You are on page 1of 12

Jurnal Pendidikan

e-ISSN: 2443-3586 | p-ISSN: 1411-1942


Website http://jurnal.ut.ac.id/index.php/jp

Open access under CC BY NC SA Vol. 24, No. 2, 2023, 61 – 70


Copyright © 2022, the author(s) DOI: 10.33830/jp.v24i2.6032.2023

Menumbuhkan Kesadaran dan Keterlibatan Sosial Mahasiswa: Best


Practice Dalam Perkuliahan Mata Kuliah Filantropi Pendidikan

Novi Andriani1*, Heru Sulistya1, Sedya Santosa1, Adrian2


1UniversitasIslam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
2Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Indonesia

*Corresponding Autor: 21204092022@student.uin-suka.ac.id

Abstract: This study aims to analyze whether the educational philanthropy learning model can
foster student awareness and social engagement. The research used a qualitative approach. Data
collection techniques are carried out by participatory observation techniques, where researchers
are directly involved during lectures through presentation activities and in-depth interviews. The
resource persons in this study were lecturers who taught educational philanthropy, students of
the Islamic Religious Education Management (MPI) study program classes A, B and C. After the
data is collected it is then analyzed by data reduction. Then the presentation of the data is used so
that it can be accessed and understood easily. The next stage draws conclusions. The results of
this study show that the educational philanthropy learning model can foster student awareness
and involvement and can create an independent character, but there are still several factors that
become obstacles in learning educational philanthropy courses, namely students are still not on
time in collecting mini research report assignments that have been determined by lecturers who
teach educational philanthropy courses.
Keywords: learning model, philanthropy, education.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah model pembelajaran filantropi
pendidikan dapat menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan sosial mahasiswa. Penelitian
menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi partisipatif, yaitu peneliti terlibat langsung selama perkuliahan melalui kegiatan
presentasi dan wawancara mendalam. Narasumber dalam penelitian ini adalah dosen
pengampu mata kuliah filantropi pendidikan dan mahasiswa program studi Manajemen
Pendidikan Agama Islam (MPI) kelas A, B dan C. Setelah data dikumpulkan kemudian dianalisis
dengan reduksi data. Kemudian penyajian data tersebut digunakan agar dapat diakses dan
dipahami dengan mudah. Tahap selanjutnya menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran filantropi pendidikan dapat menumbuhkan
kesadaran dan keterlibatan mahasiswa serta dapat menciptakan karakter yang mandiri, akan
tetapi masih ada beberapa faktor yang menjadi kendala dalam pembelajaran mata kuliah
filantropi pendidikan yaitu mahasiswa masih belum tepat waktu dalam pengumpulan tugas
laporan mini research yang telah ditentukan dosen pengampu mata kuliah filantropi
pendidikan.

Kata Kunci: model pembelajaran, filantropi, pendidikan.

Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023 1


PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.


Dengan adanya pendidikan yang layak akan menciptakan manusia yang berilmu,
beradab serta memperbaiki kualitas hidup. Akan tetapi belum semua masyarakat yang
ada di lingkungan sekitar mendapatkan perhatian yang sama oleh pemerintah,
dibuktikan dengan keadaan sekolah yang masih memperihatinkan seperti ruang kelas
yang masih kurang dan tenaga pendidik yang kurang memadai, sehingga pendidikan
yang layak belum dinikmati oleh semua masyarakat (Ardiansyah et al., 2021; Sulaeman,
2021), dibuktikan dalam Tabel 1 (Bustomi, 2012; Latief, 2016).

Tabel 1. Angka Anak Tidak Sekolah di Indonesia


Jenis SD / Sederajat SMP / Sederajat SMA / Sederajat
Kelamin Tahun 2020-2021-2022
Laki-laki 0,72-0,75-0,80 8,42-7,56-7,77 23,57-23,14-24,56
Perempuan 0,52-0,55-0,62 6,08-5,96-6,06 21,00-19,76-20,35

Pendidikan tidak hanya tentang peningkatan pengetahuan dan keterampilan


akademik semata, tetapi juga melibatkan aspek pengembangan sosial dan keterlibatan
aktif dalam masyarakat (Adnyana, 2020; Nahdiyah, 2023). Dalam konteks ini, peran
mahasiswa dalam membangun keterlibatan sosial sangatlah penting. Mahasiswa
memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang berkontribusi dalam
memecahkan berbagai masalah sosial di sekitar mereka. Dalam era globalisasi yang
semakin kompleks ini, tantangan sosial yang dihadapi masyarakat semakin meningkat.
Masalah-masalah seperti kemiskinan, ketimpangan sosial dan kurangnya akses terhadap
pendidikan masih menjadi masalah serius. Oleh karena itu, penting untuk
mengembangkan model pembelajaran yang mampu menumbuhkan keterlibatan sosial
mahasiswa dan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin yang peduli dan tanggung
jawab (Herlina, 2020; Tohari & Machali, 2022).
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran
berupa mini research. Kegiatan mini research ini ditugaskan kepada mahasiswa prodi
MPI kelas A, B dan C dalam mata kuliah filantropi pendidikan. Filantropi pendidikan
merupakan konsep yang menggabungkan pendidikan dan filantropi, dimana mahasiswa
tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan akademik, tetapi juga terlibat
dalam kegiatan-kegiatan filantropi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di masyarakat (Al-Mubarok et al, 2020; Mohiddin, 2021). Melalui model ini,
mahasiswa tidak hanya menjadi penerima pendidikan, tetapi juga menjadi agen
perubahan yang berperan aktif dalam memajukan pendidikan di lingkungannya.
Didefinisikan lagi bahwa filantropi merupakan kegiatan kemanusiaan yang dengan
sukarela membantu atau menyumbangkan baik berupa uang, jasa, waktu, fasilitas dan
yang lainnya dengan tujuan memperbaiki akses pendidikan dan mensejahterakan
masyarakat sekitar (Latief, 2016; Siddik, 2019).
Model pembelajaran filantropi pendidikan menawarkan pendekatan yang holistik
dalam mengembangkan keterlibatan mahasiswa. Dalam konteks ini, mahasiswa diajak
untuk memahami dan mengenali masalah-masalah sosial yang ada di sekitar mereka,
seperti kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak miskin atau kurangnya fasilitas
pendidikan yang memadai di daerah terpencil (Alam, 2019; Sari et al, 2023).
Selanjutnya, mahasiswa diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
filantropi, seperti penggalangan dana, penyediaan bantuan pendidikan atau
mengembangkan program pembelajaran yang inovatif.

2 Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023


Melalui pengalaman langsung dalam kegiatan filantropi pendidikan, mahasiswa
dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang berbagai isu sosial dan
tantangan yang dihadapi dalam pendidikan. Mereka juga belajar untuk bekerja sama
dengan pihak-pihak terkait, seperti yayasan, pemerintah dan masyarakat setempat
untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas
pendidikan bisa dilihat dari output pendidikan atau alumni. Pendidikan yang baik akan
menciptakan mahasiswa yang dapat bersosial dengan masyarakat luas dengan begitu
pendidikan dapat dikatakan berkualitas. Di kalangan anak remaja sering terjadi
peristiwa-peristiwa menyimpang antara lain pergaulan bebas dengan teman
sepermainya, pesta miras, serta keluhan para orang tua mengenai kurangnya sopan
santun terhadap orang tua, tindakan agresif baik verbal maupun non verbal yang dapat
dilihat di lingkungan sekolah dan lingkungan teman sepermainannya sering terjadi
tawuran antar individu maupun kelompok yang di picu oleh ejekan salah satu diantara
mereka (Pitoewas, 2018; Sapara et al., 2020). Untuk menciptakan pendidikan yang
berkualitas maka dibutuhkan model pembelajaran yang dapat menciptakan mahasiswa
yang bisa bersosial dengan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan
pengamatan terhadap model pembelajaran filantropi pendidikan untuk mengeksplorasi
dan menganalisis dampak dari model pembelajaran filantropi pendidikan terhadap
keterlibatan sosial mahasiswa. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat ditemukan
bukti-bukti empiris yang mendukung keefektifan model ini dalam menumbuhkan
keterlibatan sosial mahasiswa dan mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan
dalam pendidikan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian kualitatif


bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang terjadi dan dialami oleh subjek seperti
perilaku dan tindakan (Surya, 2016). Dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data observasi dan wawancara (Eli, 2021). Observasi yang dilakukan
adalah observasi partisipasi, dimana peneliti ikut serta dalam perkuliahan dan melihat
hasil kerja mahasiswa. Adapun langkah-langkah yang dalam penelitian ini yaitu peneliti
mengumpulkan data-data dari hasil laporan mahasiswa prodi MPI kelas A, B dan C.
setalah semua data dikumpulkan seluruh kelompok mempresentasikan hasil observasi
yang dilakukan pada setiap lembaga filantropi yang telah dipilih oleh setiap kelompok.
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati keterlibatan sosial mahasiswa prodi
Manajemen Pendidikan Islam (MPI) kelas A, B dan C melalui model pembelajaran mini
research pada mata kuliah filantropi pendidikan. Narasumber dalam penelitian ini yaitu
dosen pengampu mata kuliah filantropi pendidikan dan mahasiswa prodi MPI kelas A, B
dan C. Adapun kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui dan menggali secara
mendalam tentang hasil laporan beserta kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa prodi
MPI kelas A, B dan C melalui kegiatan mini research yang telah ditugaskan oleh dosen
pengampu. Kemudian untuk kegiatan analisis dalam penelitian ini dimulai dengan
reduksi data (Diasti, 2021). Adapun data yang didapat melalui hasil laporan mini
research yang dilakukan oleh mahasiswa prodi MPI kelas A, B dan C. Selanjutnya
penyajian data dilakukan agar dapat diakses dan difahami dengan mudah. Adapun tahap
terakhir yaitu menarik kesimpulan dari kegiatan reduksi data sampai dengan penyajian
data yang dikumpulkan sesuai dengan kejadian nyata dilapangan.

Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023 3


TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Menumbuhkan keterlibatan sosial mahasiswa melalui model pembelajaran


filantropi pendidikan di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta khususnya
di prodi Manajemen Pendidikan Islam kelas A, B dan C sebenarnya sangat membantu
mahasiswa untuk lebih mengetahui, mempelajari serta mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Akan tetapi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
kegiatan pembelajaran seperti keadaan mahasiswa, sarana dan prasarana pembelajaran
dan hal lain yang dapat mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar di kelas.
Adapun model pembelajaran menurut George Betts, kegiatan belajar mengajar harus
menyertakan konsep “pembelajaran mandiri”. Belajar mandiri didefinisikan sebagai
seseorang yang dapat mengatasi problem yang ada dalam lingkungannya dengan
menggunakan cara sendiri tanpa dibantu oleh orang lain. Dengan adanya model
pembelajaran ini dapat menumbuh kembangkan mahasiswa agar menjadi sosok yang
pemberani dan mandiri. George Betts mengatakan bahwa bentuk model ini bisa
digunakan untuk pembelajaran seumur hidup (Alam, 2019). Menurut George Betts ada
beberapa hal yang harus difahami yaitu mengetahui terlebih dahulu bakat dan minat
mahasiswa, mengetahui atau memahami kemampuan mahasiswa dalam bidang
teknologi, memastikan bahwa materi pembelajaran layak untuk diajarkan kepada
mahasiswa, melatih mahasiswa untuk berani tampil didepan teman sekelas dengan
kegiatan presentasi mengenai penelitian atau temuan yang didapat serta mempelajari
secara mendalam tentang hasil yang ditemukan dalam kegiatan penelitian dan
membuka sesi tanya jawab, kritikan atau masukan terhadap hasil penelitian yang telah
dilakukan.
Dapat dipahami bahwa model pembelajaran filentropi pendidikan ini mampu
menumbuhkan daya berfikir mahasiswa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
pengabdian bermasyarakat melalui kegiatan mini research seperti di lembaga filantrofi
BASNAS, LAZISNU, Yayasan Pondok Pesantren dan kegiatan sosial lainnya yang ada DI
Yogyakarta. Selanjutnya model pembelajaran ini mahasiswa tidak hanya memahami
teori akan tetapi juga dapat mempraktekkan teori pembelajaran tersebut secara
langsung, dengan memahami teori dan praktek secara bersamaan dapat menumbuhkan
kesadaran dan keterlibatan mahasiswa dalam bersosial.
Model pembelajaran filantropi pendidikan yang sudah berjalan dan sudah
dilaksanakan melalui mini research yang telah dilakukan secara berkelompok dan
didiskusikan bersama teman di kelas. Filantropi pendidikan didefinisikan sebagai
bentuk kegiatan sukarela yang dilakukan atau yang diberikan baik berupa uang, jasa,
waktu, fasilitas dan lainnya tanpa mengharapkan imbalan. Filantropi dalam Islam ialah
kedermawanan untuk mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan (Rizal &
Mukaromah, 2020). Adapun capaian yang diharapkan dalam pembelajaran mata kuliah
filantropi pendidikan yang ada di UINSUKA Yogyakarta khususnya prodi MPI kelas A, B
dan C yaitu mahasiswa mampu memahami pengantar perkuliahan, mahasiswa mampu
menjelaskan konsep dasar pembiayaan pendidikan di Indonesia, mahasiswa dapat
menjelaskan konsep dasar filantropi pendidikan serta mahasiswa mampu menganalisis
lembaga dan bentuk program filantropi pendidikan di Indonesia.
Pembelajaran mata kuliah filantropi pendidikan yang ada di UINSUKA Yogyakarta
juga menanamkan dan membentuk karakter mahasiswa, akan tetapi harapan atau
capaian tersebut tidak tertulis dalam RPS filantropi pendidikan. Namun untuk
pendidikan karakter sudah terbentuk melalui kegiatan-kegiatan yang diarahkan oleh
dosen pengampu seperti halnya kegiatan mini research yang telah dilakukan mahasiswa
prodi MPI dari kelas A, B dan C. Mini research yang dilakukan mahasiswa dilembaga
filantropi pendidikan dengan study kasus yang berbeda-beda. Adapun lokasi penelitian
yang dilakukan mahasiswa mulai dari lembaga pendidikan, organisasi LAZISNU,
LAZISMU, BAZNAS, pondok pesantren, yayasan dan lain sebagainya (Tohari & Machali,

4 Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023


2022).

Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023 5


Sehingga hasil penelitian dapat menambah wawasan serta pemahaman mahasiswa
mengenai lembaga filantropi pendidikan yang ada di Indonesia.
Pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuh
kembangkan mahasiswa. Keberhasilan dalam sebuah lembaga pendidikan dapat dilihat
dari karakter mahasiswanya. Pembentukan karakter bisa dilakukan dengan berbagai
cara, salah satunya yaitu kegiatan filantropi pendidikan (Novi & Subiyantoro, 2022).
Pendidikan karakter harus diberikan kepada peserta didik dengan sebaik mungkin,
dalam hal ini guru sebagai pendidik diharapkan agar dapat melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang menarik perhatian siswanya agar mudah difahami (Zulfarno, Mursal,
2019). Pendidikan karakter bisa dibentuk melalui kebiasaan serta lingkungan yang ada
disekitar siswa (Widiyarto et al., 2020).
Bentuk kegiatan filantropi pendidikan di Indonesia seperti infaq, sedekah,
beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu serta mahasiswa yang berprestasi dan
lain sebagainya. Adanya tujuan dari filantropi pendidikan yaitu mengatasi kesenjangan
pendidikan, mengatasi permasalahan ekonomi, mensejahterakan masyarakat banyak,
memperbaiki kualitas pendidikan dan engatasi permasalahan sosial (Sulaeman, 2021).
Mata kuliah filantropi pendidikan melalui kegiatan mini research yang dilakukan oleh
mahasiswa kelas A, B dan C. Membentuk mahasiswa menjadi manusia yang lebih
bermanfaat dan berilmu dalam bidang sosial. Dalam hasil penelitian mahasiswa, salah
satunya Samsul Ma’arif mahasiswa prodi MPI kelas B mengatakan bahwa “kelompok
kami juga mengumpulkan donasi tetapi tidak dalam bentuk uang, akan tetapi kami
mengumpulkan barang-barang seperti sepatu dan baju. Kemudian kami menyalurkan ke
pihak Komunitas Sekolah Marjinal, akan tetapi karena pihak sekolah marjinal hanya
mengelola dalam bentuk uang, oleh karena itu bantuan dari kami di alihkan ke
Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah yang ada di lembaga tersebut”. Sudah sangat
jelas bahwa menumbuhkan keterlibatan sosial mahasiswa melalui mata kuliah filantropi
pendidikan sangat membantu untuk memperbaiki generasi dalam mengatasi
permasalahan sosial seperti kemiskinan, ekonomi dan lainnya.
Pembentukan karakter sosial melalui mata kuliah filantropi pendidikan yang ada
di UINSUKA Yogyakarta umumnya diberikan kepercayaan, pembinaan, pengarahan oleh
dosen pengampu mata kuliah filantropi Pendidikan. Beliau mengatakan bahwa hasil dari
penelitian mahasiswa mampu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat
khususnya dalam bidang pendidikan, karena mahasiswa merupakan generasi penerus
bangsa.
Berdasarkan kegiatan mini research yang telah dilaksanakan mahasiswa di
lembaga filantropi pendidikan dapat dipahami dalam Tabel 2. Beasiswa tahfidz
merupakan program pemberian beasiswa berupa uang yang diberikan kepada siswa SD
dan SMP khususnya dari lembaga pendidikan MA’arif NU karena memiliki hubungan
kerja sama dengan NU Care-LazisNU DIY. Adapun yang mendapatkan beasiswa
ditujukan untuk peserta didik yang mempunyai hafalan Al-Qur’an. Pihak NU Care Laziz-
NU DIY sendiri tidak memberikan batas minimal hafalan yang harus dimiliki karena bagi
NU Care- LazizNU DIY siswa yang mau menghafalkan Al-Qur’an saja sudah bagus namun
rata-rata siswa yang mendapatkan beasiswa ini memiliki hafalan 1 juz yaitu juz 30 dan
berpotensi untuk terus melanjutkan hafalannya. Santunan Biaya Pendidikan Mahasiswa
merupakan program yang pemberian biaya pendidikan untuk mahasiswa yang sudah
bekerja sama dengan lembaga NU Care-LazizNU DIY dan mahasiswa yang mengajukan
beasiswa. Untuk mahasiswa penerima bantuan ini akan diminta untuk mengabdi
dilembaga NU Care- LazizNU terdekat seperti mahasiswa STAINU Gunung Kidul.
Program santunan SPP dan biaya pendidikan Lainnya merupakan program pemberian
santunan biaya pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu yang memiliki
tunggakan pembayaran seperti di lembaga pendidikan tempat mereka belajar. Program
ini dilaksanakan berdasarkan adanya pengajuan dari masyarakat.

6 Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023


Tabel 2. Hasil Penelitian
No Prodi MPI B (Tema) Hasil Penelitian
1 Praktik Filantropi Pendidikan 1. Berupa praktik-praktik filantropi pendidikan di
NU Care-LazizNU NU Care-LazizNU seperti bantuan keuangan dan
bantuan berupa barang.
2. bantuan keuangan seperti beasiswa tahfidz
3. bantuan keuangan seperti beasiswa tahfidz
4. santunan SPP dan biaya pendidikan lainnya
2 Tahap pelaksanaan kegiatan 1. perencanaan yaitu dengan proses pemetaan dan
filantropi penjaringan para calon muzaki, munfik dan
donator
2. tahap fundraising yaitu upaya penghimpunan
zakat, infaq, sedekah dan wakaf dari para muzaki,
munfik, donatur dan sumber lainnya yang mana
mereka tidak harus orang NU, tetapi dalam
penyalurannya diutamakan orang NU, kecuali
dari pihak muzaki atau donatur tersebut sudah
menginginkan untuk disalurkan kepada orang
tertentu, misalnya si A yang Muhammadiyah
menginginkan untuk disalurkan untuk sebuah
lembaga
3. penyaluran, penyaluran dilakukan dengan
berorientasi pada dua hal yaitu penerima manfaat
yang sudah ditentukan oleh pihak NU Care-
LazisNu DIY atau pengajuan dari masyarakat yang
mana keduanya telah melalui proses seleksi yang
prosedurnya telah ditentukan oleh pihak NU
Care- LazisNU DIY
4. tahap pelaporan, tahap pelaporannya
disampaikan kepada para muzaki, munfik serta
kepada NU Care-LazisNU ditingkat atasanya
untuk dicatat dan pertinggalan arsip. Laporan ini
disampaikan ketika rapat evaluasi tahunan yang
kemudian disusun dalam sebuah paper dan
laporan real time yang selalu update di aplikasi
KitaBisa.

Beasiswa tahfidz merupakan program pemberian beasiswa berupa uang yang


diberikan kepada siswa SD dan SMP khususnya dari lembaga pendidikan MA’arif NU
karena memiliki hubungan kerja sama dengan NU Care-LazisNU DIY. Adapun yang
mendapatkan beasiswa ditujukan untuk peserta didik yang mempunyai hafalan Al-
Qur’an. Pihak NU Care Laziz-NU DIY sendiri tidak memberikan batas minimal hafalan
yang harus dimiliki karena bagi NU Care-LazizNU DIY siswa yang mau menghafalkan Al-
Qur’an saja sudah bagus namun rata-rata siswa yang mendapatkan beasiswa ini
memiliki hafalan 1 juz yaitu juz 30 dan berpotensi untuk terus melanjutkan hafalannya.
Santunan Biaya Pendidikan Mahasiswa merupakan program yang pemberian biaya
pendidikan untuk mahasiswa yang sudah bekerja sama dengan lembaga NU Care-
LazizNU DIY dan mahasiswa yang mengajukan beasiswa. Untuk mahasiswa penerima
bantuan ini akan diminta untuk mengabdi dilembaga NU Care-LazizNU terdekat seperti
mahasiswa STAINU Gunung Kidul. Program santunan SPP dan biaya pendidikan Lainnya
merupakan program pemberian santunan biaya pendidikan bagi masyarakat yang
kurang mampu yang memiliki tunggakan pembayaran seperti di lembaga pendidikan
tempat mereka belajar. Program ini dilaksanakan berdasarkan adanya pengajuan dari
masyarakat.
Madrasah diniyyah difabel merupakan program pemberian bantuan dana kepada
Yayasan atau Lembaga Pendidikan Islam seperti TPQ di mana para peserta didiknya
Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023 7
berasal dari kalangan anak-anak difabel atau berkebutuhan khusus. Peogram ini telah
dilaksanakan di Taman Pendidikan Al-Qur’an Luar Biasa (TPQLB) Yayasan Spirit
Dakwah Indonesia yang memang pada awal berdirinya sudah bersinergi dengan NU
Care-LAZISNU DI Yogyakarta dan GP Ansor Gamping. Program bagimu guru honorer
merupakan program pemberian insentif kepada guru honorer di Lembaga pendidikan
khususnya LP Ma’arif. Biasanya NU Care-LazisNU DIY akan meminta orang-orang yang
memiliki kredibilitas mengajar seperti kyai kampung kemudian NU Care-LazisNU DIY
membantu memberikan insentif atau bisyarah kepada mereka.
Tidak hanya bantuan berupa uang, NU Care LazizNU DIY juga mempunyai
program bantuan berupa barang. Bantuan barang seperti halnya material renovasi
bangunan dan bantuan perlengkapan belajar. Program material renovasi gedung ini
merupakan program pemberian bantuan berupa material bangunan untuk renovasi
gedung madrasah, pesantren, sekolah dan masjid yang sudah tidak layak pakai sehingga
membutuhkan renovasi. Program bantuan perlengkapan belajar ini berupa pemberian
perlengkapan belajar seperti alat tulis untuk para peserta didik, mushaf Al-Qur’an untuk
pesantren, dan lain sebagainya.
NU Care-LazizNU DIY merupakan lembaga amil zakat, infak, sedekah di bawah
naungan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY sebagai perwakilan wilayah
dari Pengurus Pusat NU Care-LazizNU yang bergerak dalam bidang perencanaan,
pelaksanaan, dan pengkoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL)
(Latief, 2016). Program-program yang dijalankan oleh NU Care- LazizNU DIY mencakup
ranah pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan kemanusiaan. Dengan adanya NU Care
LazizNU ini sangat membantu peserta didik untuk bisa melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi dan juga dapat meningkatkan semangat peserta didik untuk terus belajar.
Agar pembelajaran berjalan dengan baik dan berjalan dengan efektif dan efisien,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu sistem pembelajaran dan lingkungan
belajar. Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran supaya berjalan dengan baik maka
harus mengetahui tujuan dari pembelajaran tersebut. Sehingga dalam pengerjaan tugas
bisa diselesaikan dengan matang. Untuk menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu
mengetahui atau mengidentifikasi permasalahan yang ada, mengidentifikasi kebutuhan
serta mengetahui strategi-strategi yang akan dilakukan dalam memecahkan masalah
(Tanuwijaya & Tambunan, 2021).
Mata Kuliah filantropi pendidikan yang ada di prodi MPI kelas A, B dan C sudah
menerapkan sistem pembelajaran dengan baik. Dibuktikan dengan mahasiswa
diarahkan untuk melakukan mini research dilembaga filantropi pendidikan yang ada di
sekitarnya, mereka dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan
oleh dosen pengampu mata kuliah filantropi pendidikan. Setelah penelitian dilakukan
dan membuat laporan, mahasiswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan hasil dari
penelitian mereka tentang lembaga filantropi pendidikan yang mereka teliti (Tohari &
Machali, 2022). Setelah melakukan presentasi didepan teman-teman kelas, mahasiswa
serta dosen memberikan kritik dan masukan untuk pemateri dan melakukan revisi atau
perbaikan terhadap laporan yang telah ditulis.
Proses pembelajaran juga harus memperhatikan lingkungan belajar. Salah satu
faktor pendukung dalam kegiatan pembelajaran yaitu lingkungan belajar (Damanik,
2019). Lingkungan belajar yang baik juga akan berdampak baik pada mahasiswa.
Lingkungan belajar merupakan tempat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran (Noviati et al., 2019). Lingkungan belajar yang ada
di kelas A, B dan C prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) sudah sangat kondusif dan
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Lingkungan belajar yang baik akan
menciptakan suasana kelas yang kondusif. Strategi pembelajaran didefinisikan sebagai
metode yang digunakan dalam kegiatan mengajar. Naufal Ahmad mengatakan bahwa

8 Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023


strategi pembelajaran adalah kegiatan perencanaan yang disusun oleh guru untuk
mengefektifkan dan mengoptimalkan diskusi antara guru dan peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar. Adapun rencana pembelajaran dalam mata kuliah filantropi
pendidikan kelas A, B dan C prodi manajemen pendidikan islam mengacu pada RPS yang
telah dibuat oleh dosen pengampu.
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai langkah dalam kegiatan
pembelajaran. Metode pembelajaran ini dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan. Metode pembelajaran yang
dilakukan di kelas A, B dan C prodi manajemen pendidikan islam yaitu dengan diskusi,
menggunakan media pembelajaran seperti laptop, proyektor dan lainnya. Media
tersebut digunakan mahasiswa untuk presentasi dan penambahan materi dari dosen
pengampu.
Dalam kegiatan pembelajaran tidak semua berjalan dengan lancar, dalam kelas
mata kuliah filantropi pendidikan ada beberapa hal yang menjadi penghambat dalam
pelaksanaan pembelajaran yaitu kesiapan mahasiswa yang masih belum terkondisikan
karena hasil laporan tidak dikumpulkan tepat waktu hal tersebut disampaikan oleh
dosen pengampu mata kuliah filantropi pendidikan.

KESIMPULAN

Dapat ditarik kesimpulan bahwa menumbuhkan keterlibatan sosial mahasiswa


melalui model pembelajaran filantropi pendidikan sangat berpengaruh terhadap
perilaku sosial mahasiswa. Hal ini dikarenakan dengan adanya mata kuliah filantropi
pendidikan dengan metode mini research mahasiswa lebih mengetahui tentang keadaan
sosial masyarakat. Dibuktikan dengan hasil penelitian mahasiswa di NU Care-LazisNU
DIY bahwa masyarakat masih membutuhkan bantuan dana. Selain itu mahasiswa prodi
MPI juga ikut andil dalam menyalurkan bantuan dana baik berupa uang, pakaian dan
lain-lain. Akan tetapi dalam pengumpulan hasil laporan mini research masih belum tepat
waktu.

REFERENSI

Alam, N. A. R. (2019). Model Pembelajaran PAI di Lembaga Filantropi Pendidikan: Studi


di Panti Asuhan Putra Al-Islam Yogyakarta. JSSH (Jurnal Sains Sosial Dan
Humaniora), 3(1), 45. https://doi.org/10.30595/jssh.v3i1.2195
Al-Mubarok, F., & Muslim, A. B. M. B. (2020). Kesalehan Sosial Melalui Pendidikan
Filantropi Islam. JIEBAR: Journal of Islamic Education: Basic and Applied
Research, 1(1), 1-15. https://doi.org/10.33853/jiebar.v1i1.57.g49
Adnyana, K. S. (2020). Peran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Pembentukan
Karakter. Edukasi: Jurnal Pendidikan Dasar, 1(1), 11-
20.
https://doi.org/10.55115/edukasi.v1i1.523
Ardiansyah, F., Agustin, F., Muhtadi, R., Timur, J., & Timur, J. (2021). Digitalisasi
Filantropi Islam Pada Pesantren Di Pulau Madura Digitalization of Islamic
Pillantrophy in Islamic Boarding Schools on the Island of. Journal Of Islamic
Banking And Shariah Economy, 1(2), 225–255.
https://doi.org/10.36781/iqtisadie.v1i2.172
Bustomi, M. J. (2012). Ketimpangan Pendidikan Antar Kabupaten/Kota dan Implikasinya
di Provinsi Jawa Tengah. Economics Development Analysis Journal, 1(2), 1–10.
https://doi.org/10.15294/edaj.v1i2.477
Damanik, B. E. (2019). Pengaruh Fasilitas Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi

Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023 9


Belajar. Publikasi Pendidikan, 9(1), 46.
https://doi.org/10.26858/publikan.v9i1.7739
Diasti, K. (2021). Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat Belajar Dalam Jaringan

10 Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023


(DARING). Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan, 1(2 march), 151–162.
http://ejournal.stit-alquraniyah.ac.id/index.php/jpia
Eli, Z. S. (2021). Metode Penelitian di Dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan. Jurnal
Teologi Berita Hidup, 3(2), 249–266. https://doi.org/10.38189/jtbh.v3i2.93
Herlina, S. (2020). Aplikasi Filantropi Dalam Ekonomi Islam. TIN : Terapan Informatika
Nusantara, 1(4), 186–195.
Latief, H. (2016). Filantropi Dan Pendidikan Islam Di Indonesia. Jurnal Pendidikan Islam,
28(1), 123. https://doi.org/10.15575/jpi.v28i1.540
Mohiddin, M. N. (2021). Philanthropy Culture & Waqf Contribution For Islamic
Education In Brunei Darussalam: Budaya Filantropi & Sumbangan Wakaf Untuk
Pendidikan Islam Di Negara Brunei Darussalam. al-Qanatir: International Journal
of Islamic Studies, 23(2), 1-19. Retrieved from
http://www.al- qanatir.com/aq/article/view/353
Nahdiyah, A. C. F. (2023). Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Dalam
Pandangan Filsafat Pendidikan Humanisme. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(2).
Novi, N. A., & Subiyantoro. (2022). Implementasi Nilai-Nilai Ketuhanan Dalam Upaya
Meningkatkan Karakter Toleransi Peserta Didik Di Sekolah Dasar Negeri 1 Rimo.
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Al-Idarah, 7(02), 27–33.
https://doi.org/10.54892/jmpialidarah.v7i02.213
Noviati, R., Misdar, M., & Adib, H. S. (2019). Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap
Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Man 2
Palembang. Jurnal PAI Raden Fatah, 1(1), 1–
20. https://doi.org/10.19109/pairf.v1i1.3010
Rizal, F., & Mukaromah, H. (2020). Filantropi Islam Solusi Atas Masalah Kemiskinan
Akibat Pandemi Covid-19. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam,
3(1), 35–66. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v3i1.631
Pitoewas, B. (2018). Pengaruh Lingkungan Sosial dan Sikap Remaja terhadap Perubahan
Tata Nilai. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah
Ponorogo, 3(1), 8 -18. 10.24269/jpk.v3.n1.2018.pp8-18
Sapara, M. M., Lumintang, J., & Paat, C. J. (2020). Dampak lingkungan sosial terhadap
perubahan perilaku remaja perempuan di desa ammat kecamatan tampan’amma
kabupaten kepulauan talaud. Jurnal Holistik, 13(3), 1–16. Retrieved from
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/holistik/article/view/29607
Sari, M. (2023). Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam dalam Pembentukan Karakter dan
Etika Siswa di Tingkat Sekolah Dasar. Al-Mujahadah: Islamic Education
Journal, 1(1), 54-71. Retrieved from
https://ejournal.stai-
alkifayahriau.ac.id/index.php/almujahadah/article/view/230
Siddik, I. R. (2019). Aktivitas Filantropi Islam Di Kalangan Jama’Ah Tabligh Halqah
Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara. TAQNIN: Jurnal Syariah Dan
Hukum, 1(1), 109–133. https://doi.org/10.30821/taqnin.v1i1.4885
Sulaeman, A. (2021). Filantropi Islam dalam Upaya Pembentukan Karakter dengan
Sistem Pendidikan Terpadu Islamic Philanthropy and Its Efforts to Build
Character with an Integrated Education System. Alhamra: Jurnal Studi Islam, 2(2),
123–133. 10.30595/ajsi.v2i2.11701
Surya, G. G. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bimbingan dan Konseling.
Jurnal Fokus Konseling, 2(2), 144–159.
http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus/a
Tanuwijaya, N. S., & Tambunan, W. (2021). Alternatif Solusi Model Pembelajaran Untuk
Mengatasi Resiko Penurunan Capaian Belajar Dalam Pembelajaran Tatap Muka
Terbatas Di Masa Pandemic Covid 19. Jurnal Manajemen Pendidikan, 10(2), 80–
90. https://doi.org/10.33541/jmp.v10i2.3272
Tohari, K., & Machali, I. (2022). Manajemen Filantropi Islam untuk Pendidikan Studi

Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023 11


Program Jogja Cerdas Baznas Kota Yogyakarta. AN NUR: Jurnal Studi Islam, 14(1),
1–24. https://doi.org/10.37252/annur.v14i1.197
Widiyarto, S., Sartono, L. N., & Mubasyira, M. (2020). Analisis Nilai Pendidikan Karakter
Dan Moral Film Koala Kumal. Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan, 9(2), 50.
https://doi.org/10.29406/jpk.v9i2.2328
Zulfarno, Mursal, R. S. (2019). Aktualisasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Al-
Islam Dan Kemuhammadiyahan Di Sma Muhammadiyah Kota Padang. Islamic
Education Journal, 1(2), 117–131. https://doi.org/10.31869/ruhama.v2i2.1698

12 Jurnal Pendidikan, Vol. 24, No. 2, 2023

You might also like