Professional Documents
Culture Documents
Self Sabotage
Self Sabotage
Self Sabotage
Sabotage
when you risk yourself
SELF-SABOTAGE
beberapa 02
Perilaku Merusak Diri
Terlibat dalam kebiasaan merusak diri seperti
bentuk
penggunaan zat-zat berbahaya, pola makan
yang tidak sehat, atau kegiatan berisiko.
melibatkan:
Memiliki pandangan yang rendah terhadap diri
sendiri, meragukan kemampuan, atau
merasa tidak pantas untuk mencapai sukses.
beberapa 06
Pendekatan yang Terlalu Perfeksionis
Menetapkan standar yang terlalu tinggi dan
bentuk
kemudian merasa gagal jika tidak dapat
memenuhi ekspektasi tersebut.
melibatkan:
Menghindari mengatasi konflik atau masalah secara
langsung, yang dapat menyebabkan
penumpukan masalah.
08 Mengisolasi Diri
Menjauhkan diri dari dukungan sosial atau aktivitas
yang dapat meningkatkan
kesejahteraan emosional.
Mengapa Self-
sabotage bisa
terjadi?
Having good mental health is more than the absence of
illness. Rather, it's a state of holistic well-being.
Trauma masa lalu
ketika kamu tumbuh di lingkungan yang penuh
tekanan, ketakutan, dan kekhawatiran membuat kamu
terbiasa dengan kesedihan. Bahagia adalah satu kata yang
tidak familiar dan bertentangan dengan intuisi. Ini membuat
kamu tumbuh menjadi orang yang menerima nasib apa
adanya daripada memperjuangkan hal-hal baik namun
penuh tantangan dan ketidakpastian.
Perasaan Rendah
Diri
Seorang yang merasa rendah diri, merasa bahwa dirinya tidak bisa
mencapai kesuksesan. Jika kamu berpikir bahwa kamu tidak bisa
sukses, maka pada akhirnya tidak akan sukses. Karena apa yang
kamu pikirkan akan memengaruhi tindakanmu dan berimbas pada
hasil.
Perasaan rendah diri anak terkait dengan pola asuh orang tua pada usia
0-6 tahun. Maria Montessori menekankan pentingnya informasi yang
diserap otak anak pada usia tersebut dalam membentuk kepribadian.
Label negatif yang diberikan orang tua kepada anak, seperti pemalu, tidak
pintar, atau pemalas, dapat memengaruhi persepsi diri anak dan
membentuk identitas mereka.
Takut akan kegagalan
Setiap orang tidak ingin gagal dan kadang takut pada
kegagalan. Hal ini bisa membuat seseorang membatasi diri dan
hanya berada di zona nyaman. Merasa aman bisa diperoleh
dengan memiliki kendali atas masa depan. Rasa ragu sebelum
melakukan sesuatu dapat menghambat kinerja.