You are on page 1of 25

DASAR-DASAR

DESAIN INTERIOR
Erni Setyowati
FRAME
Introduction
Dasar-dasar Desain Interior
Fungsi Utama Desain Interior
Prinsip – prinsip Dasar Interior
Summary
Presentation title 3

INTRODUCTION
Interior adalah keseluruhan tata letak, perabotan, warna, dan elemen-elemen lain
yang membentuk ruang dalam sebuah bangunan. Ini bukan hanya tentang
penampilan visual, tetapi juga tentang bagaimana ruangan itu dirasakan dan
digunakan. Interior merangkul desain, fungsionalitas, dan estetika untuk
menciptakan pengalaman yang mengesankan bagi penghuninya.

Sementara itu, desain interior merupakan proses merencanakan, menyusun, dan


merancang ruang-ruang di dalam suatu bangunan.

Desain interior tidak hanya sebatas menata ruangan agar tampak menarik. Ada
alasan-alasan fundamental yang melatarbelakangi kenapa kita memerlukan desain
interior. Kita harus sadar bahwa setiap keputusan dalam mendesain sebuah
ruangan memiliki tujuan tertentu.
FUNGSI UTAMA
Desain Interior
Presentation title 5

FUNGSI DESAIN INTERIOR


• Menciptakan Ruangan Yang Serasi dan Enak Untuk Dilihat
• Meningkatkan Nilai Estetika
• Memperbaiki Fungsi Dari Setiap Furniture
• Menghadirkan Ruangan Yang Nyaman
• Meningkatkan Semangat Kerja
• Ruangan Yang Terlihat Lebih Rapi dan Tertata
6

“ PRINSIP – PRINSIP DASAR


DESAIN INTERIOR
Presentation title 7

PRINSIP DASAR INTERIOR


1. Unity dan Harmoni dalam Desain Interior
2. Keseimbangan dalam Desain Interior
3. Titik Fokus (Vocal Point) dalam Desain Interior
4. Ritme dalam Desain Interior
5. Detail dalam Desain Interior
6. Skala dan Proporsi dalam Desain Interior
7. Warna dalam Desain Interior
UNITY & HARMONI
8

DALAM INTERIOR
Unity dan harmony dalam desain interior mengacu pada konsep
di mana ruangan dianggap sebagai satu kesatuan di mana setiap
elemen saling melengkapi dan bekerja bersama untuk menciptakan
suatu komposisi yang seimbang dan estetis. Dengan menerapkan
prinsip-prinsip ini, ruangan akan menjadi harmonis dan terintegrasi
secara visual.

Ketika unity dan harmony diimplementasikan dalam desain interior,


elemen-elemen seperti warna, tekstur, pola, dan bahan akan dipilih
dan diatur sedemikian rupa sehingga mereka berpadu dengan baik
tanpa saling bersaing atau mengalahkan satu sama lain. Keberadaan
elemen-elemen ini akan menciptakan suasana yang serasi dan nyaman
di dalam ruangan.
KESEIMBANGAN DALAM 9

INTERIOR
Keseimbangan dalam desain interior adalah faktor penting yang
berkontribusi pada terciptanya unity dan harmony. Keseimbangan dapat
dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu:

Keseimbangan Simetris:
Jenis keseimbangan ini terjadi ketika berat visual dari elemen-elemen
desain dibagi secara merata di sekitar poros tengah ruangan, baik secara
horizontal maupun vertikal. Contohnya, dalam ruangan dengan meja
tengah yang simetris diapit oleh dua kursi yang identik.
Keseimbangan Asimetris:
Keseimbangan ini tercapai melalui distribusi berat visual yang tidak
merata namun tetap menciptakan kesan seimbang. Hal ini bisa dicapai
dengan memainkan faktor-faktor visual seperti skala, kontras, warna,
dan tekstur. Misalnya, sebuah ruangan dengan sofa besar di satu sisi
yang seimbang dengan beberapa elemen kecil di sisi lainnya.
Keseimbangan Radial:
Pada keseimbangan ini, semua elemen desain berpusat di titik tertentu.
Sebagai contoh, ruangan dengan perabotan yang menjari titik pusat,
seperti meja makan berbentuk bulat di tengah ruangan.
10

VOCAL POINT DALAM INTERIOR

Titik fokus, atau vocal point, adalah elemen khusus


dalam desain interior yang dijadikan sebagai pusat
perhatian atau daya tarik utama ruangan.
Contohnya, sebuah jendela besar dengan
pemandangan indah, perapian yang mencolok, atau
lukisan yang menonjolkan karakteristik tertentu.

Warna, detail, dan bentuk yang unik bisa diambil


sebagai titik fokus dalam ruangan. Pemilihan
elemen ini secara cermat dapat memberikan dimensi
visual yang menarik dan mengarahkan perhatian orang
yang memasuki ruangan ke area tertentu yang ingin
ditekankan. Sebagai hasilnya, titik fokus dapat
memperkaya keseluruhan estetika ruangan dan
memberikan sentuhan khusus pada desain interior.
Presentation title 11

RITME DALAM INTERIOR

Ritme dalam konteks desain interior merujuk pada pola


pengulangan visual yang memberikan perasaan
pergerakan dan kontinuitas dalam ruangan. Ini bisa
terwujud melalui pengulangan bentuk, warna, tekstur, atau
motif dalam elemen-elemen desain. Ritme memberikan
dinamika pada ruangan dan membantu menciptakan
keseimbangan visual yang menarik.

Ritme menghadirkan rasa harmoni dan kesatuan di


dalam ruangan dengan mengatur elemen-elemen sehingga
mata dapat dengan mudah mengikuti alur visual yang
dihasilkan. Penggunaan ritme yang tepat juga dapat
mengarahkan perhatian penghuni ruangan, membantu
memandu mata melalui area-area yang diinginkan dalam
desain.
Interior Rythm 12
13

DETAIL DALAM INTERIOR


Detail dalam desain interior mencakup
semua elemen yang membentuk
keseluruhan ruangan. Ini termasuk furniture
utama seperti sofa dan meja, furniture
tambahan seperti lampu meja atau hiasan
dinding, hingga elemen-elemen dekoratif
seperti bantal atau keranjang penyimpanan.
Setiap detail memberikan kontribusi terhadap
karakter dan suasana ruangan.

Pentingnya detail tidak bisa diabaikan karena


mereka berkontribusi pada keaslian dan
kenyamanan ruangan. Detail yang dipilih
dengan cermat dapat menciptakan nuansa
yang diinginkan, apakah itu berupa suasana
yang hangat dan akrab atau suasana yang
lebih formal dan elegan.
Building Interior detailing
14
Presentation title 15

SKALA & PROPORSI


Skala dan proporsi adalah prinsip-prinsip desain interior
yang berkaitan dengan ukuran, perbandingan, dan
bentuk elemen-elemen dalam ruangan. Skala berkaitan
dengan seberapa besar atau kecil suatu elemen dalam
hubungannya dengan elemen lainnya dan ukuran ruangan
secara keseluruhan. Proporsi berkaitan dengan hubungan
antara elemen-elemen tersebut.

Skala dan proporsi yang tepat memberikan kenyamanan


visual dan fungsional bagi penghuni ruangan. Elemen-
elemen yang terlalu besar atau terlalu kecil dalam
perbandingannya dengan ruangan dan elemen lainnya dapat
mengganggu keseimbangan keseluruhan desain.
Presentation title 16

WARNA DALAM DESAIN


Warna memainkan peran sentral dalam menciptakan
suasana dan mood dalam ruangan. Warna-warna
lembut seperti pastel atau netral cenderung
memberikan kesan tenang dan santai, sementara
warna-warna cerah dan tajam seperti merah atau
kuning dapat memberikan energi dan semangat.

Pemilihan warna yang bijak dan koheren dalam


desain interior dapat menghasilkan suasana yang
sesuai dengan tujuan dan fungsi ruangan. Warna
juga bisa digunakan untuk mengarahkan perhatian
pada area tertentu atau membedakan fungsi area yang
berbeda dalam ruangan.
INTERIOR COLORING
17
ELEMEN DALAM INTERIOR 18

Suatu ruang dalam desain interior terdiri dari


berbagai elemen dasar yang membentuknya.
Karena desain interior merupakan cabang
dari seni rupa, unsur-unsur seni rupa juga
dapat dijumpai dalam elemen-elemen
serupa, seperti garis, titik, bidang, tekstur,
warna, ruang, dan elemen-elemen lainnya,
yang semuanya termasuk dalam seni
arsitektur.

1. Lantai
2. Dinding
3. Langit-langit
4. Elemen Bukaan
5. Pencahayaan
Presentation title 19

CONTOH-CONTOH
1. Desain Konsep Sederhana

Desain sederhana menawarkan suasana


yang lebih tenang dan tak ramai. Konsep
ini menekankan pada prinsip ‘less is
more’, di mana kualitas lebih
diutamakan daripada kuantitas. Desain
seperti ini cenderung mengecilkan
penggunaan aksesori atau dekorasi yang
berlebihan. Dengan demikian, ruangan
akan terlihat lebih lapang, rapi, dan fokus
pada fungsi utamanya.
Presentation title 20

2. Desain Warna Gelap

Desain dengan dominasi warna


gelap memberikan nuansa elegan
dan mewah pada ruangan. Meski
berwarna gelap, bukan berarti ruangan
akan terasa suram. Dengan pemilihan
furniture dan penataan cahaya yang
tepat, konsep warna gelap bisa
memberikan kedalaman dan karakter
kuat pada sebuah ruangan. Ini cocok
bagi Kalian yang ingin menghadirkan
atmosfer dramatis dan intim.
Presentation title 21

3. Desain Nuansa Alam

Konsep desain yang menghadirkan


nuansa alam ke dalam ruangan
memberikan sentuhan segar dan
relaksasi. Dengan penambahan
elemen-elemen seperti tanaman hias,
air mancur mini, atau bahkan dinding
dengan motif batu alam, ruangan
Kalian akan terasa seperti sebuah
oasis di tengah kesibukan kota.
Nuansa alam juga memberikan efek
terapeutik yang membantu meredakan
stres.
Presentation title 22

4. Desain Dengan Ventilasi Yang Baik

Kualitas udara dalam ruangan


sangat penting untuk kesejahteraan
penghuninya. Desain ruangan
dengan ventilasi yang baik
memastikan pasokan udara segar
yang konstan dan juga membantu
mengurangi kelembapan. Selain itu,
dengan sirkulasi udara yang baik,
ruangan juga menjadi lebih sejuk
dan menyegarkan.
Presentation title 23

5. Desain Dengan Tambahan Lukisan

Lukisan atau karya seni lainnya


memberikan sentuhan personal pada
ruangan. Lukisan bisa menjadi pusat
perhatian dan berfungsi sebagai
pembeda karakter ruangan. Selain
itu, karya seni juga dapat berfungsi
sebagai media refleksi emosi dan
estetika pemilik ruangan. Maka dari itu,
pemilihan lukisan yang sesuai dengan
tema dan nuansa ruangan sangat
penting agar harmonisasi desain
terjaga.
Presentation title 24

PENUTUP
Sebagai kesimpulan, memahami “Apa itu Interior” tidak hanya
berkaitan dengan estetika semata, melainkan juga fungsi,
kenyamanan, dan refleksi dari identitas penghuni. Interior
mencerminkan bagaimana kita memandang dunia, bagaimana kita
memanfaatkan ruang, serta bagaimana kita menyatukan setiap
elemen untuk menciptakan harmoni. Dengan pemahaman yang
mendalam tentang interior, kita dapat menciptakan ruang yang
tidak hanya indah di mata, tetapi juga nyaman dan fungsional bagi
setiap penggunanya.
THANK YOU
Manusia yang bijak adalah mereka yang
dapat memahami keindahan……

You might also like