You are on page 1of 12

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

(PMRI) PADA MATERI PECAHAN SISWA KELAS 3 MI BADRUSSALAM


SURABAYA TAHUN 2023/2024

1
Agus Romsyah, 2Iwan Abdy

Email : ................ , iwanabdy@unkhair.ac.id


1
Mahasiswa PGSD, FKIP, Universitas Terbuka 2Dosen Prodi S1 PGSD, FKIP
Universitas Terbuka

PENDAHULUAN

Seiring perkembangan zaman, pendidikan menjadi peranan yang sangat


penting untuk mendukung kemajuan bangsa. Dorongan pendidikan kepada siswa
menjadikan terciptanya kemampuan berpikir kritis serta menjadikan siswa menjadi
pribadi yang lebih baik dengan karakter-karakter yang diajarkan oleh guru. 1 Melalui
pemahaman karakter siswa nantinya guru mampu meningkatkan kualitas pendidikan
sehingga lebih terarah dan sesuai acuan mutu pendidikan nasional yang ditetapkan2.

Salah satu hal penting yang harus dikuasai oleh siswa pada pendidikan saat ini
adalah pembelajaran matematika. Melalui matematika, siswa dapat memecahkan
berbagai permasalahan yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemberian
pondasi dasar dan keterampilan awal dapat diberikan salah satunya dalam pendidikan
khususnya di tingkat SD/MI dan sederajat. Mata Pelajaran Matematika menjadi
pelajaran yang sangat esensial untuk diberikan ke peserta didik. Sedangkan dalam
kehidupan sehari-hari, pembelajaran matematika berperan penting bagi kehidupan
dalam menyelesaikan persoalan yang bersifat abstrak dan nyata.3

1
Dudu suhandi Saputra, Yuyu Yuliati, and Dadan Arif Hidayat, “Penerapan Pendekatan Realistic
Mathematics Education Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,” Numeracy 6, no. 2 (2019): 181–
188.
2
Emilda Sulasmi, Kebijakan Dan Permasalahan Pendidikan, ed. R Sabrina, 1st ed. (Medan:
UMSUpress, 2021), http://umsupress.umsu.ac.id/.
3
Luh Ermayani, I Made Suarjana, and Desak Putu Parmiti, ‘Analisis Kemampuan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Pecahan Sederhana’, Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran, 1.1 (2019), 9
Berdasarkan penelitian sebelumnnya, menyatakan bahwa dalam memahami
pelajaran yang diajarkan diperlukan konsep secara matang dengan adanya keterkaitan
di kehidupan nyata. Hal ini didukung dengan pelajaran yang diintegrasi dalam
kurikulum 2013 berupa mata pelajaran tematik yang dikolaborasikan dengan
pembelajaran lain yang saling berkesinambungan pada teori matematika. Sehingga
peneliti sebelumnya berhasil melakukan eksperimen dalam melakukan pendekatan
pendidikan Matematika realistik Indonesia (PMRI) yang diterapkan di kelas tinggi
yaitu kelas 5 di SDN 91 Palembang. Percobaaannya menggunakan metode kuantitatif
dengan mengukur sejauhmana pengaruh pendekatan PMRI sehingga mereka dapat
berhasil meningkatkan kemampuan berfikir kreatif4.

Penelitian lain dalam menerapkan pendekatan pendidikan matematika


Realistik Indonesia di kelas tinggi juga yaitu kelas 5 di SDN 04/II Jaya Setia
menyatakan bahwa materi yang diajarkan guru lebih mudah diingat dan dipahami saat
menggunakan pendekatan PMRI. Hal ini dibuktikan dengan nilai hasil belajar siswa
kelas 5 meningkat dari siklus I sebesar 77,50% menjadi 87,49% di siklus II sehingga
dikategorikan sangat baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan
kelas (PTK) yang digunakan untuk membuktikan keberhasilan dalam meningkatkan
proses dan hasil belajar matematika siswa di kelas 5 SDN 04/II Jaya Setia5.

Sehingga peneliti berkeinginan untuk mencoba dalam penerapan di kelas


bawah yaitu kelas 3 di MI Badrussalam. Namun, berdasarkan hasil observasi awal
mereka banyak beranggapan bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran
yang tersulit karena banyaknya hitungan angka menjadikan mereka tidak tertarik

4
Fenny Fajarina Afrilianti, Nila Kesumawati, and Treny Hera, “Pengaruh Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis
Berdasarkan Self-Efficacy,” Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 6, no. 3 (2022): 3087–
3096.
5
Nurlev Avana Alwen Bentri Nurhizrah Gistituati, “Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (Pmri) Untuk Meningkatkan Proses Dan Hasil Belajar Matematika Di Kelas V Sdn
04/Ii Jaya Setia,” Jurnal Tunas Pendidikan 5, no. 1 (2022): 240–250.
untuk belajar. Anggapan mereka didukung dengan hasil nilai akhir pada materi
Pecahan yang masih rendah dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Pada tanggal 5 November 2023, Pengamatan awal berfopkus pada salah satu
guru matematika dan siswa kelas III A yang menunjukkan nilai siswa yang diperoleh
di akhir pembelajaran dengan rata-rata keseluruhan dari sejumlah 21 siswa
didapatkan presentase ketuntasen sebesar 35%. Oleh karena itu, peneliti tertarik
menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) sebagai
pengantar pemahaman siswa untuk meningkatkan ketuntasan siswa khususnya pada
materi Pecahan. Materi ini dinilai bersifat abstrak, karena terdapat simbol yang
kurang dimengerti peserta didik, maka untuk menanggulangi dan meningkatkan hasil
belajar materi pecahan menggunakan pendekatan PMRI.

Terdapat upaya yang diterapkan guna meminimalisir permasalahan yang ada


pada pembelajaran matematika adalah dengan cara menerapkan pendekatan
pembelajaran yang efektif untuk pembelajaran matematika, salah satu pendekatan
yang efektif penerapannya dalam pembelajaran matematika adalah PMRI
(Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) pendekatan ini merupakan pendekatan
yang memiliki kaitan dengan realistik (nyata) dan dapat dibayangkan sehingga
peserta didik dapat terlibat langsung di dalamnya, dengan pendekatan PMRI tujuan
pembelajaran dapat tercapai.6 Sehingga terbentuklah rumusan pada penelitian ini
yaitu “Bagaimana Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) pada materi Pecahan Siswa Kelas 3 MI Badrussalam Surabaya?

Berdasarkan rumusan yang dirancang, Penelitian ini bertujuan untuk


mengetahui Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) dapat meningkatkan hasil belajar Pada Materi Pecahan Siswa Kelas 3 MI
Badrussalam Surabaya. Manfaat penelitian: 1) Meningkatkan pengetahuan pecahan

6
A Arrafi and M Masniladevi, “Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Di SD,” Journal of Basic Education
Studies 3, no. 2 (2020): 750–774.
siswa kelas 3 MI Badrussalam Surabaya; 2) Meningkatkan semangat peserta didik
dalam pembelajaran matematika; 3) Dapat digunakan pendidik sebagai sarana
referensi pendekatan pembelajaran dan media pembelajaran dalam mengajar
pembelajaran matematika materi pecahan.

KAJIAN TEORI

Pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) merupakan


pendekatan yang di kembangkan kembali dari Belanda yaitu Pendekatan RME
(Realistic Mathematics Education). Pendekatan PMRI ini menggunakan konsep
kontekstual yang kemudian dihubungkan dengan kehidupan nyata/real. 7 Pendekatan
PMRI adalah pendekatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menemukan Kembali ide dan konsep dengan bimbingan pendidik dan dihubungkan
ke dalam dunia nyata sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
peserta didik di kelas.8

Beberapa kelebihan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia


(PMRI) diantaranya, yaitu :

1. Belajar menjadi menyenangkan


2. Siswa mudah memahami dan mengingat
3. Dapat mengembangkan berpikir kritis
4. Dapat meningkatkan percaya diri

Pada saat penerapan PMRI dengan metode PTK ini penulis menggunakan
beberapa pendekatan seperti wawancara dan observasi. Wawancara adalah
pembicaraan yang disampaikan oleh dua pihak yaitu pewawancara sebagai pengaju
pertanyaan dan narasumber sebagai penjawab pertanyaan atau sebagai pemberi
informasi yang berguna untuk memberikan seluruh informasi mengenai penelitian

7
A Sri Reski Amaliah and others, ‘Journal of Islamic Education Management’, Manajemen
Pendidikan Islam, 4.1 (2019), 1–6
8
Muhammad Munir and Hijriati Sholehah, ‘Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah’, Jurnal Al-Muta’aliyah, 5.1 (2020), 33–42
atau kegiatan yang dilakukan oleh pewawancara, narasumber yang dipilih pun tidak
boleh sembarangan di dalam wawancara ini harus yang sesuai dibidangnya sesuai
dengan kompetensinya.9 Sedangkan observasi adalah segala upaya untuk merekam
segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama Tindakan perbaikan berlangsung
dengan atau tanpa alat bantu seperti kuisioner, pengamatan tes, rekaman gambar,
rekaman suara dan lainnya. Dengan observasi peneliti dapat memiliki kebebasan
dalam menggali informasi, selain itu peneliti juga memiliki fleksibilitas dalam
melakukan penelitian.10

METODOLOGI

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Tindakan kelas. Penelitian Tindakan


kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang berguna untuk meningkatkan pendidikan
dengan melakukan perubahan terhadapnya dan pembelajarannya sebagai konsekuensi
perubahan. PTK mempunyai tiga konsep yang didalamnya memiliki makna tersendiri
diantaranya penelitian, tindakan dan kelas. PTK merupakan penelitian yang dilakukan
dengan cara Tindakan kelas oleh peneliti/pendidik yang di dalamnya terdapat empat
proses diantaranya : (1) merencanakan Tindakan (planning), (2) menerapkan
Tindakan (action), dan (3) refleksi (reflecting)11.

Desain PTK yang digunakan adalah Desain


siklus dari teori ahli model menurut Kemmis dan
Mc Taggart, yaitu berulang dan berkelanjutan pada
peningkatan dan proses pencapaian hasil belajar.

Gambar 3. 1 Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Suharsimi Arikunto, 2006: 93)
9
Fajar Nurdiansyah and Henhen Siti Rugoyah, “Strategi Branding Bandung Giri Gahana Golf
Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19,” Jurnal Purnama Berazam 2, no. 2 (2021): 162.
10
R. Annisa et al., “Peningkatan Daya Ingat Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Mind Mapping Method
Pada Materi Listrik Dinamis Rizki Annisa Wawan Prasetyo Heryanto Ani Rusilowati Bambang
Subali,” Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) 3, no. 1 (2018): 19–23.
11
Nora Chusna Saputri, Rika Kurnia Sari, and Dhea Ayunda, ‘Analisis Kemampuan Literasi
Matematis Siswa Dalam Online Learning Pada Masa Pandemi Covid-19’, Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Terpadu (JPPT), 3.1 (2021), 15–26
Model yang dikembangkan oleh kedua ahli tersebut tampak masih begitu
dekat dengan model yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin, dikatakan demikian,
karena di dalam satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen seperti halnya
yang dilaksanakan oleh Kurt Lewin sehingga belum nampak adanya perubahan. Alur
dari model spiral menurut Kemmis dan Taggart digambarkan dengan beberapa siklus
yang berlanjut terus jika belum ada peningkatan yang terjadi.

Alur dari model spiral menurut Kemmis dan Taggart digambarkan dengan beberapa
siklus yang berlanjut terus jika belum ada peningkatan yang terjadi.
Salah satu karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bersifat reflektif
dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan berdasarkan teori ahli. 12
Selain itu, data penelitian yang didapatkan melalui data hasil nilai akhir siswa pada
mata pelajaran matematika materi Pecahan. Sehingga instrumen yang digunakan
adalah tes sebagai bahan hasil pengukuran belajar siswa kelas 3 yang didukung
dengan observasi dan wawancara bersama guru matematika kelas 3 dan siswa di MI
Badrussalam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian didapatkan melalui beberapa tahapan penelitian tindakan


kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada umumnya, pelaksanaan
penelitian tindakan kelas bertujuan mengetahui proses kegiatan pembelajaran
matematika secara langsung bersama guru dan siswa kelas 3 dengan didukung
instrumen tes yang diberikan dalam mengukur peningkatan hasil belajar dan
ketuntasan siswa pada materi Pecahan setelah melakukan tes 13. Penelitian dilakukan
sebanyak 2 siklus dengan 2 kali pertemuan pada masing-masing siklus. Di awal
penelitian dilakukan observasi bersama siswa dan guru saat pembelajaran matematika
pada materi Pecahan. Tahapan pembelajaran yang diberikan guru dilakukan dengan
sistematis yaitu pendahuluan dengan apersepsi, pemberian tujuan dan penyampaian
materi berdasarkan RPP dengan diakhiri refleksi dan perbaikan di penutup.

Observasi yang dilakukan selama 2 siklus sebagai penunjang data dalam


membuktikan peningkatan hasil presentase observasi siswa maupun guru yang
didasari sesuai instrumen observasi dan memenuhi kriteria dan indikator pencapaian
yang disusun oleh peneliti sebagai pengukuran keberhasilan siswa maupun guru.
Berikut data hasil observasi siswa kelas 3 dan guru matematika di MI Badrussalam
yang disusun dalam tabel pembandingan di setiap siklus I hingga siklus II.
12
Silvia Fitriani and Uli Wahyuni, “1469-4288-2-Pb” 3, no. 1 (2020): 136–144.
13
Nina Indriani et al., “Implementasi Media Pembelajaran Flashcard Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas II,” Jurnal Equation: Teori dan Penelitian
Pendidikan Matematika 6, no. 1 (2023): 13.
Table 1 Data Hasil Observasi Siswa dan Guru

Presentase
Siklus
Siswa Guru
Siklus I Pertemuan 1 65% 52,5%
Siklus I Pertemuan 2 72,5% 65%
Siklus II Pertemuan 1 80% 77,5%
Siklus II Pertemuan 2 87,5% 82,5%

Melalui tabel terlampir menjelaskan terdapat peningkatan di setiap siklusnya


sehingga dikatakan dapat berhasil dan dilanjutkan dengan refleksi dan perbaikan
bersama siswa berupa instrumen tes yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda dan 5 soal
uraian singkat. Melalui pelaksanaan tes dapat ditemukan perbandingan hasil belajar
siswa di setiap siklus dengan didukung hasil saat pra siklus sebelum pendekatan
PMRI diterapkan di siswa kelas 3. Perbandingan data hasil akhir siswa dilihat dengan
tabel sebagai berikut.

Table 2. Perbandingan data hasil belajar pra siklus, siklus I, dan siklus II

Jumlah Presentase
Nilai
Ketuntasan Ketuntasan
Rata-Rata
Siswa Siswa
Pra Siklus 55 15 35%
Siklus I 69 20 57,5%
Siklus II 80 28 82,5%
Berdasarkan tabel telah membuktikan bahwa pada siklus I ini siswa
mendapatkan nilai rata-rata dibawah KKM disebabkan dengan beberapa hal diantara
lain, sebagai berikut :

1. Peserta didik kurang memperhatikan penjelasan pendidik saat pembelajaran


berlangsung.

2. Penunjukkan beberapa benda konkret diharapkan lebih jelas lagi sehingga


seluruh peserta didik dapat memahami apa yang dimaksud peneliti. dengan benda
konkret itu sendiri.
Dari hasil tersebut maka peneliti memutuskan untuk melanjutkan ke siklus II.
Pada siklus ini peneliti melakukan serupa dengan apa yang ada di sjklus I. seperti
perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi. Namun peneliti juga mengoreksi apa
yang kurang pada siklus I sehingga siklus II nantinya peserta didik maupun peneliti
dapat siap dan mendapatkan hasil yang baik. Sehingga terbukti bahwa hasil nilai rata-
rata siswa telah mencapai diatas KKM setelah melakukan pendekatan PMRI pada
siswa.
KESIMPULAN

Penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)


pada materi pecahan di kelas 3B MI Badrussalam Surabaya dapat dikategorikan
mendapat hasil yang baik. Selain itu terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II
dari yang awalnya tidak memiliki ketuntasan KKM yang ditetapkan yaitu 75 menjadi
memenuhi keberhasilan rata-rata keseluruhan menjadi 80. Sehingga dapat dikatakan
bahwa penerapan pendekatan PMRI dapat diterapkan di tingkat SD/MI dan sederajat
dalam pembelajaran Matematika baik kelas rendah maupun kelas tinggi.

SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat dikatakan bahwa


pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa pada materi pecahan mata pelajaran matematika di kelas
3B. Oleh karena itu peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah salah satu


cara untuk meningkatkan pemahaman peserta didik yang masih belum memenuhi
KKM dalam pembelajaran matematika. Dimana dalam pelaksanaannya peserta
didik diajak untuk berpikir sendiri, berpikir lebih krtis untuk menemukan jawaban
dari apa yang disampaikan pendidik, peserta didik diajak untuk berkelompok dan
menemukan cara menjawab yang berbeda-beda. Dengan begitu peserta didik akan
lebih gampang paham dan gampang menemukan jawaban yang berbeda-beda.
2. Guru kelas dapat menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) pada materi-materi lain yang selaras dengan materi pecahan
agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
3. Pendidik bisa belajar lebih baik untuk menjadi seorang pendidik yang
berkompeten mulai dari mengajak peserta didik untuk lebih aktif, mengondisikan
kelas dengan baik, dan mengatur kata demi kata yang akan disampaikan ke
peserta didik sehingga peserta didik dapat memahami maksud dari pendidik
DAFTAR PUSTAKA

Afrilianti, Fenny Fajarina, Nila Kesumawati, and Treny Hera. (2022) “Pengaruh
Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Terhadap
Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Berdasarkan Self-Efficacy.” Jurnal
Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika 6, no. 3 : 3087–3096.

Annisa, R., W.P. Heryanto, A. Rusilowati, and B. Subali. (2018) “Peningkatan Daya
Ingat Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Mind Mapping Method Pada Materi
Listrik Dinamis Rizki Annisa Wawan Prasetyo Heryanto Ani Rusilowati
Bambang Subali.” Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) 3, no. 1 : 19–23.

Arrafi,dkk. (2018), “Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik


Indonesia (PMRI) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Di
SD.” Journal of Basic Education Studies 3, no. 2: 750–774.

Ermayani, Luh, I Made Suarjana, and Desak Putu Parmiti. (2019) “Analisis
Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pecahan Sederhana.” Jurnal
Pedagogi dan Pembelajaran 1, no. 1: 9.

Fitriani, Silvia, and Uli Wahyuni. “1469-4288-2-Pb” 3, no. 1 (2020): 136–144.

Indriani, Nina, Siti Rodliyah Eka Agustina, Achmad Haqqul Yaqin, and Puput
Restyanggi S. “Implementasi Media Pembelajaran Flashcard Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas Ii.”
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika 6, no. 1 (2023):
13.

Munir, Muhammad, and Hijriati Sholehah. “Pembelajaran Matematika Realistik


Indonesia (PMRI) Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah.”
Jurnal Al-Muta’aliyah 5, no. 1 (2020): 33–42.

Nora Chusna Saputri, Rika Kurnia Sari, and Dhea Ayunda, (2021), ‘Analisis
Kemampuan Literasi Matematis Siswa Dalam Online Learning Pada
Masa Pandemi Covid-19’, Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Terpadu
(JPPT)

Nurdiansyah, Fajar, and Henhen Siti Rugoyah. “Strategi Branding Bandung Giri
Gahana Golf Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19.” Jurnal Purnama Berazam
2, no. 2 (2021): 162.

Nurhizrah Gistituati, Nurlev Avana Alwen Bentri. “Penerapan Pendekatan


Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (Pmri) Untuk Meningkatkan Proses
Dan Hasil Belajar Matematika Di Kelas V Sdn 04/Ii Jaya Setia.” Jurnal Tunas
Pendidikan 5, no. 1 (2022): 240–250.

Saputra, Dudu suhandi, Yuyu Yuliati, and Dadan Arif Hidayat. “Penerapan
Pendekatan Realistic Mathematics Education Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa.” Numeracy 6, no. 2 (2019): 181–188.

Saputri, Nora Chusna, Rika Kurnia Sari, and Dhea Ayunda. “Analisis Kemampuan
Literasi Matematis Siswa Dalam Online Learning Pada Masa Pandemi Covid-
19.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Terpadu (JPPT) 3, no. 1 (2021): 15–
26.

Sri Reski Amaliah, A, Muhammad Yahya, Ahmad Afiif, and SMK Muhammadiyah
Watansoppeng. “Journal of Islamic Education Management.” Manajemen
Pendidikan Islam 4, no. 1 (2019): 1–6.

Sulasmi, Emilda. Kebijakan Dan Permasalahan Pendidikan. Edited by R Sabrina. 1st


ed. Medan: UMSUpress, 2021. http://umsupress.umsu.ac.id/.

You might also like