You are on page 1of 10

JOURNAL OF PHARMACEUTICAL AND SCIENCES

Electronic ISSN: 2656-3088


Homepage: https://www.journal-jps.com

JPS |Volume 6 | No. 2 | APRIL-JUNI | 2023 |pp.838-847

Article Review: Validation of Analysis Methods for Determining Paracetamol


Content in Biological Samples Using Various Methods

Review Artikel: Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar Parasetamol Dalam


Sampel Biologis Dengan Berbagai Metode

Tiwi Ambarati1), Najla Yusiana Wahyudi1), Saarah Hamidah Asmara Indratno1), Lina
Nurfadhila1), Marsah Rahmawati Utami1)
1
Universitas Singaperbangsa Karawang, Karawang, Jawa Barat, Indonesia.
*e-mail author : 2010631210038@student.unsika.ac.id

ABSTRACT
Paracetamol is one of the most widely used pain relievers and analgesic drugs by the public. Examination of
drug concentrations in biological samples using appropriate methods is necessary to ensure drug quality and
optimize drug therapy. Therefore, this literature study was conducted with the aim of determining
paracetamol levels in biological samples and testing its validity with various methods. Literature research
was carried out by searching for several research journal articles that had been published in 2013-2023,
which were selected according to the inclusion and exclusion criteria. Six journals were obtained regarding
the validation of analytical methods for determining paracetamol levels in biological samples using various
methods such as Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS), Liquid Chromatography Tandem Mass
Spectrometry (LC-MS/MS), Mass Spectrometry-High Performance Liquid Chromatography (HPLC- MS), and
Mass Spectrometry Ultra High-Performance Liquid Chromatography (UHPLC-MS). From the above review it
can be concluded that the method of analyzing paracetamol compounds in biological samples can be carried
out with these four methods where the results of the analytical methods namely accuracy, selectivity,
linearity, precision, LOD, and LOQ all meet the requirements or set criteria.

Keywords: Validation, Paracetamol, Acetaminophen, Biological samples.

ABSTRAK
Paracetamol merupakan obat pereda nyeri dan analgesik yang paling sering digunakan oleh masyarakat.
Pemeriksaan konsentrasi obat dalam sampel biologis dengan menggunakan metode yang tepat diperlukan
untuk memastikan kualitas obat dan mengoptimalkan terapi obat. Oleh karena itu, studi literatur ini dilakukan
dengan tujuan untuk menentukan kadar paracetamol dalam sampel biologis dan menguji validitasnya
dengan berbagai metode. Penelitian literatur dilakukan dengan mencari beberapa artikel jurnal penelitian
yang sudah diterbitkan pada tahun 2013-2023, yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Diperoleh 6 jurnal mengenai validasi metode analisis penetapan kadar paracetamol dalam sampel biologis
dengan berbagai metode seperti Kromatografi Gas Spektrometri Massa (GC-MS), Kromatografi Cair
Spektrometri Massa Tandem (LC-MS/MS), Spektrometri massa-kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC-MS),
dan Kromatografi Cair Kinerja Sangat Tinggi Spektrometri Massa (UHPLC-MS).

Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.838-847 838


Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
Dari tinjauan diatas dapat disimpulkan bahwa metode analisis senyawa parasetamol dalam sampel biologis
dapat dilakukan dengan keempat metode tersebut dimana hasil dari metode analisis yaitu akurasi,
selektivitas, linieritas, presisi, LOD, dan LOQ semuanya memenuhi persyaratan atau kriteria yang
ditetapkan.

Kata kunci: Validasi, Paracetamol, Acetaminophen, Sampel biologis.

PENDAHULUAN analisis, jenis dan jumlah sampel, presisi dan


akurasi analisis yang diinginkan, serta biaya yang
Obat adalah kombinasi bahan atau
diperlukan (Sahumena et al, 2020). Analisis
kandungan, termasuk produk biologi yang
paracetamol dapat dilakukan pada berbagai
digunakan untuk mempengaruhi atau mempelajari
macam sampel biologis seperti darah, plasma,
sistem fisiologis atau keadaan patologis, untuk
serum, urin, air liur dan rambut. Sampel biologis
rangka diagnosis, pencegahan, pengobatan,
terutama darah yang diperoleh secara invasif dari
rehabilitas manusia, promosi kesehatan, dan
vena (Venipuncture) (Fransiska et al, 2022).
kontrasepsi (Depkes RI, 2009). Obat analgetik-
Instrumen analisis dapat menggunakan
antipiretik umum digunakan karena memiliki
Kromatografi Cair Spektrometri Massa (LC-MS),
aktivitas yang secara selektif dapat menekan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Spektrometri
aktivitas sistem saraf pusat dan relatif aman
Massa (HPLC-MS), Kromatografi Gas
dalam dosis terapeutik (Sharma et al, 2014).
Spektrometri Massa (GC-MS) dan Kromatografi
Salah satu obat pereda nyeri dan antipiretik yang
Cair Kinerja Sangat Tinggi Spektrometri Massa
sering digunakan yaitu acetaminophen.
(UHPLC-MS). Masing-masing instrumen memiliki
Acetaminophen atau paracetamol adalah turunan
keunggulan dalam analisis sampel biologis.
asetanilida yang bertindak sebagai obat
UHPLC-MS memberikan hasil analisis dengan
antiinflamasi non steroid dengan efek antipiretik
sensitivitas yang baik. LC-MS memiliki sensitivitas
dan analgesik (Hidayat et al, 2017).
yang baik serta menggunakan sejumlah kecil
Paracetamol bekerja meredakan nyeri
pelarut dan analit, tetapi waktu retensi lebih cepat
dengan cara menghambat enzim siklooksigenase
karena ukuran kolom yang kecil. Instrumen
sehingga tidak dapat diproduksi prostaglandin di
HPLC-MS juga memberikan selektivitas,
sistem saraf pusat maupun perifer. Efek samping
sensitivitas yang baik dan waktu minimum dalam
paracetamol termasuk mual, hepatotoksisitas,
memisahkan molekul jika digabungkan dengan
sakit perut, iskemik, stroke, kehilangan nafsu
detektor MS. GC-MS memiliki keunggulan yaitu
makan, urin berwarna gelap, perdarahan
mampu mendeteksi kadar obat pada konsentrasi
gastrointestinal hingga peningkatan tekanan
< 1µg/L dalam waktu singkat dan mampu
darah sistolik (McCrae et al, 2018). Penentuan
menganalisis zat-zat yang mudah menguap
dosis paracetamol sangat penting dalam farmasi
(Muldianah et al, 2022).
karena overdosis paracetamol dapat
Validasi metode adalah salah satu
menyebabkan nekrosis hepatik yang parah dan
elemen paling penting dari kontrol kualitas.
efek toksik lainnya (Aryasa et al, 2018).
Validasi adalah verifikasi tes dan bukti objektif
Berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi IV tahun
bahwa persyaratan tertentu dipenuhi untuk tujuan
1995, syarat konsentrasi paracetamol dalam
tertentu. Parameter yang digunakan untuk
tablet minimal 90,0% dan maksimal 110,0%
memvalidasi metode analitik meliputi akurasi,
(Depkes RI, 1995). Paracetamol memiliki gugus
presisi, spesifisitas, batas deteksi (Limit of
kromofor yang dapat menyerap sinar UV dengan
Detection) dan batas kuantifikasi (Limit of
panjang gelombang 249 nm dan memiliki nilai
Quantification) (Sahumena et al, 2020). Validasi
absorptivitas sebesar 900 pada pelarut etanol
juga merupakan salah satu kegiatan menjamin
(Tulandi et al, 2017).
mutu dari suatu sediaan. Sifat obat dapat
Dalam memilih metode analisis, beberapa
mempengaruhi kualitas sediaan. Jumlah yang
faktor harus dipertimbangkan, seperti tujuan

Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.838-847 839


Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
tidak memadai mempengaruhi efek terapeutik paracetamol atau acetaminophen dalam sampel
yang diinginkan dan dan terjadinya efek toksik biologis seperti darah, plasma dan rambut
yang tidak diinginkan pada pasien yang manusia, jurnal artikel menyeluruh menggunakan
menggunakan obat (Fernanda and Maulidia, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris serta
2023). Pemeriksaan konsentrasi obat dalam bersifat open access dan dapat diunduh. Kriteria
sampel biologis dengan menggunakan metode eksklusi pada sumber literatur ini adalah
yang tepat diperlukan untuk memastikan kualitas penelitian yang tidak relevan dengan judul,
obat dan mengoptimalkan terapi obat. sumber tidak dipercaya dan sumber yang
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan review diterbitkan tidak dalam 10 tahun terakhir. Sumber
beberapa artikel yang berkaitan dengan validasi literatur yang teridentifikasikan pada pencarian
metode analisis untuk menentukan konsentrasi pertama sebanyak 51 jurnal dan setelah diseleksi
parasetamol dalam sampel biologis menggunakan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
metode yang berbeda. ditemukan 6 jurnal yang sesuai dengan review
article ini.
METODE PENELITIAN
HASIL DAN DISKUSI
Metode yang digunakan untuk menulis
artikel review ini adalah dengan melakukan Hasil identifikasi terhadap beberapa jurnal
literature review berupa jurnal penelitian berskala yang telah dilakukan seleksi berdasarkan kriteria
nasional dan internasional yang dipublikasikan inklusi dan juga eksklusi pada jurnal nasional dan
melalui database elektronik. Basis data elektronik internasional pada rentang tahun 2013-2023,
yang digunakan adalah Google Scholar dan didapatkan informasi berdasarkan uji validasi
Pubmed. Kata kunci (keyword) yang digunakan untuk analisis penetapan kadar parasetamol
yaitu “Validasi”, “Paracetamol”, “Acetaminophen” dalam sampel biologis dapat dilakukan dengan
dan “Sampel biologis”. Sumber literatur yang berbagai metode. Berdasarkan jurnal yang
digunakan dipilih sesuai dengan kriteria inklusi diperoleh terdapat 4 metode yang dapat
dan kriteria eksklusi yang telah ditentukan. Kriteria digunakan untuk menganalisis kadar parasetamol
inklusi sumber literatur adalah jurnal penelitian dalam sampel biologis yang dirangkum dalam
yang dipublikasikan selama 10 tahun terakhir Tabel 1.
pada rentang tahun 2013-2023, outcome yang
diteliti adalah membahas metode validasi

Tabel 1. Validasi Metode Analisis

Sumber Analit Metode Parameter Validasi


Pustaka Selektivitas Linieritas LOD LOQ Akurasi Presisi
Aprida, et Spesimen Kromatografi - 0.9901 - - 84,3% 1,85%
al. (2022) rambut Gas
manusia Spektrometri
Massa (GC-MS)
Mohame, et Plasma Kromatografi Baik 0.9991 - - 93.10 – 2,84-
al (2018) Cair 110.10%, 9,98%
Spektrometri
Massa Tandem
(LC-MS/MS)
Darmapatni, Spesimen Kromatografi - 0.9901 2.31 7.71 84,3% 1,85%-
et al. (2016) rambut Gas mg/L mg/L. dan 87%. 17,5%
manusia Spektrometri
Massa (GC-MS)
Taylor, et al. Plasma Kromatografi Baik > 0.99 1.00 3.05 97.7% 8.0%
(2013) Cair Kinerja ng/ml ng/ml
Cairan Tinggi- Masa Baik > 0.99 1.0 3.05 106% 6.6%

Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.838-847 840


Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
serebrospinal Tandem (KCKT- ng/ml ng/ml
MS)
Bercak darah Baik > 0.99. 13.7 27.4 100.4% 9.6%
kering ng/ml ng/ml
Kam, et al. Plasma Kromatografi Baik 0,99 - - 86,3- <2,3%
2018 cair-spektrometri 109,3%
massa (LC-MS)
Flint, et al. Plasma Kromatografi - 0.998 0.01 0,05 90-110% <15%
2017 Cair Kinerja mg/ml mg/ml
Ultra-Masa
Tandem (UPLC-
MS)

Dari data-data tabel diatas diketahui, 4 memberikan keuntungan signifikan analisis klinis
metode yang dapat digunakan untuk melakukan (Rappold, 2022).
analisis penetapan kadar parasetamol dalam Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Masa
sampel biologis diantaranya yaitu Kromatografi Tandem (KCKT) atau disebut juga High
Gas Spektrometri Massa (GC-MS), Kromatografi Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Cair Spektrometri Massa Tandem (LC-MS/MS), adalah metode baru yang diadaptasi dari metode
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Masa Tandem kromatografi cair kolom sebelumnya, dimana
(KCKT-MS), Kromatografi Cair Kinerja Ultra-Masa pada KCKT terdapat perubahan teknologi pada
Tandem (UPLC-MS). kolom yang lebih baik, keudian detektor pada alat
lebih sensitif dan peka, selain itu kemajuan
Metode teknologi juga terjadi pada pompa dengan
Pada review jurnal ini ada dua penelitian tekanan yang lebih tinggi yang menjadikan KCKT
menggunakan Kromatografi Gas Spektrometri metode pilihan dalam melakukan suatu analisis
Massa (GC-MS) serta dua menggunakan karena sistem pemisahan zat yang lebih cepat
Kromatografi Cair Spektrometri Massa Tandem dan juga efisien (Aulia et al., 2016). Kromatografi
(LC-MS/MS) dan dua lainnya menggunakan Cair Kinerja Ultra-Massa Tandem (UPLC) adalah
metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Masa teknik lanjutan kromatografi cair yang
Tandem (KCKT-MS), juga Kromatografi Cair memanfaatkan inovasi dalam berbagai teknologi
Kinerja Ultra-Masa Tandem (UPLC-MS). seperti instrumentasi dan ukuran partikel untuk
Kromatografi Gas Spektrometri Massa (GC-MS) mencapai peningkatan dramatis dalam resolusi,
teknik atau metode kromatografi gas yang kecepatan, dan sensitivitas kromatografi cair. Ini
digunakan bersama dengan spektrometri massa. beroperasi pada tekanan yang lebih tinggi
Kromatografi gas digunakan untuk mencari daripada yang digunakan dalam HPLC dan
senyawa volatil yang ada pada kondisi vakum menggunakan partikel halus (kurang dari 2,5μm)
tinggi dan kondisi tekanan rendah saat & fase gerak pada kecepatan linier tinggi (Hussain
dipanaskan. Sedangkan spektrometri massa et al., 2014).
sendiri digunakan untuk menentukan berat
molekul, rumus molekul dan menghasilkan Validasi Metode Analisis
molekul bermuatan (Darmapatni et al., 2016). Untuk menunjukkan bahwa teknik analitik
Banyak prosedur laboratorium berlaku untuk tertentu valid, evaluasinya terhadap parameter
semua teknik yang digunakan dalam analisis laboratorium yang relevan yang diuji menjadi
klinis. Kegiatan yang terkait dengan pengamatan dasar validasi (Parmar et al., 2015). Satu-satunya
praanalitik, dokumentasi, atau rekam medis langkah terpenting dalam melakukan analisis
elektronik yang berlaku untuk laboratorium, mutu secara kuantitatif adalah validasi metode.
kromatografi cair-tandem-spektrometri massa Parameternya meliputi akurasi, presesi, LOD
(LC-MS/MS) adalah teknik analisis yang dapat (Limit of Detection), dan LOQ (Limit of
diadaptasi secara mengesankan yang Quantitation). Jenis validasi yang paling umum
adalah validasi analisis metode. Namun demikian,

Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.838-847 841


Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
validasi itu sendiri berfungsi sebagai sarana untuk menggunakan alat atau instrumen apa pun (Sari
memastikan kualitas dan keandalan setiap produk et al., 2019). Ada tiga cara untuk mengimplem-
dalam industri farmasi. Tujuan analisis validasi entasikan limit deteksi dan kuantitas, yaitu kurva
metode adalah untuk menunjukkan bahwa setiap signal-to-noise kosong dan kurva kalibrasi.
metode analisis, terlepas dari pendekatan atau Menurut Sumarno dan Kusumaningtyas (2019),
prosedur yang digunakan dalam suatu penelitian, prinsip penentuan LOD dan LOQ saat
menghasilkan hasil yang diinginkan (Musiam dan menggunakan blanko adalah menggunakan
Alfian, 2017). larutan atau pelarut untuk mengurangi absorbansi
dengan alat atau instrumen yang sesuai minimal
Selektivitas satu kali setiap waktu.
Proses selektivitas bertujuan untuk Limit of Quantitation (LOQ), juga dikenal
mengetahui bagaimana keberadaan senyawa sebagai batas kuantitasi, adalah jumlah data
dalam parasetamol yang dipertimbangkan terkecil yang dapat dikuantifikasi pada tingkat
mempengaruhi bentuk kurva atau pergeseran akurasi dan presisi tertentu. Menurut Sayuthi dan
panjang gelombang (Rosalina, 2018). Dalam hal Kurniawati (2017), batas kuantitasi adalah metrik
ini perlu memahami apa yang ingin diukur dan untuk penelitian kuantitatif yang digunakan untuk
memastikan bahwa metode tersebut tidak menilai signifikansi temuan analitik dalam
memberikan jawaban atau hasil yang salah yang kumpulan data multidisiplin yang kompleks. Ini
dipengaruhi oleh zat lain yang tidak relevan. juga digunakan untuk menentukan apakah suatu
Spesifikasi metode terdokumentasi untuk produk telah memburuk atau menjadi buruk. LOD
menentukan batas deteksi atau LOD dan batas adalah tingkat konsentrasi minimal yang
kuantifikasi atau LOQ dari metode tersebut. memberikan rasio 3:1 dengan kebisingan latar
Spesifikasi ini menunjukkan sejauh mana metode belakang (Ramadhan dan Musfiroh, 2021).
tersebut dapat membedakan konsentrasi zat Dengan menggunakan rumus dimungkinkan
target yang sangat rendah dengan tingkat untuk mendapatkan LOD dari pendekatan sesuai
kepercayaan yang wajar (Grace et al., 2015). dengan standar respon deviasi dan tingkat
Melakukan uji selektivitas merupakan langkah kemiringan (ICH, 2005).
penting dalam mengevaluasi seberapa baik LOD = (3,3 σ)/S
metode dapat membedakan zat target dari zat lain σ = nilai standar deviasi
dengan menggunakan campuran referensi yang S = slope dari kurva kalibrasi
mengandung zat target dan zat pengganggu yang Sementara Metode untuk menurunkan
mungkin ada dalam sampel yang dianalisis. batas kuantifikasi (LOQ) dalam perbandingan
Pengujian ini menggunakan metode yang akan signal-to-noise melibatkan perbandingan sinyal
divalidasi untuk menganalisis campuran. Jika dari eksperimen palsu dengan sinyal dari
metode hanya memberikan satu reaksi yang eksperimen kontrol (signal noise). LOQ adalah
berkaitan dengan zat target dan tidak terpengaruh konsentrasi minimal yang memberikan rasio 10:1
oleh zat pengganggu, maka selektivitasnya baik terhadap noise sinyal (Ramadhan dan Musfiroh,
(Yusuf, 2021). 2021). Bila menggunakan rumus, seseorang
dapat memperoleh LOQ dari pendekatan sesuai
LOD (Limit of Detection) & LOQ (Limit of standar deviasi respon dan kemiringan (ICH,
Quantitation) 2005). :
Batas deteksi atau Limit of Detection LOQ = (10 σ)/S
(LOD) adalah parameter skala kecil yang tersedia σ = nilai standar deviasi
untuk digunakan dengan instrumen atau S = slope dari kurva kalibrasi
perangkat untuk membatasi jumlah analit yang Pada penelitian Taylor (2013) nilai LOD
terdeteksi. Batas deteksi juga dapat berupa yang didapat untuk analit bercak darah kering
sejumlah kecil analit yang terdeteksi atau area sebesar 13.7 ng/ml dan LOQ sebesar 27.4 ng/ml,
analit yang terdeteksi yang terdeteksi tanpa harus serta LOD dan LOQ untuk plasma yang didapat
memenuhi persyaratan akurasi dan presisi. Limit pada penelitian ini yaitu 1.00 ng/ml dan 3.05
of quantitation (LOQ) adalah jumlah terkecil yang ng/ml. Secara keseluruhan akurasi dan
dapat dianalisis dalam sampel apapun dan konsentrasi acetaminophen dalam DBS (Dried
diselesaikan secara tepat waktu dan akurat Blood Spot) cocok dengan plasma dan korelasi

Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.838-847 842


Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
yang baik antara DBS (Dried Blood Spot) serta terhadpnya memberikan hasil semakin besar
konsentrasi plasma menegaskan bahwa DBS maka nilai absorbansi juga semakin besar. Hal ini
adalah matriks yang valid. terjadi karena jika terjadi peningktan konsentrasi
maka tingkat kepekatan pada parasetamol yang
Linearitas terkandung juga akan semakin tinggi. Kemudian
Pengujian linearitas atau pengujian baku daripada itu hukum Lambert-Beer juga
merupakan sebuah metode pengujian yang menunjukkan dengan adanya perubahan
bertujuan untuk mengetahui apakah metode konsentrasi dari suatu sampel tertentu absorbansi
analisis mampu memberikan hasil linear yang didapat bisa berubah pada tiap panjang
(proporsional) pada konsentrasi hasil analit pada gelombang dengan hasil faktor yang didapat
suatu sampel yang diuji (Alegre et al, 2012). konstan. Kurva dibuat dengan melakukan
Pengujian dilakukan dengan melakukan pengujian dengan cara memplot larutan standar
pembuatan sebuah kurva kalibrasi menggunakan tersebut (sumbu x) dan juga absorbansi (sumbu
beberapa set dari larutan standar yang sudah y), yang dari hasil tersebut dilakukan
diketahui konsentrasi dari tiap larutannya. Kurva penggabungan kedua titik tersebut dengan garis
kalibrasi yaitu metode standar yang berfungsi lurus (Skoog dan West, 1971).
untuk menetapkan konsentrasi dari suatu analit Akurasi
melalui ketetapan dari hukum Lambert-Beer Pengujian akurasi merupakan sebuah
dengan rumus sebagai berikut (Melinda et al, proses uji dengan tujuan untuk mengetahui
2018): metode analisis yang digunakan pada pengujian
y = bx + a suatu sampel mampu menghasilkan nilai
perolehan kembali (recovery) yang memenuhi
dimana persyaratan. Dari hasil recovery yang didapatkan
y = Peak area ini dapat memberikan derajat kedekatan dari hasil
x = konsentrasi zat analisis pada kadar analit yang sebenarnya. Maka
dapat disimpulkan pengujian akurasi adalah
Pengujian linearitas sekurang-kurangnya sebuah parameter paling penting yang harus
menggunakan lima konsentrasi larutan standar dilakukan dengan hasil yang baik oleh suatu
yang ditetapkan serapan dari masing-masing metode analisis. (Ravisankar et al, 2015). Pada
larutannya (Melinda et al, 2018). Sampel biologis pengujian akurasi terdapat tiga metode yang
dikatakan linear apabila koefisien korelasi yang dapat digunakan, diantaranya yaitu dengan
didapat menghasilkan nilai yang sesuai dengan menggunakan metode simulasi, kemudian
kriteria yang ditetapkan, ada beberapa kriteria, metode penambahan baku, dan juga metode
diantaranya menurut AOAC r ≥ 0,990 (AOAC, perbandingan. Presisi nantinya menghasilkan
2002), SNI r ≥ 0,995 (Riyanto, 2014), ICH r ≥ kedekatan dari serangkaian hasil dari pengukuran
0,998 (ICH, 2005) Eurachem r2 ≥ 0,995 yang didapat pada pengujian yang dilakukan
(Eurachem, 2014). berulang dengan kondisi tertentu (ICH, 2005).
Berdasarkan dari tabel hasil di atas nilai Pada pengujian akurasi pada analisis
koefisien korelasi yang dihasilkan berhubungan parasetamol dalam sampel biologis banyak
antara konsentrasi parasetamol dan juga menggunakan metode simulasi atau spiked
absorbansinya maka dapat disimpulkan telah placebo recovery. Pengujian dimulai dengan
memenuhi persyaratan dari ketentuan linier. Nilai pengukuran kadar dari analit yang ada pada
range linier dapat memberikan hasil bahwa pada placebo yang telah ditambahkan dalam
kurva kalibrasi yang didapat berlaku hukum konsentrasi tertentu sebelum pengujiannya,
Lambert-Beer, maka dari itu persamaan dari garis kemudian dari hasil analisis konsentrasi
bisa dipakai dalam menetapkan nilai validasi sebenernya dibandingkan dengan hasil analisis
dalam metode menentukan kadar dari tersebut (Umapathi et al, 2012). Selanjutnya
parasetamol menggunakan metode-metode pengujian dilanjutkan dengan melakukan
tersebut (Sukmawati, 2018). perhitungan persen recovery dengan
Pada tabel hasil menunjukkan dari hasil menggunakan ekstrak cair yang didapat dari
pengukuran, jika konsentrasi dari larutan standar sampel biologis dengan rumus nilai recovery
parasetamol yang telah dilakukan pengukuran (Suastika, 2014):

Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.838-847 843


Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
Recovery = M2M1x 100% kadar parasetamol dengan sampel biologis
(Yoedistira et al., 2023).
dengan,
M2 = Standar dibubuhi sampel biologis diikuti Presisi
dengan ekstraksi sampel Presisi pada metode pengujian secara
M1 = Standar yang disiapkan dalam pelarut analisis berfungsi untuk menggambarkan
rekonstitusi kedekatan dari hasil seluruh pengukuran yang
Dalam penentuan akurasi metode didapat dari uji yang dilakukan secara berulang
analisis, pengukuran sampel dilakukan dengan terhadap suatu kondisi tertentu. Terdapat tiga
sekurang-kurangnya dilakukan pada tiga kategori dalam pengujian presisi, diantaranya
konsentrasi yang berbeda yaitu dari tinggi ke yaitu ketertiruan (reproducibility), keterulangan
konsentrasi sedang kemudian ke konsentrasi (repeatability), dan juga presisi antara
rendah dengan tiap pengukurannya (intermediate precision) (ICH, 2005). Repeatability
menggunakan konsentrasi yang dilakukan berfungsi untuk memberikan nilai presisi dari uji
sekurangnya sebanyak 3 kali replikasi. Hasil yang dilakukan secara berulang yang dilakukan
pengujian akurasi dilihat dari nilai perolehan pada satu analis dalam sama kondisi pada waktu
kembali (recovery) yang sudah memenuhi interval singkat. Keterulangan atau presisi intra-
parameter yang telah ditentukan oleh FDA pada assay berpengaruh pada penimbangan,
Guidance for Industry Bioanalytical Method pencampuran dan juga bentuk penanganan
Validation yaitu nilai % diff <20% pada kadar sampel lain terhadap hasil analisis (Khoiroh et al.,
terendah dan juga <15% pada masing-masing 2017). Pengujian ini bisa dilakukan pada cara
kadar lainnya (FDA, 2018). Ketentuan ini dapat penggunaan konsentrasi sampel sedikitnya tiga di
berubah tergantung dengan kondisi analit dalam ukur konsentrasi sampel yang pengukurannya
pemeriksaan pada jumlah sampel dan juga masing-masing dilakukan sebanyak tiga kali, atau
kondisi laboratorium yang digunakan (Wardani et satu konsentrasi juga bisa (dengan konsentrasi
al, 2017). Adapun menurut AOAC ketentuan hasil 100%) kemudian dilakukan enam kali replikasi
% recovery disesuaikan dengan adanya (ICH, 2005). Selanjutnya yaitu presisi antara yang
konsentrasi yang digunakan pada pengujian, berfungsi untuk memperlihatkan nilai presisinya
dengan ketentuan sesuai dengan tabel berikut yang didapat pada metode analisis ketika
(Praditasari, 2018): pengujian dilaksanakan dalam kondisi atau
lingkungan sekitar berbeda (Kondratova, 2017).
Tabel 2. Nilai ketentuan %recovery yang DIlakukan pengujian dengan sekurangnya dengan
disesuaikan dengan konsentrasi menurut AOAC dua perbedaan baik dengan penggunaan analisis
atau hari yang berbeda ataupun peralatan
Konsentrasi Batas Recovery (Ramadhan, 2021). Ketertiruan adalah nilai dari
presisi menghasilkan dengan perbandingan hasil
100% 98-101% pengujian yang diperoleh dari antar laboratorium
10% 95-102% yang berbeda (ICH, 2005).
1% 92-105% Pernyataan pada uji presisi merupakan
0,1% 90-108% nilai simpangan baku relatif (SBR) dengan syarat
0,01% (100 ppm) 85-110% penerimaan dari FDA pada Guidance for Industry
10 ppm 80-115% Bioanalytical Method Validation yaitu hasil nilai
10 ppb 70-125% %SBR <20% pada konsentrasi paling rendah
(FDA, 2018). Kriteria ini berlaku sangat fleksibel
Berdasarkan tabel hasil diatas bisa dilihat tergantung dengan konsentrasi analit yang
bahwa rata-rata pengujian sudah memenuhi diperiksa, jumlah sampel, dan juga kondisi
kriteria sesuai dengan persyaratan AOAC pada laboratorium. Presisi dari pengujian secara
tabel 2. Maka dari itu dapat diketahui uji akurasi analisis, memberikan hasil kedekatan dari hasil
pada metode-metode ini mampu menghasilkan % seluruh pengukuran dan perhitungan yang
recovery yang baik, sehingga metode-metode diperoleh dengan pengujian akan berulang pada
tersebut bisa digunakan pada analisis penetapan keadaan tertentu. Pada hasil yang didapat pada
tabel hasil di atas semua penelitian yang telah

Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.838-847 844


Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
dilakukan menunjukan hasil yang baik dengan Darmapatni, K. A. G. (2016). Pengembangan
persyaratan yang ada yaitu dibawah dari 20% Metode GC-MS untuk Penetapan Kadar
(Wardhani et al, 2017). Dari penelitian tersebut Acetaminophen pada Spesimen Rambut
ditemukan bahwa hasil koefisien da rivariasi dapat Manusia. Jurnal Biosains Pascasarjana,
meningkat dengan terjadinya penurunan kadar 18(3), 255. https://doi.org/10.20473/jbp-
analit selesai telah dianalisis (Junior et al, 2018). .v18i3.2016.255-266
Departemen Kesehatan RI. Undang-Undang
KESIMPULAN Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
Pada hasil review jurnal kami hasil review 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta:
ini dapat diketahui bahwa metode analisis Kementerian Kesehatan RI.
senyawa parasetamol dalam sampel biologis Depkes RI., 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV,
dapat dilakukan dengan 4 metode, diantaranya Departemen Kesehatan Republik
yaitu Kromatografi Gas Spektrometri Massa (GC- Indonesia, Jakarta.
MS), Kromatografi Cair Spektrometri Massa Eurachem. (2014). The Fitness for Purpose of
Tandem (LC-MS/MS), Spektrometri massa- Analytical Method: A Laboratory Guide to
kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC-MS), Method Validation and Related Topics
Kromatografi Cair Kinerja Ultra-Masa Tandem [Internet]. Available from:www.-
(UPLC-MS). Semua metode tersebut telah eurachem.org
memenuhi persyaratan dari validasi metode yang FDA. (2018). Finding and Learning about Side
meliputi akurasi, selektivitas, presisi, linieritas, Effects (Adverse Reactions). Food And
LOD dan juga LOQ dengan dibuktikan dengan Drug Administration.
hasil uji yang tidak bias. Fernanda, M. and Maulidia, N. (2023). Studi
Degradasi Paksa Terhadap Kadar
REFERENSI Paracetamol Menggunakan Spektro-
fotometri UV-Vis. Journal Pharmasci
Alegre, M., Romero, J., & Broch, S. (2012). Is it
(Journal of Pharmacy and Science), 8(1),
really necessary to validate an analytical
15-20.
method or not? That is the question.
Flint, R. B., Mian, P., Van Der Nagel, B., Slijkhuis,
Journal of Chromatography A, 1232, 101–
N., & Koch, B. C. P. (2017). Quantification
109. https://doi.org/10.1016/j.chroma.20-
of acetaminophen and its metabolites in
11.10.050
plasma using UPLC-MS: Doors open to
Aprida, C. D. B., Prayuda, E. M., Odhia, F. N.,
therapeutic drug monitoring in special
Andriani, N., Nailuvar, R., & Andini, S. D.
patient populations. Therapeutic Drug
(2022). Analisis Senyawa Acetaminophen
Monitoring, 39(2), 164–171. https://doi.-
Pada Spesimen Rambut Manusia
org/10.1097/FTD.0000000000000379
Menggunakan Metode Kromatografi Gas-
Fransiska et al. (2022). Analisis Senyawa Obat
Spektrometri Massa (Gc-Ms). Syntax
dalam Sampel Biologis Plasma Darah.
Idea, 4(5), 861–870.
Syntax Idea, 4(5), 905-912.
Aryasa, et al. (2018). Penentuan Kadar
Grace Pricilia, Sudewi, S., & Lolo, W. A. (2015).
Parasetamol Pada Obat Dan Jamu
Validasi Metode Analisis Untuk
Tradisional Menggunakan Metode
Penetapan Kadar Parasetamol dalam
Spektrofotometri Uv/Vis. Jurnal Media
Sediaan Tablet. Pharmacon, 4(4), 168–
Sains, 2 (1), 48 – 53.
178.
Association of Analytical Chemistry (AOAC).
Hidayat, Agus Purwo, M Sofyan Harahap, and
(2002). AOAC Requirements for Single
Yulia Wahyu Villyastuti. (2017).
Laboratory Validation of Chemical
“Perbedaan Antara Parasetamol Dan
Methods for Dietary Supplements and
Ketorolak terhadap Kadar Substansi P
Botanical. AOAC International.
Serum Tikus Wistar Sebagai Analgesik.”
Aulia, S. S., Sopyan, I., & Muchtaridi. (2016).
Jurnal Anestesiologi Indonesia, 9(1), 12.
Penetapan Kadar Simvastatin
Hussain, S., Shaikh, T.(2014). Ultra-High
Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja
Performance Liquid Chromatography
Tinggi (KCKT) :Review. Farmaka, 14(4),
(UPLC): A New Trend In Analysis. World
70–78.

Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.838-847 845


Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
Journal of Pharmaceutical Research, Mohamed, D., Hegazy, M. A., Elshahed, M. S.,
3(3), 5041–5048. Toubar, S. S., & Helmy, M. I. (2018).
International Conferencon Harmonisation (ICH) of Liquid chromatography–tandem MS/MS
Technical Requirements for Registration method for simultaneous quantification of
of Pharmaceuticals for Human Use. paracetamol, chlorzoxazone and
(2005). Topic Q2 (R1) Validation of aceclofenac in human plasma: An
Analytical Procedures: Text and application to a clinical pharmacokinetic
Methodology [Internet]. Available study. Biomedical Chromatography,
from:www.ich.org 32(7). https://doi.org/10.1002/bmc.4232
Junior, E. J. A. G., Roeder, J. S., Oliveira, K. B. L., Muldianah, et al. (2022). Metode Analisis
Goes, L. D. C., Ferreira, M. P., & Da Paracetamol (Acetaminophen) dalam
Silva, J. G. (2018). UV Spectrop- Darah, Plasma, dan Serum Manusia.
hotometry Method Validation for Quantifi- Jurnal Penelitian dan Pengabdian
cation of Paracetamol in Tablet Formu- Masyarakat, 2(1), 1-12.
lations: A Proposal of Experimental Musiam, S., & Alfian, R. (2017). Validasi Metode
Activity for Instrumental Analysis. Orbital: Spektrofotometri Uv Pada Analisis
The Electronic Journal of Chemistry, Penetapan Kadar Asam Mefenamat
10(7). https://doi.org/10.17807/orbital- Dalam Sediaan Tablet Generik. Jurnal
.v10i7.1330 Ilmiah Ibnu Sina, 2(1), 31 - 43.
Kam, R. K., Chan, M. H., Wong, H., Ghose, A., https://doi.org/10.36387/jiis.v2i1.78.
Dondorp, A. M., Plewes, K., & Tarning, J. Parmar, K. A., Tandel, F. B., & Rabari, D. (2015).
(2018). Quantitation of paracetamol by Analytical method development and
liquid chromatography-mass spectrometry validation of desloratadine tablet.
in human plasma in support of clinical Research Journal of Pharmacy and
trial. 4. Technology, 8(6), 693–696.
Khoiroh, R., Wulandari, L., & Kristiningrum, N. https://doi.org/10.5958/0974-
(2017). Pembentukan Model Kalibrasi 360X.2015.00109.2
Spektra Spektrofotometri NIR dan UV-VIS Praditasari, A., & Saptarini, N. M. (2018). Review:
untuk Penetapan Kadar Parasetamol Parameter Dan Metode Sampling Validasi
dalam Sirup (Formation of NIR and UV- Pembersihan Di Industri Farmasi.
Vis Spectrophotometric Calibration Model Farmaka, 16(2), 1–15.
For Determination of Paracetamol Level Ramadhan, S. A., & Musfiroh, I. (2021). Review
In Syrup). Jurnal Eksakta Farmasi Artikel : Verifikasi Metode Analisis Obat.
Universitas Jember (UNEJ). Farmaka, 19(3), 87–92.
Kondratova, Y., Logoyda, L., Voloshko, Y., Rappold B. A. (2022). Review of the Use of Liquid
Megeied, A, A., Kurobko, D, et al. (2017). Chromatography-Tandem Mass
Development and Validation of HPLC- Spectrometry in Clinical Laboratories:
DAD Method For the Determination of Part II-Operations. Annals of laboratory
Bisoprolol In Tablet Dosage Forms. medicine, 42(5), 531–557.
International Journal of Applied https://doi.org/10.3343/alm.2022.42.5.531
Pharmaceutics. 9(6): 54-59.
McCrae JC, Morrison EE, Maclntyre IM, Dear JW, Ravisankar, P., Navya, C,N., Pravallika, D., and
Webb DJ. (2018). Long-Term Adverse Sri, D, N. (2015). A Review on Step-by-
Effect of Paracetamol: A Review. Br J Step Analytical Method Validation. IOSR
Clin Pharmacol, 84, 2218–30. Journal Of Pharmacy. 5(10): 7-19.
Melinda Sofyani, C., Rusdiana, T., & Yohana Riyanto. (2014). Validasi dan Verifikasi Metode
Chaerunnisa, A. (2018). Validasi Metode Uji: Sesuai dengan ISO/IEC 17025
Analisis Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi.
Untuk Penetapan Kadar Uji Disolusi Yogyakarta: Deepublish
Terbanding Tablet Amoksisilin. Farmaka, Rosalina, V. (2018). Analisis Kadar Sediaan
16(1), 324–330. Parasetamol Syrup Pada Anak Terhadap
Lama Penyimpanan Dan Suhu

Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.838-847 846


Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com
Penyimpanan. WARTA BHAKTI HUSADA blood spots using high-performance liquid
MULIA: Jurnal Kesehatan, 5(1). chromatography–tandem mass
Sahumena, et al. (2020). Identifikasi Jamu Yang spectrometry. Journal of pharmaceutical
Beredar Di Kota Kendari Menggunakan and biomedical analysis, 83, 1-9.
Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Journal Umapathi, P., Ayyappan, J., and Quine, S, D.
Syifa Sciences and Clinical Research, (2012). Quantitative Determination of
2(2), 65-72. Metformin Hydrochloride in Tablet
Sari, A. I. N., & Kuntari, K. (2019). Penentuan Formulation Containing Crosscarmellose
Kafein dan Parasetamol dalam Sediaan Sodium as Disintegrant by HPLC and UV
Obat Secara Simultan Menggunakan Spectrophotometry.Tropical Journal of
Spektrofotometer UV-Vis. IJCA Pharmaceutical Research. 11(1): 107-
(Indonesian Journal of Chemical 116
Analysis), 2(01), 20–27. Wardhani, D. S., & Nurbayanti, I. (2017). Validasi
https://doi.org/10.20885/ijca.vol2.iss1.art3 Metode Sni 06-6989.12-2004 Pada
Sayuthi, M. I., & Kurniawati, P. (2015). Validasi Penetapan Kesadahan Total Dalam Air
Metode Analisis Untuk Penetapan Kadar Permukaan Secara Kompleksometri.
Parasetamol Dalam Sediaan Tablet Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur,
Secara Spektrofotometri Ultraviolet. 15(2), 57.
Pharmacon, 4(4), 190–201. https://doi.org/10.15578/blta.15.2.2017.57
Sharma, C. and Vivek, M. (2014). Paracetamol: -62
mechanisms and updates. Continuing Yoedistira, C. D., & Ongkowijoyo, G. N. (2021).
Education in Anaesthesia, Critical Care & Validasi Metode Analisis Dan Pengujian
Pain, 14(4), 153-158 Force Degradation Study Pada Merek
Skoog, D.A., and D,M. West., (1971), Principles of Dagang Yang Mengandung Paracetamol.
instrumental analysis, Holt, Rinehart and Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu
Winston, Inc., New York. Farmasi Dan Kesehatan, 6(2), 92–101.
Suastika, I. G. A., Laksmiani, N. P. L., & Wirasuta, https://doi.org/10.36387/jiis.v7i1.829
I. M. A. G. (2014). Penetapan Kadar Yusuf, R., Resmawan, R., & Payu, B. R. (2021).
Parasetamol Dan Tramadol Dalam Tablet Penerapan Model Persamaan Simultan
Anti Nyeri Dengan Thin Layer Dengan Pendekatan Two Stage Least
Chromatography (Tlc)-Spektrofoto- Square Pada Kasus Inflasi Dan Nilai
densitometri. Jurnal Farmasi Udayana, Tukar Rupiah Di Indonesia. Euler : Jurnal
3(1), 279842. Ilmiah Matematika, Sains Dan Teknologi,
Sukmawati. (2018). Optimasi dan Validasi Metode 9(2), 71–84. https://doi.org/10.34312/-
Analisis Dalam Penentuan Kandungan euler.v9i2.11173.
Total Flavonoid Pada Ekstrak Daun Gedi
Hijau (Abelmoscus manihot L.) yang
Diukur Menggunakan Spektrofotometer
UV-Vis. PHARMACON Jurnal Ilmiah
Farmasi-UNSRAT, 7(3), 32–41.
Sumarno, D., & Kusumaningtyas, D. I. (2019).
Penentuan Limit Deteksi Dan Limit
Kuantitasi Untuk Analisis Logam Timbal
(Pb) Dalam Air Tawar Menggunakan Alat
Spektrofotometer Serapan Atom. Buletin
Teknik Litkayasa Sumber Daya dan
Penangkapan, 16(1), 7-11.
Taylor, R. R., Hoffman, K. L., Schniedewind, B.,
Clavijo, C., Galinkin, J. L., & Christians,
U. (2013). Comparison of the
quantification of acetaminophen in
plasma, cerebrospinal fluid and dried

Journal of Pharmaceutical and Sciences |Volume 6|No.2|APRIL-JUNI|2023|pp.838-847 847


Electronic ISSN : 2656-3088
Homepage: https://www.journal-jps.com

You might also like