You are on page 1of 12

Perencanaan dan Perancangan Desain Linear Open Space di RW 04,

Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta


YE. Suharno1, Nurina V.Ayuningtyas2
1
Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram Yogyakarta,
E-mail : yhsuharno@gmail.com
2
Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram Yogyakarta,
E-mail : nurina.vidya@gmail.com

Abstract
One of the spaces needed for urban communities, one of which is the public area
(public space). The condition of open space/open space RW 04 Kelurahan Bener
Yogyakarta City is quite interesting to note. Some areas of open space are used by the
community not according to their main function. It is hoped that the solution of the
design to problems that exist in the field can provide benefits to the surrounding
community, such as making areas that look unorganized become designed and do not
create a slum impression. The use of linear open space with a good design in dense
areas can give an aesthetic impression to an area and provide many benefits, especially
in social terms, cleanliness can also be reflected because in general, slum areas often
occur / form slums. In addition, the design proposal with the concept of the character
approach that is owned by RW 04, Kelurahan Bener is a KB village. by applying it as a
social, economic, and ecological function. Point one is focused on bringing out the
village character, the second point is character and improves the function of the
information board and the third point is improving the function of the gathering place.
Keywords: Open Space, Linear Open space, KB Village, Ecology

Abstrak
Salah satu ruang yang dibutuhkan untuk masyarakat perkotaan salah satunya adalah
area public (public space). Kondisi ruang terbuka/open space RW 04 Kelurahan Bener
Kota Yogyakarta cukup menarik untuk diperhatikan. Beberapa area ruang terbuka
dimanfaatkan oleh masyarakat tidak sesuai fungsi utamanya. Penyelesaian dari desain
terhadap permasalahan yang ada di lapangan diharapkan bisa memberikan manfaat bagi
masyarakat sekitar, seperti halnya membuat area yang terlihat tidak tertata menjadi
terdesain dan tidak menimbulkan kesan kumuh. Penggunaan linear open space dengan
desain yang baik pada daerah padat bisa memberi kesan estetik pada suatu wilayah dan
memberi banyak manfaat, terutama dalam hal sosial, kebersihan juga bisa tercermin
karena pada umumnya pada wilayah yang padat sering terjadi/terbentuk lokasi kumuh.
Selain itu usulan desain dengan konsep dari hasil pendekatan karakter yang dimiliki
RW 04, Kelurahan Bener yaitu sebagai Kampung KB. dengan menerapkan sebagai
fungsi sosial, ekonomi, dan ekologis. Titik satu difokuskan memunculkan karakter
kampung, titik kedua yaitu karakter dan meningkatkan fungsi papan informasi dan titik
ketiga yaitu meningkatkan fungsi tempat berkumpul.
Kata Kunci: Open Space, Linear Open space, Ruang Terbuka, Kampung KB, Ekologis

1. PENDAHULUAN pengolahan kualitas lingkungan binaan.


Arsitektur merupakan salah satu Dalam bidang arsitektur terdapat
ilmu pengetahuan yang berkaitan perluasan ilmu yaitu mencakup
dengan seluk beluk perencanaan, perancangan tidak hanya satu persil,
perancangan, pengembangan dan antara lain mengenai permukiman kota.
Pembangunan kota yang tidak tertata terletak di luar massa bangunan yang
dengan baik akan menimbulkan banyak dapat dimanfaatkan dan dipergunakan
permasalahan baik fisik, sosial, maupun oleh setiap orang serta memberikan
ekonomi yang saling berkaitan. kesempatan untuk melakukan
Demikian pula dengan desakan bermacam-macam kegiatan. Yang
penduduk yang semakin banyak dimaksud dengan ruang terbuka antara
terhadap lahan yang terbatas sehingga lain jalan, pedestrian, taman
terjadi penggunaan kekuatan sosial lingkungan, plaza, lapangan olahraga,
untuk menduduki tanah-tanah dalam taman kota dan taman rekreasi (Hakim,
wilayah kota yang bukan miliknya dan 2003 : 50).
akibatnya timbul permukiman yang Ruang terbuka sebagai wadah kegiatan
tidak tertata serta semakin sempit ruang bersama, dapat dibedakan menjadi dua
terbuka (open space). Salah satu ruang kelompok besar, yaitu (Hakim, 2003 :
yang dibutuhkan untuk masyarakat 50) ruang terbuka umum (jalan,
perkotaan salah satunya adalah area pedestrian, taman lingkungan, plaza
public (public space). Ruang publik lapangan olahraga, taman kota dan
adalah ruang yang berfungsi untuk taman rekreasi dan ruang terbuka
tempat menampung aktivitas khusus (taman rumah tinggal, taman
masyarakat, baik secara individu lapangan upacara, daerah lapangan
maupun secara kelompok, dimana terbang, dan daerah untuk latihan
bentuk ruang publik ini sangat kemiliteran).
tergantung pada pola dan susunan Ruang publik, baik berupa
massa bangunan (Rustam Hakim, lapangan maupun koridor /jaringan,
1987). merupakan salah satu elemen rancang
Ruang publik pun diartikan kota yang sangat penting dalam
sebagai ruang dimana anggota pengendalian kualitas lingkungan
masyarakat sebagai warga negara ekologis dan sosial (Shirvani,1985).
mempunyai akses sepenuhnya terhadap Pentingnya keberadaan ruang terbuka
semua kegiatan publik, masyarakat publik dalam meningkatkan
berhak melakukan secara merdeka di kenyamanan tinggal di kawasan
dalamnya termasuk mengembangkan perkotaan sudah menjadi isu global. Hal
wacana publik seperti menyampaikan ini ditunjukan dengan tercetusnya tema
pendapat secara lisan dan tertulis. “Public Space for All” atau “Ruang
Meskipun sebagian ahli mengatakan Publik untuk Semua” oleh UN-
umumnya ruang publik adalah ruang HABITAT. Pada website resminya UN-
terbuka. Menurut sifatnya, ruang publik HABITAT atau Badan Perserikatan
terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu Bangsa-Bangsa untuk program hunian
Ruang publik tertutup (ruang publik manusia, menyatakan bahwa ruang
yang terdapat di dalam suatu publik dan jalan-jalan yang dirancang
bangunan). Keberadaan ruang publik di dan dikelola dengan baik merupakan
lokasi studi kualitas ruang belum aset utama bagi livability (kemampuan
presentatif, terlihat komponen hidup) dan perekonomian kota. Ruang
pembentuk ruang masih sederhana, publik yang baik mampu meningkatkan
lantaipun masih berupa tanah, tidak kohesi masyarakat, meningkatkan
berdinding atap dari seng gelombang, kesehatan, kebahagiaan dan
struktur bangunan dari bahan bambu. kesejahteraan bagi semua warga, serta
Kedua yaitu ruang publik terbuka mendorong investasi, pembangunan
(ruang publik yang berada di luar ekonomi dan kelestarian lingkungan
bangunan yang sering juga disebut (UN-HABITAT, 2015).
ruang terbuka (open space)). Pengertian ruang terbuka publik
Ruang terbuka (Open Space) secara singkat merupakan suatu ruang
merupakan ruang terbuka yang selalu yang berfungsi untuk kegiatan-kegiatan
masyarakat yang berkaitan dengan Yogyakarta cukup menarik untuk
sosial, ekonomi, dan budaya diperhatikan. Beberapa area ruang
(Darmawan, 2007). Ruang publik terbuka dimanfaatkan oleh masyarakat
merupakan tempat yang dapat diakses tidak sesuai fungsi utamanya.
dan menyenangkan bagi semua tanpa Berdasarkan pengamatan sementara,
motif memperoleh profit dan berlaku dapat diidentifikasikan beberapa ruang
pada beragam bentuk spasial, termasuk terbuka difungsikan sebagai area parkir,
taman, jalan-jalan, trotoar, pasar dan area memasak dan area bersosialisasi.
tempat bermain (UN-HABITAT, 2015). Melihat keadaan tersebut, dapat diambil
Sebagai ruang terbuka publik, keputusan untuk mengusulkan sebuah
koridor jalan berperan sebagai sebuah rencana rancangan desain ruang terbuka
wilayah umum yang dapat dilalui oleh yang baik dan mampu mengakomodir
berbagai kelompok dan segmen kegiatan masyarakat. Tujuan kegiatan
masyarakat. Menurut Jacobs (1995), ini yaitu agar kegiatan sosial
jalan tidak hanya memberikan sebuah masyarakat di ruang terbuka maupun
arti dari fungsi untuk bersirkulasi tetapi sekitarnya dapat berjalan dengan
juga sebagai arena ekspresi sosial. semestinya tanpa mengganggu
Menurut Appleyard (2006), jalan adalah kegiatan-kegiatan lain. Selain itu juga
ruang publik yang paling mudah sebagai bentuk kegiatan pengabdian
diakses. Jalan seharusnya menjadi akademisi dari Prodi Arsitektur,
tempat dimana masyarakat Fakultas Sains dan Teknologi
bersosialisasi dan membangun Universitas Widya Mataram.
komunitas dan dimana pemuda atau pun
orang tua sama-sama menggunakannya 2. METODE PENELITIAN
dalam kegiatan yang menyehatkan.
Tidak hanya itu, pengembangan koridor Pelaksanaan kegiatan Perencanaan dan
jalan sebagai ruang terbuka publik juga Perancangan kali ini antara lain:
memiliki peran penting sebagai salah  Persiapan dengan diskusi bersama
satu elemen pembentuk struktur dan perangkat desa setempat
identitas kota. Hal ini sejalan dengan Kegiatan persiapan ini yaitu degan
pendapat Bevan (2007) bahwa koridor bersilaturahmi kepada perangkat
jalan memiliki peranan penting terkait desa Kelurahan Bener. Di tahap ini
dengan bagaimana suatu kota itu dilakukan wawancara dengan
terbangun dan berfungsi. tujuan mampu memetakan
Akan tetapi pemanfaatan koridor kebutuhan dan kekurangan yang
jalan saat ini lebih fokus pada ruang dibutuhkan masyarakat RW 04,
pergerakan, khususnya pada pergerakan Kelurahan Bener Yogyakarta.
kendaraan bermotor. Peran koridor jalan  Bersama dengan perangkat desa
sebagai tempat kegiatan dan interaksi melakukan pengamatan lapangan di
sosial pun mulai menghilang. Hal ini RW 04
diakibatkan permasalahan kepadatan Pengamatan lapangan ini meliputi
penduduk pada suatu kawasan pengindentifikasian kondisi di
pemukiman mengakibatkan kurang lapangan dan memastikan kondisi
tersedianya daerah hijau maupun open eksisting yang terjadi di lapangan.
space untuk bisa dimanfaatkan oleh Selain itu juga dilakukan
masyarakat itu sendiri. wawancara guna mengetahui
Kelurahan Bener merupakan salah satu pandangan masyarakat mengenai
kelurahan yang kecil di wilayah fenomena arsitektural yang muncul
Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta terkait pemanfaat open space di
dengan luas wilayah kurang lebih 0,58 lingkungan masyarakat RW 04.
km2. Kondisi ruang terbuka/open space Selain itu juga dilakukan
RW 04 Kelurahan Bener, Kota pengukuran guna mempermudah
proses perencanaan dan Titik atau area 1 linear open space yang
perancangan. diidentifikasi
 Pengidentifikasian permasalahan di Sumber : analisis penulis, 2020.
lapangan.
Berdasar hasil pengamatan di Pada titik/area nomor satu, linear open
lapangan, maka ditelaah lebih space bagian kiri berukuran panjang
lanjut untuk dicari permasalahan 10,5 m serta lebar 0,35 m, sementara
yang muncul dan apa yang harus bagian kanan panjang 9 m dan lebar
dilakukan untuk menyelesaikan 0,6-0,3 m. ukuran lebar jalan 3,2 m.
permasalahan tersebut melalui Pada titik nomor satu ini letaknya
desain yang dapat dimanfaatkan sangat strategis. Posisinya berada pada
masyarakat secara optimal. akses masuk kampung. Pada area ini
 Kajian literatur dan preseden terkait juga terdapat pos ronda sebagai area
linear open space. publik. Pada dinding open space
Sebelum memasuki proses desain, sebenarnya sudah terdesain dengan
dilakukan studi literatur dan studi penggunaan material batu alam tempel
preseden guna dapat menghasilkan serta cat warna- warni. Pada area linear
karya desain atau rancangan yang open space ini menurut saya memiliki
baik. Kajian literatur meliputi potensial untuk didesain menjadi area
standar yang harus dipenuhi, publik seperti dengan menambah
pengertian yang mendalam properti papan pengumuman, yang juga
mengenai linear open space dan sekaligus melengkapi adanya pos ronda
mengenai karakteristik dari pada area tersebut. Namun bila menjadi
kampung Bener. area publik menjadikan akses masuk
 Tahap perencanaan dan semakin berkurang
pengembangan desain.
Tahap perencanaan dan
perancangan ini merupakan tahap
menghasilkan desain yang
didapatkan berdasarkan dari hasil
amatan lapangan yang dikombinasi
dengan studi literatur dan preseden
yang ada. Harapannya, desain yang
dihasilkan sesuai dengan karakter
lingkungan setempat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Titik atau area 2 linear open space


 Kondisi Eksisting yang diidentifikasi
Dalam kegiatan identifikasi di Sumber : analisis penulis, 2020.
lapangan didapatkan delapan titik yang
akan menjadi usulan perencanaan Pada titik/area nomor dua, linear
desain. Dari delapan titik dibagi open space berukuran panjang 14,5 m
menjadi dua, masing-masing menjadi serta lebar 0,4 m. Untuk ukuran jalan
tiga titik linear open space yang akan sekitar 1,5 m. Pada linear open space
menjadi fokus desain. ini yaitu parit dengan grill besi dan
terdapat dinding batu alam tempel. Pada
ujung barat open space terdapat
permasalahan yaitu papan pengumuman
yang menempel pada dinding rumah
warga. Pada linear open space ini perlu
perbaikan penempatan papan
pengumuman yang menempel pada
dinding rumah warga. Pada atas dinding
batu alam pada ujung terdapat tanaman
hijau yang juga dapat menjadi potensi
desain sebagai vertkal garden.

Titik atau area 4 linear open space yang


Titik atau area 3 linear open space yang diidentifikasi
diidentifikasi Sumber : analisis penulis, 2020.
Sumber : analisis penulis, 2020.
Material penyusun pada zona 4
Pada titik/area nomor tiga linear ini berupa paving block pada area jalan
open space berukuran panjang 8 m dan sebagai resapan air terdapat
serta lebar 1,5 m. Untuk ukuran jalan pasangan grill besi yang berjarak 6
lebar 1 m. Pada linear open space ini meter, sementara bahu jalan terbuat dari
yaitu lahan kosong yang terdapat tempat cor beton, kondisi dinding rumah kanan
duduk yang digunakan warga untuk kiri jalan berupa pasangan bata dengan
bersantai. Posisinya juga cukup strategis finishing plester, aci dan cat, terdapat
yaitu diujung jalan kampung serta pot-pot kecil sebagai tempat tanaman di
berada di pinggiran sungai. Pada linear sisi kiri jalan.
open space ini memiliki potensi sebagai
ruang publik, bisa sebagai taman untuk
berkumpul santai warga sekitarnya.
Kondisi existing zona 4
merupakan akses masyarakat untuk
menuju ke area masjid, di lokasi ini
kondisi jalan lebar dengan ukuran
kurang lebih 3,4 meter dengan panjang
Dimensi Zona 4
jalan 17 meter. Pada keadaan di
Sumber : analisis penulis, 2020.
lapangan area ini diperuntukkan
masyarakat sebagai tempat untuk
Kondisi existing zona 5
memarkirkan kendaraan mereka berupa
merupakan akses masyarakat untuk
sepeda motor, selain itu pada sisi
menuju ke wilayah RT 16, di lokasi ini
sebelah kanan jalan masuk merupakan
kondisi jalan sempit dengan ukuran
area TPQ dengan kondisi papan-papan
kurang lebih 1,5 meter dengan panjang
informasi diletakkan tidak beraturan,
jalan 17 meter.
kendaraan yang diparkir juga terkesan
tidak rapi sehingga sebagian memasuki
area jalan utama
Kondisi existing zona 6 merupakan
pertigaan jalan dan tempat berkumpul
warga saat membeli di warung, di lokasi
ini kondisi jalan berukuran kurang lebih
2,2 meter, dan untuk area linear open
space dengan ukuran panjang 13 meter.

Titik atau area 6 linear open space yang


diidentifikasi
Sumber : analisis penulis, 2020

Material penyusun pada zona 6


ini berupa paving block pada area jalan
dan sebagai resapan air terdapat
pasangan grill besi, sementara bahu
jalan terbuat dari cor beton

Titik atau area 5 linear open space yang


diidentifikasi
Sumber : analisis penulis, 2020

Material penyusun pada zona 5


ini berupa paving block pada area jalan
dan sebagai resapan air terdapat
pasangan grill besi yang berjarak 6
meter, sementara bahu jalan terbuat dari
cor beton, kondisi dinding rumah kanan
kiri jalan berupa pasangan bata dan
batako dengan finishing plester, aci dan
cat, terdapat pot-pot kecil sebagai
tempat tanaman di sisi kiri jalan.

Dimensi Zona 6
Sumber : analisis penulis, 2020
Dimensi Zona 5
Sumber : analisis penulis, 2020
melakukan aktivitas di luar rumah
 Karakteristik Wilayah seperti mencuci maupun memasak
Identifikasi karakteristik yang menandakan mereka terbuka
Kelurahan Bener ditinjau dari dalam melakukan aktivitas tersebut
Identifikasi dari tiga elemen yaitu meski banyak orang berlalu lalang
penggunaan lahan, pola jaringan bahkan terkadang ada hewan
jalan, dan bangunan (pola dan peliharaan yang berkeliaran. Akan
kepadatan). Penggunaan Lahan. tetapi sebagian dari mereka kurang
Kawasan permukiman Kelurahan memperhatikan limbah yang
Bener pada area pengamatan mereka alirkan dari kegiatan
didominasi dengan penggunaan mencuci yang dapat merusak
lahan untuk permukiman dengan ekosistem. Selain itu warga juga
persentase kepadatan 85%, Pola lebih banyak beraktivitas di luar
Jaringan Jalan. Pola jaringan jalan rumah, memelihara ayam dan
merupakan kenampakan struktur burung. dari pengamatan didapat
jalan yang membentuk suatu bahwa karakter kuat dari
tatanan tertentu. Pola jaringan jalan pemukiman ini adalah padat dan
dibentuk dari kenampakan fisik terbuka.
atau struktur jaringan jalan utama, RW 04 Kampung Sidomulyo
dan dimensi jalan (lebar jalan). Kelurahan Bener ini merupakan
Dimensi lebar jaringan jalan kampung KB. Kampung KB ini
pada kawasan permukiman wilayah adalah kampung yang dibentuk
ini beragam untuk jalan masuk untuk meningkatkan kualitas hidup
utama lebar +/- 1,5 - 3 meter. masyarakat di tingkat kampung
sementara untuk gang gang atau yang setara melalui program
percabangan lebar +/- 1 - 1,5 meter. KKBPK serta pembangunan sektor
Bangunan (Kepadatan dan Pola). terkait lainnya dalam rangka
Kepadatan bangunan merupakan mewujudkan keluarga kecil yang
persentase kawasan terbangun berkualitas.
dengan total luas lahan keseluruhan Di dalam Undang - undang
kawasan terbangun. Pada kawasan nomor 52 Tahun 2009 tentang
wilayah ini memiliki tiga tingkatan Perkembangan Kependudukan dan
kepadatan yang lumayan padat. Pembangunan Keluarga sebagai
Pola kepadatan kawasan dasar pelaksanaan Program
permukiman adalah tidak teratur Kependudukan dan Keluarga
kemudian sebagian teratur pada Berencana memberi kewenangan
daerah pinggiran jalan.dari ketiga kepada BKKBN untuk mengatasi
komponen yang diamati masalah Pengendalian Penduduk
karakteristik dari Kelurahan Bener serta masalah Pembangunan
ini adalah padat, Keluarga. Sehubungan hal itu
digagaslah kampung KB yang
dirancang sebagai upaya
membumikan, mengangkat
kembali, merevitalisasi program
KKBPK guna mendekatkan akses
pelayanan kepada keluarga dan
masyarakat dengan
Aktivitas Warga
mengaplikasikan 8 (delapan) fungsi
Sumber : analisis penulis, 2020
keluarga yaitu fungsi agama, sosial
budaya, cinta dan kasih sayang,
Karakteristik lainnya dilihat dari
perlindungan, reproduksi,
aktivitas penduduk adalah
kecenderungan mereka untuk
pendidikan, ekonomi, dan fungsi Dari beberapa fungsi tersebut
pelestarian lingkungan. ditemukan beberapa alternatif
 Konsep Desain rencana desain diantaranya adalah :
Konsep rancangan dari a. Penambahan sarana dan
karakteristik penduduk adalah prasarana yang disesuaikan
dengan mengedepankan : dengan kebutuhan dan aktivitas
a. Fungsi ekologis, dimana masyarakat (area duduk, area
masyarakat sebagai pengguna permainan anak, fasilitas
merasakan manfaat akan penerangan dan fasilitas
keberadaan ruang terbuka hijau kebersihan yang memadai).
sebagai pencipta iklim mikro.
Jenis dan keragaman vegetasi,
penentuan lokasi ruang terbuka
hijau dan penggunaan material
yang alami sangat berpengaruh
sebagai faktor penentu Konsep penambahan sarana untuk
terciptanya iklim mikro pada mendukung Aktivitas Warga
ruang terbuka hijau. Ruang Sumber : analisis penulis, 2020
terbuka hijau di kawasan ini
dirasakan masih sangat kurang. b. Penggunaan perkerasan dengan
Belum maksimalnya material perpaduan antara
penggunaan vegetasi yang bahan buatan dan alami untuk
mendukung terciptanya fungsi memudahkan penyerapan air
sebagai penunjang kualitas (Grass Block).
ekologis. Karena cuaca/iklim
di kota Yogyakarta terik
diharapkan penerapan
tanaman-tanaman alami dapat
menyerap panas matahari dan Grass block
menciptakan iklim yang sejuk Sumber : analisis penulis, 2020
b. Fungsi estetika, dimana pada
kawasan ini nilai estetika dari c. Pembuatan pot yang diisi
ruang terbuka hijau masih tanaman yang memberi
kurang, terlihat pot-pot yang manfaat bagi masyarakat.
tidak terawat dan letaknya Diutamakan vegetasi lokal
yang jarang yang mampu/bisa memberi
c. Fungsi sosial ekonomi, ruang manfaat bagi warga misal :
terbuka hijau merupakan area tanaman seperti rempah-
yang diperuntukkan sebagai rempah ataupun buah-buahan,
tempat beraktivitas baik secara tanaman yang mampu
sosial maupun budaya. menambah estetika dengan
Penerapan fungsi sosial teksture dan warna yang
ekonomi ini sangat pas bervariasi.
diterapkan karena diharapkan d. Pembuatan taman vertikal pada
nantinya open space dapat area bahu jalan yang sempit
menarik minat warga dalam dan gersang dengan
mengelola hasil dari menanam memperhatikan jenis tanaman
tanaman tersebut dengan cara dan cara perawatannya.
dijual/diolah menjadi lebih
baik lagi dan mampu bersaing
dengan pasar global.
ZONA 2

Vertical Garden
Sumber : analisis penulis, 2020

 Desain
ZONA 1
Desain Usulan Zona 2
Di kondisi eksisting terdapat papan
Sumber : Analisis Pribadi, 2020
pengumuman, kemudian pada
desain diusulkan papan display
Konsep masih sama dengan zona 1
yang berkonten dari program
yaitu terdapat area display-display
BKKBN sebagai sarana edukasi
yang berkonten dari program
masyarakat lewat media poster.
BKKBN sebagai sarana edukasi
Selain itu disisipkan di
masyarakat lewat media poster.
belakangnya analogi dari slogan
Peningkatan fungsi papan informasi
BKKBN yaitu” dua anak lebih
dengan penggeseran posisi yang
baik” dengan warna biru tua dan
semula menempel dinding rumah
muda seperti logo BKKBN.
warga dan penempatan display-
display tambahan. Penerapan fungsi
ekologis yaitu dengan vertikal
garden dengan para-para wiremesh
dengan tanaman rambat yang terdiri
dari 8 jenis yang mempresentasikan
8 fungsi keluarga.

ZONA 3

Desain Usulan Zona 1


Sumber : Analisis Pribadi, 2020

Selain itu terdapat area penempatan


peta kampung sebagai sarana
informasi bagi tamu yang hendak
berkunjung. Penerapan fungsi Desain Usulan Zona 3
ekologis yaitu dengan vertikal Sumber : Analisis Pribadi, 2020
garden dengan para-para wiremesh
dengan tanaman rambat yang terdiri Zona 3 merupakan area kosong
dari 8 jenis yang mempresentasikan yang jarang dimanfaatkan
8 fungsi keluarga. masyarakat dan justru digunakan
sebagai tempat penyimpanan
barang-barang yang sudah tidak
digunakan oleh warga terdekatnya.
Oleh karena itu, Penataan space
yang digunakan sebagai sarana
bersantai. Pembuatan tempat duduk
permanen dimaksudkan karena
dekat dengan bantaran sungai, bila
sewaktu banjir tidak terbawa air.
Diusulkan pula, tanaman produktif
yang dapat sebagai fungsi ekologis
juga dapat dimanfaatkan langsung,
seperti tanaman bumbu dapur - Desain Usulan Zona 4 (Desain
daun pandan dan lengkuas.Untuk Area Duduk)
bagian ground digunakan material Sumber : Analisis Pribadi, 2020
grassblock sebagai penyerapan.

ZONA 4

Desain Usulan Zona 4 (Desain


Tempat Pengumuman)
Desain Usulan Zona 4 (Tampak sisi Sumber : Analisis Pribadi, 2020
utara jalan)
Sumber : Analisis Pribadi, 2020 Pada sisi selatan jalan
dimanfaatkan sebagai tempat parkir
Pada sisi sebelah utara jalan kendaraan warga agar lebih rapi,
merupakan bangunan sekertariat akan tetapi slot untuk kendaraan
masjid dan sisi sebelah barat (A) menjadi sedikit berkurang karena
digunakan sebagai TPQ, dimana di area sebelah utara sudah dipakai
lokasi ini dijadikan sebagai area untuk area komunal warga.
komunal bagi para santri yang akan
ke masjid maupun saat istirahat,
dibuatkan pula desain pot tanaman
karena pot yang ada pada kondisi
existing rawan jatuh dan pecah.
Kemudian untuk jenis tanaman
yang ditanam berupa rempah-
rempah: jahe, kunyit, lengkuas,
empon-empon. Hal ini agar Desain Usulan Zona 4 (Tampak
tanaman dapat dimanfaatkan warga Tempat Parkir)
dan bukan hanya sebagai penghias Sumber : Analisis Pribadi, 2020
saja. Pada sisi jalan masuk ke
Sementara pada sisi (B) terdapat area masjid diberi penanda
papan pengumuman sebagai (signage). Karena penanda yang
penunjuk informasi baik untuk ada pada kondisi existing tidak
kegiatan acara di masjid maupun di terdesain dengan baik. Pergola ini
RT/RW ini, karena pada kondisi diberi tanaman rambat seperti buah
exsisting posisi/letak papan anggur atau buah markisa yang
informasi tidak memadai dan hanya nanti bisa diambil dan
ditempel di jendela-jendela dan dimanfaatkan oleh warga sekitar
tembok, hal ini tentu sangat
mengganggu dan menimbulkan
kesan tidak teratur pada bangunan.
KB, yang mana keluarga itu
memiliki 8 fungsi utama, hal ini
dilambangkan dengan jumlah
pergola yang berjumlah 8.

ZONA 5

Desain Usulan Zona 4 (Tampak


Desain dari jalan) Desain Usulan Zona 6
Sumber : Analisis Pribadi, 2020 Sumber : Analisis Pribadi, 2020

Pada zona III area lebih banyak


dipakai tempat komunal warga di
sekitar warung, oleh karena itu
penggantian tempat duduk yang
sudah ada diperbaiki dengan
Desain Usulan Zona 5
material yang lebih baik dan tahan
Sumber : Analisis Pribadi, 2020
lama serta nyaman bagi pengguna.
Karena sebagai tempat komunal
Pada zona II area lebih banyak
warga dapat dijadikan fungsi lain
dipakai sebagai akses keluar masuk
sebagai tempat mendapat informasi
warga di RT 16, sehingga
dengan dibuatkan papan informasi
penyelesaian desain adalah dengan
bagi warga yang berada di gang
pembuatan vertical garden, selain
tersebut. Penataan taman dikelola
sebagai penghijauan karena area ini
dengan mempertimbangkan
terlihat gersang, penggunaan
kemudahan perawatan dan estetika
vertikal garden juga sebagai
agar tidak terkesan kumuh/kotor.
estetika, terdapat spot foto bisa
sebagai landmark/penanda dari RT
16. Terdapat papan penunjuk
sebagai tempat informasi bagi
pengunjung yang datang.

Desain Usulan Zona 6 (perspektif


Zona 6)
Sumber : Analisis Pribadi, 2020

Desain Usulan Zona 5 (Desain


Pergola) Desain Usulan Zona 6 (perspektif
Sumber : Analisis Pribadi, 2020 Zona 6)
Karena Kelurahan Bener Sumber : Analisis Pribadi, 2020
ini dicanangkan sebagai kampung
4. PENUTUP Symposium, Seattle, Washington,
Dari hasil pengamatan di lapangan USA,
diperoleh hasil desain seperti dalam http://www.seattle.gov/transportati
pembahasan, karena kondisi lingkungan on/.../SustainableStreetsFinal6-22-
masyarakat yang padat dan kurangnya 07.pdf.
area komunal bagi aktivitas warga
sehingga pemanfaatan open space Darmawan, E. (2007). Peranan Ruang
sangat terbatas, terutama pada akses Publik dalam Perancangan Kota
jalan yang hanya memiliki lebar hanya (Urban Design). Pidato
sebatas kendaraan bermotor. Pengukuhan Upacara Penerimaan
Penyelesaian dari desain terhadap Jabatan Guru Besar dalam Ilmu
permasalahan yang ada di lapangan Arsitektur Fakultas Teknik
diharapkan bisa memberikan manfaat Universitas Diponegoro.
bagi masyarakat sekitar, seperti halnya Semarang: Universitas
membuat area yang terlihat tidak tertata Diponegoro.
menjadi terdesain dan tidak
menimbulkan kesan kumuh. Hakim, R dan H. Utomo. (2003).
Penggunaan linear open space dengan Komponen Perancangan Arsitektur
desain yang baik pada daerah padat bisa Lansekap: Prinsip, Unsur dan
memberi kesan estetik pada suatu Aplikasi Desain, Jakarta: Penerbit
wilayah dan memberi banyak manfaat, Bina Aksara.
terutama dalam hal sosial, kebersihan
juga bisa tercermin karena pada Jacobs, Allan B. (1995). Great Streets,
umumnya pada wilayah yang padat United States of America: MIT
sering terjadi/terbentuk lokasi kumuh. Press.
Selain itu usulan desain dengan konsep
dari hasil pendekatan karakter yang
dimiliki RW 04, Kelurahan Bener yaitu Shirvani, Hamid. (1985). The Urban
sebagai Kampung KB. dengan Design Process. New York: Van
menerapkan sebagai fungsi sosial, Nostrad Reinhold Company, Inc.
ekonomi, dan ekologis. Titik satu UN-HABITAT. 2015. “Public Space
difokuskan memunculkan karakter for All”. Diakses pada 3 Oktober
kampung, titik kedua yaitu karakter dan 2015. http://unhabitat.org/public-
meningkatkan fungsi papan informasi spaces-for-all-2/
dan titik ketiga yaitu meningkatkan
fungsi tempat berkumpul.
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Kami ucapkan terimakasih kepada
LPPM Universitas Widya Mataram
atas dana hibah internal tahun 2019
sehingga kegiatan ini dapat berjalan
dengan lancar.

6. DAFTAR PUSTAKA

Appleyard, Bruce. (2006). At Home in


The Zone : Creating livable streets
in the U.S.

Bevan, Timothy A.,et al., (2007).


Sustainable Urban Street Design
and Assesment, 3rd Urban Street

You might also like