Professional Documents
Culture Documents
ORCHIDAMOTY
Nusa Tenggara Barat
ABSTRACT
2
PENDAHULUAN
Manusia masa depan memiliki kesadaran diri yang jelas serta kemampuan
beradaptasi terhadap perubahan, termasuk melakukan perubahan yang signifikan
dalam dinamika perubahan yang cepat. Mahasiswa sebagai agen perubahan bahkan
pengarah perubahan sudah sewajarnya menjadi garda terdepan yang membawa
angin segar bagi pembangunan bangsa Indonesia ini, dimanapun mereka berada.
Sejarah mencatat bahwa dalam semua gerakan inovasi selalu dicanangkan oleh anak
muda. Jika kita melihat sejarahnya, proklamasi kemerdekaan Indonesia dan
reformasi yang terjadi di Indonesia dimulai oleh kaum muda. Hal ini terjadi karena
karakteristik anak muda yang memiliki cita-cita tinggi, mau bekerja keras dan
memiliki cita-cita yang besar untuk menatap masa depannya.
3
PENGALAMAN
Saya dibesarkan dari lingkungan keluarga yang selalu mengingatkan bahwa saya
harus menjadi seseorang yang membawa perubahan bagi perekonomian keluarga.
Pendiktean tersebut kurang lebih menjadi dasar dari segala tindak dan kelakuan saya
sebagai manusia yang sangat individualis, mengedepankan segala pencapaian diri
yang terkurung dalam lingkup-lingkup akademis, karena sampai beberapa tahun
lalu, itulah satu-satunya cara bertahan dan diakui berprestasi oleh masyarakat.
Namun seiring waktu, saya menyadari, bahwa kemampuan dan kecerdasan
bersosialisasi, emosional, kepemimpinan, membawa banyak pemimpin besar dunia
pada puncak kejayaannya. Walau demikian hal tersebut tidak serta merta
menjadikan saya seseorang yang beralih dari pemgejaran terhadap prestasi-prestasi
akademik ke arah non akademik. Langkah pertama yang saya lakukan, adalah
mengambil bagian sebagai anggota di dua organisasi kampus saat masih menjadi
mahasiswa baru yakni di English Club dan Forum Kajian Ekonomi Islam.
Keikutsertaan saya tersebut, yang walaupun tidak seaktif yang pengurus organisasi
harapkan, setidaknya telah membawa saya pada banyak pemikiran baru. Bahwa
saya bertemu dengan banyak kepala yang rela dipangkas waktu tidurnya untuk
mengabdi bagi mahasiswa yang bahkan tidak tahu mereka bekerja untuknya,
meluangkan tenaga, pikiran, bahkan materi. Hingga kutipan Anies
Baswedan yang berbunyi “Your High GPA Will Get You To Job Interview, But It’s
Your Leadership, That Will Get You The Future”, membuat saya tersadar, bahwa
kita tidak harus terkotakan kotakan dalam akademik atau non akademik untuk jadi
hebat jika kita bisa berkontribusi dan mengambil peran pada keduanya secara
maksimal.
4
Hingga pada akhirnya, hal tersebut mengantarkan saya menjadi Ketua
Umum English Club FEB UNRAM 2021, dan Sekretaris Jenderal BEM FEB
UNRAM pada 2022. Tahun tahun penuh suka dan duka cita, perihal bagaimana
saya ingin terus beprestasi secara akademik namun juga tidak ingin melalaikan
amanah di organisasi. Keterlibatan tersebut membuat saya menyadari bahwa skill
kepemimpinan, manajemen waktu, manajemen konflik, manajemen organisasi,
manajemen acara, membawa kita pada banyak pencapaian dalam hidup. Namun saat
sebagai mahasiswa Fast Track (Mahasiswa yang menempuh pendidikan S1 dan S2
secara bersamaaan), saya melihat bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan
seseorang maka akan semakin tidak tertarik mereka terhadap tawarantawaran hidup
berorganisasi terutama di lingkungan kampusm, bahkan dengan adanya Merdeka
Belajar Kampus Merdeka, organisasi semakin kehilangan pamor dan pengikutnya.
Mahasiswa berbondong-bondong mengejar wadah pengembangan diri sendiri,
terutama karena tidak adanya apresisasi dari kampus terhadap mahasiswa yang aktif
berorganisasi kecuali piagam. Jarang sekali saya melihat orang-orang yang pintar
secara akademik, turut ambil bagian dalam organisasi kampus.
5
HARAPAN
RENCANA AKSI
6
Sebagai anak bangsa yang berkeinginan kuat untuk mengadakan
serangkaian upaya untuk mencetak bibit-bibit pemimpin masa depan yang siap
memperbaiki keadaan bangsa di masa depan saya meyakini bahwa mahasiswa tidak
hanya dituntut untuk belajar atau hanya sekedar mencari pengalaman saja demi
mendapatkan gelar sarjana. Esensi seorang mahasiswa sejatinya mengemban cukup
banyak tanggung jawab sebagai pemuda bangsa. Tidak hanya permasalahan di
ranah kemanusiaan saja, mahasiswa juga dituntut mampu menggali solusi atas
segala permasalahan-permasalahan bangsa yang hadir baik di internal kampus
maupun eksternal kampus.