You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIK MATA KULIAH

PENYEHATAN UDARA

PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN SAMPEL UDARA PARAMETER CO 2, SO2,


dan Angka Kuman

Dosen Pembimbing : Sigid Sudaryanto, SKM,M.Pd

Disusun oleh :

Kelas B

Dhiya Khairina M (P07133221055)


Lateifah Nur Hidayah (P07133221057)
Rengganis Hanifah Putri (P07133221062)
Salsabila Dian Styowati (P07133221065)
Mar’ah Qonita R.A (P07133221072)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya .
Kami dapat menyelesaikan tugas makalah laporan praktikum Pengukuran dengan tepat
waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyehatan Udara . Selain
itu, makalah ini bertujuan agar mahasiswa mampu melakukan pengambilan sampel udara
parameter CO2, SO2 dan Angka Kuman , dan mampu melakukan analisis hasil dari sampel
udara parameter CO2, SO2 dan Angka Kuman.
Kami sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing yang telah mengampu
praktikum mata kuliah Penyehatan Udara . Kami menyadari sepenuhnya bahwa
penyusunan laporan Praktikum Pengukuran ini masih banyak kekurangan serta jauh dari
sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan, oleh karena itu kami dengan tulus
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga dapat digunakan
untuk perbaikan lebih lanjut. Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi kami khususnya serta bagi pembaca pada umumnya.

Tim Penyusun

Yogyakarta, 28 April 2022


PEMERIKSAAN SAMPEL UDARA PARAMETER CO 2
1. Lokasi Pengukuran

Lokasi pengambilan dan pemeriksaan sampel CO2 berlokasi di Laboratorium


Mikrobiologi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

2. Waktu Pengukuran

Hari : Senin

Tanggal : 25 April 2022

Pukul : 10.30-12.30

3. Alat dan Bahan

Alat :

● Midget impinger
● Pompa sampling udara
● Corong kaca 6cm
● Lemari pengering/ Oven
● Desikator
● Neraca analitik
● Pinset

Bahan :

● Larutan penyerap CO2


● Kertas saring whatman
● Aquadest
4. Prosedur Kerja
1) Kertas saring yang sudah dikeringkan dengan cara dimasukkan dalam lemari
pengering pada suhu kurang lebih 105oC selama 1 jam selanjutnya
dimasukkan dalam desikator selama 30 menit kemudian ditimbang dengan
neraca analitik dan diperoleh berat kontan. Sebagai berat awal kertas saring
(berat A)
2) Kemudian masukkan 10 ml larutan penyerap CO2 ,ke dalam midget impinger
selanjutnya dilakukan sampling dengan kecepatan aliran udara 1,10 lpm
selama 20 menit
3) Setelah sampling selesai, larutan penyerap disaring dengan kertas saring .
kemudian midget impinge dibilas dengan aquadest berulang kali dan air
bilasan tersebut disaring juga dengan kertas yang sama.
4) Kertas saring yang telah mengandung endapan tersebut dimasukkan kedalam
lemari pengering pada suhu 90oC selama 30 menit . selanjutnya dimasukkan
kedalam desikator selama 15 menit dan ditimbang (berat B)

6. Hasil
Berat awal kertas Berat akhir kertas Selisih berat kertas
saring (A) saring (B) saring

52,1203 53,5551 1,4348

Kecepatan aliran udara : 2 lpm

Waktu sampling : 30 menit

Berdasarkan data yang diperoleh , maka dapat dilakukan perhitungan kadar CO2 udara
dengan cara :

Kadar CO2 udara = (52,5551 − 52,1203 )


x 218,5
2 𝑥 30

= 5,225

7. Analisis dan Pembahasan

Karbon dioksida (CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa
kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan
sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan
standar dan hadir di atmosfer bumi. Gas CO2 adalah gas yang dihasilkan dari
pembakaran dan proses metabolisme pada organisme hidup. Karena karbon
dioksida adalah hasil metabolisme manusia, konsentrasi gas ini sering
digunakan untuk menunjukkan apakah udara segar cukup banyak dalam suatu
ruangan. Karbon dioksida dengan tingkat sedang sampai tinggi dapat
menyebabkan sakit kepala dan kelelahan, serta konsentrasi karbon dioksida
yang lebih tinggi dapat menyebabkan mual, pusing, dan muntah. Kehilangan
kesadaran dapat terjadi pada konsentrasi yang sangat tinggi. Untuk mencegah
atau mengurangi konsentrasi karbon dioksida yang tinggi di gedung atau
ruangan, udara segar harus dipasok ke area tersebut.

Menurut ASHRAE 62-2001, standar batas konsentrasi CO2 dalam


ruangan tidak melewati 1.000 ppm. Kadar CO2 merupakan indikator untuk
mengetahui efektif tidaknya sistem ventilasi dalam ruangan yang bersangkutan.
Kadar CO2 dalam suatu ruangan harus diusahakan < 1.000 ppm.

Dari hasil perhitungan mengenai kadar CO2 udara dalam ruangan, kadar
CO2 dalam laboratorium mikrobiologi Poltekkes Yogyakarta termasuk dalam
keadaan sangat baik karena tidak melebihi batas aman yang telah ditetapkan,
yaitu 1000 ppm. Namun hal ini dapat berubah suatu saat apabila keadaan dalam
ruangan berbeda, seperti jumlah orang yang bertambah, ataupun aktivitas
laboratorium lainnya yang dapat menimbulkan adanya gas CO2.
8. Saran dan masukkan

Saran dari penyusun, sebaiknya ketika hendak melakukan uji laboratorium,


setiap tim harus memahami dengan benar prosedur kerja dan materi yang akan
dipraktekkan agar menghindari kesalah teknis dalam pelaksanaan praktik yang dapat
menimbulkan kerugian, baik waktu maupun materi. Selain itu juga ketelitian dalam
mengamati setiap perubahan angka pada alat perlu ditingkatkan sehingga mengurangi
ketidakakuratan hasil akhir perhitungan.

9. Referensi

keputusan-menteri-kesehatan-republik-indonesia-nomor-1405-menkes-sk-xi-20
02/

https://www.alatuji.com/article/detail/885/hati-hati-apakah-udara-ruangan-anda
-memiliki-kadar-co2-yang-tinggi

http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_41
8431783346.pdf

10. Dokumentasi
PEMERIKSAAN SAMPEL UDARA PARAMETER SO 2

1. Lokasi Pengukuran

Lokasi pengambilan dan pemeriksaan sampel SO2 berlokasi di Laboratorium


Mikrobiologi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

2. Waktu Pengukuran

Hari : Senin

Tanggal : 25 April 2022

Pukul : 10.30-12.30

3. Alat dan Bahan

Alat :

● Pompa sampling udara


● Midget impinger
● Pipet ukur
● Tripod
● Tabung sampel
● Komparator

Bahan :

● SO2 in air test kid


● Larutan penyerap SO2
● Aquadest

5. Prosedur kerja

1. Sebanyak 10 ml larutan penyerap SO2 dituangkan kedalam midget impinge .


midget impinge dihubungkan dengan pompa sampling udara dan dipastikan
bahwa tabung panjangnya tercelup kedalam larutan.

2. Melakukan sampling selama 20 menit dengan kecepatan aliran udara diatur 1,6
liter per menit (lpm)

3. Setelah sampling selesai , larutan penyerap dituangkan ke tabung kecil (02330)


sampai tanda garis.

4. Tambahkan 1 sendok reagen SO2 dengan menggunakan sendok ukuran 0,25 g


(0645) kemudian tabung ditutup dicampur hingga bubuknya larut

5. Tambahkan 1 ml NaOH 1 N dengan menggunakan pipet 1 ml (0354), kemudian


ditutup dan dibolak balik beberapa kali hingga tercampur .
6. Masukkan kedalam tabung besar (0204) diisikan 2 ml indicator SO2 dengan
menggunakan pipet 1 ml yang lain .selanjutnya tabung ditempatkan

7. Dituangkan isi tabung kecil ke tabung yang besar, yang telah diisi larutan
indikator SO2 . kemudian ditutup dan segera dibolak balikan kurang lebih 6 kali
sambil memegangi tutup tabung tersebut kuat kuat dengan jari telunjuk.

8. Ditunggu selama 15 menit. Selanjutnya tabung ditempatkan kedalam komparator


dan cocokan warna sampel dengan indeks standar warna . dicatat nomor indeks
warna standar yang sesuai dimasukkan ke dalam tabel kalibrasi SO2 udara pada
lama waktu sampling yang digunakan . Kemudian dicatat hasil kadar SO2 di
udara dalam satuan ppm.

6. Hasil

Data Pemeriksaan

Lama sampling : 30 menit

Kecepatan aliran udara : 1 lpm

Nomor indeks warna komparator :8

Tabel kalibrasi SO2 (dalam ppm)

Waktu Nomor Index Warna Komparator


(Menit)
1 2 3 4 5 6 7 8

10 0,00 0,14 0,29 0,38 0,48 0,57 0,67 0,76

30 0,00 0.06 0,10 0,13 0,16 0,19 0,22 0,25

60 0,00 0,03 0,05 0,06 0,08 0,10 0,11 0,13

90 0,00 0,02 0,03 0,04 0,05 0,05 0,07 0,06

Maka berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar SO2 udara adalah 0,25 ppm

7. Analisis dan Pembahasan

Karakteristik gas SO2 dapat menyebabkan kerusakan bagi manusia. Dampak SO2
untuk berbagai aspek kehidupan ialah, bagi kesehatan manusia dapat menyebabkan iritasi
pada saluran pernapasan manusia, bronkhitis, dan emfisema. Kerusakan yang akan terjadi
terhadap tanaman yang terdapat gas SO2 di udara yaitu nekrosis. Efek sulfur dioksida juga
berpengaruh kepada material pembuat dinding bangunan yaitu korosi.

Pengukuran kadar SO2 yang berada di udara dilakukan menggunakan midget


impinger yang dihubungkan dengan pompa sampling udara. Gas SO2 akan terserap kedalam
larutan penyerap SO2, kemudian ditambahkan reagen SO2 dan NaOH. kemudian setelahnya
akan dicocokkan dengan indeks warna standar yang sesuai dimasukkan ke dalam tabel
kalibrasi SO2 udara pada lama waktu sampling yang digunakan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
dan Industri, standar parameter SO2 di tempat kerja(perkantoran) 2 ppm. Dari hasil
pengukuran yang didapat kadar SO2 di dalam ruang lab mikrobiologi 0,25 ppm yang berarti
tidak mencapai batas aman dan harus dipertahankan agar tidak terdampak bahaya gas SO2.

8. Saran dan masukan

Penelitian masih harus dilakukan secara berkala dan mendetail, sehingga tidak
terdapat kesalahan. Konsentrasi SO2 yang rendah dan tidak mencapai batas aman harus teru
dipertahankan.

9. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 Tentang


Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.

HIKMATULLAH, Fajar Ramadani; PUTRA, Alfandias Seysna. PENENTUAN


KONSENTRASI SULFUR DIOKSIDA (SO2) DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PARAROSANILIN DI SEKITAR FAKULTAS PERTANIAN DETERMINATION OF
CONCENTRATION OF SULFUR DIOXIDE (SO2) USING PARAROSANILIN METHOD
AROUND.

10. Dokumentasi
PEMERIKSAAN SAMPEL UDARA PARAMETER ANGKA KUMAN

1. Lokasi pengukuran

Lokasi pengambilan dan pemeriksaan sampel parameter Angka kuman berlokasi di


Laboratorium Parasitologi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

2. Waktu hari tanggal

Hari : Senin

Tanggal : 25 April 2022

Pukul : 10.30-12.30

4. Alat

Alat :

● Microbiology Automatic Sampler


● Midget Impinger steril
● Lampu bunsen
● Air Pump
● Kertas Label
● Pipet Steril
● Inkubator
● Cawan Petri
● Colony Counter
● Alat Tulis

Bahan :

5. Prosedur kerja

1. Buka tutup MAS


2. Masukkan petridish
3. Tutup kembali MAS , Selanjutnya Tekan tombol “ On”
4. Pilih waktu pemaparan dan volume udara, kemudian tekan tombol “ Start”, lalu tekan
tombol “OK”
5. Tunggu kurang lebih 1 menit sampai proses selesai , Setelah itu ambil petridish
6. Selanjutnya tekan tombol “Menu” pilih “Shut Down”
o
7. Kemudian petridish di inkubator pada suhu 37 C selama 2 x 24 jam , lalu kemudian
hitunglah angka kuman
6. Hasil
𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑘𝑢𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑠𝑡𝑟𝑖𝑝
Angka Kuman Udara = 40 𝑙𝑡 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛
x 1000

404
= 40 𝑙𝑡 𝑥 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
x 1000

= 10.100 koloni/m³

7. Analisis dan Pembahasan


Dari hasil pengukuran kuman dalam ruang menggunakan alat Microbiology
Automatic Sampler yang diletakkan pada Laboratorium Parasitologi Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta sebesar 10.100 koloni/m³. Alat tersebut ditinggalkan selama 1 menit dalam
keadaan ruang tidak terdapat orang didalamnya. kemudian petridish di inkubator pada suhu
37℃ selama 2 x 24 jam. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri, standar baku mutu angka kuman diperbolehkan <700 koloni/m³.
Maka dapat diketahui bahwa kuman udara pada Laboratorium Parasitologi Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta melebihi baku mutu yang telah ditetapkan.
8. Saran dan masukan
Masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendetail sehingga dapat dipastikan
kebenarannya. tingginya angka kuman pada ruang harus diturunkan/dikurangi hingga berada
dalam standar baku mutu yang telah ditetapkan, karena hal tersebut dapat berdampak pada
kesehatan dan lingkungan sekitarnya. dapat dilakukan sterilisasi untuk menurunkan tingginya
angka kuman dalam ruang.

9. Referensi
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
10. Dokumentasi

You might also like