You are on page 1of 45
+ Kertas gambar A4, lengkap dengan etiketnya, + Cantumkan ukuran sesuai dengan gambarnya! puoucaN 4. KEGIATAN BELAJAR IV : TOLERANSI DAN SUAIAN a. Tujuan kegiatan pembelajaran, peserta diklat dapat : 1) Mencantumkan toleransi ukuran pada gambar kerja 2) Mencantumkan toleransi geometris pada gambar kerja. 3) Mencantumkan tanda pengerjaan pada gambar kerja. 4) Menentukan besarnya nilai toleransi. 5) Menghitung nilai toleransi. 6) Mencantumkan nilai toleransi pada gambar susunan, 7) Menggambar diagram toleransi dalam sistem suaian lubang. 8) Menggambar diagram toleransi pada sistem suaian poros, 9) Menggambar pandangan dan potongan dengan sistem proyeksi di kuadran T lengkap dengan ukuran dan toleransinya. 10) Menggambar pandangan dan potongan dengan sistem proyeksi di kuadran III lengkap dengan ukuran dan toleransinya. 17 b, Materi pembelajaran ‘A, PENGERTIAN TOLERANSI 1. Definisi toleransi Tidaklah mudah untuk mencapai ukuran yang tepat, sesuai dengan yang tercantum dalam gambar. Banyak faktor yang mempengaruhinya, misal : + Faktor alat (alat potong). ‘+ Faktor mesin (presisi tidaknya mesin yang digunakan). + Faktor alat ukur. ‘+ Faktor temperatur dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi ketepatan ukuran dari benda kerja tersebut. Untuk mencapai ukuran yang tepat, merupakan hal yang sult. Selalu terjadi penyimpangan dari ukuran — ukuran dasarnya Misalnya : lebih besar, lebih kecil atau mungkin sama dengan ukuran dasarnya. Ukuran dasar yaitu ukuran yang tercantum dalam gambar kerja Selama penyimpangan tersebut dalam Kategori memenuhi syarat, maka produk yang menyimpang dari ukuran dasarnya tersebut dapat diterima. Sebaliknya, jika penyimpangan ukuran diluar kategori memenuhi syarat maka produk tersebut tidak dapat diterima, karena ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil dari ukuran yang diminta. Sebagai batasan kategori memenuhi syarat, kita harus memberikan dua batasan ukuran yang diperbolehkan yaitu : 1, Batasan ukuran maksimum yang diperbolehkan. 2. Batasan ukuran minimum yang diperbolehkan atau diizinkan. Perbedaan dua batasan ukuran yang diperbolehkan atau diizinkan disebut toleransi. Contoh : Para sisiwa yang sedang praktek kerja bangku atau mesin, ditugaskan untuk membuat benda kerja sesuai dengan petunjuk — petunjuk yang diberikan oleh bapak guru, dengan bentuk dan ukuran yang tersedia dalam job (gambar kerja)- ya. Setelah para siswa selesai melaksanakan praktek, benda kerja dikumpulkan dan diperiksa. Sekarang timbul pertanyaan : 1. Apakah benda kerja satu dengan benda kerja lainnya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama? Tentu tidak sama, ada yang terlalu kecil ada pula yang tepat. 2, Bagaimana benda kerja yang mempunyai ukuran ~ ukuran terlalu besar dan terlalu kecil tersebut dapat diterima? 118 Untuk diterima atau tidaknya, guru telah memberikan toleransi yang telah dicantumkan dalam gambar kerjanya, misainya ukuran yang tercantum dalam gambar kerjanya adalah @ 40 * “8, artinya ukuran yang maksimum yang diperbolehkan atau yang dapat diterima adalah 40 + 0,5 = 40,5 mm, sedangkan ukuran minimum yang diperbolehkan adalah 40 - 0,5 = 39,5 mm. Jadi, ukuran — ukuran antara 39,5 sampai dengan 40,5 merupakan ukuran — ukuran yang dapat diterima. Ukuran ~ ukuran di luar ketentuan tersebut, belum dapat diterima, Misalnya ukuran yang masih besar, masih dapat dikerjakan lagi sampai batas ukuran yang diinginkan; tetapi ukuran — ukuran yang kurang dari 39,5 mm, dianggap gagal atau pekerjaannya harus diganti. Berapa toleransi yang diberikan oleh guru tersebut? Toleransi dapat dihitung sebagai berikut Ukuran maksimum yang diizinkan Ukuran minimum yang diizinkan Toleransinya Pencantuman toleransi pada gambar kerja Job atau gambar kerja yang dibuat harus mencantumkan toleransinya. Hal ini untuk memudahkan operator dalam menentukan batasan ukuran minimum dan ukuran maksimum yang diizinkan. Jika produk yang dibuat merupakan suku cadang yang harus dirakit satu sama lain menjadi suatu mesin yang berfungsi, maka pencantuman toleransinya harus memenuhi fungsi dari suku cadang tersebut. Poros yang dipasang pada bantalannya (dalam keadaan fungsi longgar), akan memiliki toleransi yang berbeda dengan blok silinder yang dipasang pada blok mesin dengan jalan di press (kaku). Pada umumnya, toleransi yang harus diberikan atau dicantumkan pada gambar kerja ada dua macam : 1. Toleransi untuk poros, yang meliputi benda — benda padat bulat, segiempat dan bentuk — bentuk prisma lainnya 2. Toleransi ntuk lubang, yang meliputi lubang bulat (bor), lubang pada bantalan, alur pasak, rongga - rongga pada blok mesin, celah antara dua bidang (alur pasak) dan semacamnya. 119 B, ISTILAH — ISTILAH PADA TOLERANSI Sebagaiman tadi dijelaskan, toleransi merupakan perbedaan dua ukuran yang diperbolehkan, yaitu perbedaan antara ukuran maksimum dan ukuran minimum yang diperbolehkan. Toleransi meliputi toleransi poros dan toleransi lubang. Untuk jelasnya, dapat kita lihat pada gambar 2.146 berikut. bE my oe Keterangan : 1 Ukuran nominal (uk.nom.) Ukuran nominal yaitu ukuran benda yang dibulatkan sampai dengan ukuran mm dan merupakan ukuran patokan yang dijadikan batas — batas ukuran yang dizzinkan. Ukuran minimum (uk.min.) Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang dizinkan, baik untuk porosmaupun untuk lubang. Ukuran maksimum (uk.maks.) Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang diizinkan, baik untuk poros maupun untuk lubang. Penyimpangan membesar Penyimpangan membesar yaitu perbedaan ukuran antara ukuran nominal dan ukuran maksimumnya yang diizinkan (baik untuk poros maupun untuk lubang). Penyimpangan mengecil Penyimpangan mengecil yaitu perbedaan ukuran antara ukuran nominal dan ukuran minimumnya yang diizinkan (baik untuk poros maupun untuk lubang). Toleransi umum Untuk gambar — gambar dengan ukuran tanpa persyaratan ketelitian khusus atau ukuran tanpa keterangan dan kita dapat memberikan catatan secara umum, nilai - nuilai penyimpangan 120 yang dizinkan disebut to/erans/ umum, Sesuai dengan ISO 2786, ukuran — ukuran tanpa keterangan terikat oleh toleransi unum, C. TOLERANSI KHUSUS DAN TOLERANSI UMUM 1, Toleransi khusus Untuk gambar — gambar yang memerlukan ketelitian khusus, dalam pencantuman ukurannya harus diberi toleransi khusus sesuai dengan standar IS0/R286. Toleransi ini disebut juga Toleransi Standar Internasional (IT). a. Simbol kualitas toleransi standar Dalam sistem toleransi standar internasional (IT), kualitas toleransi dibagi menjadi 18 macam kualitas, yaitu : IT 01; IT 00; IT 1; IT 2; IT 3; ...; IT 16, Kualitas toleransi tersebut meliputi toleransi untuk pekerjaan yang sangat teliti, misalnya pekerjaan - pekerjaan pada instrumen, alat ukur, optik dan semacamnya; pada pekerjaan seperti ini dipakai kualitas IT 01 sampai dengan IT 4. untuk IT 5 sampai dengan IT 11 adalah kualitas internasional untuk pekerjaan — pekerjaan permesinan yang sangat teliti dan biasanya serta untuk pekerjaan — pekerjaan ‘mampu tukar ; dipasang satu sama lain (dirakit). Sedangkan IT 12 sampai dengan IT 16 diperuntukan bagi pekerjaan - pekerjaan yang kasar seperti pekerjaan pengecoran, pemotongan dengan gas dan pekerjaan kasar sejenisnya. b, Simbol toleransi lubang dan poros Sebagaimana telah dijelaskan pada pasal yang terdahulu, toleransi ada dua macam : toleransi untuk lubang dan toleransi untuk poros, Untuk membedakan, kedua macam_ toleransi tersebut diberi simbol masing - masing dengan juruf besar untuk lubang dan furuf keail untuk poros. Angka nominal yang diikuti huruf besar beserta angka kualitasnya menunjukkan besarnya lubang dengan toleransinya, sedangkan angka nominal yang diikuti huruf kecil beserta angka kualitasnya menunjukkan besarnya poros dengan toleransinya. 121 Contoh © 9 40 H7, artinya suatu lubang (H — nya huruf besar) dengan daerah toleransi H dan kualitas nya 7 = @ 40 h7, artinya suatu poros (h — nya huruf kecil), dengan daerah toleransi h dan kualitasnya 7 Huruf - huruf yang dipakai untuk simbol lubang yaitu huruf A, B, C.... sampai Z, kecuali huruf I, L, 0, Q dan W; sedangkan huruf a, b, ¢,.... sampai z dipakai untuk simbol toleransi poros, kecuali huruf i, |, 0, q dan w. ‘oleransi khusus Untuk keseragaman dalam menentukan besarnya toleransi, maka dibuat suatu standar secara intemasional (IT), Besarnya nilai IT tersebut ditetapkan dengan ISO 286. Besarnya nilai toleransi disesuaikan dengan besar kecilnya ukuran, baik lubang maupun poros, seperti terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.6 Nilai Toleransi ‘Sifat penggunaan toleransi_ | KW.IT aa oo Sonera eo (untuk pekerjaan ~ pekerjaan ~T72_| antara IT 1 samapar dengan TT Soe in nee (lihat tabel 2.6!) ree at Tepe mit 1004 i dalam mikron D dalam mm ‘Untuk pekerjaan — pekerjaan TT 12 160.1 SegicoanGrsenacens (epee 122 Contoh 2,11 Suatu poros mempunyai diameter 27 mm. Jika poros tersebut dikerjakan pada mesin bubut dengan kualitas IT 9, berapakah toleransinya? Jawab : Untuk ukuran @ 27 mm dengan kualitas IT 9, maka toleransinya = 40.i(lihat tabel 2.6). i = 0,45. ¥D+0,001 .D = 0,45. 27 +0,001 . 27 = 1,85 +0,027 = 1,377 micron Jadi toleransinya 40 . 1,377 = 55,08 micron atau dibulatkan = 55 micron. Contoh 2.12 Suatu ukuran dari pekerjaan poros dikerjakan dengan kualitas IT 10. Berapakah toleransinya jika diameter minimainya 24 mm? Penyelesaian Diketahui + Ukuran nominal 24 mm atau D = 24 mm + Kualitas toleransi 10 Ditanya : Besarnya toleransi? Jawab : Untuk IT 10, toleransinya = 64.i (lihat tabel 2.61). i 045. YD+0,001 . 045904 +0001 .24 = 046 24-+0,024 0,45 . 2,884 i 1,322 micron. Toleransinya adalah 64.i = 64 . 1,322 = 84,608 Jadi, toleransinya = 84,6 micron = 0,084 mm " Contoh 2.13 Suatupekerjaan instrumen dikerjakan dengan kualitas IT 1. Berapakah toleransinya jika D = 10 mm? 123 Jawab Untuk IT = 0,8 + 0,020 . D (lihat tabel 2.6!) 0,8 + 0,020 . 10 = 0,8 + 0,200 = 1 micron jadi, toleransinya = 1 micron = 0,001 mm Tabel 2.7 Nilai Toleransi 1T2, 1T3 dan 174 Kualitas Toleransi Tz 173, 114 35/46 12 2 3 3 15 25 4 6-10 15 25 4 10-18 2 3 5 18-30 25 4 6 30-50 2,5 4 7 50-80 3 5 8 ‘80-120 4 6 10 120 - 180 5 8 12 180 - 250 7 10 14 250-315 3s 12 16 ‘315 - 400 9 13 18 ‘400 - 500 10 15 20 Contoh 2.14 Suatu poros dengan diameter nominal 30 mm dikerjakan dengan kualitas IT3. Tentukan toleransinyal Jawab Lihat tabel 2.7! Untuk diameter @ 30 pada IT3, besarnya toleransi adalah 4 ‘micron atau 0,004 mm. 124 2. Toleransi umum Jika ukuran tanpa keterangan maka ukuran tersebut terikat oleh toleransi umum, Besarnya toleransi umum ini merupakan tanggung jawab perencana dan dapat Kita pilih salah satu macam variasi dari tabel 2.8 berikut. Toleransi khususnya dapat kita lihat pada tabel 2.9; 2.10 dan 2.11. Tabel 2.8 Variasi Penyimpangan Umum (dalam mm) ‘Ukuran nominal dalam satu Jenis Pekerjaan mm Teliti_| Sedang | Kasar 0,5 sampai dengan 3 40,05 | £0, = ‘3 sampai dengan 6 20,05 | £01 | 20,2 6 sampai dengan 30 201 | 20,2 | +05 30 sampai dengan 120 20,15 | 20,3 | 20,8 120 sampai dengan 315 202 | 205 | #12 315 sampai dengan 1000 203 | #08 | 42 1000 sampai dengan 2000 205 | #12 | 33 125 gz oseesee 22-002, = (007-087 a Onr-09F, osr-ovF ovrorr, ozr-00r ‘0r-08 08-59 35-05 05-0 or-0e: ee oror om | os | oe | a | on | oo | oo | | a | | oe | ws | 2 | oo] oo a om | © | or | uwwerp sopwed z c Ten z Tuna wrejep) Bueqny UeBueduIAued GZ lPqeL ze ore a|5}osles}os|=4 ror aeyeureia uesmn, ez Ostet, 22-002, 02-08 ls Ci OsF-OFF, = Ovr-ocr Oer-00F safe ‘0F-08 oF59 9-05 os 0F orr0e cau eror ors a eoweIg z = P > OFZ 1eaeL, et eae aee, 22-007, 00z-08T, OsT-09T, OsT-orr, oet =[=[=[=[=]Je[=]=]*«]=[= = [= [+ | ~ [00s p7s00r we fee fer fe fe fe |= | =f [= [ [oor peste =[.*fs]« 7 [+ | | step/ose «pet» [= <= [= [= [ose ps ost = pe be Le pepe ‘oat [ps ozt a ae 7 <_[ ozt P75 08, ~[efet« T= 08 P7505 Ce = : 05 P/S OF Ea oi OE P/8T EN ST P/S0T a = [= ‘OF P/S9 =pet= >.>. >> = be OD/sE etsiz[o{[si{rle F_ [00 [FO] (a yearn TSUeI9|O SEEN wean GyazoU} 1epUEAS |SUEIDIOL I TET eqeL D, DIAGRAM DAERAH TOLERANSI Daerah kedudukan toleransi lubang dan poros dapat dilihat seperti pada gambar 2.147 dan gambar 2.148 berikut. ip LL ile ‘| cnn cuners RB ba : i 8 CELLS EDO ES Gambar 2.147 Daerah tolerans,besamya frgantung pase uaitasnya Y Daerah toleasi (+) AY Gambar 2.148 Keterangan gambar : 1. Jika daerah toleransi lubang berada pada daerah A, B, C, D, E dan G, maka daerah toleransi berada diatas ukuran nominalnya dan toleransinya adalah positif (+) (lihat gambar 2.147!). Contoh 2.15 9 40D 9, artinya : +940 ikuran nominal lubang 40 mm *D9 faerah toleransi lubang pada kualitas 9. Lihat tabel 2.10! Untuk @ 40 D 9, besar penyimpangan 40,142 toLo80 adalah: 40 131 Daerah toleransinya seperti tampak pada gambar 2,149 berikut, Daerah toleranai § <0 Gambar 2.149 2. Jika daerah toleransi lubang berada pada daerah toleransi H, maka ukuran minimum lubang adalah sama dengan ukuran nominalnya dan toleransinya bertanda (0) dan (+). Contoh 2.16 40 H 9, artinya : 940 © = ukuran nominal lubang 40 mm *H9 = daerah toleransi lubang H pada kualitas 9. Lihat tabel 2.10! Untuk 40 H 9, penyimpangannya adalah 40,082 aor*? . Daerah toleransinya dapat kita lihat pada gambar 2.150 berikut. yy +60: sau +25: 60. Urscan nominal Gambar 2.150 3. Jika daerah toleransi berada pada daerah toleransi JS maka daerah toleransinya simetris (penyimpangan atas sama dengan penyimpangan bawahnya) dan toleransinya bertanda (+). Contoh 2.17 @ 40 3S 7, artinya : *@40 = diameter lubang 40 mm 132 © 387 = daerah toleransi lubang JS dengan kualitas 7, Lihat tabel 2.10! Untuk @ 40 JS 7, penyimpangannya adalah : 40*°#?5 Daerah toleransinya seperti tampak pada gambar 2.151 sh 8th Gambar 2.151 Jika daerah toleransi lubang berada pada daerah toleransi K, maka penyimpangan atasnya bertanda (+) dan penyimpangan bawahnya bertanda (-). Misainya @ 6 K 5 mempunyai_penyimpangan atas 0 dan penyimpangan bawahnya -5 micron; sedangkan untuk 40 K 5, penyimpangan atas bertanda (+) yaitu +2 micron dan penyimpangan bawahnya bertanda (-) yaitu -9 micron. Lihat tabel 2.9! Kedudukan daerah toleransi lubang K adalh berada diantara (+) dan (-). Jika daerah toleransi lubang berada pada daerah toleransi M, N, P, R, S, T, U, V, X, ¥ dan Z, maka daerah toleransinya berada dibawah ukuran nominalnya. Oleh karena itu, penyimpangannya bertanda negatif (-). Contoh 2.18 9 40 .N 7, artinya : 940 = ukuran nominal lubang 40 mm = 387 = daerah toleransi lubang N dengan kualitas 7. Lihat tabel 2.10! Untuk @ 40 N 7, 3335 penyimpangannya adalah : +0 Daerah toleransinya dapat dilihat pada gambar 2.152 berikut. 133 Gambar 2.152 6. Jika daerah toleransi poros berada pada daerah toleransi a, b, c, d, e, f dan g, maka daerah toleransinya berada dibawah ukuran nominalnya dan penyimpangannya bertanda negatif (-). 7. Jika daerah toleransi poros berada pada daerah toleransi h, maka ukuran maksimumnya sama dengan ukuran nominalnya, sehingga penyimpangan atas bertanda (0) dan penyimpangan bawah bertanda (-). 8. Jika daerah toleransi poros berada pada daerah toleransi js, maka daerah_toleransinya adalah simetris,-sehingga_—_tanda penyimpangannya bertanda (+). Jika toleransi poros berada pada daerah toleransi k, m, n, P, f, S, U, v, x dan z, maka daerah toleransinya berada diatas ukuran nominalnya, sehingga penyimpangan bertanda (+). Contoh 2.19 Diketahui ukuran — ukuran poros sebagai berikut. B 40d 8; Gh 7; O40 js7 dan 40p6. Lihat tabel 2.10! Untuk ukuran - ukuran tersebut diatas, penyimpangannya adalah : “0 + ¢40a8= 4 40°- 0 + ¢40n7= 40% + 40j07 = 4 40701 +o + ¢40p6= 9 40° Daerah toleransi dari keempat ukuran diatas dapat dihat pada gambar 2.153 berikut. 134 Ly Gambar 2.153 E. MENGHITUNG UKURAN MAKSIMUM, MINIMUM DAN TOLERANSI Ukuran maksimum sama dengan ukuran nominal ditambah dengan penyimpangan atas (baik untuk poros maupun untuk lubang). Ukuran minimum sama dengan ukuran nominal ditambah dengan penyimpangan bawah (baik untuk poros maupun untuk lubang). Toleransi adalah perbedaan ukuran maksimum dengan ukuran minimum. Contoh 2.20 ona $ 40D9 = & 407000 Ukuran maksimum 40 + 0,142 Ukuran minimum 40 + 0,080 Toleransinya adalah = 40,142 mm 40,080 mm_ — = 0,062 mm Contoh 2.21 +0962 > 40H 9 = 4 407° Ukuran maksimum 40 + 0,062 Ukuran minimum 40+0 Toleransinya adalah Contoh 2.22 6 40587 = 9 4070 Ukuran maksimum 40 + (0,0125) Ukuran minimum 40 + (-0,0125) Toleransinya adalah (0,0250 mm 135 FE. Contoh 2.23 0,080 $ 40d9= 4 40°" Ukuran maksimum 40 + (-0,080) = 39,920 mm Ukuran minimum 40 + (-0,119) 39,881 mm_ — Toleransinya adalah 0,039 mm PENULISAN TOLERANSI PADA GAMBAR KERJA Komponen yang diberi ukuran dengan toleransi adalah komponen yang mempunyai fungsi dan kualitas tertentu, lihat gambar 2.154 berikut (penulisan dangan sistem SQ)! 154 Komponen yang diberi ukuran @ 40 h 7 adalah : ukuran nominal poros 40 mm, berada pada daerah toleransi h dengan kualitas 7. Lihat tabel 2.11! Untuk @ 40 h 7 = eos . Komponen yang diberi ukuran 24 G 6 artinya : ukuran nominal lubang 24 mm, berada pada daerah toleransi G, dengan kualitas 6. lihat tabel 2.9! Untuk B24G6= 407°" Komponen yang tidak diberi toleransi, ukurannya terikat oleh toleransi umum, yaitu 100 mm pad ukuran panjang poros diatas. Bila Poros tersebut dikerjakan dengan teliti maka toleransi umumnya adalah 100**"* (lihat tabel 2.8!). Untuk selanjutnya, penulisan toleransi dapat dilakukan seperti gambar 2.155 berikut. 136 Gambar 2.155 1, Pent isan toleransi dengan simbol ISO Hal yang perlu diperhatikan untuk mencantumkan atau menuliskan toleransi pada gambar kerja dengan simbol £50, antara tain + ukuran dasar (nominal). + lambang (poros atau lubang) dan daerah toleransi. + kualtas toleransi. Lihat gambar berikut! 6096 Q60F7 Gambar 2.156 Penulisan toleransi dapat pula diikuti_ dengan _besar penyimpangannya, lihat gambar gambar 2.157! peoge-00) geor7(-a%0) Gambar 2.157 Toleransi ditulis pada ukuran nominal dan penyimpangannya, lihat gambar 2.158! 0.010 0076 460-09 60 -2.030 Gambar 2.158 Penulisan toleransi simetris, lihat gambar 2.159! 137 e0us4 460% Gambar 2255 Penulisan toleransi dengan mencantumkan ukuran maksimum dan ukuran minimum, dapat diihrat pada gambar 2.160 berikut. 59,990 z 60.076 59,971 60.030 Gambar 2.155 2, Satuan dan urutan penyimpangan Satuan penyimpangan harus sama dengan satuan ukuran nominal (dasar)-nya. Jika satuan nominal dalam mm maka penyimpangannya harus dalam mm. Penyimpangan atas dan penyimpangan bawah harus mempunyai desimal yang sama, kecuali salah satu penyimpangan mempunyai nilai 0 (nol). Penyimpangan atas mempunyal nilai lebih besar daripada penyimpangan bawahnya dan diurutkan dari nilai penyimpangan atas kemudian (di bawahnya) penyimpangan bawah. G, PENULISAN TOLERANSI PADA GAMBAR SUSUNAN Untuk menuliskan toleransi_ pada gambar susunan dapat dilaksanakan sebagai berikut (lihat gambar 2.1561). ee | 28 — Gambar 2.156 Hal yang perlu diperhatikan untuk menuliskan toleransi pada gambar susunan, antara lain lambang toleransi lubang ditempatkan di depan atau di atas lambang toleransi poros Penulisan dengan lambang dan nilai penyimpangan pada gambar susunan, lihat gambar 2.157! 138 # reg Gambar 2.157 Penulisan toleransi dengan ukuran dasar dan penyimpangannya pada ambar susunan, lihat gambar 2.158 berikut! H, TINGKAT SUAIAN Dalam suatu industri msein, banyak sekali suku cadang atau onderdil dibuat dan dirakit sehingga menjadi suatu mesin yang berfungsi. Suku cadang — suku cadang yang dirakit tersebut mungkin dipasang atau distel dengan fungsi dapat bergerak, misalnya poros dengan bantalannya; mungkin juga dipasangkan dengan jalan dipres, misalnya blok silinder dengan biok mesin, _jari ~ jari roda dengan nafnya dan sejenisnya. Untuk pembuatan suku cadang yang dapat bergerak (poros dengan bantalannya), ukuran poros harus dibuat sedikit lebih kecil daripada ukuran lubangnya, sehingga jika dipasang maka poros dan bantalan dalam keadaan longgar. Jika pembuatan ukuran poros sedikit lebih besar daripada lubangnya (diameter luar lebih daripada diameter dalam), maka pemasangannya dapat dilakukan dengan jalan dipres atau dipaksa dan suaian ini disebut suaian paksa. Macam — macam suaian Ditihat dari perbedaan ukuran diameter luar dan diameter dalam (ukuran poros dan lubang) maka ada tiga macam suaian sebagai berikut : a. Jika_ukuran poros lebih kecil daripada ukuran lubang maka suaiannya disebut suaian longgar. 139 b, Jika ukuran poros dibuat lebih besar daripada ukuran lubang maka suaiannya disebut suaian sesak (paksa). . Jika ukuran poros dan lubang hampir sama antar longgar dan sesak (tak tentu) maka suaiannya disebut suaian pas. Untuk ketiga macam suaian tersebut, dapat kita lihat pada diagram toleransi (daerah toleransinya), seperti tampak gambar 2.159 berikut. raga max orange ri Gambar 2.159 Sistem basis Dalam sistem 50, sistem basis terbagi menjadi «Sistem basis lubang. * Sistem basis poros. a. Sistem basis lubang Pada sistem basis lubang, daerah toleransi lubang berada pada daerah toleransi “H”. Jika poros dan lubang saling berpapasan, maka sebagai dasar untuk menetapkan suaian (longgar, pas dan paksa) digunakan ukuran lubangnya, sedangkan poros menyesuaikan terhadap lubangnya. 140 Pada sistem basis lubang, terdapat tiga macam suaian sebagai berikut. 1) Suaian longgar Jika pasangan toleransi lubang “H” dengan daerah toleransi poros a, b, c, d, e, f dang maka akan didapat suaian longgar. 2) Suaian pas sika pasangan toleransi lubang “H” dengan daerah toleransi poros h, js, k, m dan n, maka akan didapat suaian pas. 3) Suaian paksa Jika pasangan toleransi lubang “H” dengan daerah toleransi POFOS p, F, «.., dan z, maka akan didapat suaian paksa. Contoh 2.24 * Ukuran @ 60 H7/96 ; 45 H8/e8 (suaian longgar) ¢ Ukuran @ 65 H7/h7 ; 20 H6/k8 (suaian pas) © Ukuran @ 30 H7/p6 ; 80 H7/t6 (suaian paksa) Sistem basis poros Pada sistem basis poros, daerah toleransi poros berada pada daerah toleransi “h’, ukuran poros digunakan sebagai ukuran dasar untuk menentukan suaian dan ukuran lubangnya menyesuaikan terhadap ukuran porosnya: Pada sistem basis poros, terdapat tiga macam suaian sebagai berikut. 1) Suaian longgar Jikapasangan toleransi poros “h” berpasangan dengan daerah toleransi lubang A, B, C, D, &, F dan G, maka suaian yang didapat adalah suaian Jonggar. 2) Suaian pas Jika_pasangan toleransi lubang “h” berpasangan dengan daerah toleransi lubang H, JS, K, M dan N, maka suaian yang didapat adalah suaian pas. 3) Suaian paksa Jika pasangan toleransi lubang “h” berpasangan dengan daerah toleransi P, R, ..., dan Z, maka akan didapat _ suaian paksa. Contoh 2.24 ‘+ Ukuran @ 60 G7/hé ; 45 E8/h8 (suaian longgar) * Ukuran @ 65 H7/h7 ; 20 K6/h6 (suaian pas) ‘+ Ukuran @ 30 P6/h7 ; 80 T7/h6 (suaian paksa) Pada produksi massal dengan jumlah produk yang banyak, memungkinkan pembuatan poros yang digunakan sebagai dasar untuk suaian dengan basis poros. Hal itu memerlukan ketelitian, 141 waktu pengerjaan lebih lama dan memerlukan perkakas yang presisi, sehingga ongkos produksi lebih mahal. Dengan pertimbangan tersebut, maka sistem basis poros jarang digunakan untuk produksi massal (pada suatu industri). Suaian sisitem basis lubang dan basis poros untuk tujuan umum yang ditentukan oleh JS 60401, dapat dilihat pada tabel 2.12 dan tabel 2.13 berikut. Tabel 2.12 Sistem Basis Lubang (JIS 80401, Tambang dan kualitas untuk "Suaian pas ‘Susian paisa, Tabel 2.13 Sistem Basis Poros ‘Lambang dan kual/as untuk iba ‘Suaian pas 3s TT 7 5 6 6 7 5 2 2 z 2 142 3. Perhitungan suaian Jika ukuran lubang dibuat lebih besar daripada ukuran poros atau sebaliknya ukuran poros dibuat lebin besar daripada lubangnya, maka akan terjadi suaian longgar dan suaian sesak (paksa).. a. Kelonggaran Kelonggaran ialah selisih ukuran lubang dengan porosnya Kelonggaran dibagi tiga macam, yaitu : 1. kelonggaran maksimum; 2. kelonggaran minimum; 3. _kelonggaran pertengahan. Lihat gambar 2.160a! Gambar 2.1602 C=D-d(mm) Keterangan Kelonggaran (mm) ameter lubang (mm) iameter poros (mm) Gambar 2.1606 Keterangan gambar 2.160b Drraks Diameter lubang maksimum (mm) Drain Diameter lubang minimum (mm) Dr Diameter rata - rata lubang (mm) 143 iameter poros maksimum (mm) iameter poros minimum (mm) jiameter rata — rata poros (mm) rats rin dr ‘elonggaran maksimum : linat gambar 2.160b! Crnais = Dats ~ Cron (MM) @ Kelonggaran minimum : Grin = Din — mais (MM) @ Di Oe deat Gr 2 = YalDaay + Dain) ~ (Guay + doin] =44(Dpu,+ Dinan” di) Cr =%(C,,, + Cg) (mm) () Contoh 2.25 Suatu pasangan poros dan pasak mempunyai ukuran @40 H7/f7. Tentukan yang berikut ini! a) Ukuran maksimum lubang b) Ukuran minimum lubang ©) Ukuran maksimum poros d) Ukuran minimum poros e) Kelonggaran maksimum f) Kelonggaran minimum 9) Kelonggaran pertengahan (rata - ratanya) Penyelesaian : Lihat tabel 2.9 dan 2.10! 6 4087 = 40° ans > 40£7 = 40 7 Untuk ukuran : Untuk ukuran ) Ukuran maksimum lubang Des = 40 + 0,025 = 40,025 mm b) Ukuran minimum lubang Dinin = 40 + 0 = 40 mm ©) Ukuran maksimum poros Gmaks = 40 + (-0,025) = 39,975 mm d) Ukuran minimum poros 144 Grin = 40 + (-0,05) = 39,950 mm e) Kelonggaran maksimum (lihat persamaan (1)) Cats = Drs ~ Grin 0,025 — 39,950 075 mm f) Kelonggaran minimum (lihat persamaan (2)) Coin Dinin ~ Gmaks 10 - 39,975 ,025 mm 9) Kelonggaran rata ~ rata (lihat persamaan (3) G Ye (Crais + Cin) 0,075 + 0,025) . Ye 100 . Ye ,050 mm . Kesesakan (/nterference) Kesesakan adalah selisih ukuran poros dengan lubangnya, Kesesakan dibagi menjadi tig macam, yaitu 1) kesesakan maksimum; 2) kesesakan minimum; 3) kesesakan pertengahan (rata - rata). Lihat gambar 2.161! Gambar 2.1614 F=d-D(mm) Keterangan F = Kesesakan (mm) d_ = Diameter poros (mm) D = Diameter lubang (mm) 145, Gambar 2.1616 Keterangan : Drais = Diameter lubang maksimum (mm) Dain ameter ubang minimum (mm) Dr ameter rata — rata lubang (mm) dats ameter poros maksimum (mm) min = Diameter poros minimum (mm) dr ameter rata — rata poros (mm) Fras ‘esesakan maksimum (mm) Fri ‘esesakan minimum (mm) Fr esesakan rata — rata (mm) Kesesakan maksimum :(\ihat gambar 2.161b) Frets = Gmaks = Din (mm) (4) Kesesakan minimum : Fin = Onin ~ Dmaks (Mm) ©) Kesesakan rata — rata Fro = dr = (gt) (Pose) = ¥% (max + Gnin ~ Dinax ~ Dinin) = YA(Gpax —Dinin) + (min ~ Drax} = % Pyrae + Frnin) (ram) © Contoh 2.26 Suatu meta/ dipasangkan pada bloknya dengan ukuran 80 H7/p6 (lihat gambar 2.162!). Tentukan yang berikut ini! a) Diameter lubang blok maksimum (Dats) b) Diameter lubang blok minimum (Drin) c) Diameter lubang rata — rata (Dr) 4d) Diameter luar meta/maksimum (dmaks) e) Diameter luar meta/ minimum (dmin) f) Diameter rata - rata metal (dr) 9) Kesesakan maksimum (Frats) hh) Kesesakan minimum (Frin) 146 i) Kesesakan rata - rata (Fr) Penyelesaian : Untuk ukuran @ 80 H7 = 80° 0st Untuk ukuran # 80.6 = 80“ a) Ukuran lubang blok maksimum Drais = 80 + 0,030 = 80,030 mm b) Ukuran lubang biok minimum Drin= 80 + 0 = 80 mm ©) Diameter lubang biok rata — rata Data +Pain _ 80,030 +80 RED ine na ees eae d) Diameter meta/maksimum Grats = 80 + 0,030 = 80,030 mm e) Diameter meta/minimum drin = 80 + 0,032 = 80,032 mm =90,015mm, f) Diameter rata — rata d, d, 2 dr = Same the SOS NO? 80022 50,0415 mm g) Kesesakan maksimum Fats = nate Dain = 80,051 ~ 80 = 0,051 mm h) Kesesakan minimum Frin= Gnin~ Dnata = 80,032 ~ 80,030 = 0,002 mm i) Kesesakan rata — rata Fouts +Frin _ 0051 +0,002 _ 0,053 = aa = = 00286 mm Contoh 2.27 Suatu poros dan lubang mempunyai ukuran sebagai berikut. 1) B40H5/94 2) D40H7/js7_ 3) B 40H6/p6 Tentukan yang berikut ini! 147 a) Suaiannya b) Penyimpangannya (atas dan bawah) ©) Ukuran maksimum d) Ukuran minimum e) Toleransinya f) Kelonggaran maksimum 9) Kelonggaran minimum h) Kelonggaran rata — ratanya i) Kesesakan maksimum j) Kesesakan minimum k) Kesesakan rata — rata 1) Diagram daerah toleransinya Penyelesaian : a) Lihat tabel 2.12! Untuk pasangan dengan basis lubang 1) H5/94 = suaiannya adalah suaian longgar 2) H7/js7 : suaiannya adalah suaian pas 3) H6/p6—_: suaiannya adalah suaian paksa b) Penyimpangan atas dan bawah (lihat tabel 2.9 dan tabel 2,10!) 1) Untuk ukuran @ 40H5/94 : + Luang: # 4085 = 640% + Poros : # 4064 = aac 2). Untuk ukuran @ 40H7/is7 : 0.008 + Lubang: @ 40H7 = 9° PA iss 20,0125 « pores + ADiBT = 9 40 3) Untuk ukuran @ 40H6/p6 : + Lubang: ¢ 40H6 = 940° + Poros : 40p6 = $40 **% ©) ,d) dane) 1) © 40H5/04 Lubang : © Ukuran maksimum © Ukuran minimum Toleransinya adalah Poros 148 * Ukuran maksimum: © Ukuran minimum Toleransinya adalah 2) © 40H7/is7 Lubang + Ukuran maksimum = 40 + 0,025= 40,025 mm + Ukuran minimum = 40 +0 40___mm_~ Toleransinya adalah = 0,025 mm Poros : + Ukuran maksimum= 40 + 0,0125 = 40,0125 mm * Ukuran minimum = 40 + (-0,0125)=39,9875 mm- Toleransinya adalah (0,025 mm: 3) © 40H6/p6 Lubang * Ukuran maksimum = 40 + 0,016= 40,016 mm + Ukuran minimum 40__mm_- Toleransinya adalah 0.016 mm Poros : + Ukuran maksimum: 40,042 mm » Ukuran minimum Toleransinya adalah 40,026mm_~ 0.016 mm| f) Kelonggaran maksimum Untuk ukuran © 40H5/¢4, Crraks = Drnaks - dnin = 40,011 — 39,984 = 0,027 mm, 9) Kelonggaran minimum Crin = Din ~ dmaks = 40 — 39,991 = 0,009 mm h) Kelonggaran rata — rata Cr = V2 (Conaks + Crnin) /s (0,027 + 0,009) = % (0,036) = 0,018 mm i) Kesesakan untuk ukuran @ 40H6/p6 Kesesakan maksimum Finaks = mats ~ Dmin = 40,042 — 40 = 0,042 mm 3) Kesesakan minimum : Frin = Gmin~ Dmats = 40,026 ~ 40,016 = 0,010 mm k) Kesesakan rata — rata Fr = Vo (Frais + Fin) = ¥2 (0,042 + 0,010) = Ya (0,052) = 0,026 mm Catatan Untuk ukuran @ 40H7/js7, mempunyai suaian longgar, sesak dan pas (tak tentu) Kelonggarannya Crraks = Dmaks - min = 40,025 — 39,9875 = 0,0375 mm Kesesakannya : 149 Fras = Omats ~ Din = 40,0125 — 40 = 0,0125 mm 1). Diagramnya dapat dilihat sebagai berikut : Diagram Daerah Toleransi Sa Tee [Fe Rie [ Tate east | oa c Tos sia pay [ea pers au oe 10 von 20 4 +0 0 a0 a - a Tiana o[e[e,etele Paving “on | -ons | ones [rama sani [0 Raving «(ane [ 0 [amas] 0 [00m Tir naa “oon [ass [eas [anos [sans | aoe Urania "e_[as| 0 [oss] © [ome Teen Ce aera ae a Ts Tier oo a oy T Temata ana ons eaten ain co Teena is I, TOLERANSI GEOMETRIS Gambar kerja harus dapat memberikan informasi yang jelas, agar benda atau produk dibuat tidak menyimpang dari gambar yang direncanakannya, Gambar kerja yang dibuat merupakan ide teknik yang ditampilkan dalam bentuk gambar pandangan, gambar proyeksi atau dalam bentuk gambar potongan, balk potongan sebagian, potongan penuh maupun gambar potongan — potongan lainnya yang sesuai dengan aturan — aturan menggambar. Untuk membuat produk sesuai dengan gambar, tidaklah mudah. Apalagi pada suatu industri, produk dibuat dengan jumlah yang banyak, dikerjakan dengan mesin — mesin yang berbeda pada situasi dan kondisi yang berbeda pula, Walaupun mesin, perkakas potong, alat ukur dan Personilnya berbeda, tetapi produk yang dibuat harus dapat memenuhi syarat - syarat bentuk atau posisi yang ditetapkan. Dalam hal ini, bentuk boleh menyimpang dari bentuk idealnya dengan batas — batas 150 penyimpangan yang diperbolehkan, atau dengan kata lain memenuhi toleransi geometris nya. Toleransi_ geomatris ini meliputi kelurusan, kedataran, kebulatan, keselindrisan, profil garis, profil permukaan, _kesejajaran, ketegaklurusan, ketirusan, posisi konsentrisitas, koaksilitas atau kesamaan sumbu, kesimetrisan, putar tunggal dan putar total. 1, Toleransi kelurusan Bila kita membuat benda — benda berbentuk silinder, misalnya poros yang dikerjakan dengan mesin bubut, maka letak kepala lepas dari mesin bubut dan gerakan eretan yang mengantarkan pahat akan mempengaruhi hasil bubutan, apalagi pemasangan pahat dibawah sumbu porosnya. Hal ini karena keterbatasan ketebalan ganjal pahat bubut dan tekanan baut pengikat tidak merata, sehingga sumbu produk terletak siluar sumbu idealnya (linat gambar 2.163!). Oleh karena itu, bentuk kelurusan sumbu perlu diberi toleransi kelurusan. Simbol toleransi kelurusan adalah strip mendatar yang diletakkan pada kotak toleransi diikuti besarnya toleransi (lihat gambar 2.164 berikut!). pahat bubut @) Gambar 2.163 ‘Sumbu bagian yang silinder, kelurusannya boleh menyimpang dalam batas daerah silinder sebesar ¢ (¢ = besarnya toleransi, yaitu @ 0,04 mm), lihat gambar 2.164! 151 $0.08 2. Toleransi kebulatan Kelling lingkaran harus terletak diantara dua lingkaran yang sebidang dan mempunyai titik pusat sama dengan perbedaan jari — jari sebesar ¢ (t= toleransi), linat gambar 2.165! 3. Toleransi keselindrisan Toleransi kesilindrisan ditujukan untuk permukaan silinder yang harus terletak diantara dua silinder yang sepusat dengan perbedaan jari — jari ¢(¢= toleransi), lihat gambar 2.166! poe Gambar 2.166 Toleransi bentuk permukaan Toleransi bentuk permukaan yaitu permukaan yang dinarapkan boleh menyimpang antara dua permukaan yang sejajar mengikuti bentuk dengan jarak @ ¢ (t= toleransi), lihat gambar 2.167! 152 —o Gambar 2.167 5. Toleransi kerataan Toleransi kerataan yaitu permukaan bidang harus terletak di antara dua bidang yang sejajar yang terletak t(¢= toleransi), lihat gambar 2.168! t= 0.08 Gambar 2.168 6. Toleransi profil garis Toleransi ketepatan profil garis yaitu toleransi yang diberikan pada suatu garis proyeksi yang harus terletak di antara dua garis royeksi yang menyinggung lingkaran — lingkaran yang berdiameter @ ¢(t= toleransi),lihat gambar 2.169! Bidang atas = {ST 04 Gambar 2.169 7. Toleransi kesejajaran Kesejajaran garis sumbu atau permukaan terhadap garis atau bidang dasar diberi simbol garis miring sejajar (//), linat gambar 2,170 dibawah! Sebuah poros engkol terdiri atas dua sumbu yang sejajar, yaitu sumbu bawah dan sumbu atas. Sumbu bawah digunakan sebagai sumbu dasar, sedangkan sumbu atas diberi toleransi (garis sumbu atas sebenamya garis dalam silinder yang berdiameter 0,1 mm dan sejajar dengan sumbu bawah).. 154 8, Ketegaklurusan Ketegaklurusan garis atau permukaan terhadap bidang dasar diberi simbol (r), lihat gambar 2.171! Suatu batang atau poros yang tegak lurus terhadap bloknya, yaitu sumbu silinder yang sebenarnya, harus terletak diantara dua bidang datar yang sejajar dengan jarak t = 0,05 dan tegak lurus terhadap bidang dasar (A). G Garis sumbu atau bidang miring ditoleransi terhadap suatu garis atau bidang dasar diberi simbol (5 ) pada kotak toleransi dan dikuti dengan besarnya toleransi serta bidang dasarnya, Contoh, lihat gambar 2.172 dan 2.173! 9. Toleransi kemiringan Keterangan Sumbu dari lubang harus terletak di antar dua garis sejajar berjarak t = 0,08 mm dan membuat sudut 45° dengan sumbu dasar (vertikal A). 155 Keterangan : Bidang miring harus terletak di antara dua bidang sejajar yang berjarak 0,08 mm dan membuat sudut 60° dengan bidang dasar A. 10, Toleransi posisi Kedudukan sumbu, sisi atau bidang yang berpasangan satu sama lian terhadap bidang patokan disebut toleransi posisi, diberi simbol ( | ). Misalnya, dari gatu macam pekerjaan pengeboran dapat kita berikan toleransi sebagar berikut (lihat gambar 2.174a, b, c!). Gambar 2.1744 Jika suatu sumbu lubang dari gambar diatas harus terletak dalam silinder berdiameter t = 0,08 mm dengan sumbu yang tepat dan benar maka penulisan toleransinya dapat dilakukan seperti gambar 2.174b berikut, 156 Gambar 2.1746 Jika sumbu lubang dari gambar 2.174 diatas harus terletak pada paralepipendum dengan lebar 0,05 mm pada arah sumbu x dan 0,08 pada arah sumbu yang tepat maka penulisannya dapat dilakukan seperti gambar 2.174c. Gambar 2.174¢ 11, Toleransi konsentrisitas dan koaksilitas (kesamaan sumbu) Jika ada dua buah lingkaran lainnya dan mempunyai sumbu sama (berimpit) dan sumbu lingkaran satu dijadikan sumbu patokan lingkaran lainnya maka toleransinya diberi simbol (1). Contoh, lihat gambar 2,175a! Gambar 2.1754 157 \__{e Gambar 2.1756 Keterangan : © Gambar 2.175a menunjukkan bahwa pusat dari lingkaran yang ditunjukkan oleh kotak toleransi pada lingkaran luar, harus terletak pada lingkaran yang berdiameter t = 0,02 mm dan titik pusatnya berimpit dengan titik pusat lingkaran dasar A pada lingkaran dalam. © Gambar 2.175b menunjukkan bahwa sumbu dari siinder yang ditunjukkan oleh kotak toleransi pada silinder tengah, harus terletak di dalam silinder yang berdiameter 0,04 mm yang mempunyai sumbu berimpit dengan sumbu dasar A dan B, 12, Kesimetrisan Kesimetrisan yaitu kesamaan bentuk atau kesamaan ukuran dan diberi simbol ( ), lihatgambar 2.176 berikut! ‘Sumbu dari lubang harus terletak di kolom dua bidang sejajar dengan jarak 0,06 mm dan simetris terhadap sumbu alur A dan B sebagai sumbu dasarnya, 13, Toleransi putar tunggal Lambang dari toleransi putar tunggal adalah ujung garis yang beranak panah (>) yéitu toleransi pada tiap putaran terhadap sumbu dasar dan berlaku untuk tiap letak pengukuran (Iihat gambar 2.177 berikut!). 158 14, 15. Al 8 Gambar 2.177 Keterangan Pada tiap putaran terhadap sumbu dasar A — B, toleransi putar untuk tiap penampang tidak boleh melebihi t = 0,04 mm. Toleransi putar total Lambang dari toleransi putar total atau uty ganda adalah dua garis yang beranak panah sejajar (_) yaitf $éleransi untuk beberapa kali putaran terhadap sumbu dasarnya, baik ke arah aksia/ maupun radial (lihat gambar 2.178!) ars 1 £ o> Gambar 2.178 Keterangan Pada beberapa kali putaran terhadap sumbu dasar A - B maka toleransi putar total pada setiap titik pada permukaan yang telah ditentukan tidak boleh melebihi t = 0,01 mm. Disamping itu, titik permukaan tidak boleh bergeser ke arah aksia/ antara dua bidang yang sejajar yang berjarak t = 0,01 mm. Kotak toleransi pada gambar kerja Untuk menempatkan toleransi bentuk pada gambar kerja sebagaimana telah diperlihatkan pada contoh — contch gambar diatas, perlu dijelaskan kembali mengenai kotak toleransi dan elemen yang ditoleransikan. 159 a. Kotak toleransi dan idang patokan Kotak toleransi adalah bujur sangkar atau segi panjang yang dibuat untuk menempatkan toleransi bentuk (sifat toleransi), besarnya toleransi dan patokan dasar. Garis yang dipakai untuk membuat kotak toleransi ini adalah garis tipis sama dengan garis bantu atau garis ukur (lihat gambar dibawah!). CBS i Keterangan : sifat toleransi bentuk besar toleransi huruf bidang patokan Garis petunjuk mengarah pada elemen yang ditoleransi elemen yang ditoleransi bidang patokan segitiga dasar bidang atau garis atau elemen yang digunakan, sebagai dasar patokan sare ance b. Hubungan antara toleransi dengan elemen yang leransi ‘Ada dua macam hubungan antara toleransi bentuk dengan elemen yang ditoleransi, yaitu hubungan dengan sumbunya dan hubungan dengan dindingnya. 1) Hubungan dengan sumbunya (lihat gambar 2.180!) Gambar 2.180 160 2) Hubungan dengan dindingnya (lihat gambar 2,181!) Gambar 2.181 3) Tingkat ukuran tunggal dan berpasangan Untuk simbol toleransi bentuk ukuran tunggal dan posisi ukuran berpasangan, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.14 Simbol Toleransi Kelurusan Bentuk ukuran tunggal Kerataan / kedataran Kebulatan / lingkaran Keselindrisan Profil garis Posisi ukuran Bentuk permukaan | berpasangan (arah) Kesejajaran Ketegaklurusan Kemiringan Posisi Kedudukan po berpasangan ‘Konsentrisitas — (tempat) Koaksilitas (kesamaan sumbu) Kesimetrisan Putar /arah tunggal _| Posisi berpasangan (bergerak) Putar / arah ganda 161

You might also like