You are on page 1of 5

UTS PERENCANAAN PELAYANAN DAN PUSAT PELAYANAN

Dosen Pengampu: 1. Dr. Arif Rahman Nugroho, M.Sc.


2. Dr. Norma Yuni Kartika, M.Pd.,M.Sc.
3. Ghinia Anastsia Muhtar, S.Si.,M.Si.

Disusun Oleh:
Firman Maulana Akbar
NIM. 2010416310001
Kelas C

JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2022
1) Buatlah analisis interaksi wilayah menggunakan teori gravitasi, teori titik henti dan teori
grafik pada 1 wilayah di Kalimantan Selatan ?

Teori gravitasi
Diketahui pada data tahun 2021 :
Jumlah Penduduk Banjarmasin (A) = 672.343 jiwa
Jumlah Penduduk banjarbaru (B) = 258.753 jiwa
Jumlah Penduduk tanah laut (C) = 351.561 jiwa
Jarak Banjarmasin – Banjarbaru (A-B) = 35 km
Jarak Banjarbaru – Tanah Laut(B-C) = 51 km

Ditanyakan : interaksi antar ketiga wilayah tersebut?


672.343 x 258.753
Jawab A-B = =¿
35 x 35
173.970,768279
= = 142.016
1.225
dibulatkan menjadi142
258.753 x 351.561
B-C = = 90.967,463433
51 x 51
90.967,463433
= = 34.974,034
2.601
Dibulatkan menjadi 35
Dari hasil perhitungan tersebut dapat ditafsirkan bahwa interaksi yang terbesar adalah
antara Kota Banjarmasin dengan banjarbaru, berarti interaksi sosial ekonomi dan sejenisnya antara
ke dua kota tersebut paling tinggi dibanding interaksi daerah banjarbaru dan tanah laut.

Teori Titik Henti


diketahui : Jumlah Penduduk Banjarmasin (A) = 672.343 jiwa
Jumlah Penduduk Banjarbaru (B) = 258.753 jiwa
Jarak Banjarmasin – Banjarbaru (A-B) = 35 km
Ditanyakan : Titik Henti atau titik Strategis Wilayah?

35
35
jawab
1+

672.343 = 1+ 2 ,59 = 9,7 km
258.753
Jadi, lokasi yang cocok atau titik strategis dari wilayah tersebut adalah 9.7 km dari Kota A
(Banjarmasin) (Penduduk lebih sedikit). Hubungannya dengan perencanaan pembangunan
wilayah, teori ini dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan faktor lokasi. Model ini
dapat digunakan untuk merencanakan pusat perdagangan, sarana pendidikan dan kesehatan,
serta lokasi industri.

Teori Grafik

Diketahui : Jumlah Jaringan Jalan di Kalsel (e) = 5 jaringan jalan


Jumlah Kota (v) = 2 Kota
Ditanyakan : Teori Grafik atau Indeks Konektivitas?
Jawab : β =
= 2,5
Kekuatan interaksi antarwilayah ditentukan dengan indeks konektivitas. Apabila
nilai indeks semakin tinggi, maka akan semakin banyak jaringan jalan yang
menghubungkan wilayah yang sedang dikaji. Hal tersebut berdampak pada potensi
pergerakan manusia, barang, dan jasa sebab prasarana jalan sangat berpengaruh terhadap
kelancaran mobilitas antarwilayah. Hubungannya dengan perencanaan pembangunan
wilayah, analisis indeks konektivitas ini bisa digunakan sebagai indikator untuk
merencanakan pembangunan infrastruktur jalan dan pembangunan fasilitas transportasi
yang lainnya.

2) Buatlah analisis teori tempat sentral christaller di wilayah Kalimantan Selatan?


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lokasi berarti letak atau tempat. Dalam
perencanaan wilayah atau kota pemilihan lokasi yang yang tepat untuk guna lahan tertentu
sangatlah penting. Oleh karena itu, dirumuskanlah teori-teori lokasi yang berguna sebagai
acuan menentukan lokasi yang strategis bagi guna lahan tertentu. Teori lokasi adalah ilmu
yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki
alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau
pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun
sosial (Tarigan, 2006).
Salah satu teori lokasi yaitu Teori Tempat Pusat (Central Place Theory) dikemukakan
oleh Walter Christaller pada 1933. Teori ini menyatakan bahwa suatu lokasi dapat melayani
berbagai kebutuhan yang terletak pada suatu tempat yang disebutnya sebagai tempat pusat.
Tempat pusat merupakan pusat kota yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi. Sebuah kota
atau pusat merupakan inti dari berbagai kegiatan pelayanan, sedangkan wilayah di luar kota
atau pusat tersebut adalah daerah yang harus dilayaninya, atau daerah belakangnya
(hinterland).Tempat pusat tersebut memiliki tingkatan-tingkatan tertentu sesuai
kemampuannya melayani kebutuhan wilayah tersebut. Bentuk pelayanan tersebut
digambarkan dalam segi enam/heksagonal. Pada teori tempat pusat juga menjelaskan tentang
hubungan keterkaitan antara sosial – ekonomi dan fisik yang saling mempengaruhi.

Christaller mengembangkan pemikirannya menyusun suatu model wilayah


perdagangan yang efisien yang berbentuk segi enam (heksagonal). Tiap wilayah
perdagangan heksagonal memiliki pusat. Besar kecilnya pusat-pusat tersebut adalah
sebanding dengan besar kecilnya masing-masing heksagonal. Christaller mengembangkan
model tempat pusat untuk suatu wilayah abstrak dengan ciriciri sebagai berikut: 1.
Wilayahnya adalah dataran tanpa roman, semua wilayah datar dan sama. 2. Gerakan dapat
dilaksanakan ke segala arah (isotropis surface). 3. Penduduk memiliki daya beli yang sama
dan tersebar secara merata pada seluruh wilayah. 4. Konsumen bertindak rasional sesuai
dengan prinsip minimalisasi jarak/biaya.

Model Christaller menjelaskan model area perdagangan heksagonal dengan


menggunakan jangkauan atau luas pasar dari setiap komoditi yang dinamakan range dan
threshold.

1.Range (jarak) adalah jarak jangkauan antara penduduk dan tempat suatu
aktivitas pasar yang menjual kebutuhan komoditi atau barang. Misalnya seseorang membeli
baju di lokasi pasar tertentu, range adalah jarak antara tempat tinggal orang tersebut
dengan pasar lokasi tempat dia membeli baju. Apabila jarak ke pasar lebih jauh dari
kemampuan jangkauan penduduk yang bersangkutan, maka penduduk cenderung akan
mencari barang dan jasa ke pasar lain yang lebih dekat.

2.Threshold (ambang batas) adalah jumlah minimum penduduk atau


konsumen yang dibutuhkan untuk menunjang kesinambungan pemasokan barang atau jasa
yang bersangkutan, yang diperlukan dalam penyebaran penduduk atau konsumen dalam
ruang (spatial population distribution)

Dari komponen range dan threshold muncul prinsip optimalisasi pasar


(market optimizing principle). Prinsip ini antara lain menyebutkan bahwa dengan memenuhi
asumsi di atas, dalam suatu wilayah akan terbentuk wilayah tempat pusat (central place).

Dalam pengaplikasiannya dapat ditemukan studi kasus yang terjadi pada


kota Banjarmasin dan handil bakti. Dimana pusat kota yaitu kota Banjarmasin merupakan
pusat pelayanan bagi masyarakat.di pusat kota pun banyak terjadi aktivitas ekonomi yang
dilakukan oleh masyarakat.adapun handil bakti merupakan daerah yang ikut dilayani oleh
pusat kota.hal ini terlihat bahwa mudahnya akses mobilitas masyarakat dari handil bakti
menuju pusat kota.
3.) Lakukanlah analisis pusat pelayanan pada Kota Banjarmasin
menggunakan skala skalogram ?

SKALOGRAM KOTA BANJARMASIN

Jumlah Fungsi (Fasilitas Pelayanan)


Wilayah JF KF (%) Hirarki
Penduduk 1 2 3 4 5
Banjarmasin
165,852 1 1 1 1 1 5 83 I
Selatan
Banjarmasin
119,141 1 1 1 1 1 5 83 I
Timur
Banjarmasin
137,015 1 1 1 0 1 4 67 II
Barat
Banjarmasin
87,512 1 1 0 1 1 4 67 II
Tengah
Banjarmasin
152,8 1 1 0 0 1 3 50 III
Utara
Jumlah 662,32 5 5 3 3 5 21

keterangan :
1 = Sarana
Pendidikan
2= Sarana
Kesehatan
3 = Sarana
Olahraga
4 = Sarana
Peribadatan
5 = Sarana
Ekonomi

 Hirarki = Skore Tertinggi – Skor Terendah / 3


= 83 – 50 / 3
= 11

 Hirarki III = 50 + 11 = 61
= Intervalnya 50 – 61

 Hirarki II
= 61 + 11 = 72
= Intervalnya 62 – 72
= 73 – 83
 Hirarki I

Hirarki III = 50 – 61
Hirarki II = 62 – 72
Hirarki I = 73 – 83

You might also like