You are on page 1of 15

Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

DINAMIKA PERSAINGAN INDUSTRI ASURANSI KERUGIAN


DI INDONESIA
Dedy Dewanto
Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul Jakarta
Jalan Arjuna Utara Tol Tomang-Kebon Jeruk Jakarta
dedy.dewanto@esaunggul.ac.id

Abstract
The role of insurance is very important in development especially the real sector,
where the insurance works as risk transfer mechanism giving the peace of mind to
the policyholder, besides insurance will also provide social benefit because the
employees do not lose their jobs due to disaster (factory fire for example) and
participate in helping other industries by capital investment and/or lending and/or
adoption several small and medium industries. The dynamics of competition in the
general insurance industry seen from the sharp rate competition, wh ich related to
underwriting capacity and competitor reinsurance support. Unfair rate
competition occurs in motor vehicle insurance, where the national loss ratio is
already very high. Here the Government as a regulator intervenes by setting a
basic rate as a reference for setting rates for companies. Likewise, the competition
for property insurance (fire) rates has also led to unhealthy conditions. The
government also intervened in determining the rate of this business. Competition
in differentiation is easy to emulate because this is a service company especially
for large capitalized companies, so players must always innovate in products,
services and infrastructure provision. The dynamics of competition will be
analyzed using Porter Generic Competitive Strategy, which will show that the
excellence factors are High Capital and Good Human Capital, as well as
prominent captive market facilities and know-how special products that can be
used as a tool to win the competition. This writing aims to analyze the dynamics of
competition in the general insurance industry, especially in Indonesia. By
analyzing the steps of the dynamics of competition carried out by players in the
market, it is expected to be able to photograph the pattern of competition in the
market, which by using competition theories can be explained how a player can
survive, going concern, or even excel in competition. Finally, conclusions and
suggestions for further research will be made.

Keywords: competition dynamics, general insurance, direct b usiness premiums,


porter generic strategies

Abstrak
Peranan asuransi sangat penting dalam pembangunan khususnya sektor rill,
dimana asuransi berfungsi sebagai risk transfer mechanism (mekanisme transfer
resiko) yang akan memberikan ketenangan hati dan pikiran (peace of mind) bagi
pemilik polis (tertanggung), disamping bahwa asuransi juga akan memberikan
social benefit (benefit social) karena pegawai-pegawai tidak kehilangan
pekerjaan akibat musibah resiko (kebakaran pabrik misalnya) dan ikut serta
membantu dalam industri lainnya lewat penyertaan modal dan/atau pemberian
kredit dan/atau menjadi bapak angkat beberapa industri kecil dan menengah.
Dinamika Persaingan dalam industri asuransi kerugian terlihat dari persaingan
rate yang tajam , dimana terkait dengan kapasitas underwriting dan dukungan

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 71


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

reasuransi pesaing. Persaingan rate tidak sehat terjadi pada asuransi kendaraan
bermotor,dimana loss ratio nasional sudah sangat tinggi. Disini Pemerintah
sebagai regulator turun tangan dengan menetapkan rate dasar s ebagai acuan
penetapan rate bagi perusahaan. Demikian juga persaingan rate asuransi harta
benda (kebakaran) juga sudah mengarah pada kondisi tidak sehat. Pemerintah
juga turun tangan dalam penetapan rate bisnis ini. Persaingan dalam
differensiasi mudah ditiru karena ini perusahaan jasa apalagi bagi perusahaan
yang bermodal besar, sehingga para pemain harus senantiasa melakukan inovasi
dalam produk, layanan dan penyediaan infrastruktur. Dinamika Persaingan akan
dianalisa dengan Strategi Kompetitif Generik Porter, dimana akan terlihat bahwa
faktor-faktor keunggulan adalah Modal yang besar (High Financial Capital) dan
Sumber Daya Manusia yang baik (Good Human Capital), disamping juga
fasilitas captive market yang menonjol dan know-how produk special yang bisa
dijadikan sebagai alat dalam memenangkan persaingan. Penulisan ini bertujuan
untuk menganalisa dinamika persaingan di industri asuransi kerugian khususnya
di Indonesia. Dengan menganalisa langkah-langkah dinamika persaingan yang
dilakukan oleh para pemain di pasar, diharapkan akan dapat memotret pola
persaingan di pasar, yang mana dengan memakai teori-teori persaingan dapat
dijelaskan bagaimana suatu pemain dapat bertahan, going concern, atau bahkan
unggul dalam persaingan. Terakhir akan dibuat kesimpulan d an saran-saran
untuk penelitian lebih lanjut.

Kata kunci: Dinamika persaingan, asuransi kerugian, premi bisnis langsung,


strategi generik porter

Pendahuluan control); keuntungan sosial (social benefit)


Usaha asuransi bidang kerugian karena orang-orang tetap bekerja setelah
adalah usaha yang menjanjikan dan terus terjadinya suatu musibah, kebakaran pabrik
berkembang. Peranan asuransi sangat misalnya ; investasi (investment of fund)
penting dalam pembangunan di berbagai dimana perusahaan asuransi dengan adanya
bidang khususnya sektor riil, karena fungsi gap antara penerimaan premi dan suatu
asuransi adalah risk transfer mechanism klaim, akan melakukan investasi baik pada
(mekanisme transfer resiko), dimana sektor keuangan, jasa atau membantu
resiko-resiko yang dihadapi oleh kontraktor industri lainnya. Jadi asuransi juga ikut
jalan, jembatan, mining ; pemilik aktif berpartisipasi dalam pembangunan
pabrik/industri; pemilik hotel/gedung , dan industri lainnya.
sebagainya, akan dipindahkan ke
perusahaan asuransi. Sehingga suatu waktu Peraturan
terjadi sudden and unforeseen damage Peraturan Perundangan yang
(kejadian tiba-tiba dan tidak terduga yang berlaku untuk perasuransian antara lain
mengakibatkan kerugian atau kerusakan) :UU RI Nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha
dikarenakan oleh banjir, kebakaran, gempa Perasuransian, Peraturan Pemerintah RI
bumi, erupsi vulkanik dan lain sebagainya, Nomor 73 tahun 1992 tentang
maka Tertanggung (pemilik Polis) tidak Penyelenggaraan Usaha Perasuransian
perlu kawatir, karena akan dijamin oleh yang sebagian diubah melalui Peraturan
perusahaan Asuransi. Sehingga benefit dari Pemerintah Nomor 63 tahun 1999,
asuransi adalah : ketenangan pikiran dan KepMenKeu RI Nomor 424/ KMK.06 /
hati (peace of mind); kendali kerugian (loss 2003 tentang Kesehatan Keuangan

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 72


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan rangka melindungi kepentingan


Reasuransi,Peraturan Pemerintah RI pemegang polis.
Nomor 39 tahun 2008 tentang  Pembinaan dan pengawasan terhadap
Penyelenggaraan Usaha Perasuransian usaha perasuransian meliputi :
yang sebagian direvisi,KepDirJen LK a. Kesehatan keuangan yang terdiri
Nomor KEP – 5443/ LK/2004 tentang dari :Batas tingkat solvabilitas ;
Dukungan Reasuransi Otomatis Dalam Retensi sendiri ; Reasuransi ;
Negeri dan Retensi Sendiri. Investasi ;Cadangan Teknis ;
Beberapa ketentuan penting di dalam Ketentuan – ketentuan lain yang
peraturan perundangan diatas antara lain : berhubungan dengan kesehatan
 Perusahaan Asuransi Kerugian dapat keuangan;
menyelenggarakan usaha dalam bidang b. Penyelenggaraan usaha, yang
asuransi kerugian, termasuk reasuransi. terdiri dari : Syarat – syarat polis
Bisa berfungsi sebagai co – insurance asuransi; Tingkat premi;
atau sebagai penanggung ulang Penyelesaian klaim; Persyaratan
(reasuradur) keahlian di bidang perasuransian;
 Untuk dapat mendapatkan izin usaha dan Ketentuan – ketentuan lain
harus dipenuhi persyaratan mengenai : yang berhubungan dengan
Anggaran dasar ; Susunan organisasi; penyelenggaraan usaha.
Permodalan; Kepemilikan; Keahlian di  Perusahaan Asuransi setiap saat wajib
bidang perasuransian; Kelayakan menjaga tingkat solvabilitas paling
rencana kerja; Hal-hal lain yang sedikit 120 % dari resiko kerugian
diperlukan untuk mendukung yang timbul sebagai akibat dalam
pertumbuhan usaha perasuransian pengelolaan kekayaan dan
secara sehat. kewajiban.Tingkat solvabilitas adalah
 Kepemilikan Perusahaan Asuransi selisih antara kekayaan yang
harus oleh Warga Negara Indonesia diperkenankan dengan jumlah
atau Badan Hukum Indonesia, namun kewajiban dan modal yang
sebagian sahamnya boleh dimiliki oleh dipersyaratkan.Ini berarti bila tidak
perusahaan asing yang sejenis. mencapai tingkat solvabilitas 120 %
 Persyaratan modal disetor bagi maka kesehatan keuangan perusahaan
pendirian perusahaan asuransi kurang baik dan tidak solvent dalam
sekurang – kurang sebesar Rp pembayaran klaimnya.
100.000.000.000,- untuk Perusahaan  Perusahaan Asuransi harus memiliki
Asuransi Kerugian, dengan maksimal retensi sendiri untuk setiap penutupan
kepemilikan saham asing sebesar 80%. resiko. Penetapan retensi sendiri harus
 Perusahaan Asuransi harus didasarkan pada profil resiko yang
menempatkan sekurang-kurangnya 20 dibuat secara tertib, teratur, relevan dan
% dari modal disetor yang akurat. Besarnya retensi sendiri setiap
dipersyaratkan dalam bentuk deposito resiko didasarkan pada Modal Sendiri
berjangka dengan perpanjangan (maksimal 10 % dari Modal Sendiri).
otomatis pada bank umum di Indonesia Setiap penutupan asuransi yang jumlah
dan penempatannya harus atas nama uang pertanggungannya melebihi
Menteri untuk kepentingan perusahaan Retensi Sendiri harus memperoleh
yang bersangkutan. Deposito tersebut dukungan Reasuransi, dimana setiap
merupakan jaminan terakhir dalam Perusahaan Asuransi harus memiliki
program Reasuransi secara otomatis

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 73


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

(Treaty). Dampaknya setiap bond. Undang – undang ini juga


perusahaan asuransi harus memiliki menjadi patokan dasar peraturan
program Reasuransi Treaty. pelelangan yang diterapkan pada
 Jumlah premi penutupan langsung bisnis- bisnis swasta.
Perusahaan Asuransi harus lebih besar b. Persyaratan Barang Impor yang
dari jumlah premi penutupan tidak mendapatkan fasilitas bebas
langsung. Ini berarti penutupan Bea/Cukai harus dilindungi dengan
Langsung dari Tertanggung dan Co - Custom Bond.
Insurance harus lebih diupayakan c. Persyaratan Barang Impor yang
ketimbang penutupan tidak langsung masuk harus dilengkapi dengan
lewat reasuransi fakultatif (inward asuransi pengangkutan pada waktu
business). pengecekan oleh kepabeanan.
 Perusahaan Asuransi Kerugian hanya d. Persyaratan keberangkatan TKI ke
dapat memiliki Premi Neto paling Luar Negeri harus disertai
banyak 300 % dari Modal Sendiri Asuransi TKI.
periode berjalan. e. Persyaratan Asuransi Kecelakaan
 Perusahaan Asuransi wajib melakukan Diri dalam perjalanan transportasi.
pemenuhan modal minimum Rp 40 f. Persyaratan Kredit pada Bank
Milyar pada akhir 2010, pemenuhan mengharuskan debitor untuk
modal minimum Rp 70 Milyar hingga menutup asuransi yang mana
akhir 2012 dan pemenuhan modal jenisnya tergantung obyek
minimum Rp 100 Milyar pada akhir kreditnya. Misalnya kredit rumah
2014. diharuskan mempunyai asuransi
 Dalam hal terdapat pelanggaran kebakaran dan kredit mobil
terhadap ketentuan dalam Undang – diharuskan mempunyai asuransi
Undang atau peraturan kendaraan bermotor.
pelaksanaannya, Menteri dapat g. Pada kantor – kantor negeri
melakukan tindakan berupa pemberian maupun swasta yang bonafid,
peringatan, pembatasan kegiatan usaha, biasanya pegawai diberikan
atau pencabutan izin usaha. fasilitas biaya kesehatan, baik
 Peraturan atau perundangan lain yang berupa anggaran kesehatan atau
berkaitan dengan usaha perasuransian , pemberian polis askes untuk
dimana pemenuhan penutupan dipergunakan pada rumah sakit –
asuransinya bersifat wajib rumah sakit yang merupakan
(compulsory) antara lain : provider.
a. Undang – Undang No 18 Tahun Asuransi wajib merupakan peluang
1999 tentang Jasa Konstruksi dan bagi perusahaan asuransi yang memiliki
Keputusan Presiden RI No 18 produk asuransinya, karena penutupan
tahun 2000 tentang Pengadaan polis pasti terjadi, tinggal perusahaan yang
Barang /Jasa Instansi Pemerintah dapat bersaing dengan baik akan
yang mengatur pelaksanaan tender memperoleh produksinya.
dimana dipersyaratkan adanya
jaminan penawaran, jaminan Sosialkultural
pelaksanaan, jaminan uang muka Negara kita masih tergolong
dan jaminan pemeliharaan. Disini sebagai negara berkembang dengan GDP
juga disebutkan jaminan dapat perkapita terendah di Asia Tenggara dan
berupa bank garansi atau surety berada pada urutan bawah untuk lingkup

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 74


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

Asia. Kebutuhan asuransi bagi tertanggung untuk melindungi terhadap kejadian


personal masih dirasakan sebagai kerugian yang tidak terduga dan yang
kebutuhan tersier, namun untuk kalangan berasal dari kejadian alam diluar kontrol
menengah keatas membeli asuransi untuk manusia. Sedangkan pelaku usaha dimana
rumah dan kendaraan bermotor maupun perusahaannya kurang atau tidak berjalan
kecelakaan diri serta asuransi kesehatan dengan baik, mereka jarang menutup
sudah menjadi lifestyle. Pada tataran asuransinya , bahkan kurang melakukan
mereka kesadaran berasuransi telah cukup budaya pencegahan kerugian sehingga
baik. Biasanya produk yang dibeli oleh hanya tindakan korektif yang sering
mereka adalah asuransi rumah, asuransi dilakukan. Kelompok ini sebagian menutup
mobil, asuransi kecelakaan diri dan asuransi, dengan demikian berbahaya bagi
asuransi kesehatan. industri asuransi yang melakukan akseptasi
Bagi dunia usaha kesadaran karena tingkat resiko yang tinggi. Disini
berasuransi pelaku usaha menengah keatas peran dan kejelian surveyor risiko sangat
cukup tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh dibutuhkan. Untuk pengusaha kecil dan
persyaratan yang diminta oleh pihak lain, mikro kebanyakan mereka hanya menutup
seperti : persyaratan pengucuran kredit dari asuransi jiwa kredit sebagai syarat
bank, persyaratan pelaksanaan proyek pengambilan kredit. Namun kebanyakan
infrastruktur yang bersumber dari anggaran merupakan home industry yang mana
pemerintah, swasta maupun bantuan/ obyek – obyek resikonya termasuk dalam
pinjaman luar negeri. Di lain pihak pelaku obyek –obyek yang dikecualikan oleh
usaha sendiri pada umumnya sadar bahwa asuransi utamanya karena material terbuat
dalam kondisi perekonomian yang tidak dari flammable material, okupasi pekerjaan
menentu ini perlu adanya financial security beresiko kebakaran yang cukup tinggi,
yang bersifat pasti bagi kelangsungan maupun lokasinya di lingkungan padat.
usahanya yaitu dengan memindahkan Juga kebanyakan dari mereka kesadaran
resiko – resiko yang dapat diasuransikan berasuransinya masih rendah.
(insurable risk) kepada perusahaan
asuransi. Sehingga hampir semua asset Teknologi
pabrik dan kegiatan usahanya Teknologi Sistem Informasi untuk
diasuransikan seperti : Property All Risk dunia perasuransian telah mengikuti
(PAR) untuk gedung pabrik berikut mesin perkembangan Sistem informasi pada
dan peralatannya, Machinery Breakdown industri umumnya, ditandai dengan
untuk operasional permesinannya, asuransi penggunaan website, internet dan intranet .
kendaraan bermotor untuk kendaraan Beberapa fakta dan tren pada industri
operasionalnya, asuransi pengangkutan perasuransian antara lain : Rata-rata
untuk distribusi produknya ke customer, perusahaan di industri telah menggunakan
asuransi kecelakaan diri dan kesehatan program aplikasi yang didedikasikan
untuk pegawai dan karyawannya. Sehingga khusus untuk asuransi dengan output yang
dapat disimpulkan bahwa pelaku usaha lengkap , yang mana dibeli dari konsultan
menengah keatas umumnya mempunyai spesialis asuransi dan telah terbukti
budaya pencegahan kerugian (loss hasilnya, namun butuh biaya yang besar
preventif) yang baik melalui standar minimal Rp 1 Milyar. Rata –rata
prosedur kerja, pemeliharaan, perawatan perusahaan asuransi menggunakan
dan manajemen housekeeping. Kemudian Peralatan Server, PC, Printer, instalasi,
untuk lebih memastikan keberlangsungan software dan sistem yang pada umumnya
usaha, mereka membeli polis asuransi berusia 5-7 tahun dan menggunakan

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 75


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

operating system windows. Rata – rata survey klaim, sehingga fungsi internet
perusahaan asuransi telah memiliki website hanya sebagai media pelaporan awal saja.
untuk memudahkan akses customer namun Beberapa permasalahan yang
belum menyewa saluran jaringan secara diamati Penulis dari kondisi pasar,
tersendiri (terlalu mahal). Belum banyak terangkum sebagai berikut:
perusahaan yang telah memiliki jaringan  Persaingan yang tajam dalam rate
intranet untuk menghubungkan Kantor premi, membuat kebanyakan
Pusat dengan Cabang, Cabang dengan perusahaan Asuransi Kecil dan
Cabang atau antar unit internal dalam Menengah kewalahan di dalam
perusahaan secara on –line. Untuk menghadapi persaingan pasar.
perusahaan dengan Modal disetor Rp 100  Demikian pula untuk Harga
Milyar , biasanya membutuhkan investasi Pertanggungan Resiko yang tinggi,
pada sistem informasi sebesar +/- Rp 7,5 maka perusahaan Asuransi Kecil dan
Milyar. Namun untuk perusahaan besar Menengah kewalahan di dalam
dengan modal disetor diatas Rp 250 Milyar menghadapi persaingan, karena
dan Kantor Cabang yang begitu banyak kapasitas Reasuransi yang terbatas
(contohnya Jasindo), membutuhkan dana dalam proses Underwriting.
puluhan Milyar Rupiah karena jumlah dan  Seringkali permasalahan Klaim yang
ukuran portfolio bisnis yang besar , dimana tidak terbayarkan pada perusahaan
setiap Kantor Cabang memerlukan Asuransi Kecil dan Menengah berasal
perangkat sistem informasi yang handal. dari proses Underwriting yang tidak
Dampak dari hal –hal tersebut diatas prudent, termasuk dalam penetapan
adalah perusahaan – perusahaan asuransi rate premi maupun syarat dan kondisi
seiring dengan perkembangan bisnis harus  Dampak dari klaim yang tidak
menyediakan dana yang cukup untuk terbayarkan adalah Konsumen yang
pengembangan Sistim Informasi meliputi : dirugikan, temasuk para pemilik
program aplikasi yang up to date dengan bengkel perbaikan kendaraan bermotor
output yang lengkap; peralatan server yang biaya perbaikannya tidak dibayar
(termasuk peralatan back up data) yang perusahaan Asuransi. Hal seperti ini
memiliki kapasitas dan kemampuan yang harus kita minimalisasi kejadiannya
mendukung ; software, PC, Printer, demi pelayananan terhadap konsumen
instalasi, dan sistem yang mendukung. yang baik.
Perlu disadari bahwa untuk asuransi  Untuk tetap dapat bertahan hidup
kerugian proses akseptasi umumnya maupun going concern, Asuransi Kecil
memerlukan survey resiko atau survey dan Menengah harus melakukan
fisik. Kalaupun tidak biasanya memerlukan Inovasi dalam persaingan.
sajian data yang lengkap seperti company
profile, laporan keuangan dan kontrak kerja Dalam penulisan ini penulis
dalam produk surety bond maupun kontra bertujuan untuk menganalisa dinamika
bank garansi. Sehingga hanya sebagian persaingan di industri asuransi kerugian
kecil saja yang bisa ditransaksikan secara khususnya di Indonesia. Dengan
tuntas lewat email internet dan biasanya menganalisa langkah-langkah dinamika
bersifat ritel dan simple risk seperti : persaingan yang dilakukan oleh para
asuransi rumah, kendaraan bermotor dan pemain di pasar, diharapkan akan dapat
kecelakaan diri. Demikian juga dari segi memotret pola persaingan di pasar, yang
klaim hampir semua produk memerlukan mana dengan memakai teori-teori
persaingan dapat dijelaskan bagaimana

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 76


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

suatu pemain dapat bertahan, going asingnya merupakan perusahaan asuransi


concern, atau bahkan unggul dalam papan atas di negara asalnya. Misalnya PT.
persaingan. Terakhir akan dibuat Asuransi Allianz Utama Indonesia adalah
kesimpulan dan saran-saran untuk anak perusahaan Allianz Jerman, PT
penelitian lebih lanjut. Asuransi Tokio Marine Indonesia, adalah
anak perusahaan Tokio Marine Jepang,
Dinamika Persaingan Industri Asuransi yang merupakan no 1 dinegaranya.
Kerugian di Indonesia Terdapat 14 Kelas Bisnis yang
Berdasarkan pengamatan Penulis, terdiri dari : Harta Benda (Kebakaran),
maka modal utama perusahaan Asuransi Kendaraan Bermotor, Pengangkutan
adalah Financial Capital dan Human (Marine Cargo) , Rangka Kapal (Marine
Capital. Hal ini akan terlihat dalam Hull), Rangka Pesawat (Aviation), Satelit,
penjelasan aspek-aspek persaingan Energi Darat (Energi on Shore), Energi
dibawah ini. Lepas Pantai (Energi Off Shore), Rekayasa
(Engineering), Tanggung Gugat (Liability),
Jumlah Pemain dan Kelas Bisnis Kecelakaan Diri & Health & Life , Kredit
Jumlah pemain 79 perusahaan (Credit), Penjaminan (Suretyship), Aneka
terdiri dari 55 perusahaan BUMN/Swasta (Others).
Nasional dan 24 perusahaan patungan
(Joint Venture). Dan kebanyakan partner

Tabel 1
Perusahaan Asuransi dengan Premi Direct Business Terbesar dan Modal Sendiri/Equitynya
Perusahaan Asuransi Nama Perusahaan Premi Direct Modal No
dengan Premi Direct Business (Jt Sendiri/Equity Urut
Business Terbesar dan Rp) (Jt Rp)
Modal
Sendiri/Equitynya.No.
1. PT. Asuransi Sinar Mas 4.835.503,16 3.098.926 5
2. PT. PT.Asuransi Jasa 4.378.650,75 3.019.697 6
3. Indonesia 4.239.469,08 4.457.313 2
4. PT.Asuransi Astra Buana 3.280.747,20 8.179.735 1
5. PT. Asuransi Kredit 2.749.689,57 3.964.260 4
6. Indonesia 2.728.144,41 769.520 16
7. PT.Asuransi Central Asia 2.342.521,06 3.686.409 3
8. PT. Asuransi Bangun 2.077.318,81 997.736 11
9. Askrida 2.014.348,80 1.790.595 8
10. PT. Asuransi Tugu 1.601.212,60 698.200 17
11. Pratama 1.369.291,01 842.970 14
12. PT.Asuransi Wahana 1.357.701,01 1.118.958 10
13. Tata 1.305.948,97 1.854.009 7
14. PT.Asuransi Adira 1.254.320,85 632.869 18
15. Dinamika 1.215.368,37 938.368 12
16. PT. Sompo Insurance 1.176.637,10 783.168 15
17. Indonesia 1.172.138,13 1.367.981 9
18. PT. Asuransi MSIG 1.078.002,83 198.489 19
19. Indonesia 1.053.040,92 849.987 13
20. PT. Lippo General 1.011.109,57 175.966 20
Insurance Tbk

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 77


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

Perusahaan Asuransi Nama Perusahaan Premi Direct Modal No


dengan Premi Direct Business (Jt Sendiri/Equity Urut
Business Terbesar dan Rp) (Jt Rp)
Modal
Sendiri/Equitynya.No.
PT.Asuransi Multi Artha
Guna Tbk
PT. As Bringin Sejahtera
AM
PT. Chubb General
Insurance
PT. Asuransi Tokio
Marine
PT. Asuransi Bina Dana
Arta Tbk
PT. Asuransi Asoka Mas
PT. Asuransi Jasa
Raharja Putera
PT. Asuransi Cakrawala
Proteksi

Perlu diketahui permodalan merupakan produsen mobil terbesar di


Asuransi Kerugian di pasar yang termasuk Indonesia. PT.Asuransi Adira Dinamika
golongan kecil adalah modal sendiri dimiliki oleh Adira Finance yang
sekitar Rp 100 Milyar, dengan yang merupakan perusahaan leasing kendaraan
terendah adalah PT. Berdikari Insurance bermotor, sehingga terlihat jelas bahwa
sebesar Rp 109,969 Milyar. Ini merupakan produksi terbesar PT.Asuransi Adira
Strategi di semua area (Target Luas : Cost Dinamika adalah Asuransi Kendaraan
Leadership dan Fokus Differensiasi, Target Bermotor. (Lihat Lampiran Produksi
Sempit : Cost Fokus dan Fokus terbesar per Kelas Bisnis). Ini merupakan
Diferentiation). Strategi Differensiasi pada target luas, dan
Fokus Differensiasi pada target sempit.
Captive Market sangat menunjang hasil
perolehan bisnis.
Bisnis di lingkungan Captive
Market atau Holding Bisnis sangat
menunjang perolehan premi direct
business. Antara lain untuk PT.Asuransi
Jasa Indonesia, didirikan untuk mengcover
risiko asset keseluruhan BUMN Industri di
Indonesia, PT.Tugu Pratama Indonesia,
didirikan oleh Pertamina untuk mengcover
seluruh resiko asset di Lingkungan
Pertamina dan Aset Oil/Gas Business
dalam kelolaan BP Migas beserta anggota
lainnya yaitu : Jasindo, ACA, Wahana Tata
dan Sinar Mas. PT.Asuransi Astra Buana
dimiliki oleh Astra International yang

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 78


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

Tabel 2
Perusahaan Asuransi dengan Premi Direct Bisnis Terbesar per Kelas Bisnis

No. Nama Perusahaan Premi Direct Kelas Bisnis


Business (Jt Rp)
1. PT. Asuransi Sinar Mas 1.484.718,60 Harta Benda
2. PT.Tugu Pratama Indonesia 182.459,07 Rangka Kapal (Marine Hull)
3. PT.Tugu Pratama Indonesia 510.010,83 Rangka Pesawat (Avi.tn Hull)
4. PT.Asuransi Astra Buana 2.798.860,17 Kendaraan Bermotor
5. PT. Asuransi Jasa Indonesia 536.695,10 Energi (Off Shore)
6. PT.Asuransi Sinar Mas 437.098,11 Pengangkutan (Marine Cargo)
7. PT.AIG Insurance Indonesia 73.448,69 Energi (On Shore)
8. PT.Asuransi Jasa Indonesia 268.099,58 Rekayasa (Engineering)
9. PT.Asuransi Jasa Raharja Putera 321.570,32 Tanggung Gugat (Liability)
10. PT. Lippo General Insurance Tbk 725.583,94 Kecelakaan Diri & Health &
11. PT.Asuransi Bangun Askrida 2.347.803,65 Life
12. PT. Asuransi Jasa Indonesia 325.461,54 Kredit (Credit)
13. PT. Asuransi Jasa Indonesia 994.839,39 Penjaminan (Suretyship)
14. PT. Tugu Pratama Indonesia 8.040,55 Aneka (Others)
Satelit (Satellite)
diperbanyak. Ini merupakan Strategi
Persaingan Produk Diferensiasi pada Target Luas.
Karakteristik produk baik isi dan b. Tailormade Produk
luas jaminan, pengecualian , syarat dan Menggabungkan Asuransi Kendaraan
kondisi maupun perluasan yang tersedia Bermotor, Kebakaran dan Kecelakaan
adalah sama. Perbedaan ada pada produk Diri , yang mana luas jaminannya
baru yang merupakan gabungan dari merupakan gabungan luas jaminan
beberapa produk, biasanya dengan opsi – ketiga produk, dengan nama produk
opsi perluasan jaminan dari yang paling yang berbeda-beda dari masing-
minim sampai paling komplit. masing perusahaan Asuransi.
a. Perluasan Jaminan Menggabungkan Asuransi Kecelakaan
Untuk Asuransi Kendaraan Bermotor Diri kedalam Asuransi Kesehatan,
meliputi: sewa mobil selama dengan nama produk yang berbeda-
perbaikan, biaya Derek, Tanggung beda dari masing-masing perusahaan
Jawab Hukum Pihak Ketiga (Badan Asuransi. Untuk penggabungan
dan Properti). Untuk Asuransi Harta produk kelas bisnis lain belum
Benda (Fire) meliputi : biaya sewa dilakukan. Ini merupakan strategi
rumah selama proses pembangunan Diferensiasi pada Target Luas.
kembali.Untuk lainnya tetap sama c. Perizinan bisnis pada produk tertentu
hanya klausula untuk extension cover Untuk Kelas Bisnis Asuransi
Penjaminan (Suretyship) yang

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 79


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

mempunyai izin operasional sebanyak sifatnya telah pasti tanpa upaya pemasaran
: Surety Bond (40 Pemain), Custom karena telah dimiliki.Jasindo memiliki SJU
Bond (20 Pemain), Duty Excise Bond (Sarana Janesia Utama) yang merupakan
(12 pemain) , Asuransi Kontra Bank Broker patungan dengan PT.Telkom
Garansi (10 Pemain). Ini merupakan Indonesia, dimana semua asset Telkom
strategi Fokus Diferensiasi pada dicover melalui jasa pialang/perantara ini.
Target Sempit. Ini merupakan Strategi Differensiasi pada
target luas, dan Fokus Differensiasi pada
Infrastruktur/Pelayanan. target sempit.
Untuk Asuransi Kendaraan
Bermotor pelayanan yang diberikan adalah Kepemilikan Perusahaan Reasuransi
: Gratis Mobil Derek (beberapa Asuransi Kepemilikan Perusahaan
mengoperasikan sendiri mobil Derek Reasuransi merupakan Forward
mereka seperti Astra Buana, Adira Integration, dimana penempatan excess
Dinamika, Sinar Mas, ACA, Jasindo), resiko yang sifatnya fakultatif dapat
Tersedianya Claim Center , yang mana dengan segera tersedia dan premi tetap
merupakan pusat pelayanan klaim berada dalam lingkungan grup sendiri.
Kendaran Bermotor dan tidak untuk PT.Tugu Pratama Indonesia memiliki PT.
melayani klaim lainnya (hampir semua Tugu Reasuransi Indonesia. PT.(Persero)
perusahaan besar dan sedang Asuransi Kredit Indonesia memiliki PT
memilikinya), Rekanan Bengkel (semua Reasuransi Nasional Indonesia. Ini
Asuransi memilikinya), Gratis Tambal Ban merupakan Strategi Diferensiasi untuk
(dimana kita dapat mengisi udara dan target luas, dan Focus Differensiasi pada
menambal ban gratis, hanya dimiliki oleh target sempit.
Astra Buana, dimana mereka bekerjasama
dengan tukang-tukang tambal yang Persaingan Rate Premi
tersebar di berbagai tempat). Ini Hampir semua kelas bisnis
merupakan Strategi Differensiasi pada persaingan rate premi sangat tajam ,
Target Luas. utamanya Asuransi Harta Benda
(Kebakaran) dan Kendaraan Bermotor.
Jumlah Kantor Cabang Yang memiliki kapasitas Underwriting
Semakin banyak dan semakin besar (berasal dari Permodalan yang besar)
tersebarnya ke seluruh daerah di Indonesia, dan kapasitas reasuransi treaty yang besar
maka makin besar peluang untuk dapat (juga dipengaruhi oleh permodalan yang
menjangkau customer, yang mana akan besar), akan mempunyai keunggulan.
meningkatkan penjualan. Jumlah Kantor Guidance rate AAUI (Asosiasi Asuransi
Cabang terbesar dimiliki Jasindo, Bangun Umum Indonesia) untuk Asuransi Harta
Askrida (Pemilik adalah Pemda se Benda (Kebakaran) dan Kendaraan
Indonesia), Central Asia, Sinar Mas. Ini Bermotor hampir sama sekali tidak
merupakan Strategi Differensiasi pada dijadikan patokan. Yang penting bagi
target luas, dan Fokus Differensiasi pada perusahaan Asuransi adalah Net Result
target sempit. Underwriting, selama nilainya positif ,
cukup signifikan bagi perusahaan dan
Kepemilikan Pialang/Perantara klaimnya terkontrol, maka rate premi
Kepemilikan Pialang/Broker bukan fixed tetapi fleksibel. Net Result
Asuransi merupakan backward integration, Underwriting yang positif memang terjadi
yang mana merupakan sumber bisnis yang pada perusahaan yang besar karena jumlah

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 80


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

portfolio yang besar (law of large number), komparabel, dengan lebih efisien
sehingga tercipta suatu hasil Underwriting ketimbang kompetitor-kompetitor
yang benar-benar mencerminkan statistical lainnya.
loss record yang cukup ketat pada bisnis  Strategi Diferensiasi adalah
ini. Namun pada perusahaan asuransi yang kemampuan suatu perusahaan untuk
kecil , dimana jumlah portfolio bisnis menyediakan suatu nilai unik dan
masih kecil akan menghadapi bahaya superior kepada pembeli dalam hal
catastrophe. Sehingga Pemerintah telah kualitas, fitur-fitur spesial, atau
turun tangan dalam penetapan rate dasar pelayanan purna jual.
asuransi Kendaraan Bermotor, yang Porter menyarankan bahwa
seharusnya dilanjutkan juga untuk keuntungan kompetitif suatu firm
Asuransi Harta Benda (Kebakaran). Ini dalam suatu firm ditentukan oleh
merupakan strategi Cost Leadership untuk cakupan kompetitif (Competitive
Target Luas, dan strategi Cost Focus pada scope) – yaitu luas dari target market
target sempit. perusahaan atau unit bisnis.Yang
dilakukan adalah suatu perusahaan
Analisa meggunakan Strategi Generik atau unit bisnis dapat memilih suatu
Dinamika Persaingan yang telah target luas (broad target) yaitu
disampaikan diatas dapat dijelaskan ditujukan pada tengah- tengah market
menggunakan Strategi Generik Porter. masal (mass market) atau target sempit
Michael Porter (1980) menyarankan dua (narrow target) yaitu mengarahkan
(2) Strategi Kompetitif Generik untuk pada suatu ceruk market (market
mengalahkan perusahaan – perusahaan niche). Mengkombinasikan dua tipe
lainnya dalam suatu industri tertentu : target market dengan dua strategi
Biaya murah dan Diferensiasi. kompetitif menghasilkan empat (4)
 Strategi Biaya Murah adalah variasi Strategi Generik .
kemampuan dari suatu perusahaan atau Pemetaanya adalah sebagai berikut :
suatu unit bisnis untuk mendesain,
memproduksi dan memasarkan produk Keuntungan Kompetitif

Tabel 3
Strategi Kompetitif Generik Porter
Biaya Murah Differensiasi

 Permodalan yang
besar
 Captive Market.
 Persaingan Produk
dalam Perluasan
Target Luas : Jaminan dan Tailor
Umumnya seluruh made produk
Kelas Bisnis  Rate premi yang rendah, tetapi mudah  Infrastruktur KBM
ditiru dan sudah mengarah kepada dan Health
tidak sehat , khususnya di Kebakaran  Jumlah Kantor
dan KBM Cabang
 Permodalan juga membuat perusahaan  Kepemilikan Pialang
Asuransi dapat mensetting rate premi Asuransi
Scope rendah.  Kepemilikan
Perusahaan
Kom Reasuransi
petitif

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 81


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

 Izin O perasional
Suretyship terbatas
 Hanya perusahaan
bermodal besar yang
bermain di kelas
Energi
 Kepemilikan Pialang
Asuransi.
Target Sempit : Kelas  KepemilikanPerusah
Bisnis Energi , Kelas aan Reasuransi.
 Rate premi yang rendah, tetapi mudah  Jumlah Kantor
Bisnis Penjaminan ditiru. Tidak terjadi pada kelas Energi. Cabang
(Suretyship)  Permodalan juga membuat  Captive Market
perusahaan Asuransi dapat mensetting  Permodalan besar
rate premi rendah.

Saran Perbaikan Strategi dalam  Lakukan keputusan Underwriting yang


Persaingan. cepat namun prudent. Ini dapat
Berdasarkan hasil pengamatan menjadi salah satu keunggulan
dinamika persaingan diatas dapat layanan.
disimpulkan beberapa hsaran dalam  Tingkatkan skill bisnis pada kelas
perbaikan Strategi Persaingan bagi bisnis yang pemainnya terbatas. Know
Perusahaan Kecil dan Menengah sebagai How dalam produk spesial seperti
berikut : Asuransi Penjaminan (Suretyship) dan
 Lakukan penetrasi pasar dengan Kredit (Credit) , bisa dijadikan faktor
menggunakan sebanyak-banyaknya keunggulan bagi mereka ini, karena
Agen Personal (word of mouth) dan pemainnya belum banyak.
perbanyak kerjasama dengan mitra  Lakukan Pembuatan Strategi Alternatif
pialang/broker TOWS bagi perusahaan yang tidak
 Perbanyak kerjasama dengan mitra mempunyai modal yang besar dan
channelling pemasaran khususnya tidak memiliki captive market, karena
untuk bisnis ritel kolektif. akan menghasilkan 4 set strategi untuk
 Lalukan kerjasama dengan perusahaan dapat bertahan , going concern dan
Reasuransi dalam bentuk Facultative bahkan memenangkan persaingan.
Semi Automatic untuk mengcover
Obyek dengan Nilai Pertanggungan
yang tinggi

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 82


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

Kesimpulan tangan dalam penetapan rate Kendaraan


Berdasarkan hasil pengamatan Bermotor yang loss ratio nasional sudah
dinamika persaingan diatas dapat sangat tinggi. Demikian juga terjadi pada
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : asuransi harta benda (kebakaran), dimana
Modal Utama dalam bisnis Asuransi seharusnya Pemerintah turun tangan.
Kerugian adalah Financial Capital dan Langkah-langkah diferensiasi dalam bisnis
Human Capital. Dengan modal yang besar, asuransi kerugian sangat mudah ditiru dan
maka kapasitas underwriting akan besar, ini terjadi dalam persaingan, apalagi
keputusan akseptasi akan cepat karena persaingan rate. Oleh karenanya pemain
sebagian besar resiko akan berada dalam harus senantiasa berinovasi baik dalam
kapasitas underwriting perusahaan tanpa produk, pelayanan maupun penyediaan
harus menempatkan excess resiko dalam infrastruktur. Pembuatan Strategi
bentuk fakultatif reinsurance. Demikian Alternatif TOWS sangat penting bagi
juga dalam menghadapi persaingan rate perusahaan yang tidak mempunyai modal
yang tajam, perusahaan dengan kapasitas yang besar dan tidak memiliki captive
underwriting yang besar akan menang market, karena akan menghasilkan 4 set
karena dapat menentukan ratenya sendiri strategi untuk dapat bertahan , going
tanpa tunduk pada rate fakultatif concern dan bahkan memenangkan
reinsurance (reasuransi fakultatif). persaingan. Limitasi : bahwa observasi ini
Demikian juga fasilitas treaty reinsurance mendasarkan pada Laporan Perasuransian
(reasuransi otomatis) yang diberikan 2017 yang resmi dikeluarkan Regulator
perusahaan reasuransi akan besar, dalam hal ini Direktorat Asuransi
mengingat modal dan kapasitas Departemen Keuangan, karena Laporan
underwriting sendiri (own retention) 2018 dan 2019 belum diterbitkan. Tetapi
perusahaan asuransi yang besar, sehingga dapat dikatakan posisi persaingan sampai
total kapasitas underwriting akan besar. sekarang masih sama diantara perusahaan-
Oleh karenanya pemilikan modal yang perusahaan.
besar sangat menguntungkan. Perusahaan
dengan captive market sangat diuntungkan Daftar Pustaka
karena premi akan mengalir dari Barney, J (1991).”Firm Resources a
grup/holding tanpa harus bertarung dengan Sustained Competitive
pesaing dalam hal rate dan kapasitas Advantage”.Journal of
underwriting. Perusahaan dengan modal Management,17,pp.99-120
tidak besar dan tidak mempunyai captive
market menghadapi kesulitan dalam Biro Perasuransian, Bapepam LK.
persaingan. Terlihat Know How dalam Perasuransian Indonesia 2008.
produk spesial seperti Asuransi
Penjaminan (Suretyship) dan Kredit Brown, T (1977).”The Essence of
(Credit) , bisa dijadikan faktor keunggulan Strategy”.Management
bagi mereka ini, karena pemainnya belum Review,pp.8-13
banyak. Sedangkan untuk bidang Energi,
hanya perusahaan dengan capital besar Carves,RE and Ghemawat,P (1992). “
yang bisa bermain. Identifying Mobility Barriers”.
Dalam bisnis jasa seperti asuransi Strategic Management
kerugian , persaingan rate sangat tajam dan Journal,pp.1-12
kadang-kadang sudah mencapai taraf tidak
sehat, sehingga Pemerintah telah campur

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 83


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

Caves, RE and Porter,Michael E Kuncoro, Mudrajad (2005).Strategi


(1977).”From Entry Barriers to Bagaimana Meraih Keunggulan
Mobility Barriers : Conjectural Kompetitif. Penerbit Erlangga,
Decisions and Contrieved Jakarta
Deterrence to New
Competition”.The Quartely Pitts, Robert A and Lei, David (2000).
Journal of Economics, Strategic Management :
Vol.91,No.2,pp.241-262. Building Competitive
Advantage. South-Western
Coulter, Mary (2002).Strategic College Publishing.
Management in Action , 2nd ed.,
Prentice Hall New Jersey. Porter,Michael E (1991).”Towards a
Dynamic Theory of
DeCastro,JO and Chrisman, J.J.(1988). “ Strategy”.Strategic
Narrow-Scope Strategies and Management Journal, Vol.12,
Firm Performance : An Special Issue : Fundamental
Empirical Investigation.” Research Inssues in Strategic
Journal of Business Strategies, and Economic, pp.95-117
pp.1-16
Porter, Michael E (1981).” The
Dickson,G.C.A(1993). Risk and Contributions of Industrial
Insurance., Book Production Organization to Strategic
Consultants, Cambridge, UK. Management.” The Academy of
Management Review,
Djohanputro, Bramantyo (2008).Prinsip- Vol.6,No.4, pp.609-620
prinsip Ekonomi Makro.Edisi
10. Penerbit PPM,Jakarta. Porter, Michael E (1980).Competitive
Strategy : The Technique for
Fiegenbaum, et.al (2001).”Linking Analyzing Industries and
Hypercompetition and Strategic Competitors. New York :The
Group Theories : Strategic Free Press.
Manuevering in the US
Insurance Industry”. Porter, Michael E (1985).The Competitive
Managerial and Decision Advantage of Nations, creating
Economics, Vol.22, No.4/5, and sustaining superior
pp.265-279. performance. New York : The
Free Press.
Indonesia Legal Center Publishing
(2007).Peraturan Perundang- Porter, Michael E (1983).”Industrial
undangan Asuransi Indonesia. Organization and the Evolution
CV Karya Gemilang, Jakarta of Concepts for Strategic
Planning : The New Learning”.
Hofer,C.W. and Schendel,D.(1978). Managerial and Decision
Strategy Formulation : Economics,Vol.4, No.3,
Analytical Concept. St Paul : pp.172-180.
West Publishing Co.,p.77

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 84


Dinamika Persaingan Industri Asuransi Kerugian di Indonesia

Porter,Michael E (1979).”The Structure


within Industries and
Companies’ Performance”. The
Review of Economic and
Statistics, Vol 61,No.2, pp.214-
227.

Porter,Michael E (1980).”Industry
Structure and Competitive
Strategy : Keys to
Profitability.”Financial Analyst
Journal, Vol 36,No.4, pp.30-
41.

Porter, Robert H (1994).”Recent


Developments in Empirical
Industrial Organization.” The
Journal of Economic
Education, Vol
25,No.2,pp.149-161.

Rosenberg, Moses K (1977).”Historical


Perspective of the Development
of Rate Regulation of Title
Insurance”. The Journal of Risk
and
Insurance,Vol.44,No.2,pp.193-
209.

Stearns, TM et.al.(1995). ”New Firm


Survival : Industry, Strategy,
and Location”. Journal of
Business Venturing, pp.23-42.

Tunggal, Arif Djohan (1998). Peraturan


Perundang-undangan
Perasuransian di Indonesia
tahun 1992-1997.Harvarindo,
Jakarta.

Wheelen, TL and Hunger, J.David


(2006).Strategic Management
and Business Policy. 10th .ed. :
Prentice Hall,Upper Saddle
River, New Jersey.

Forum Ilmiah Volume 17 Nomor 1 Januari 2020 85

You might also like