You are on page 1of 86

Materi Certificate In Teaching Auditing

Hari ke-2 (Rabu, 27 Maret 2024)

Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan
Oleh
Dr. Ahalik, Ak, CPA, CPSAK, CPMA, CA
DISCLAIMER

Apabila tidak tertera secara eksplisit dalam SPAP, SAK, IFRS, ISA,
IFAC, Undang-Undang dan Peraturan terkait, maka materi ini dan apa
yang dikemukakan oleh Narasumber (Dr. Ahalik, Ak, CPA, CPSAK,
CPMA, CA) dalam acara PPL ini hanyalah pengalaman pribadi atau
professional judgement sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak
merepresentasikan posisi Ketua IAPI/dewan/komite lainnya di IAPI atas
isu tersebut. Posisi di IAPI hanya ditentukan setelah melalui due process
sebagaimana dipersyaratkan oleh IAPI.
KERANGKA KONSEPTUAL

Conceptual Framework establishes the concepts that


underlie financial reporting.

Need for a Conceptual Framework


► Rule-making should build on and relate to an established
body of concepts.

► Enables DSAK to issue more useful and consistent


pronouncements over time.
KERANGKA KONSEPTUAL

Overview of the Conceptual Framework


Three levels:
◆ First Level = Objectives of Financial Reporting

◆ Second Level = Qualitative Characteristics and


Elements of Financial Statements

◆ Third Level = Recognition, Measurement, and


Disclosure Concepts.
FIRST LEVEL: BASIC OBJECTIVE

OBJECTIVE
“To provide financial information about the reporting entity
that is useful to present and potential equity investors,
lenders, and other creditors in making decisions about
providing resources to the entity.

➢ Provided by issuing general-purpose financial statements.


➢ Assumption is that users need reasonable knowledge of business
and financial accounting matters to understand the information.
SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS

Qualitative Characteristics of Accounting


Information
IASB identified the Qualitative Characteristics of
accounting information that distinguish better (more useful)
information from inferior (less useful) information for
decision-making purposes.
SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS
THIRD LEVEL: RECOGNITION, MEASUREMENT,
AND DISCLOSURE CONCEPTS

These concepts explain how companies should recognize,


measure, and report financial elements and events.

Recognition, Measurement, and Disclosure Concepts


ASSUMPTIONS PRINCIPLES CONSTRAINTS
1. Economic entity 1. Measurement 1. Cost
2. Going concern 2. Revenue recognition
3. Monetary unit 3. Expense recognition
4. Periodicity 4. Full disclosure
5. Accrual
THIRD LEVEL: ASSUMPTIONS

Basic Assumptions
Economic Entity – company keeps its activity separate from its
owners and other business unit.

Going Concern - company to last long enough to fulfill


objectives and commitments.

Monetary Unit - money is the common denominator.

Periodicity - company can divide its economic activities into


time periods.

Accrual Basis of Accounting – transactions are recorded in the


periods in which the events occur.
THIRD LEVEL: COST CONSTRAINT

Cost Constraint
Companies must weigh the costs of providing the information
against the benefits that can be derived from using it.

◆ Rule-making bodies and governmental agencies use cost-


benefit analysis before making final their informational
requirements.

◆ In order to justify requiring a particular measurement or


disclosure, the benefits perceived to be derived from it
must exceed the costs perceived to be associated with it.
Pengantar SAK Entitas Privat (EP)

Ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik dan
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statements) bagi pengguna eksternal.
Terdiri dari 35 bab
Merupakan adopsi dari IFRS for SMEs (IFRS for SMEs versi 2015 yang berlaku efektif
1 Januari 2017).
Berlaku efektif tanggal 1 Januari 2025, penerapan dini diperkenankan.
SAK EP Disahkan pada 30 Juni 2021.
Perbedaan SAK Entitas Privat dan SAK ETAP

SAK Entitas Privat SAK ETAP


1. Memperkenalkan dan menjelaskan secara 1. Hanya menjelaskan secara ringkas tentang
detail konsep biaya atau usaha yang keseimbangan antara biaya dan manfaat;
berlebihan (undue cost or effort)
2. Aset kontinjensi dan liabilitas kontinjensi 2. Kewajiban diestimasi dan Kontinjensi
3. Total penghasilan komprehensif 3. Tidak ada
Undue cost or effort

2.14B. Pertimbangan apakah perolehan atau penentuan informasi penting untuk mematuhi suatu persyaratan
akan melibatkan biaya atau usaha yang berlebihan, bergantung pada kondisi spesifik entitas dan pertimbangan
manajemen mengenai biaya dan manfaat dari penerapan persyaratan tersebut.
Pertimbangan ini mensyaratkan konsiderasi tentang bagaimana keputusan ekonomik pihak yang diperkirakan
menggunakan laporan keuangan tersebut terpengaruh karena tidak memiliki informasi tersebut.
Penerapan suatu persyaratan melibatkan biaya atau usaha yang berlebihan bagi entitas privat jika biaya
inkremental (sebagai contoh, fee jasa penilai) atau usaha tambahan (sebagai contoh, usaha keras pegawai)
secara substansial melebihi manfaat yang akan diterima oleh pihak yang diperkirakan menggunakan laporan
keuangan entitas privat dari perolehan informasi tersebut.
Penilaian oleh entitas privat atas biaya atau usaha yang berlebihan sesuai dengan Standar ini biasanya
merupakan hambatan yang lebih rendah daripada suatu penilaian biaya atau usaha yang berlebihan oleh
entitas dengan akuntabilitas publik karena entitas privat tidak memiliki akuntabilitas kepada pemangku
kepentingan publik.
Perbedaan SAK Entitas Privat dan SAK ETAP

SAK Entitas Privat SAK ETAP


4. Terdapat aset atau liabilitas pajak tangguhan 4. Tidak ada
serta kepentingan non pengendali
5. Opsi saham 5. Tidak ada
6. Rencana pelepasan kelompok aset dan liabilitas 6. Tidak ada
Perbedaan SAK Entitas Privat dan SAK ETAP

SAK Entitas Privat SAK ETAP


7. Terdapat contoh arus kas dari aktivitas investasi 7. Tidak ada
dengan penerimaan (pengeluaran) kas dari
futures contract, forward contract, option
contract, dan swap.
8. Jika entitas sulit untuk membedakan apakah 8. Memperkenankan manajemen untuk
perubahan tersebut merupakan perubahan mempertimbangkan persyaratan dan panduan
dalam kebijakan akuntansi atau perubahan dalam PSAK non ETAP serta pengaturan terkini
dalam estimasi akuntansi, maka perubahan dari badan penyusun standar lain yang
tersebut diperlakukan sebagai perubahan dalam menggunakan kerangka serupa untuk
estimasi akuntansi. Memperkenankan entitas mengembangkan standar akuntansi, literatur
untuk mempertimbangkan persyaratan dan akuntansi lain dan praktik industri yang diterima
panduan dalam SAK. umum sepanjang tidak bertentangan dengan
persyaratan maupun dalam konsep dan prinsip
pervasif dalam SAK ETAP.
Perbedaan SAK Entitas Privat dan SAK ETAP
SAK Entitas Privat SAK ETAP
9. Bab 13 persediaan secara tegas mengecualikan aset 9. Tidak ada
biologis dan persediaan yang diukur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual melalui laba rugi yang
dimiliki oleh (a) produsen produk agrikultur dan
kehutanan dan mineral, dan (b) pialang dan pedagang
komoditas, untuk menerapkan Bab 13 ini.
10.Entitas induk mengonsolidasikan entitas anak yang 10. Mengatur pengukuran investasi pada entitas anak
dikendalikannya dengan menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan metode ekuitas, dan investasi
konsolidasian, sedangkan investasi pada entitas pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama
asosiasi atau pengendalian bersama entitas dicatat entitas menggunakan metode biaya (biaya perolehan
dengan menggunakan salah satu metode berikut: (a) dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai
model biaya, (b) metode ekuitas, atau (c) model nilai
wajar, dan mengatur perlakuan akuntansi untuk
entitas yang tidak memiliki pengendalian bersama,
atau jika memiliki pengaruh signifikan, dalam ventura
bersama
Perbedaan SAK Entitas Privat dan SAK ETAP

SAK Entitas Privat SAK ETAP


11.Terdapat laporan keuangan tersendiri 11. Tidak ada
12.Properti investasi menggunakan model biaya atau nilai 12. Pengukuran properti investasi hanya menggunakan
wajar model biaya
13.Entitas dapat memilih model biaya atau model 13. Menggunakan model biaya untuk aset tetap dan
revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk kelas aset penyimpangan dari model ini (revaluasi) hanya
tetapnya. diizinkan berdasarkan ketentuan pemerintah.
14.Aset takberwujud hanya dapat diakui jika aset tidak 14. Tidak ada
dihasilkan dari pengeluaran yang timbul secara
internal untuk item takberwujud, serta mengatur
perlakuan akuntansi untuk aset takberwujud yang
diperoleh dari suatu kombinasi bisnis dan dari hibah
pemerintah.
Perbedaan SAK Entitas Privat dan SAK ETAP

SAK Entitas Privat SAK ETAP


15.Kriteria sewa pembiayaan dimana salah satu 15. Kriteria sewa pembiayaan yang salah satunya masa
kriterianya adalah major part dan substantially all. sewa >=75% dari masa manfaat aset dan MLP >=90%
dari nilai wajar aset
16.Pengaturan provisi dan kontinjensi 16. Sama
17.Dalam hal penurunan nilai aset, menambahkan 17. Tidak ada
pengaturan penurunan nilai Goodwill
18.Mengatur tentang imbalan yang vesting dan belum 18. Tidak ada
vesting dalam pengukuran kewajiban imbalan pasti
dan (b) pengakuan dan pengukuran beban imbalan
kerja untuk entitas anak, dalam hal entitas induk
memberikan imbalan kerja kepada pekerja dari satu
atau lebih entitas anak, serta pengungkapannya.
Perbedaan SAK Entitas Privat dan SAK ETAP

SAK Entitas Privat SAK ETAP


19.Mengatur mengenai pajak tangguhan dan hal terkait 19. Tidak ada
seperti prinsip pengakuan pajak tangguhan, dasar
pengenaan pajak atas aset dan liabilitas, perbedaan
temporer, pengukuran pajak tangguhan, serta saling
hapus pajak kini dan
20.Mengatur investasi neto dalam kegiatan usaha luar 20. Tidak ada
negeri dan penjabaran kegiatan usaha luar negeri ke
dalam mata uang penyajian entitas (investor).
21.Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan, 21. Secara garis besar sama
menambahkan contoh peristiwa nonpenyesuai yang
dibuat pengungkapannya antara lain tentang
kombinasi bisnis signifikan, penerbitan atau pembelian
kembali utang atau instrumen ekuitas entitas, dan
perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang
berpengaruh signifikan pada aset dan liabilitas pajak
kini dan tangguhan.
Perbedaan SAK Entitas Privat dan SAK ETAP

SAK Entitas Privat SAK ETAP


22.Pengungkapan pihak berelasi menambahkan 22. Secara garis besar sama
pengecualian persyaratan pengungkapan tertentu
sehubungan dengan (a) kekuasaan pemerintah yang
mempunyai pengendalian, pengendalian bersama,
atau pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor dan
(b) entitas lain yang merupakan pihak berelasi karena
pemerintah yang sama mempunyai pengendalian,
pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan
terhadap entitas pelapor dan entitas lain tersebut
Perbedaan SAK Entitas Privat dan SAK ETAP

SAK Entitas Privat SAK ETAP


23.Mengatur : 23. Tidak ada
a) Laporan keuangan konsolidasian dan laporan
keuangan tersendiri
b) Instrumen keuangan tentang lindung nilai
c) Kombinasi bisnis dan goodwill
d) Hibah pemerintah
e) Pembayaran berbasis saham
f) Hiperinflasi
g) Aktivitas khusus yang mencakup agrikultur,
eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral, dan
perjanjian konsesi jasa.
h) Lampiran laporan keuangan ilustratif dan tabel
persyaratan penyajian dan pengungkapan
BAB I – ENTITAS PRIVAT

1.2. Entitas privat adalah entitas yang: (SAMA DENGAN DEFINISI ETAP Bab 1 : Ruang Lingkup)
a) tidak memiliki akuntabilitas publik; dan
b) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna
eksternal.
Contoh pengguna eksternal termasuk pemilik yang tidak terlibat dalam pengelolaan bisnis, kreditor saat ini dan
potensial, serta badan pemeringkat kredit.
1.3. Entitas memiliki akuntabilitas publik jika: (ESENSI SAMA DENGAN DEFINISI SAK ETAP Bab 1 : Ruang Lingkup)
a) instrumen utang atau ekuitasnya diperdagangkan di pasar publik atau entitas sedang dalam proses menerbitkan
instrumen tersebut untuk diperdagangkan dalam pasar publik (bursa efek domestik atau bursa efek asing atau
pasar over-the-counter, termasuk pasar lokal dan regional); atau
b) entitas menguasai aset dalam kapasitas fidusia bagi suatu kelompok pihak luar yang beragam sebagai usaha
utamanya (sebagian besar bank, union kredit (koperasi simpan pinjam), perusahaan asuransi, broker/diler
sekuritas, reksa dana dan bank investasi memenuhi kriteria kedua
BAB I – ENTITAS PRIVAT
1.5a. Entitas yang memiliki akuntanbilitas publik dapat menggunakan SAK Entitas
Privat jika otoritas berwenang membuat regulasi yang mengizinkan penggunaan SAK
Entitas Privat

1.6. Entitas anak yang entitas induknya menggunakan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), atau merupakan bagian dari kelompok konsolidasian yang menggunakan SAK
tidak dilarang menggunakan Standar ini untuk laporan keuangannya sendiri jika entitas
anak tersebut memenuhi persyaratan dalam paragraf 1.2 dan 1.5a. (Hal ini tidak
tercantum dalam SAK ETAP).
Income Statement & OCI
Statement of Financial Position (SAK EP)
Statement of Financial Position (SAK EP)
SAK Entitas Privat
Bab 11 : Instrumen Keuangan Dasar

Jika entitas hanya mengadakan transaksi instrumen keuangan dasar, maka Bab 12 tidak diterapkan.
PILIHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
11.2. Entitas memilih untuk menerapkan salah satu dari:
a) persyaratan untuk kedua Bab 11 dan 12 secara penuh; atau
b) persyaratan pengakuan dan pengukuran dalam PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran, dan persyaratan pengungkapan dalam Bab 11 dan 12
11.3. Instrumen keuangan adalah kontrak yang menimbulkan aset keuangan pada satu entitas dan
liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas pada entitas lainnya.
Bab 11 mensyaratkan model biaya perolehan diamortisasi untuk seluruh instrumen keuangan dasar
kecuali untuk investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham biasa tanpa opsi jual
atau saham preferen tanpa opsi jual yang diperdagangkan secara publik atau jika tidak, yang nilai
wajarnya dapat diukur secara andal tanpa biaya atau usaha yang berlebihan.
IFRS 9 – Financial Instrument

What is Financial
Instruments?

A financial instrument is any contract that gives rise


to…………………

Financial
Liability
Financi OR
al
Asset Equity
of one Instrument of
entity another entity
IFRS 9 – Financial Instrument

Category of Financial
Instrument

Primary
Cash on Bank Instruments
Payable to bank customer
Receivables Payable
Investment in Bonds Bonds
Payable
Investment in Stock Capital Stock
Instrumen Keuangan Dasar
(SAK-EP)
11.5. Instrumen Keuangan Dasar dalam ruang lingkup Bab 11 adalah instrumen yang
memenuhi ketentuan dalam paragraf 11.8. Contoh instrumen keuangan yang umumnya
memenuhi ketentuan tersebut mencakup:
a) kas;
b) giro dan deposito berjangka waktu tertentu (fixed-term deposits) ketika entitas merupakan
deposan, sebagai contoh rekening bank;
c) surat berharga komersial (commercial paper) dan surat utang komersial (commercial bills)
yang dimiliki;
d) piutang dan utang, wesel tagih dan wesel bayar serta pinjaman diberikan dan pinjaman
diterima;
e) obligasi dan instrumen utang serupa;
f) investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham biasa tanpa opsi
jual serta saham preferen tanpa opsi jual; dan
g) komitmen untuk menerima pinjaman jika komitmen tidak dapat dilunasi dengan kas.
Instrumen Keuangan Ruang Lingkup
Bab 12
11.6. Contoh instrumen keuangan yang umumnya tidak memenuhi ketentuan dalam paragraf 11.8,
dan oleh karena itu berada dalam ruang lingkup Bab 12, mencakup:
a) efek beragun aset, seperti obligasi hipotek yang diagunkan, perjanjian pembelian kembali dan
paket piutang sekuritisasian;
b) opsi, hak, waran, kontrak future, kontrak forward dan swap suku bunga (interest rate swap)
yang dapat diselesaikan dengan kas atau dengan pertukaran instrumen keuangan lainnya;
c) instrumen keuangan yang memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
(hedging instruments) sesuai dengan persyaratan dalam Bab 12;
d) komitmen untuk memberikan pinjaman kepada entitas lain; dan
e) komitmen untuk menerima pinjaman jika komitmen dapat dilunasi dengan kas.
Termasuk dalam ruang lingkup Bab 12 adalah investasi dalam utang yang dapat dikonversi, karena
imbal hasil ke pemegang instrumen dapat bervariasi dengan harga saham ekuitas penerbit, bukan
hanya dengan suku bunga pasar.
Instrumen keuangan yang memenuhi definisi ekuitas milik entitas sendiri, termasuk komponen
ekuitas instrumen keuangan majemuk (compound financial instruments) yang diterbitkan oleh
entitas (lihat Bab 22 Liabilitas dan Ekuitas) BUKAN MERUPAKAN RUANG LINGKUP BAB 11
PENGAKUAN AWAL ASET DAN LIABILITAS
KEUANGAN

1) Untuk pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada entitas lain, piutang diakui pada
nilai kini kas yang dapat diterima (termasuk pembayaran bunga dan pelunasan pokok) dari
entitas tersebut.
2) Untuk barang yang dijual kepada pelanggan dengan kredit jangka pendek, piutang diakui
pada jumlah yang tidak didiskonto atas kas yang dapat diterima dari entitas tersebut, yang
pada umumnya merupakan harga penagihan (invoice price).
3) Untuk item yang dijual kepada pelanggan untuk kredit bebas bunga dua tahun, piutang
diakui pada harga jual kas kini untuk item tersebut. Jika harga jual kas kini tidak diketahui,
dapat diestimasi sebagai nilai kini kas yang dapat diterima yang didiskontokan
menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk piutang serupa.
4) Untuk pembelian secara kas atas saham biasa entitas lain, investasi diakui pada jumlah kas
dibayar untuk memperoleh saham.
PENGAKUAN AWAL ASET DAN LIABILITAS
KEUANGAN

Contoh – liabilitas keuangan


1)Untuk pinjaman yang diterima dari bank, pada pengakuan awal utang diakui
sebesar nilai kini kas terutang ke bank (sebagai contoh, termasuk pembayaran
bunga dan pelunasan pokok).
2)Untuk barang yang dibeli dari pemasok dengan kredit jangka pendek, utang
diakui sebesar jumlah utang ke pemasok yang tidak didiskontokan, yang pada
umumnya merupakan harga penagihan.
11.13. Pada pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas
mengukurnya pada harga transaksi (termasuk biaya transaksi kecuali dalam
pengukuran awal aset keuangan dan liabilitas keuangan yang setelah pengakuan
awal diukur pada nilai wajar melalui laba rugi)
PENGUKURAN SELANJUTNYA
11.14. Pada akhir setiap periode pelaporan, entitas mengukur
instrumen keuangan sebagai berikut, tanpa pengurangan biaya
transaksi yang mungkin terjadi pada penjualan atau pelepasan
lainnya:
(a)instrumen utang yang memenuhi ketentuan dalam paragraf
11.8(b) diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif. Instrumen utang yang diklasifikasikan
sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek diukur pada
jumlah kas yang tidak didiskontokan
(b)komitmen untuk menerima pinjaman yang memenuhi ketentuan
dalam paragraf 11.8(c) diukur pada biaya perolehan (yang
terkadang nihil) dikurangi penurunan nilai.
PENGUKURAN SELANJUTNYA

(c) investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham biasa
tanpa opsi jual atau saham preferen tanpa opsi jual diukur sebagai berikut
(paragraf 11.27 – 11.32 menyediakan pedoman pada nilai wajar):
(i) jika saham diperdagangkan secara publik atau nilai wajar saham tersebut dapat
diukur secara andal tanpa biaya atau usaha yang berlebihan, investasi diukur pada
nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi; dan
(ii) seluruh bentuk investasi lainnya diukur pada biaya perolehan dikurangi
penurunan nilai.
Pengukuran Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan atau Biaya
Perolehan Diamortisasi

11.21. Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang
diukur pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai, entitas langsung
mengakui kerugian penurunan nilai dalam laba rugi.

11.22. Bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset mengalami penurunan nilai mencakup data observasian, yang
menjadi perhatian pemegang aset, mengenai peristiwa kerugian berikut:
a) kesulitan keuangan signifikan dari penerbit atau obligor;
b) pelanggaran kontrak, seperti gagal bayar atau keterlambatan dalam pembayaran bunga atau pokok;
c) kreditor memberikan konsesi kepada debitur, yang tidak akan dipertimbangkan oleh kreditur jika bukan, karena alasan
ekonomik atau legal yang terkait dengan kesulitan keuangan debitur;
d) terdapat kemungkinan besar debitur akan mengalami kebangkrutan atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; atau
e) data observasian mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur dalam estimasi arus kas masa depan dari
kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset tersebut, walaupun penurunan belum dapat diidentifikasikan dengan
aset keuangan individual dalam kelompok, seperti kondisi ekonomik nasional atau lokal yang memburuk atau perubahan
yang memburuk dalam kondisi industri.
Pengungkapan Kebijakan Akuntansi Untuk Instrumen
Keuangan

11.41. Entitas mengungkapkan jumlah tercatat setiap kategori aset keuangan dan liabilitas
keuangan berikut pada tanggal pelaporan, dalam total jumlah, baik dalam laporan posisi
keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan:
a) aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (paragraf 11.14(c)(i) dan
paragraph 12.8 dan 12.9);
b) aset keuangan yang merupakan instrumen utang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi (paragraf 11.14(a));
c) aset keuangan yang merupakan instrumen ekuitas diukur pada biaya perolehan dikurangi
penurunan nilai (paragraf 11.14(c)(ii) dan paragraf 12.8 dan 12.9);
d) liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (paragraf 12.8 dan 12.9);
e) liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi (paragraf 11.14(a)); dan
f) komitmen pinjaman diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai (paragraph
11.14(b)).
BAB 12
ISU TERKAIT INSTRUMEN KEUANGAN LAIN

12.7. Pada pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukurnya
pada nilai wajar, yang umumnya merupakan harga transaksi.

12.8. Pada akhir setiap periode pelaporan, entitas mengukur seluruh instrumen keuangan
dalam ruang lingkup Bab 12 berdasarkan nilai wajar dan mengakui perubahan nilai wajar
dalam laba rugi, kecuali sebagai berikut:
a) beberapa perubahan dalam nilai wajar atas instrumen lindung nilai dalam hubungan
lindung nilai yang telah ditetapkan disyaratkan untuk diakui dalam penghasilan
komprehensif lain dalam paragraf 12.23; dan
b) instrumen ekuitas yang tidak diperdagangkan secara publik dan yang nilai wajarnya tidak
dapat diukur secara andal tanpa biaya atau usaha yang berlebihan dan kontrak yang
terkait dengan instrumen tersebut yang, jika dilaksanakan, akan mengakibatkan
penyerahan instrumen tersebut, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
IFRS 9 – Financial Instrument

Category of Financial
Instrument

Secondary Financial
Instruments

Derivatives Derivatives
Receivables Payable
IFRS 9 – Financial Instrument

What is Derivatives?
is a contract between two or more parties, and the derivative
derives its price from fluctuations in the underlying asset.
Purposes of Derivatives
Speculative Hedging
AKUNTANSI LINDUNG NILAI

12.16. Untuk memenuhi syarat akuntansi lindung nilai, entitas mematuhi seluruh ketentuan
berikut:
a) entitas menentukan dan mendokumentasikan hubungan lindung nilai sehingga dapat
diidentifikasi secara jelas: (i) risiko yang dilindung nilai, (ii) item lindung nilaian dan (iii)
instrumen lindung nilai dan risiko dalam item lindung nilaian merupakan risiko yang
dilindung nilai oleh instrumen lindung nilai.
b) risiko lindung nilaian (hedged risk) adalah salah satu risiko yang diatur dalam paragraph
12.17.
c) instrumen lindung nilai adalah seperti yang diatur dalam paragraf 12.18.
d) entitas memperkirakan instrumen lindung nilai sangat efektif dalam menutup kerugian
risiko lindung nilaian yang ditetapkan. Efektivitas lindung nilai adalah sejauh mana
perubahan dalam nilai wajar atau arus kas dari item lindung nilaian yang dapat
diatribusikan pada risiko lindung nilaian dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar
atau arus kas dari instrumen lindung nilai.
AKUNTANSI LINDUNG NILAI

12.17. Standar ini mengizinkan akuntansi lindung nilai hanya untuk risiko berikut:
a)risiko suku bunga instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi;
b)risiko valuta asing atau risiko suku bunga dalam komitmen pasti atau prakiraan
transaksi (forecast transaction) yang sangat mungkin terjadi (highly probable);
c) risiko harga komoditas yang dimiliki entitas atau dalam komitmen pasti atau
prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi untuk membeli atau menjual
komoditas; dan
d)risiko kurs valuta asing dalam investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri.
SAK ETAP TERKAIT
INSTRUMEN KEUANGAN

SAK ETAP bab 10 mengenai ‘Investasi pada Efek Tertentu’


Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk
dijual (termasuk efek yang diklasifikasikan sebagai aset lancar) harus
dimasukkan sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah, dan
tidak boleh diakui sebagai penghasilan sampai saat laba atau rugi tersebut
dapat direalisasi. Baik PSAK 71 atau SAK ETAP, OCI dapat muncul dari
investasi di kategori tersedia untuk dijual.
Perbedaan Instrumen Keuangan PSAK,
ETAP, & SAK Entitas Privat
BAB 20 - SEWA
20.1. Bab ini mencakup akuntansi untuk seluruh sewa selain:
a) sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral, minyak, gas alam dan sumber daya
serupa yang tidak dapat diperbarui (lihat Bab 34 Kegiatan Khusus);
b) perjanjian lisensi untuk item seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrip, hak paten,
dan hak cipta (lihat Bab 18 Aset Takberwujud selain Goodwill);
c) pengukuran properti yang dikuasai oleh penyewa yang dicatat sebagai properti investasi dan
pengukuran properti investasi yang disediakan oleh pesewa yang dicatat sebagai sewa operasi
(lihat Bab 16 Properti Investasi);
d) pengukuran aset biologis yang dikuasai oleh penyewa yang dicatat sebagai sewa pembiayaan dan
aset biologis yang disediakan oleh pesewa yang dicatat sebagai sewa operasi (lihat Bab 34);
e) sewa yang dapat menyebabkan kerugian bagi pesewa atau penyewa sebagai akibat dari
persyaratan kontraktual yang tidak terkait perubahan dalam harga aset sewaan, perubahan kurs
valuta asing, perubahan pembayaran sewa berdasarkan suku bunga pasar variabel (variable
market interest rates), atau gagal bayar oleh salah satu dari pihak lawan (lihat paragraf 12.3(f));
dan
f) sewa operasi yang bersifat memberatkan
KLASIFIKASI SEWA
20.4. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan
sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
terkait dengan kepemilikan aset.
20.5. Klasifikasi sewa sebagai pembiayaan atau sewa operasi tergantung pada substansi transaksi
dan bukan pada bentuk kontraknya. Contoh dari situasi yang secara individual atau kombinasi yang
pada umumnya mengarah pada sewa yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah:
a) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada penyewa pada akhir masa sewa;
b) penyewa memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan cukup rendah
dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa
dapat dipastikan bahwa opsi tersebut akan dilaksanakan;
c) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik aset meskipun hak milik tidak dialihkan;
d) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati
seluruh nilai wajar aset sewaan; dan
e) aset sewaan bersifat khusus dan hanya penyewa yang dapat menggunakannya tanpa perlu
modifikasi besar.
Sewa Pembiayaan
20.6. Indikator dari situasi yang secara individual ataupun
kombinasi dapat juga menunjukkan bahwa sewa diklasifikasikan
sebagai sewa pembiayaan adalah:
a)jika penyewa dapat membatalkan sewa, maka kerugian pesewa
yang terkait dengan pembatalan tersebut ditanggung oleh
penyewa;
b)keuntungan atau kerugian dari fluktuasi nilai residual aset
sewaan dibebankan kepada penyewa (sebagai contoh, dalam
bentuk potongan harga rental yang sama dengan Sebagian besar
hasil penjualan pada akhir sewa): dan
c) penyewa memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk
periode kedua dengan harga sewa yang secara substansial lebih
rendah daripada harga pasar sewa.
Sewa Pembiayaan SAK-EP vs SAK ETAP
SAK Entitas Privat SAK ETAP
Individual atau kombinasi Jika memenuhi salah satu :
a) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada penyewa pada a) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada penyewa pada
akhir masa sewa; akhir masa sewa;
b) penyewa memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang b) penyewa memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang
diperkirakan cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada diperkirakan cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada
tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal
sewa dapat dipastikan bahwa opsi tersebut akan sewa dapat dipastikan bahwa opsi tersebut akan
dilaksanakan; dilaksanakan;
c) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik c) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik aset
aset meskipun hak milik tidak dialihkan; meskipun hak milik tidak dialihkan yaitu masa sewa ≥ 75%
d) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa umur ekonomis aset sewaan.
minimum secara substansial mendekati seluruh nilai wajar d) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa
aset sewaan; dan minimum secara substansial mendekati seluruh nilai wajar
e) aset sewaan bersifat khusus dan hanya penyewa yang dapat aset sewaan yaitu pembayaran sewa minimum ≥ 90% nilai
menggunakannya tanpa perlu modifikasi besar. wajar aset sewaan
e) aset sewaan bersifat khusus dan hanya penyewa yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi besar.
Syarat Financial Lease
SAK ETAP SAK-EP
≥ 75% asset’s useful life
Lease term Lease term is MAJOR PART of asset’s
useful life
MLP ≥ 90% of asset’s fair value MLP is SUBSTANTIALLY ALL of asset’s
MLP = Minimum Lease Payment (Nilai Sekarang dari Pembayaran sewa) fair value

Professional Judgment
Spirit PSAK 73, setiap sewa merupakan sewa pembiayaan, kecuali :
PSAK 72 : Pendapatan dari Kontrak
dengan Pelanggan
Ruang
Lingkup
❖ PSAK 72 merupakan adopsi atas Revenue from contracts with
customers effective 2018, kecuali:
Item terkait dengan IFRS 16 Leases → hak penggunaan aset
Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada

❖ Standar ini bersifat principles based

❖ Standar komprehensif karena mengatur semua jenis Pendapatan


yang terkait dengan kontrak pelanggan sehingga menghilangkan
standar yang lain.
5 Steps Model untuk
Mengakui Pendapatan
Kisruh Laporan Garuda Indonesia 2018

Step 1 :
Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan.

Garuda Indonesia membuat kontrak per 31 Okt 2018 dengan PT.


Mahata.
Kontrak menyangkut pemasangan Wi-fi di pesawat Garuda Group
(Garuda, Citilink, Sriwijaya)
Kisruh Laporan Garuda Indonesia 2018

Step 2 :
Mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan yang terdapat dalam
kontrak.

PT. mahata berhak memasang wifi di pesawat2 Garuda Group,


berkewajiban memperbaiki dan memelihara.
Garuda berkewajiban memberikan hak atas hal itu.
Kisruh Laporan Garuda Indonesia 2018

Step 3 :
Menentukan harga transaksi.

Garuda akan mendapatkan fee selama 15 tahun kontrak


$239.940.000.
Kisruh Laporan Garuda Indonesia 2018

Step 4 :
Mengalokasikan harga transaksi ke kewajiban pelaksanaan dalam kontrak.

Fee per tahun kontrak = $239.940.000 / 15 = $15.966.000


Kisruh Laporan Garuda Indonesia 2018

Step 5 :
Mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas menyelesaikan
kewajiban pelaksanaan.
Pendapatan yg seharusnya diakui Garuda di 2018 : 2/12 x 15.996.000 =
$2.666.000.
Jurnal yang dibuat Garuda per 31 Desember 2018 :
a. A/R (Dr) $239.940.000, Revenue (Cr) $239.940.000
b. Cash (Dr) $6.806.000, A/R (cr) $6.806.000
5. Mengakui Pendapatan Ketika (atau Selama) Entitas
Menyelesaikan Kewajiban Pelaksanaan (paragraf 31).
Kriteria Pendapatan Diakui Secara Over Time, jika
satu dari kriteria berikut terpenuhi:

• pelanggan secara simultan menerima dan mengkonsumsi manfaat yang disediakan


oleh kinerja entitas saat entitas melaksanakan kewajiban pelaksanaannya tersebut
(lihat paragraf PP03-PP04);
• kinerja entitas menciptakan atau meningkatkan aset (sebagai contoh, pekerjaan
dalam proses) yang dikendalikan pelanggan sebagai aset yang diciptakan atau
ditingkatkan (lihat paragraf PP05);
• kinerja entitas tidak menciptakan suatu aset dengan penggunaan alternatif
terhadap entitas (lihat paragraf 36) dan entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan
untuk pembayaran kinerja yang diselesaikan sampai suatu tanggal tertentu (lihat
paragraf 37).

16
Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Pada Waktu
Tertentu (Performance Obigation At a Point In Time)

•Jika kewajiban pelaksanaan tidak diselesaikan sepanjang waktu sesuai dengan


paragraf 35-37, maka entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan pada waktu
tertentu. Untuk menentukan waktu tertentu di mana pelanggan memperoleh
pengendalian atas aset yang dijanjikan dan entitas menyelesaikan kewajiban
pelaksanaan, entitas mempertimbangkan persyaratan pengendalian dalam paragraf
31-34.

•Sebagai tambahan, entitas mempertimbangkan indikator pengalihan pengendalian,


yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada, hal berikut:
•Entitas memiliki hak kini atas pembayaran aset
•Pelanggan memiliki memiliki hak kepemilikan legal atas aset
•Entitas telah mengalihkan kepemilikan fisik atas aset
•Pelanggan memiliki risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan aset
•Pelanggan telah menerima aset
Penyajian dan
Pengungkapan
•Entitas menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan sebagai aset
kontrak atau liabilitas kontrak, bergantung pada hubungan antara kinerja
entitas dan pembayaran pelanggan. Entitas menyajikan hak tanpa syarat
terhadap imbalan secara terpisah sebagai piutang.
•Entitas mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang seluruh
hal berikut:
•kontrak dengan pelanggan (lihat paragraf 113-122);
•pertimbangan signifikan dan perubahan dalam pertimbangan, dibuat dalam
menerapkan Pernyataan ini terhadap kontrak tersebut (lihat paragraf 123-
126); dan
•aset yang diakui dari biaya untuk memperoleh atau memenuhi kontrak
dengan pelanggan sesuai dengan paragraf 91 atau 95 (lihat paragraf 127-
128).
Pengakuan Pendapatan
Industri Real Estat
Menurut PSAK 44 (Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat) :
a. Pondasi bangunan telah selesai.
b. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual.
c. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi
dengan andal.

Kriteria di atas tidak tercantum dalam PSAK 72


Pengakuan Pendapatan
Industri Real Estate

Bagaimana pengakuan pendapatan industry Real Estat di PSAK 72?

https://ekonomi.bisnis.com/read/20190808/47/1134399/rei-psak-72-masih-
bermasalah
Bab 23 SAK EP - Pendapatan

Bab ini diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa
berikut:
a) penjualan barang (baik diproduksi oleh entitas untuk tujuan penjualan atau dibeli untuk dijual
kembali);
b) penyediaan jasa;
c) kontrak konstruksi di mana entitas adalah kontraktor; dan
d) penggunaan oleh pihak lain atas aset entitas yang menghasilkan bunga, royalti atau dividen
SAK EP – Pengukuran Pendapatan

Entitas mengukur pendapatan pada nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima. Nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima memperhitungkan
jumlah diskon usaha, diskon pelunasan cepat dan rabat volume yang diizinkan oleh
entitas.
Ketika arus masuk kas atau setara kas ditangguhkan, dan pengaturan merupakan
transaksi pembiayaan, maka nilai wajar imbalan adalah nilai kini dari seluruh
penerimaan masa depan yang ditentukan menggunakan suku bunga tersirat
(imputed rate of interest).
SAK EP - PENJUALAN BARANG
Entitas mengakui pendapatan dari penjualan barang jika seluruh kondisi berikut
terpenuhi:
a) entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara
signifikan kepada pembeli;
b)entitas tidak memiliki keterlibatan manajerial yang berlanjut sampai pada
tingkatan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atau pengendalian efektif
atas barang yang dijual;
c) jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
d) kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi akan
mengalir ke entitas; dan
e) biaya yang telah atau akan terjadi dalam kaitannya dengan transaksi dapat
diukur secara andal.
SAK EP - PENYEDIAAN JASA

Jika hasil transaksi yang melibatkan penyediaan jasa dapat diestimasi secara andal, maka entitas
mengakui pendapatan yang terkait dengan transaksi dengan merujuk pada tahap penyelesaian dari
transaksi pada akhir periode pelaporan (terkadang disebut sebagai metode persentase
penyelesaian). Hasil suatu transaksi dapat diestimasi secara andal jika seluruh kondisi berikut
terpenuhi:
a) jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
b) kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomik terkait dengan transaksi akan mengalir kepada
entitas;
c) tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan
d) biaya yang terjadi untuk transaksi dan biaya penyelesaian transaksi dapat diukur secara andal.
SAK EP - KONTRAK KONSTRUKSI

Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka entitas mengakui
pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang terkait dengan kontrak konstruksi masing
– masing sebagai pendapatan dan beban yang merujuk ke tingkat penyelesaian
aktivitas kontrak pada akhir periode pelaporan (seringkali disebut sebagai metode
persentase penyelesaian).
SAK EP - BUNGA, ROYALTI, DAN DIVIDEN

Entitas mengakui pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain
yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen atas dasar jika:
a)kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi akan mengalir
kepada entitas; dan
b)jumlah pendapatan dapat diukur secara andal

Entitas mengakui pendapatan dengan dasar berikut:


a)bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif
b)royalti diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan substansi dari
perjanjian yang relevan; dan
c) dividen diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
SAK EP - Perjanjian Konstruksi Real Estate

Entitas yang melakukan konstruksi real estat, secara langsung atau melalui subkontraktor, dan
menyepakati perjanjian dengan satu atau lebih pembeli sebelum konstruksi tersebut selesai, mencatat
perjanjian sebagai penjualan jasa, menggunakan metode persentase penyelesaian, hanya jika:
a) pembeli dapat menentukan elemen struktural utama dari desain real estat sebelum konstruksi dimulai
dan/atau menentukan perubahan struktural utama ketika konstruksi sedang berlangsung (terlepas
dari apakah pembeli melakukan hal tersebut atau tidak); atau
b) pembeli memperoleh dan memasok material konstruksi dan entitas hanya menyediakan jasa
konstruksi.
Jika entitas disyaratkan untuk menyediakan jasa bersama dengan material konstruksi untuk
melaksanakan kewajiban kontraktualnya untuk menyerahkan real estat kepada pembeli, perjanjian
dicatat sebagai penjualan barang. Dalam kasus ini, pembeli tidak memperoleh pengendalian atau risiko
dan manfaat signifikan kepemilikan atas pekerjaan dalam proses dalam kondisi kini sejalan dengan
kemajuan konstruksi. Sebagai gantinya, pengalihan hanya terjadi pada saat penyerahan real estat yang
telah selesai kepada pembeli.
Dana Syirkah Temporer

Dana Syirkah Temporer adalah dana yang diterima sebagai


investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak
lainnya dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola
dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil
investasi berdasarkan kesepakatan.

You might also like