Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The use of public transportation is growing from year to year, marked by the emergence of online
services that are increasingly in demand and need today. To pick up the user, the online driver
takes advantage of the factor of proximity to the user by creating a cluster point. The problem is
that a lot of drivers who watch online often make points of aggregation by using public spaces even
transform them. This research aims to identify how online motorbike taxi gathering points influence
public spaces.. The study uses descriptive qualitative methods by describing how the shape,
activity, characteristics, and changes occur in the phenomenon of the use of public space as an
online gathering point. The results of the research revealed that at three points of accumulation of
online traffic in public spaces in the area of minimarket, pedestrian, and city park/RTH has an
influence on the typology and morphology of the city. The typology changes that occurred resulted
in the abuse of the function of public space, physical structure, irregular layout & layout of the town
in public space. The morphological changes that took place led to the ease of accessibility to the
users of public services, reducing the traffic burden, the use of the public space became more
vibrant and dynamic, as well as triggering the growth of local economic centers that have a positive
impact on the development of cities. The results of this research are expected to serve as a
benchmark for governments and stakeholders to develop appropriate policies and regulations on
how online gathering points can transform public spaces and help guide inclusive and sustainable
urban development.
Abstrak
Penggunaan moda transportasi umum semakin berkembang dari tahun ke tahun yang ditandai
dengan munculnya ojek online yang semakin diminati dan menjadi kebutuhan di masa kini. Untuk
menjemput penggunanya, pengemudi ojek online memanfaatkan faktor kedekatan dengan
pengguna dengan menciptakan suatu titik kumpul. Permasalahan yang banyak ditemukan bahwa
pengemudi ojek online kerap membuat titik kumpul dengan menggunakan ruang publik, bahkan
mentransformasinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh titik kumpul ojek
online terhadap ruang publik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan
mendeskripsikan bagaimana bentuk, aktivitas, karakteristik, serta perubahan yang terjadi pada
fenomena penggunaan ruang publik sebagai titik kumpul ojek online. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa pada tiga titik kumpul ojek online di ruang publik pada area minimarket,
pedestrian, dan taman kota/RTH memiliki pengaruh terhadap tipologi dan morfologi kota.
Perubahan tipologi yang terjadi menyebabkan adanya penyalahgunaan fungsi ruang publik,
struktur fisik, ketidakteraturan tata letak dan tata ruang kota pada ruang publik. Perubahan
morfologi yang terjadi menyebabkan kemudahan aksesibilitas kepada pengguna jasa ojol,
mengurangi beban lalu lintas, penggunaan ruang publik menjadi lebih hidup dan dinamis, serta
memicu pertumbuhan sentra ekonomi lokal yang berdampak positif pada perkembangan kota.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pemerintah dan pihak terkait untuk
mengembangkan kebijakan dan regulasi yang tepat mengenai bagaimana titik kumpul ojek online
dapat mengubah ruang publik dan membantu mengarahkan perkembangan perkotaan yang
inklusif dan berkelanjutan.
Kata kunci: Transportasi online, ruang publik, tipologi, titik kumpul, transformasi.
Dalam konteks kemajuan teknologi dan beberapa area titik kumpul. Proses pemilihan
mobilitas urban, penelitian tentang dampak sampel (responden) menggunakan teknik
titik kumpul ojol terhadap ruang publik dan purposive sampling. Bagi peneliti, pengemudi
sekitarnya menjadi penting. Ojol semakin ojol dalam hal ini merupakan narasumber
populer sebagai metode transportasi kunci yang dapat menjawab pertanyaan dan
alternatif, dan titik kumpul ojol telah menjadi permasalahapn penelitian (Sugiyono, 2014).
bagian penting dari lingkungan perkotaan. Teknik analisis data menggunakan
Meskipun penelitian sebelumnya yang pendekatan tipologi-morfologi dalam
dilakukan oleh (Hatta et al., 2022) telah arsitektur. Analisis tipologi ditinjau dari
memberikan gambaran awal tentang bagaimana asal-usul atau kejadian suatu
persepsi pengemudi terhadap titik kumpul, objek arsitektural (titik kumpul), mengetahui
tetapi pemahaman tentang bagaimana fungsi suatu objek, serta mengidentifikasi
pengaruh titik kumpul ojol dan hal itu klasifikasi bentuk suatu bangunan dan sifat
berdampak lingkungan sekitar belum dasarnya (Moneo, 1978). Kemudian analisis
dijelaskan. morfologi ditinjau dari perubahan dan
Berdasarkan penjelasan di atas, lingkup perkembangan ruang publik dan
pembahasan pada artikel ini adalah untuk pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar
mengetahui bagaimana pengaruh moda yang mencakup aspek fisik dan nonfisik
transportasi online terhadap penggunaan (sosial, budaya, dan ekonomi).
ruang publik sebagai titik kumpul ojek online
dan pengaruhnya terhadap sosial, ekonomi, Kajian Teori
keamanan, dan lingkungan sekitar pada Ruang publik merupakan ruang yang
lingkungan perkotaan. dapat diakses oleh siapa saja dengan
berbagai aktivitas yang sangat beragam,
Metode seperti olahraga, seni, rekreasi, demonstrasi,
Penelitian ini menggunakan metode perdagangan, transit, dan lain-lain. Selain
kualitatif deskriptif dengan pendekatan dimanfaatkan oleh warga kotanya sendiri,
metode pemetaan perilaku (behavior ruang publik tersebut sering juga digunakan
mapping) yaitu Place oleh warga dari kota lain sehingga
Centered Mapping Method (Klein et al., menambah beban ruang yang membawa
2018). Metode ini digunakan untuk dampak pada ruang publik kota (Hantono &
menjelaskan perilaku aktor/ pelaku secara Pramitasari, 2018).
lebih detail, yaitu mendeskripsikan Pada penelitian-penelitian sebelumnya,
bagaimana bentuk, aktivitas, karakteristik, isu-isu seperti pemanfaatan ruang publik oleh
serta perubahan yang terjadi pada fenomena ojol (Fauzia et al., 2022), alasan pemilihan
penggunaan ruang publik sebagai titik titik kumpul oleh ojol (Hatta et al., 2022), serta
kumpul ojol. Titik kumpul yang menjadi kasus pengaruh aplikasi transportasi online
penelitian yaitu area minimarket (tipe 1), area terhadap mobilitas dan perekonomian
pedestrian (tipe 2), dan area taman kota/RTH masyarakat (Mouratidis et al., 2021) (Nandi,
(tipe 3). Lokasi titik kumpul tipe 1 berada di 2019) merupakan isu berdampak terhadap
jalan Jendral Sudirman depan kampus 1 permasalahan kota.
UNG. Lokasi titik kumpul tipe 2 berada di area Secara garis besar, isu dalam penelitian
sekitar Citimall Gorontalo di Jl. Sultan ini terbagi ke dalam dua isu yaitu isu
Botutihe. Lokasi titik kumpul tipe 3 berada di pengaruh adanya moda transportasi online
area RTH Kota Tengah di daerah Liluwo. dan isu penggunaan ruang publik. Pada isu
Pengumpulan data dilakukan dengan moda transportasi online membahas
metode observasi, wawancara, dan mengenai jenis dan bentuk tranportasi online,
dokumentasi. Metode observasi dan lokasi titik kumpul, serta bagaimana aktivitas
dokumentasi dilakukan untuk melihat dan pengguna para pengemudi ojek online.
bagaimana bentuk dan perubahan fungsi Kegiatan fungsional atau mangkal yang
ruang publik yang terjadi pada area titik dilakukan oleh ojek online membentuk titik
kumpul yang diidentifikasi melalui foto-foto kumpul di beberapa lokasi selanjutnya akan
bangunan yang permanen maupun semi membentuk simpul (nodes) di ruang
permanen. Proses wawancara dilakukan perkotaan. Suatu nodes yang baik perlu
kepada pengemudi ojol yang tersebar di memperhatikan pola aktivitas kegiatan
(Woy et al., 2018). Transformasi budaya penyediaan fasilitas oleh pihak minimarket
dapat terjadi ketika nilai-nilai, norma, dan berupa kursi, meja, listrik, tempat parkir, serta
praktik sosial dalam suatu ruang publik tidak adanya keluhan khusus dari
berubah. Salah satu contoh transformasi pengunjung terkait pemakaian furnitur yang
budaya adalah ketika suatu ruang publik harusnya dapat digunakan secara umum.
yang awalnya tidak ramah terhadap
keragaman budaya dan etnis mulai
menerima dan menganggap keragaman
sebagai hal yang penting (Jaya, 2018).
bagian satu sisi jalan telah digunakan berdiskusi sesama komunitas sambil
sebagai titik kumpul dan tempat parkir menikmati makanan dan minuman kopi di
pengemudi. Hal tersebut membuat terjadinya area taman kota. Selain itu, suasana yang
kemacetan di area depan mal dan rindang pada bagian sisi timur taman dan
supermarket khususnya pada sore dan lokasi warung yang dekat dengan RTH
malam hari. menjadi alasan pengemudi lebih menyukai
Munculnya titik kumpul ini secara tidak area RTH menjadi tempat favorit (place)
langsung memiliki pengaruh dan dampak sebagai titik kumpul. Rutinitas aktivitas dan
terhadap jalur sirkulasi jalan raya. Letak dan kegiatan pada titik kumpul yang terbentuk di
posisi mal dan supermarket yang berada di area taman tersebut akhirnya menjadi suatu
pusat kota, serta banyaknya kegiatan yang budaya bagi pengemudi. Hal ini terjadi
ditimbulkan membuat penggunaan ruang dikarenakan tidak adanya larangan khusus
publik seperti area pedestrian, bahu jalan, dari pengelola taman serta mudahnya akses
dan pinggir jalan banyak digunakan sebagai masuk kendaraan ke dalam area taman.
titik kumpul dan tempat parkir kendaraan. Aktivitas di area taman tersebut pada
Tentunya hal ini memberikan peluang dasarnya tidak menjadi suatu masalah bagi
terciptanya citra yang negatif pada area jalan pengguna dan pengunjung di area taman
tersebut khususnya dalam penggunaan kota tersebut. Tidak adanya larangan khusus,
ruang publik. Aspek tersebut pula yang dapat serta tidak adanya keluhan dari pengunjung,
membuat kesan negatif terhadap citra kota membuat pengemudi lebih leluasa dalam
Gorontalo. pemakaian fasilitas taman yang ada.
Secara keseluruhan, transformasi fisik
Transformasi Ruang Publik (Tipe 3) wujud ruang secara tidak langsung
Pada Tipe 3, ruang publik yang menjadi mempengaruhi pola pergerakan pengunjung
titik kumpul pengemudi ojol berupa area di area taman kota (Gambar 10). Sebagai
taman kota. Pada area taman kota ini terjadi contoh, ketika pengunjung berjalan keliling
transformasi fisik pada bagian badan utama area taman, pengunjung tidak dapat melewati
taman (body and utensils) dan area luar area taman yang telah ditempati oleh
taman. Bagian area dalam taman yang pengemudi sebagai titik kumpul. Pada
seharusnya digunakan untuk sirkulasi sirkulasi area taman, pengunjung hanya
pengunjung taman, terdapat beberapa area dapat menggunakan sirkulasi dan fasilitas
taman yang telah dijadikan sebagai area titik taman pada area selatan, barat, dan utara
kumpul ojol (Gambar 9). Transformasi fisik dimana area timur dominan digunakan
yang terjadi menimbulkan terjadinya sebagai titik kumpul dan tempat parkir motor
transformasi spasial berupa perubahan ojol. Hal ini dominan terjadi ketika di sore hari
wujud denah (floor plan) ruang pada area dimana pengunjung yang datang ingin
taman kota. Perubahan wujud ruang yang menikmati suasana taman kota. Sedangkan
tercipta membuat pengemudi ojol merasa bagi pengemudi, waktu di sore hari adalah
memiliki penguasaan terhadap tempat waktu terpadat munculnya orderan
tersebut. Hal ini didukung dengan bagaimana khususnya dari siswa dan pegawai kantoran
pengemudi ojol dapat mengatur posisi parkir yang lokasinya berdekatan dengan taman
motor mereka di dalam area taman kota kota tersebut.
tersebut.
Titik Analisis
Analisis Morfologi
Kumpul Tipologi
dan
pengemudi.
Roads, Floor
Plan, Built Sosial Budaya Ekonomi
Space
Perubahan Perilaku Rutinitas
Gambar 10: Analisis perubahan wujud ruang pada fungsi jalan pengemudi ojol kegiatan dan
raya dan yang merasa aktivitas
area sisi timur taman kota pedestrian memiliki pengemudi
(Sumber: Analisis penulis, 2023) menjadi area kontrol dan membuat
parkir dan titik penguasaan penghasilan
Munculnya titik kumpul pada area taman kumpul ojek terhadap warung-
Tipe 2 online dan tempat warung di
kota ini secara tidak langsung memiliki (Area membuat tersebut, sekitar titik
pengaruh dan dampak terhadap landmark perilaku menciptakan a kumpul
Pedes- pengemudi rea (denah) mengalami
suatu kota. Adanya kegiatan yang trian) adanya yang tercipta di peningkatan.
penempatan area
ditimbulkan pada area taman kota seperti beberapa pedestrian
tempat pertirahatan, diskusi, tempat makan, furniture menciptakan
seperti meja suatu ruang
dan minum kopi bagi pengemudi membuat dan kursi yang (built space)
penggunaan ruang publik tidak dapat diatur pada seperti ruang
area diskusi, minum
digunakan secara keseluruhan. Menurut pedestrian. kopi, dan
Imansari & Khadiyanta (2015), dalam bermain kartu
bersama.
penelitiannya menyatakan bahwa Body &
utensils,
masyarakat mengingikan taman kota dapat Floor Plan, Sosial Budaya Ekonomi
menjadi sarana rekreasi masyarakat selain Pla
ce
sebagai peneduh dan paru-paru kota. Perubahan Kegiatan Rutinitas
Penataan ruang publik khususnya pada RTH wujud ruang berdiskusi kegiatan dan
didasari atas sesama aktivitas
yang tidak tertata dengan baik tentunya dapat perilaku komunitas, pengemudi ojol
menciptakan image yang negatif pada pengemudi ojol suasana di area luar
dapat taman yang dan taman
landmark suatu kota dan dapat merusak citra mengatur rindang taman, kota membuat
suatu kota. posisi parkir dan dekat penghasilan
Tipe 3 motor mereka warung makan warung-
di dalam area menjadikan warung di
(Taman
Tabel 3: Analisis transformasi tipologi dan Kota/
taman kota faktor utama sekitar titik
tersebut. area sisi timur kumpul
morfologi pada tiga titik kumpul di ruang publik RTH) Beberapa RTH menjadi mengalami
Titik Analisis bagian area tempat favorit peningkatan,
Analisis Morfologi
Kumpul Tipologi luar dan pengemudi hal ini
dalam taman sebagai titik didukung
Furniture & yang kumpul yang banyaknya
partitioning, seharusnya dominan pengemudi ojol
Interior Sosial Budaya Ekonomi digunakan ditempati oleh yang
arrangement, untuk sirkulasi pengemudi memesan
Place pengunjung ojol. makanan,
taman, telah minuman kopi,
Perubahan Rutinitas Keberadaan dijadikan dan lainnya
wujud ruang aktivitas dan titik kumpul sebagai area ketika
pada area kegiatan ojol titik kumpul menunggu
teras dan pengemudi ojol menyebakan ojol. orderan.
halaman dalam pemasukan (Sumber: Analisis penulis, 2023)
Tipe 1 minimar-ket mengguna-kan ekonomi bagi
tercipta fasilitas listrik, minimarket
(Area
didasari oleh meja, dan kursi dan lapak-
Penutup
Mini- pengemudi ojol menjadikan lapak jualan Kesimpulan
market) yang memiliki area teras sekitar
leluasa dan depan mengalami Pemilihan tiga tipe ruang publik yang
kontrol untuk minimarket peningkatan menjadi titik kumpul ojol pada area
mengatur menjadi suatu yang cukup
penataan tempat titik signifikan, warung/minimarket, area pedestrian, dan
kursi dan
meja, area
kumpul favorit/
khusus,
khususnya di
jam yang
area taman kota/RTH didasari persepsi
parkir sehingga padat di waktu individu pengemudi yang dilihat secara
pengemudi menyebabkan pagi dan sore
sesuai dengan sekat bagi hari.
proses kognitif, konatif, dan afektif. Terdapat
kebutuhan pengguna 8 (delapan) aspek yang menjadi alasan
mereka. umum
minimarket pengemudi memilihi titik kumpul tersebut
yaitu lokasi yang stretagis, tujuan titik-titik kumpul baru bagi para pengemudi
pengantaran banyak, dekat dengan rumah, ojol. Penyediaan ruang-ruang titik kumpul
dekat dengan warung, titik jemput mudah, pada lingkungan perkotaan perlu menjadi
banyak orderan, fasilitas pendukung, dan menjadi perhatian, agar titik kumpul yang ada
adanya komunitas sejenis yang berkumpul di tidak menganggu kegiatan aktivitas
titik tersebut. masyarakat di ruang publik. Selain itu,
Pada analisis tipologi ruang publik diharapkan pemerintah dan pihak terkait
minimarket (tipe 1), pedestrian (tipe 2), dan dapat mengembangkan pedoman yang lebih
taman kota/RTH (tipe 3) dengan munculnya baik untuk mengelola titik kumpul ojol
titik kumpul ojol di area tersebut menimbulkan sehingga dapat memberikan kontribusi positif
terjadinya transformasi secara fisik, spasial, bagi lingkungan perkotaan dan membuat
dan kultural. Perubahan wujud ruang publik perkembangan perkotaan yang inklusif dan
menyebabkan terjadinya adanya berkelanjutan.
penyalahgunaan fungsi ruang publik, struktur
fisik, ketidakteraturan tata letak dan tata Ucapan Terima Kasih
ruang kota pada ruang publik. Pada tipe titik Penulis menyampaikan terima kasih kepada
kumpul 1, ketidakteraturan tata letak pihak LPPM UNG yang telah mendanai
disebabkan oleh pengemudi memiliki leluasa sepenuhnya penelitian ini melalui hibah
dan kontrol terhadap penggunaan fasilitas PNBP anggaran tahun 2023 untuk skema
listrik, meja, dan kursi di sebagian area teras penelitian dosen pemula.
depan minimarket. Pada tipe titik kumpul 2,
penyalahgunaan fungsi dan struktur fisik Daftar Pustaka
ruang publik dilakukan oleh pengemudi Azizah, A., & Adawia, P. R. (2018). Analisis
terjadi dikarenakan penempatan beberapa perkembangan industri transportasi
furnitur seperti meja dan kursi di area tersebut online di era inovasi disruptif (Studi
untuk membantu dan mewadahi kebutuhan Kasus PT Gojek Indonesia). Cakrawala:
pekerjaan seperti diskusi, minum kopi, dan Jurnal Humaniora Bina Sarana
bermain kartu bersama. Pada tipe titik Informatika, 18(2), 149–156.
kumpul 3, ketidakteraturan tata letak dan tata Dipta, A. A. P. (2015). Karakteristik Ruang
ruang di area area sisi timur RTH/taman kota Koridor Jalan Panggung Pecinan
terjadi disebabkan oleh rutinitas kegiatan ojol Kembang Jepun Surabaya Sebagai
sesama komunitas. Koridor Wisata Urban Heritage. UAJY.
Munculnya titik kumpul pada ketiga tipe Djaali, H. (2023). Psikologi pendidikan. Bumi
ruang publik ini secara tidak langsung Aksara.
memiliki pengaruh dan dampak terhadap Fauzia, W., Setiadi, H., & Rizqihandari, N.
lingkungan perkotaan. Pada analisis (2022). Transformation of public space
perubahan morfologi yang terjadi karena utilization by online motorcycle taxi. IOP
adanya titik kumpul ojol di ruang publik Conference Series: Earth and
menyebabkan dampak cukup signifikan Environmental Science, 1089(1), 12082.
terhadap sosial, budaya, dan ekonomi seperti Habraken, N. J. (1998). The Structure of the
kemudahan aksesibilitas kepada pengguna Ordinary (Form and Control in the Built
jasa ojol, mengurangi beban lalu lintas, Environment). MIT press.
penggunaan ruang publik menjadi lebih hidup Hantono, D., & Pramitasari, D. (2018). Aspek
dan dinamis, serta memicu pertumbuhan perilaku manusia sebagai makhluk
sentra ekonomi lokal yang berdampak positif individu dan sosial pada ruang terbuka
pada perkembangan kota. publik. Nature: National Academic
Journal of Architecture, 5(2), 85–93.
Saran Hatta, A. J., Nurdini, A., & Fitriani, D. (2022).
Transformasi ruang publik yang Persepsi Pengemudi Ojek Online
digunakan sebagai titik kumpul ojol di Kota terhadap Titik Kumpul di Kota Bandung.
Gorontalo ini diharapkan mendapat perhatian Jurnal Teknik, 20(2), 89–100.
oleh pihak pemerintah khususnya bagi Dinas Imansari, N., & Khadiyanta, P. (2015).
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota. Penyediaan hutan kota dan taman kota
Maraknya penggunaan moda transportasi sebagai ruang terbuka hijau (RTH) publik
tentunya semakin membuka peluang adanya menurut preferensi masyarakat di