You are on page 1of 13

PEMANFAATAN TEKNOLOGI BIM (BUILDING INFORMATION MODELING)

DALAM PROSES PERENCANAAN ARSITEKTUR MODERN

Dosen Pengampu :
Laura Andri Retno Martini, S.S., M.A
NIP : 197903072006042001

Disusun Oleh :
Ammaar Abdur Rasyid 21020122140137

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal penelitian dengan judul :

PEMANFAATAN TEKNOLOGI BIM (BUILDING INFORMATION MODELING)


DALAM PROSES PERENCANAAN ARSITEKTUR MODERN

Yang diajukan oleh :

Ammaar Abdur Rasyid

21020122140137

Kepada :

Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro

Semarang, 5 Desember 2023

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Laura Andri Retno Martini, S. S., M. A.


NIP : 197903072006042001

i
ABSTRAK

Teknologi Building Information Modeling (BIM) telah menjadi katalisator utama


dalam transformasi industri arsitektur modern. Proposal ini bertujuan untuk menyelidiki
dampak penggunaan BIM dalam proses perencanaan arsitektur, terutama dalam konteks
proyek-proyek modern. Melalui tinjauan literatur mendalam, penelitian ini akan
mengeksplorasi manfaat BIM dalam meningkatkan kolaborasi tim, efisiensi perencanaan, dan
akurasi desain. Metodologi penelitian akan melibatkan studi kasus proyek arsitektur yang
menerapkan BIM, dengan fokus pada evaluasi hasil, tantangan yang dihadapi, dan peluang
pengembangan lebih lanjut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pandangan yang mendalam tentang bagaimana penerapan BIM dapat memperkaya proses
perencanaan arsitektur modern dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik bagi
para profesional industri ini.

Kata kunci: BIM, perencanaan arsitektur, efisiensi desain, kolaborasi tim, akurasi model.

Building Information Modeling (BIM) technology has become a major catalyst in the
transformation of the modern architectural industry. This proposal aims to investigate the
impact of using BIM in the architectural planning process, especially in the context of
modern projects. Through an in-depth literature review, this research will explore the benefits
of BIM in improving team collaboration, planning efficiency, and design accuracy. The
research methodology will involve case studies of architectural projects implementing BIM,
with a focus on evaluation of results, challenges encountered and opportunities for further
development. It is hoped that the results of this research will provide an in-depth look at how
the application of BIM can enrich the modern architectural planning process and support
better decision making for industry professionals.

Keywords: BIM, architectural planning, design efficiency, team collaboration, model


accuracy.

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................... i
ABSTRAK................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 4
2.1 Pengenalan Building Information Model (BIM) dalam Arsitektur........ 4
2.2 Manfaat BIM dalam Proses Perencanaan.............................................. 5
2.3 Tantangan dan Hambatan Implementasi BIM....................................... 5
BAB 3 METODE PENELITIAN.............................................................................. 8
3.1 Metode Penelitian.................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan arsitektur modern menghadapi tuntutan kompleksitas yang semakin
meningkat, termasuk integrasi berbagai elemen desain, pemahaman mendalam
terhadap konstruksi, serta tuntutan untuk efisiensi waktu dan biaya. Dalam
menghadapi tantangan ini, Teknologi Building Information Modeling (BIM) telah
muncul sebagai solusi terkemuka dengan potensi mengubah paradigma perencanaan
arsitektur. BIM menawarkan pendekatan terintegrasi yang memungkinkan para
profesional arsitektur untuk bekerja secara kolaboratif dalam lingkungan virtual,
menghasilkan model tiga dimensi yang kaya informasi. Dengan potensi untuk
meningkatkan akurasi, mengurangi konflik desain, dan mempercepat proses
perencanaan, penggunaan BIM dalam arsitektur modern menjadi relevan dan krusial
untuk mencapai hasil proyek yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini akan
mengeksplorasi dan menganalisis secara mendalam pemanfaatan Teknologi BIM
dalam proses perencanaan arsitektur modern untuk merespon dinamika perubahan
lingkungan industri dan meningkatkan kualitas hasil akhir proyek.

1.2 Rumusan Masalah


Penerapan Teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam proses
perencanaan arsitektur modern memunculkan sejumlah pertanyaan dan permasalahan
yang perlu dipecahkan :

1. Bagaimana kontribusi BIM dalam meningkatkan efisiensi proses perencanaan


arsitektur dan pengembangan proyek secara keseluruhan?
2. Apa dampak penerapan BIM terhadap kolaborasi tim arsitek, insinyur, dan
pihak terkait lainnya dalam proyek arsitektur modern?
3. Apakah BIM dapat mengoptimalkan akurasi desain dan mencegah konflik
konstruksi sejak tahap perencanaan?
4. Bagaimana tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam
mengintegrasikan BIM dalam konteks perencanaan arsitektur modern?

1
5. Bagaimana persepsi dan adopsi BIM oleh para profesional arsitektur, serta
dampaknya terhadap perubahan praktik dan pola pikir dalam industri
arsitektur?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi manfaat konkret dari pemanfaatan Teknologi Building


Information Modeling (BIM) dalam proses perencanaan arsitektur modern.
2. Menganalisis dampak penerapan BIM terhadap kolaborasi tim proyek,
efisiensi perencanaan, dan kualitas desain arsitektur.
3. Mengevaluasi tingkat akurasi desain dan efektivitas pencegahan konflik
konstruksi melalui penggunaan BIM sejak tahap perencanaan.
4. Mengidentifikasi hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam
mengintegrasikan BIM dalam konteks perencanaan arsitektur modern.
5. Menilai persepsi dan tingkat adopsi Teknologi BIM oleh para profesional
arsitektur serta dampaknya pada perubahan praktik dan pola pikir dalam
industri.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Kontribusi pada Pengembangan Profesi Arsitektur, Penelitian ini dapat


memberikan wawasan baru dan pemahaman yang lebih mendalam tentang
bagaimana Teknologi Building Information Modeling (BIM) dapat meningkatkan
praktik perencanaan arsitektur modern. Hal ini dapat memberikan kontribusi
positif pada perkembangan profesi arsitektur dengan mengintegrasikan teknologi
inovatif.
2. Peningkatan Efisiensi dan Kualitas Desain, Temuan penelitian ini dapat
memberikan pandangan yang lebih baik tentang bagaimana penerapan BIM dapat
meningkatkan efisiensi dalam proses perencanaan arsitektur dan pada akhirnya
meningkatkan kualitas desain proyek.
3. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Arsitektur, Temuan penelitian ini dapat
digunakan untuk memperbarui kurikulum pendidikan arsitektur, memastikan

2
bahwa mahasiswa mendapatkan pemahaman yang baik tentang pemanfaatan BIM
dan kesiapan mereka untuk memasuki industri.
4. Peningkatan Keberlanjutan dan Efisiensi Energi, Jika penelitian mencakup aspek
keberlanjutan, temuan dapat memberikan landasan untuk pengembangan proyek
arsitektur yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
5. Pedoman bagi Arsitektur Profesional dan Pihak Terkait, Penelitian ini dapat
menghasilkan panduan praktis bagi para profesional arsitektur dan pihak terkait
lainnya dalam menerapkan BIM dalam proyek-proyek arsitektur modern.

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan Building Information Modeling (BIM) dalam Arsitektur

Building Information Modeling (BIM) merupakan suatu pendekatan revolusioner


dalam industri arsitektur yang menggabungkan teknologi komputer dan pemodelan
informasi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas dalam seluruh siklus hidup bangunan.
BIM telah menjadi paradigma baru dalam bidang industri arsitektur dan konstruksi. BIM
memungkinkan para profesional di berbagai bidang, termasuk arsitektur, rekayasa sipil,
dan konstruksi, untuk bekerja dengan efisien dan kolaboratif dalam suatu lingkungan
digital. BIM didefinisikan sebagai suatu metode penciptaan, pengelolaan, dan pertukaran
data dalam suatu model bangunan secara terpadu.

Penggunaan BIM tidak muncul secara tiba-tiba, sebaliknya, itu adalah hasil evolusi
teknologi dan kebutuhan industri. Seiring dengan perkembangan perangkat lunak dan
kebutuhan akan koordinasi yang lebih baik, BIM mulai diterapkan secara luas pada
proyek-proyek arsitektur pada akhir abad ke-20 (Succar, 2018).

Dalam konteks BIM, model digital mencakup representasi tiga dimensi (3D) dari
suatu bangunan atau infrastruktur, dan model tersebut dapat diperkaya dengan informasi
yang berkaitan dengan aspek-aspek seperti geometri, komponen bangunan, material,
estimasi biaya, jadwal konstruksi, analisis energi, dan pemeliharaan fasilitas. Informasi ini
dapat diakses dan dikelola secara terintegrasi oleh seluruh tim proyek, mulai dari
perencana hingga pengelola fasilitas.

Di Indonesia, penerapan BIM dalam bidang industri konstruksi dianggap masih


rendah. Namun, beberapa perusahaan konstruksi BUMN sudah melakukan adopsi dan
digitalisasi pada proyeknya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan agar dapat
mengeksplorasi pemanfaatan teknologi BIM dalam proses perencanaan arsitektur modern,
dan melihat manfaat yang diperoleh dari penerapan teknologi BIM dalam proyek
arsitektur modern.

4
2.2 Manfaat BIM dalam Proses Perencanaan

BIM membawa berbagai manfaat, termasuk:

1. Kolaborasi yang Lebih Baik, Memungkinkan tim proyek untuk bekerja secara
bersamaan dalam satu model digital, meningkatkan koordinasi dan mengurangi
risiko konflik informasi.
2. Analisis dan Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik, BIM memungkinkan para
profesional untuk melakukan analisis berbasis data yang mendalam, seperti
analisis efisiensi energi, analisis struktural, dan estimasi biaya yang akurat.
3. Efisiensi dalam Konstruksi, BIM dapat digunakan untuk merencanakan dan
mengelola proyek konstruksi dengan lebih efisien, membantu mengoptimalkan
jadwal dan mengidentifikasi potensi masalah sejak awal.
4. Manajemen Fasilitas yang Efektif, Informasi yang terdapat dalam model BIM
dapat digunakan untuk memudahkan pemeliharaan dan manajemen fasilitas
setelah pembangunan selesai.

Beberapa penelitian menyoroti manfaat BIM dalam meningkatkan kolaborasi tim


proyek, mengurangi kesalahan desain, dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
BIM juga telah terbukti meningkatkan efisiensi konstruksi dan memberikan dukungan
pada analisis kinerja bangunan.

2.3 Tantangan dan Hambatan Implementasi BIM

Walau banyak manfaatnya, implementasi BIM tidak selalu berjalan mulus.


Implementasi Building Information Modeling (BIM) dalam industri arsitektur dan
konstruksi membawa berbagai tantangan dan hambatan yang perlu diatasi agar dapat
mencapai keberhasilan. Berikut adalah beberapa tantangan umum yang sering dihadapi
dalam mengadopsi BIM:

1. Kurangnya Pemahaman Industri:

 Tantangan: Sebagian besar industri masih perlu meningkatkan pemahaman


mereka tentang nilai dan manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan BIM.

5
 Hambatan: Kurangnya kesadaran tentang potensi BIM dapat membatasi adopsi di
kalangan pemangku kepentingan utama, termasuk pemilik proyek, arsitek,
insinyur, dan kontraktor.

2. Biaya Implementasi Awal:

 Tantangan: Investasi awal yang diperlukan untuk pelatihan, perangkat lunak, dan
perubahan proses kerja dapat menjadi kendala, terutama untuk perusahaan kecil
dan menengah.
 Hambatan: Organisasi yang memiliki sumber daya terbatas mungkin enggan
untuk mengambil risiko keuangan dan operasional yang terkait dengan penerapan
BIM.

3. Kurangnya Keterampilan dan Pelatihan:

 Tantangan: Keterampilan yang diperlukan untjuk menggunakan perangkat lunak


BIM secara efektif seringkali belum dimiliki oleh banyak profesional.
 Hambatan: Pelatihan yang tidak memadai dapat menghambat integrasi BIM ke
dalam alur kerja sehari-hari, menurunkan produktivitas, dan meningkatkan tingkat
kesalahan.

4. Masalah Interoperabilitas:

 Tantangan: Keterbatasan interoperabilitas antarplatform BIM dapat menyulitkan


pertukaran data antar berbagai perangkat lunak BIM.
 Hambatan: Kesulitan dalam berbagi data dan model antar stakeholder dapat
menyebabkan informasi yang tidak terintegrasi dan kerugian efisiensi kolaboratif.

5. Perubahan Budaya dan Resistensi Organisasi:

 Tantangan: Penerapan BIM seringkali memerlukan perubahan budaya di dalam


organisasi, dan beberapa anggota tim mungkin resisten terhadap perubahan
tersebut.
 Hambatan: Ketidaksetujuan dan resistensi dari anggota tim yang tidak terbiasa
dengan BIM dapat menghambat kolaborasi dan efisiensi.

6
6. Kesulitan Mengukur ROI (Return on Investment):

 Tantangan: Menentukan nilai pengembalian investasi BIM dapat sulit karena


manfaatnya mungkin tidak selalu terukur secara langsung.
 Hambatan: Perusahaan mungkin kesulitan meyakinkan pemangku kepentingan
internal untuk berinvestasi dalam BIM tanpa jaminan hasil yang jelas dan terukur.

7
BAB 3

METODE PENELITIAN
3.1 Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam proposal "Pemanfaatan Teknologi BIM
(Building Information Modeling) dalam Proses Perencanaan Arsitektur Modern" meliputi:

1. Studi literatur: Penelitian ini melibatkan analisis konsep-konsep dasar arsitektur


modern dan penerapan teknologi BIM dalam perencanaan arsitektur. Studi literatur
akan membantu mengidentifikasi teori dan praktik terkait dengan pemanfaatan
teknologi BIM dalam proses perencanaan arsitektur modern.
2. Studi kasus: Penelitian ini juga melibatkan studi kasus untuk menunjukkan manfaat
konkret dari penerapan teknologi BIM dalam proyek arsitektur modern. Studi kasus
akan memungkinkan kita untuk melihat bagaimana teknologi BIM berfungsi dalam
praktik dan mengidentifikasi potensi dan tantangan yang mungkin dihadapi.
3. Pengembangan model: Dalam penelitian ini, kita akan mengembangkan model yang
menggabungkan teknologi BIM dengan proses perencanaan arsitektur modern. Model
ini akan memungkinkan kita untuk menganalisis bagaimana teknologi BIM dapat
meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses perencanaan arsitektur modern.
4. Pengujian: Untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan teknologi BIM dalam proses
perencanaan arsitektur modern, kita akan melakukan pengujian yang mencakup
beberapa aspek, seperti efisiensi waktu, akurasi, dan kemampuan untuk kolaborasi.
Pengujian ini akan membantu kita mengetahui bagaimana teknologi BIM
berkontribusi dalam mencapai tujuan perencanaan arsitektur modern.

Dengan menggunakan metode penelitian yang tersebut, kita berharap dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana teknologi BIM dapat meningkatkan
efisiensi dan akurasi dalam proses perencanaan arsitektur modern, serta memberikan dasar
untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Succar, B. (2018). Challenges to the Uptake of BIM in the Architectural, Engineering, and
Construction Industry: A Synthesis of the Literature. Procedia
Engineering, 196, 106–113.
Eddy, P. L. (2020). Artificial Intelligence and Building Information Modeling: A Synergetic
Approach to Design and Construction. Frontiers in Built Environment,
6, 10.

You might also like