You are on page 1of 12

PENGARUH PENGGUNAAN LAHAN SAWAH DAN LAHAN TANAMAN JAGUNG

TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI JORONG KAJAI KECAMATAN TIGO


NAGARI KABUPATEN PASAMAN

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan S1 (Strata 1)

OLEH

EROZA

12030156

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

( STKIP ) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016
PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH PENGGUNAAN LAHAN SAWAH DAN LAHAN TANAMAN JAGUNG


TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI JORONG KAJAI KECAMATAN TIGO NAGARI
KAPUPATEN PASAMAN

Oleh:

EROZA
12030156

Artikel ini disusun berdasarkan skripsi untuk wisuda tahun 2016 dan telah diperiksa/disetujui oleh
kedua pembimbing

Padang, Agustus 2016

Disetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 11

(Erna Juita,S.Pd.M.Si) (Nefilinda.SE.M.Si)


EFFECT OF LAND USE AND LAND CORN RICE FIELD OF ENVIRONMENTAL CONDITIONS IN
SUB JORONG KAJAI PASAMAN OF TIGO NAGARI

Oleh :

Eroza, Erna Juita,S.Pd.M. Si *,Nefilinda.SE.M.Si**

Program Studi Pendidikan Geografi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang

Sumatra Barat

ABSTRACT
Eroza (12030156/2012) Effect of Land Use and Land Rice Corn Against Environmental
Conditions in Jorong Kajai District of Tigo Nagari Pasaman district.

This study aimed to analyze: 1) the effect of the use of wetland to the environmental conditions in Jorong
Kajai District of Tigo Nagari Pasaman District, 2) effect of corn plants to the environmental conditions in
Jorong Kajai District of Tigo Nagari Pasaman District, 3) the effect of the use of wetland and crop land
corn jointly to the environmental conditions in the District Kajai Jorong Tigo Nagari Pasaman district.

When the study was conducted in May 2016 This type of research used in this research is
descriptive research korelational. The study population was a family card every village in jorong Kajai
numbering as many as 170 households. The sampling technique Random Sampling Proportion to total
sample of 83 people. Data analysis technique used is descriptive analysis techniques and inductive
analysis, with SPSS version 16.0.

The results showed that: First, the use of wetland positive and significant impact on the
environmental conditions in the District Kajai Jorong Tigo Nagari Pasaman district. Where indicated by
the coefficient value of 0.285. The coefficient value is significant because tcount 4.116> ttable 1.99. This
means that if the use of paddy fields increased by 1 unit, then the environment will be menigkat amounted
to 0.285 in each unit. A second crop land corn positive and significant impact on the environmental
conditions in the District Kajai Jorong Tigo Nagari Pasaman district. Where indicated by the coefficient
value of 0.233. The coefficient value is significant because tcount 3,233> t table 1.99. That is, if the corn
crop land increased by 1 unit, then the environment will increase by 0.233 in each unit. The third is the
use of paddy fields and the corn crop land is jointly significant positive effect on the environmental
conditions in the District Kajai Jorong Tigo Nagari Pasaman district. Where the obtained value of F
67.773> 3,11 F table with a significant level of 0.000 <α = 0.05. This means Ha accepted and H0 is
rejected.

Kata Kunci: the use of wetland, of corn plants to the environmental conditions
1. PENDAHULUAN Berdasarkan keadaan alam dan
Latar Belakang Masalah topografinya, maka pertanian merupakan
sektor yang paling potensial dalam
Dalam ilmu geografi pertanian mendukung perekonomian masyarakat.
adalah suatu kegiatan manusia yang Sebagai daerah yang beriklim tropis,
termasuk di dalamnya yaitu becocok Pasaman sangat cocok dijadikan sebagai
tanam, pertenakan dan juga lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan
kehutananan, sebagian besar mata pangan seperti padi, umbi-umbian, kacang-
pencarian masyarakat di negeri kacangan, jagung, serta tanaman
indonesia adalah sebagai petani sehingga hortikultura seperti sayuran dan buah-
sektor pertanian sangat penting di negara buahan. Sebagai daerah agraris, sebagian
kita. Petanian dalam geografi merupakan besar penduduk di Pasaman bekerja di
deskripsi tentang seni mengelolah tanah sektor pertanian seperti Di Jorong Kajai
dalam skala luas dengan memperhatikan Kacamatan Tigo Nagari Kabupaten
kondisi lingkungan alam dan manusia. Pasaman.
Jadi penggunaan lahan sawah Berdasarkan data awal yang
dan pengunaan lahan tanaman jangung penulis dapatkan pada tanggal 15 januari
merupakan aktivitas sosial manusia 2016 di Jorong Kajai dari 5 Kampung
mengubah alam dan menghasilkan nilai seperti kampung kajai dengan luas lahan
ekonomi (Eva Banowati 2013:4). Sawah sawah 115 Ha dan lahan jagung 35 Ha,
merupakan suatu jenis kegiatan roduksi kampung koto dengan luas lahan sawah 25
yang berlandaskan pada proses Ha dan lahan jagung 150 Ha, kampung
pertumbuhan tumbuh–tumbuhan atau pugadang dengan luas lahan sawah 18 Ha
pertanian merupakan aktivitas dan lahan jagung 15 Ha, kampung sungai
pengolahan tanaman dan lingkungannya barangan dengan luas lahan sawah 23 Ha
agar memberikan suatu produk pangan dan lahan jagung 12 Ha, kampung alai
dan non pangan begitu juga dengan dengan luas lahan sawah 25 Ha dan lahan
jagung, jangung menempati posisi jagung 13 Ha. Jadi total lahan sawah dari 5
penting dalam perekonomian nasional kmpung tersebut 206 Ha dan total lahan
karena merupakan sumber karbohidrat tanaman jagung 225 Ha.
dan bahan baku industri pakan dan Berdasarkan data diatas terlihat
pangan, Jagung sering kali dominan di bahwa kebanyakan masyarakat di jorong
daerah-daerah yang bukan penghasil kajai kurang memiliki pemahaman dalam
padi dan merupakan tanaman pokok mengelola pertanian lahan sawah dan
kedua yang penting setelah tanaman lahan jangung. Lahan sawah dan jangung
padi. merupakan salah satu komoditas andalan di
Pasaman merupakan salah satu Jorong Kajai. Yang mempengaruhi oleh
kabupaten yang ada di Indonesia, tepatnya beberapa faktor, faktor tersebut berupa
berada pada ujung utara kawasan Provinsi faktor internal dan exsternal. Menurut
Sumatera Barat. Pasaman merupakan salah (Sugito Y, 1994 :130), menyatakan sumber
satu daerah yang kaya akan sumber daya ajaran dalam usaha budaya harus diketahui
alamnya dan patut dikelola sebaik mungkin faktor-faktor yang mempengaruhi
oleh pemerintah maupun masyarakat. pertumbuhan tanaman ekologi, baik dari
dalam (internal) maupan dari luar yang didatarkan, dan dibatasi oleh
(exsternal) terhadap tanaman. Faktor yang pematang untuk menahan air genangan
pertama yaitu faktor internal antara lain (Sofyan et al, 2007).
berupa pengelolaan lahan, tanah, pemilihan berlukar dan sebagainya,
bibit, pengaturan jarak tanaman, pengaturan yang pada hakekatnya juga akan
bibit dan pengaturan hama atau penyakit. mempersubur tanah
Faktor kedua yaitu faktor Selanjutnya (Indranata,2009)
exsternal adalah segala bentuk pengaruh memperjelas tujuan utama dari
yang datang dari luar diri masyarakat pengelolaan lahan ialah membentuk dan
dan mempengaruhi lahan sawah dan memilihara agregat yang stabil.Dalam
jagung yaitu faktor suhu/temperatur keadaan demikian diharapkan
lingkungan dimana tinggi rendah suhu penanaman, perkembangan akar,
menjadi salah satu faktor yang penyerapan air dan udara lebih mudah
menentukan tumbuh kembang faktor ini dan bebas.
yang mengakibatkan pertumbuhan yang Syarat-Syarat Tumbuh Tanaman
lambat atau berhenti karena antara lain Sawah:
faktor kelembaban, Faktor sinar 1) Iklim
matahari, Faktor faktor air, Faktor a) Curah hujan yang baik, rata-rata
tanah. 200 mm/ bulan dan curah hujan
Mengamatai masalah tersebut pertahunannya sekitar 1500-
tentunya akan berpengaruh pada proses 2000 mm.
pertumbuhan tanaman. Pengaruh ini b) Temperatur (suhu) antara >23 .
dapat dilihat dari adanya bibit yang tidak c) Ketinggian tempat antara 0-650
tumbuh, tanaman yang mati, m diatas permukaan laut (DPL)
pertumbuhan yang lambat dan hasil dengan suhu antara 22,5 - 26,5
panen tidak sesuai harapan. , daerah antara 650 – 1500 m
permasalahan seperti ini tentu saja akan dengan suhu 18,7 - 22,5
berpengaruh terhadap pendapatan hasil d) Sinar matahari diperlukan untuk
panen sawah dan jagung. berlangsungnya proses
Menurut (Dijen Pertanian, fotosintesis terutama pada saat
2004). Lahan merupakan salah satu tanaman berbunga sampai proses
sumber daya alam yang penting bagi permasalahan buah berkaitan erat
kehidupan manusia yang bermanfaat dengan intensistas penyinaran
bagi kehidupan masyarakat. Dari dan keadaan awan.
sebanyak lahan usaha tetapi dapat e) Angin diperlukan untuk
dihasilkan komoniti seperti lahan penyerbukan dan pembuahan.
pertanian dan perkebunan untuk mata 2) Keadaan tanah
pencarian, Seperti pengunaan lahan a) Menurut (foth,1990) dalam
sawah dan lahan tanaman jagung sebagai muslimah, tektur tanah yang
berikut: diperlukan pada lahan sawah
1) Lahan Sawah dituntut adanya lumpur PH
Lahan sawah adalah suatu tahan 5 – 6,5.
tipe penggunaan lahan, yang untuk b) Jenis tanahnya grumoson,
pengelolaannya memerlukan genangan latosol, dan podsolik merah
air. Oleh karena itu sawah selalu kuning, subur, dan gembur.
mempunyai permukaan datar atau
c) Padi sawah ditanam ditanah g) Kedalaman muka air tanah makin
berlempung yang berat atau dangkal maka tanah, kedalaman muka
tanah yang berlapis keras 30 cm air tanah sangat berkaitan dengan
di bawah permukaan tanah ketersedian air dalam tanah yang
d) Menghendaki tanah lumpur sangat di butuhkan oleh tanaman,
yang subur dengan ketebalan semakin dalam muka air tanah
1822 cm semakin baik bagi tanaman dan
e) Tektur yang cocokadalah SC: liat sebaliknya makin dangkal muka air
berpasir, SICL : lempung liat tanah semakin buruk tanaman (Ritung
berdebu, SIC : liat berdebu, SCL : dkk, 2007). kedalaman muka air tanah
lempung berpasir. dapat ditentukan melalui sumber-
f) Konsisistensi tanah adalah besar sumber air setempat, juga melalui
butirnya sangar teguh. lubang – lubang pengeboran air
(Kartasapuetra Dan Sutedjo, 2005).

2) Lahan Tanaman Jagung lingkungan menurut (Eva Banowati


Tanaman jagung merupakan salah dan Sriiyanto,2013 : 35) sangat besar
satu tanam pangan dunia yang terpenting, pengaruhnya terhadap tingkat
selain gandum dan padi sebagai sumber produksi suatu pertanian.
karbohidrat. Tanaman jagung adalah Di antara faktoe-faktor lingkungan
tanaman yang potensial untuk atau alam sebagai berikut:
dikembangkan sebagai pengganti padi. (a) Faktor Suhu
Selain faktor tanah dan ketersediaan air, Suhu adalah pengukuran
faktor alam lain yang sangat diperhatikan intensitas cahaya, (Eva Banowati
dalam budidaya jagung adalah iklim. Dan dan Sriiyanto, 2013:36)
jagung merupakan tanaman semusim mempekirakan kisaran suhu untuk
(annual), satu siklus hidupnya tumbuha- kembangnya tanaman
diselesaikan dalam 80-150 hari. Siswandi pertanian antara 15 - 40 . Di
(2006:4). bawah suhu tersebut, pertumbuhan
Syarat Tumbuh Tanamanan tanaman pertanian menurun secara
Jangung dratis. Pengaruh suhu bagi tanaman
a) Iklim pertanian yaitu: fotosintesa,
Tanaman jagung dapat tumbuh respirasi, transpirasi, absorbpsi, air
di daerah pada ketinggian 0-1300 m tanah dan komposisi udara tanah.
dpl. Jagung hidup baik didaerah yang (b) Faktor Kelembaban
beriklim panas dan sedang, di suhu 23- Kadar air dalam udara dapat
27 c. mempengaruhi pertumbuhan serta
b) Tanah perkembangan tumbuhan.
Tanaman jagung dapat (c) FaktorCahayaMatahari
tumbuh baik hampir di semua macam Matahari merupakan salah
tanah. Tetapi, tumbuh lebih baik pada satu unsur yang sangat penting
tanah yang gembur dan kaya humus. dalam pertumbuhan dan
3). Faktor yang mempengaruhi kondisi perkembangan tanaman pertanian.
lingkungan Hal-hal yang berpengaruh dari
Faktor dari luar yang di energi matahari adalah kualitas,
maksud adalah faktor alam atau
intensitas, dan lamanya Di Jorong Kajai Kecamatan Tigo
penyinaran Nagari Kabupaten Pasaman. Waktu
(d) Faktor Air Penelitian dilaksanakan pada tahun
Pertumbuhan.kebanyakan 2016. Tempat Penelitian dan
tumbuhan-tumbuhan sangat Penelitian ini dilaksanakan 5
tergantung kepada jumlah air yang kampung di Jorong Kajai Kecamatan
tersedia di dalam tanah. Tigo Nagari Kabupaten Pasaman
Pertumbuhan dipengaruhi oleh Sumatera Barat.
kandungan air sangat rendah atau Untuk mencapai tujuan dan
sangat tinggi. Air dibutuhkan tanaman pembuktian hipotesis yang telah
untuk pembentukan karbohidrat dan dikemukakan di atas, langkah dan
menjaga hidrasi dan sebagai pengakut metode yang ditempuh sebagai berikut:
serta mentranslokasikan makanan dan Populasi adalah seluruh objek penelitian
unsur-unsur mineral. yang terdiri dari manusia, benda, hewan,
(d) Faktor Tanah tumbuhan, gejala, nilai tes, atau
(Banowati, 2013:37-38), peristiwa sebagai sumber data yang
menyatakan tanah dapat memiliki karakteristik tertentu di dalam
mempengaruhi perkembangan suatu penelitian (Nurul Zuriah,
pertumbuhan tanaman, disebabkan 2009:116).
oleh perannya langsung berpengaruh Menurut Sugiyono (2013:116).
ketersediaan unsur hara di dalam Sampel adalah bagian dari jumlah dan
tanah atau tidak tersedia unsur hara di karateristik yang dimiliki oleh populasi
dalam tanah, misalnya untuk tersebut, karena populasi dari penelitian
penciutan ketersedian fosphat pada ini cukup banyak maka tidak semua
kondisi tanah beraksi asam yang populasi dari penelitian ini yang diteliti,
tinggi kandungan aluminium, besi, dengan kata lain perlu dilakukan
dan Mn-nya menyebabkan keracunan penarikan untuk mewakili populasi yang
pada pertumbuhan tanaman. ada. Pengambilan sampel sebanyak 83
orang petani terdiri dari 5 (lima)
METODOLOGI PENELITIAN kampung di Jorong Kajai Kacamatan
Jenis penelitian yang Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.
digunakan adalah penelitian deskriptif Mengingat jumlah populasi cukup
korelasional. Suharmini dan Arikunto banyak, maka pengambilan sampel pada
(2006:123). Menguraikan deskriptif penelitian ini dilakukan mengunakan
korelasional adalah suatu penelitian teknik “Proporsi Random Sampling”.
yang dirancang untuk menentukan Indikator dari penggunaanlahan sawah
tingkat hubungan variabel-variabel dan lahan tanaman jagung terhadap
yang berbeda dalam suatu populasii kondisi lingkungan adalah
yang bertujuan untuk mengetahui a. Pengunaan Lahan Sawah ) adalah
seberapa besar pengaruh variabel (X) (1) Luas lahan sawah,(2) Pengunaan
terhadap variabel (Y) serta bentuk lahan sawah (3) Hasil panen sawah
hubungan yang terjadi, maka b. Pengunaan Lahan Tanaman Jagung
penelitian ini bertujuan untuk ) adalah(1) Luas lahan tanaman
mengetahui pengaruh pengunaan jagung,(2)Pengunaan lahan tanamn
lahan sawah dan lahan tanaman jagung (3) Hasil panen tanman jagung
jagung terhadap kondisi lingkungan
c. Kondisi Lingkungan (Y) adalah (1) adalah angket dalam bentuk skala
Pemiliharan Lahan,(2) Pengaruh Zat likert.
Kimia(3) Pengaruh Irigasi Skala likert adalah skala
dalam bentuk kontinum yang terdiri
dari lima kategori dan pertanyaan
angket bersifat positif dan negatif,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel III. Jenis Data, Sumber Data Tabel III. 4. Skala Pengukuran
Dan Pengumpulan Data Pilihan Positif Negatif
No Jenis Data Sumber Pengumpu Jawaban
Data lan Data Selalu (SL) 5 1
Sering (SR) 4 2
1 Data Sekunder Kantor Dokument Kadang- 3 3
a. jumlah Wali asi Kadang (KD)
KK Nagari Wawancar Jarang (JR) 2 4
Ladang a Tidak Pernah 1 5
Panjang (TP)
2 Data Primer Sumber : Sugiyono (2011:135)
a. Pengun Responde Kuisioner
aan n (3) Uji Coba Instrumen
lahan Kuisioner Berdasarkan hasil uji coba yang
sawah Responde telah dilakukan terhadap 30 petani di
b. Pengun n Kuisioner Jorong Parit Batu Kecamatan Tigo Nagari
aan Kabupaten Pasaman dapat diketahui valid
lahan Responde semua dan dapat diketahui hasil uji coba
tanman n reliabilitas adalah, maka dapat diketahui
jangung bahwa variabel penggunaan lahan sawah
c. Kondisi mempunyai nilai cronbach alpha sebesar
lingkun 0,920 atau rhitung > rtabel 0,70. Variabel
gan penggunaan lahan tanaman jagung
mempunyai nilai cronbach alpha sebesar
0,853 atau rhitung > rtabel 0,70. Variabel
(2)Instrumen kondisi lingkungan mempunyai nilai
penelitian yang digunakan cronbach alpha sebesar 0,947 atau rhitung >
dalam penelitian ini adalah kuisioner. rtabel 0,70. Berdasarkan nilai cronbach
Kuisioner yang terdiiri dari sejumlah alpha dari masing-masing variabel
pertanyaan tertutup yang tersebut, maka ketiga variabel tersebut
menggunakan skala likert dengan dapat dikatakan reliabel.
alternatif beberapa jawaban.
Instrumen yang digunakan untuk (4) Teknik Analisa Data
melihat pengaruh pengunaan lahan (a) Deskripsi Data
sawah dan lahan tanaman jagung Pendeskripsian data bertujuan
terhadap kondisi lingkungan di untuk menggambarkan atau
Jorong Kajai Kecamatan Tigo Nagari melukiskan variabel yang nantinya
berbentuk data yang disajikan dalam Skor positif =
bentuk tabel distribusi frekuensi.
Kemudian dilakukan analisis
persentase, median, modus dan Skor negatif =
standar deviasi serta memberikan
interprestasi terhadap analisis
tersebut.
Dimana:
SL = Selalu
(1) Analisis Persentase
SR = Sering
(Irianto, 2010:28) KD = Kadang-kadang
Keterangan:
JR = Jarang
Hasil yang dicari
TP = Tidak Pernah
Frekuensijawaban responden
(b) Uji Persyaratan Analisis
Jumlah responden 1.Uji Normalitas
2.Uji linearitas
(2) Mean 3.Analisis Regresi

̅ (Irianto,2010:31) 4.Koefisien Determinasi
Dimana : 5.Uji Statistik t (Parsial)
6.Uji Statistik F (Simultan)
̅ = mean (rata-rata) 2. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
= Data pengamatan I dari 1 sampai n (a) Hasil Penelitian
∑ 1.Deskriptif Data Penggunaan
Jumlah
Lahan Sawah (X1)
(3) Standar Deviasi Data mengenai variabel
–̅̅̅̅
penggunaan lahan sawah diperoleh
√∑ melalui penyebaran angket penelitian
(Irianto, 2010:43) kepada responden atau petani dan
Dimana: hasilnya dijadikan data kuantitatif.
Varibel penggunaan lahan sawah
S = standar deviasi yang diteliti memilki 20 angket
pernyataan penelitian dan
= data pengamatan i dari 1 sampai n penggunaan lahan sawah sudah
lumayan bagus, sehingga kondisi
menunjukan data yang dianalisis
lingkungan sawah tersebut sudah
adalah sampel
lumayan bagus. Dimana pernyataan
(4) Menghitung rata-rata skor total item angket yang tertinggi ada pada
dengan menggunakan rumus rata-rata pernyataan nomor 1 yaitu dalam
tiap indikator variabel. penggunaan atau mengelola lahan
sawah saya selalu menggunakan
pematang dengan persentase
responden yaitu 100,0 % dimana responden(16,9%) dan tidak
yang menjawab selalu 83 responden, pernah 10 responden (12,0%).
sering 0 respnden, kadang-kadang 0 Pernyataan angket yang
responden, jarang 0 responden dan terendah nomor 5 yaitu dalam
tidak pernah 0 responden. penanaman jagung saya
Pernyataan angket yang menggunakan bibit unggul untuk
terendah nomor 17 yaitu saya selalu lahan tanam jagung 43,6% dimana
melakukan penyiangan apa bila yang menjawab selalu 34
rumput tumbuh di sekitar sawah responden (41,0%), sering 20
yaitu 39,0% dimana yang menjawab responden(24,1), kadang-kadang
selalu 57 responden(68,7%), sering 0 14 responden(19,9%), jarang 10
responden, kadang-kadang 8 responden (12,0%) dan tidak
responden(9,6%), jarang 9 responden pernah 5 responden (6,0%). artinya
(10,8%) dan tidak pernah 9 hanya ada 43,6%% saja yang
responden (10,8%). artinya hanya menggunakan bibit unggul untuk
ada 39,0% saja responden yang tanaman jagung dan 56,4%
melakukan penyiangan sawah dan responden tidak menggunakan
61,0% responden tidak melakukan bibit unggul sehingga kondisi di
penyiangan sawah sehingga kondisi lingkungan tanaman jagung kurang
di lingkungan sawah kurang baik. baik.
2. Deskriptif penggunaan lahan 3. Deskriptif pengaruh kondisi
tanaman jagung (X2) lingkungan (Y)
Data mengenai variabel Data mengenai variabel
penggunaan lahan jagung diperoleh Penggaruh kondisi lingkungan
melalui penyebaran angket diperoleh melalui penyebaran angket
penelitian kepada responden atau penelitian kepada responden atau
petani dan hasilnya dijadikan data petani dan hasilnya dijadikan data
kuantitatif. Varibel penggunaan kuantitatif. Varibel penggaruh kondisi
lahan tanaman jagung yang diteliti lingkungan yang diteliti memilki 10
memilki 15 angket pernyataan angket pernyataan
penelitian dan penggunaan lahan penelitian.pengaruh kondisi
tanaman jagung sudah lumayan lingkungan terlihat sudah lumayan
bagus, sehingga kondisi bagus, sehingga kondisi lingkungan
lingkungan lahan jagung tersebut lahan sawah dan lahan tanaman
sudah lumayan bagus. Dimana jagung tersebut sudah lumayan bagus.
pernyataan angket yang tertinggi Dimana pernyataan angket yang
ada pada pernyataan nomor 2 yaitu tertinggi ada pada pernyataan nomor
untuk penanaman jagung saya 3 yaitu untuk kondisi linggkungan
menggunakan tanah dalam keadaan lahan sawah saya terpilihara dengan
kering dan lemba dengan baik dengan persentase responden
persentase responden yaitu 73,7 % yaitu 76,1 % dimana yang menjawab
dimana yang menjawab selalu 42 selalu 36 responden (50,6%), sering
responden (50,6%), sering 7 13 responden (15,7%), kadang-
responden (8,4%), kadang-kadang kadang 21 responden (25,3%), jarang
10 responden (12,0%), jarang 14 8 responden (9,6%) dan tidak pernah
5 responden (6,0%).
Pernyataan angket yang 12 responden (14,5%) dan tidak
terendah nomor 5 yaitu saya tidak pernah 38 responden (45,8%). artinya
peduli jika kondisi linkungan hanya ada 44,3%% saja yang peduli
lingkunhgan sawah saya terpengaruh lingkungan sawah tercemar zat kimia
oleh zat, 44,3% dimana yang dan 55,7% responden tidak peduli
menjawab selalu 1 responden (1,2%), lingkungan sawah tercemat zat kimia
sering 21 responden (25,3%), kadang- sehingga kondisi di lingkungan
kadang 11 responden(13,3%), jarang tanaman jagung kurang baik.

(b) Uji persyratan analisis = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima


Berdasarkan hasil dari analisis dan H0 ditolak.
data penelitian, maka dhasil dari
pengaruh pengunaan lahan sawah dan Saran
lahan tanaman jagung berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kondisi Berdasarkan kesimpulan yang
lingkungan jorong kajai antara lain: telah dikemukakan diatas, maka
(1) Penggunaan lahan sawah penulis menyarankan:
berpengaruh positif dan signifikan (1)Kepada Wali Nagari atau
terhadap kondisi lingkungan. Jorong, agar memberikan
Dimana ditunjukkan oleh nilai motivasi atau dukung terhadap
koefisien sebesar 0,285. Nilai masyarakat terutama di Jorong
koefisien ini signifikan karena nilai Kajai terhadap pengunaan
thitung 4,116> ttabel sebesar 1,99. lahan sawah dan lahan tanaman
Artinya apabila penggunaan lahan jagung,
sawah meningkat sebesar 1satuan, (2)Kepadamasyarakat, diharapkan
maka kondisi lingkungan akan lebih memperhatikan tata guna
meningkat sebesar 0,285 dalam lahan dalam meningkatkan
setiap satuannya. hasil produksi agar terciptanya
(2) Lahan tanaman jagung berpengaruh masa depan daerah yang lebih
positif dan signifikan terhadap baik khususnya di Jorong
kondisi lingkungan. dimana Kajai.
ditunjukkan oleh nilai koefisien (3)Kepada Peneliti selanjutnya,
sebesar 0,233. Nilai koefisien ini dengan memperhatikan
kelemahan-kelemahan yang
signifikan karena nilai thitung 3,233 >
penulis temukan, sehingga akan
ttabel 1,99. Artinya, apabila lahan memudahkan peneliti berikutnya
tanaman jagung meningkat sebesar dalam melakukan penelitian yang
1 satuan, maka kondisi lingkungan sama.
akan meningkat sebesar 0,233
dalam setiap satuannya. DAFTAR PUSTAKA
(3) Penggunaan lahan sawah dan lahan
tanaman jagung secara bersama- Arinkunto, Suharsimini. 2006.
sama berpengaruh positif dan Prosedur Penelitian. Jakarta:
signifikan terhadap kondisi PT Rineka Cipta.
lingkungan. Dimana diperoleh nilai Arinkunto, Suharsimini. 2010.
Fhitung 67,773 > Ftabel 3,11 dengan Prosedur Penelitian. Jakarta:
taraf signifikansi sebesar 0,000 < α PT Rineka Cipta.
84

Arinkunto, Suharsimini. 2013. Siswandi. 2006. Budidaya Tanaman


Prosedur Penelitian. Jakarta: Jagung. Citra Aji Parama.
PT Rineka Cipta Yogyakarta
Soetrisno, Lukman. 2002.
Bambang, Irawan. 2005. Konversi Pembangunan Pertanian
Lahan Sawah:Potensi Dampak, Sebuah Tinjauan Sosiologis.
Pola Pemanfaatannya dan Kanisius. Yogyakarta
Faktor Determinan. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sriyanto, Eva Banowati. 2013.
Sosial Ekonomi Pertanian. Geografi Pertanian. Penerbit
Bogor. Ombak. Yogyakarta.
Sugiyono. 2009. Metode
Fitria anggraini. (2011). Dampak alih Penelitian Pendidikan.
fungsi lahan sawah menjadi Bandung: Alfabeta.
tanaman jagung terhadap Widianti. (2008). Dampak Lahan
kondi ekonomi pertanian Terhadap Kondisi
masyarakat.(studi kasus Di Lingkungan masyarakat.
Jorong Parit Lubang (Studi Kasus Di Kacamatan
Kacamatan Tigo Nagari Seluma Kabupaten Seluma)
Kabupaten Pasaman)

Hidayat, Agung dkk. 2012. Dampak


Konversi Lahan Pertanian
Bagi Taraf Hidup Petani di
Kelurahan Landasan Ulin
Barat Kecamatan Liang
Anggang Kota Banjarbaru.
Jurnal Agribisnis Perdesaan
Irianto, Agus. 2010. Statistik konsep-
konsep dasar aplikasi
pembangunan.
Jakarta: kencana

Mursida. (2008). Dampak Alih Fungsi


Lahan Hutan Menjadi Lahan
Pertanian Terhadap Profil
Masyarakat” (Studi Kasus Di
Desa Graggan Kacamatan
Purwoharjo Kabupaten
Bayuwangi

You might also like