You are on page 1of 8

Jurnal Agrotek Tropika, Bulan, Tahun Vol.00, Nomor 00, pp.

000-000
1
DOI: https://doi.org/xxxx/xxxx
ISSN: xxx-xxx (Print), xxx-xxx (Online)

KERAGAMAN PLASMA NUTFAH TANAMAN SUKUN (Artocarpus


Altilis) DI KABUPATEN BANGKA BERDASARKAN KARAKTER
MORFOLOGI

DIVERSITY OF BREADFRUIT GERMPLASM (Artocarpus Altilis) IN


BANGKA REGENCY BASED ON MORPHOLOGICAL
CHARACTER

Muhammad Yusuf Effendi, Eries Dyah Mustikarini, dan Maera Zasari


Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi
Universitas Bangka Belitung, Bangka, Indonesia.
Email:eriesdyah79@gmail

* Corresponding Author, Diterima: 00 Okt. 2023, Direvisi: 00 Nov. 2023, Disetujui: 00 Dec. 2023

ABSTRACT

The Diversity op accession in Bangka Regency has not been identified in detail. Local SDG
potential can be developed into varieties that are benefical to society. This research aims to identify
breadfruit in Bangka Regency. Research was carried out in Bangka Regency, implementation time
was November 2022 to May 2023. Breadfruit accessions ware analyzed qualitatively and
quantitatively. Analysis of kinship relationships using the UPGMA method. Exploration in Bangka
Regency contained 9 accessions namely Parit Padang, Riding Panjang, Penagan, Pangkal Niur,
Balunijuk, Paya Benua, Kemuja 1, Kemuja 2 and Belitung. The germplasm of breadfruit in Bangka
Regency has different morphological characters. The results of the konship analysis show 6
clusturs with a coefficient of 0,41 (41%). In the local breadfruit of Bangka Regency, there is quite
wide variability in morphological characters, namely 0,67 (67%).

Key words: Breadfruit, Germplasm, Artocarpus altilis

ABSTRAK

Sukun di Kabupaten Bangka belum teridentifikasi secara detail keragaman aksesinya. Potensi SDG
lokal dapat dikembangkan menjadi varietas yang bermanfaat bagi masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi sukun di Kabupaten Bangka. Penelitian telah dilakukan di
Kabupaten Bangka, waktu pelaksanaan bulan Novemver 2022 sampai Mei 2023. Aksesi sukun
dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Analisa hubungan kekerabatan dengan metode UPGMA.
Eksplorasi di Kabupaten Bangka terdapat 9 aksesi yaitu Parit Padang, Riding Panjang, Penagan,
Pangkal Niur, Balunijuk, Paya Benua, Kemuja 1, kemuja 2 dan Belitung. Plasma nutfah sukun di
Kabupaten Bangka terdapat perbedaan karakter morfologi. Hasil analisa hubungan kekerabatan
terdapat 6 klaster pada koefisien 0,41 (41%). Sukun lokal Kabupaten Bangka terdapat variabilitas
yang luas pada karakter morfologi yaitu 0,67 (67%).

Kata kunci: Sukun, Plasma Nutfah, Artocarpus altilis


2

1. PENDAHULUAN 2. BAHAN DAN METODE

Sukun (Artocarpus altilis) merupakan 2.1. Tempat dan Waktu Penelitian


salah satu tanaman penghasil buah dari
keluarga Moraceae yang termasuk kelompok Penelitian ini dilaksanakan di
buah berdaging (Genus Artocarpus). Buah Kabupaten Bangka pada bulan November
sukun dimanfaatkan sebagai bahan pangan 2022 – Mei 2023.
dengan cara menggoreng daging buah atau
diolah menjadi gaplek dan tepung yang 2.2. Metode Penelitian
mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin B1, B2, vitamin C, serta mineral Penelitian ini dilakukan dengan
(kalsium, fosfor, dan zat besi) dan kandungan menggunakan metode eksplorasi di
air dalam buah sukun sekitar 69,3% (Badan Kabupaten Bangka. Pengambilan sampel
Penelitian dan Pengembangan Pertanian dilakukan secara (convenience sampling) pada
2012). Keragaman genetik tersebut dapat setiap pohon di ambil 3 buah dan penentuan
diketahui melalui karakterisasi, evaluasi dan lokasi menggunakan (purposive sampling).
keberadaan keanekaragaman genetik tidak Hubungan kekerabatan dengan menggunakan
merata di setiap wilayah, bergantung pada metode UPGMA (Unweighted Pair Klaster
ekosistem wilayahnya (Suryani 2019). Method With Aritmatic Mean) sedangkan
Hubungan kekerabatan digunakan analisis data kuantitatif digunakan untuk
untuk menentukan jauh dekatnya hubungan melihat nilai keragaman (variabilitas).
kekerabatan antara takson setiap tanaman Keragaman fenotipe diperoleh dengan
dengan menggunakan karakter morfologi perhitungan nilai variabilitas fenotipik dan
(Kusumawati et al. 2019). Diversifikasi koefisien keragaman fenotipe.
tanaman sukun lokal diharapkan akan dapat
memberikan nilai tambah bagi masyarakat. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian sebelumnya dilakukan di
Pulau Belitung yaitu Gantung, Manggar 1, Eksplorasi plasma nutfah sukun di
Manggar 2, Birah, Damar, Ketan, Kabupaten Bangka didapatkan 9 jenis sukun.
Membalong, Senyubok, Balok, Selumar, Sijuk Data hasil eksplorasi ditunjukan dalam data
dan Kuning (Rosita et al. 2018). passport tanaman (Tabel 1).
Variabilitas pada setiap aksesi Tabel 1. Data passport tanaman 9 aksesi
menunjukan karakter yang berbeda bentuk sukun lokal Kabupaten Bangka
tajuk, bentuk daun, bentuk buah, warna kulit
Kode Nama Lokasi Umur
buah, bentuk ujung daun bentuk nyamplung,
Aksesi Jenis Asal Tanaman
tekstur daging buah, warna daging buah dan
bentuk biji (Safitri et al. 2017). Badan Pusat PP Parit Parit 15 Tahun
Statistik (2020), Produksi tanaman buah- Padang Padang
buahan Kabupaten Bangka merupakan RP Riding Riding 23 Tahun
Produsen yang terbesar termasuk tanaman Panjang Panjang
sukun. Luas tanam tanaman sukun di PG Penagan Penagan 21 Tahun
Kabupaten Bangka mencapai 32,22 Ha PN Pangkal Pangkal 18 Tahun
(Statistik Pertanian Provinsi Kepualuan Niur Niur
Bangka Belitung 2020).
Tujuan penelitian ini melaksanakan BI Balunijuk Balunijuk -
eksplorasi jenis plasma nutfah tanaman sukun PB Paya 12 Tahun
yang terdapat di Kabupaten Bangka, Benua Paya Benua
mengetahui hubungan kekerabatan yang jauh KJ1 Kemuja 1 Kemuja 26 Tahun
atau dekat pada plasma nutfah tanaman sukun KJ2 Kemuja 2 Kemuja 15 Tahun
di Kabupaten Bangka berdasarkan karakter BL Belitung Bakam 9 Tahun
morfologi dan menentukan nilai variabilitas
dari plasma nutfah tanaman sukun yang ada di Tabel 2. Kriteria variabilitas fenotopik
Kabupaten Bangka. karakter kuantitatif
3

Karakter X KKF Kriteria Hasil eksplorasi plasma nutfah sukun


Kuantitatif (%) lokal Kabupaten Bangka didapatkan 9 jenis
Tinggi sukun yang teridentifikasi berdasarkan
Tanaman (m) 12,1 30,4 45,4 L karakter morfologi. Hapsari et al. (2015),
Diameter menyatakan bahwa plasma nutfah berperan
Batang (cm) 36,1 113, 10,3 S penting dalam perbaikan varietas unggul dan
8 gen donor dalam program pemuliaan.
Tinggi Muncul 186, 5104 38,4 L Karakterisasi plasma nutfah perlu di lakukan
Percabangan 2 ,2 untuk mempertahankan sumber daya genetik
(cm) dalam bidang pemuliaan melalui eksplorasi
Panjang daun 46,7 50,5 15,2 CS untuk pemanfaatan indukan yang unggul.
(cm) Bentuk tajuk memiliki empat (4) bentuk
Lebar daun 37 33,7 15,7 CS yang didominasi oleh bentuk tajuk tidak
(cm) teratur yaitu sebanyak 44,44%. Bentuk tajuk
Panjang anaman sukun memiliki bentuk piramida,
tangkai daun 4,9 0,4 13 S piramida luas, bulat panjang, dan tidak teratur
(cm) (Estalansa et al. 2018). Warna kulit batang
Panjang buah 20 4,6 10,7 S yang diperoleh ialah delapan (8) warna yang
(cm) didominasi oleh warna putih kecoklatan
Diameter buah 12,3 1,5 10 S dengan persentase 22,22%. Tanaman sukun
(cm) memiliki batang kayu yang lunak, kulit batang
Panjang berwarna hijau kecoklatan, berserat kasar dan
tangkai buah 7,3 0,8 13 CS pada semua bagian tanaman memiliki getah
(cm) encer (Adinugraha et al. 2012).
Berat 1196 8445 24,3 L Buah sukun yang didapatkan di
memiliki tiga (3) bentuk yang didominasi oleh
buah (g) ,6 3,5
bentuk bulat agak lonjong dengan persentase
Ketebalan
44,44%. Kulit buah memiliki dua (2) warna
daging buah 4,7 0,2 9,9 S
yang didominasi oleh hijau kekuningan
(cm)
sebanyak 77,77%. Daging buah memiliki
Ketebalan inti
empat (4) warna yang didominasi oleh warna
buah (cm) 3,14 0,39 19,8 CS
putih kecoklatan yaitu sebanyak 55,55%.
Kementrian Pertanian Republik Indonesia
Keterangan : = Variabilitas Fenotipe, x (2019), menyatakan bahwa buah sukun
Rata-rata, KKF =Koefisien berbentuk bulat dan cenderung lonjong, ketika
Keragaman Fenotipe, S = muda kulit buah berwarna hijau terang dan
Sempit, CS = Cukup Sempit, L ketika matang akan berubah menjadi
= Luas. kekuningan sedangkan daging buah warnanya
Hubungan kekerabatan karakter bervariasi dari putih, putih kekuningan hingga
morfologi pada tingkat koefisien 0,41 kuning. Duri buah dan tekstur daging buah
tergolong menjadi 6 klaster. Hubungan memiliki persentase yang sama sebanyak
Kekerabatan berdasarkan karakter morfologi 66,66%, duri buah yang didominasi oleh duri
dapat dilihat hasil analisa (Gambar 1). buah sedang sedangkan tekstur daging buah
yang didominasi oleh lembut berserat. Buah
sukun muda permukaan kulitnya kasar dan
nampak dipenuhi seperti duri agak tajam, lalu
menjadi halus setelah tua dan tekstur buah
saat mentah keras menjadi lunak setelah
matang tergantung jenisnya (Widowati 2016).
Karakter plasma nutfah sukun di
Kabupaten Bangka diukur secara kualitatif
diidentifikasikan berdasarkan pengelompokan
hasil pengamatan nilai skoring (Tabel 3) dan.
Gambar 1. Analisa data kualitatif hubungan Pengukuran kuantitatif (Tabel 4).
4

Tabel 3. Karakter secara kualitatif bentuk tajuk, warna kulit batang, tekstur daging buah, bentuk daun, bentuk pangkal daun, warna daun, bentuk ujung
daun, bentuk buah, warna kulit buah, warna daging buah dan duri buah 9 sukun lokal Kabupaten Bangka.
Warna Tekstur Bentuk Bentuk Warna Warna
Bentuk Bentuk Bentuk Duri
Aksesi Kulit Daging Pangkal Warna Daun Ujung Kulit Daging
Tajuk Daun Buah Buah
Batang Buah Daun Daun Buah Buah
Parit Padang P CAKp LB L10S BAD GOG/A NN137 T M HKk PKc Ta
Riding Panjang BP KPKh LB L8S BD DYG/A 139 T L HKk PKk Se
Penagan BP KCKp LB L7S BD MOG/A 147 T M HKk PKKc Se
Pangkal Niur TT HKh KB L10S BD MOG/A 137 T L HM PKc Se
Balunijuk P AKp LB L9S BD GOG/A 137 T BAL HKk PKk Se
Paya Benua TT PKh LB OL11S BAD GOG/A NN137 T M HKk PKc Ta
Kemuja 1 PL CKp LP OL7S BD MOG/A 147 ST BAL HM KKc Se
Kemuja 2 TT PKc KB OL9S BD GOG/A NN137 T BAL HKk PKc Se
Belitung TT PKc LB OL9S BD MOG/A 147 T BAL HKk PKc Ta
Keterangan:
1. Bentuk Tajuk : Piramida (P), Bulat Panjang (BP), Tidak Teratur (TT), Piramida Luas (PL).
2. Warna Kulit Batang : Coklat Abu-abu Keputihan (CAKp), Kuning Putih Kehitaman (KPKh), Kuning Coklat Keputihan (KCKp), Hitam Kehijauan
(HKh), Abu-abu Keputihan (Akp), Putih Kehijauan (PKh), Coklat Keputihan (CKp), Putih Kecoklatan (PKc).
3. Tekstur Daging Buah : Lembut Berserat (LB), Keras Berserat (KB).
4. Bentuk Daun : Lonjong 7 Sirip (L7S), Lonjong 8 Sirip (L8S), Lonjong 9 Sirip (L9S), Lonjong 10 Sirip (L10S), Oval Lonjong 7 Sirip (OL7S), Oval
Lonjong 9 Sirip (OL9S), Oval Lonjong 11 Sirip (OL11S).
5. Bentuk Pangkal Daun : Berlekuk Dangkal (BD), Berlekuk Agak Dangkal (BAD).
6. Warna Daun : Greyish Olive Green/A NN137 (GOG/A NN137), Dark Yellowish Green/A 139 (DYG/A 139), Moderate Olive Green/A 137 (MOG/A
137), Moderate Olive Green/A 147 (MOG/A 147), Greyish Olive Green/A 137 (GOG/A 137).
7. Bentuk Ujung Daun : Tajam (T), Sedikit Tajam (ST).
8. Bentuk Buah : Membulat (M), Lonjong (L), Bulat Agak Lonjong (BAL).
9. Warna Kulit Buah :Hijau Muda (HM), Hijau Kekuningan (HKk).
10. Warna Daging Buah : Putih Kecoklatan (PKc), Putih Kekuningan (PKk), Putih Kuning Kecoklatan (PKKc), Kuning Kecoklatan (KKc).
11. Duri Buah : Tajam (Ta), Sedang (Se).
5

Tabel 4. Karakter kuantitatif tinggi tanaman, diameter batang, tinggi mucul percabangan, panjang daun, lebar daun, panjang tangkai daun, panjang buah,
diameter buah, panjang tangkai buah, berat buah, ketebalan daging buah dan ketebalan inti buah.
Aksesi TT DB TMP PD LD PTD PB Db PTB BB KDB KIB
Parit Padang 21,2 36,6 103 46,6 38,3 3,8 19,6 11,3 7,5 826,6 4,3 2,6
Riding Panjang 21,8 35,6 286 43,3 33,3 5,6 19 11,5 6,3 1.056,6 4,3 2,9
Penagan 11,3 37,5 249 38,3 29 4,9 22,3 14 7,3 1.586,6 5,1 3,6
Pangkal Niur 7,3 32,8 220 46,3 39 5,5 23 12,6 9,1 1.360 5 2,3
Balunijuk 11,4 33,1 98 45 33 4,8 17,3 10,8 7,3 880 4 2,8
Paya Benua 9,9 31,5 185 47 37,6 4,7 17,6 12,4 8 1.116,6 4,2 4
Kemuja 1 10,5 60,5 119 64,3 50 4,9 18,6 11 6,2 916,6 4,2 2,9
Kemuja 2 8,2 37,8 261 44 36,3 5,8 22,5 13,6 6,8 1.610 4,7 4,1
Belitung 7,7 19,7 155 45,3 36,3 4,3 20,1 13,7 7,2 1.416,6 5,2 3,1
Keterangan: TT = Tinggi Tanaman (m), DB = Diameter Batang (cm), TMP = Tinggi Mucul Percabangan(cm), PD = Panjang Daun(cm), LD = Lebar
Daun(cm), PTD = Panjang Tangkai Daun(cm), PB = Panjang Buah(cm), Db = Diameter Buah(cm), PTB = Panjang Tangkai Buah(cm), BB
= Berat Buah (g), KBD = Ketebalan Daging Buah(cm), KIB = Ketebalan Inti Buah(cm).
6

Bentuk daun sukun yang ditemukan terberat Damar yaitu 2,5 kg. Buah terpanjang
memiliki tujuh (7) bentuk yang didominasi Membalong 23 cm. Buah terlebar Senyubok
oleh lonjong dengan 10 sirip dan oval lonjong 15 cm. Tangkai buah terpanjang Birah 12 cm.
dengan 9 sirip. Bentuk pangkal daun yang Daging buah terlebar Damar 6 cm dan inti
ditemukan memiliki dua (2) bentuk yang buah terlebar Damar 2,5 cm.
didominasi oleh berlekuk dangkal. Warna Variabilitas yang paling dominan
daun yang ditemukan memiliki lima (5) warna adalah kriteria cukup sempit terdapat pada
yang didominasi oleh greyish olive green/A karater panjang daun, lebar daun, panjang
NN137 dan moderate olive green/A 147. tangkai daun, panjang tangkai buah dan
Bentuk daun sukun berbentuk oval dan ketebalan inti buah.Variabilitas dengan
lonjong dengan lekukan torehan tepi daun kriteria cukup luas terdapat pada karakter
yang berbeda, warna hijau tua dengan bentuk berat buah sedangkan kriteria luas terdapat
pangkal meruncing (Adinugraha 2014). pada karakter tinggi tanaman dan tinggi
Bentuk ujung daun memiliki dua (2) bentuk muncul percabangan. Variabilitas genotipik
yang didominasi oleh bentuk tajam. Rosita et yang luas akan memberikan variabilitas
al. (2018) menyatakan, bentuk ujung daun fenotipik yang luas jika interaksi genetik dan
sukun memiliki bentuk dominan yang tajam. lingkungan cukup tinggi (Shafina et al. 2012).
Tanaman tertinggi dan tinggi muncul Variabilitas yang terjadi pada karakter
percabangan tertinggi terdapat pada sukun morfologi yang diukur secara kualitatif dan
Riding Panjang dengan tinggi tanaman (21,8 kuantitatif terjadi karena pengaruh faktor
m) dan tinggi muncul percabangan (286 cm). genetik dan lingkungan (Oktavia et al. 2022).
Diameter terbesar terdapat pada sukun Hasil eksplorasi pada 9 plasma nutfah sukun
Kemuja 1 (60,5 cm). Tanaman sukun tumbuh berdasarkan karakter morfologi memiliki
cukup tinggi hingga mencapai sekitar 14 variabilitas fenotipik yang masih tergolong
meter (Kementrian Pertanian Republik cukup sempit dengan persentase sebanyak
Indonesia 2019). Rosita et al. (2018), 41,67%. Hal ini berarti masih terdapat
menyatakan sukun tertinggi di Pulau Belitung peluang yang cukup untuk memperbaiki dan
terdapat pada Kuning 21 m. Daun terpanjang meningkatkan keunggulan dari plasma nutfah
adalah sukun Penagan dengan rata-rata 38,3 sukun lokal di Kabupaten Bangka.
cm, daun terlebar terdapat pada sukun Kemuja Hubungan kekerabatan pada penelitian
1 dengan rata-rata 50 cm dan tangkai daun ini untuk mengetahui dan menganalisis
terpanjang pada sukun Kemuja 2 dengan rata- kedekatan atau kemiripan morfologi setiap
rata 5,8 cm. Daun sukun kasar, halus dan aksesi plasma nutfah sukun lokal kabupaten
memiliki lobus dalam dengan ukuran bangka. Hasil analisa hubungan kekerabatan
bervariasi mulai dari 22 hingga 90 cm dan karakter morfologi pada koefisien 0,41 atau
lebar 20-50 cm (Malik et al. 2018). Karakter 41% terbagi menjadi 6 klaster. Fatimah
secara kuantitatif daun sukun yang tersebar di (2013), menyatakan semakin banyak
Indonesia (Sumatera, Jawa, Sulawesi, NTB, persamaan karakter morfologi yang dimiliki
NTT dan Papua) memiliki panjang daun 20- menunjukan bahwa semakin dekat hubungan
60 cm dengan lebar 20-40 cm dan memiliki kekerabatan, sebaliknya semakin sedikit
panjang tangkai daun 3-7 cm (Adinugraha persamaan karakter morfologi yang dimiliki
2014). semakin jauh hubungan kekerabatannya.
Buah sukun yang terpanjang yaitu Aksesi sukun Kabupaten Bangka yang
sukun Balunijuk dengan rata-rata (23 cm). didapatkan memiliki hubungan kekerabatan
Diameter buah terbesar pada sukun Belitung yang dominan cukup sempit, cukup luas dan
dengan rata-rata (13,7 cm). Tangkai buah luas. Plasma nutfah yang memiliki persamaan
terpanjang pada sukun Pangkal Niur dengan karakter morfologi terletak lebih jauh pada
rata-rata (9,1 cm). Bobot buah terberat pada Dendogram dengan Coefficient 0,16 (16%)
sukun Penagan dengan rata-rata 1.586,6 g. dengan kode (1) seperti Balunijuk (klaster 1).
Daging buah tertebal pada sukun Belitung Coefficient 0,41 (41%) dengan kode (2b 1)
dengan rata-rata 5,2 cm dan inti buah tertebal yaitu Parit Padang (klaster 3), Pangkal Niur
pada sukun Kemuja 2 dengan rata-rata 4,1 cm. (klaster 5) dan Kemuja 1 (klaster 6) dengan
(Rosita et al. (2018), menyatakan buah sukun kode (2b2) terdapat perbedaan karakter seperti
di Pulau Belitung memiliki bobot buah warna kulit batang, bentuk daun, warna daun
7

dan bentuk buah. Analisis Cluster 5. DAFTAR PUSTAKA


menggunakan teknik peubah ganda yang
bertujuan mengelompokan objek-objek Adinugraha, A.H., Mashudi. 2015. Variasi
berdasarkan kemiripan karakteristiknya Morfologi Buah Sukun dari Empat
(Yusfar et al. 2021). Populasi Sebaran di Jawa Timur. Jurnal
Plasma nutfah pada klaster 2 dengan Cakrawala. 9(1) : 31–41.
kode (2a) yang terdiri dari Riding Panjang Ayu, D.K., I. Yulianah, dan Respartijarti.
dengan Coefficient 0,60 (60%), Kemuja 2 dan 2017. Pendugaan Variabilitas dan
Belitung memiliki kemiripan bentuk pangkal Heritabilitas 18 Famili f5 Cabai Merah
daun, warna daun, warna kulit buah dan Besar ( Capsicum annuum L .). Jurnal
warna daging buah. Klaster 4 dengan kode Produksi Tanaman. 5(5) : 725–732.
(2b1) Coefficient 0,54 (54%) terdiri dari Badan Penelitian dan Pengembangan
Penagan dan Paya Benua memiliki kemiripan Pertanian. 2012. Aneka Olahan Sukun.
tekstur daging buah, bentuk ujung daun, Jakarta : Badan Litbang Pertanian.
bentuk buah dan warna kulit buah. Hubungan Badan Pusat Statistik. 2020. Bangka Belitung
kekerabatan paling dekat yaitu pada klaster 2 Hasilkan 36 , 9 Ribu Ton Tanaman
yaitu Kemuja 2 dan Belitung dengan kode Buah-Buahan dan Sayuran pada 2020.
(2a) pada koefisien 0,67 atau (67%). Rosita et Bangka Belitung: Badan Pusat Statistik
al. (2018), menyatakan pengelompokan yang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
terpisah antara klaster disebabkan terdapat Estalansa, H., E. Yuniastuti, dan S. Hartati.
perbedaan karakter morfologi, sedangkan 2018. The Diversity of Breadfruit Plants
klaster yang tergabung disebabkan adanya (Artocarpus Altilis) Based on
kemiripan dari karakter morfologi. Morphological Characters.Agrotech Res
Aksesi sukun Belitung yang terdapat J. 2(2): 80–85.
pada Kecamatan Bakam memiliki kedekatan Fatimah, S. 2013. Analisis Morfologi dan
karakter dengan aksesi Kemuja 2. Semakin Hubungan Kekerabatan Sebelas Jenis
tinggi kemiripan antar genotipe maka akan Tanaman Salak (Salacca zalacca
semakin kecil jarak genetiknya (Lestari 2020). (Gertner) Voss Bangkalan. Agrovigor.
Persilangan yang dapat dilakukan untuk 6(1): 1–15.
mendapatkan tetua yang unggul yaitu Hapsari RT, Trustinah, Iswanto R. 2013.
persilangan Belitung dengan Kemjua 2 atau Keragaman Plasma Nutfah Kacang
persilangan Belitung dengan Penagan yang Hijau dan Potensinya untuk Program
memiliki karakter buah yang tidak mudah Pemuliaan Kacang Hijau. Pros Sem Nas
rontok, sehingga berpeluang mengembangkan Masy Biodiv Indon. 1 (4): 918 – 922.
potensi ekonomi masyarakat. Kusumawati, Y., E.D. Mustikarini, dan I.
Prayoga. 2019. Keragaman Fenotipik
4. KESIMPULAN dan Kekerabatan Plasma Nutfah Talas
(Colocasia esculenta) Pulau Bangka
Terdapat 9 jenis plasma nutfah sukun berdasarkan Karakter Morfologi. Agron
lokal Kabupaten Bangka yaitu Parit Padang, Indonesia. 47 (3): 268–274.
Riding Panjang, Penagan, Pangkal Niur, Lestari AD, Dewi W, Qosim WA, Rahardja
Balunijuk, Paya Benua, Kemuja 1, Kemuja 2 M, Rostini N, Setiamihardja R. 2015.
dan Belitung. Karakter morfologi yang telah Variabilitas Genetik dan Heritabilitas
dianalisis terdapat enam klaster pada koefisien Karakter Komponen Hasil dan Hasil
0,41 (41%) sedagkan karakter yang memiliki Lima Belas Genotip Cabai Merah.
hubungan paling dekat yaitu Belitung dan Jurnal Zuriat. 17(1) : 94–102.
Kemuja 2 pada koefisien 0,67 (67%). Kriteria Malik, M.A., K. Agata. 2018. Makalah
variabilitas yang didapatkan yaitu kriteria Biokimia Dan Evolusi Sukun (
luas, cukup luas, cukup sempit dan sempit. Artocarpus altilis ). Banjar Baru :
Tinggi tanaman dan tinggi muncul Universitas Lampung Mangkurat.
percabangan adalah karakter dengan Oktavia Y, Kartika E, Riduan A. 2022.
variabilitas luas Variabilitas Karakter Morfologi pada
Populasi Kelapa (Cocos nusifer L.) di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
8

Jurnal Agroecotania. 5(2) : 1–13.


Rosita, E. 2018. Keragaman Plasma Nutfah
Tanaman Sukun (Artocarpus altilis)
Lokal di Pulau Belitung Berdasarkan
Karakter Morfologi. [skripsi].
Unversitas Bangka Belitung.
Safitri NB, Wasian, Palupi T, 2017.
Identifikasi Keragaman Genetik dengan
Karakter Morfologi Artocarpus
heterophyllus Lamk Nangka Kalimantan
Barat, Indonesia. Jurnal Agrovitor. 10
(1) : 49 – 55.
Shafina Z, Rostini N, Anas. 2012. Variabilitas
dan Korelasi Karakter Biji dengan
Karakter Morfologi dan Komponen
Hasil 23 Genotipe Sorgum di Jatinangor.
Prosiding Seminar Nasional Sumber
Daya Genetik dan Pemuliaan Tanaman.
245–251.
Suryani, R., Owbel. 2019. Pentingnya
Eksplorasi dan Karakterisasi pada
Tanaman Pisang sehingga Sumber Daya
Genetik Tetap Terjaga. Agro Bali:
Agricultural Journal. 2(2) : 64–76. DOI
: 10.37637/ab.v2i2.410.
Widowati, S. 2016. Prospek Sukun
(Artocarpus communis) sebagai Pangan
Sumber Karbohidrat dalam Mendukung
Diversifikasi Konsumsi Pangan. Jurnal
Pangan. 18(4) : 67–75.

You might also like