Professional Documents
Culture Documents
Summative Assessment 1
Summative Assessment 1
Source Text
Given the most recent election cycle, the current socio-political climate reflects a growing
reality of anti-intellectual sentiments across the United States.
While the digital age has ushered in one of the greatest eras of access to information,
unfortunately there does not seem to be a subsequent escalation in critically engaged thought
across the U.S. populous. Critical thinking, critical media literacy and intellectualism in
general appear to be declining in social value. In fact, recent studies indicate that the average
person is far less likely to decipher between factual versus non-factual popular and social
news and media. Additionally, even when fact checking occurs in real-time by accredited
research clearinghouses, as during presidential and vice-presidential debates, masses are
extremely likely to dismiss and defend non-reputable discourse as long as the talking figures
remain likable, charismatic, and/or of high entertainment value.
As a result, popular ideas that often emerge from spaces of opinionated belief and expression
are celebrated, circulated, and regurgitated at viral speeds versus sound evidence-based
knowledge grounded in the rigor of academic thought and they currently compete for equal
airtime in the academy under the guise of academic freedom.
networks.h-net.org/node/73374/announcements/170258/watched-academic-freedom-age-anti-
intellectualism
Translated text
Memandangkan kitaran pilihan raya yang paling baru, iklim sosio-politik semasa
menggambarkan realiti sentimen anti-intelektual yang semakin meningkat di seluruh
Amerika Syarikat. Walaupun era digital telah memasuki salah satu era akses maklumat yang
paling besar, sayangnya sepertinya tidak ada peningkatan selanjutnya dalam pemikiran yang
terlibat secara kritis di seluruh AS. Pemikiran kritis, literasi media kritis dan intelektualisme
pada umumnya nampaknya merosot dalam nilai sosial. Sebenarnya, kajian baru-baru ini
menunjukkan bahawa rata-rata orang jauh lebih mungkin untuk menguraikan antara berita
dan media popular dan bukan fakta dan fakta. Selain itu, walaupun pemeriksaan fakta berlaku
secara real-time oleh pejabat penyelidikan yang diakreditasi, seperti semasa perbahasan
presiden dan naib presiden, massa sangat mungkin menolak dan mempertahankan wacana
yang tidak bereputasi selagi tokoh yang bercakap tetap disukai, karismatik, dan / atau
mempunyai nilai hiburan yang tinggi.
Akibatnya, idea-idea popular yang sering muncul dari ruang kepercayaan dan ekspresi yang
disuarakan disambut, diedarkan, dan dimunculkan kembali dengan kecepatan viral
berbanding pengetahuan berdasarkan bukti yang kukuh yang didasari oleh ketegasan
pemikiran akademik dan mereka kini bersaing untuk tayang udara yang sama di akademi
kedok kebebasan akademik.
Post edit
Keadaan sosio-politik semasa mewakili realiti pandangan anti-intelektual yang semakin
meningkat di seluruh Amerika Syarikat, memandangkan kitaran pilihan raya terakhir. Semasa
era digital telah mengikuti salah satu era mengakses maklumat yang paling luas, malangnya
tiada peningkatan selanjutnya dalam pandangan yang terlibat secara kritis di seluruh AS.
Pada umumnya, pemikiran secara kritis, literasi media kritis dan idealisme telah merosot
dalam nilai sosial. Sebenarnya, kajian baru-baru ini membuktikan bahawa purata orang jauh
lebih untuk menjelaskan antara berita dan media popular serta fakta dan bukan fakta.
Tambahan pula, penelitian fakta berlaku dalam masa tersingkat oleh pejabat penyelidikan
yang diakreditasi seperti semasa perbahasan presiden dan naib presiden. Oleh itu, massa
mungkin menolak dan mempertahankan wacana yang tidak bereputasi selagi tokoh yang
bercakap tetap disukai, karismatik, dan / atau mempunyai nilai hiburan yang tinggi.
Secara kesimpulannya, idea-idea umum yang sering timbul dari ruang kepercayaan dan
ekspresi yang dipercaya, disambut, dikongsi dan dimunculkan semula pada kadar viral
berbanding maklumat berdasarkan bukti yang kukuh berkaitan kepada pemikiran yang keras
dan kini bersaing di akademik dengan kedok akademik kebebasan untuk tempoh udara yang
adil.
Report
Problem 1 : Long sentences difficult to translate
ST : Additionally, even when fact checking occurs in real-time by accredited research
clearinghouses, as during presidential and vice-presidential debates, masses are extremely
likely to dismiss and defend non-reputable discourse as long as the talking figures remain
likable, charismatic, and/or of high entertainment value.
GT : Selain itu, walaupun pemeriksaan fakta berlaku secara real-time oleh pejabat
penyelidikan yang diakreditasi, seperti semasa perbahasan presiden dan naib presiden, massa
sangat mungkin menolak dan mempertahankan wacana yang tidak bereputasi selagi tokoh
yang bercakap tetap disukai, karismatik, dan / atau mempunyai nilai hiburan yang tinggi.
TT : Tambahan pula, penelitian fakta berlaku dalam masa tersingkat oleh pejabat
penyelidikan yang diakreditasi seperti semasa perbahasan presiden dan naib presiden. Oleh
itu, massa mungkin menolak dan mempertahankan wacana yang tidak bereputasi selagi tokoh
yang bercakap tetap disukai, karismatik, dan / atau mempunyai nilai hiburan yang tinggi.
Explanation : The long sentence difficult to translate because it can be misunderstanding of
the concept of the text. So that, we avoided too much of modulated sentence. Moreover, we
used easy and understandable words rather than difficult words.
GT : Selain itu, walaupun pemeriksaan fakta berlaku secara real-time oleh pejabat
penyelidikan yang diakreditasi, seperti semasa perbahasan presiden dan naib presiden, massa
sangat mungkin menolak dan mempertahankan wacana yang tidak bereputasi selagi tokoh
yang bercakap tetap disukai, karismatik, dan / atau mempunyai nilai hiburan yang tinggi.
TT: Tambahan pula, penelitian fakta berlaku dalam masa tersingkat oleh pejabat penyelidikan
yang diakreditasi seperti semasa perbahasan presiden dan naib presiden.