Professional Documents
Culture Documents
000-000
1
DOI: https://doi.org/xxxx/xxxx
ISSN: xxx-xxx (Print), xxx-xxx (Online)
* Corresponding Author, Diterima: 00 Okt. 2023, Direvisi: 00 Nov. 2023, Disetujui: 00 Dec. 2023
ABSTRACT
The Diversity op accession in Bangka Regency has not been identified in detail. Local SDG
potential can be developed into varieties that are benefical to society. This research aims to identify
breadfruit in Bangka Regency. Research was carried out in Bangka Regency, implementation time
was November 2022 to May 2023. Breadfruit accessions ware analyzed qualitatively and
quantitatively. Analysis of kinship relationships using the UPGMA method. Exploration in Bangka
Regency contained 9 accessions namely Parit Padang, Riding Panjang, Penagan, Pangkal Niur,
Balunijuk, Paya Benua, Kemuja 1, Kemuja 2 and Belitung. The germplasm of breadfruit in Bangka
Regency has different morphological characters. The results of the konship analysis show 6
clusturs with a coefficient of 0,41 (41%). In the local breadfruit of Bangka Regency, there is quite
wide variability in morphological characters, namely 0,67 (67%).
ABSTRAK
Sukun di Kabupaten Bangka belum teridentifikasi secara detail keragaman aksesinya. Potensi SDG
lokal dapat dikembangkan menjadi varietas yang bermanfaat bagi masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi sukun di Kabupaten Bangka. Penelitian telah dilakukan di
Kabupaten Bangka, waktu pelaksanaan bulan Novemver 2022 sampai Mei 2023. Aksesi sukun
dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Analisa hubungan kekerabatan dengan metode UPGMA.
Eksplorasi di Kabupaten Bangka terdapat 9 aksesi yaitu Parit Padang, Riding Panjang, Penagan,
Pangkal Niur, Balunijuk, Paya Benua, Kemuja 1, kemuja 2 dan Belitung. Plasma nutfah sukun di
Kabupaten Bangka terdapat perbedaan karakter morfologi. Hasil analisa hubungan kekerabatan
terdapat 6 klaster pada koefisien 0,41 (41%). Sukun lokal Kabupaten Bangka terdapat variabilitas
yang luas pada karakter morfologi yaitu 0,67 (67%).
Tabel 3. Karakter secara kualitatif bentuk tajuk, warna kulit batang, tekstur daging buah, bentuk daun, bentuk pangkal daun, warna daun, bentuk ujung
daun, bentuk buah, warna kulit buah, warna daging buah dan duri buah 9 sukun lokal Kabupaten Bangka.
Warna Tekstur Bentuk Bentuk Warna Warna
Bentuk Bentuk Bentuk Duri
Aksesi Kulit Daging Pangkal Warna Daun Ujung Kulit Daging
Tajuk Daun Buah Buah
Batang Buah Daun Daun Buah Buah
Parit Padang P CAKp LB L10S BAD GOG/A NN137 T M HKk PKc Ta
Riding Panjang BP KPKh LB L8S BD DYG/A 139 T L HKk PKk Se
Penagan BP KCKp LB L7S BD MOG/A 147 T M HKk PKKc Se
Pangkal Niur TT HKh KB L10S BD MOG/A 137 T L HM PKc Se
Balunijuk P AKp LB L9S BD GOG/A 137 T BAL HKk PKk Se
Paya Benua TT PKh LB OL11S BAD GOG/A NN137 T M HKk PKc Ta
Kemuja 1 PL CKp LP OL7S BD MOG/A 147 ST BAL HM KKc Se
Kemuja 2 TT PKc KB OL9S BD GOG/A NN137 T BAL HKk PKc Se
Belitung TT PKc LB OL9S BD MOG/A 147 T BAL HKk PKc Ta
Keterangan:
1. Bentuk Tajuk : Piramida (P), Bulat Panjang (BP), Tidak Teratur (TT), Piramida Luas (PL).
2. Warna Kulit Batang : Coklat Abu-abu Keputihan (CAKp), Kuning Putih Kehitaman (KPKh), Kuning Coklat Keputihan (KCKp), Hitam Kehijauan
(HKh), Abu-abu Keputihan (Akp), Putih Kehijauan (PKh), Coklat Keputihan (CKp), Putih Kecoklatan (PKc).
3. Tekstur Daging Buah : Lembut Berserat (LB), Keras Berserat (KB).
4. Bentuk Daun : Lonjong 7 Sirip (L7S), Lonjong 8 Sirip (L8S), Lonjong 9 Sirip (L9S), Lonjong 10 Sirip (L10S), Oval Lonjong 7 Sirip (OL7S), Oval
Lonjong 9 Sirip (OL9S), Oval Lonjong 11 Sirip (OL11S).
5. Bentuk Pangkal Daun : Berlekuk Dangkal (BD), Berlekuk Agak Dangkal (BAD).
6. Warna Daun : Greyish Olive Green/A NN137 (GOG/A NN137), Dark Yellowish Green/A 139 (DYG/A 139), Moderate Olive Green/A 137 (MOG/A
137), Moderate Olive Green/A 147 (MOG/A 147), Greyish Olive Green/A 137 (GOG/A 137).
7. Bentuk Ujung Daun : Tajam (T), Sedikit Tajam (ST).
8. Bentuk Buah : Membulat (M), Lonjong (L), Bulat Agak Lonjong (BAL).
9. Warna Kulit Buah :Hijau Muda (HM), Hijau Kekuningan (HKk).
10. Warna Daging Buah : Putih Kecoklatan (PKc), Putih Kekuningan (PKk), Putih Kuning Kecoklatan (PKKc), Kuning Kecoklatan (KKc).
11. Duri Buah : Tajam (Ta), Sedang (Se).
5
Tabel 4. Karakter kuantitatif tinggi tanaman, diameter batang, tinggi mucul percabangan, panjang daun, lebar daun, panjang tangkai daun, panjang buah,
diameter buah, panjang tangkai buah, berat buah, ketebalan daging buah dan ketebalan inti buah.
Aksesi TT DB TMP PD LD PTD PB Db PTB BB KDB KIB
Parit Padang 21,2 36,6 103 46,6 38,3 3,8 19,6 11,3 7,5 826,6 4,3 2,6
Riding Panjang 21,8 35,6 286 43,3 33,3 5,6 19 11,5 6,3 1.056,6 4,3 2,9
Penagan 11,3 37,5 249 38,3 29 4,9 22,3 14 7,3 1.586,6 5,1 3,6
Pangkal Niur 7,3 32,8 220 46,3 39 5,5 23 12,6 9,1 1.360 5 2,3
Balunijuk 11,4 33,1 98 45 33 4,8 17,3 10,8 7,3 880 4 2,8
Paya Benua 9,9 31,5 185 47 37,6 4,7 17,6 12,4 8 1.116,6 4,2 4
Kemuja 1 10,5 60,5 119 64,3 50 4,9 18,6 11 6,2 916,6 4,2 2,9
Kemuja 2 8,2 37,8 261 44 36,3 5,8 22,5 13,6 6,8 1.610 4,7 4,1
Belitung 7,7 19,7 155 45,3 36,3 4,3 20,1 13,7 7,2 1.416,6 5,2 3,1
Keterangan: TT = Tinggi Tanaman (m), DB = Diameter Batang (cm), TMP = Tinggi Mucul Percabangan(cm), PD = Panjang Daun(cm), LD = Lebar
Daun(cm), PTD = Panjang Tangkai Daun(cm), PB = Panjang Buah(cm), Db = Diameter Buah(cm), PTB = Panjang Tangkai Buah(cm), BB
= Berat Buah (g), KBD = Ketebalan Daging Buah(cm), KIB = Ketebalan Inti Buah(cm).
6
Bentuk daun sukun yang ditemukan terberat Damar yaitu 2,5 kg. Buah terpanjang
memiliki tujuh (7) bentuk yang didominasi Membalong 23 cm. Buah terlebar Senyubok
oleh lonjong dengan 10 sirip dan oval lonjong 15 cm. Tangkai buah terpanjang Birah 12 cm.
dengan 9 sirip. Bentuk pangkal daun yang Daging buah terlebar Damar 6 cm dan inti
ditemukan memiliki dua (2) bentuk yang buah terlebar Damar 2,5 cm.
didominasi oleh berlekuk dangkal. Warna Variabilitas yang paling dominan
daun yang ditemukan memiliki lima (5) warna adalah kriteria cukup sempit terdapat pada
yang didominasi oleh greyish olive green/A karater panjang daun, lebar daun, panjang
NN137 dan moderate olive green/A 147. tangkai daun, panjang tangkai buah dan
Bentuk daun sukun berbentuk oval dan ketebalan inti buah.Variabilitas dengan
lonjong dengan lekukan torehan tepi daun kriteria cukup luas terdapat pada karakter
yang berbeda, warna hijau tua dengan bentuk berat buah sedangkan kriteria luas terdapat
pangkal meruncing (Adinugraha 2014). pada karakter tinggi tanaman dan tinggi
Bentuk ujung daun memiliki dua (2) bentuk muncul percabangan. Variabilitas genotipik
yang didominasi oleh bentuk tajam. Rosita et yang luas akan memberikan variabilitas
al. (2018) menyatakan, bentuk ujung daun fenotipik yang luas jika interaksi genetik dan
sukun memiliki bentuk dominan yang tajam. lingkungan cukup tinggi (Shafina et al. 2012).
Tanaman tertinggi dan tinggi muncul Variabilitas yang terjadi pada karakter
percabangan tertinggi terdapat pada sukun morfologi yang diukur secara kualitatif dan
Riding Panjang dengan tinggi tanaman (21,8 kuantitatif terjadi karena pengaruh faktor
m) dan tinggi muncul percabangan (286 cm). genetik dan lingkungan (Oktavia et al. 2022).
Diameter terbesar terdapat pada sukun Hasil eksplorasi pada 9 plasma nutfah sukun
Kemuja 1 (60,5 cm). Tanaman sukun tumbuh berdasarkan karakter morfologi memiliki
cukup tinggi hingga mencapai sekitar 14 variabilitas fenotipik yang masih tergolong
meter (Kementrian Pertanian Republik cukup sempit dengan persentase sebanyak
Indonesia 2019). Rosita et al. (2018), 41,67%. Hal ini berarti masih terdapat
menyatakan sukun tertinggi di Pulau Belitung peluang yang cukup untuk memperbaiki dan
terdapat pada Kuning 21 m. Daun terpanjang meningkatkan keunggulan dari plasma nutfah
adalah sukun Penagan dengan rata-rata 38,3 sukun lokal di Kabupaten Bangka.
cm, daun terlebar terdapat pada sukun Kemuja Hubungan kekerabatan pada penelitian
1 dengan rata-rata 50 cm dan tangkai daun ini untuk mengetahui dan menganalisis
terpanjang pada sukun Kemuja 2 dengan rata- kedekatan atau kemiripan morfologi setiap
rata 5,8 cm. Daun sukun kasar, halus dan aksesi plasma nutfah sukun lokal kabupaten
memiliki lobus dalam dengan ukuran bangka. Hasil analisa hubungan kekerabatan
bervariasi mulai dari 22 hingga 90 cm dan karakter morfologi pada koefisien 0,41 atau
lebar 20-50 cm (Malik et al. 2018). Karakter 41% terbagi menjadi 6 klaster. Fatimah
secara kuantitatif daun sukun yang tersebar di (2013), menyatakan semakin banyak
Indonesia (Sumatera, Jawa, Sulawesi, NTB, persamaan karakter morfologi yang dimiliki
NTT dan Papua) memiliki panjang daun 20- menunjukan bahwa semakin dekat hubungan
60 cm dengan lebar 20-40 cm dan memiliki kekerabatan, sebaliknya semakin sedikit
panjang tangkai daun 3-7 cm (Adinugraha persamaan karakter morfologi yang dimiliki
2014). semakin jauh hubungan kekerabatannya.
Buah sukun yang terpanjang yaitu Aksesi sukun Kabupaten Bangka yang
sukun Balunijuk dengan rata-rata (23 cm). didapatkan memiliki hubungan kekerabatan
Diameter buah terbesar pada sukun Belitung yang dominan cukup sempit, cukup luas dan
dengan rata-rata (13,7 cm). Tangkai buah luas. Plasma nutfah yang memiliki persamaan
terpanjang pada sukun Pangkal Niur dengan karakter morfologi terletak lebih jauh pada
rata-rata (9,1 cm). Bobot buah terberat pada Dendogram dengan Coefficient 0,16 (16%)
sukun Penagan dengan rata-rata 1.586,6 g. dengan kode (1) seperti Balunijuk (klaster 1).
Daging buah tertebal pada sukun Belitung Coefficient 0,41 (41%) dengan kode (2b 1)
dengan rata-rata 5,2 cm dan inti buah tertebal yaitu Parit Padang (klaster 3), Pangkal Niur
pada sukun Kemuja 2 dengan rata-rata 4,1 cm. (klaster 5) dan Kemuja 1 (klaster 6) dengan
(Rosita et al. (2018), menyatakan buah sukun kode (2b2) terdapat perbedaan karakter seperti
di Pulau Belitung memiliki bobot buah warna kulit batang, bentuk daun, warna daun
7