You are on page 1of 33

PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

KLIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) DI RUANG ARIMBI


DENGAN MEMBUAT KERAJINAN TANGAN DARI MANIK-MANIK
RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Disusun oleh :
Riska Yuanita Pratiwi (P1337420923117)
Nuurafiqa Nabilla Mukti P (P1337420923121)
Dinna Rahmanita Kurniati (P1337420923196)
Ika Suciatmi (P1337420923251)
Hendra (P1337420923252)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2024
PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI

1. LATAR BELAKANG
Gangguan persepsi sensori (halusinasi) merupakan salah satu masalah keperawatan yang
dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan tanpa stimulus yang nyata (Keliat dkk,
2007). Salah satu jenis halusinasi yang paling sering dijumpai yaitu halusinasi pendengaran.
Halusinasi pendengaran dapat berupa bunyi mendenging atau suara bising yang tidak
mempunyai arti, tetapi lebih sering terdengar sebagai sebuah kata atau kalimat yang bermakna.
Suara itu bias menyenangkan, menyuruh berbuat baik, tetapi dapat pula berupa ancaman,
mengejek, memaki atau bahkan yang menakutkan dan kadang-kadang mendesak atau
memerintah untuk berbuat sesuatu seperti membunuh dan merusak (Yosep, 2007).
Pada fase tertentu ada beberapa pasien yang merasa terganggu dengan isi halusinasinya,
karena isi halusinasinya dapat berupa ancaman dan suara yang menakutkan. Jika pasien tersebut
tidak bisa mengontrol halusinasinya maka pasien akan mencederai dirinya sendiri, orang lain
dan lingkungan.Salah satu terapi untuk halusinasi adalah Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
khususnya Stimulasi Persepsi.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk terapi modalitas yang
digunakan perawat sebagai upaya psikoterapis terhadap beberapa klien pada waktu yang
sama (Maulana, Hernawati, & Shalahuddin, 2021). Terapi aktivitas kelompok sering
dipergunakan dalam implementasi praktek kesehatan jiwa sebagai hal yang penting dari
keterampilan komunikasi terapeutik dalam keperawatan jiwa (Keliat & Akemat, 2005).
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas
sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok (Keliat, 2012). Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi bertujuan agar pasien
dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat dan dapat
menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami dan dapat membantu pasien
mengenali dan mengontrol gangguan halusinasi yang dialaminya.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan
hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori:
Halusinasi. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami
perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya

2
tidak ada.
Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien
tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya
yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) yang bertujuan untuk
mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Aktivitas digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensasi klien, kemudian
diobservasi reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui gerakan
tubuh, ekspresi muka dan ucapan. TAK stimulasi persepsi membantu klien yang
mengalami kemunduran orientasi dalam upaya memotivasi proses pikir serta
mengurangi perilaku maladaptif.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori merupakan terapi yang diberikan dengan
menstimulus semua panca indra pada pasien sehingga terjadi perubahan perilaku dan
memberikan respon yang adekuat (Keliat, 2012). Terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori merupakan aktivitas yang digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori
pasien, kemudian diobservasi reaksi sensori pasien berupa ekspresi emosi atau perasaan
melalui gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan. Teknik yang digunakan meliputi fasilitas
penggunaan pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal
maupun eksternal (Purwaningsih, 2009). Beberapa aspek dari klien yang harus
diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :
1. Aspek emosi (Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai,
tidak diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut dan
cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain)
2. Aspek intelektual (Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya
klien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat)
3. Aspek sosial (Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat,
klien mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau berinteraksi
minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain)
Dalam pelaksanaannya diikuti dengan membuat kerajinan dari manik-manik
berupa gelang dan kalung yang melatih konsentrasi kelompok untuk tetap fokus dalam
meronce manik-manik. Peserta kelompok harus bergerak aktif mengikuti arahan dari
petugas dalam memberikan petunjuk membuat kerajinan dari manik-manik.
Kebersamaan ketika meronce manik-manik, memilih kreasi sesuai yang diminati dapat
meningkatkan kreatifitas dan interaksi antara anggota kelompok.

3
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas untuk mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan
pengalaman kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok
dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah. Dalam terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal Halusinasi
2. Sesi II : Klien Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik d a n patuh
minum obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJD Dr.Amino Gondohutomo
Semarang khususnya Ruang Arimbi sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh
karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

2. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a) Klien dapat mengenal dan mengontrol halusinasi dengan menghardik.
b) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
c) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
d) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.

3. KLIEN
1. Kriteria klien
Klien yang mengalami perubahan persepsi sensori Halusinasi
2. Proses seleksi
a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

4
d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok.

4. KRITERIA HASIL
1. Evaluasi Struktur
a) Kondisi lingkungan tenang dan dilakukan di dalam ruangan yang
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
c) Alat yang digunakan dalam kondisi baik
d) Leader, Co-leader, Fasilitator, observer dan operator berperan sebagaimana
mestinya.
2. Evaluasi Proses
a) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b) Leader mampu memimpin acara.
c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan peserta mampu:
a) Mengenal halusinasi mencakup: isi, frekuensi, waktu, pencetus, dan
respon dari halusinasi
b) Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c) Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
d) Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
e) Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

5. ANTISIPASI MASALAH
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a) Memanggil klien
b) Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
5
klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin:
a) Panggil nama klien
b) Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut:
a) Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b) Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c) Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini.

6. PENGORGANISASIAN
SESI I
Sesi I : Mengenal Halusinasi
1. Tujuan
a) Tujuan umum
Setelah dilakukan TAK sesi I diharapkan klien dapat mengenal halusinasi.
b) Tujuan khusus
1) Klien dapat mengenal halusinasi.
- Klien mengenal isi halusinasi
- Klien mengenal frekuensi terjadinya halusinasi
- Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
- Klien mengenal faktor yang menjadi pencetus munculnya halusinasi
2. Waktu Pelaksanaan
a) Hari/Tanggal : Rabu, 13 Maret 2024
b) Waktu : Pkl. 09.00 – 10.00 WIB (sesi I)
c) Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (45 menit)
Penutup (5 menit)
d) Tempat : Ruang Arimbi
e) Jumlah klien : 10 orang
3. Tim Terapis
Leader Sesi I : Ika Suciatmi
6
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
Co-leader Sesi I : Hendra
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
Observer Sesi I : Dinna Rahmanita K.
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok
Fasilitator Sesi I :
1) Riska Yuanita Pratiwi
2) Nuurafiqa Nabila Mukti Putri
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
4. Metode dan Media
1) Metode
- Diskusi
- Bermain peran/stimulasi
2) Media
- Bola
- Type recorder / Handphone
7
- Speaker
5. Setting Tempat

L O
P P P

P
P
CO MEJA
P P

F P P P F
Keterangan : SuSunan perawat yang berpartisipasi
L : leader a. Leader : Ika Suciatmi
CO : co-leader b. Co-leader : Hendra
F : Fasilitator c. Observer : Dinna Rahmanita K.
O : Observer d. Fasilitator : Riska Yuanita Pratiwi
P : pasien Nuurafiqa Nabilla Mukti P.

SESI II
Sesi II : Mengontrol Halusinasi dengan Cara menghardik dan Patuh Minum
Obat
1. Tujuan
a) Tujuan umum
Setelah dilakukan TAK sesi II diharapkan klien dapat mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik dan minum obat.
b) Tujuan khusus
1) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
- Klien memperagakan cara menghardik
- Klien melaporkan perasaan setelah memperagakan cara menghardik
2) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara minum obat.
- Klien memahami pentingnya minum obat

8
- Klien memahami akibat tidak minum obat
- Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat
2. Waktu Pelaksanaan
c) Hari/Tanggal : Rabu, 13 Maret 2024
d) Waktu : Pkl. 09.00 – 10.00 WIB (sesi I)
e) Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (45 menit) Penutup (5
menit)
f) Tempat : Ruang Arimbi
g) Jumlah klien : 10 orang
3. Tim Terapis
Leader Sesi II : Ika Suciatmi
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
Co-leader Sesi II : Hendra
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
Observer Sesi II : Dinna Rahmanita K.
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
Fasilitator Sesi II :
1) Riska Yuanita Pratiwi
2) Nuurafiqa Nabila Mukti Putri
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
9
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
4. Metode dan Media

3) Metode
- Diskusi
- Bermain peran/stimulasi
4) Media
- Bola
- Type recorder / Handphone

- Speaker
5. Setting Tempat

L O
P P P

P
P
CO MEJA
P P

F P P P F
Keterangan : SuSunan perawat yang berpartisipasi
L : leader e. Leader : Ika Suciatmi
CO : co-leader f. Co-leader : Hendra
F : Fasilitator g. Observer : Dinna Rahmanita K.
O : Observer h. Fasilitator : Riska Yuanita Pratiwi
P : pasien Nuurafiqa Nabilla Mukti P.

SESI III
Sesi III : Mengontrol Halusinasi dengan Cara Bercakap-cakap dengan orang lain
1. Tujuan
10
a) Tujuan umum
Setelah dilakukan TAK sesi III diharapkan klien dapat mengetahui cara
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
b) Tujuan khusus
1) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
- Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mencegah munculnya halusinasi
- Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi
2. Waktu Pelaksanaan
1) Hari/Tanggal : Kamis, 14 Maret 2024
2) Waktu : Pkl. 09.00 – 10.00 WIB (sesi I dan II)
3) Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (45 menit)
Penutup (5 menit)
4) Tempat : Ruang Arimbi
5) Jumlah klien : 10 orang
3. Tim Terapi
Leader Sesi III : Hendra
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
Co-leader Sesi III : Dinna Rahmanita K.
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
Observer Sesi III : Ika Suciatmi
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara

11
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok
Fasilitator Sesi III :
1) Riska Yuanita Pratiwi
2) Nuurafiqa Nabila Mukti Putri
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan

4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi


5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
7) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
4. Metode dan Media
a) Metode
- Diskusi
- Bermain peran/stimulasi
b) Media
- Kursi
- Type recorder / Handphone
- Speaker
5. Setting Tempat

L O
P P P

P
P
CO MEJA
P P

F P P P F
12
Keterangan : SuSunan perawat yang berpartisipasi
L : leader a. Leader : Hendra
CO : co-leader b. Co-leader : Dinna Rahmanita K.
F : Fasilitator c. Observer : Ika Suciatmi
O : Observer d. Fasilitator : Riska Yuanita Pratiwi
P : pasien Nuurafiqa Nabilla Mukti P.

13
SESI IV
Sesi I : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
1. Tujuan
a) Tujuan umum
Setelah dilakukan TAK sesi IV diharapkan klien dapat mengontrol halusinasi
dengan aktivitas terjadwal melalui kegiatan membuat kerajinan dari manik-
manik
b) Tujuan khusus
1) Dapat melatih fokus dan konsentrasi klien ketika mengikuti kegiatan
2) Melatih klien bergerak cepat dan tanggap terhadap situasi yang dialami
3) Melatih klien saling mengenal dan lebih dekat
4) Klien dapat menyebutkan kerajinan yang dibuatnya
5) Klien dapat mempersepsikan/menceritakan kerajinan yang dibuatnya
6) Klien dapat memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain.
2. Waktu Pelaksanaan
a) Hari/Tanggal : Jum’at, 15 Maret 2024

b) Waktu : Pkl. 09.00 – 10.00 WIB (sesi IV)


c) Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (45
menit) Penutup (5 menit)
d) Tempat : Ruang Arimbi
e) Jumlah klien : 10 orang
3. Tim Terapis
Leader Sesi IV : Dinna Rahmanita K.
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
Co-leader Sesi IV : Hendra
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

14
Observer Sesi IV : Ika Suciatmi
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok
Fasilitator Sesi IV :
1) Riska Yuanita Pratiwi
2) Nuurafiqa Nabila Mukti Putri
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
4. Metode dan Media
1) Metode
- Demonstrasi
- Praktek membuat kerajinan tangan
2) Media
- Manik-manik
- Tali pengikat/Benang

5. Setting Tempat

L O
P P P

P
P
CO MEJA
P P

F P P P F
15
Keterangan : SuSunan perawat yang berpartisipasi
L : leader i. Leader : Dinna Rahmanita K.
CO : co-leader j. Co-leader : Ika Suciatmi
F : Fasilitator k. Observer : Hendra
O : Observer l. Fasilitator : Riska Yuanita Pratiwi
P : pasien Nuurafiqa Nabilla Mukti P.

7. PROSES PELAKSANAAN
Sesi I: Mengenal Halusinasi
1. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori
persepsi: Halusinasi
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri tanda
pengenal nama)
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar
2) Leader menjelaskan aturan main
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada leader
- Lama kegiatan 30 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-suara
yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi yang
membuat terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul.
b) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi
yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya
ditulis di kertas/whiteboard.
16
c) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
d) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan
klien dari suara yang biasa didengar.
4. Tahap terminasi
e) Evaluasi
- Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
f) Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan
jika halusinasi muncul
g) Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi
- Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi dan
Dokumentasi Format
Evaluasi:
Menyebut Menyebut
Menyebut Menyebutkan
Situasi Perasaan
Nama Isi Waktu terjadi
No Halusinasi saat
Klien Halusinasi Halusinasi
Muncul berhalusinasi

Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi;
isi, waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √
jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang
timbul dan menyampaikan kepada perawat.

Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan minum obat


17
1. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
perubahan sensori persepsi: Halusinasi
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur
(beri papan nama)
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
yaitu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
2) Leader menjelaskan aturan main
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta
izin kepada leader
- Lama kegiatan 30 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a) Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.

b) Leader menjelaskan kepada klien cara menghardik dengan mengatakan


tidak terhadap halusinasi yang muncul atau tidak memperdulikan
halusinasinya.
c) Leader memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
Seperti: ”Pergi, pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”
d) Leader meminta masing-masing klien memperagakan ulang cara
mengontrol halusinasi dengan menghardik.
e) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
setiap klien memperagakan menghardik halusinasi
4. Tahap terminasi

18
a) Evaluasi
- Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Leader menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak Lanjut
- Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
- Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan
harian klien
c) Kontrak yang akan datang
- Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap
dengan orang lain
- Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
5. Evaluasi dan Dokumentasi Format Evaluasi:

Kemampuan Menghardik Halusinasi


No Aspek yang dinilai Nama Klien
1 Menyebutkan cara yang
selama ini digunakan
untuk mengatasi
Halusinasi
2 Menyebutkan efektivitas
cara yang digunakan
3 Memperagakan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik

Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, dan
memperagakan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik. Beri tanda √
jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
Dokumentasi

19
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan
klien menggunakannnya jika halusinasi muncul.

Sesi II : Mengontrol Halusinasi dengan cara patuh minum obat


1. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
perubahan sensori persepsi: Halusinasi
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur
(beri papan nama)
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
2) Leader menjelaskan aturan main berikut
- Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
ijin kepada terapis
- Lama kegiatan 30 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a) Leader menjelaskan manfaat patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh
karena obat memberi perasaan tenang
b) Leader menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum obat.
c) Leader meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya.
d) Leader menjelaskan lima benar minum obat
e) Leader meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat

20
f) Diskusikan perasaan klien sebelum minum obat
g) Diskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat
h) Berikan pujian bila benar.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Leader menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
3) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut
1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
2) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian
klien
c) Kontrak yang akan datang
- Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
yaitu cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
- Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
5. Evaluasi dan
Dokumentasi Evaluasi
Format evaluasi sebagai berikut:
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi
Nama Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan
No Klien benar cara minum keuntungan akibat tidak patuh
obat minum obat minum obat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Petunjuk:
21
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
b. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5 benar cara
minum obat, manfaat dan akibat tidak minum obat beri tanda √ jika klien
mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:
halusinasi sesi V. Klien mampu menyebutkan 5 benar minum obat, manfaat dan
akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan klien minum obat dengan cara
yang benar.

Sesi III: Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang


lain.
1. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan
sensori persepsi: Halusinasi
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien
- Perkenalkan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur
(beri papan nama)
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
2) Leader menjelaskan aturan main berikut
- Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis
- Lama kegiatan 30 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja

22
a) Leader menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mencegah halusinasi
b) Leader meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan
bisa dilakukan
c) Leader memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul
”suster ada suara di telinga saya pengen ngobrol sama suster saja”
d) Leader meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di
sebelahnya
e) Berikan pujian atas keberhasilan klien
f) Ulangi poin e dan e sampai semua klien mendapat giliran.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
- Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Leader menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut
- Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
- Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian
klien
c) Kontrak yang akan datang
- Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas terjadwal.
- Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
5. Evaluasi dan
Dokumentasi Evaluasi
Format evaluasi sebagai berikut:
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

No. Aspek yang dinilai Nama klien


1 Menyebutkan orang yang diajak bicara
2 Memperagakan percakapan
3 Menyebutkan dua cara mengontrol dan mencegah
halusinasi

Petunjuk:
23
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
b. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang
biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan
harian,dan menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien
mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:
halusinasi sesi III. Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang
lain. Anjurkan klien untuk melakukan percakapan kepada klien dan perawat
untuk mencegah halusinasi.

Sesi IV: Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal


(membuat kerajinan dari manik-manik)
1. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan
sensori persepsi: Halusinasi
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien
- Perkenalkan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas terjadwal (membuat
kerajinan tangan dengan manik-manik).
2) Leader menjelaskan aturan main berikut
- Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis
- Lama kegiatan 30 menit

24
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a) Leader menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas terjadwal (membuat
kerajinan dari manik-manik) untuk mengontrol dan mencegah halusinasi
b) Leader dan fasilitator mendemostrasikan cara membuat kerajinan tangan dari
manik-manik
c) Leader dan fasilitator membagikan manik-manik yang sudah di set untuk
masing-masing pasien
d) Leader meminta tiap klien mempraktekkan membuat kerajinan dari manik-
manik sesuai contoh dibantu fasilitator
e) Leader dan fasilitator membantu klien membuat kerajinan tangan dari manik-
manik
f) Leader meminta klien menceritakan hasil karya kerajinan dari manik-manik
dan manfaatnya
g) Leader memberikan kesempatan kepada klien satu per satu sampai semua
menceritakan hasil karyanya
h) Berikan pujian atas keberhasilan klien
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
- Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Leader menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut
- Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
- Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian
klien
c) Kontrak yang akan datang
- Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
- Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
5. Evaluasi dan
Dokumentasi Evaluasi
Format evaluasi sebagai berikut:

25
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
Nama Klien
Aspek yang dinilai

Mengikuti kegiatan sampai selesai


Perilaku peserta sesuai yang diharapkan?
Mampu membuat kerajinan dari manik-
manik?
Memberikan pendapat tentang hasil karyanya
Memberi tanggapan terhadap pendapat klien
Jumlah

Petunjuk penilaian :
a. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
b. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (V) jika ditemukan
pada klien atau (X) jika tidak ditemukan.

Dokumentasi
Dokumentasikanlah kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
(melihat manik-manik), klien tidak mampu mengekpresikan dan memberi
tanggapan, namun mengikuti kegiatan sampai selesai.

26
LEMBAR EVALUASI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

SESI 1
Menyebut Menyebut
Menyebut Menyebutkan
Situasi Perasaan
Isi Waktu terjadi
No Nama Klien Halusinasi saat
Halusinasi Halusinasi
Muncul Berhalusinasi
1 Ny.N
   
2 Ny.E
   
3 Ny.R
 
4 Ny.M
   
5 Ny.SW
  
6 Ny.Z
  
7 Ny.W
  
8 Ny.SD
 
9 Ny.S
   
10 Ny.A
   
SESI II
Menyebut Cara yang
Menyebutkan Memperagakan cara
selama ini digunakan
Nama Klien efektifitas cara mengatasi halusinasi
No untuk mengatasi
yang digunakan dengan menghardik
halusinasi
1 Ny.N
  

27
2 Ny.E
  
3 Ny.R
  
4 Ny.M
  
5 Ny.SW
  
6 Ny.Z
  
7 Ny.W
  
8 Ny.SD
  
9 Ny.S
  
10 Ny.A
  
SESI II

Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan


No Nama Klien benar cara minum keuntungan akibat tidak patuh
obat minum obat minum obat
1 Ny.N
  
2 Ny.E
  
3 Ny.R

4 Ny.M
  
5 Ny.SW
  
6 Ny.Z

7 Ny.W
  
8 Ny.SD

9 Ny.S
  
10 Ny.A
  

SESI III

Menyebutkan 2
Menyebutkan
Memperagakan cara mengontrol
No Nama Klien orang yang diajak
percakapan dan mencegah
bicara
halusinasi
1 Ny.N
  
2 Ny.E
  
3 Ny.R
 
28
4 Ny.M
  
5 Ny.SW
 
6 Ny.Z
 
7 Ny.W
 
8 Ny.SD

9 Ny.S
  
10 Ny.A
  

SESI IV

Mampu Memberi Memberi


Mengikuti Perilaku
membuat pendapat tanggapan
kegiatan peserta
No Nama Klien kerajinan tentang terhadap
sampai sesuai yang
dari manik- hasil pendapat
selesai diharapkan
manik karyanya klien
1 Ny.N
    
2 Ny.E
    
3 Ny.R
    
4 Ny.M
    
5 Ny.SW
    
6 Ny.Z
    
7 Ny.W
    
8 Ny.SD
    
9 Ny.S
    
10 Ny.A
    

HASIL DAN PEMBAHASAN

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas untuk
mempersepsikan berbagai stimulus yang terrkait dengan pengalaman dalam kehidupan untuk

29
didiskusikan dalam kelompok. Pada TAK stimulasi persepsi klien diajarkan untuk mengenal
halusinasi sebagai sesuatu yang tidak nyata dan mengajarkan cara memutus halusinasi.
Hal ini sejalan dengan penelitian Herawati, et.al (2020) yang menyatakan bahwa Terapi
Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi memberikan pengaruh yang signifikan antara
pemberian terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia. Penelitian
lain oleh Widya Sepalanita (2019) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh berupa peningkatan
kemampuan mengontrol halusinasi, dilihat dari selisih nilai rerata dari prettest ke posttest
sebesar 7,76 pada variabel kemampuan mengontrol halusinasi, setelah intervensi terapi
aktivitas kelompok.
Liviana, et al 2020) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terapi aktivitas kelompok
stimulasi persepsi dapat digunakan untuk mengontrol halusinasi terbukti dari 20 responden
didapatkan hasil pretest sebanyak 13 responden atau 65% mengalami halusinasi sedang,
sesudah dilakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi didapatkan hasil postest
sebanyak 12 responden atau 60% berada dalam kategori ringan. Ada peningkatan kemampuan
mengontrol halusinasi sebesar 41% melalui terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
dapat mengontrol halusinasi dan menurunkan halusinasi pada penderita skizofrenia secara
signifikan. Lingkungan yang kondusif dan rasa saling percaya antar anggota kelompok dapat
memutus halusinasi pada klien dengan Skizofrenia.

DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN

Perkenalan dan Pemberian Nametext Yel-yel penyemangat dan Tepuk Halusinasi

30
Mengenal Halusinasi dan Cara Mengontrol Evaluasi pemahaman klien menggunakan
permainan bola dan musik

Kegiatan meronce manik-manik Hasil meronce manik-manik

Yel-Yel Penyemangat Jiwa


Satu....satu.... Aku BERSEMANGAT......
Dua...Dua.... Aku BAHAGIA......
Tiga...Tiga... RAJIN OLAHRAGA ......
Satu...Dua...Tiga... SEHAT JIWA RAGA .....
Dinyanyikan Bersama sambil Tepuk Tangan

Tepuk Menghardik

Proook....proook.....Jauuuhh....Jauuuuh....
31
Proook....proook.....Kamuuu palsuuu...
Proook....proook.....Pergiiiii.....(sambil
menghempaskan tangan)

DAFTAR PUSTAKA

Agustyani, E. W., Wahyudi, H., & Suwandi, C. (2020). Pengaruh Terapi Okupasi Aktivitas
Waktu Luang Terhadap Perubahan Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Jiwa. Jurnal
Sabhanga, 2(2), 1-8.
Anna Keliat, B. (2014) Terapi Aktivitas Kelompok. Edited by B. Angelina. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Asyari, K., & Harahap, L. (2022). Rehabilitasi Psikososial Pada Pasien Gangguan Jiwa Di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta (Doctoral dissertation, UIN Surakarta).
Azizah, Lilik Ma’rifatul, Imam Zainuri & Amar Akbar. 2016. Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa: Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.
Bangu, dkk. 2023. Keperawatan dan Kesehatan Jiwa. Tahta Media Group
Herawati, N., Syahrum, S., Sumarni, T., Yulastri, Y., Gafar, A., & Dewi, S. (2020). The Effect of
Perception Stimulation Group Activity Therapy on Controlling Ability of Hallucinations in

32
Patients with Schizophrenia. Indonesian Journal of Global Health Research, 2(1), 57– 64.
https://doi.org/https://doi.org/10.372 87/ijghr.v2i1.65
Keliat, Dr. Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Livana, P. H., Ruhimat, I. I. A., Sujarwoo, S., Suerni, T., Kandar, K., Maya, A., & Nugroho,
A. (2020. (2020). Peningkatan Kemampuan Pasien Dalam Mengontrol Halusinasi
Melalui Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi. Jurnal NersWidya Husada,
5(1), 3540. https://doi.org/https://doi.org/10.33666/jners.v5i1.328
Maulana, I., Hernawati, T., & Shalahuddin, I. (2021, Februari). Pengaruh Terapi Aktivitas
Kelompok Terhadap Penuruanan Tingkat Halusinasi pada Pasien Skizofrenia :
Literature Review. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional
Indonesia, 9(1), 153-160.
Ruswadi, Indra. 2021. Keperawatan Jiwa. Panduan Praktis Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Adab.
Undang-undang No 18 tahun 2014.Kesehatan Jiwa. Jakarta ;2014
Widya Sepalanita, W. K. (2019). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok dengan Stimulasi Persepsi
terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi pada Pasien Skizofrenia. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 19(2), 426–431. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33
087/jiubj.v19i2.690
Yusuf, A. H. Dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika

33

You might also like