You are on page 1of 4

SUMBANG DUOBALEH DALAM MINANGKABAU

Islam adalah agama yang sempurna. Islam sangat memperhatikan sopan santun dan adab
terkhusus bagi perempuan. Perempuan sangat diistimewakan dalam islam bahkan Allah
turunkan ayat khusus tentang perempuan yaitu QS An-Nisa yang artinya perempuan-
perempuan. Jika dalam Islam wanita sangat dimuliakan maka begitu juga dalam Minangkabau.
Dalam Islam sendiri salah satu imam mazhab yang masyhur mengambil metode pengambilan
hukum yang dikenal dengan nama 'Uruf artinya adat kebiasaan. 'Uruf / adat terbagi menjadi
dua yaitu 'uruf shahih (diterima dalam islam) dan 'uruf fasid (tidak diterima dalam Islam. Karena
di Minangkabau sendiri terdapat pepatah adat basandi syara' syara' basandi kitabullah syara'
bakato adat mamakai. Keistimewaan yang diberikan kepada perempuan tentu saja ada usaha
untuk menjaganya sebab sesuatu yang istimewa adalah sesuatu yang terjaga. Maka lahirlah
norma adat yang dikenal dengan sumbang duo baleh. Sumbang adalah sesuatu yang tidak
dihukumi haram dalam syara' namun dipandang janggal atau tidak etis dalam adat.

Diantara bukti kesesuaian 'uruf shahih dalam minang yang dikenal dengan istilah adat basandi
syara' syara' basandi kitabullah dan dapat dijadikannya dalil dalam bermuamalah yaitu:

a. Sumbang duduak

Duduk yang sopan bagi wanita Minang adalah bersimpuh, bukan bersila macam laki-laki,
apalagi mencangkung atau menegakkan lutut. Ketika duduk di atas kursi duduklah dengan
menyamping, rapatkan paha. Jika berboncengan jangan mengangkang.

‫َو ِإَّنَك َلَع لى ُخ ُلٍق َع ِظ يٍم‬

Artinya: “Sungguh, kamu (Muhammad) mempunyai akhlak yang agung” [QS Al-Qalam : 4]

b. Sumbang tagak

Perempuan Minangkabau dilarang berdiri di depan pintu atau di tangga. Jangan berdiri di
pinggir jalan jika tidak ada yang dinanti. Sumbang berdiri dengan laki yang bukan muhrim.

‫ِإَّياُك ْم َو اْلُج ُلوَس على الُّطُر َقاِت‬

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah kalian duduk-duduk di (tepi) jalanan,” (HR. Bukhari, no.2465 dan Muslim, no.2121)

3. Sumbang jalan
Ketika berjalan wanita Minang harusberkawan, tidak boleh jalan sendiri. Jangan berjalan
tergesa-gesa apalagi mendongkak-dongkak. Jika berjalan dengan laki-laki berjalanlah di
belakang. Jangan menghalagi jalan ketika bersama dengan teman sebaya.

‫ َال ُتَس اِفِر الَم ْر َأُة َثَالًثا ِإاَّل َم َع ِذ ي َم ْح َر ٍم‬:‫عن ابن عمر رضي هللا عنهما أن رسول هللا صلى هللا عليه وآله وسلم قال‬

Artinya, “Dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Janganlah seorang wanita bepergian
selama tiga hari kecuali bersama mahramnya,’” (HR Bukhari dan Muslim).

4. Sumbang kato

Berkatalah dengan lemah lembut, berkatalah sedikit-sedikit agar paham maksudnya, jangan
serupa murai batu atau serupa air terjun. Jangan menyela atau memotong perkataan orang,
dengarkanlah dulu hingga selesai. Berkata-katalah yang baik.

‫َو َم ْن َك اَن ُيْؤ ِم ُن ِباِهلل َو اْلَيْو ِم ْاآلِخ ِر َفلَيــُقْل َخــــْيًرا َأْو ِلَيـصـــُم ــْت‬

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”
[HR Bukhari].

5. Sumbang caliak atau melihat

Kurang tertib seorang wanita Minang ketika suka menantang pandangan lawan jenis, alihkanlah
pandangan pada yang lain atau menunduk dan melihat ke bawah. Dilarang sering melihat jam
ketika ada tamu. Jangan suka mematut (memuji) diri sendiri.

‫َفاَل ُتَز ُّك وا َأْنُفَس ُك ْم ُهَو َأْعَلُم ِبَمِن اَّتَقى‬

“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang
yang bertakwa.” (QS. An-Najm: 32).

6. Sunbang makan

Jangan makan sambil berdiri, nyampang makan dengan tangan genggamlah nasi dengan ujung
jari, bawa ke mulut pelan-pelan dan jangan membuka mulut lebar-lebar. Ketika makan dengan
sendok jangan sampai sendok beradu dengan gigi. Ingat-ingat dalam bertambah (batambuah).

‫َال َيْش َرَبَّن َأَح ٌد ِم ْنُك ْم َقاِئًم ا َفَم ْن َنِس َى َفْلَيْسَتِقْئ‬

“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa
maka hendaknya dia muntahkan.” (HR. Muslim no. 2026)

7. Sumbang pakai
Jangan mengenakan baju yang sempit dan jarang. Tidak boleh yang menampakkan rahasia
tubuh apalagi yang tersimbah atas dan bawah. Gunakanlah baju yang longgar, serasikan dengan
warna kulit dan kondisi yang tepat, agar rancak dipandang mata.

hadist yang diceritakan Aisyah RA,

‫َأَّن َأْس َم اَء ِبْنَت َأِبي َبْك ٍر َد َخ َلْت َع َلى َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َع َلْيَها ِثَياٌب ِر َقاٌق َفَأْع َر َض َع ْنَها َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه‬
‫َو َس َّلَم َو َقاَل َيا َأْس َم اُء ِإَّن اْلَم ْر َأَة ِإَذ ا َبَلَغ ِت اْلَم ِح يَض َلْم َتْص ُلْح َأْن ُيَر ى ِم ْنَها ِإاَّل َهَذ ا َو َهَذ ا َو َأَش اَر ِإَلى َو ْج ِهِه َو َك َّفْيِه‬

Artinya: Asma' binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah SAW dengan memakai pakaian yang
tipis. Maka Rasulullah SAw berpaling darinya dan bersabda, "Wahai Asma', sesungguhnya
seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini
dan ini", beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya. (HR Abu Daud).

8. Sumbang karajo atau kerja

Profesi/pekerjaan perempuan Minang adalah yang ringan serta tidak rumit. Pekerjaan sulit
serahkanlah pada kaum laki-laki. Jika kerja di kantor yang rancak adalah menjadi guru.

Rasulullah SAW bersabda: “Dan mereka (para istri) mempunyai hak diberi rizki dan pakaian
(nafkah) yang diwajibkan atas kamu sekalian (wahai para suami).'' (HR Muslim 2137).

9. Sumbang tanyo

Jangan bertanya macam menguji. Bertanyalah dengan lemah lembut. Simak lebih dahulu baik-
baik dan bertanyalah jelas-jelas.
‫َفاْس َٔـُلْٓو ا َاْهَل الِّذْك ِر ِاْن ُكْنُتْم اَل َتْع َلُم ْو َۙن‬

Maka bertanyalah kepada orang berilmu jika kamu tidak tahu (QS An Nahl 43).

10. Sumbang jawek

Ketika menjawab, jawablah dengan baik, jangan jawab asal pertanyaan, jawablah sekadar yang
perlu dijawab tinggalkan yang tidak perlu.
‫ٰۤل‬
‫َو اَل َتْقُف َم ا َلْيَس َلَك ِبٖه ِع ْلٌم ۗ ِاَّن الَّسْمَع َو اْلَبَصَر َو اْلُفَؤ اَد ُك ُّل ُاو ِٕىَك َك اَن َع ْنُه َم ْسُٔـْو اًل‬

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran,
penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (Al-isra' : 36)

11. Sumbang bagaua


Jangan bergaul dengan laki-laki jika hanya diri sendiri yang wanita. Jangan bergaul dengan anak
kecil apalagi ketika ikut permainan mereka. Peliharalah lidah dalam bergaul. Ikhlaslah dalam
menolong agar senang teman dengan kita.

‫َو َال َيْخ ُلَو َّن َر ُجٌل ِبِإْمَر َأٍة َفِإَّن َثاِلَثُهَم ا الَّشْيَطاُن‬

Janganlah seorang pria ber-khalwat dengan seorang wanita (tanpa disertai mahram-nya)
karena sesungguhnya yang ketiganya adalah setan (HR Ahmad).

12. Sumbang kurenah

Tidak baik berbisik-bisik saat tengah bersama. Jangan menutup hidung di keramaian. Jangan
tertawa di atas penderitaan orang lain, apalagi hingga terbahak-bahak. Jika bercanda,
secukupnya saja dan diagak-agak, agar tidak tersinggung orang yang mendengar dan menajaga
amanah.

‫ متفق عليه‬."‫ ِِإََذ ا َك اُنوا َثاَل َثٌة َفاَل َيَتَناَج ى اْثَناِن ُد وَن الَّثاِلث‬: ‫َو َع ِن ابِن ُع َم ر َر ِض َي ُهللا َع ْنُه َأَّن َر ُسوَل ِهللا َص َلى ُهللا َع َليِه َو َس َّلَم َقاَل‬.

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
bersabda, ~Apabila berkumpul tiga orang maka janganlah dua orang di atara mereka itu
berbisik-bisik tanpa menyertakan orang ke tiga. (HR.Bukhari dan Muslim).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap hukum adat dari 'uruf shahih sesuai dengan
dalil Al-Quran dan Sunnah. Adat menafsirkan dalil dalam bentuk pengaplikasian dengan tujuan
ibadah dan menjaga kemuliaan terkhususnya bagi kaum hawa.

Penulis mengajak pembaca agar mengamalkan tuntunan adat yang sesuai dengat syara, karena
antara adat Minangkabau dengan Islam itu sesuai. Jika kita lihat sejarah pepatah adat basandi
syara' syara' basandi kitabullah itu ada karena fatwa ulama sendiri yaitu tuanku Imam Bonjol.
Fatwa ini disebut fatwa Islah, karena adanya perselisihan antara kaum adat dengan kaum
paderi'. Jelas oleh kita bawa adat sejalan dengan syara' maka adat/ Uruf shahih dapat
diamalkan. Terkhusus pada sumbang duobaleh bagi perempuan agar bisa meninggalkan segala
yang dipandang janggal. Apalagi bagi pelajar dan mahasiswa sepatutnya bisa menghindari
prilaku yang diistilahkan sumbang duobaleh baik dirumah, sekolah, kampus maupun dalam
lingkungan masyarakat.

You might also like