Professional Documents
Culture Documents
PENELITIAN (Sosiologi) - Nailah Fairish Diandrasari (23) X IPS 1
PENELITIAN (Sosiologi) - Nailah Fairish Diandrasari (23) X IPS 1
TAHUN
(DI MTS NEGERI 6, TELUKNAGA, KABUPATEN TANGERANG)
Disusun oleh :
NAILAH FAIRISH DIANDRASARI (23)
16655
tugas akhir semester genap mata pelajaran Sosiologi tahun pembelajaran 2021/2022,
dengan melakukan penelitian penyebab terkait tawuran yang terjadi di MTS Negeri 6,
Tangerang tahun pembelajaran 2021/2022 yang memakan korban jiwa yaitu seorang
sekolah, melalui media tidak langsung, dengan pencarian informasi di internet. Yang
menjadi objek penelitian adalah para siswa/i MTS Negeri 6 Tangerang. Sumber data
berasal dari berita berisi dokumentasi dan wawancara terkait kasus tawuran tersebut di
internet.
Hasil penelitian menunjukkan tawuran antar dua kubu pelajar yang terlibat
bentrok pada Senin 3 Maret 2022 itu melibatkan kurang lebih 24 anak yang sudah
diamankan dengan tiga orang yang dicurigai sebagai pelaku. Bukti yang ditemukan,
tajam seperti samurai dan celurit. Aksi menggunakan senjata tajam ini berakhir
menewaskan salah seorang pelajar MTSN 6 akibat terkena sabetan senjata tajam.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi sehingga saya dapat
Saya sebagai penulis sangat sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
Dengan kerendahan hati disertai ucapan terima kasih, semoga karya saya dapat
bermanfaat bagi diri saya sendiri juga khalayak banyak, serta dapat digunakan untuk
hal-hal baik.
Penyusun
NAILAH F. D.
DAFTAR ISI
BAB 1
Pendahuluan
Tawuran antar pelajar merupakan fenomena sosial yang sering dan biasa atau
lumrah terjadi di Indonesia, bahkan tawuran sudah seperti menjadi kegiatan rutin dari
pelajar yang menginjak usia remaja. Tawuran antar pelajar sering terjadi di kota-kota
peradaban yang maju, tetapi itu terjadi di kota-kota kecil. Para pelajar remaja yang
sering melakukan aksi tawuran tersebut lebih senang melakukan perkelahian di luar
Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif yang
dilakukan oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang yang
terpelajar pun leluasa melakukan hal-hal yang bersifat anarkis, premanis, dan rimbanis.
Bentrok/tawuran yang dilakukan oleh pemuda-pemuda tersebut jelas akan berakibat dan
berdampak buruk. Dampak dan akibat buruk yang ada di antaranya seperti fasilitas umum
yang di rusak, korban luka-luka bahkan tewas, dan mungkin tidak jarang terjadi adalah
salah sasaran.
Selain hal di atas, bagi masyarakat setempat di area lokasi bentrokan/tawuran pasti
juga terkena dampaknya, seperti harta benda mereka rusak atau hilang dan terkadang
warga yang berniat melerai pun jadi korban. Oleh sebab itulah, peristiwa tersebut
digolongkan menjadi bencana sosial, seperti isi dari Undang Undang No. 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana, "Bencana Sosial adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia
yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror."
tentang hal itu, karena kasus tawuran pelajar masih terus terjadi di berbagai daerah
Indonesia. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2021 ada 188
Dalam masa remaja juga disebutkan sebagai masa badai dan stress (storm and
stress) yaitu suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari
perubahan fisik dan kelenjar. Meningginya emosi disebabkan karena remaja berada
dalam sebuah tekanan yang menuntutnya untuk menjadi harapan baru yang baik di
masa depan. Keadaan tertekan semacam ini juga dapat menyebabkan gagalnya seorang
oleh remaja, misalnya tumbuh dalam keluarga yang berantakan, kemiskinan dan lain
sebagainya. Namun ada peran yang dilakukan oleh keterampilan atau kecerdasan
emosional yang melebihi kekuatan keluarga dan ekonomi, dan peran itu sangat penting
dalam menentukan sejauh mana remaja atau seorang anak tidak dipengaruhi oleh
kekerasan atau sejauh mana mereka menemukan inti ketahanan guna menanggung
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis
berikut :
1. Manfaat teoritis
tawuran.
2. Manfaat praktis
a) Bagi penulis
antar pelajar Umur 16-18 Tahun di MTS Negeri 6, Tanjung Pasir, Teluknaga,
Kabupaten Tangerang.
b) Bagi Guru
Mengetahui lebih lanjut tentang tawuran antar pelajar sehingga dapat mencari
cara pencegahan yang tepat dan dapat membimbing murid agar tidak mengikuti
tawuran.
c) Bagi Siswa
Mengetahui seberapa buruknya tawuran itu sehingga sadar untuk tidak terlibat
dalam tawuran, yang dapat membahayakan diri sendiri juga orang lain.
d) Bagi masyarakat
lingkungan masing-masing.