You are on page 1of 5

STRATEGI PELAKSANAAN

SKIN TEST

A. Proses Keperawatan
1. Identitas pasien
a. Nama/Inisial : Tn. H
b. Tanggal lahir : 17 April 1957
c. No. RM : 01121793
2. Kondisi pasien
a. Data subjektif : klien mengeluh adanya nyeri di perut, tampak
pusar keluar benjolan
b. Data objektif :

● Keadaan umum baik

● Terpasang infus

● Kesadaran composmentis

● TD : 100/81 mmHg

● Nadi : 84 x/menit

● Suhu : 36,9oC

● Pernapasan : 24x/menit

● SaO2 : 96%

3. Diagnosa keperawatan : nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d pasien
mengeluh nyeri
4. Diagnosa medis : Tumor Intraabdomen
5. Tanggal pelaksanaan : Rabu, 24 Januari 2024/16.01 WITA
6. Ruangan : Lontara 3 K3B3
7. Tindakan keperawatan : Skin Test
8. Tujuan tindakan : mengetahui reaksi hipersensivitas terhadap alergen
(antibiotic)
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Permisi Bapak, perkenalkan saya Wahda mahasiswa praktik profesi ners
unhas”
“atas nama Bapak siapa?”
“tanggal lahirnya berapa?”
b. Evaluasi/validasi
“bagaimana keadaannya hari ini pak, apa ada keluhan yang dirasakan
pak?”
c. Kontrak (topik, waktu, dan tempat)
“Baik Bapak, saya datang kesini mau menyuntikan sedikit obat lewat
kulitnya bapak, ini obat untuk mengetahui apakah bapak ada alergi
terhadap antibiotic atau tidak, obatnya saya masukan melalui kulit Bapak
sekitar 2-3 menit, bisa saya masukan obatnya sekarang pak?”
2. Fase Kerja
a. Tujuan tindakan

● Sebagai program pengobatan

● Mendapat reaksi setempat (skin test)

b. Prinsip tindakan
- Menggunakan teknik mepertahankan sterilisasi dengan menggunakan
sarung tangan dan masker
- Melakukasn prosedur sesuai dengan SOP
c. Prosedur kerja

● Alat dan Bahan :

- Obat yang diperlukan (sesuai program therapy)


- Spoit 1 cc
- Kapas alcohol
- Bengkok
- Handscoon
- Pulpen/spidol

● Prosedur tindakan :

1) Mencuci tangan terlebih dahulu kemudian persiapan alat


2) Mengisi spoit dengan obat yang akan di test sebanyak 1 cc
3) Menggunakan handscoon
4) Memperkenalkan diri kepada pasien
5) Konfirmasi atau validasi identitas pasien, dengan menanyakan
nama dan tanggal lahir sambil melihat gelang identitas pasien
6) Jelaskan jenis obat yang akan diberikan, prosedur tindakan,
dan efek yang dirasakan
7) Meminta persetujuan kepada pasien
8) Menentukan lokasi penusukan (lengan bawah bagian dalam
dan jauh dari pembuluh darah)
9) Memastikan jalur yang akan diinjeksi dalam keadaan bersih
dan sehat
10) Desinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
11) Meregangkan kulit yang akan ditusuk dengan ibu jari kiri
12) Tusuk jarum perlahan-lahan dengan lubang jarum mengarah ke
atas dengan posisi jarum dan kulit membentuk sudut 15
derajat, setelah ujung jarum masuk ke dalam kulit, jarum
disejajarkan dengan kulit sampai 2/3 ujung jarum
13) Masukkan obat secara perlahan-lahan sampai terbentuk
gelembung pada permukaan kulit
14) Tarik jarum dengan cepat, jangan di usap dan jangan di
massage
15) Tandai hasil penyuntikan dengan pulpen/spidol, diameter 2 cm
dari tempat penusukan
16) Rapihkan pasien dan alat
17) Mencuci tangan
18) Baca dan catat reaksi skin test setelah 10-15 menit
a. Hasil positif : ada tanda kemerahan, gatal dan panas pada
area penusukan, laporkan pada dokter
b. Hasil negative : tidak ada tanda seperti hasil positif, boleh
diberikan injeksi obat yang diprogramkan
19) Dokumentasikan semua tindakan

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaannya pak setelah dimasukkan obat?”
“apa ada perasaan tidak enak yang dirasa pak?”
2) Evaluasi objektif
Pasien menunjukan ekspresi normal setelah penyuntikan
b. Rencana tindak lanjut
“Baik pak saya sudah melakukan pemberian obat, nanti saya datang lagi
untuk lihat reaksi obatnya”
c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, dan tempat)
“Baik pak, saya akan datang sekitar 10-15 menit kedepan yah pak nanti
saya bawakan obatnya jika tidak ada reaksi apa-apa, kalau bapak ada
keluhan silahkan keluarga melapor ke nurse station, saya permisi dulu
yah pak”.

You might also like