGENICITY
■ Foreignness
■ Size (BM > 10.000 dalton)
■ Chemical structure (protein, polysaccarides)
■ Can undergo processing by the immune system
■ Has immunogenicity

IMMUNOGENISITY is determined by:

■ Species
■ Molecular size
■ Chemical composition and heterogenisity
■ Degrable
■ Dose & ports of entry
■ Host genetic
Ag Clasification
■ Struktur Kimia
- Protein
- Polisakarida
- Asam Nukleat
- Lipid
■ Cara kerja
- Thymus dependent
- Thymus independent
■ Epitop
- Unideterminent univalent
- Unideterminant multivalent
- Multideterminant multivalent
■ Sumber
- Eksogen
- Endogen
DETERMINAN ANTIGEN (Ag)
■ EPITOP/Determinan antigen:
◻ Bagian antigen yang kontak dengan daerah paratop

■ PARATOP:
◻ Daerah hipervariabel pada antibodi yang berkontak dengan epitop

■ Jumlah epitop ditentukan oleh:

◻ 1. Ukuran Ag
■ Ovalbumin (BM= 42.000 dalton → 5 epitop)
■ Tiroglobulin (BM= 700.000 dalton → ± 40 DA)
◻ 2. Kompleksitas
■ Glikolipid
■ Lipoprotein lebih imunogenik daripada lipid murni
 Epitop

https://bio.libretexts.org/Bookshelves/Microbiology/Book%3A_Microbiology_(Kaiser)/Unit_1 https://cwoer.ccbcmd.edu/science/microbiology/lecture/unit1/prostruct/u3fg1a.html
%3A_Introduction_to_Microbiology_and_Prokaryotic_Cell_Anatomy/2%3A_The_Prokaryoti
c_Cell_-_Bacteria/2.5%3A_Structures_Outside_the_Cell_Wall/2.5C%3A_Fimbriae_and_Pili
 ANTIBODY
■ Antibodies are glycoproteins that respond specifically to
Ag
■ gama globulin
■ Type of bond with Ag = NON COVALENT
■ Produced by PLASMA CELLS (B cells)

STRUCTURE
■ It consists of::
◻2 Heavy Chain (H=Heavy) 4 polypeptide with Y-shaped
◻ 2 Light Chain (L=Light)
 ANTIBODY STRUCTURE
■ H Chain (CH2) binds to oligosaccaride via N-
glycosidic bond
■ Carbohydrate Units: mannose, galactose,
fructose, acetyl-neuramin, glucosamine.

■ REGION
◻ 1.Constant/C (CH & CL)
◻ 2. Variable/V (VH & VL)
◻ 3. Hypervariable
 ANTIBODY

https://www.istockphoto.com/photos/antibody https://www.mdpi.com/2073-4468/7/2/18/htm
ANTIBODY
Hypervariable region
 Antibody classes

Class Heavy chain Light Chain

κ (Kappa) atau λ
IgG γ (Gamma)
(Lamda)
κ (Kappa) atau λ
IgA α (Alpha)
(Lamda)
κ (Kappa) atau λ
IgM μ (Mu)
(Lamda)
κ (Kappa) atau λ
IgE ε (Epsilon)
(Lamda)
κ (Kappa) atau λ
IgD δ (Delta)
(Lamda)
https://microbiologyinfo.com/antibody-structure-classes-and-functions/
 SECRETORY ANTIBODY (SIgA)

Peter JD, Sermes JM, Dennis RB., 2017, Roitt’s Essential immunology, 13th ed., Wiley-Blackwell
PERKEMBANGAN IgG → PLASENTA
Teori mekanisme sintesis Ab
■ Germ line
■ Setiap antibodi punya gennya masing-masing
■ Somatic
■ beberapa mutasi/rekombinasi membentuk gen antibodi
■ Gen manusia: 105 gen
■ Antibodi: 1010 jenis
Organisasi Germline lokus Ig manusia
 Rekombinasi somatik gen imunoglobulin

Kenneth P Murphy_ Charles A Janeway_ Paul Travers_ Mark Walport_ Allan Mowat_ All authors - Janeway's Immunobiology-Garland Science (2012).
Generation of Diversity in Ag
receptor genes
 Diversitas Antibodi

▪ Banyaknya segmen germline

▪ Variasi kombinasi V(D)J
▪ Penambahan nukleotida-P (palindrom)
▪ Penambahan nukleotida-N
▪ Junctional Flexibility
▪ Kombinasi asosiasi rantai H & L
▪ Hipermutasi somatik
Cytokine menginduksi sintesis Ab
■ IgG = IL-4, IL-5, IL-6, IL-13 + IFNγ
■ IgA = TGFβ, IL‐5
■ IgM = IL-4 + IL-5
■ IgE = IL-4
 Reaksi Antigen-Antibodi
▪ Ikatan non-kovalen (=ikatan enzim-substrat)
▪ Spesifik → digunakan untuk immunological
assays seperti:
▪ detesi Ag atau Ab
▪ diagnosis penyakit
▪ mengukur besarnya reaksi imun humoral
▪ identifikasi molekul biologis and
kepentingan medis
■ Ag dan Ab umumnya: Protein
■ Ikatannya non kovalen:
- Ikatan van der Waals
- Ikatan ion
- Ikatan Hidrofobik
- ikatan Hidrogen
■ Rumus sederhana:
Ag + Ab AgAb
■ Kekuatan reaksi dipengaruhi afinitas antibodi
Ikatan Antigen-Antibodi
 Afinitas dan Aviditas antibodi
■ Afinitas
o Kuantitatif/jumlah kekuatan ikatan
o Total kekuatan ikatan non-kovalen Fab-epitop
o Afinitas berfariasi

■ Aviditas
o Total afinitas dari beberapa binding site
o Kekuatas interaksi Ag-Ab sebenarnya pada sistem biologis
o Aviditas tinggi mengkompensasi afinitas rendah (Aviditas IgM
lebih tinggi dari IgG)
IKATAN Ag-Ab
 MHC
■ Struktur kimia
 MHC
■ Struktur kimia

■ MHC Manusia = HLA (Human Leucocyte antigen)

◻ MHC I = HLA-A, HLA-B, HLA-C
◻ MHC II = HL-DQ, HLA-DP, HLA-DR
◻ MHC III = gen lain yang berkumpul di dalam wilayah
kromosom MHC

■ Terdapat pada:
◻ MHC I = semua sel berinti termasuk APC
◻ MHC II = - APC (Makrofag, DC, sel B)
- Sel endotel kapiler dan sel epitel setelah
diinduksi oleh IFN-γ
 MHC
■ Struktur kimia

■ MHC Manusia = HLA (Human Leucocyte antigen)

◻ MHC I = HLA-A, HLA-B, HLA-C
◻ MHC II = HL-DQ, HLA-DP, HLA-DR
◻ MHC III = gen lain yang berkumpul di dalam wilayah
kromosom MHC

■ Terdapat pada:
◻ MHC I = semua sel berinti termasuk APC
◻ MHC II = - APC (Makrofag, DC, sel B)
- Sel endotel kapiler dan sel epitel setelah
diinduksi oleh IFN-γ
MHC
 TCR
■ Mendeteksi keberadaan antigen karena ditampilkan
sebagian kecil peptidanya bersama MHC.
■ Struktur TCR sangat mirip dengan Fab Ab
■ Terdiri dari 2 rantai: α dan β atau γ dan δ
(heterodimer)
◻ α:β TCR (TCR2)
◻ γ:δ TCR (TCR1)
TCR
MHC-TCR
 Serologi
◼ Adalah: Ilmu tentang cara mendeteksi indikator
infeksi di dalam serum pasien, misal: antibodi
(Ab) spesifik terhadap mikroba tertentu
◼ Uji serologi didasarkan atas ikatan spesifik antara
antigen (Ag) dan Ab
➢ Ag yang telah diketahui akan bereaksi/
berikatan dengan Ab yang belum diketahui di
dalam serum
➢ Sebaliknya Ab yang telah diketahui dapat
digunakan untuk mendeteksi Ag dalam serum
pasien
 Immunoassay (reaksi Ag-Ab)
■ Presipitasi
■ Aglutinasi
■ Netralisasi (antitoksin)
■ Antibody-dependent cell-mediated cytotoxicity
(ADCC)
■ The Complement activation membrane attack
Complex (MAC)
https://www.slideshare.net/DrYamnaZia/antigenantibody-reactions
 Immunoassay
KADAR BAHAN

RENDAH ( ng/ml, pg/ml ) TINGGI (mg/ml,ug/ml)

Hasil reaksi tak tampak Hasil reaksi DAPAT

DILIHAT
❖ Presipitasi
FAKTOR PENGUAT (LABEL)
❖ Aglutinasi
RIA EIA ICA
Faktor yang mempengaruhi hasil
imunoessay
◼Sifat dari Ag. (Ab = aglutinin, presipitin dll)
◼Elektrolit dan pH
◼Waktu dan suhu. Reaksi Ag-Ab terjadi dalam 2 tahap
a.Ikatan spesifik Ab -Ag/Hapten yang sesuai
b.Terjadi reaksi yg visibel (presipitasi dll)
◼Respon Imun Nonspesifik Bahan Humoral yg
normal/abnormal terdapat dalam sampel
◼Rasio Ag dan Ab
 PRESIPITASI
➢Adalah reaksi antara Ag dan Ab yang keduanya
terlarut.
➢Hasil reaksi positif berupa terbentuknya kompleks Ag-
Ab (anyaman/lattices)
 PRESIPITASI

http://florimont.info/message-3-345-reponse-au-defi-n1-
https://veteriankey.com/serological-diagnosis/
larc-de-precipitation-du-test-douchterlony.html
Kuantitas AB/Ag reaksi presipitasi:
◼Kualitatif → adanya perubahan fisik dari bahan
pemeriksaan. (+/-)
◼Semi kuantitatif ; ditentukan dengan pengenceran
serum secara progresif → Titer (1/10, 1/100, 1/640)
◼Kuantitatif ; ditentukan dengan menggunakan standar
→ kurva standar. Akurasi dicek dengan serum kontrol.
Hasilnya diinterpolasi ke dalam kurva baku. (pg/ml)

◼Presipitasi yang terbentuk dipengaruhi:

o Rasio Ag : Ab
o Aviditas Ab
❖Hasil reaksi di plotkan ke dalam kurva, akan terdeteksi 3
zona:
i. Zona Prozone ( >> Ag): sedikit kompleks Ag-Ab yang terbentuk
ii. Zona Equilibrium (Ag=Ab): terlihat presipitat
iii. Zone Postzone (>>Ab): sedikit kompleks Ag-Ab yang terbentuk
 AGLUTINASI
❖Adalah terikatnya Ab dan membentuk ikatan silang
pada sel/partikel dan membentuk agregat
Aglutinasi & Presipitasi
Widal Test
◼diagnosis infeksi Salmonella typhi dan S. paratyphi
◼Georges Ferdinand Widal (1896)
◼Pada demam typhoid akut, agglutinin O biasanya
dqpat didekteksi 6-8 hari setelah demam hari ke-1
dan agglutinin H setelah 10-12 hari.
◼Pengamatan: terbentuknya aglutinasi (reaksi silang
antara Ag dan Ab)
◼Antigen H dan O dari Salmonella typhi dan
Antigen H dari S. paratyphi
◼Antigen H: antigen flagel, Antigen O: antigen
somatik
◼Sampel serum di dilusi secara seri ( 1:20 1:40
1:80 1:160 dst)
Nilai tes Widal: titer Aglutinin (O dan H)
 NETRALISASI

⧫ Adalah terikatnya Ab ke epitop mikroba/molekul

terlarut (misal: toksin) sehingga mencegahnya
berikatan dengan sel inang
⧫ Umumnya Ab tersebut: IgG & IgA
Uji Waserman

◼= UJI LISIS IMUN & FIKSASI KOMPLEMEN

◼Komplemen di dalam plasma= 3 mg/ml
dalam bentuk inaktif
◼Jika bertemu dengan kompleks Ag-Ab
komplemen menjadi aktif (melalui jalur klasik),
dan menghasilkan berbagai jalur aktivasi
berupa lisisnya sel target
Prinsip Uji Komplemen
Enzyme-Linked ImmunoSorbent Assay
(ELISA)
• Tujuan: mendeteksi keberadaan Ab atau Ag pada sampel
• Jenis:
– Direct
– Indirect
– Sandwich
– Kompetitif
• Digunakan untuk:
– Alat diagnosis
– Quality control
• Indikator: Enzim